1. Pernikahan merupakan fase kehidupan yang membutuhkan persiapan ilmu, moral, spiritual, fisik, dan material untuk membangun keluarga yang bahagia.
2. Persiapan diri secara ilmu pengetahuan, moral dan spiritual sangat penting dilakukan untuk membangun karakter yang kuat sebagai suami atau istri.
3. Persiapan fisik dan kesehatan reproduksi, serta persiapan material dan finansial diperlukan untuk memenuhi tangg
2. PERNIKAHAN
●Fase kehidupan, bukan terminal
●Aqad untuk beribadah, menegakkan syariat
Allah, membangun keluarga sakinah mawadah
wa rahmah
●Takdir yang ditentukan Allah
●Membutuhkan ikhtiar
4. ●Definisi
●Karakter
●Tujuan
Bila Aku Jatuh Cinta
Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
Cintakanlah aku pada seseorang yang
Melabuhkan cintanya pada-Mu,
Agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu
(Sayyid Quthb)
5. Bersiaplah …
“Wahai orang-orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
hendaknya setiap orang memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok.
Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh
Allah Maha Teliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.” (59:18)
6. Bersiaplah …
●Awal itu sangat penting, jangan
pernah abaikan
●Awal yang baik, ikutilah dengan
proses yang baik
●Awal dan proses yang baik, berakhir
di pulau bahagia
7. Bersiaplah …
●Pernikahan adalah momen besar dalam
kehidupan seseorang
●Pentingnya landasan taqwa dan berpegang pada
aturan Islam (Al Qur’an dan Sunnah)
●Fenomena keluarga yang rapuh dan tidak
memiliki landasan berpijak.
8. Persiapan Diri
Menuju Pernikahan Bahagia
●Persiapan artinya bukan sekedar memenuhi
dorongan instinktif
●Kesiapan adalah perpaduan harmonis antara
pekerjaan akal, hati dan anggota tubuh
●Tidaklah seseorang dikatakan siap melakukan
sesuatu sebelum akal, hati dan anggota
tubuhnya menyatakan kesiapan
9. Persiapan Diri
●1. Persiapan Ilmu Pengetahuan
(Konsepsional dan Intelektual)
●2. Persiapan moral-spiritual-psikologis
●3. Persiapan fisik
●4. Persiapan material & finasial
●5. Persiapan sosial
10. Persiapan Ilmu
●Ilmu qabla ‘amal, Ilmu qabla iman
●Kedudukan orang berilmu
●Ilmu menjadi landasan perilaku
●1. Hak dan Kewajiban suami dan isteri
●2. Ilmu Pendidikan
●3. Ilmu Kesehatan (Kespro, ASI, PHBS, dsb)
●4. Hukum, etik, aturan, pernik pernikahan dan
kerumahtanggaan
11. ●Contoh :
●Adakah pacaran dalam Islam ?
●Bagaimana proses yang Islami ?
●Etika dalam bergaul suami isteri,(adab dan sunnah
malam pengantin, kisah Khaulah bt Tsa’labah)
●Masalah fiqh (istikharah, apakah khitbah/meminang
itu? Sudah ada ikatankah?
●Apa bedanya dengan tunangan?
●Apakah telah ada jatuh thalaq
●Menyikapi poligami dsb
●Masalah KDRT (UU no 23 thn 2004)
12. Persiapan moral dan spiritual (ruhiyah)
●Mantapnya niat dan langkah untuk menikah
●Tiada rasa gamang dan ragu
●Siap dengan segala risiko dan konsekuensi paska
nikah
13. Istikharah
●Menyerahkan keputusan kepada Allah SWT
secara total
●Bukan untuk melegitimasi hawa nafsu
●Istiqamah dalam prinsip mendatangkan dukungan
dari Allah SWT
14. Titik Awal
●Menikah adalah bagian dari ibadah kepada Allah.
Untuk itu, hendaknya dimulai dengan niat yang
baik.
●“Sesungguhnya shalatku, ibadahku …” 6:162-
163
●Dalam perjalanan mengarungi kehidupan berumah
tangga, menjaga keikhlasan niat adalah sebuah
keharusan, sebab sangat mungkin terjadi disorientasi
15. Kisah Salafus Salih
●Ikhlasnya Ummu Sulaim dan Abu Thalhah
●Keikhlasan niat adalah titik awal motivasi
●“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepadaNya dalam menjalankan agama yang
lurus.” 98:5
●Tafsir ahsanu amala “Dia menguji kamu siapakah
yang paling baik amalnya” 11:7
16. Saat-saat yang memerlukan ikhlas
●Saat menerima pasangan apa adanya
●(Puteri Sa’id bin Musayyab)
●Saat bertanya dan menegur pasangan
(Rasulullah : Ibumu sedang cemburu)
(Hajar : Apakah Allah yang menyuruhmu?)
