SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I
                         PENGENALAN SINAR-X


1. Pengertian Sinar-X
       Sinar –X adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang
10-8 -10-12 m dan frekuensi sekitar 1016 -1021 Hz. Sinar ini dpat menembus benda-benda lunak
seperti daging dan kulit tetapi tidak dapat menembus benda-benda keras seperti tulang, gigi,
dan logam. Sinar-X sering di gunakan di berbagai bidang seperti bidang kedokteran, fisika,
kimia, mineralogy, metarulugi, dan biologi.
.
2. Sejarah Penemuan Sinar-X
       Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C.
Roentgen pada tanggal 8 November 1895. Saat itu Roentgen bekerja menggunakan tabung.
Dia mengamati nyala hijau pada tabung yang sebelumnya menarik perhatian Crookes.
Roentgen selanjutnya mencoba menutup tabung itu dengan kertas hitam dengan harapan agar
tidak ada cahaya tampak yang dapat lewat. Namun setelah ditutup ternyata masih ada sesuatu
yang dapat lewat. Roentgen Menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tidak tampak yang mampu
menerobos kertas hitam tersebut.
       Pada saat Roentgen menyalakan sumber listrik tabung untuk penelitian sinar katoda,
beliau mendapatkan bahwa ada sejenis cahaya berpendar pada layar yang terbuat dari barium
platino cyanida yang kebetulan berada di dekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka
cahaya pendar pun hilang. Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak
kelihatan telah muncul dari dalam tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak pernah
dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar-X. Namun untuk menghargai jasa beliau dalam
penemuan ini maka seringkali sinar-X itu dinamai juga sinar Roentgen.
       Nyala hijau yang terlihat oleh Crookes dan Roentgen akhirnya diketahui bahwa sinar
tersebut tak lain adalah gelombang cahaya yang dipancarkan oleh dinding kaca pada tabung
sewaktu elektron menabrak dinding itu, sebagai akibat terjadinya pelucutan listrik melalui gas
yang masih tersisa di dalam tabung. Pada saat yang bersamaan elektron itu merangsang atom
pada kaca untuk mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya
sangat pendek dalam bentuk sinar-X. Sejak saat itu para ahli fisika telah mengetahui bahwa
sinar-X dapat dihasilkan bila elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi menabrak atom.
                                              1
Tergiur oleh penemuannya yang tidak sengaja itu, Roentgen memusatkan
perhatiannya pada penyelidikan sinar-X. Dari penyelidikan itu beliau mendapatkan bahwa
sinar-X dapat memendarkan berbagai jenis bahan kimia. Sinar-X juga dapat menembus
berbagai materi yang tidak dapat ditembus oleh sinar tampak biasa yang sudah dikenal pada
saat itu. Di samping itu, Roentgen juga bisa melihat bayangan tulang tangannya pada layar
yang berpendar dengan cara menempatkan tangannya di antara tabung sinar katoda dan layar.
Dari hasil penyelidikan berikutnya diketahui bahwa sinar-X ini merambat menempuh
perjalanan lurus dan tidak dibelokkan baik oleh medan listrik maupun medan magnet. Atas
jasa-jasa Roentgen dalam menemukan dan mempelajari sinar-X ini, maka pada tahun 1901
beliau dianugerahi Hadiah Nobel Bidang Fisika yang untuk pertama kalinya diberikan dalam
bidang ini. Penemuan Sinar-X ternyata mampu mengantarkan ke arah terjadinya perubahan
mendasar dalam bidang kedokteran. Dalam kegiatan medis, Sinar-X dapat dimanfaatkan
untuk diagnosa maupun terapi. Dengan penemuan sinar-X ini, informasi mengenai tubuh
manusia menjadi mudah diperoleh tanpa perlu melakukan operasi bedah.
       Sinar-X dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh
gaya inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar-X yang tidak lain adalah gelombang
elektromagnetik yang terbentuk melalui proses ini disebut sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X
yang terbentuk dengan cara demikian mempunyai energi paling tinggi sama dengan energi
kinetik partikel bermuatan pada waktu terjadinya perlambatan.




                                                         Gambar. Eksitasi elektron sinar-X

       Ketika terjadi perlambatan dan menimbulkan sinar-X, sinar-X yang terjadi umumnya
memiliki energi yang berbeda-beda sesuai dengan energi kinetik elektron pada saat
terbentuknya sinar-X dan juga bergantung pada arah pancarannya.

