Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dalam konstruksi teori akuntansi, yaitu pendekatan pragmatis, sintaktis dan semantik, normatif, serta positif. Pendekatan pragmatis berfokus pada pengaruh laporan akuntansi terhadap pengambilan keputusan, sedangkan pendekatan sintaktis dan semantik berkaitan dengan interpretasi teori akuntansi historis berdasarkan logika dan hubungan antara konsep dengan simbolnya. Teori normatif menj
2. Konstruksi Teori Akuntansi
Cara yang berguna untuk mempelajari dan menilai teori
akuntansi adalah mengklasifikasikan mereka sesuai
dengan asumsi pada apa mereka bergantung, bagaimana
mereka dirumuskan, dan pendekatan yang digunakan
untuk menjelaskan dan memprediksi peristiwa aktual.
Beberapa pendekatan yang terbukti berguna antara lain:
-Pragmatic
-Syntatic dan Semantic
-Normative
-Positive
3. Teori Pragmatis
Menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar
akuntansi terhadap perilaku atau keputusan
Dimana sasarannya pada relevansi informasi yang
dikomunikasikan kepada para pengambil
keputusan dan perilaku berbagai individu atau
kelompok sebagai akibat penyajian informasi
akuntansi
4. Dua Pendekatan Pragmatis
1.Pendekatan Pragmatis Deskriptif
=> Merupakan pendekatan induktif yaitu pendekatan yang
didasarkan oberservasi yang nyata untuk belajar dari apa
yang dilakukan oleh akuntan dan bagaimana pengguna
merespon informasi akuntansi dalam menerapkan
/mencontoh prinsip-prinsip atau prosedur akuntansi.
2.Pendekatan Pragmatis Psikologis
=> Observasi terhadap respon dari pengguna output
akuntan (seperti pengguna laporan keuangan). Reaksi dari
para pengguna diambil sebagai alat bukti untuk
mengetahui bahwa laporan keuangan sangat bermanfaat
dan mengandung informasi yang relevan.
5. Kritik terhadap pendekatan
Deskriptif Pragmatis
Tidak memasukkan pertimbangan mengenai kualitas
aktivitas akuntan.
Tidak memberikan peluang untuk mengeksplor teknik
akuntansi karena dalam pendekatan ini teknik-teknik
akuntansi tidak boleh dirubah.
Lebih memfokuskan pada perhatian prilaku akuntan
dan tidak mengukur unsur lainnya dalam perusahaan
seperti aset maupun kewajiban
6. Kritik terhadap pendekatan
Psikologis Pragmatis
Beberapa pengguna output dari akuntan
terkadang mempunyai respon atau prilaku yang
tidak logis
Terdapat kemungkinan para penguna tidak
bereaksi (padahal diperkirakan akan bereaksi)
Hanya melakukan observasi terhadap beberapa
penguna output akuntan
7. Teori Syntactic & Semantic
Teori Syntactic => Teori yang mencoba menjelaskan
praktek – praktek akutansi masa kini dan meramalkan
bagaimana tanggapan para akuntan terhadap situasi –
situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan
peristiwa – peristiwa tertentu. Pernyataaan yang dibuat
bersifat logis dan bukannya benar dalam arti empiris.
Teori Semantic => Teori yang memusatkan perhatian
kepada hubungan antara fenomena (objek atau peristiwa)
dengan simbol yang mewakili fenomena tersebut. Objek
atau peristiwa merupakan hal-hal yang nyata.
8. Salah satu interpetasi teori dari Historical Cost Accounting
adalah Syntactic Theory.
Historical Cost dikritik atas dasar elemen syntacticnya.
Contohnya : Penjumlahan atas persentase berbeda dari dua
aset hanya berarti jika keduanya diukur dengan aturan
yang sama, namun akan menjadi masalah jika seandainya
menjumlahkan uang yang dipegang perusahaan sekarang
dengan jumlah uang yang dibayarkan perusahaan 20 tahun
lalu untuk sebidang tanah.
