SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Kunci Utama

        •         “Propofol Related Infusion Syndrome” (PRIS) adalah suatu kegawatan yang terkait
                  dengan dosis tinggi dan penggunaan jangka panjang propofol.
        •         Pasien sakit kritis menerima katekolamin, glukokortikoid atau propofol dosis tinggi
                  beresiko mengalami PRIS.
        •         Asidosis metabolik berat, rhabdomyolysis, hiperkalemia, hiperlipidemia, gagal ginjal,
                  hepatomegali dan kegagalan peredaran darah adalah gejala utama.
        •         Untuk memberikan       hasil yang baik,   PRIS harus dikenali secara cepatdan infus
                  propofol dihentikan.

Pendahuluan

        Sindromayang berhubungan dengan Infus Propofol (Propofol Related Infusion Syndrome PRIS),
adalah sindroma yang jarang terjadi, terutama mengenai pasien yang menjalani pengobatan jangka
panjang dengan dosis tinggi propofol anestesi dan obat penenang. Sindroma ini dapat menyebabkan
                                                                                                   [1] [2] [3]
gagal jantung, rhabdomyolysis, asidosis metabolik dan gagal ginjal yangsering kali menjadi fatal         .
Hiperkalemia, hipertrigliseridemia, dan hepatomegali merupakan tanda-tanda penting. Hal ini terkait
dengan penggunaan propofol dosis tinggi dan jangka waktu lama (> 4mg/kg/hr selama lebih dari 24
jam).Sindroma ini terjadi umumnya pada anak-anak, dan pasien sakit kritis, terutama yang menerima
katekolamin dan glukokortikoid, yang merupakan resiko tinggi. Terapi yan diberikan berupa terapi
supportif. Pengenalan dini dari sindrom dan penghentian infus propofol akan mengurangi morbiditas
dan mortalitas.

        Propofol diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1989, merupakan agen intravena sedatif
hipnosis yang kuat, bekerja secara cepatyang digunakan untuk menginduksi dan mempertahankan
anestesi dan untuk memberikan obat penenang terus menerus dalam unit perawatan intensif (ICU) 1.
Propofol memiliki onset kerja yang cepat (sekitar 30 detik), dengan kecepatan distribusi yang tinggi
(Half-Life, 2-4 menit), efek hipnotis berhubungan dengan dosis dan halflife eliminasi yang pendek (30
sampai 60 menit; Tabel 1) .2 Penggunakan propofol di ICU mengharuskan penilaian neurologis yang lebih
ketat dan terus menerus.Selain itu, Propofol tidak terakumulasi pada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal atau hati.1 Sifat farmakologi pada Propofol menjadikan Propofol sebagai agen yang ideal untuk
digunakan pada pasien sakit kritis.
Saat ini, propofol diindikasikan sebagai sedasi yang continyupada pasien dewasa yang
menggunakan ventilasi mekanis dalam perawatan intensif.


Table 1
Pharmacologicalproperties of propofola
Pharmacodynamic properties
• Rapid onset of action
(approximately 30 seconds)
• Decreased mean arterial pressure
and heart rate with induction and
maintenance of anesthesia
• Ventilatory depression
• Decreased cerebral blood flow
• Decreased intracranial pressure
• Decreased cerebral metabolism


Pharmacokinetic properties
• Rapid rate of distribution
(half-life 2-4 minutes)
• Rapid elimination
(half-life 30-60 minutes)
• Extensive distribution
• Rapid total body clearance
(1.5-2 L/min)
• Metabolism mainly in the liver with
formation and urinary excretion of
inactive conjugates and quinols
• Linear pharmacokinetics

          a
          Data derived from AstraZeneca.2




          Meskipun keuntungan farmakologis dan klinis terapi Propofol di ICU, penggunaannya dikaitkan
dengan efek obat yang merugikan (Tabel 2).Propofol memiliki efek mendepresi jantung yang dapat
menyebabkan hipotensi dan bradikardi, terutama pada keadaan hipovolemia.1 Hipertrigliseridemia
terkait dengan pankreatitis, depresi pernafasan, nyeri pada saat injeksi, perubahan warna urin menjadi
hijau , mual muntah, dan komplikasi alergi juga telah dilaporkan terkait dengan pemberian Propofol.3

          Propofol telah diberikan kepada jutaan pasien di seluruh dunia, dalam berbagai indikasi
perawatan akut klinis, dan memiliki catatan keamanan yang dapat diterima untuk sedasi pasien ICU
dewasa. Propofol dibandingkan dengan Benzodiazepine dan / atau Opioid dalam 14 uji klinis yang
melibatkan total 550 pasien di ICU .2 Dari jumlah tersebut, 302 pasien yang menerima Propofol dan
dianggap aman secara keseluruhan untuk sedasi ICU. 2 Enam dari studi ini dilakukan di Amerika Serikat
dan Kanada dan memberikan dasar untuk rekomendasi dosis dan profil keamanan obat.2


Table 2
Adverse drug effects of Propofola
• Local pain on induction
• Hypotension
• Bradycardia
• Transient apnea during induction
• Nausea and vomiting
• Headache
• Thrombosis and phlebitis
• Epileptiform movements
• Rhabdomyolysis
• Pancreatitis
• Postoperative fever
• Discoloration of urine
• Anaphylaxis
• Sexual disinhibition
• Pulmonary edema
a
Data derived from AstraZeneca.3




          Pada tahun 1992, Parke et al4 menerbitkan sebuah artikel penting yang menyatakan adanya
hubungan antara pemberian infus Propofol dan kematian pada anak-anak. Pada tahun 2006, Corbett
dkk5 mendokumentasikan total 15 kasus dewasa dengan sindroma infus Propofol.Sindroma Infus
Propofol (PRIS) adalah suatu kegawatan yang terkait dengan penggunaan dosis tinggi Propofol (> 4 mg /
kg per jam atau> 67 mg / kg per menit) dalam jangka waktu yang panjang (> 48 jam).6 PRIS ditandai
dengan asidosis metabolik yang berat, rhabdomyolysis, hiperkalemia, lipemia, gagal ginjal,
hepatomegali, dan kolaps kardiovaskuler.