                                             2
Gambar. Proses pembentukan sinar-X memakai tabung katoda-anoda
       Sinar-X dapat juga terbentuk dalam proses perpindahan elektron-elektron atom dari
tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah, misalnya dalam
proses lanjutan efek fotolistrik. Sinar-X yang terbentuk dengan cara seperti ini mempunyai
energi yang sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan. Karena
energi ini khas untuk setiap jenis atom, sinar yang terbentuk dalam proses ini disebut sinar-X
karakteristik, kelompok sinar-X demikian mempunyai energi farik. Sinar-X karakteristik
yang timbul oleh berpindahnya elektron dari suatu tingkat energi menuju ke lintasan k,
disebut sinar-X garis K, sedangkan yang menuju ke lintasan l, dan seterusnya. Sinar-X
bremsstrahlung dapat dihasilkan melalui pesawat sinar-X atau pemercepat partikel.
       Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X,
sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam tabung
sinar-X, dan unit pengatur. Bagian pesawat sinar-X yang menjadi sumber radiasi adalah
tabung sinar-X. Didalam tabung pesawat sinar-X yang biasanya terbuat dari bahan gelas
terdapat filamen yang bertindak sebagai katode dan target yang bertindak sebagai anode.
Tabung pesawat sinar-X dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak
terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya menuju ke anode. Filamen yang di panasi
oleh arus listrik bertegangan rendah (If) menjadi sumber elektron. Makin besar arus filamen
IF, akan makin tinggi suhu filamen dan berakibat makin banyak elektron dibebaskan
persatuan waktu.


       Elektron yang dibebaskan oleh filamen tertarik ke anode oleh adanya beda potensial
yang besar atau tegangan tinggi antara katode dan anode yang dicatu oleh unit sumber


                                              3
tegangan tinggi (potensial katode beberapa puluh hingga beberapa ratus kV atau MV lebih
rendah dibandingkan potensial anode), elektron ini menabrak bahan target yang umumnya
bernomor atom dan bertitik cair tinggi (misalnya tungsten) dan terjadilah proses
bremsstrahlung. Khusus pada pemercepat partikel energi tinggi beberapa elektron atau
partikel yang dipercepat dapat agak menyimpang dan menabrak dinding sehingga
menimbulkan bremsstrahlung pada dinding. Beda potensial atau tegangan antara kedua
elektrode menentukan energi maksimum sinar-X yang terbentuk, sedangkan fluks sinar-X
bergantung pada jumlah elektron persatuan waktu yang sampai ke bidang anode yang terakhir
ini disebut arus tabung It yang sudah barang tentu bergantung pada arus filamen It. Namun
demikian dalam batas tertentu, tegangan tabung juga dapat mempengaruhi arus tabung. Arus
tabung dalam sistem pesawat sinar-X biasanya hanya mempunyai tingkat besaran dalam
milliampere (mA), berbeda dengan arus filamen yang besarnya dalam tingkat ampere.




                                       Gambar: Penemu sinar-X




3. Cara Kerja Sinar-X
       Pada aplikasinya, penciptaan sinar-x tak lagi mengandalkan mekanisme tabung
crookes, melakinkan dengan menggunakan pesawat sinar-x modern. Pesawat sinar-x modern
pada dasarnya membangkitkan sinar-x dengan mem’bombardir’ target logam dengan elektron
berkecepatan tinggi. Elektron yang berkecepatan tinggi tentunya memiliki energi yang tinggi,
dan karenanya mampu menembus elektron-elektron orbital luar pada materi target hingga
menumbuk elektron orbital pada kulit k (terdekat dengan inti).


       Elektron yang tertumbuk akan terpental dari orbitnya, meninggalkan hole pada
tempatnya semula. Hole yang ditinggalkannya itu akan diisi oleh elektron dari kulit luar dan


                                             4
proses itu melibatkan pelepasan foton (cahaya elektromagnetik) dari elektron pengisi
tersebut. Foton yang keluar itulah yang kemudian disebut sinar-x, dan keseluruhan proses
terbentuknya sinar-x melalui mekanisme tersebut disebut mekanisme sinar-x karakteristik.
       Adapun mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah emisi foton yang dialami oleh
elektron cepat yang dibelokkan oleh inti atom target atas konsekuensi dari interaksi coulomb
antara inti atom target dengan elektron cepat. Proses pembelokkan ini melibatkan
perlambatan dan karenanya memerlukan emisi energi berupa foton. Mekanisme ini disebut
bremsstrahlung (bahasa jerman dari ‘radiasi pengereman’).




