SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
LabellingThe
ory
LABELLING THEORY
(Teori Penjulukkan)
TOKOH
SEJARAH
SINGKAT
DEFINISI
KONSEP
PROPOSISI
ASUMSI STUDI KASUS
FASE
L
A
B
E
L
L
I
N
G
T
H
E
O
R
Y
HOWARD BECKER
• Lahirdi Chicago, IL pada 18 April
1928.
• Seorang sosiolog Amerika yang
berperan besardalamdunia
sosiologi, seperti sosiologi
penyimpangan, sosiologi seni, dan
sosiologi musik.
• Menerima gelarsarjana di bidang
sosiologi dari University of Chicago
pada tahun 1946.
• Melanjutkan pendidikan dan
mendapatkan gelarMA dan Ph.D.
untukdisiplin ilmu Sosiologi dari
University of Chicago. (pada usia
23 tahun).
• Setelahnya, Beckerdianugerahi
Ford Foundation Research Fellow
Postdoctoral dari University of
Illionois 1953-1955.
• Tiga tahun ia tergabung dalam
• Adapun yang dikemukakan Howard Becker terhadap pendekatan
pelabelan penyimpangan, seperti dijelaskan dalam Outsiders: Studi
di Sosiologi Deviance (1963), pandangan penyimpangan sebagai
ciptaan kelompok-kelompok sosial dan bukan kualitas beberapa
tindakan atau perilaku.
• Becker (1963) mengkritik teori-teori lain dari penyimpangan
untuk menerima adanya penyimpangan dan menerima nilai-nilai
mayoritas dalam kelompok sosial.
• Menurutnya, mempelajari tindakan individu tidak penting,
karena hanya penyimpangan perilaku melanggar aturan yang
diberi label sesat oleh orang-orang dalam posisi kekuasaan.
• Becker (1963) menjelaskan aturan sebagai cerminan dari norma-
norma sosial tertentu yang dimiliki oleh mayoritas masyarakat,
baik formal maupun informal.
• Singkatnya, anggota masyarakat mungkin membuat aturan-
aturan label melanggar perilaku menyimpang tergantung pada
tingkat reaksi dari waktu ke waktu
6
PERKEMBANGAN
LABELLING THEORY
Perspektif Interaksionisme Simbolik
Menekankan kepada perbedaan
psikologi-sosial dari kehidupan
manusia. Paradigma ini memandang
bahwa kejahatan merupakan suatu
kualitas dari reaksi sosial masyarakat
terhadap suatu tingkah laku atau
perbuatan, sehingga pada teori
labelling dijelaskan bahwa tingkah
laku seseorang menjadi tidak benar
karena ada proses labelling atau
cap terhadap tingkah laku tersebut
sebagai tingkah laku kejahatan.
Sebuah definisi yang ketika
diberikan pada seseorang
akan menjadi identitas diri
orang tersebut dan
menjelaskan orang dengan
tipe seperti bagaimanakah
dia.
DEFINISI
Memberikan label pada diri seseorang, kita
cenderung melihat dia secara keseluruhan
kepribadiannya, namun bukan pada
perilakunya satu per satu. Menurut teori ini,
seseorang menyimpang karena adanya
proses labelling berupa pemberian julukan,
cap, dan etiket oleh masyarakat.
•Tidak ada satupun perbuatan
yang pada dasarnya bersifat
kriminal
•Perumusan kejahatan
dilakukan oleh kelompok
yang bersifat dominan atau
kelompok berkuasa
ASUMSI
•Penerapan aturan tentang kejahatan
dilakukan untuk kepentingan pihak
yang berkuasa
•Orang tidak menjadi penjahat karena
melanggar hukum, tapi karena
ditetapkan demikian oleh penguasa.
•Pada dasarnya semua orang pernah
melakukan kejahatan, sehingga tidak
patut jika dibuat dua kategori, yaitu
jahat dan orang tidak jahat.
ASUMSI
• Primary Deviation (Public Labelling):
Seseorang melakukan penyimpangan karena
dilabeli/dinamai sesuatu oleh masyarakat. Kelanjutan dari
penyimpangan ini berkaitan dengan reorganisasi psikologis dari
pengalaman seseorang, karena cap yang dia terima dari
perbuatan yang telah dilakukan. Ketika label negatif diterapkan
begitu umum dan begitu kuat, sehingga akan menjadi bagian dari
identitas yang individual.
FASE LABELLING
• Secondary Deviation (Master Label):
Pada poses ini seseorang melakukan penyimpangan
yang telah diulang-ulang. Individu yang telah mendapatkan cap
tersebut akan sulit melepaskan diri dari cap yang dimaksud
dan cenderung untuk bertingkah laku sesuai dengan label yang
diberikan (mengidentifikasi dirinya sebagai pelaku
penyimpangan/penjahat).
FASE LABELLING
•Life Style Deviation
(Adopting deviant lifestyle or being a
deviant career):
Penyimpangan bagi seseorang
sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya
yang kemudian menghasilkan karier