          Insiden PRIS belum diketahui secara jelas, namun, Crozier,7 berdasarkan data klinis
dikumpulkan, dihitung dengan probabilitas 95% bahwa kemungkinan kejadianPRIS adalah 1 dalam 270
pasien (0,37%) atau lebih rendah.
Efek Farmakologi Propofol

        Propofol mampu menghasilkan berbagai efek farmakologis yang mungkin memainkan peran
dalam PRIS. Obat dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

    1) Hemodinamik kardiovaskular
    2) Kontraktilitas jantung
    3) Konduksi jantung, dan
    4) Fungsi otot perifer dan jantung dan produksi energi serta penggunaannya.

        Efek farmakodinamik utama Propofol pada kardiovaskular adalah kemampuannya untuk
menyebabkan ketidakstabilan hemodinamik, hal ini tergantungpada dosis atau kecepatan tetesan infus,
menyebabkanterjadinya vasodilatasi perifer yang nyata dapat menurunkan resistensi vaskular sistemik.
Efek Propofol pada kontraktilitas miokard adalah kontroversial, tetapi obat ini dapat memiliki efek
inotropik negatif yang dapat mengurangi kontraktilitas jantung. Pada percobaan dengan menggunakan
tikus, Propofol tampaknya dapat bekerja sebagai antagonis yang bergantung pada dosis, bekerja pada
kalsium tegangan-gated channels jantung dan β-reseptor efek adalah ventrikel kiri mengganggu binding
force dan stroke volume, yang semuanya dapat mengurangi kontraktilitas miokard.Jelas, propofol
mengurangi resistensi vaskuler sistemik dan output jantung yang menyebabkanhipotensi, terutama
pada pasien yang mengalami hipovolemi. Meskipun banyak dari pasien PRIS mengalami penurunan
tekanan darah, hipotensi yang diinduksi propofol biasanya terjadi sangat awal (yaitu, 2-3 menit pasca-
induksi) dalam suatu program terapi dan tidak setelah sehari pemberian obat tersebut.

        Meskipun banyak pasien PRIS terjadi bradikardia, blok jantung atau aritmia lainnya, propofol
pameran efek chronotropic sedikit atau tidak ada. Sementara bradikardia terlihat pada hewan, hanya
dicatat dalam konsentrasi di atas diharapkan dalam vivo.Bradikardia selama infus propofol umumnya
dikaitkan dengan stimulasi vagal dan propofol.Konsentrasi serum propofol telah terbukti secara
langsung berkorelasi dengan penurunan waktu konduksi atrioventrikular pada kelinci dan hati guinea
pig, Namun, obat tersebut memiliki dampak kecil pada konduksi pada manusia.

Patofisiologi

        PRIS diduga terkait dengan gangguan pemanfaatan asam lemak pada mitokondria.Para peneliti
telah memfokuskan pada fungsi rantai gangguan pernafasan dalam mitochondria.8Etiologi cacat
mitokondria belum dapat ditentukan. Hipotesis ini termasuk cacat metabolit-mediasi dan mendasari
cacat neuromuskuler.8 Propofol meningkatkan aktivitas malonyl koenzim karnitin A, sehingga
menghambat transferase palmitoil I, sehingga rantai panjang asam lemak bebas tidak bisa masuk ke
dalam mitokondria.9 β-oksidasi spiral dan pernapasan uncoupled rantai kompleks II, oleh karena itu, baik
asam menengah dan pendek rantai lemak bebas dapat digunakan, situasi yang mengarah pada
myocytolysis.9Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi dapat menyebabkan jantung
dan necrosis otot perifer.9 Selain itu, akumulasi asam lemak bebas dapat berkontribusi untuk aritmia.9




             Propofol meningkatkan malonyl koenzim A (tidak ditampilkan) untuk menurunkan aktivitas karnitin transferase
             I palmitoil (CPT I), yang mengangkut rantai panjang asam lemak (LCFAs) dalam sitosol dari mitokondria.Esther
             Acylcarnitine diangkut ke dalam membran mitokondria melalui matriks karnitin translokase (CT).Asil kelompok
             dibelah oleh acyltransferase II karnitin (CPT II) untuk menghasilkan asil KoA.Sedang asam lemak rantai (MCFAs)
             bebas berdifusi melintasi membran mitokondria.Biasanya, Asil KoA dan MCFAs ditransformasikan oleh β-
             oksidasi spiral melalui rantai pernapasan di sitokrom C II untuk menghasilkan ATP.Pisahkan propofol spiral β-
             oksidasi untuk mengurangi pembentukan ATP.Negara produksi energi rendah dapat menyebabkan kerusakan
             pada otot jantung dan perifer.


          Kondisi klinis yang berhubungan dengan PRIS adalah gagal jantung, rhabdomyolysis, asidosis
metabolik berat, dan gagal ginjal. Beberapa faktor harus adaterlebih dahulu untuk menyebabkan PRIS .
Vasile et al9 mengidentifikasikan penyakit kritis adalah prasyarat untuk terjadinya sindrom ini, disebut
"faktor utama". Sebagai "faktor pemicu" harus hadir untuk memungkinkan kaskade kejadian
patofisiologi terjadi dan akhirnya mengarah pada sindrom klinisyang dikenal sebagai PRIS.Faktor pemicu
pada pasien dengan perawatan intensif termasuk propofol dosis tinggi, katekolamin dan glucocorticoids
8
    (Gambar 2).

