2. PendahuluanPendahuluan
Pada chapter sebelumnya, kita telah sama-sama
belajar bagaimana akuntansi digunakan untuk :
membantu dalam pengambilan keputusan, mengurangi
agency cost dan political cost,membantu mengatur
legitimasi organisasi, dan informasi kepada stakeholder.
Pada chapter ini, akan diberi gambaran mengenai
“Perspektif Kritis” , yang secara eksplisit menganggap
praktik akuntansi cenderung mendukung bagian khusus
ekonomi dan struktur sosial, dan memperkuat
ketidakseimbangan distribusi dari wewenang dan
kekayaan yang ada di masyarakat
3. Gambaran yang coba diberi oleh peneliti
bersumber dari sebuah perspektif kritis bahwa akuntansi,
jauh dari praktik yang menghasilkan sebuah fakta
ekonomi yang murni dan representatif.
Kita melihat peneliti yang mengadopsi sebuah
perspektif kritis seringkali tidak menghasilkan solusi
langsung terhadap ketimpangan, tapi lebih menyoroti
mengapa ketimpangan muncul di masyarakat dan peran
yang menurut mereka, akuntansi ambil bagian dalam
mendukung dan melegitimasi ketimpangan tersebut.
4. Gambaran Perspektif KritisGambaran Perspektif Kritis
Didalam Teori Akuntansi Kritis, ada beberapa
perbedaan spesifik dari perspektif dalam akuntansi kritis.
Oleh karena itu, sebuah perspektif tunggal sulit untuk
didefinisikan.
Tinker (2005,p.101) menyatakan :
“semua kondisi/ bentuk dari praxis sosial yang
evaluatif, dan yang bertujuan untuk melahirkan
perubahan progresiv dalam konsep, institusi,
praktik dan teritori politik dalam akuntansi”
5. Praxis SosialPraxis Sosial
Kunci dari definisi dari gambaran Perspektif
Kritis adalah gagasan mengenai “praxis sosial”, sebagai
keterangan dari investigasi atas praktik sosial.
Praxis dalam penelitian akuntansi kritis secara umum
dimengerti untuk mengarahkan kepada asumsi dimana
terdapat hubungan antara teori dan praktik – yang
mana, teori mempengaruhi praktik sosial, sementara
itu praktik sosial mempengaruhi teori.
6. Pengertian atas Sifat Pendukung Akuntansi :Pengertian atas Sifat Pendukung Akuntansi :
Peneliti akuntansi kritis, melalui analisis kritis,
mencari peran kunci akuntansi dalam masyarakat.
Perspektif yang mereka berikan menolak gambaran
bahwa akuntansi dapat ditafsirkan secara objektif dan
netral, dan peneliti tersebut acapkali menampilkan fakta-
fakta untuk mendukung pandangan ini.
Akuntansi dimengerti sebagai pelegitimasian atas
bagian dari struktur sosial.
7. Hopper (1995, p.528)....
“dalam mengkomunikasikan realitas, akuntan
secara simultan menafsirkannya, dan akuntansi
adalah sebuah praktik sosial yang didalamnya
terdapat upaya politik dan tidak hanya sebuah
praktik praktik pasar yang mengarah kepada
keseimbangan dalam pasar efisien”
8. Bakker dan Bettner (1997, p.305)
“peneliti kritis secara meyakinkan dan berulang-
ulang berargumen bahwa akuntansi tidak meng-
hasilkan sebuah gambaran objektif atas realita
ekonomi,tetapi lebih kepada menampilkan re-
presentasi atas ekonomi dan sosial dunia. Alasan
yang mendasari ;bahwa akuntansi tidak diperoleh
melalui metode kuantitatif yang jitu dalam
perluasannya. Intisari akuntansi dapat dimengerti
melalui pemahaman atas pengaruhnya terhadap
individu,organisasi dan masyarakat. Oleh sebab itu,
penting untuk mengadopsi akuntansi kritis....”
9. Kritik Penganut Marxisme terhadap AkuntansiKritik Penganut Marxisme terhadap Akuntansi
Dalam kritik Marxisian,didasarkan pada kritik atas
kapitalisme. Pemilik modal dianggap mengumpulkan
kekayaan mereka melalui eksploitasi dam penjarahan di
masa lampau atas nilai yang diciptakan oleh pekerja
(buruh).
Kapitalisme juga dianggap cacat secara struktur
fundamental. Hal ini dianlogikan Marxisian atas cara bagi
bisnis untuk meningkatkan profit telah meningkatkan
level mekanisasi.