                                   Gambar. Proses produksi sinar-X

       Seperti terlihat pada gambar ilustrasi, beda potensial antara anoda dan katoda dibuat
sedemikian rupa sehingga mencapai angka yang cukup untuk membuat elektron melompat
dengan kecepatan tinggi setelah katoda diberi energy (biasanya 1000 volt). Setelah elektron
pada katoda melompat dan menghantam filamen pada anoda, terjadilah sinar-x yang terjadi
dengan mekanisme sinar-x karakteristik ataupun bremsstrahlung. Karena filamen pada anoda
dimiringkan ke bawah, foton sinar-x akan menuju ke bawah, keluar dari pesawat sinar-x lalu
melewati jaringan yang dipotret. Bayangan/citra pun terbentuk pada film yang diletakkan di
bawahnya.




                                             5
BAB II
         Aplikasi Sinar-X Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1.   Bidang Kesehatan

          •    Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal
               sebagai radiograf. Sinar-X bisa menembus tubuh manusia tetapi diserap oleh
               bagian yang lebih padat seperti tulang.




                                      Gambar foto sinar-X digunakan untuk memperlihatkan
       kecacatan tulang, mengdeteksi tulang yang patah dan memperlihatkan keadaan organ-
       organ dalam tubuh.




          •    Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker. Cara ini dikenal
               sebagai radioterapi.




2. Dalam Bidang Perindustrian

           •   Mengetahui kecacatan dalam struktur binaan atau bagian-bagian dalam mesin
               dan engine.

           •   Memperbaiki rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan tekanan tinggi.

           •   Memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.



                                              6
3. Dalam Bidang Penyelidikan

        •   Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan
            antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.




4. Kegunaan lainnya

        •   Sinar-X digunakan untuk mengesahkan sama ada suatu lukisan atau objek seni purba
            itu benar atau tiruan.

        •   Di lapangan kapal terbang, sinar-X lembut digunakan untuk memeriksa barang-
            barang dan beg penumpang.




                                           7
BAB III
                   Efek Yang Ditimbulkan Dari Sinar-X


       Efek merugikan tersebut berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun
1897 di Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh
sinar-X, sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada
tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang disebabkan oleh sinar-X.
Meskipun beberapa efek merugikan dari sinar-X dan gamma telah teramati, namun upaya
perlindungan terhadap bahaya penyinaran sinar-X dan gamma belum terfikirkan. Marie
Curie, penemu bahan radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh
leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya
beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif.

Efek lainnya yaitu :

   •   Pemusnahan sel-sel dalam tubuh.

   •   Perubahan struktur genetik suatu sel.

   •   Penyakit kanser barah.

   •   Kesan-kesan buruk seperti rambut rontok, kulit menjadi merah dan berbisul.




                                               8
Daftar Pustaka

Atkins, P. W. 1999. KIMIA FISIKA JILID 2 EDISI KE-4. Jakarta : Erlangga

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8050354/20120302/22:50

http://palingseru.com/178/mengenal-sinar-x

http://www.facebook.com/notes/kf-bumi-alam-semesta/manfaat-dan-bahaya-sinar-
x/179529718779007

http://hadirwong.blogspot.com/2009/12/manfaat-sinar-x.html




                                              9

More Related Content

What's hot

Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Annis Kenny
 
Detektor photodiode array
Detektor photodiode arrayDetektor photodiode array
Detektor photodiode array
Dadan Hamdani
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
AyuShaleha
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
Fakhrun Nisa
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Mutiara_Khairunnisa
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
Dwi Karyani
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
Risdawati Hutabarat
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Samantars17
 

What's hot (20)

Dosimetri:: Satuan Radiasi
Dosimetri:: Satuan RadiasiDosimetri:: Satuan Radiasi
Dosimetri:: Satuan Radiasi
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
 
Detektor photodiode array
Detektor photodiode arrayDetektor photodiode array
Detektor photodiode array
 
sinar x
sinar xsinar x
sinar x
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Polarimetri (physics chemistry)59
Polarimetri (physics chemistry)59Polarimetri (physics chemistry)59
Polarimetri (physics chemistry)59
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
 

