Dokumen tersebut membahas tentang bentuk kata (morfologi) dalam bahasa, termasuk bagaimana kata dapat berubah bentuk dan memiliki makna berbeda, serta kelas kata. Dokumen juga menjelaskan bahwa kata dapat dipotong menjadi bagian yang lebih kecil yaitu morfem, yang dapat berdiri sendiri atau melekat pada kata lain. Terdapat berbagai jenis morfem seperti awalan, akhiran, sisip

1. +
Bentuk Ilmu
Suatu ilmu tatabahasa yang mempelajari tentang
seluk beluk bentuk kata
Dari terbentuknya kata tersebut mengakibatkan:
1. Kata menjadi berubah bentuk
2. Kata menjadi menghasilkan makna
3. Menimbulkan kelas kata

2. Dalam bahasa ada bentuk kata yang dapat dipotong-potong menjadi
bagian yang lebih kecil tetapi memiliki makna. Apabila yang bagian kecil
Tersebut dipotong lagi maka tidak akan mempunyai makna.
be sar
Tidak punya makna
Bentuk seperti mem-, per-, dan besar
disebut sebagai morfem. Morfem yang
Dapat berdiri sendiri seperti besar, dinamakan
Morfem bebas, sedangkan yang melekat
pada bentuk lain, seperti mem-, dan per-
Dinamakan morfem terikat.

3. Perhatikan contoh!
be sar
Tidak punya makna
Bentuk seperti mem-, per-, dan besar
disebut sebagai morfem. Morfem yang
Dapat berdiri sendiri seperti besar, dinamakan
Morfem bebas, sedangkan yang melekat
pada bentuk lain, seperti mem-, dan per-
Dinamakan morfem terikat.

4. Prefiks/Awalan Sufiks/Akhiran Infiks/Sisipan Konfiks/Gabungan
{ber-, }
{meng-, mem-, men-,
meny-, me-, menge-}
{peng-,}
{Per-}
{ter-}
{-an, -kan, -i } {-el-, -er-} {ber- -an, men- -kan}
{me- -nya}

5. -lah, -kah, tah, -pun

7. Cara menghitung morfem
Jika melekat pada kata lain atau tidak dapat berdiri sendiri kecuali kata dasar
Maka itu dapat dihitung.
Ibu ingin makan roti
Ibu ingin makan roti
= 4 morfem
bergurau
ber- gurau
= 2 morfem
pelarian
pe- -an lari
= 2 morfem
pertangungjawaban
per- -an tanggungjawab