menyimpang (deviant career).
FASE LABELLING
KONSEP
1. Master Status
Sebuah label yang
dikenakan (dikaitkan)
yang mana biasanya
terlihat sebagai
karakteristik yang lebih
atau paling penting
atau menonjol dari
pada aspek lainnya
pada orang yang
bersangkutan.
2. Deviant Career
Konsep Deviant Career mengacu
kepada sebuah tahapan ketika si
pelanggar aturan (penyimpang)
memasuki atau telah menjadi
devian secara penuh (outsider).
1. Perilaku menyimpang
bukan merupakan
perlawanan terhadap
norma, tetapi berbagai
perilaku yang berhasil
didefinisikan atau
dijuluki menyimpang.
2. Penjulukan itu sendiri
menghasilkan atau
memperkuat
penyimpangan.
PROPOSISI
16
Seorang anak SD yang suatu ketika terpaksa mencuri uang temannya.
Perbuatannya tersebut ternyata tertangkap basah oleh pemilik uang itu.
Akhirnya diadukan dan mendapat hukuman.
Pada hal ini, hukuman yang secara langsung diberikan oleh teman-teman maupun gurunya adalah
cap atau julukan sebagai pencuri.
Meskipun ia sudah tidak pernah lagi mencuri, namun orang-orang disekitarnya masih terus menyebutnya pencuri.
Pada akhirnya, ia pun sudah terbiasa dengan cap tersebut hingga dewasa.
Maka, ia pun kembali terdorong melakukan aksinya dulu dan berhasil.
Setelah berulang-ulang berhasil mencuri, tahap selanjutnya, ia sudah mengaggap hal itu sudah menjadi jalan hidupnya sebagai
pencuri.
Demikianlah betapa penjulukan yang diberikan oleh orang-orang yang berada di
sekitar kita akan membentuk konsep diri kita di mata mereka. Hingga pada akhirnya
mempengaruhi tindakan ataupun cara kita berinteraksi dengan mereka.
CONTOH KASUS
Seseorang yang baru saja keluar dari penjara.
Ketika dia menjalani hukuman penjara karena perbuatan yang dia lakukan di masa lalu, sesungguhnya dia telah mengalami
proses labelling, yaitu keputusan dari penguasan yang menyatakan bahwa dia adalah penjahat dan patut untuk dihukum
penjara (sesuai ketentuan yang diutarakan oleh Schrag, penangkapan adalah proses labelling).
Setelah keluar dari penjara tersebut, masyarakat akan tetap menilainya sebagai penjahat karena cap yang telah melekat
pada dirinya (sulit melepaskan label).
Terjadi interaksi antara individu yang baru keluar dari penjara tersebut dengan masyarakatnya, sehingga interaksi tersebut
menghasilkan kesimpulan bahwa dia dicap sebagai penjahat, meskipun sudah dinyatakan bebas.
Hal ini kemudian akan berpengaruh kepada kehidupan, mental, dan sisi psikologis seseorang tersebut, yang kemudian
menghambat karir atau usahanya untuk bertahan, seperti sulit mendapatkan pekerjaan atau mendapatkan kembali
kepercayaan dari orang-orang.
Dampak seperti ini kemudian menyebabkan seseorang tersebut akhirnya mengulangi perbuatannya dan
akhirnya mendidentifikasi dirinya sebagai penjahat.
CONTOH KASUS
CONTOH KASUS
Seperti gambar di atas Cicak menggambarkan salah satu instasi
pemerintahan yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) sedangkan Buaya menggambarkan Polisi
Republik Indonesia (POLRI).
Awalnya kasus ini bermula pada tahun 2009 oleh Susno
Duaji yang saat itu menjabat sebagai Kabareskrim.
"Cicak kok melawan Buaya..." kata-kata itu tercetus dari
mulut Susno Duaji disaat KPK berusaha untuk
mengungkap kasus korupsi yang menyeret nama Susno
kedalamnya dan disinyalir bahwa kasus ini ada kaitannya
dengan kasus Bank Century.
Setelah 3 tahun berlalu ternyata kasus ini belum
sepenuhnya berakhir. Sekarang malah muncul Cicak vs
Buaya part 2. Kali ini, KPK yang di ketuai oleh Abraham
Samad tiba-tiba menggeledah kantor Korlantas Polri.
Selama hampir 20 jam akhirnya KPK mencurigai bahwa
telah terjadi korupsi pada pengadaan alat simulator SIM.
Cicak VS Buaya
Analisis Kasus
• Pertama, krisis citra dipicu oleh
pernyataan Kabareskrim Komjen Susno
Duadji yang dengan sukses telah
menciptakan labelling negatif bagi
insitusi Polri.
• Istilah Cicak versus Buaya telah
melahirkan oposisi biner. Oposisi yang
menekankan pada kemampuan bahasa
dalam menghantarkan makna guna
membangun suatu realitas.
• Makna yang dikonstruksikan tersebut
telah mengidentifikasi Polri dengan
buaya dan KPK dengan cicak. Pemilahan
Profil Penulis
Labelling Theory