Kritik lainnya dari historical cost dalam historical cost
tidak mengaitkan dengan kejadian/transaksi didunia nyata
(semantic).
Teori Syntactic & Semantic
9. Teori Normative
Menjelaskan bagaimana suatu hal seharusnya (how
they are should be), dan bukan bagaimana mereka
sebenarnya.
Merumuskan norma-norma peraturan akuntansi dan
berjaya sekitar tahun 1950-1960
Berkonsentrasi pada penciptaan True Income (laba
sesungguhnya) dan Decision Usefulness (membantu
proses pengambilan keputusan)
10. Kritik Teori Normatif
(Watt & Zimmerman,1986 )
- Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji
teori secara empiris.
- Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada
kemakmuran investor secara individual daripada
kemakmuran masyarakat luas.
- Pendekatan normatif tidak mendorong atau
memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi
secara optimal di pasar modal.
- Teori Normatif didasarkan pada pertimbangan subjektif
11. Teori Positive
Mencoba untuk menggambarkan situasi dunia nyata
sebagaimana yang terlihat
Secara umum berkenaan dengan “explaining” alasan
dari praktik yang dipakai saat ini dan “predicting” atas
peran dari akuntansi dan informasi terkait dengan
keputusan dari pihak yang berkontribusi terhadap
pasar dan perekonomian.
Teori ini mulai berkembang selama tahun 1970-an.
Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan
dari ketidakpuasan terhadap teori normatif (Watt &
Zimmerman, 1986)
12. Teori Positive
Teori ini berkembang seiring dengan kebutuhan
untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik-
praktik akuntansi yang ada dimasyarakat, what it is
(Watss dan Zimmerman, 1986)
Contoh teori akuntansi positif : Creative Accounting,
Earning Management, Big Bath, Income Smoothing.
Pada dasarnya praktik akuntansi ini sudah dilakukan
cukup lama, tetapi praktik ini semakin mencuat
diantaranya pada kasus ENRON.
13. Hipotesis Teori Akuntansi Positif
(Watts dan Zimmerman)
1. Hipotesis Rencana Bonus
2.Hipotesis Kontrak Hutang
3.Hipotesis Biaya Politik
14. Kritik Teori Akuntansi Positif
(Watt dan Zimmerman,1990)
Masih banyak terdapat celah yang dapat memberikan
ruang kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
untuk memanipulasi maupun mempengaruhi kekayaan
pribadinya dengan menggunakan metode akuntansi yang
berlaku
Dari segi metodologi agar metode akuntansi yang ada
hingga saat ini dirubah kearah yang lebih melibatkan aspek
manusia
Teori akuntansi positif hanya memuat nilai yang terlahir
dari fakta.
15. Kontribusi PAT terhadap
pengembangan Akuntansi
(Watts dan Zimmerman,1990)
Menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan
memberikan penjelasan spesifik terhadap pola tersebut.
Memberikan kerangka yang jelas dalam memahami
akuntansi
Menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori
akuntansi
Menjelaskan mengapa akuntansi dijelaskan dan
memberikan kerangka dalam memprediksi pilihan-pilihan
akuntansi
Mendorong riset yang relevan dengan akuntansi dengan
menekankan pada prediksi dan penjelasan terhadap
fenomena akuntansi
16. Kesimpulan
Banyak pendekatan berbeda untuk memformulasikan teori
dalam akuntansi.
Dalam pengembangan teorinya akuntansi didominasi oleh
pendekatan deskriptif pragmatis.
Pada tahun 1950an-1960an akuntansi diformulasikan
dengan menggunakan pendekatan normative yang paling
banyak mengandalkan logika Syntactic dalam memperoleh
teori dan memfokuskan pada pengukuran dan
pertimbangan Semantic
Sejak awal 1970-an teori akuntansi menjadi lebih terlibat
dalam pengembangan dan pengujian teori secara positif.
Tidak seperti teori normatif, yang mana menjelaskan hal
khusus dalam tindakan, positif teori menjelaskan dan
menerangkan atau memprediksi fenomena