Dokumen tersebut membahas berbagai kesalahan semantik dalam bahasa Indonesia, termasuk penggunaan kata yang mirip maknanya, seperti kurban dan korban, lolos dan lulus, serta penggunaan kata yang salah akibat kesamaan bentuk, seperti sah dan syah, folio dan polio. Dokumen juga menjelaskan pentingnya memilih kata yang tepat sesuai konteks, seperti pukul dan jam, serta masing-masing dan tiap-ti
3. Penjelasan
Kesalahan berbahasa dalam tataran semantik dapat berkaitan
dengan bahasa tulis maupun bahasa lisan. Kesalahan dalam
tataran semantik ini penekanannya pada penyimpangan makna,
baik yang berkaitan dengan fonologi, morfologi, maupun
sintaksis. Makna yang tidak tepat ini dapat berupa:
a. Kesalahan penggunaan kata-kata yang mirip.
Digolongkan kedalam 3 kelompok, yakni: pasangan yang seasal,
pasangan yang bersaing, pasangan yang terancukan .
b. Kesalahan pilihan kata atau diksi.
Penggunaan kata-kata yang saling menggantikan yang
dipaksakan akan menimbulkan perubahan makna kalimat
bahkan merusak struktur kalimat, jika tidak disesuaikan dengan
makna atau maksud kalimat yang sebenarnya.
4. Lanjut............
Pemaparan dari dua point diatas:
A.1) Kesalahan karena Pasangan yang Seasal
Pasangan yang seasal adalah pasangan kata yang memiliki
bentuk asal yang sama dan makananya pun berdekatan (Alwi,
1991 : 21).
Contoh:
1. 1. Penggunaan kata Kurban dan Korban
Kata kurban dan korban sebebenarnya berasal dari kata yang
sama dari bahasa Arab, yaitu qurban.
Bentuk Tidak Baku
(1)Daging korban itu akan dibagikan kepada yang berhak
menerimanya.
(2)Jumlah kurban tanah longsor yang tewas sudah dipastikan.
5. • Kata qurban: 1) persembahan kepada Tuhan (kambing, sapi, dan
unta yang disembelihpada hari lebaran haji), 2) orang atau
binatang yang menderita atau mati akibat suatu kejadian,
perbuatan jahat, yang dieja menjadi korban.
Bentuk Baku
1a) Daging kurban itu akan dibagikan kepada yang berhak
menerimanya.
2a) Jumlah korban tanah longsor yang tewas sudah biasa dipastikan.
1.2 Penggunaan Kata Lolos dan Lulus
Kedua kata tersebut merupakan dua kata yang hampir sama
dalam segi bentuk maupun makna. Dari segi bentuk kedua kata
tersebut dibedakan oleh vokal yang membentuknya, yaitu vokal /o/
pada (lolos) dan vokal /u/ pada kata (lulus). Contoh yang salah:
Bentuk Tidak Baku
3) Narapidana itu lulus dari penjara tadi malam dengan merusak
terali jendela.
4) Benang sebesar itu tidak dapat lolos ke lubang jarum yang kecil itu.
6. • Kata lolos berarti keberhasilan melewati bahaya, rintangan.
Sedangkan lulus berarti keberhasilan melewati ujian atau
memenuhi persyaratan. Sehingga dapat kita simpulkan
bahwa apa yang ada pada contoh diatas itu salah, berikut
pembetulannya:
Bentuk Baku
3a) Narapidana itu lolos dari penjara tadi malam dengan
merusak terali jendela.
4a) Benang sebesar itu tidak dapat lulus ke lubang jarumyang
kecil itu.
1.3 Penggunaan Kata Penglepasan dan Pelepasan
Kata penglepasan oleh pemakai bahasa sering pula
digunakan di samping kata pelepasan.
Bentuk Tidak Baku
5) Acara pelepasan para wisudawan akan dimulai pukul 08.00.
6) Bayi yang beru saja dilahirkan itu mengalami cacat fisik, yaitu
di bagian penglepasannya
7. • Kedua kata tersebut dibentuk dengan afiks dan kata yang
sama, yaitu peng + lepas + an. Sejalan dengan kaidah
morfologis, afiks peng- jika dirangkaikan dengan bentuk dasar
yang berawal dengan fonem /l/ akan menjadi pe- bukan
menjadi peng-.
