4. Pengertian Teori Kontinjensi
Teori kontinjensi merupakan alat pertama dan
yang paling terkenal untuk menjelaskan
berbagai variasi dalam struktur organisasi.
Manfaat dari teori ini yang dapat dirasakan
adalah dalam mendesain suatu organisasi
berdasarkan ketidak pastian lingkungan dan
ukuran organisasi.
5. Pengaruh Hasil Empiris
Apabila ditemukan hasil yang kurang memuaskan,
maka masalah tersebut harus dipecahkan dalam
kerangka universal yang telah menjadi sumber
stimulus bagi pengembangan perumusan kontinjensi.
Konsep , seperti teknologi, struktur organisasi dan
lingkungan telah dilibatkan untuk menjelaskan
mengapa sistem akuntansi membedakan antara suatu
situasi dengan situasi lainnya.
6. Efek Teknologi
Variabel kontinjensi terpanjang dan yang paling
sederhana digunakan dalam akuntansi manajemen
adalah teknologi produksi. Jenis teknik dan proses
produksi yang berbeda telah mempengaruhi desain
sistem akuntansi internalwalaupun harus
dicatatbahwa hal tersebut sebagai alat untuk
menjelaskan perbedaan dengan apa yang dianggap
sebagai konfirmasi empiris dari teori organisasi
klasik.
7. Efek Dari Struktur Organisasi
Studi Hoopwood menunjukkan bahwa gaya batasan anggaran
bersifat kaku. Gaya tersebut dikaitkan dengan tekanan
pekerjaan yang tinggi, hubungan dari atasan dan bawahan
yang lemah, dan perilaku disfungsional seperti manipulasi
data akuntansi. Gaya kedua, yaitu kesadaran laba bersifat
fleksibel. Gaya ini tidak memiliki asosiasi.studi Hoopwood
didasarkan pada pusat tanggung jawab (Biaya) di pabrik
baja yang terintegrasi, sehingga mempunyai ketergantungan
yang luas antara bagian yang satu dan yang lainnya.
8. Efek Lingkungan
Faktor lingkungan juga dilibatkan untuk
menjelaskan perbedaan dalam penggunaan
informasi akuntansi. Pengaruh persaingan yang
dihadapi oleh perusahaan yang memakai
manajemen pengendalian menyimpulkan bahwa
kesempurnaan akuntansi dan sistem
pengendalian dipengaruhi oleh intensitas
persaingan yang dihadapi.
9. Pengaruh Teori Organisasi
Salah satu faktor uatama yang mempengaruhi
pengembangan teori kontinjensi akuntansi manajemen
adalah pengembangan dari teori kontinjensi organisasi
yang terjadi lebih dahulu. Teori organisasi adalah suatu
pergolakan utama yang mendorong konstruksi terhadap
seluruh kelanjutan teori kontinjensi. Secara bersamaan,
pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an terlihat
perwujudan lain dari akuntansi akademis berkaitan dengan
konteks organisasi dari system akuntansi berdasarkan
efektivitasnya.
10. Variabel – variabel Dasar Kontinjensi
dan Hubungannya
Variabel Sosial
Lingkungan
Atribut Organisasi
Karakteristik Pengguna
11. Atribut Sistem Pelaporan Keuangan Perusahaan
Yang Dipengaruhi Variable Kontinjensi
Karakteristik pelaporan keuangan perusahaan terdiri dari suatu
contoh yang dirancang untuk masing-masing unsur utama
pelaporan perusahaan. Unsur-unsur tersebut adalah :
Penggungkapan, penggolongan, presentasi, penelitian,
dankebutuhan pengukuran dari Negara-negara yang
berbeda.
Frekuensi pelaporan dalam hal jumlah variasi
penggungkapan dari informasi laporan yang bersifat
sementara, metode pengukuran peristiwa, metode alokasi
biaya, unsur waktu dari informasi, tingkat agregasi dan
desentralisasi, dan pengungkapan tentang tujuan dari
pelaporan khusus.
Metode pelaporan, kompleksitas teori, dan pengungkapan
pelaporan dengan tujuan khusus tertentu, seperti tanggung
jawab yang sederhana.
12. Implikasi Untuk Riset
Terdapat studi empiris dalam area akuntansi yang dengan tegas
mengadopsi pendekatan kontinjensi sebelum pengumpulan data.
Bruns dan Waterhouse membantah bahwa perilaku manager
berkaitan dengan anggaran merupakan kontinjensi atas berbagai
aspek struktur organisasi, seperti pemusatan otonomi, dan derajat
tingkat aktivitas yang tersusun. Studi empiris menjelaskan
kekurangan dari sejumlah pertimbangan, yaitu suatu hipotesis dari
variable dependen dan independen hanya berdasarkan persamaan
umum antar studi, operasionalisasi variable dilakukan dengan
mengukur sejumlah besar variable relevan yang potensial untuk
dikurangi dengan menggunakan alat statistic, dan hanya variable
kontinjensi dan jenis sistem akuntansi yang dilaporkan.
14. Pengertian Desentralisasi
Definisi yang paling popular dari
desentralisasi adalah definisi yang diberikan
oleh H. A. Simon : Suatu organisasi
administratif adalah tersentralisasi sejauh
keputusan dibuat pada tingkatan yang relative
tinggi dalam organisasi tersebut;
terdesentralisasi sejauh keputusan itu
didelegasikan oleh manajemen puncak kepada
tingkatan wewenang eksekutif yang lebih
rendah.
15. Lingkungan Sebagai Faktor Penentu
Desentralisasi
Pembahasan umum mengenai alasan-alasan dibutuhkannya
desentralisasi mencakup hal-hal berikut ini :
Desentralisasi membebaskan manajemen puncak untuk focus pada
keputusan-keputusan strategis jangka panjang dan bukannya terlibat
dalam keputusan-keputusan operasi. Hal ini berarti penggunaan
yang lebih baik atas waktu manajerial yang sangat berharga.
Desentralisasi memungkinkan organisasi untuk memberikan respon
secara cepat dan efektif terhadap masalah.
System yang terdesentralisasi tidak mampu menangani semua
informasi rumit yang diperlukan untuk membuat keputusan yang
optimal.
Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi
manajemen puncak masa depan.
Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan
demikian merupakan suatu alat motivasional yang kuat bagi para
manajer.