SlideShare a Scribd company logo
‫السالم‬‫عليكم‬‫هللا‬ ‫ورحمة‬‫وبركاته‬
LUPA, JENUH dan TRANSFER
BELAJARKELOMPOK 4
PERNAHKAN ANDA MERASAKAN JENUH SAAT BELAJAR?
PERNAHKAH ANDA LUPA SAAT MENGINGAT SUATU PELAJARAN?
BERBAGAI MACAM GAYA DAN METODE BELAJAR SUDAH DIJALANI, TAPI KOK TIDAK BERHASIL YA?
BAGAIMANA MENCIPTAKAN KONDISI PEMBELAJARAN YANG ASIK DAN KONDUSIF?
COBA SIMAK MATERI YANG AKAN KAMI SAMPAIKAN YA..
SEMOGA KITA DAPAT SOLUSINYA
JAWAB YA TEMAN-TEMAN
MAU TAHU SOLUSINYA?INSYAALLAH, SEMUA ADA
SOLUSINYA SOBAT.
POKOK BAHASAN
TRANSFER
LUPA
JENUH
MOTIVASI
DEFINISI TRANSFER BELAJAR DAN RAGAM TRANSFER
BELAJAR
Oleh Laela Nur Saleha
DEFINISI
TRANSFER
BELAJAR
Pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi kesituasi
lainnya (Rebeer 1988)
Kata “pemindahan keterampilan” tidak berkonotasi hilangnya
keterampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena diganti
dengan keterampilan baru pada masa sekarang.
pemindahan pengaruh atau pengaruh keterampilan melakukan sesuatu
terhadap tercapainya keterampilan melakukan sesuatu lainnya
RAGAM
TRANSFER
BELAJAR
TRANSFER
POSITIF
TRANSFER
NEGATIF
TRANSFER
VERTIKAL
TRANSFER
LATERAL
RAGAM TRANSFER BELAJAR
Gagne (baca: Gaenye)
,
•Transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar
TRANSFER POSITIF
•transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan belajar
TRANSFER NEGATIF
•yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/ keterampilan yang lebih tinggiTRANSFER VERTIKAL
• yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar
pengetahuan/ keterampilan yang sederajatTRANSFER LATERAL
TERJADINYA TRANSFER BELAJAR POSITIF &
TRANSFER DARI SHORT-TERM MEMORY ke LONG-
TERM MEMORY
Oleh: LASRI ZAKIAH
TERJADINYA TRANSFER POSITIF
Transfer positif dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila guru
membantu untuk belajar dalam situasi tertentu yang mempermudah
siswa tersebut belajar dalam situasi-situasi lainnya. Dalam hal ini,
transfer positif menurut Barlow (1985) adalah learning in one situation
helpful in other situations, yakni belajar dalam suatu situasi yang dapat
membantu belajar dalam situasi-situasi lain.
apabila situasi belajarnya dibuat sama atau mirip dengan
situasi sehari-hari yang akan ditempati siswa tersebut kelak
dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
telah ia pelajari di sekolah
TERJADINYA TRANSFER NEGATIF
Transfer negatif, menurut Anderson (1990) dan Lawson (1991) tak perlu
dirisaukan lantaran sangat jarang terjadi. Kesulitan belajar siswa yang
selama ini diduga terjadi karena adanya transfer negatif, sebenarnya
masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebab, sementara ini
gangguan konflik (interference) antara ingatan fakta dalam memori
manusia hampir tak pernah terjadi atau mengganggu perolehan
keterampilan baru. Alhasil, kesulitan belajar yang dialami siswa
mungkin disebabkan oleh faktor-faktor antara lain seperti yang dibahas
segera setelah pembahasan ini usai.
MODEL PEMROSESAN INFORMASI
Psoses Kontrol eksekutif
(Perhatian, Pemilihan Strategi, Pemantauan dsb)
StimulusdariLingkungan
Ingatan Jangka Pendek
(Ingatan yang bekerja)
Ingatan jangka
Panjang
Pemrosesan
asli
Register Inderawi
RECEPTOR
kerusakan
HILANG HILANG
Kerusakandan
gangguan
lupa
Elaborasi & Organisasi
Retrieval & Rekonstruksi
PERBEDAAN INGATAN JANGKA PENDEK &
INGATAN JANGKA PANJANG
Jenis-jenis ingatan input kapasitas Maintenance Retrieval
Jangka pendek sangat cepat Terbatas Sangat sebentar Segera/cepat
Jangka panjang Relatif lambat Praktis dan tak
terbatas
Praktis dan tak
terbatas
Tergantung pada
penyusunan
KIAT-KIAT YANG DAPAT MEMBANTU TRANSFER
PENGETAHUAN (dari ingatan jangka pendek ke
ingatan jangka panjang) Stenberg
TRANSFER Ingatan Jpe-Ingatan Jpa
REHEARSAL
METAMEMORY
CONSOLIATION
• Consolidation. Dalam melakukan konsolidasi, siswa hendaknya
mengintegrasikan pengetahuan/informasi baru dengan
pengetahuan/informasi yang sebelumnya telah ada dalam ingatan atau
memori
• Metamemory secara sederhana berarti diatas atau diluar kelaziman
memori dan ia merupakan salah satu komponen metacognition. Strategi
metamemory dapat berupa mnemonic devices yakni bermacam-macam
alat rekayasa akal.
