Akhlak istidad a

1. Kelompok 5
Nama :
-arini
-Imelda maulinda
-Zahrona

2. ADAB PELAJAR TERHADAP PELAJARANNYA
 Memiliki Niat yang Baik
Penuntut ilmu wajib niat seaktu belajar, sebab niat itu merupakan
pokok dala segala perbuatan, berdasarkan sabda Nabi SAW
“sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya” (Hadis Shohih).
Sebaiknya bagi penuntut ilmu dalam belajarnya berniat mencari
ridho Allah, kebhagiaan akhirat, membasmi kebodohan diri sendiri dan
sekalian orang-orang bodoh, mengembangkan agama dan
mengabadikan agama islam sebab keabadian islam itu harus
diwujudkan dengan ilmu; sedangkan berbuat zuhud dan taqwa itu tidak
sah jika tanpa ilmu.

3. • Mendahulukan ilmu yang Fardhu ‘Ain
Hendaknya penuntut ilmu mengutamakan ilmu yang hukumnya fardhu
ain (wajib tidak boleh diganti oleh orang lain) untuk dipelajari terlebih dahulu,
khususnya masalah agama. Semisal masalah aqidah, halal-haram, kewajiban
yang dibebankan kepada muslim, maupun larangannya. Sebab itulah, orang
tua harus mengajarkan hal itu kepada anak mereka, hal ini berdasrkan firman
Allah SWT. Yang artinya,”Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka.”(Attahrim:66).
setelah mempelajari ilmu yang hukumnya fardhu ain, boleh mempelajari
ilmu-ilmu yang fardhu kifayah, seperti menghafal Alquran dan Hadis, Nahwu,
ushul fiqih dan lainnya. Selanjutnya ilmu-ilmu yang bersifat Sunnah, seperti
penguasaan salah satu cabang ilmu secara mendalam.

4. • Belajar ilmu terkait kitab Allah hingga punya keyakinan
I’tiqod yang kuat
Mempelajari apa saja yang bisa merusak amalan, kemudian
menjauhinya, Senantiasa bersungguh-sungguh untuk
menyibukkan diri dengan ilmu, baik dengan membaca,
menelaah, menghafal, mengulang pelajaran dan aktivitas
lainnya. Tidak berpindah ke kitab yang lain sebelum
menyelesaikan dan menguasai kitab yang sedang dipelajari,
tidak mempelajari plajaran yang belum dimampui belajar dari
sesuai dengan kadar kemampuannya.

5. ADAB PELAJAR TERHADAP GURU
Adapun cara memilih guru/kyai carilah yang alim, yang bersifat wara’, dan yang lebih tua.
Demikianlah hendakya setiap pelajar seharusnya bermusyawarah dengan orang alim ketika akan
pergi menuntut ilmu atau dalam segala urusan. Karena Allah ta’ala menyuruh Nabi Muhammad
SAW. Supaya bermusyawarah dengan para sahabat, bahkan dalam segala urusan rumah tangga
pun, beliau selalu bermusyawarah dengan istrinya.
 Berpikir matang-matang dalam memilih guru
 Mematuhi segala perintah guru
 Memandang guru dengan pandangan yang memuliakan
 Sabar dalam menghadapi gurunya
 Jujur dan setia bersama guru
 Tidak melupakan jasa guru yang telah diberikan
 Tidak tertawa terbahak-bahak dihadapan guru
 Selalu menyenangkan hati guru
 Berterima kasih atas ilmu dan arahan yang telah diberikan

6.  Bersegera untuk menghadiri majelis ilmu sebelum guru hadir
 Tidak meminta gurunya untuk mengajarkan kitab diwaktu yang menyulitkan
beliau
 Ketika berbicara kepada guru hendaknya menghindarkan diri dari gaya
bicara yang biasa digunakan kepada orang secara umum
 Jika guru terpeleset lisanya atau guru menjelaskan perkara (ex: fullgar)
jangan menertawakanya
 Hendaknya tidak bertanya diluar konteks pembahasan

7. ADAB PELAJAR terhadap TEMAN
 Menolong ketika ada kesulitan
Dalam hidup kita akan saling membutuhkan satu sama lain. Ketika melihat teman
sedang ada yang mmbutuhkan dan dirasa kita mampu membantunya, maka bantulah ia
sebab dengan memudahkan urusan orang lain, Allah pun akan memudahkan urusan kita,
Rosulullah bersabda : “Allah akan selalu menolong hambanya selama hamba itu mau
menolong saudaranya” (H.R Muslim)
 Tidak berkata kasar atau jorok
Karena sudah merasa dekat dengan teman atau sahabat, terkadang kita lupa
batasan hingga tak sadar mengucapkan kata-kata yang tidak sepantasnya. Entah itu
kata-kata kasar yang menyakitkan hati atau kata-kata jorok yang tidak pantas
diucapkan, Rosulullah bersabda : “Sesungguhnya ‘azza wajalla tidak suka dengan
perbuatan keji dan kata-kata yang kotor (kasar)” (H.R Ahmad)

8.  Menjaga aib teman
Terkadang saat sedang marah kita lupa dan kemudian menyebarkan aib
teman kita terhadap orang lain. Hal ini tidak diperbolehkan, karena menjaga aib
orang lain adalah salah satu akhlaq seorang muslim yang baik. Rosulullah
bersabda : “Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, niscaya Allah akan
menutup aibnya didunia dan diakhirat”. (H.R Muslim)
 Menunjukkan rasa gembira ketika bertemu
 Mendahului beruluk salam
 Bersikap ramah dan lapang dada ketika duduk bersama
 Menceritakan hal-hal yang baik
 Tidak memotong pembicaraan
 Tidak memanggil dengan nama yang tidak disenangi