          Penyakit kritis menyebabkan kerusakan jaringan dan pelepasan sitokin pro-inflamasi,
glukokortikoid dan anti-inflamasi endogen endo katekolamin.Jika respon glukokortikoid endogen tidak
memadai, seperti yang sering terjadi pada sakit yang berkepanjangan atau sensitivitas parah
peradangan diperkuat oleh pelepasan katekolamin terus menerus dan sitokin.Dalam keadaan inflamasi
persisten, menyebabkan katabolisme peningkatan disfungsi otot dan jantung progresif dan kerusakan
tulang. Menurut Kam dan Cardone,8 ketidakseimbangan antara produksi dan pemanfaatan energi dalam
sel otot, jantung dan perifer baik, adalah mekanisme patogenik yang menyebabkan nekrosis kunci otot

            Propofol mengganggu penggunaan asam lemak bebas (bahan bakar untuk otot jantung dan
rangka) dan aktivitas mitokondria.Tuntutan metabolisme tubuh meningkat pada penyakit kritis, tetapi
dengan ketidakmampuan untuk memproduksi bahan bakar, katabolisme terjadi, menyebabkan nekrosis
otot jantung dan rangka dengan akumulasi asam lemak bebas.Secara klinis, akumulasiini dibuktikan
oleh peningkatan kadar serum kreatin kinase, troponin I, dan mioglobin.

            Propofol memiliki efek inotropik negatif berhubungan dengan penurunan tonus simpatik dan
antagonisme dari β-bloker dan kalsium channels.8 Hasil dari efek inotropik negatif adalah pengeluaran
katekolamin untuk menjaga stabilitas hemodinamik. Dengan adanya peningkatan katekolamin, infus
propofol harus ditingkatkan untuk memberikan efek sedatif yang sama. Jadi, lingkaran setan dibuat.
Propofol dan katekolamin memimpin satu sama lain, sehingga peningkatan produksi katekolamin yang
mengarah pada keadaan hypercatabolic dan pemecahan otot skeletal dan jantung. Karena rusaknya otot
rangka dan jantung, rhabdomyolysis, asidosis metabolik, gagal ginjal akut dan akhirnya gagal jantung
terjadi.9

Manifestasi Klinis

            Tabel 4 daftar dari manifestasi klinis PRIS.Asidosis metabolik yang tidak dapat dijelaskan (tidak
ada indikasi shock) mungkin salah satu tanda-tanda peringatan dini.elevasi ST-segmen di sadapan
prekordial kanan (V1-V3) dapat menjadi indikasi pertama ketidakstabilan jantung umumnya terkait
                    10
dengan PRIS.             Dengan tidak adanya penyebab yang diketahui rhabdomyolysis (kejang, obat
antidopaminergic, pelumpuh otot depolarisasi, hipertermia, atau trauma berat), harus dipikirkan
PRIS.Pembesaran hati akibat infiltrasi lemak adalah temuan yang umum tetapi sering kurang dihargai
                                                        11
pada pemeriksaan fisik. Dalam review kasus,              dari 82% pasien dengan    PRISsecara klinis terjadi
pembesaranhati.


Table 4
Clinical manifestations of propofol infusion syndrome
• Unexplained metabolic acidosis
• Hypertriglyceridemia
• Hypotension
• Lactic acidosis
• Arrhythmia: sudden onset of marked
bradycardia resistant to treatment
• Rhabdomyolysis
• Acute renal failure
• Hepatomegaly




Manajemen

          Pencegahan PRIS adalah yang terpenting.Meskipun propofol telah disetujui oleh Administrasi
Makanan dan Obat untuk digunakan dalam memberikan sedasi di ICU, dokter memiliki tanggung jawab
untuk menggunakan obat ini aman dan dalam pedoman yang direkomendasikan. Propofol dosis tinggi
lebih dari 67 ug / kg per menit atau 4 mg / kg per jam selama lebih dari 48 jam harus dihindari.8 Selain
itu, perawat ICU harus mengenali pasien dengan faktor utama (penyakit kritis) dan faktor pemicu
(katekolamin , glukokortikoid, dan tinggi dosis infus propofol) untuk resiko PRIS.

          Setelah PRIS dicurigai dan / atau di diagnosis, manajemen hanya terdiri dari perawatan suportif
untuk mengurangi manifestasi klinis dan kerusakan organ akhir yang terkait dengan sindrom ini.Infus
                                 12
propofol harus dihentikan             segera, dan obat penenang alternatif harus dimulai. Intravena kristaloid
dan koloid pengganti dan vasopressor dan / atau dukungan inotropik biasanya diperlukan untuk
mengobati hipotensi refrakter dan shock. Pacu jantung dapat digunakan untuk bradikardia simtomatik, 8
dan, akhirnya, hemodialisis atau terapi penggantian ginjal secara kontinyuakan diperlukan untuk
mengobati gagal ginjal akut dan asidosis metabolik yang berhubungan dengan PRIS.

          Pengenalan dini dari sindrom dalam pengaturan klinis yang tepat dan penghentian infus
propofol adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas yang tidak diinginkan. The Society
of Critical Care Medicinemerekomendasikan bahwa pasien yang menerima propofol, kadar trigliserida
serum diukur setelah 2 hari .13 Karena hipertrigliseridemia bisa menjadi penanda awal dalam
pengembangan PRIS, kadar trigliserida harus dipantau pada semua pasien yang menerima propofol.1The
Society of Critical Care Medicine juga merekomendasikan pemberian agen sedatif alternatif bagi pasien
dengan vasopressor yang meningkat atau yang ditambahkan inotropik 13 (Tabel 5).

          Perawat intensif harus dilatih untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko untuk
PRIS.Pencegahan dan penegakan diagnosa selanjutnya pada kompleks sindrom penting untuk
meningkatkan hasil outcome pasien.Secara nasional, rumah sakit harus mengembangkan kebijakan
untuk penggunaan propofol di ICU, termasuk dosis yang dianjurkan, indikasi penggunaannya disetujui
oleh Food and Drug Administration, durasi pemberian yang direkomendasikan, dan studi laboratorium
secara serial.Rumah sakit ini juga mendukung peran perawat dalam identifikasi awal PRIS.