More Related Content

What's hot

10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
Rezka Judittya
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
mankoma2013
 
Teori Komunikasi - Social Exchange Theory
Teori Komunikasi - Social Exchange TheoryTeori Komunikasi - Social Exchange Theory
Teori Komunikasi - Social Exchange Theory
Mauliena Nurul Ainiyah
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratif
mankoma2012
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
mankoma2013
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Lingga - Universitas Riau
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Universitas Muhammadiyah Tangerang
 

What's hot (20)

10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui InternetPpt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu PengetahuanMakalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
Makalah Filsafat Komunikasi: Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan
 
Teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaTeori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi Massa
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Teori Komunikasi - Social Exchange Theory
Teori Komunikasi - Social Exchange TheoryTeori Komunikasi - Social Exchange Theory
Teori Komunikasi - Social Exchange Theory
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Karakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratisKarakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratis
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Media
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Tugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmatTugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmat
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratif
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Communication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management TheoryCommunication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management Theory
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
pesan komunikasi politik
pesan komunikasi politikpesan komunikasi politik
pesan komunikasi politik
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 

Viewers also liked

Tugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publikTugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publik
Raidah Yusuf
 
Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1
Ety Sue
 
Spiral of Silence Theory
Spiral of Silence TheorySpiral of Silence Theory
Spiral of Silence Theory
mankoma2012
 

Viewers also liked (20)

Public Opinion Theory
Public Opinion TheoryPublic Opinion Theory
Public Opinion Theory
 
Kinesic Theory
Kinesic TheoryKinesic Theory
Kinesic Theory
 
Opini Publik 2
Opini Publik 2Opini Publik 2
Opini Publik 2
 
Pendekatan Melalui Paguyuban
Pendekatan Melalui PaguyubanPendekatan Melalui Paguyuban
Pendekatan Melalui Paguyuban
 
Tipología de textos
Tipología de textosTipología de textos
Tipología de textos
 
LAW ENFORCEMENT TERHADAP WCC
LAW ENFORCEMENT TERHADAP WCCLAW ENFORCEMENT TERHADAP WCC
LAW ENFORCEMENT TERHADAP WCC
 
Tugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publikTugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publik
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Kejahatan Seksual Dan Solusi Islam
Kejahatan Seksual Dan Solusi IslamKejahatan Seksual Dan Solusi Islam
Kejahatan Seksual Dan Solusi Islam
 
teori dan madzhab kriminologi
teori dan madzhab kriminologiteori dan madzhab kriminologi
teori dan madzhab kriminologi
 
tipologi kejahatan penjahat
tipologi kejahatan  penjahattipologi kejahatan  penjahat
tipologi kejahatan penjahat
 
Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Spiral of Silence Theory
Spiral of Silence TheorySpiral of Silence Theory
Spiral of Silence Theory
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Teori Sosiometris
Teori SosiometrisTeori Sosiometris
Teori Sosiometris
 
Reinforcement Theory
Reinforcement TheoryReinforcement Theory
Reinforcement Theory
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 

Similar to Labelling Theory

Labelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa LionoraLabelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa Lionora
Faiz Sujudi
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Paarief Udin
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Paarief Udin
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10
Farel Santoso
 
Maifa lionora labelling theory
Maifa lionora labelling theory Maifa lionora labelling theory
Maifa lionora labelling theory
Faiz Sujudi
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
Dheea Resta
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Liananda Indri Putri
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Liananda Indri Putri
 
Jj mac 8 deviance - copy
Jj mac 8   deviance - copyJj mac 8   deviance - copy
Jj mac 8 deviance - copy
Ribbi Nugroho
 

Similar to Labelling Theory (20)

Labelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa LionoraLabelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa Lionora
 
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
 
Konformitas & penyimpangan
Konformitas & penyimpanganKonformitas & penyimpangan
Konformitas & penyimpangan
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10
 
Maifa lionora labelling theory
Maifa lionora labelling theory Maifa lionora labelling theory
Maifa lionora labelling theory
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
 
Bab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangBab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpang
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Conformity
Conformity Conformity
Conformity
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Tugas peruu cetak
Tugas peruu cetakTugas peruu cetak
Tugas peruu cetak
 
Sosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosialSosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosial
 
Jj mac 8 deviance - copy
Jj mac 8   deviance - copyJj mac 8   deviance - copy
Jj mac 8 deviance - copy
 

More from mankoma2012

Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
mankoma2012
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
mankoma2012
 
Public Sphere Theory
Public Sphere TheoryPublic Sphere Theory
Public Sphere Theory
mankoma2012
 

More from mankoma2012 (18)

Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Self disclosure (1)
Self disclosure (1)Self disclosure (1)
Self disclosure (1)
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
Proxemics Theory
Proxemics TheoryProxemics Theory
Proxemics Theory
 
ABX Newcomb Theory
ABX Newcomb TheoryABX Newcomb Theory
ABX Newcomb Theory
 
Media Richness Theory
Media Richness TheoryMedia Richness Theory
Media Richness Theory
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theory
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theory
 
Media Dependency Theory
Media Dependency TheoryMedia Dependency Theory
Media Dependency Theory
 
Public Sphere Theory
Public Sphere TheoryPublic Sphere Theory
Public Sphere Theory
 
Emotion & Communication Theory
Emotion & Communication TheoryEmotion & Communication Theory
Emotion & Communication Theory
 
Coordinate Management of Meaning Theory
Coordinate Management of Meaning TheoryCoordinate Management of Meaning Theory
Coordinate Management of Meaning Theory
 
Dialectics Relational Theory
Dialectics Relational TheoryDialectics Relational Theory
Dialectics Relational Theory
 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgi
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Labelling Theory

