Kebijakan Ekonomi Pada Awal Kemerdekaan Indonesia .
1. KEBIJAKAN EKONOMI PADA
AWAL KEMERDEKAAN
INDONESIA
K E L O M P O K 1 X I M I A C :
A D E R I Z K Y R A M A D H A N I ( 0 1 )
A G U N G B U D H I Y U W O N O ( 0 2 )
A N G G R A E N I W I N D I R . ( 0 3 )
B AT A R I M E LYA P U R I ( 0 4 )
D E S I N U R O K TAV I A ( 0 5 )
D H E A R O H M AW AT I ( 0 6 )
E K O U R I P F I B R I A N T O ( 0 7 )
E L M E D I N A A U L I A P
( 0 8 )
E R N I N D A PAT R I A N I
( 0 9 )
F I G A C O S P I N I N G R U M T. P
( 1 0 )
H A I K A L Z A I D A N N A U V A L
( 1 1 )
2. A. KONDISI EKONOMI INDONESIA
PADA AWAL KEMERDEKAAN
Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan
Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia
sangat kacau dan sulit. Keadaan tersebut disebabkan
karena :
• Tidak memiliki pejabat khusus yang bertugas untuk
menangani perekonomian Indonesia.
• Tidak mempunyai pola dan cara untuk mengatur
ekonomi keuangan negara.
• Ekonomi Indonesia saat pendudukan Jepang
memang buruk akibat pengeluaran pembiayaan
perang Jepang. Membuat pemerintah baru Indonesia
agak sulit untuk bangkit dari keterpurukan.
3. • Kondisi keamanan dalam negera tidak stabil
akibat sering terjadinya pergantian kabinet
• Belanda masih tetap tidak mau mengakui
kemerdekaan Indonesia dan masih terus
melakukan pergolakan politik yang
menghambat langkah kebijakan pemerintah
dalam bidang ekonomi.
4. B. FAKTOR PENYEBAB KACAUNYA
PEREKONOMIAN INDONESIA 1945-1950
1. Terjadi Inflasi yang sangat tinggi
• Beredarnya mata uang Jepang di
masyarakat dalam jumlah yang tak
terkendali
• Beredarnya mata uang cadangan
yang dikeluarkan oleh pasukan
Sekutu
• Repubik Indonesia belum memiliki
mata uang sendiri
5. 2. Adanya blokade ekonomi dari Belanda
Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan
menutup (memblokir) pintu keluar masuk
perdagangan Indonesia terutama melalui jalur laut
dan pelabuhan-pelabuhan penting. Blokade ini
dilakukan mulai bulan November 1945. Upaya
yang dilakukan yaitu:
• Mencegah masuknya senjata dan peralatan
militer ke Indonesia.
• Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan
milik Belanda dan milik asing lainnya.
• Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh bangsa lain.
6. Dengan adanya blokade tersebut menyebabkan Indonesia
terhambat dalam melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Tujuan Belanda dengan blokade ini adalah :
• Agar ekonomi Indonesia mengalami kekacauan
• Agar terjadi kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya
kepada pemerintah Indonesia, sehingga pemerintah
Belanda dapat dengan mudah mengembalikan
eksistensinya.
• Untuk menekan Indonesia dengan harapan bisa dikuasai
kembali oleh Belanda.
7. C. USAHA MENEMBUS BLOKADE EKONOMI
1. Diplomasi Beras ke India
2. Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri
8. 3. Kekosongan kas Negara
Kas Negara mengalami kekosongan karena pajak dan
bea masuk lainnya belum ada sementara pengeluaran
negara semakin bertambah. Penghasilan pemerintah
hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena
dukungan dari bidang pertanian inilah pemerintah
Indonesia masih bertahan, sekalipun keadaan ekonomi
sangat buruk
9. D. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN MENGHADAPI
BURUKNYA KONDISI EKONOMI INDONESIA
1. Konferensi Ekonomi Februari 1946
Tujuan Konferensi ini adalah untuk memperoleh
kesepakatan dalam menanggulangi masalah-masalah
ekonomi yang mendesak, seperti : Masalah produksi dan
distribusi makanan.
10. 2. Pinjaman Nasional
Untuk mendukung program tersebut maka dibuat
Bank Tabungan Pos dan rumah gadai. Tujuannya untuk
mengumpulkan dana masyarakat bagi kepentingan
perjuangan, sekaligus untuk menanamkan kepercayaan
rakyat pada pemerintah Indonesia.
3. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang
Ekonomi) 19 Januari 1947
Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas
membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka
waktu 2 sampai 3 tahun. Badan ini bertujuan untuk
menasionalisasikan semua cabang produksi yang telah
ada dengan mengubah ke dalam bentuk badan hukum.
11. 4. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang
(Rera) 1948
Program ini bertujuan untuk mengurangi beban
negara dalam bidang ekonomi. Rasionalisasi meliputi
penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang,
dan aparat ekonomi.
5. Rencana Kasimo (Kasimo Plan)
Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan
Makanan I.J.Kasimo. Inti dari Kasimo Plan adalah untuk
meningkatkan kehidupan rakyat dengan menigkatkan
produksi bahan pangan.
12. 6. Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE)
Organisasi yang dipimpin B.R Motik ini bertujuan untuk :
• Menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta, agar pengusaha
swasta.
• Memperkuat persatuan dan mengembangkan perekonomian
nasional.
• Menggalang dan melenyapkan individualisasi di kalangan organisasi
pedagang sehingga dapat memperkokoh ketahanan ekonomi
bangsa Indonesia.
7. Oeang Republik Indonesia (ORI)
Melarang digunakan mata uang NICA dan yang lainnya serta
hanya boleh menggunakan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). Upaya-
upaya pemerintah Indonesia tersebut dilakukan dalam upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia meskipun Belanda masih
belum pergi dari Indonesia.