Table 5
Recommendations forthe clinical care of
patients who arereceiving propofol infusions or
haveearly markers of propofol infusionsyndrome



• Continuous electrocardiographicmonitoring
• Serum triglyceride levels: initialmeasurement
after 2 days ofcontinuous infusion (per guidelinesof
the Society of Critical CareMedicine)
• Awareness of priming factor (criticalillness) and
triggering factors(glucocorticoids,
catecholamines,high-dose propofol)
• Creatine kinase levels
• Early adequate carbohydrate intake
• Markers of propofol infusionsyndrome to be
aware of:unexplained metabolic acidosis,elevated
serum lactate, elevatedcreatine kinase and
myoglobinlevels, hyperlipidemia
Patofisiologi sindrom infus propofol.Faktor utama merupakan prasyarat penting bagi PRIS.Penyakit kritis dengan respon hormon stres
 tidak memadai untuk menciptakan sebuah keadaan hiperkatabolisme properadangan, menyebabkan disfungsi organ secara progresif
 (priming). Propofol dosis tinggi, katekolamin, dan glukokortikoid merupakan faktor pemicu yang terkait dengan sindrom infus propofol




Daftar Pustaka


   1. Marik PE. Propofol: therapeutic indications and side-effects. Curr Pharm Des.
         2004;10(29):3639-3649.
   2. AstraZeneca. Core data sheet: DIPRIVAN 10 mg/mL (1%) and 20 mg/mL (2%)
         emulsion for injection or infusion. http://www
   1. .anaesthesia-az.com/sites/156/imagebank /typearticleparam509637/CDS+Diprivan .pdf.
         Created November 2006. Accessed March 5, 2008.
   2. AstraZeneca. DIPRIVAN (propofol) injectable
   3. emulsion. No. 30193-00. http://www .astrazeneca-us.com/pi/diprivan.pdf. Created
         November 2006. Accessed March 5, 2008.
4. Parke TJ, Stevens JE, Rice AS, et al. Metabolic acidosis and fatal myocardial failure after
   propofol infusion in children: five case reports. BMJ. 1992;305(6854):613-616.
5. Corbett SM, Moore J, Rebuck JA, Rogers FB, Greene CM. Survival of propofol infusion
   syndrome in a head-injured patient. Crit Care Med. 2006;34(9):2479-2483.
6. McKeage K, Perry CM. Propofol: a review of its use in intensive care sedation of adults.
   CNS Drugs. 2003;17(4):235-272.
7. Crozier TA. The ‘propofol infusion syndrome’: myth or menace? Eur J Anaesthesiol.
   2006;23(12):987-989.
8. Kam PC, Cardone D. Propofol infusion syndrome.Anaesthesia. 2007;62(7):690-701.
9. Vasile B, Rasulo F, Candiani A, Latronico N.The pathophysiology of propofol
   infusionsyndrome: a simple name for a complexsyndrome. Intensive Care Med.
   2003;29(9):1417-1425.
10. Vernooy K, Delhaas T, Cremer OL, et al.Electrocardiographic changes predictingsudden
   death in propofol-related infusionsyndrome. Heart Rhythm. 2006;3(2):131-137.
11. Kang    TM.     Propofol    infusion    syndrome     incritically   ill   patients.   Ann
   Pharmacother.2002;36(9):1453-1456.
12. Kumar MA, Urrutia VC, Thomas CE, Abou-Khaled KJ, Schwartzman RJ. The
   syndromeof irreversible acidosis after prolongedpropofol infusion. Neurocrit Care.
   2005;3(3):257-259.
13. Jacobi J, Fraser GL, Coursin DB, et al. Clinical practice guidelines for the sustained use
   of sedatives and analgesics in the criticallyill adult. Crit Care Med. 2002;30(1):119-141.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard testLaporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard testGiar Mada
 
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)Dani Syahrial
 
Diagnostik dan terapi atresia duodenum
Diagnostik dan terapi atresia duodenumDiagnostik dan terapi atresia duodenum
Diagnostik dan terapi atresia duodenumfikri asyura
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulindian dian
 
Hipotiroid subklinis
Hipotiroid subklinisHipotiroid subklinis
Hipotiroid subklinisPrima Yogi
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSTabita P S, M.D
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)fikri asyura
 
ASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaSofiaNofianti
 
Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Nur Hajriya
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanShiAddung
 

What's hot (20)

Insufisiensi Kelenjar Adrenal
Insufisiensi Kelenjar AdrenalInsufisiensi Kelenjar Adrenal
Insufisiensi Kelenjar Adrenal
 
Laporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard testLaporan praktikum fisiologi - harvard test
Laporan praktikum fisiologi - harvard test
 
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
Pulmonary surfactant (Surfaktan Paru-Paru)
 
Diagnostik dan terapi atresia duodenum
Diagnostik dan terapi atresia duodenumDiagnostik dan terapi atresia duodenum
Diagnostik dan terapi atresia duodenum
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
 
Hipotiroid subklinis
Hipotiroid subklinisHipotiroid subklinis
Hipotiroid subklinis
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
 
Membran plasma
Membran plasmaMembran plasma
Membran plasma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
PPOK
PPOKPPOK
PPOK
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
ASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi Asthma
 
Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1Intubasi sulit pr dr danu1
Intubasi sulit pr dr danu1
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaan
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Laporan kasus ppok
Laporan kasus ppokLaporan kasus ppok
Laporan kasus ppok
 

Viewers also liked (16)

1 investizii
1 investizii1 investizii
1 investizii
 
Vo lte white paper
Vo lte   white paperVo lte   white paper
Vo lte white paper
 
Tamilan 37 pls check
Tamilan 37 pls checkTamilan 37 pls check
Tamilan 37 pls check
 
Sistemas reproductores Anatomia basica
Sistemas reproductores Anatomia basicaSistemas reproductores Anatomia basica
Sistemas reproductores Anatomia basica
 
Listening assessment
Listening assessmentListening assessment
Listening assessment
 
William M. Keever Marketing Plan for
William M. Keever Marketing Plan for William M. Keever Marketing Plan for
William M. Keever Marketing Plan for
 
Presentaciòn Ricardo caballero
Presentaciòn Ricardo caballeroPresentaciòn Ricardo caballero
Presentaciòn Ricardo caballero
 
Kritiek sociaal overleg
Kritiek sociaal overlegKritiek sociaal overleg
Kritiek sociaal overleg
 
Tower Upgrade
Tower UpgradeTower Upgrade
Tower Upgrade
 
Google doodle comp 2013
Google doodle comp 2013Google doodle comp 2013
Google doodle comp 2013
 