Pembetulan:
Bentuk Baku
5a) Acara penglepasan para wisudawan akan dimulai pukul
08.00.
6a) Bayi yang baru saja dilahirkan itu mengalami cacat fisik,
yaitu di bagian pelepasannya.
1.4 Penggunaan Kata Hijrah dan Hijriah
Bentuk Tidak Baku
7) Tahun baru Hijrah jatuh pada tanggal 18 Desember 2009.
8) Perpindahan Nabi Muhamad saw dari Mekah ke Madinah
disebut hijriah.
8. Bentuk Baku
7a) Tahun baru Hijriah jatuh pada tanggal 18 Desember 2009.
8a) perpindahan Nabi Muhamad saw dari Mekah ke Madinah
disebut hijrah.
Penjelasan:
Kata hijrah berarti perpindahan Nabi Muhamad saw dari Mekah
ke Madinah; sedangkan kata hijriah berarti berkenaan dengan
tarikh Islam yang dimulai ketika Nabi Muhamad saw berpindah
ke Madinah.
2) Kesalahan karena Pasangan yang Terancukan
Pasangan yang terancukan terjadi jika orang yang tidak
mengetahui secara pasti bentuk kata yang benar lalu
terkacaukan oleh bentuk yang dianggapnya benar.
2.1 Penggunaan Kata Sah dan Syah
9. • Bentuk tidak Baku:
9) Syah Iran sudah pernah berkunjung ke Indonesia.
10) Dia sekarang telah syah menjadi suami saya.
Kata sah dan syah merupakan contoh pasangan
yang terancukan. Tetapi dari segi makna katanya itu jelas
berbeda. Sah berarti sudah sesuai dengan hukum;
sedangkan syah berarti raja. Berikut perbaikannya:
Bentuk Baku
9a) Syah Iran sudah pernah berkunjung ke Indonesia.
10a) Dia sekarang telah sah menjadi suami saya.
2.2. Penggunaan kata Folio dan Polio
Bentuk Tidak Baku
11) Pegawai itu baru saja membeli kertas polio di Toko
Laris.
12) Adiknya sejak kecil menderita penyakit folio.
10. • Kata polio memiliki makna penyakit pada tulang; sedangkan
kata folio berarti ukuran kertas.
Bentuk Baku
11a) Pegawai itu baru saja membeli kertas folio di Toko Laris.
12a) Adiknya sejak kecil menderita penyakit polio.
2.3. Penggunakan Kata termohon dan Pemohon
Bentuk Tidak baku
13) Karena anaknya diperlukan tidak adil, termohon merasa
kecewa.
14) Seseorang yang dimintai permohonan disebut pemohon.
Kata termohon berarti orang yang dimintai permohonan;
sedangkan kata pemohon berarti pihak atau orang yang
memohon.
Bentuk Baku: 13a) Karena anaknya diperlakukan tidak adil,
pemohon merasa kecewa.
11. 14a) Seseorang yang dimintai permohonan disebut
termohon.
2.4. penggunakan Kata Petinju dan Peninju
Bentuk Tidak Baku
15) Peninju itu sudah berkali-kali merebut medali
emas.
16) Petinju adikmu tadi sudah diamankan polisi.
Proses morfologis dari keduanya ( prefiks yang
melekat) berbeda. Kata petinju berasal dari per +
tinju; sedangkan kata peninju berasal dari peng +
tinju. Kata petinju berarti orang yang bertinju dan
berkaitan dengan tindakan bertinju. Sedangkan kata
peninju berarti orang yang meninju dan berkaitan
dengan tindakan meninju.
12. Bentuk Baku
15a) Petinju itu sudah berkali-kali merebut medal emas.
16a) peninju adikmu tadi sudah diamankan polisi.
2.5 Penggunaan Kata Antar dan Antara
Bentuk tidak Baku
17) Antara perguruan tinggi swasta di kota ini mengadakan
pertandingan basket.
18) Antaraku dan dia sekarang sudah tidak ada hubungan lagi.
Bentuk Baku:
17a) Antarperguruan tinggi swasta di kota ini mengadakan
pertandingan basket.