• Rehearsal. Hafalan atau menghafal (rehearsal) baik secara overt (atau
dengan suatu suara keras) atau secara covert (tersembunyi atau terdengar)
merupakan salah satu cara yang baik dalam mempertahankan informasi
dan pengetahuan dalam memori.
PERISTIWA LUPA DALAM BELAJAR & FAKTOR_FAKTOR
PENYEBAB LUPA
Oleh Mila Zakiah
LUPA DALAM BELAJAR
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk
menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang
sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana Gulo
(1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai
ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang
pernah dipelajari atau dialami dengan demikian, lupa
bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan
pengetahuan dari akal kita.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB LUPA
gangguan
konflik antara
item-item
informasi
atau materi
yang ada
dalam sistem
memori siswa
adanya
tekanan
terhadap
item yang
telah ada
baik sengaja
ataupun
tidak.
Adanya
perubahan
situasi
lingkungan
antara waktu
belajar dan
waktu
mengingat
kembali
Adanya
perubahan
sikap dan
minat siswa
terhadap
proses dan
situasi belajar
tertentu.
materi
pelajaran
yang tidak
disukai tidak
pernah
digunakan
atau dihafal
siswa
perubahan
urat syaraf
otak
KIAT MENGURANGI LUPA DALAM BELAJAR & MASALAH
INGAT & LUPA DALAM BELAJAR
Oleh: M.ZAMZAM
MENGAPA KITA LUPA???
• Mengapa kita lupa? Kemampuan kita menyimpan informasi luar biasa,
tetapi mengapa kita lupa? Hilangnya informasi dari ingatan jangka pendek
disebabkan oleh dua hal: pertama gangguan, kedua waktu. Mengingat hal-
hal yang baru mengganggu mengingat hal-hal yang lama. Pada satu saat
tertentu, kemampuan ingatan jangka pendek yang terbatas itu penuh
dengan informasi-informasi baru sehingga hilanglah informasi-informasi
yang lama. Informasi juga hilang dari ingatan jangka pendek karena
usangnya waktu. Semakin lama informasi di dalam ingatan jangka pendek
semakin lemahnya dia dan akhirnya hilang lenyap tak berbekas.
• Informasi yang hilang dari ingatan jangka pendek itu benar-benar lenyap.
Tetapi informasi yang tersimpan di dalam ingatan jangka panjang tidak
pernah hilang dan selalu dapat diingat kembali asalkan kondisinya tepat.
KIAT MENGURANGI LUPA DALAM BELAJAR
Overlearning: (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melibihi batas
penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu.
Extra Study Time: (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan
alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan)
aktifitas belajar.
Mnemonic Device: (muslihat memori) diantaranya Rima, Singkatan,
Metode LOSAI, & Sistem kata kunci.
MENGATASI KEMUNGKINAN TERLUPAKANNYA
MATERI PELAJARAN YANG TELAH DISAJIKAN
GURU OLEH MURID
BERIKAN
MOTIVASI
ME-REVIEW
PELAJARAN
SEBELUMNYA
ADAKAN
KESINAMBUNGAN
ANTAR MATERI
SEBELUMNYA DENGAN
MATERI SELANJUTNYA
MENANYAKAN SESUATU
YANG BERHUBUNGAN
DENGAN MATERI YANG
TELAH DISAJIKAN
PERISTIWA JENUH DALAM BELAJAR, CARA MENGATASINYA,
& FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKANNYA
Oleh: MA’LA YU’LABI
JENUH DALAM BELAJAR
Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk
belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil (Reber, 1988). Seorang siswa
yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan
dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan.
Seorang siswa yang sedang dalam keadaan jenuh sistem akalnya tak
dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam memproses item-
item informasi atau pengalaman baru, sehingga kemajuan belajarnya
seakan-akan “jalan di tempat”.
FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN
BOSAN
LETIH
(indera-fisik-mental)
FAKTOR YANG MENYEBABKAN KELETIHAN
MENTAL
• Karena kecemasan siswa terhadap dampak negatif yang ditimbulkan
oleh keletihan itu sendiri;
• Karena kecemasan siswa terhadap standar/patokan keberhasilan
bidang-bidang studi tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama
ketika siswa tersebut sedang merasa bosan mempelajari bidang-
bidang studi tadi.
• Karena siswa berada ditengah-tengah situasi kompetitif yang ketat
dan menuntut lebih banyak kerja intelek yang berat;