IQC Company Presentation 2012
IQC Company Presentation 2012IQC Company Presentation 2012
IQC Company Presentation 2012
 
Libro google-zmot
Libro google-zmotLibro google-zmot
Libro google-zmot
 
Contextualization
Contextualization Contextualization
Contextualization
 
Bbm power point 1
Bbm power point 1Bbm power point 1
Bbm power point 1
 
Company profile[1]
Company profile[1]Company profile[1]
Company profile[1]
 
Love, courtship, and marriage
Love, courtship, and marriageLove, courtship, and marriage
Love, courtship, and marriage
 

Similar to Propofol Related Infusion Syndrome

Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptxDx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptxInriMoniung
 
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amriePio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amrieAchmad Fauzi Al' Amrie
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiHelmon Chan
 
Farmakokinetik Teofilin Kel 6.pptx
Farmakokinetik Teofilin Kel 6.pptxFarmakokinetik Teofilin Kel 6.pptx
Farmakokinetik Teofilin Kel 6.pptxAraSalsabila1
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatiwitanurma
 
PPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxPPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxAdelReine1
 
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxTERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxekoprastia
 
Pharmacogenomics fix.ppt
Pharmacogenomics fix.pptPharmacogenomics fix.ppt
Pharmacogenomics fix.pptfiqih22
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptxliasaint
 
ppt fartok 3 TB 2.pptx
ppt fartok 3 TB 2.pptxppt fartok 3 TB 2.pptx
ppt fartok 3 TB 2.pptxnurainpuyo
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)riizqii
 
Tb dengan penyulit
Tb dengan penyulitTb dengan penyulit
Tb dengan penyulitELLY SALIM
 
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)Taofik Rusdiana
 
DDI diabetes mellitus Salah Satu Rumah sakit Bandung
DDI diabetes mellitus Salah Satu Rumah sakit BandungDDI diabetes mellitus Salah Satu Rumah sakit Bandung
DDI diabetes mellitus Salah Satu Rumah sakit BandungAchmad Fauzi Al' Amrie
 

Similar to Propofol Related Infusion Syndrome (20)

Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptxDx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
Dx dan tx PH primer pd anak dan remaja.pptx
 
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amriePio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensi
 
Farmakokinetik Teofilin Kel 6.pptx
Farmakokinetik Teofilin Kel 6.pptxFarmakokinetik Teofilin Kel 6.pptx
Farmakokinetik Teofilin Kel 6.pptx
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
 
PPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxPPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptx
 
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxTERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Pharmacogenomics fix.ppt
Pharmacogenomics fix.pptPharmacogenomics fix.ppt
Pharmacogenomics fix.ppt
 
Farmakoterapi-BLOK15.pptx
Farmakoterapi-BLOK15.pptxFarmakoterapi-BLOK15.pptx
Farmakoterapi-BLOK15.pptx
 
Farmasi Klinik
Farmasi KlinikFarmasi Klinik
Farmasi Klinik
 
Tugas farmakologi
Tugas farmakologiTugas farmakologi
Tugas farmakologi
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
 
ppt fartok 3 TB 2.pptx
ppt fartok 3 TB 2.pptxppt fartok 3 TB 2.pptx
ppt fartok 3 TB 2.pptx
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
 
1.farmakologi
1.farmakologi1.farmakologi
1.farmakologi
 
Tb dengan penyulit
Tb dengan penyulitTb dengan penyulit
Tb dengan penyulit
 
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
 
DDI diabetes mellitus Salah Satu Rumah sakit Bandung
DDI diabetes mellitus Salah Satu Rumah sakit BandungDDI diabetes mellitus Salah Satu Rumah sakit Bandung
DDI diabetes mellitus Salah Satu Rumah sakit Bandung
 

Recently uploaded

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 

Recently uploaded (20)