  • 4. HOWARD BECKER • Lahirdi Chicago, IL pada 18 April 1928. • Seorang sosiolog Amerika yang berperan besardalamdunia sosiologi, seperti sosiologi penyimpangan, sosiologi seni, dan sosiologi musik. • Menerima gelarsarjana di bidang sosiologi dari University of Chicago pada tahun 1946. • Melanjutkan pendidikan dan mendapatkan gelarMA dan Ph.D. untukdisiplin ilmu Sosiologi dari University of Chicago. (pada usia 23 tahun). • Setelahnya, Beckerdianugerahi Ford Foundation Research Fellow Postdoctoral dari University of Illionois 1953-1955. • Tiga tahun ia tergabung dalam
  • 5. • Adapun yang dikemukakan Howard Becker terhadap pendekatan pelabelan penyimpangan, seperti dijelaskan dalam Outsiders: Studi di Sosiologi Deviance (1963), pandangan penyimpangan sebagai ciptaan kelompok-kelompok sosial dan bukan kualitas beberapa tindakan atau perilaku. • Becker (1963) mengkritik teori-teori lain dari penyimpangan untuk menerima adanya penyimpangan dan menerima nilai-nilai mayoritas dalam kelompok sosial. • Menurutnya, mempelajari tindakan individu tidak penting, karena hanya penyimpangan perilaku melanggar aturan yang diberi label sesat oleh orang-orang dalam posisi kekuasaan. • Becker (1963) menjelaskan aturan sebagai cerminan dari norma- norma sosial tertentu yang dimiliki oleh mayoritas masyarakat, baik formal maupun informal. • Singkatnya, anggota masyarakat mungkin membuat aturan- aturan label melanggar perilaku menyimpang tergantung pada tingkat reaksi dari waktu ke waktu
  • 6. 6 PERKEMBANGAN LABELLING THEORY Perspektif Interaksionisme Simbolik Menekankan kepada perbedaan psikologi-sosial dari kehidupan manusia. Paradigma ini memandang bahwa kejahatan merupakan suatu kualitas dari reaksi sosial masyarakat terhadap suatu tingkah laku atau perbuatan, sehingga pada teori labelling dijelaskan bahwa tingkah laku seseorang menjadi tidak benar karena ada proses labelling atau cap terhadap tingkah laku tersebut sebagai tingkah laku kejahatan.
  • 7. Sebuah definisi yang ketika diberikan pada seseorang akan menjadi identitas diri orang tersebut dan menjelaskan orang dengan tipe seperti bagaimanakah dia. DEFINISI
  • 8. Memberikan label pada diri seseorang, kita cenderung melihat dia secara keseluruhan kepribadiannya, namun bukan pada perilakunya satu per satu. Menurut teori ini, seseorang menyimpang karena adanya proses labelling berupa pemberian julukan, cap, dan etiket oleh masyarakat.
  • 9. •Tidak ada satupun perbuatan yang pada dasarnya bersifat kriminal •Perumusan kejahatan dilakukan oleh kelompok yang bersifat dominan atau kelompok berkuasa ASUMSI
  • 10. •Penerapan aturan tentang kejahatan dilakukan untuk kepentingan pihak yang berkuasa •Orang tidak menjadi penjahat karena melanggar hukum, tapi karena ditetapkan demikian oleh penguasa. •Pada dasarnya semua orang pernah melakukan kejahatan, sehingga tidak patut jika dibuat dua kategori, yaitu jahat dan orang tidak jahat. ASUMSI
  • 11. • Primary Deviation (Public Labelling): Seseorang melakukan penyimpangan karena dilabeli/dinamai sesuatu oleh masyarakat. Kelanjutan dari penyimpangan ini berkaitan dengan reorganisasi psikologis dari pengalaman seseorang, karena cap yang dia terima dari perbuatan yang telah dilakukan. Ketika label negatif diterapkan begitu umum dan begitu kuat, sehingga akan menjadi bagian dari identitas yang individual. FASE LABELLING
  • 12. • Secondary Deviation (Master Label): Pada poses ini seseorang melakukan penyimpangan yang telah diulang-ulang. Individu yang telah mendapatkan cap tersebut akan sulit melepaskan diri dari cap yang dimaksud dan cenderung untuk bertingkah laku sesuai dengan label yang diberikan (mengidentifikasi dirinya sebagai pelaku penyimpangan/penjahat). FASE LABELLING
  • 13. •Life Style Deviation (Adopting deviant lifestyle or being a deviant career): Penyimpangan bagi seseorang sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya yang kemudian menghasilkan karier menyimpang (deviant career). FASE LABELLING