• Karena siswa mempercayai konsep kinerja akademik yang optimum,
sedangkan dia sendiri menilai belajarnya sendiri hanya berdasarkan
ketentuan yang ia bikin sendiri (self-imposed).
MENGATASI KEJENUHAN
• Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang
bergizi dengan takaran yang cukup;
• Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang
dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat;
• Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi
pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan
belajar dan sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada di
sebuah kamar baru yang lebih menyenangkan untuk belajar;
• Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong
untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya;
• Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara
mencoba belajar dan belajar lagi.
MOTIVASI
Oleh: KRISTIN W
TARGET!!!
MOTIVASI BELAJAR
Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul pada diri siswa, secara
disadari atau tidak disadari, untuk melakukan suatu pembelajaran
dengan tujuan tertentu
motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
(1) Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Motivasi jenis
ini seringkali disebut dengan motivasi intrinsik. Misalnya:
seorang siswa, tanpa disuruh oleh siapa pun, setiap malam
membaca buku pelajaran yang esok harinya akan dijelaskan
oleh gurunya.
(2) Motivasi dari luar yang berupa usaha pembentukan dari orang
lain. Motivasi jenis ini seringkali disebut motivasi ekstrinsik
INDIKATOR SISWA YANG MEMPUNYAI
MOTIVASI
• Memiliki gairah yang tinggi
• Penuh semangat
• Memiliki rasa penasaran atau rasa ingin tahu yang tinggi
• Mampu “jalan sendiri” ketika guru meminta siswa mengerjakan
sesuatu
• Memiliki rasa percaya diri
• Memiliki daya konsentrasi yang lebih tinggi
• Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi
• Memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi.
INDIKATOR SISWA YANG MEMILIKI MOTIVASI
RENDAH
• Perhatian terhadap pelajaran kurang
• Semangat juangnya rendah
• Mengerjakan sesuatu merasa seperti diminta membawa beban berat
• Sulit untuk bisa “jalan sendiri” ketika dierikan tugas
• Memiliki ketergantungan kepada orang lain
• Mereka bisa jalan kalau sudah “dipaksa”
• Daya konsentrasi kurang. Secara fisik mereka berada dalam kelas, tapi
pikirannya mungkin berada di luar kelas
• Mereka cenderung menjadi pembuat kegaduhan
• Mudah berkeluh kesah dan pesimis ketika menghadapi kesulitan.
PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR SUBJEK
DIDIK
selain dilakukan melalui upaya secara langsung oleh guru, dapat juga
dilakukan oleh siswa itu sendiri dengan menggunakan “Model Latihan
Motivasi Diri” (Self-motivation Training Model). Model ini
dikembangkan berdasarkan “Teknik Pantau Diri” (Self-monitoring) dari
Cormier dan Cormier. Dengan menggunakan Latihan Motivasi Diri,
siswa dituntut secara aktif mengembangkan motivasi belajarnya sendiri
melalui aktivitasnya sendiri dan memantaunya sendiri.
FORMAT PANTAU DIRI
• Mengembangkan motivasi intrinsik
• Memantau motivasi ekstrinsik
• Mendepskripsikan kegiatan
• Memantau dan medepskripsikan kemajuan kegiatan
• Memilih mentor
• Membuat kesimpulan
NEEDS & DRIVES
NEEDS (KEBUTUHAN)
DRIVES (DORONGAN)
MENDAPATKAN
SERTIFIKAT/GELAR
MEMBAHAGIAKAN ORANGTUA
MENJADI CENDEKIAWAN
MENJADI ORANG YANG
BERMANFAAT
MEMEROLEH KARIER YANG BAIK
Manusia sebagai makhluk berakal dan makhluk
yang dapat berikhtiar untuk dapat memilih
pandangan hidup.
Sehingga manusia butuh akan ilmu sebagai
pemuas akal
Manusia butuh ilmu dan pendidikan untuk dapat
memaksimalkan potensi fitrahnya
Manusia butuh petunjuk dan pedoman dalam
hidupnya
MENCARI RIDHO ALLAH
Orang Tua bekerja keras untuk menghidupi anaknya dan orang tua ingin
anaknya mempunyai kehidupan yang lebih baik daripada orang tuanya.
Pantaskah kita membayar jerih payah, tetesan keringat mereka, dan
pengorbanan mereka dengan cara menyia-nyiakan fasilitas yang
mereka berikan (pendidikan)?
Tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu perubahan.
berikhtiarlah tanpa henti sampai kita dapat menuai hasilnya
SEMOGA KITA DISAMPAIKAN KEPADA CITA-CITA KITA
SELAMAT BERJUANG!!!