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 

Propofol Related Infusion Syndrome

  • 1. Kunci Utama • “Propofol Related Infusion Syndrome” (PRIS) adalah suatu kegawatan yang terkait dengan dosis tinggi dan penggunaan jangka panjang propofol. • Pasien sakit kritis menerima katekolamin, glukokortikoid atau propofol dosis tinggi beresiko mengalami PRIS. • Asidosis metabolik berat, rhabdomyolysis, hiperkalemia, hiperlipidemia, gagal ginjal, hepatomegali dan kegagalan peredaran darah adalah gejala utama. • Untuk memberikan hasil yang baik, PRIS harus dikenali secara cepatdan infus propofol dihentikan. Pendahuluan Sindromayang berhubungan dengan Infus Propofol (Propofol Related Infusion Syndrome PRIS), adalah sindroma yang jarang terjadi, terutama mengenai pasien yang menjalani pengobatan jangka panjang dengan dosis tinggi propofol anestesi dan obat penenang. Sindroma ini dapat menyebabkan [1] [2] [3] gagal jantung, rhabdomyolysis, asidosis metabolik dan gagal ginjal yangsering kali menjadi fatal . Hiperkalemia, hipertrigliseridemia, dan hepatomegali merupakan tanda-tanda penting. Hal ini terkait dengan penggunaan propofol dosis tinggi dan jangka waktu lama (> 4mg/kg/hr selama lebih dari 24 jam).Sindroma ini terjadi umumnya pada anak-anak, dan pasien sakit kritis, terutama yang menerima katekolamin dan glukokortikoid, yang merupakan resiko tinggi. Terapi yan diberikan berupa terapi supportif. Pengenalan dini dari sindrom dan penghentian infus propofol akan mengurangi morbiditas dan mortalitas. Propofol diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1989, merupakan agen intravena sedatif hipnosis yang kuat, bekerja secara cepatyang digunakan untuk menginduksi dan mempertahankan anestesi dan untuk memberikan obat penenang terus menerus dalam unit perawatan intensif (ICU) 1. Propofol memiliki onset kerja yang cepat (sekitar 30 detik), dengan kecepatan distribusi yang tinggi (Half-Life, 2-4 menit), efek hipnotis berhubungan dengan dosis dan halflife eliminasi yang pendek (30 sampai 60 menit; Tabel 1) .2 Penggunakan propofol di ICU mengharuskan penilaian neurologis yang lebih ketat dan terus menerus.Selain itu, Propofol tidak terakumulasi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.1 Sifat farmakologi pada Propofol menjadikan Propofol sebagai agen yang ideal untuk digunakan pada pasien sakit kritis.
  • 2. Saat ini, propofol diindikasikan sebagai sedasi yang continyupada pasien dewasa yang menggunakan ventilasi mekanis dalam perawatan intensif. Table 1 Pharmacologicalproperties of propofola Pharmacodynamic properties • Rapid onset of action (approximately 30 seconds) • Decreased mean arterial pressure and heart rate with induction and maintenance of anesthesia • Ventilatory depression • Decreased cerebral blood flow • Decreased intracranial pressure • Decreased cerebral metabolism Pharmacokinetic properties • Rapid rate of distribution (half-life 2-4 minutes) • Rapid elimination (half-life 30-60 minutes) • Extensive distribution • Rapid total body clearance (1.5-2 L/min) • Metabolism mainly in the liver with formation and urinary excretion of inactive conjugates and quinols • Linear pharmacokinetics a Data derived from AstraZeneca.2 Meskipun keuntungan farmakologis dan klinis terapi Propofol di ICU, penggunaannya dikaitkan dengan efek obat yang merugikan (Tabel 2).Propofol memiliki efek mendepresi jantung yang dapat menyebabkan hipotensi dan bradikardi, terutama pada keadaan hipovolemia.1 Hipertrigliseridemia terkait dengan pankreatitis, depresi pernafasan, nyeri pada saat injeksi, perubahan warna urin menjadi hijau , mual muntah, dan komplikasi alergi juga telah dilaporkan terkait dengan pemberian Propofol.3 Propofol telah diberikan kepada jutaan pasien di seluruh dunia, dalam berbagai indikasi perawatan akut klinis, dan memiliki catatan keamanan yang dapat diterima untuk sedasi pasien ICU
  • 3. dewasa. Propofol dibandingkan dengan Benzodiazepine dan / atau Opioid dalam 14 uji klinis yang melibatkan total 550 pasien di ICU .2 Dari jumlah tersebut, 302 pasien yang menerima Propofol dan dianggap aman secara keseluruhan untuk sedasi ICU. 2 Enam dari studi ini dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada dan memberikan dasar untuk rekomendasi dosis dan profil keamanan obat.2 Table 2 Adverse drug effects of Propofola • Local pain on induction • Hypotension • Bradycardia • Transient apnea during induction • Nausea and vomiting • Headache • Thrombosis and phlebitis • Epileptiform movements • Rhabdomyolysis • Pancreatitis • Postoperative fever • Discoloration of urine • Anaphylaxis • Sexual disinhibition • Pulmonary edema a Data derived from AstraZeneca.3 Pada tahun 1992, Parke et al4 menerbitkan sebuah artikel penting yang menyatakan adanya hubungan antara pemberian infus Propofol dan kematian pada anak-anak. Pada tahun 2006, Corbett dkk5 mendokumentasikan total 15 kasus dewasa dengan sindroma infus Propofol.Sindroma Infus Propofol (PRIS) adalah suatu kegawatan yang terkait dengan penggunaan dosis tinggi Propofol (> 4 mg / kg per jam atau> 67 mg / kg per menit) dalam jangka waktu yang panjang (> 48 jam).6 PRIS ditandai dengan asidosis metabolik yang berat, rhabdomyolysis, hiperkalemia, lipemia, gagal ginjal, hepatomegali, dan kolaps kardiovaskuler. Insiden PRIS belum diketahui secara jelas, namun, Crozier,7 berdasarkan data klinis dikumpulkan, dihitung dengan probabilitas 95% bahwa kemungkinan kejadianPRIS adalah 1 dalam 270 pasien (0,37%) atau lebih rendah.
