Dokumen tersebut membahas tentang morfologi yang merupakan cabang linguistik yang mempelajari perubahan bentuk kata dan pengaruhnya terhadap kategori dan makna kata. Morfologi membahas tentang pembentukan kata, kata, morfem, alomorf, dan prosedur pengenalan morfem.
2. Morfologi adalah salah satu
cabang linguistik yang mengkaji
atau mempelajari masalah
perubahan bentuk-bentuk kata
dan pengaruhnya terhadap
golongan (kategori) dan arti kata
(peran semantis)
(Ramlan,1987:21)
4. “in linguistics, morphology refers
to the mental system involved in
word formation or to the branch of
linguistics (morfofonemis dan
morfosintaksis) that deal with
words, their internal structure, and
how they are formed” (Aronoff dan
Fudeman dalam Subroto,2012:7)
7. Kata secara Fonologis
satuan terkecil yang memiliki arti
yang tersusun dari fonem-fonem
yang jenis dan urutannya berbeda
8. Fonem (yang sama)
/r/ /h/ /m/ /a/ /u/
[murah]
[rumah]
[harum]
Ketiga kata tersebut harus dianggap kata yang
berbeda meskipun fonem pendukungnya sama
10. Kata sebagai kata gramatikal:
kemunculan bentuk-bentuk yang
berbeda dari suatu kata karena
tuntutan sintaksis kalimat
11. Mis:
WRITE
Write your name.
He writes a letter.
Yesterday I ....... a letter.
Are you writing a letter?
I have written a letter.
12. KATA SEBAGAI LEKSEM:
leksem adalah hasil abstraksi dari
paradigma infleksional (penurunan
kata) sebuah bahasa yang
kemunculannya dapat
“diramalkan”
Hasil ramalan berdasar tatabahasa
(permintaan sintaksis)
14. Morfem akar atau Root :
“A root is a irreduciable core of a word
with absolutely nothing else attached
to it.”
(Katamba,1994:41)
(bagian inti suatu kata yang tak dapat diperkecil tanpa
sesuatu lainnya yang dilekatkan padanya)
16. MORFEM PANGKAL (STEM):
“The stem is that part of a word
that is in existence before any
inflectional affixes have been
added”
(Katamba,1995:45)
(pangkal adalah bagian dari sebuah kata yang
keberadaannya sebelum kehadiran afiks infleksional)
27. 2. bentuk-bentuk yang mirip dan
memiliki makna yang sama,
termasuk alomorf dari morfem
yang sama apabila perbedaannya
dapat diterangkan secara
fonologis.
29. 3
bentuk yang memiliki makna sama,
tetapi berbeda susunan fonemnya,
termasuk alomorf dari morfem
yang sama asalkan perbedaannya
dapat diterangkan secara
morfologis
31. 4
Jika dalam suatu deretan struktur
terdapat perbedaan yang tidak
berwujud, tetapi merupakan
kekosongan, hal itu merupakan
morfem sendiri morfem zero
36. 6
jika suatu bentuk terdapat di dalam
kombinasi dengan bentuk lain yang
tanmakna (meaningless) dan tidak
dapat berdiri sendiri, bentuk
tersebut dianggap morfem (juga)
38. 7. Penekanan makna termasuk
satu morfem (terjadi pada bahasa
lisan)
Rumahku juuuaaauh.
39. Daftar pustaka
Katamba, Francis. 1993. Morphology. England : The Macmillan Press LTD.Muslich,
Masnur. 2010. Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Kajian ke Arah tatabahasa Deskriptif.
Jakarta: Bumi Aksara
Ramlan.1985. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.
Subroto, Edi.2012. Pemerian Morfologi Bahasa Indonesia: Berdasarkan perspektif
Derivasi dan Infleksi Proses Afiksasi. Surakarta: Cakrawala Media