More Related Content

What's hot

Menjadi guru kreatif & menyenangkan
Menjadi guru kreatif & menyenangkanMenjadi guru kreatif & menyenangkan
Menjadi guru kreatif & menyenangkanRendra S.Sos
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Potpotya Fitri
 
BK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIALBK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIAL
Nur Arifaizal Basri
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Sely Ai
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
safran hasibuan
 
Model konseling
Model konselingModel konseling
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
rizkyaden
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
 
Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Komponen-Komponen Pengembangan KurikulumKomponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Sita Nurhalimah
 
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
novyaindri29
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
Asma Khairani
 
Psikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatPsikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakat
Reddy Prayudie
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
Septia Darmayanti
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...atone_lotus
 
teori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogersteori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogers
fati_mah
 

What's hot (20)

Peta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client CenteredPeta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client Centered
 
Menjadi guru kreatif & menyenangkan
Menjadi guru kreatif & menyenangkanMenjadi guru kreatif & menyenangkan
Menjadi guru kreatif & menyenangkan
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
BK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIALBK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIAL
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
 
Model konseling
Model konselingModel konseling
Model konseling
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Komponen-Komponen Pengembangan KurikulumKomponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
 
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
 
Psikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatPsikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakat
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
 
teori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogersteori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogers
 

Similar to Lupa, jenuh dan transfer belajar

Working memory
Working memoryWorking memory
Working memory
Rika Afritasari
 
Ingatan psiko
Ingatan psikoIngatan psiko
Ingatan psiko
Dpli Gstt Ipgtb
 
Sebab sebab berlakunya lupaan dan strategi meningkatkan daya ingatan
Sebab sebab berlakunya lupaan dan strategi meningkatkan daya ingatanSebab sebab berlakunya lupaan dan strategi meningkatkan daya ingatan
Sebab sebab berlakunya lupaan dan strategi meningkatkan daya ingatanfiro HAR
 
PEMBENTANGAN KUMPULAN 5 (1).pptx
PEMBENTANGAN KUMPULAN 5 (1).pptxPEMBENTANGAN KUMPULAN 5 (1).pptx
PEMBENTANGAN KUMPULAN 5 (1).pptx
ssuser70b837
 
Unit 5 Modul 1 Mikropengajaran 1 V2
Unit 5  Modul 1  Mikropengajaran 1 V2Unit 5  Modul 1  Mikropengajaran 1 V2
Unit 5 Modul 1 Mikropengajaran 1 V2一世 一生
 
TOPIK 2 MODEL-MODEL PENGAJARAN (1).ppt
TOPIK 2 MODEL-MODEL PENGAJARAN (1).pptTOPIK 2 MODEL-MODEL PENGAJARAN (1).ppt
TOPIK 2 MODEL-MODEL PENGAJARAN (1).ppt
Hafizul20
 
Modul pembelajaran mikro 1
Modul pembelajaran mikro 1Modul pembelajaran mikro 1
Modul pembelajaran mikro 1
Masriqon Masriqon
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaranKamal Khalid
 
PPT PSI PENDIDIKAN (BK).pptx
PPT PSI PENDIDIKAN (BK).pptxPPT PSI PENDIDIKAN (BK).pptx
PPT PSI PENDIDIKAN (BK).pptx
SitiRohmaliah
 
Akselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaranAkselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaran
Desi Ratnasari
 
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon
 
KONSEP PEDAGOGI: MODEL PEMPROSESAN MAKLUMAT
KONSEP PEDAGOGI: MODEL PEMPROSESAN MAKLUMATKONSEP PEDAGOGI: MODEL PEMPROSESAN MAKLUMAT
KONSEP PEDAGOGI: MODEL PEMPROSESAN MAKLUMAT
64017wan
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaDiar Dee
 
PEMBELAJARAN_BERDIFERENSIASI_-IMRAN_TULULI_5-09-222.pdf
PEMBELAJARAN_BERDIFERENSIASI_-IMRAN_TULULI_5-09-222.pdfPEMBELAJARAN_BERDIFERENSIASI_-IMRAN_TULULI_5-09-222.pdf
PEMBELAJARAN_BERDIFERENSIASI_-IMRAN_TULULI_5-09-222.pdf
AripYusup5
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR KEL 2.pptx
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR KEL 2.pptxKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR KEL 2.pptx
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR KEL 2.pptx
yeniagustin577
 
5-penyebab-lupa-dan-kiat-mengurangi-lupa.pptx
5-penyebab-lupa-dan-kiat-mengurangi-lupa.pptx5-penyebab-lupa-dan-kiat-mengurangi-lupa.pptx
5-penyebab-lupa-dan-kiat-mengurangi-lupa.pptx
MustikaPermataHati
 
Belajar mengajar efektif
Belajar mengajar efektifBelajar mengajar efektif
Belajar mengajar efektif
FKIP UHO
 
Keterampilan belajar peserta didik
Keterampilan belajar peserta didikKeterampilan belajar peserta didik
Keterampilan belajar peserta didik
Aprilia putri
 
8 Metode Pembelajaran PAI.pdf
8 Metode Pembelajaran PAI.pdf8 Metode Pembelajaran PAI.pdf
8 Metode Pembelajaran PAI.pdf
Oktavia Ningrum
 

Similar to Lupa, jenuh dan transfer belajar (20)

Working memory
Working memoryWorking memory
Working memory
 
Ingatan psiko
Ingatan psikoIngatan psiko
Ingatan psiko
 
INGATAN DAN LUPAAN
INGATAN DAN LUPAANINGATAN DAN LUPAAN
INGATAN DAN LUPAAN
 
Sebab sebab berlakunya lupaan dan strategi meningkatkan daya ingatan
Sebab sebab berlakunya lupaan dan strategi meningkatkan daya ingatanSebab sebab berlakunya lupaan dan strategi meningkatkan daya ingatan
Sebab sebab berlakunya lupaan dan strategi meningkatkan daya ingatan
 