  • 14. KONSEP 1. Master Status Sebuah label yang dikenakan (dikaitkan) yang mana biasanya terlihat sebagai karakteristik yang lebih atau paling penting atau menonjol dari pada aspek lainnya pada orang yang bersangkutan. 2. Deviant Career Konsep Deviant Career mengacu kepada sebuah tahapan ketika si pelanggar aturan (penyimpang) memasuki atau telah menjadi devian secara penuh (outsider).
  • 15. 1. Perilaku menyimpang bukan merupakan perlawanan terhadap norma, tetapi berbagai perilaku yang berhasil didefinisikan atau dijuluki menyimpang. 2. Penjulukan itu sendiri menghasilkan atau memperkuat penyimpangan. PROPOSISI
  • 16. 16 Seorang anak SD yang suatu ketika terpaksa mencuri uang temannya. Perbuatannya tersebut ternyata tertangkap basah oleh pemilik uang itu. Akhirnya diadukan dan mendapat hukuman. Pada hal ini, hukuman yang secara langsung diberikan oleh teman-teman maupun gurunya adalah cap atau julukan sebagai pencuri. Meskipun ia sudah tidak pernah lagi mencuri, namun orang-orang disekitarnya masih terus menyebutnya pencuri. Pada akhirnya, ia pun sudah terbiasa dengan cap tersebut hingga dewasa. Maka, ia pun kembali terdorong melakukan aksinya dulu dan berhasil. Setelah berulang-ulang berhasil mencuri, tahap selanjutnya, ia sudah mengaggap hal itu sudah menjadi jalan hidupnya sebagai pencuri. Demikianlah betapa penjulukan yang diberikan oleh orang-orang yang berada di sekitar kita akan membentuk konsep diri kita di mata mereka. Hingga pada akhirnya mempengaruhi tindakan ataupun cara kita berinteraksi dengan mereka. CONTOH KASUS
  • 17. Seseorang yang baru saja keluar dari penjara. Ketika dia menjalani hukuman penjara karena perbuatan yang dia lakukan di masa lalu, sesungguhnya dia telah mengalami proses labelling, yaitu keputusan dari penguasan yang menyatakan bahwa dia adalah penjahat dan patut untuk dihukum penjara (sesuai ketentuan yang diutarakan oleh Schrag, penangkapan adalah proses labelling). Setelah keluar dari penjara tersebut, masyarakat akan tetap menilainya sebagai penjahat karena cap yang telah melekat pada dirinya (sulit melepaskan label). Terjadi interaksi antara individu yang baru keluar dari penjara tersebut dengan masyarakatnya, sehingga interaksi tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa dia dicap sebagai penjahat, meskipun sudah dinyatakan bebas. Hal ini kemudian akan berpengaruh kepada kehidupan, mental, dan sisi psikologis seseorang tersebut, yang kemudian menghambat karir atau usahanya untuk bertahan, seperti sulit mendapatkan pekerjaan atau mendapatkan kembali kepercayaan dari orang-orang. Dampak seperti ini kemudian menyebabkan seseorang tersebut akhirnya mengulangi perbuatannya dan akhirnya mendidentifikasi dirinya sebagai penjahat. CONTOH KASUS
  • 19.
  • 20. Seperti gambar di atas Cicak menggambarkan salah satu instasi pemerintahan yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedangkan Buaya menggambarkan Polisi Republik Indonesia (POLRI). Awalnya kasus ini bermula pada tahun 2009 oleh Susno Duaji yang saat itu menjabat sebagai Kabareskrim. "Cicak kok melawan Buaya..." kata-kata itu tercetus dari mulut Susno Duaji disaat KPK berusaha untuk mengungkap kasus korupsi yang menyeret nama Susno kedalamnya dan disinyalir bahwa kasus ini ada kaitannya dengan kasus Bank Century. Setelah 3 tahun berlalu ternyata kasus ini belum sepenuhnya berakhir. Sekarang malah muncul Cicak vs Buaya part 2. Kali ini, KPK yang di ketuai oleh Abraham Samad tiba-tiba menggeledah kantor Korlantas Polri. Selama hampir 20 jam akhirnya KPK mencurigai bahwa telah terjadi korupsi pada pengadaan alat simulator SIM. Cicak VS Buaya
  • 21. Analisis Kasus • Pertama, krisis citra dipicu oleh pernyataan Kabareskrim Komjen Susno Duadji yang dengan sukses telah menciptakan labelling negatif bagi insitusi Polri. • Istilah Cicak versus Buaya telah melahirkan oposisi biner. Oposisi yang menekankan pada kemampuan bahasa dalam menghantarkan makna guna membangun suatu realitas. • Makna yang dikonstruksikan tersebut telah mengidentifikasi Polri dengan buaya dan KPK dengan cicak. Pemilahan