2. PENGERTIAN
Secara etimologi dialektologi berasal dari
gabungan kata dialek yang bermakna variasi
bahasa dan kata logos yang bermakna ilmu.
Dialek berasal dari bahasaYunani dialektos
(διάλεκτος) yang semakna dengan logat.
Kata tersebut awalnya digunakan untuk
menyampaikan sistem kebahasaan yang
digunakan oleh suatu masyarakat yang berbeda
dari masyarakat lainnya yang bertetangga
tetapi menggunakan sistem yang erat
hubungannya.
3. Dialektologi didefinisikan sebagai kajian atas
dialek atau dialek-dialek (Chambers dan
Trudgill, 1980: 3; Francis, 1983: 1;Walters,
1989: 119; Pei, 1966: 68).
Dialektologi berkaitan dengan aspek regional
dan sosial bahasa (Shuy, 1967: 3).
4. Mahsun (1995: 11) mendefinisikan
dialektologi sebagai cabang dari linguistik
yang mengkaji perbedaan-perbedaan isolek
dengan memperlakukan perbedaan tersebut
secara utuh.
Kridalaksana (2001: 42) mengemukakan
dialektologi adalah cabang linguistik yang
mempelajari variasi-variasi bahasa dengan
memerlakukannya sebagai struktur yang
utuh.
5. Dalam perkembangannya, dialektologi
mengalami penyempitan pengertian, yakni
sebagai kajian geografi dialek (Chambers dan
Trudgill ,1980: 206).
O’grady dkk. (1997: 712) menyatakan
dialektologi merupakan kajian variasi bahasa
yang berkaitan dengan distribusi geografis
penutur.
Crystal (1989: 26) memandang dialektologi
sebagai kajian sistematis mengenai dialek
regional
6. Geografi Dialek
Cabang dialektologi yang mempelajari
hubungan yang terdapat di dalam ragam-
ragam bahasa dengan bertumpu pada
suatu ruang atau tempat terwujudnya
ragam tersebut (Dubois dkk. 1973: 230).
Cabang kajian linguistik yang mengkaji
semua gejala kebahasaan secara cermat
dengan disajikan berdasarkan peta bahasa
yang ada (Fernandez, 1993: 21)
7. Lanjutan geografi dialek
Kridalaksana (2001: 64) menamakan
geografi dialek dengan geografi bahasa :
penyelidikan mengenai distribusi dialek
atau bahasa dalam dalam suatu wilayah
tertentu.
8. Sesuai dengan perkembangan objek dan metode
kajiannya, Chambers danTrudgill (1980: 206)
menganggap dalam dialektologi kini
(dialektologi modern) tidak hanya dibahas
masalah geografi dialek, tetapi dibahas pula
masalah dialek perkotaan dan geografi
kependudukan.
Oleh karena itu, Chambers danTrudgill
mengusulkan istilah geolinguistik
(Chambers danTrudgill ,1980;Trudgill :1983;
Pateda, 1988: 51)
9. Distribusi variasi bahasa secara geografis pada
hakikatnya berkaitan dengan linguistik
bandingan. Keduanya sama-sama mempelajari
hubungan yang terdapat di dalam ragam-ragam
bahasa.
Dalam perkembangannya, dialektologi
cenderung memaparkan hubungan antarragam
bahasa dengan bertumpu pada satuan ruang
tempat terwujudnya ragam-ragam tersebut
(Lauder, 2001: 1).
10. Meillet (1967: 70 ) mengemukakan ciri utama
dialek adalah perbedaan dalam kesatuan dan
kesatuan dalam perbedaan.
Maksud dari pernyataan tersebut adalah
terdapat perbedaan-perbedaan bahasa yang
dipergunakan oleh pendukungnya, namun
tidak sampai menyebabkan mereka merasa
memiliki bahasa yang berbeda.
11. Selain ciri utama, Meillet pun
mengungkapkan ciri umum suatu dialek:
1. dialek merupakan seperangkat ujaran lokal
(setempat) yang berbeda-beda yang memiliki
ciri-ciri umum dan masing-masing lebih
saling mirip dibandingkan dengan bentuk
ujaran lain dari bahasa yang sama;
2. dialek tidak harus mengambil semua bentuk
ujaran dari sebuah bahasa (Meillet, 1967: 69)
13. Mendeskripsikan perbedaan unsur-
unsur kebahasaan (fonologi,
morfologi, sintaksis, leksikon, dan
semantik)
Memetakan unsur-unsur kebahasaan
Menentukan isolek sebagai dialek
atau subdialek dengan dialektometri
BIDANG SINKRONIK
14. Membuat rekonstruksi sejarah daerah yang diteliti.
Membuat analisis dialek atau subdialek ke dalam dialek atau subdialek relik (dialek yang banyak mempertahankan bentuk
kuno) dan dialek atau subdialek pembaharu.
Menelusuri saling hubungan antara unsur-unsur kebahasaan yang berbeda diantara dialek atau subdialek yang diteliti.
Menelusuri unsur kebahasaan yang merupakan bentuk relik (pewarisan bahasa) pada dialek atau subdialek serta
persebaran geografisnya.
Menelusuri unsur kebahasaan yang merupakan inovasi (unsur baru)serta situasi persebarannya pada tiap dialek atau sub
dialek.
Menelusuri pengaruh antardialek atau subdialek yang diteliti serta situasi persebaran geografisnya.
Membuat rekonstruksi prabahasa yang diteliti dengan memanfaatkan evidensi (bahan) yang terdapat dalam dialek.
BIDANG DIAKRONIK