PEMBENTANGAN KUMPULAN 5 (1).pptx
PEMBENTANGAN KUMPULAN 5 (1).pptxPEMBENTANGAN KUMPULAN 5 (1).pptx
PEMBENTANGAN KUMPULAN 5 (1).pptx
 
Unit 5 Modul 1 Mikropengajaran 1 V2
Unit 5  Modul 1  Mikropengajaran 1 V2Unit 5  Modul 1  Mikropengajaran 1 V2
Unit 5 Modul 1 Mikropengajaran 1 V2
 
TOPIK 2 MODEL-MODEL PENGAJARAN (1).ppt
TOPIK 2 MODEL-MODEL PENGAJARAN (1).pptTOPIK 2 MODEL-MODEL PENGAJARAN (1).ppt
TOPIK 2 MODEL-MODEL PENGAJARAN (1).ppt
 
Modul pembelajaran mikro 1
Modul pembelajaran mikro 1Modul pembelajaran mikro 1
Modul pembelajaran mikro 1
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaran
 
PPT PSI PENDIDIKAN (BK).pptx
PPT PSI PENDIDIKAN (BK).pptxPPT PSI PENDIDIKAN (BK).pptx
PPT PSI PENDIDIKAN (BK).pptx
 
Akselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaranAkselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaran
 
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
 
KONSEP PEDAGOGI: MODEL PEMPROSESAN MAKLUMAT
KONSEP PEDAGOGI: MODEL PEMPROSESAN MAKLUMATKONSEP PEDAGOGI: MODEL PEMPROSESAN MAKLUMAT
KONSEP PEDAGOGI: MODEL PEMPROSESAN MAKLUMAT
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
 
PEMBELAJARAN_BERDIFERENSIASI_-IMRAN_TULULI_5-09-222.pdf
PEMBELAJARAN_BERDIFERENSIASI_-IMRAN_TULULI_5-09-222.pdfPEMBELAJARAN_BERDIFERENSIASI_-IMRAN_TULULI_5-09-222.pdf
PEMBELAJARAN_BERDIFERENSIASI_-IMRAN_TULULI_5-09-222.pdf
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR KEL 2.pptx
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR KEL 2.pptxKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR KEL 2.pptx
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR KEL 2.pptx
 
5-penyebab-lupa-dan-kiat-mengurangi-lupa.pptx
5-penyebab-lupa-dan-kiat-mengurangi-lupa.pptx5-penyebab-lupa-dan-kiat-mengurangi-lupa.pptx
5-penyebab-lupa-dan-kiat-mengurangi-lupa.pptx
 
Belajar mengajar efektif
Belajar mengajar efektifBelajar mengajar efektif
Belajar mengajar efektif
 
Keterampilan belajar peserta didik
Keterampilan belajar peserta didikKeterampilan belajar peserta didik
Keterampilan belajar peserta didik
 
8 Metode Pembelajaran PAI.pdf
8 Metode Pembelajaran PAI.pdf8 Metode Pembelajaran PAI.pdf
8 Metode Pembelajaran PAI.pdf
 

More from kristinwiranata

Stres dan solusinya menurut islam
Stres dan solusinya menurut islamStres dan solusinya menurut islam
Stres dan solusinya menurut islam
kristinwiranata
 
Pilar dunia
Pilar duniaPilar dunia
Pilar dunia
kristinwiranata
 
Bekam
BekamBekam
Dakwah dan mengajar
Dakwah dan mengajarDakwah dan mengajar
Dakwah dan mengajar
kristinwiranata
 
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
kristinwiranata
 
Takhrij hadits amar ma'ruf nahi munkar
Takhrij hadits amar ma'ruf nahi munkarTakhrij hadits amar ma'ruf nahi munkar
Takhrij hadits amar ma'ruf nahi munkar
kristinwiranata
 
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakatTafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
kristinwiranata
 
Seni tilawah
Seni tilawahSeni tilawah
Seni tilawah
kristinwiranata
 
Proses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistem
Proses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistemProses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistem
Proses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistem
kristinwiranata
 
Profesionalisme pengelolaan institusi pendidikan
Profesionalisme pengelolaan institusi pendidikanProfesionalisme pengelolaan institusi pendidikan
Profesionalisme pengelolaan institusi pendidikan
kristinwiranata
 
hadits tentang tanggung jawab pemimpin
hadits tentang tanggung jawab pemimpinhadits tentang tanggung jawab pemimpin
hadits tentang tanggung jawab pemimpin
kristinwiranata
 
Pengelolaan keuangan dan kesiswaan
Pengelolaan keuangan dan kesiswaanPengelolaan keuangan dan kesiswaan
Pengelolaan keuangan dan kesiswaan
kristinwiranata
 
Pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidupPendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup
kristinwiranata
 
Para filosof
Para filosofPara filosof
Para filosof
kristinwiranata
 
Media pembelajaran audio visual
Media pembelajaran audio visualMedia pembelajaran audio visual
Media pembelajaran audio visual
kristinwiranata
 
Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulumManajemen kurikulum
Manajemen kurikulum
kristinwiranata
 