10. Ketika mekanisasi telah menjadi kepentingan
ekonomi bagi pemilik bisnis, Marxisian berargumen bahwa
disana terdapat sebuah kontradiksi fundamental dalam
proses untuk meningkatkan return melalui mekanisasi
yang lebih besar lagi.
Hal ini tidak hanya untuk meminimalkan biaya saja,
tapi juga untuk memaksimalkan pendapatan.
11. Teori Marxisme berargumen bahwa sistem kapitalis
dioperasikan dalam sebuah cara yang mengasingkan
pekerja, hal ini dianggap tidak stabil.
Marxisian menganggap gejala negatif dari ketidakstabilan
kapitalisme ini karena perlakuan terhadap gejala
(pengangguran, inflasi, resesi ekonomi) lebih baik
daripada menelusuri penyebab umum dari semua gejala
tersebut.
12. Penelitian Akuntansi Kritis vs Penelitian AkuntansiPenelitian Akuntansi Kritis vs Penelitian Akuntansi
Sosial dan LingkunganSosial dan Lingkungan
Guthrie dan Parker (1990, p.166) :
Perspektiv ekonomi politik merasa bahwa laporan
akuntansi sebagai dokumen sosial,politik dan
ekonomi. Mereka membantu seperti alat untuk
membangun,mendukung dan melegitimasi ren-
cana ekonomi dan politik, institusi dan latar
ideologi kepada kepentingan pihak swasta.
13.
14. Peneliti akuntansi kritis akan dipinggirkan
karena tidak memberikan sesuatu yang positif
pada akuntansi (owen, gray, dan bebbington)
18. Kekuatan Akuntan Dengan Adanya Gambaran yang Tidak
Benar Mengenai Netralitas
Profesi akuntansi digambarkan begitu objektif dan
netral,sehingga bebas bias. Faktanya ,akuntan
yang dirasa objektif tadi,reputasinya telah menjadi
pudar.
Namun,yang mempercayai Teori Kritis, “kepudaran” ini
sebagai tampak luar yang membelakangi sebuah
persetujuan besar atas kekuatan sosial.
19. Sebuah Perspektiv Akuntansi Kritis dari Akuntansi dan
Legitimasi
Sebuah penjelasan bagaimana organisasi sering
menggunakan dokumen,untuk melegitimasi status
going-concern dari sebuah perusahaan. Sementara,
pengungkapan ini,merupakan kesediaan perusahaan
untuk menampilkan tindakannya dalam kontrak sosial.
20. Dalam mempertimbangkan penggunaan pengungkapan
sosial dan lingkungan untuk melegitimasi perilaku
perusahaan, Deegan,Rankin dan Tobin menyatakan :
Melegitimasi pengungkapan berarti perusahaan
merespon masalah yang timbul dalam kegiatan ope-
rasi mereka. Keputusan pengungkapan yang digerak-
kan oleh kerelaan perusahaan untuk dilegitimasi tidak
sama ketika kebijakan pengungkapan digerakkan oleh
manajemen yang melihat masyarkat mempunyai
hak untuk tahu mengenai kepastian aspek dari
kegiatan operasi perusahaan.
21. Lebih lanjut, Deegan, Rankin dan Tobin menyatakan :
“Melegitimasi pengungkapan berkaitan dengan
kelanjutan perusahaan.Dalam yuridikasi dimana
terdapat pembatasan regulasi untuk menghasilkan
informasi sosial dan lingkungan, manajemen
menghasilkan informasi ketika mereka dipaksa
untuk melakukannya....
Bagaimanapun,jika legitimasi aktivitas perusa-
haan berhasil, mungkin tekanan publik
terhadap pemerintah agar memberikan pengung-
kapan legislasi akan rendah dan manajer akan
mampu menghasilkan kontrol atas praktik pelapo-
ran sosial dan lingkungan mereka
22. Peran Akuntansi dalam Melegitimasi Sistem Kapitalis
Perspektiv ekonomi politik klasik melihat satu peran
kunci dari pelaporan akuntansi dalam melegitimasi sistem
kapitalis secara menyeluruh dan memproteksi sistem ini
dari ancaman yang muncul sebagai akibat dari konflik
struktural dari sistem kapitalis itu sendiri.
Sebuah analisis yang mendemonstrasikan bahwa
kesukarelaan, keterpisahan materi dalam laporan tahunan
bertujuan untuk mengubah kapitalisme muncul dari
ketidakstabilan struktur kapitalisme sendiri.