  • 4. Efek Farmakologi Propofol Propofol mampu menghasilkan berbagai efek farmakologis yang mungkin memainkan peran dalam PRIS. Obat dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi 1) Hemodinamik kardiovaskular 2) Kontraktilitas jantung 3) Konduksi jantung, dan 4) Fungsi otot perifer dan jantung dan produksi energi serta penggunaannya. Efek farmakodinamik utama Propofol pada kardiovaskular adalah kemampuannya untuk menyebabkan ketidakstabilan hemodinamik, hal ini tergantungpada dosis atau kecepatan tetesan infus, menyebabkanterjadinya vasodilatasi perifer yang nyata dapat menurunkan resistensi vaskular sistemik. Efek Propofol pada kontraktilitas miokard adalah kontroversial, tetapi obat ini dapat memiliki efek inotropik negatif yang dapat mengurangi kontraktilitas jantung. Pada percobaan dengan menggunakan tikus, Propofol tampaknya dapat bekerja sebagai antagonis yang bergantung pada dosis, bekerja pada kalsium tegangan-gated channels jantung dan β-reseptor efek adalah ventrikel kiri mengganggu binding force dan stroke volume, yang semuanya dapat mengurangi kontraktilitas miokard.Jelas, propofol mengurangi resistensi vaskuler sistemik dan output jantung yang menyebabkanhipotensi, terutama pada pasien yang mengalami hipovolemi. Meskipun banyak dari pasien PRIS mengalami penurunan tekanan darah, hipotensi yang diinduksi propofol biasanya terjadi sangat awal (yaitu, 2-3 menit pasca- induksi) dalam suatu program terapi dan tidak setelah sehari pemberian obat tersebut. Meskipun banyak pasien PRIS terjadi bradikardia, blok jantung atau aritmia lainnya, propofol pameran efek chronotropic sedikit atau tidak ada. Sementara bradikardia terlihat pada hewan, hanya dicatat dalam konsentrasi di atas diharapkan dalam vivo.Bradikardia selama infus propofol umumnya dikaitkan dengan stimulasi vagal dan propofol.Konsentrasi serum propofol telah terbukti secara langsung berkorelasi dengan penurunan waktu konduksi atrioventrikular pada kelinci dan hati guinea pig, Namun, obat tersebut memiliki dampak kecil pada konduksi pada manusia. Patofisiologi PRIS diduga terkait dengan gangguan pemanfaatan asam lemak pada mitokondria.Para peneliti telah memfokuskan pada fungsi rantai gangguan pernafasan dalam mitochondria.8Etiologi cacat mitokondria belum dapat ditentukan. Hipotesis ini termasuk cacat metabolit-mediasi dan mendasari
  • 5. cacat neuromuskuler.8 Propofol meningkatkan aktivitas malonyl koenzim karnitin A, sehingga menghambat transferase palmitoil I, sehingga rantai panjang asam lemak bebas tidak bisa masuk ke dalam mitokondria.9 β-oksidasi spiral dan pernapasan uncoupled rantai kompleks II, oleh karena itu, baik asam menengah dan pendek rantai lemak bebas dapat digunakan, situasi yang mengarah pada myocytolysis.9Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi dapat menyebabkan jantung dan necrosis otot perifer.9 Selain itu, akumulasi asam lemak bebas dapat berkontribusi untuk aritmia.9 Propofol meningkatkan malonyl koenzim A (tidak ditampilkan) untuk menurunkan aktivitas karnitin transferase I palmitoil (CPT I), yang mengangkut rantai panjang asam lemak (LCFAs) dalam sitosol dari mitokondria.Esther Acylcarnitine diangkut ke dalam membran mitokondria melalui matriks karnitin translokase (CT).Asil kelompok dibelah oleh acyltransferase II karnitin (CPT II) untuk menghasilkan asil KoA.Sedang asam lemak rantai (MCFAs) bebas berdifusi melintasi membran mitokondria.Biasanya, Asil KoA dan MCFAs ditransformasikan oleh β- oksidasi spiral melalui rantai pernapasan di sitokrom C II untuk menghasilkan ATP.Pisahkan propofol spiral β- oksidasi untuk mengurangi pembentukan ATP.Negara produksi energi rendah dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung dan perifer. Kondisi klinis yang berhubungan dengan PRIS adalah gagal jantung, rhabdomyolysis, asidosis metabolik berat, dan gagal ginjal. Beberapa faktor harus adaterlebih dahulu untuk menyebabkan PRIS . Vasile et al9 mengidentifikasikan penyakit kritis adalah prasyarat untuk terjadinya sindrom ini, disebut "faktor utama". Sebagai "faktor pemicu" harus hadir untuk memungkinkan kaskade kejadian patofisiologi terjadi dan akhirnya mengarah pada sindrom klinisyang dikenal sebagai PRIS.Faktor pemicu pada pasien dengan perawatan intensif termasuk propofol dosis tinggi, katekolamin dan glucocorticoids 8 (Gambar 2). Penyakit kritis menyebabkan kerusakan jaringan dan pelepasan sitokin pro-inflamasi, glukokortikoid dan anti-inflamasi endogen endo katekolamin.Jika respon glukokortikoid endogen tidak memadai, seperti yang sering terjadi pada sakit yang berkepanjangan atau sensitivitas parah peradangan diperkuat oleh pelepasan katekolamin terus menerus dan sitokin.Dalam keadaan inflamasi persisten, menyebabkan katabolisme peningkatan disfungsi otot dan jantung progresif dan kerusakan
  • 6. tulang. Menurut Kam dan Cardone,8 ketidakseimbangan antara produksi dan pemanfaatan energi dalam sel otot, jantung dan perifer baik, adalah mekanisme patogenik yang menyebabkan nekrosis kunci otot Propofol mengganggu penggunaan asam lemak bebas (bahan bakar untuk otot jantung dan rangka) dan aktivitas mitokondria.Tuntutan metabolisme tubuh meningkat pada penyakit kritis, tetapi dengan ketidakmampuan untuk memproduksi bahan bakar, katabolisme terjadi, menyebabkan nekrosis otot jantung dan rangka dengan akumulasi asam lemak bebas.Secara klinis, akumulasiini dibuktikan oleh peningkatan kadar serum kreatin kinase, troponin I, dan mioglobin. Propofol memiliki efek inotropik negatif berhubungan dengan penurunan tonus simpatik dan antagonisme dari β-bloker dan kalsium channels.8 Hasil dari efek inotropik negatif adalah pengeluaran katekolamin untuk menjaga stabilitas hemodinamik. Dengan adanya peningkatan katekolamin, infus propofol harus ditingkatkan untuk memberikan efek sedatif yang sama. Jadi, lingkaran setan dibuat. Propofol dan katekolamin memimpin satu sama lain, sehingga peningkatan produksi katekolamin yang mengarah pada keadaan hypercatabolic dan pemecahan otot skeletal dan jantung. Karena rusaknya otot rangka dan jantung, rhabdomyolysis, asidosis metabolik, gagal ginjal akut dan akhirnya gagal jantung terjadi.9 Manifestasi Klinis Tabel 4 daftar dari manifestasi klinis PRIS.Asidosis metabolik yang tidak dapat dijelaskan (tidak ada indikasi shock) mungkin salah satu tanda-tanda peringatan dini.elevasi ST-segmen di sadapan prekordial kanan (V1-V3) dapat menjadi indikasi pertama ketidakstabilan jantung umumnya terkait 10 dengan PRIS. Dengan tidak adanya penyebab yang diketahui rhabdomyolysis (kejang, obat antidopaminergic, pelumpuh otot depolarisasi, hipertermia, atau trauma berat), harus dipikirkan PRIS.Pembesaran hati akibat infiltrasi lemak adalah temuan yang umum tetapi sering kurang dihargai 11 pada pemeriksaan fisik. Dalam review kasus, dari 82% pasien dengan PRISsecara klinis terjadi pembesaranhati. Table 4 Clinical manifestations of propofol infusion syndrome • Unexplained metabolic acidosis • Hypertriglyceridemia • Hypotension • Lactic acidosis • Arrhythmia: sudden onset of marked