Kisah teladan
Kisah teladanKisah teladan
Kisah teladan
kristinwiranata
 
Khulu (gugatan cerai seorang istri)
Khulu (gugatan cerai seorang istri)Khulu (gugatan cerai seorang istri)
Khulu (gugatan cerai seorang istri)
kristinwiranata
 
Kepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslim
Kepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslimKepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslim
Kepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslim
kristinwiranata
 
Hadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islamHadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islam
kristinwiranata
 

More from kristinwiranata (20)

Stres dan solusinya menurut islam
Stres dan solusinya menurut islamStres dan solusinya menurut islam
Stres dan solusinya menurut islam
 
Pilar dunia
Pilar duniaPilar dunia
Pilar dunia
 
Bekam
BekamBekam
Bekam
 
Dakwah dan mengajar
Dakwah dan mengajarDakwah dan mengajar
Dakwah dan mengajar
 
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
 
Takhrij hadits amar ma'ruf nahi munkar
Takhrij hadits amar ma'ruf nahi munkarTakhrij hadits amar ma'ruf nahi munkar
Takhrij hadits amar ma'ruf nahi munkar
 
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakatTafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
 
Seni tilawah
Seni tilawahSeni tilawah
Seni tilawah
 
Proses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistem
Proses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistemProses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistem
Proses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistem
 
Profesionalisme pengelolaan institusi pendidikan
Profesionalisme pengelolaan institusi pendidikanProfesionalisme pengelolaan institusi pendidikan
Profesionalisme pengelolaan institusi pendidikan
 
hadits tentang tanggung jawab pemimpin
hadits tentang tanggung jawab pemimpinhadits tentang tanggung jawab pemimpin
hadits tentang tanggung jawab pemimpin
 
Pengelolaan keuangan dan kesiswaan
Pengelolaan keuangan dan kesiswaanPengelolaan keuangan dan kesiswaan
Pengelolaan keuangan dan kesiswaan
 
Pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidupPendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup
 
Para filosof
Para filosofPara filosof
Para filosof
 
Media pembelajaran audio visual
Media pembelajaran audio visualMedia pembelajaran audio visual
Media pembelajaran audio visual
 
Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulumManajemen kurikulum
Manajemen kurikulum
 
Kisah teladan
Kisah teladanKisah teladan
Kisah teladan
 
Khulu (gugatan cerai seorang istri)
Khulu (gugatan cerai seorang istri)Khulu (gugatan cerai seorang istri)
Khulu (gugatan cerai seorang istri)
 
Kepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslim
Kepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslimKepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslim
Kepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslim
 
Hadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islamHadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islam
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

