2. Menurut bahasa, thalaq artinya lepasnya ikatan.
Berarti thalaq yaitu lepasnya ikatan perkawinan dengan
lafal-lafal thalaq atau yang searti dan mengandung
maksud sama dengan thalaq.
PENGERTIAN
THALAQ
3.
Hukum thalaq pada dasarnya adalah makruh.
Akan tetapi menurut mazhab hambali, hukum
thalaq dapat berubah menjadi
a. Thalaq wajib
b. Thalaq haram
c. Thalaq sunah
d. Thalaq mubah (boleh)
HUKUM THALAQ
4.
SYARAT THALAQ
Syarat dapat dijatuhkan apabila memenuhi syarat-syarat
Islam
Baligh
Berakal sehat
Merdeka
Istri sedang dalam idah dari thalaq raja’i maupun thalaq
bain sugra
Tidak dalam keadaan terpaksa (ikhtiyar)
5.
Rukun thalaq adalah unsur pokok yang harus
ada dalam thalaq dan terwujudnya thalaq
bergantung ada dan lengkapnya unsur-unsur
dimaksud.
Rukun thalaq :
Niat atau azam
Suami dan istri
Lafal atau kata-kata yang menegaskan adanya talaq
Qashdu (sengaja)
RUKUN THALAQ
6. Dapat dilihat beberapa segi yaitu dari segi cara atau metode
dijatuhkannya thalaq, dari segi jatuhnya bilangan thalaq dan dari
segi keadaan istri yang akan dithalaq apakah sedang bersuci atau
berhaid.
1. Dilihat dari Segi Metode Dijatuhkan Thalaq
a) Thalaq Sarih, yaitu thalaq dengan mempergunakan kata-kata
yang jelas dan tegas, dapat dipahami sebagai pernyataan thalaq
atau cerai ketika diucapkan.
Beberapa contoh thalaq sharih adalah
engkau saya thalaq sekarang juga. (Engkau saya cerai sekarang juga)
engkau saya firaq sekarang juga. (Engkau saya pisahkan sekarang juga)
engkau saya sarah sekarang juga. (Engkau saya lepas sekarang juga).
MACAM-MACAM THALAQ
7. b) Thalaq Kinayah, yaitu thalaq dengan menggunakan kata-kata
sindiran,tetapi mengandung makna dan maksud thalaq.
Seperti contoh :
selesaikan sendiri segala urusanmu
janganlah engkau mendekati aku lagi
pulanglah ke rumah ibumu
saya sekarang telah sendiri dan hidup membujang
Tentang kedudukan thalaq dengan kata-kata kinayah atau sindiran
ini sebagaimana dikemukakan oleh Taqiyuddin Al Husaini, tergantung
kepada niatnya seseorang artinya jika suami dengan kata-kata tersebut
berniat untuk menjatuhkan thalaq maka thalaq jatuh, akan tetapi jika
tidak berniat untuk menjatuhkan thalaq, maka thalaq tidak jatuh.
MACAM-MACAM THALAQ
8. c) Thalaq dengan Tulisan
Thalaq dengan tulisan (lewat surat) dapat dianggap
jatuh thalaqnya meskipun suami dapat berbicara (tidak
bisu) dan dapat mengucapkan thalaq, dengan syarat
tulisannya jelas dan tertentu. Jelas artinya dapat dibaca dan
dipahami maksudnya. Adapun tertentu artinya ditujukan
kepada nama dan alamat istri yang menerima yhalaq
tersebut.
Contoh : surat suami yang menyatakan : ”hai Polanah
binti Polan di S (tempat). Saya ceraikan engkau sekarang”.
Maka jatuhnya thalaq satu bagi istri tersebut.
MACAM-MACAM THALAQ
9.
d) Thalaq dengan Isyarat. Bagi seorang tunawicara, isyarat adalah
alat untuk membuat orang lain memahami keinginannya, karena
itu isyarat sama seperti ucapan dalam menjatuhkan thalaq
apabila isyarat itu dimaksudkan untuk mengakhiri suatu ikatan
perkawinan.
Sebagian ulama mensyaratkan bahwa untuk sahnya thalaq
dengan isyarat bagi orang yang tunawicara itu adalah buta
huruf. Jika yang bersangkutan mengenal tulisan dan dapat
menulis, maka thalaq baginya tidak cukup dengan isyarat,
karena tulisan itu lebih dapat menunjuk maksud ketimbang
isyarat, dan tidak beralih dari tulisan ke isyarat, karena kecuali
darurat yakni tidak dapat menulis.