  • 7. bradycardia resistant to treatment • Rhabdomyolysis • Acute renal failure • Hepatomegaly Manajemen Pencegahan PRIS adalah yang terpenting.Meskipun propofol telah disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat untuk digunakan dalam memberikan sedasi di ICU, dokter memiliki tanggung jawab untuk menggunakan obat ini aman dan dalam pedoman yang direkomendasikan. Propofol dosis tinggi lebih dari 67 ug / kg per menit atau 4 mg / kg per jam selama lebih dari 48 jam harus dihindari.8 Selain itu, perawat ICU harus mengenali pasien dengan faktor utama (penyakit kritis) dan faktor pemicu (katekolamin , glukokortikoid, dan tinggi dosis infus propofol) untuk resiko PRIS. Setelah PRIS dicurigai dan / atau di diagnosis, manajemen hanya terdiri dari perawatan suportif untuk mengurangi manifestasi klinis dan kerusakan organ akhir yang terkait dengan sindrom ini.Infus 12 propofol harus dihentikan segera, dan obat penenang alternatif harus dimulai. Intravena kristaloid dan koloid pengganti dan vasopressor dan / atau dukungan inotropik biasanya diperlukan untuk mengobati hipotensi refrakter dan shock. Pacu jantung dapat digunakan untuk bradikardia simtomatik, 8 dan, akhirnya, hemodialisis atau terapi penggantian ginjal secara kontinyuakan diperlukan untuk mengobati gagal ginjal akut dan asidosis metabolik yang berhubungan dengan PRIS. Pengenalan dini dari sindrom dalam pengaturan klinis yang tepat dan penghentian infus propofol adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas yang tidak diinginkan. The Society of Critical Care Medicinemerekomendasikan bahwa pasien yang menerima propofol, kadar trigliserida serum diukur setelah 2 hari .13 Karena hipertrigliseridemia bisa menjadi penanda awal dalam pengembangan PRIS, kadar trigliserida harus dipantau pada semua pasien yang menerima propofol.1The Society of Critical Care Medicine juga merekomendasikan pemberian agen sedatif alternatif bagi pasien dengan vasopressor yang meningkat atau yang ditambahkan inotropik 13 (Tabel 5). Perawat intensif harus dilatih untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko untuk PRIS.Pencegahan dan penegakan diagnosa selanjutnya pada kompleks sindrom penting untuk meningkatkan hasil outcome pasien.Secara nasional, rumah sakit harus mengembangkan kebijakan
  • 8. untuk penggunaan propofol di ICU, termasuk dosis yang dianjurkan, indikasi penggunaannya disetujui oleh Food and Drug Administration, durasi pemberian yang direkomendasikan, dan studi laboratorium secara serial.Rumah sakit ini juga mendukung peran perawat dalam identifikasi awal PRIS. Table 5 Recommendations forthe clinical care of patients who arereceiving propofol infusions or haveearly markers of propofol infusionsyndrome • Continuous electrocardiographicmonitoring • Serum triglyceride levels: initialmeasurement after 2 days ofcontinuous infusion (per guidelinesof the Society of Critical CareMedicine) • Awareness of priming factor (criticalillness) and triggering factors(glucocorticoids, catecholamines,high-dose propofol) • Creatine kinase levels • Early adequate carbohydrate intake • Markers of propofol infusionsyndrome to be aware of:unexplained metabolic acidosis,elevated serum lactate, elevatedcreatine kinase and myoglobinlevels, hyperlipidemia
  • 9. Patofisiologi sindrom infus propofol.Faktor utama merupakan prasyarat penting bagi PRIS.Penyakit kritis dengan respon hormon stres tidak memadai untuk menciptakan sebuah keadaan hiperkatabolisme properadangan, menyebabkan disfungsi organ secara progresif (priming). Propofol dosis tinggi, katekolamin, dan glukokortikoid merupakan faktor pemicu yang terkait dengan sindrom infus propofol Daftar Pustaka 1. Marik PE. Propofol: therapeutic indications and side-effects. Curr Pharm Des. 2004;10(29):3639-3649. 2. AstraZeneca. Core data sheet: DIPRIVAN 10 mg/mL (1%) and 20 mg/mL (2%) emulsion for injection or infusion. http://www 1. .anaesthesia-az.com/sites/156/imagebank /typearticleparam509637/CDS+Diprivan .pdf. Created November 2006. Accessed March 5, 2008. 2. AstraZeneca. DIPRIVAN (propofol) injectable 3. emulsion. No. 30193-00. http://www .astrazeneca-us.com/pi/diprivan.pdf. Created November 2006. Accessed March 5, 2008.
  • 10. 4. Parke TJ, Stevens JE, Rice AS, et al. Metabolic acidosis and fatal myocardial failure after propofol infusion in children: five case reports. BMJ. 1992;305(6854):613-616. 5. Corbett SM, Moore J, Rebuck JA, Rogers FB, Greene CM. Survival of propofol infusion syndrome in a head-injured patient. Crit Care Med. 2006;34(9):2479-2483. 6. McKeage K, Perry CM. Propofol: a review of its use in intensive care sedation of adults. CNS Drugs. 2003;17(4):235-272. 7. Crozier TA. The ‘propofol infusion syndrome’: myth or menace? Eur J Anaesthesiol. 2006;23(12):987-989. 8. Kam PC, Cardone D. Propofol infusion syndrome.Anaesthesia. 2007;62(7):690-701. 9. Vasile B, Rasulo F, Candiani A, Latronico N.The pathophysiology of propofol infusionsyndrome: a simple name for a complexsyndrome. Intensive Care Med. 2003;29(9):1417-1425. 10. Vernooy K, Delhaas T, Cremer OL, et al.Electrocardiographic changes predictingsudden death in propofol-related infusionsyndrome. Heart Rhythm. 2006;3(2):131-137. 11. Kang TM. Propofol infusion syndrome incritically ill patients. Ann Pharmacother.2002;36(9):1453-1456. 12. Kumar MA, Urrutia VC, Thomas CE, Abou-Khaled KJ, Schwartzman RJ. The syndromeof irreversible acidosis after prolongedpropofol infusion. Neurocrit Care. 2005;3(3):257-259. 13. Jacobi J, Fraser GL, Coursin DB, et al. Clinical practice guidelines for the sustained use of sedatives and analgesics in the criticallyill adult. Crit Care Med. 2002;30(1):119-141.