Lupa, jenuh dan transfer belajar

  • 2. PERNAHKAN ANDA MERASAKAN JENUH SAAT BELAJAR? PERNAHKAH ANDA LUPA SAAT MENGINGAT SUATU PELAJARAN? BERBAGAI MACAM GAYA DAN METODE BELAJAR SUDAH DIJALANI, TAPI KOK TIDAK BERHASIL YA? BAGAIMANA MENCIPTAKAN KONDISI PEMBELAJARAN YANG ASIK DAN KONDUSIF? COBA SIMAK MATERI YANG AKAN KAMI SAMPAIKAN YA.. SEMOGA KITA DAPAT SOLUSINYA JAWAB YA TEMAN-TEMAN MAU TAHU SOLUSINYA?INSYAALLAH, SEMUA ADA SOLUSINYA SOBAT.
  • 4. DEFINISI TRANSFER BELAJAR DAN RAGAM TRANSFER BELAJAR Oleh Laela Nur Saleha
  • 5. DEFINISI TRANSFER BELAJAR Pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi kesituasi lainnya (Rebeer 1988) Kata “pemindahan keterampilan” tidak berkonotasi hilangnya keterampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan keterampilan baru pada masa sekarang. pemindahan pengaruh atau pengaruh keterampilan melakukan sesuatu terhadap tercapainya keterampilan melakukan sesuatu lainnya
  • 7. RAGAM TRANSFER BELAJAR Gagne (baca: Gaenye) , •Transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar TRANSFER POSITIF •transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan belajar TRANSFER NEGATIF •yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/ keterampilan yang lebih tinggiTRANSFER VERTIKAL • yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/ keterampilan yang sederajatTRANSFER LATERAL
  • 8. TERJADINYA TRANSFER BELAJAR POSITIF & TRANSFER DARI SHORT-TERM MEMORY ke LONG- TERM MEMORY Oleh: LASRI ZAKIAH
  • 9. TERJADINYA TRANSFER POSITIF Transfer positif dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila guru membantu untuk belajar dalam situasi tertentu yang mempermudah siswa tersebut belajar dalam situasi-situasi lainnya. Dalam hal ini, transfer positif menurut Barlow (1985) adalah learning in one situation helpful in other situations, yakni belajar dalam suatu situasi yang dapat membantu belajar dalam situasi-situasi lain. apabila situasi belajarnya dibuat sama atau mirip dengan situasi sehari-hari yang akan ditempati siswa tersebut kelak dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah ia pelajari di sekolah
  • 10. TERJADINYA TRANSFER NEGATIF Transfer negatif, menurut Anderson (1990) dan Lawson (1991) tak perlu dirisaukan lantaran sangat jarang terjadi. Kesulitan belajar siswa yang selama ini diduga terjadi karena adanya transfer negatif, sebenarnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebab, sementara ini gangguan konflik (interference) antara ingatan fakta dalam memori manusia hampir tak pernah terjadi atau mengganggu perolehan keterampilan baru. Alhasil, kesulitan belajar yang dialami siswa mungkin disebabkan oleh faktor-faktor antara lain seperti yang dibahas segera setelah pembahasan ini usai.
  • 11. MODEL PEMROSESAN INFORMASI Psoses Kontrol eksekutif (Perhatian, Pemilihan Strategi, Pemantauan dsb) StimulusdariLingkungan Ingatan Jangka Pendek (Ingatan yang bekerja) Ingatan jangka Panjang Pemrosesan asli Register Inderawi RECEPTOR kerusakan HILANG HILANG Kerusakandan gangguan lupa Elaborasi & Organisasi Retrieval & Rekonstruksi
  • 12. PERBEDAAN INGATAN JANGKA PENDEK & INGATAN JANGKA PANJANG Jenis-jenis ingatan input kapasitas Maintenance Retrieval Jangka pendek sangat cepat Terbatas Sangat sebentar Segera/cepat Jangka panjang Relatif lambat Praktis dan tak terbatas Praktis dan tak terbatas Tergantung pada penyusunan
  • 13. KIAT-KIAT YANG DAPAT MEMBANTU TRANSFER PENGETAHUAN (dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang) Stenberg TRANSFER Ingatan Jpe-Ingatan Jpa REHEARSAL METAMEMORY CONSOLIATION
  • 14. • Consolidation. Dalam melakukan konsolidasi, siswa hendaknya mengintegrasikan pengetahuan/informasi baru dengan pengetahuan/informasi yang sebelumnya telah ada dalam ingatan atau memori • Metamemory secara sederhana berarti diatas atau diluar kelaziman memori dan ia merupakan salah satu komponen metacognition. Strategi metamemory dapat berupa mnemonic devices yakni bermacam-macam alat rekayasa akal. • Rehearsal. Hafalan atau menghafal (rehearsal) baik secara overt (atau dengan suatu suara keras) atau secara covert (tersembunyi atau terdengar) merupakan salah satu cara yang baik dalam mempertahankan informasi dan pengetahuan dalam memori.
  • 15. PERISTIWA LUPA DALAM BELAJAR & FAKTOR_FAKTOR PENYEBAB LUPA Oleh Mila Zakiah
  • 16. LUPA DALAM BELAJAR Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.
  • 17. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB LUPA gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa adanya tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja ataupun tidak. Adanya perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dan waktu mengingat kembali Adanya perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu. materi pelajaran yang tidak disukai tidak pernah digunakan atau dihafal siswa perubahan urat syaraf otak
  • 18. KIAT MENGURANGI LUPA DALAM BELAJAR & MASALAH INGAT & LUPA DALAM BELAJAR Oleh: M.ZAMZAM
  • 19. MENGAPA KITA LUPA??? • Mengapa kita lupa? Kemampuan kita menyimpan informasi luar biasa, tetapi mengapa kita lupa? Hilangnya informasi dari ingatan jangka pendek disebabkan oleh dua hal: pertama gangguan, kedua waktu. Mengingat hal- hal yang baru mengganggu mengingat hal-hal yang lama. Pada satu saat tertentu, kemampuan ingatan jangka pendek yang terbatas itu penuh dengan informasi-informasi baru sehingga hilanglah informasi-informasi yang lama. Informasi juga hilang dari ingatan jangka pendek karena usangnya waktu. Semakin lama informasi di dalam ingatan jangka pendek semakin lemahnya dia dan akhirnya hilang lenyap tak berbekas. • Informasi yang hilang dari ingatan jangka pendek itu benar-benar lenyap. Tetapi informasi yang tersimpan di dalam ingatan jangka panjang tidak pernah hilang dan selalu dapat diingat kembali asalkan kondisinya tepat.