MACAM-MACAM THALAQ
10. e) Thalaq dengan Mengirim Utusan, yaitu thalaq yang
disampaikan oleh suami kepada isteri melalui
perantaraan orang lain sebagai utusan untuk
meyampaikan maksud suami itu kepada isterinya yang
tidak berada di hadapan suami bahwa suami menthalaq
isterinya. Dalam hal ini utusan sebagai wakil dari suami
tersebut.
MACAM-MACAM THALAQ
11. 2. Dilihat dari Segi Jatuhnya Bilangan Thalaq
a. Thalaq Raja’i
Yaitu perceraian di mana suami mengucapkan
(melafazkan) thalaq satu atau thalaq dua kepada isterinya.
Suami boleh rujuk kembali ke isterinya ketika masih dalam
iddah. Jika waktu iddah telah habis, maka suami tidak
dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru.
b. Thalaq Bain
Yaitu perceraian di mana suami mengucapkan thalaq tiga
atau melafazkan thalaq yang ketiga kepada isterinya.
Isterinya tidak boleh dirujuk kembali kecuali dengan syarat
tertentu. Thalaq bain dibagi menjadi 2, yaitu :
MACAM-MACAM THALAQ
12. a)Thalaq Bain Sugra
adalah thalaq yang terjadi kurang dari tiga kali, keduanya
tidak ada hak rujuk dalam masa iddah, akan tetapi boleh dan
bisa menikah kembali dengan akad nikah baru. Adapun yang
termasuk ke dalam bagian thalaq ba’in sughro adalah:
1. Thalaq karena fasakh, yang dijatuhkan oleh hakim di
Pengadilan Agama.
2. Thalaq pakai iwad (ganti rugi), atau thalaq tebus berupa
khuluk.
3. Thalaq karena belum dikumpuli. Istri yang dithalaq dan belum
digauli, maka baginya tidak membawa iddah. Jadi, bila ingin
kembali maka harus akad nikah baru.
MACAM-MACAM THALAQ
13. b) Thalaq Bain Kubra
Yaitu thalaq yang terjadi sampai tiga kali penuh dan tidak
ada rujuk dalam masa iddah maupun dengan nikah baru. Yang
termasuk jenis thalaq ba’in kubro adalah sebagai berikut:
1. Thalaq Li’an, thalaq li’an yaitu thalaq yang terjadi karena suami
menuduh istri berbuat zina, atau suami tidak mengakui anak
yang dikandung oleh istrinya. Kemudian suami bersumpah
sampai lima kali. Dalam hal ini tidak ada hak untuk rujuk dan
menikah lagi.
2. Thalaq Tiga, bagi istri yang dithalaq sampai tiga kali, tidak ada
hak untuk rujuk pada masa iddah thalaq yang ketiga, maupun
hak pernikahan baru setelah habis masa iddah. Mantan suami
bisa kembali dengan pernikahan baru, apabila mantan istri telah
menikah dengan laki-laki lain, telah digauli oleh suami yang
kedua, sudah dicerai oleh suami yang kedua, telah habis masa
iddahnya.
MACAM-MACAM THALAQ
14. 3. Dilihat dari Segi Keadaan istri
a. Thalaq Sunni
yaitu thalaq yang dijatuhkan sesuai dengan tuntutan
sunnah. Dikatakan thalaq sunni jika memenuhi 4 (empat) syarat
yaitu :
a) isteri yang dithalaq sudah pernah digauli, bila belum pernah
digauli maka bukan termasuk thalaq sunni.
b) isteri dapat segera melakukan menunggu ‘iddah’ suci setelah
dithalaq yaitu dalam keadaan suci dari haid
c) thalaq itu dijatuhkan ketika isteri dalam keadaan suci, baik
dipermulaan, dipertengahan maupun diakhir suci, kendati
beberapa saat lalu datang haid.
d) suami tidak pernah menggauli isteri selama masa suci di mana
thalaq itu dijatuhkan. Thalaq yang dijatuhkan oleh suami ketika
isteri dalam keadaan suci dari haid tetapi pernah digauli, tidak
termasuk thalaq sunni.
MACAM-MACAM THALAQ
15. b. Thalaq Bid’i
Yaitu thalaq yang dijatuhkan tidak sesuai atau
bertentangan dengan tuntutan sunnah dan tidak
memenuhi ketentuan syarat-syarat thalaq sunni. Termasuk
dalam thalaq bid’i adalah :
a. thalaq yang dijatuhkan terhadap isteri pada waktu haid
(menstruasi) baik dipermulaan haid maupun
dipertengahannya.
b. thalaq yang dijatuhkan terhadap isteri dalam keadaan suci
tetapi pernah digauli oleh suaminya dalam keadaan suci
dimaksud.