18a) Antara aku dan dia sekarang sudah tidak ada hubungan lagi.
Penjelasan:
Kata antar dipakai apabila diikuti satu objek; sedangkan kata antara
dipakai apabila diikuti dua objek atau dua hal yang biasanya
dikombinasikan dengan pemakaian kata dengan kadang-kadang
didahului preposisi di.
13. Penggunaan kata besok dan esok
Kata besok memiliki makna hari sesudah hari ini,
esok hari.
Sedangkan kata esok memiliki makna hari pertama
sesudah hari ini, pada suatu waktu yang akan
datang.
Contoh :
• Besok lusa kita perbaiki cara ini agar menjadi lebih
baik -> Esok lusa kita perbaiki cara ini agar menjadi
lebih baik
• Bibi akan datang esok pagi dengan nenek -> bibi
akan datang besok pagi dengan nenek
14. Penggunaan kata penganggur dan
pengangguran
Kata penganggur bermakna orang yang menganggur
(yang tidak mempunyai pekerjaan)
Sedangkan kata pengangguran bermakna hal atau
keadaan menganggur
Contoh :
• Selama menjadi pengangguran, harta bendanya habis
terjual untuk makan -> selama menjadi penganggur,
harta bendanya habis terjual untuk makan
• Masa setelah perang biasanya menimbulkan banyak
penganggur -> Masa setelah perang biasanya
menimbulkan banyak pengangguran
15. Penggunaan kata yang berhomofon
dan berhomograf
Dalam bahasa Indonesia terdapat kata yang
memiliki kemiripan atau kesamaan bentuk, tetapi
maknanya berbeda seperti homofon dan homograf.
16. Homofon
Pelafalan kata sanksi dan sangsi sama akan tetapi
ejaan dan arti dari kedua berbeda. Sanksi berarti
hukuman sedangkan sangsi berarti ragu-ragu
Contoh :
• Aku sanksi dengan pernyataan yang baru saja kamu
ucapkan, karena berkali-kali kamu sudah
membohongi aku -> Aku sangsi dengan pernyataan
yang baru saja kamu ucapkan, karena berkali-kali
kamu sudah membohongi aku
• Sangsi apa yang akan diberikan kepada warga yang
melanggar adat itu? -> Sanksi apa yang akan
diberikan kepada warga yang melanggar adat itu?
17. Homograf
Pelafalan kata apel sama-sama dalam penulisannya
namun berbeda dalam pengucapan dan maknanya.
Kata apél (e taling) berarti berkunjung ke rumah
kekasih sedangkan kata apêl berarti nama buah.
Contoh :
• Berapa kilo gram apél yang sudah kamu beli
kemarin? -> Berapa kilo gram apêl yang sudah
kamu beli kemarin?
• Antok Sabtu malam apêl ke rumah Santi -> Antok
Sabtu malam apél ke rumah Santi
18. Kesalahan karena pilihan kata yang
tidak tepat
Ada 2 istilah yakni :
1. Pemilihan kata adalah proses atau tindakan
memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan
secara tepat
2. Pilihan kata adalah hasil proses atau tindakan
tersebut
19. • Setiap kata memiliki makna tertentu yang berbeda
dengan kata yang lain tetapi ada beberapa kata
yang memiliki makna yang hampir sama namun jika
diteliti lebih dalam akan memiliki perbedaan.
• Biasanya orang membuka kamus untuk mengetahui
sebuah makna ataupun lebih dari itu untuk
menemukan kata tertentu apakah pemakaiannya
sudah tepat.
• Mengapa kita harus memperhatikan pilihan kata?
20. Penggunaan kata pukul dan jam
Kata pukul menunjukan waktu sedangkan kata jam
menunjukan jangka waktu.