  • 20. KIAT MENGURANGI LUPA DALAM BELAJAR Overlearning: (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melibihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Extra Study Time: (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan) aktifitas belajar. Mnemonic Device: (muslihat memori) diantaranya Rima, Singkatan, Metode LOSAI, & Sistem kata kunci.
  • 21. MENGATASI KEMUNGKINAN TERLUPAKANNYA MATERI PELAJARAN YANG TELAH DISAJIKAN GURU OLEH MURID BERIKAN MOTIVASI ME-REVIEW PELAJARAN SEBELUMNYA ADAKAN KESINAMBUNGAN ANTAR MATERI SEBELUMNYA DENGAN MATERI SELANJUTNYA MENANYAKAN SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN MATERI YANG TELAH DISAJIKAN
  • 22. PERISTIWA JENUH DALAM BELAJAR, CARA MENGATASINYA, & FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKANNYA Oleh: MA’LA YU’LABI
  • 23. JENUH DALAM BELAJAR Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil (Reber, 1988). Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan. Seorang siswa yang sedang dalam keadaan jenuh sistem akalnya tak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam memproses item- item informasi atau pengalaman baru, sehingga kemajuan belajarnya seakan-akan “jalan di tempat”.
  • 25. FAKTOR YANG MENYEBABKAN KELETIHAN MENTAL • Karena kecemasan siswa terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh keletihan itu sendiri; • Karena kecemasan siswa terhadap standar/patokan keberhasilan bidang-bidang studi tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa tersebut sedang merasa bosan mempelajari bidang- bidang studi tadi. • Karena siswa berada ditengah-tengah situasi kompetitif yang ketat dan menuntut lebih banyak kerja intelek yang berat; • Karena siswa mempercayai konsep kinerja akademik yang optimum, sedangkan dia sendiri menilai belajarnya sendiri hanya berdasarkan ketentuan yang ia bikin sendiri (self-imposed).
  • 26. MENGATASI KEJENUHAN • Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan takaran yang cukup; • Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat; • Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan belajar dan sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada di sebuah kamar baru yang lebih menyenangkan untuk belajar; • Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya; • Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara mencoba belajar dan belajar lagi.
  • 28. MOTIVASI BELAJAR Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul pada diri siswa, secara disadari atau tidak disadari, untuk melakukan suatu pembelajaran dengan tujuan tertentu motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: (1) Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Motivasi jenis ini seringkali disebut dengan motivasi intrinsik. Misalnya: seorang siswa, tanpa disuruh oleh siapa pun, setiap malam membaca buku pelajaran yang esok harinya akan dijelaskan oleh gurunya. (2) Motivasi dari luar yang berupa usaha pembentukan dari orang lain. Motivasi jenis ini seringkali disebut motivasi ekstrinsik
  • 29. INDIKATOR SISWA YANG MEMPUNYAI MOTIVASI • Memiliki gairah yang tinggi • Penuh semangat • Memiliki rasa penasaran atau rasa ingin tahu yang tinggi • Mampu “jalan sendiri” ketika guru meminta siswa mengerjakan sesuatu • Memiliki rasa percaya diri • Memiliki daya konsentrasi yang lebih tinggi • Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi • Memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi.
  • 30. INDIKATOR SISWA YANG MEMILIKI MOTIVASI RENDAH • Perhatian terhadap pelajaran kurang • Semangat juangnya rendah • Mengerjakan sesuatu merasa seperti diminta membawa beban berat • Sulit untuk bisa “jalan sendiri” ketika dierikan tugas • Memiliki ketergantungan kepada orang lain • Mereka bisa jalan kalau sudah “dipaksa” • Daya konsentrasi kurang. Secara fisik mereka berada dalam kelas, tapi pikirannya mungkin berada di luar kelas • Mereka cenderung menjadi pembuat kegaduhan • Mudah berkeluh kesah dan pesimis ketika menghadapi kesulitan.
  • 31. PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR SUBJEK DIDIK selain dilakukan melalui upaya secara langsung oleh guru, dapat juga dilakukan oleh siswa itu sendiri dengan menggunakan “Model Latihan Motivasi Diri” (Self-motivation Training Model). Model ini dikembangkan berdasarkan “Teknik Pantau Diri” (Self-monitoring) dari Cormier dan Cormier. Dengan menggunakan Latihan Motivasi Diri, siswa dituntut secara aktif mengembangkan motivasi belajarnya sendiri melalui aktivitasnya sendiri dan memantaunya sendiri.
  • 32. FORMAT PANTAU DIRI • Mengembangkan motivasi intrinsik • Memantau motivasi ekstrinsik • Mendepskripsikan kegiatan • Memantau dan medepskripsikan kemajuan kegiatan • Memilih mentor • Membuat kesimpulan
  • 33. NEEDS & DRIVES NEEDS (KEBUTUHAN) DRIVES (DORONGAN) MENDAPATKAN SERTIFIKAT/GELAR MEMBAHAGIAKAN ORANGTUA MENJADI CENDEKIAWAN MENJADI ORANG YANG BERMANFAAT MEMEROLEH KARIER YANG BAIK Manusia sebagai makhluk berakal dan makhluk yang dapat berikhtiar untuk dapat memilih pandangan hidup. Sehingga manusia butuh akan ilmu sebagai pemuas akal Manusia butuh ilmu dan pendidikan untuk dapat memaksimalkan potensi fitrahnya Manusia butuh petunjuk dan pedoman dalam hidupnya MENCARI RIDHO ALLAH
  • 34. Orang Tua bekerja keras untuk menghidupi anaknya dan orang tua ingin anaknya mempunyai kehidupan yang lebih baik daripada orang tuanya. Pantaskah kita membayar jerih payah, tetesan keringat mereka, dan pengorbanan mereka dengan cara menyia-nyiakan fasilitas yang mereka berikan (pendidikan)? Tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu perubahan. berikhtiarlah tanpa henti sampai kita dapat menuai hasilnya
  • 35. SEMOGA KITA DISAMPAIKAN KEPADA CITA-CITA KITA SELAMAT BERJUANG!!!