●Saat mencari sumber rizki yang halal
(Ayahanda Imam Syafi’i)
●Saat mendapat ujian berat (Kisah Maryam)
17. Langkah menuju ikhlas
●Maknai kembali aplikasi ikhlas
●Buatlah ceck list aplikasi keikhlasan anda : saat
jodoh belum kunjung tiba, saat calon tak
sesempurna yang diharapkan, saat orang tua
tak merelakan, suami berbuat salah ….
18. Persiapan moral dan spiritual
(mentalitas-psikologis)
●Siap mentransformasi pengetahuannya menjadi
karakter / kepribadiannya
●Seorang pria siap menjadi qawwam, menjadi
seorang suami dan ayah, siap menanggung beban
karena posisi tersebut
●Seorang wanita siap membuka ruang baru bagi intervensi mitra
yang bernama suami, siap mengurangi sebagian otoritas
dirinya,taat pada suami dan tunduk pada prinsip syura bersama
suami, siap untuk melahirkan dan menyusui, siap menanggung
beban
19. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji,
dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang
keji (pula).
Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang
baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita
yang baik (pula). (An Nuur 26)
●Jika ingin mendapatkan pasangan yang baik, jadikanlah diri anda
baik terlebih dahulu.
●Jika ingin mendapat suami/isteri yang menjaga kehormatan dirinya,
yang setia, yang pengertian, yang sabar, yang penuh kasih sayang,
maka …..
●Ibda’ binafsika.
●Bagaimana jika terlanjur …?
20. Bahan Bakar Spiritual anda …
●1. Cintai Surga, Takutlah AdzabNya
●Bersama para sahabat pecinta surga : Umair,
Handzalah, Amr bin Jamuh, Ikrimah dsb
●Bersama Anwar dan Tati
●2. Amal Spiritual , meningkatkan kualitas ibadah
:Shalat, infaq, sedekah
●Memperbaiki diri secara kontinyu
●Membaca Al Qur’an, mentadaburi, merenungkan
kehidupan.
●Sepenggal kisah Gua Hira
21. Bahan Bakar Spiritual anda …
●3. Menambah Ilmu dan wawasan
●Mengkaji Hadits, temukan arahan agar orientasi
hidup tetap lurus.
●Contoh Hadits ke 19
●Forum ta’lim, tarbiyah
●Membaca
●4. Kejadian dan Pengalaman Hidup
●Kisah si Pendaki Lereng
●5. Nasihat
22. Persiapan fisik (Jasadiyah)
●Sehat diri sehat reproduksi : kenali sejak dini
●Pola hidup sehat, gaya hidup sehat, kebiasaan sehat :
tak ada kata terlambat untuk memulai
●Memeriksakan kesehatan dan berkonsultasi kepada
ahlinya : agar tidak terpenjara mitos
●Deteksi dini masalah kesehatan : penyakit kronis,
penyakit infeksi
●Kesiapan memahami penyakit bawaan, penyakit yang
diturunkan
23. Persiapan material-finansial
(maaliyah)
●“sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian
di muka bumi dan Kami adakan bagimu (sumber)
penghidupan” (Al A’raf 10)
●Materi sebagai salah satu sarana beribadah kepada Allah
●Kewajiban ekonomi di tangan suami
●“Dan kalian wajib memberikan nafkah kepada mereka (isteri-
isteri) dan memberi pakaian secara makruf.” (HR Muslim)
●“Wanita itu terhalang untuk bekerja karena menunaikan hak
suami” (Al Hafizh Ibnu Hajar)
● Qanaah adalah akhlak utama : kisah anis dan Fikri,
● kisah ayat-ayat cinta
24. Persiapan material-finansial
(maaliyah-2)
●Kesiapan material sebelum pernikahan adalah kesiapan laki-
laki untuk menafkahi : mengetahui pintu-pintu rizki, melakukan
tindakan ekonomi tertentu seperti berusaha wiraswasta,
menjadi pegawai swasta ataupun negeri dan usaha lain yang
halal
●{Ya Rasulullah,pekerjaan apa yang terbaik? Rasulullah
menjawab :”pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan
tangannya sendiri dan semua penjual yang baik”}
●(HR Ahmad, Baihaqi dll)
●dan
●kesiapan perempuan untuk mengelola keuangan
●Tidak ada salahnya perempuan berlatih melakukan kerja
produktif
25. Persiapan Sosial (ijtimaiyah)
●Menikah keluarga tersendiri
●Kedudukan sosial di tengah masyarakat
●Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan
sesuatu.Dan berbuat baiklah terhadap kedua orang tua, kerabat-
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
dan tetangga yang jauh,teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba
sahayamu,.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri (An-Nisa’:36)
●Hai Abu Dzar, jika engkau memasak maka perbanyaklah kuahnya dan
perhatikan tetanggamu(HR. Muslim)
●Hai para wanita muslimah, janganlah kalian merasa rendah diri jika
akan memberi hadiah kepada tetangga, walaupun hanya dengan kikil
(ujung kaki) kambing(HR. Bukhari dan Muslim)