Contoh :
• Hari ini akan kita bicarakan masalah majemuk dalam bahasa
Indonesia hingga kira-kira jam 14.00 -> Hari ini akan kita
bicarakan masalah majemuk dalam bahasa Indonesia hingga
kira-kira pukul 14.00
• Beberapa dokter mengoperasi pasien penyakit jantung
koroner selama 3 jam, yaitu jam 13.00 s.d 16.00 -> Beberapa
dokter mengoperasi pasien penyakit jantung koroner selama
3 jam, yaitu pukul 13.00 s.d 16.00
• Selama dua pukul aku menunggumu di sini, tetapi kamu tidak
datang juga -> Selama dua jam aku menunggumu di sini,
tetapi kamu tidak datang juga
21. Penggunaan kata masing-masing
dan tiap-tiap
Kata masing-masing bermakna seorang-seorang,
sendiri-sendiri, tiap-tiap orang . Kata masing-masing
tidak boleh diikuti nomina dan biasanya nomina itu
sudah disebutkan lebih dahulu. Sedangkan kata tiap-
tiap bermakna tiap. Kata tiap-tiap harus diikuti oleh
nomina.
Contoh :
• Masing-masing peserta boleh mengirimkan lebih satu
cerpen -> Tiap-tiap peserta boleh mengirimkan lebih
satu cerpen
• Kelompok tiap-tiap terdiri atas enam orang saja ->
Kelompok masing-masing terdiri atas enam orang saja
22. Penggunaan kata pertandingan dan
perlombaan
Kata pertandingan berarti dua pihak yang berhadapan
seperti tinju,bulu tangkis, sepak bola . Sedangkan kata
perlombaan berarti kegiatan mengadu ketangkasan
atau keterampilan seperti baca puisi.
Contoh :
• Dalam peringatan 17 Agustus tahun ini akan diadakan
perlombaan catur antar RT -> Dalam peringatan 17
Agustus tahun ini akan diadakan pertandingan catur
antar RT
• Perlombaan sepak bola itu tetap berlangsung
walaupun diguyur hujan -> Pertandingan sepak bola itu
tetap berlangsung walaupun diguyur hujan
23. Penggunaan kata tidak dan bukan
Kata tidak dipakai untuk mengingkari verba. Adjekriva, dan
adverbia. Sedangkan kata bukan untuk mengingkari nomina,
pronomina, dan numerelia. Dalam kalimat yang bersifat
korektif, kata bukan sering dipakai untuk mengingkari verba
dan adjektiva. Apabila kalimanya tidak bersifat korektif, maka
kata bukan tidak bleh dipakai untuk mengingkari kata selain
nomina, pronomina dan numerelia.
Contoh :
• Andika bukan mengerjakan pekerjaan rumah, sehingga
dimarahi Pak Rudi -> Andika tidak mengerjakan pekerjaan
rumah, sehingga dimarahi Pak Rudi
• Tidak orang yang menabrak yang salah, melainkan orang yang
menyebrang tanpa perhitungan itu melanggar lalu lintas ->
Bukanorang yang menabrak yang salah, melainkan orang
yang menyebrang tanpa perhitungan itu melanggar lalu lintas
24. Penggunaan kata separo dan
setengah
Kata separo mengandung makna sebagian dari
beberapa sedangkan kata setengah juga bermakna
sebagian (sejumlah) dari beberapa (seluruhnya).
Contoh :
• Separo jam yang lalu orang itu meninggalkan
tempat ini -> Setengah jam yang lalu orang itu
meninggalkan tempat ini
• Bagi Indra, nilai delapan separo dapat diperoleh
dengan mudah -> Bagi Indra, nilai delapan setengah
dapat diperoleh dengan mudah
25. Penggunaan kata juara dan
pemenang
Kata juara bermakna orang (regu) yang mendapat
kemenangan dalam pertandingan terakhir.
Sedangkan pemenang bermakna orang (pihak) yang
menang.
Contoh :
• Katerina Jeslyn adalah pemenang 1 di kelasnya ->
Katerina Jeslyn adalah juara 1 di kelasnya
• Endang Bachtiar Santoso juara 1 undian berhadiah
itu -> Endang Bachtiar Santoso pemenang 1 undian
berhadiah itu
26. Penggunaan kata rakyat dan
masyarakat
Kata rakyat berkaitan dengan sebuah negara
sedangkan kata masyarakat berkaitan dengan
kelompok sosial yang tinggal di suatu wilayah negara.