Similar to Sinar-X

Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
nail fisika
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Liviany Wullur
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Liviany Wullur
 

Similar to Sinar-X (20)

TOPIK KE 3 PESAWAT SISNAR X.pptx
TOPIK KE 3 PESAWAT SISNAR X.pptxTOPIK KE 3 PESAWAT SISNAR X.pptx
TOPIK KE 3 PESAWAT SISNAR X.pptx
 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
 
SInar X
SInar XSInar X
SInar X
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
tugas1
tugas1tugas1
tugas1
 
SINAR_X.ppt
SINAR_X.pptSINAR_X.ppt
SINAR_X.ppt
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Pr fisika
Pr fisikaPr fisika
Pr fisika
 
Gelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaGelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika sma
 
ppt fisika bab 6
ppt fisika bab 6ppt fisika bab 6
ppt fisika bab 6
 
X ray (kel x)
X ray (kel x)X ray (kel x)
X ray (kel x)
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x
 
proteksi radiasi - sinar x
proteksi radiasi - sinar xproteksi radiasi - sinar x
proteksi radiasi - sinar x
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
X ray
X rayX ray
X ray
 
Konsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantumKonsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantum
 
Teori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan RadioaktivitasTeori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan Radioaktivitas
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitas
 

More from James Pauli Sinambela (10)

TERNAK LELE
TERNAK LELETERNAK LELE
TERNAK LELE
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Pr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimiaPr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimia
 
PEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOSPEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOS
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 

Recently uploaded

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 

Recently uploaded (20)

BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN.docxALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN.docx
 
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasarJaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAHSOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 