MACAM-MACAM THALAQ
16. Menurut bahasa, kata iddah berasal dari kata ’adad
(bilangan dan ihshaak (perhitungan), seorang wanita yang
menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau
masa suci.
Menurut istilah, kata iddah ialah sebutan/nama bagi suatu
masa di mana seorang wanita menanti/menangguhkan
perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya
atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran
bayinya, atau berakhirnya beberapa quru’, atau
berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan.
IDAH
17.
Masa iddah ini terbagi atas 4 macam, yaitu:
1. Iddah masa kehamilan, yaitu waktunya sampai masa
kelahiran kandungan yang dikarenakan thalaq ba’in
(perceraian yang mengakibatkan tidak kembali kepada
suaminya) atau talaq raj’i (perceraian yang dapat
kembali kepada suaminya) dalam keadaan hidup atau
wafat.
Firman Alloh ‘azza wa jalla:
“Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah
mereka adalah sampai mereka melahirkan.” (QS. Ath-
Thalaq: 4)
Macam-Macam Masa Iddah
18. 2. Iddah muthlaqah/cerai hidup (masa perceraian), yaitu
masa iddah yang terhitung masa haidh, maka wanita
menunggu tiga quru’ (masa suci) Yaitu 3 kali masa haid.
sebagaimana firman Alloh ‘azza wa jalla:
“Wanita-wanita yang diThalaq hendaklah menahan diri
(menunggu) tiga kali quru’.” (QS. Al-Baqarah: 228)
3. Perempuan yang tidak terkena haidh, yakni ada dua jenis
perempuan yaitu perempuan usia dini yang tidak/belum
terkena haidh dan perempuan usia tua yang telah
berhenti masa haidhnya (menopause).
Macam-macam Masa iddah
19. Seperti dijelaskan Alloh ‘azza wa jalla tentang masa iddah dua jenis
perempuan ini:
“Dan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (menopause) di antara
perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya)
maka iddah mereka adalah tiga bulan dan begitu (pula) perempuan-
perempuan yang tidak haidh.” (QS. At-Thalaq: 4)
Idah cerai mati, Istri yang ditinggal suaminya karena wafat, Alloh
menjelaskan masa iddahnya sebagai berikut:
“Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan
istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beriddah)
empat bulan sepuluh hari.” (QS. Al-Baqarah: 234)
Jika seorang wanita ditinggal mati oleh suaminya dan ia
sedang hamil, maka masa idahnya sebagaimana idah hamil yaitu
sampai melahirkan anak yang dikandungnya.
Macam-macam Masa iddah
20.
Diantara kewajiban suami terhadap mantan istri yang
dalam masa idah adalah sebagai berikut :
1. Jika istrinya tidak dithalaq bain dan dalam keadaan
mengandung maka mantan suami wajib memberi tempat
tinggal (rumah), nafkah (pangan), dan pakaian.
Sebagaimana firman allah Swt. Berikut
“Dan jika mereka (istri-istri yang sudah dithalaq) itu
sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka
nafkahnya sampai mereka melahirkan kandungannya.”
(Q.S. At-Talaq, 65 : 6)
2. Jika istri yang ditalak bain, baik oleh khuluk (tebus)
maupun talak tiga dalam keadaan tidak hamil maka
mantan suami wajib memberi tempat tinggal (rumah)
saja. Sebagaimana firman allah Swt. Berikut
“tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu
bertempat tinggal menurut kemampuanmu.” (Q.S. At-
Talaq, 65 : 6)
21.
3. Jika istri yang dithalaq raja’i (talak satu dua) seorang istri
yang taat kepada Allah Swt. Maka mantan suami wajib
memberikan sandang, pangan, dan papan kepadanya.
4. Bagi mantan istri yang dalam iddah wafat mereka tidak
mempunyai hak sama sekali terhadap nafkah meskipun ia
mengandung, karena anak yang dalam kandungannya telah
mendapat hak pusaka(warisan) dari suaminya.
22. 1. Menghindari kemudarata(kejelekan) dan penderitaan
2. Melestarikan tali silaturrahmi
3. Memberi kedamaian lahir dan batin
4. Memungkinkan untuk islah ( berdamai )
5. Berpisah dengan baik-baik.
HIKMAH THALAQ