Contoh :
• Kesadaran rakyat tutur bahasa Jawa dalam
menggunakan ‘unggah-unggah basa’ semakin
meningkat -> Kesadaran masyarakat tutur bahasa Jawa
dalam menggunakan ‘unggah-unggah basa’ semakin
meningkat
• Sebagian besar bahasa kedua masyarakat Indonesia
adalah bahasa Indonesia -> Sebagian besar bahasa
kedua rakyat Indonesia adalah bahasa Indonesia
27. Penggunaan kata sudah dan telah
Persamaan kata sudah dan telah :
1) Kata sudah mencakupi makna cukup sekian atau
cukup sampai di sini, sedangkan telah tidak
2) Kata sudah dapat berdiri sendiri sebagai unsur
tunggal did alam kalusa, sedangkan kata telah
tidak
3) Kata sudah dapat digunakan dalam bentuk inversi,
sedangkan kata telah tidak
4) Kata sudah mempunyai hubungan yang renggang
dengan predikat, tetapi kata telah lebih rapat.
28. Penggunaan kata mantan dan bekas
Kata bekas cenederung mengandung konotasi yang
negatif, terutama jika digunakan untuk mengacu pada
orang. Sedangkan kata mantan bertujuan untuk
menghilangkan konotasi negatif dengan maksud
menghormati orang yang diacu.
Contoh :
• Mantan perampok itu kini mendekam di terali besi
karena dihukum lima tahun -> bekas perampok itu kini
mendekam di terali besi karena dihukum lima tahun
• Bekas gubernur itu masih berkarisma di mata warga ->
mantan gubernur itu masih berkarisma di mata warga
29. Penggunaan kata bakal dan calon
Kata bakal berkolokasi dengan kata benda
noninsani sedangkan kata calon berkolokasi dengan
kata benda insani.
Contoh :
• Pohon kelapa di kebun Pak Martha hingga kini
belum menampakkan calon buahnya -> Pohon
kelapa di kebun Pak Martha hingga kini belum
menampakkan bakal buahnya
• Di ruang tamu Yulita sedang berbincang-bincang
dengan bakal suaminya -> Di ruang tamu Yulita
sedang berbincang-bincang dengan calon suaminya
30. Penggunaan kata istri dan bini
Kata bini selain mempunyai nilai rasa yang berkonotasi
kepada kelompok sosial tertentu, juga empunyai nilai rasa
yang cendreung merujuk pada situasi tertentu yang bersifat
informal. Sedangkan kata istri mempunyai nilai rasa yang
bersifat netral, tidak berkonotasi terhadap kelompok sosial
tertentu dan daat digunakan untuk keperluan formal maupun
informal.
Contoh :
• Kami mengharap kehadiran Bapak Direktur beserta bini ->
Kami mengharap kehadiran Bapak Direktur beserta istri
• Setiap hari Mak Raminah mengasuh anak-anaknya saka, dia
menjadi istri dapur -> Setiap hari Mak Raminah mengasuh
anak-anaknya saka, dia menjadi bini dapur
31. Penggunaan kata baju dan busana
Kata baju mempunyai asosiasi semata-mata dengan
pakaian yang umumnya dibuat dari kain yang dikenakan
di badan. Sedangkan kata busana yakni pakaian yang
bagus baik bahannya maupun modenya.
Contoh :
• Pengemis itu kemana-kemana mengenakan busana
yang lusuh -> Pengemis itu kemana-kemana
mengenakan baju yang lusuh
• Peserta festival pakaian adat itu mengenakan baju dari
daerah masing-masing -> Peserta festival pakaian adat
itu mengenakan busana dari daerah masing-masing
32. Penggunaan kata prakiraan dan
ramalan
Kata prakiraan lebih tepat untuk menyatakan
perhitungan tentang cuaca dariapda kata ramalan,
tetapi belum cukup cermat untuk menyatakan hasil
perhitungan yang dilakukan sebelum peristiwa terjadi.
Sedangkan kata ramalan biasa dihubungkan dengan
nasib orang dan bersifat kelenik, tidak rasional, atau
tidak ilmiah.
Contoh :
• Prakiraannya tentang nasib seseorang sangat jitu ->
ramalannya tentang nasib seseorang sangat jitu
• Petugas metereologi itu membuat ramalan cuaca ->
Petugas metereologi itu membuat prakiraan cuaca