Sinar-X

  • 1. BAB I PENGENALAN SINAR-X 1. Pengertian Sinar-X Sinar –X adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang 10-8 -10-12 m dan frekuensi sekitar 1016 -1021 Hz. Sinar ini dpat menembus benda-benda lunak seperti daging dan kulit tetapi tidak dapat menembus benda-benda keras seperti tulang, gigi, dan logam. Sinar-X sering di gunakan di berbagai bidang seperti bidang kedokteran, fisika, kimia, mineralogy, metarulugi, dan biologi. . 2. Sejarah Penemuan Sinar-X Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8 November 1895. Saat itu Roentgen bekerja menggunakan tabung. Dia mengamati nyala hijau pada tabung yang sebelumnya menarik perhatian Crookes. Roentgen selanjutnya mencoba menutup tabung itu dengan kertas hitam dengan harapan agar tidak ada cahaya tampak yang dapat lewat. Namun setelah ditutup ternyata masih ada sesuatu yang dapat lewat. Roentgen Menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tidak tampak yang mampu menerobos kertas hitam tersebut. Pada saat Roentgen menyalakan sumber listrik tabung untuk penelitian sinar katoda, beliau mendapatkan bahwa ada sejenis cahaya berpendar pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida yang kebetulan berada di dekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang. Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar-X. Namun untuk menghargai jasa beliau dalam penemuan ini maka seringkali sinar-X itu dinamai juga sinar Roentgen. Nyala hijau yang terlihat oleh Crookes dan Roentgen akhirnya diketahui bahwa sinar tersebut tak lain adalah gelombang cahaya yang dipancarkan oleh dinding kaca pada tabung sewaktu elektron menabrak dinding itu, sebagai akibat terjadinya pelucutan listrik melalui gas yang masih tersisa di dalam tabung. Pada saat yang bersamaan elektron itu merangsang atom pada kaca untuk mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya sangat pendek dalam bentuk sinar-X. Sejak saat itu para ahli fisika telah mengetahui bahwa sinar-X dapat dihasilkan bila elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi menabrak atom. 1
  • 2. Tergiur oleh penemuannya yang tidak sengaja itu, Roentgen memusatkan perhatiannya pada penyelidikan sinar-X. Dari penyelidikan itu beliau mendapatkan bahwa sinar-X dapat memendarkan berbagai jenis bahan kimia. Sinar-X juga dapat menembus berbagai materi yang tidak dapat ditembus oleh sinar tampak biasa yang sudah dikenal pada saat itu. Di samping itu, Roentgen juga bisa melihat bayangan tulang tangannya pada layar yang berpendar dengan cara menempatkan tangannya di antara tabung sinar katoda dan layar. Dari hasil penyelidikan berikutnya diketahui bahwa sinar-X ini merambat menempuh perjalanan lurus dan tidak dibelokkan baik oleh medan listrik maupun medan magnet. Atas jasa-jasa Roentgen dalam menemukan dan mempelajari sinar-X ini, maka pada tahun 1901 beliau dianugerahi Hadiah Nobel Bidang Fisika yang untuk pertama kalinya diberikan dalam bidang ini. Penemuan Sinar-X ternyata mampu mengantarkan ke arah terjadinya perubahan mendasar dalam bidang kedokteran. Dalam kegiatan medis, Sinar-X dapat dimanfaatkan untuk diagnosa maupun terapi. Dengan penemuan sinar-X ini, informasi mengenai tubuh manusia menjadi mudah diperoleh tanpa perlu melakukan operasi bedah. Sinar-X dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh gaya inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar-X yang tidak lain adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk melalui proses ini disebut sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian mempunyai energi paling tinggi sama dengan energi kinetik partikel bermuatan pada waktu terjadinya perlambatan. Gambar. Eksitasi elektron sinar-X Ketika terjadi perlambatan dan menimbulkan sinar-X, sinar-X yang terjadi umumnya memiliki energi yang berbeda-beda sesuai dengan energi kinetik elektron pada saat terbentuknya sinar-X dan juga bergantung pada arah pancarannya. 2
  • 3. Gambar. Proses pembentukan sinar-X memakai tabung katoda-anoda Sinar-X dapat juga terbentuk dalam proses perpindahan elektron-elektron atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah, misalnya dalam proses lanjutan efek fotolistrik. Sinar-X yang terbentuk dengan cara seperti ini mempunyai energi yang sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan. Karena energi ini khas untuk setiap jenis atom, sinar yang terbentuk dalam proses ini disebut sinar-X karakteristik, kelompok sinar-X demikian mempunyai energi farik. Sinar-X karakteristik yang timbul oleh berpindahnya elektron dari suatu tingkat energi menuju ke lintasan k, disebut sinar-X garis K, sedangkan yang menuju ke lintasan l, dan seterusnya. Sinar-X bremsstrahlung dapat dihasilkan melalui pesawat sinar-X atau pemercepat partikel. Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam tabung sinar-X, dan unit pengatur. Bagian pesawat sinar-X yang menjadi sumber radiasi adalah tabung sinar-X. Didalam tabung pesawat sinar-X yang biasanya terbuat dari bahan gelas terdapat filamen yang bertindak sebagai katode dan target yang bertindak sebagai anode. Tabung pesawat sinar-X dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya menuju ke anode. Filamen yang di panasi oleh arus listrik bertegangan rendah (If) menjadi sumber elektron. Makin besar arus filamen IF, akan makin tinggi suhu filamen dan berakibat makin banyak elektron dibebaskan persatuan waktu. Elektron yang dibebaskan oleh filamen tertarik ke anode oleh adanya beda potensial yang besar atau tegangan tinggi antara katode dan anode yang dicatu oleh unit sumber 3
  • 4. tegangan tinggi (potensial katode beberapa puluh hingga beberapa ratus kV atau MV lebih rendah dibandingkan potensial anode), elektron ini menabrak bahan target yang umumnya bernomor atom dan bertitik cair tinggi (misalnya tungsten) dan terjadilah proses bremsstrahlung. Khusus pada pemercepat partikel energi tinggi beberapa elektron atau partikel yang dipercepat dapat agak menyimpang dan menabrak dinding sehingga menimbulkan bremsstrahlung pada dinding. Beda potensial atau tegangan antara kedua elektrode menentukan energi maksimum sinar-X yang terbentuk, sedangkan fluks sinar-X bergantung pada jumlah elektron persatuan waktu yang sampai ke bidang anode yang terakhir ini disebut arus tabung It yang sudah barang tentu bergantung pada arus filamen It. Namun demikian dalam batas tertentu, tegangan tabung juga dapat mempengaruhi arus tabung. Arus tabung dalam sistem pesawat sinar-X biasanya hanya mempunyai tingkat besaran dalam milliampere (mA), berbeda dengan arus filamen yang besarnya dalam tingkat ampere. Gambar: Penemu sinar-X 3. Cara Kerja Sinar-X Pada aplikasinya, penciptaan sinar-x tak lagi mengandalkan mekanisme tabung crookes, melakinkan dengan menggunakan pesawat sinar-x modern. Pesawat sinar-x modern pada dasarnya membangkitkan sinar-x dengan mem’bombardir’ target logam dengan elektron berkecepatan tinggi. Elektron yang berkecepatan tinggi tentunya memiliki energi yang tinggi, dan karenanya mampu menembus elektron-elektron orbital luar pada materi target hingga menumbuk elektron orbital pada kulit k (terdekat dengan inti). Elektron yang tertumbuk akan terpental dari orbitnya, meninggalkan hole pada tempatnya semula. Hole yang ditinggalkannya itu akan diisi oleh elektron dari kulit luar dan 4
  • 5. proses itu melibatkan pelepasan foton (cahaya elektromagnetik) dari elektron pengisi tersebut. Foton yang keluar itulah yang kemudian disebut sinar-x, dan keseluruhan proses terbentuknya sinar-x melalui mekanisme tersebut disebut mekanisme sinar-x karakteristik. Adapun mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah emisi foton yang dialami oleh elektron cepat yang dibelokkan oleh inti atom target atas konsekuensi dari interaksi coulomb antara inti atom target dengan elektron cepat. Proses pembelokkan ini melibatkan perlambatan dan karenanya memerlukan emisi energi berupa foton. Mekanisme ini disebut bremsstrahlung (bahasa jerman dari ‘radiasi pengereman’). Gambar. Proses produksi sinar-X Seperti terlihat pada gambar ilustrasi, beda potensial antara anoda dan katoda dibuat sedemikian rupa sehingga mencapai angka yang cukup untuk membuat elektron melompat dengan kecepatan tinggi setelah katoda diberi energy (biasanya 1000 volt). Setelah elektron pada katoda melompat dan menghantam filamen pada anoda, terjadilah sinar-x yang terjadi dengan mekanisme sinar-x karakteristik ataupun bremsstrahlung. Karena filamen pada anoda dimiringkan ke bawah, foton sinar-x akan menuju ke bawah, keluar dari pesawat sinar-x lalu melewati jaringan yang dipotret. Bayangan/citra pun terbentuk pada film yang diletakkan di bawahnya. 5
  • 6. BAB II Aplikasi Sinar-X Dalam Kehidupan Sehari-Hari 1. Bidang Kesehatan • Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiograf. Sinar-X bisa menembus tubuh manusia tetapi diserap oleh bagian yang lebih padat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk memperlihatkan kecacatan tulang, mengdeteksi tulang yang patah dan memperlihatkan keadaan organ- organ dalam tubuh. • Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker. Cara ini dikenal sebagai radioterapi. 2. Dalam Bidang Perindustrian • Mengetahui kecacatan dalam struktur binaan atau bagian-bagian dalam mesin dan engine. • Memperbaiki rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan tekanan tinggi. • Memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah. 6
  • 7. 3. Dalam Bidang Penyelidikan • Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom dalam suatu bahan hablur. 4. Kegunaan lainnya • Sinar-X digunakan untuk mengesahkan sama ada suatu lukisan atau objek seni purba itu benar atau tiruan. • Di lapangan kapal terbang, sinar-X lembut digunakan untuk memeriksa barang- barang dan beg penumpang. 7
  • 8. BAB III Efek Yang Ditimbulkan Dari Sinar-X Efek merugikan tersebut berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun 1897 di Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar-X, sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang disebabkan oleh sinar-X. Meskipun beberapa efek merugikan dari sinar-X dan gamma telah teramati, namun upaya perlindungan terhadap bahaya penyinaran sinar-X dan gamma belum terfikirkan. Marie Curie, penemu bahan radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif. Efek lainnya yaitu : • Pemusnahan sel-sel dalam tubuh. • Perubahan struktur genetik suatu sel. • Penyakit kanser barah. • Kesan-kesan buruk seperti rambut rontok, kulit menjadi merah dan berbisul. 8
  • 9. Daftar Pustaka Atkins, P. W. 1999. KIMIA FISIKA JILID 2 EDISI KE-4. Jakarta : Erlangga http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8050354/20120302/22:50 http://palingseru.com/178/mengenal-sinar-x http://www.facebook.com/notes/kf-bumi-alam-semesta/manfaat-dan-bahaya-sinar- x/179529718779007 http://hadirwong.blogspot.com/2009/12/manfaat-sinar-x.html 9