SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
i
MATA KULIAH : PENDAHULUAN FISIKA INTI
“ MAKALAH KESETIMBANGAN RADIOAKTIF ”
DOSEN PENGAMPU :
Irpandi S.Pd, M.Si
DI SUSUSN OLEH :
RISKA FATIMAH
(4153321031)
PENDIDIKAN FISIKA EKSTENSI 2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis makalah ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat Rahmat dan Anugerah-Nyalah tugas mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti dapat selesai.
Sesuai dengan kontrak mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti pada pertemuan ke-10 mahasiswa
diwajibkan menyusun makalah yang berjudul Kesetimbangan Radioaktif.
Penulis makalah berusaha semaksimal mungkin mengerjakan tugas ini dengan baik dan
benar sesuai dengan sumber-sumber yang digunakan. Penulis makalah mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti : Irfandi S.Pd, M.Si Yang
telah memberikan bimbingan dan arahan hingga makalah ini tersusun adanya. Semoga makalah
ini berguna bagi yang membutuhkannya dan dapat menambah wawasan ilmu bagi yang
membaca.
Medan, April 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kesetimbangan Radioaktif......................................................................... 2
2.2 Jenis-Jenis Kesetimbangan ........................................................................ 3
2.3 Peluruhan dan Recovery Radon ................................................................ 5
2.4 Cara Menentukan Half life........................................................................ 6
2.5 Short half lives.......................................................................................... 6
2.6 Very long half live.................................................................................... 6
2.7 Aktivitas Campuran .............................................................................. 7
2.8 Waktu Paruh Unsur Campuran ................................................................. 7
BAB IV KESIMPULAN .............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Radioaktif adalah kesimpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak
stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah
nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak
sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Radioaktivitas fenomena
mengenai sebuah inti tidak stabil secara spontann memancarkan partikel, sinar-γ atau
menangkap sebuah electron orbital.
Anggota dari deret peluruhan radioaktif memiliki umur paruh yang jauh lebih pendek
dibandingkan dengan paruh nuklida induknya. Sebagai konsekuensinya maka setelah
selang waktu tertentu maka akan tercapai keadaan setimbang, yakni masing-masing
nuklida anak meluruh dengan laju yang sama dengan laju pembentukan inti anak. Oleh
karena itu dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang kesetimbangan Radioaktf.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Kesetimbangan radioaktif?
2. Apa saja Jenis – jenis kesetimbangan Radioaktif?
3. Bagaimana proses Peluruhan dan Recovery Radon?
4. Bagaimana Cara Menentukan Half life?
5. Bagaimana cara menghitung Short half lives?
6. Bagaimana cara menghitung Very long half live?
7. Apakah Aktivitas Campuran?
8. Bagaimana cara menentukan Umur paro unsur campuran?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui yang di maksud dengan Kesetimbangan radioaktif
2. Mengetahui apa saja Jenis – jenis kesetimbangan Radioaktif
3. Mengetahui bagaimana proses Peluruhan dan Recovery Radon
4. Mengetahui bagaimana Cara Menentukan Half life
5. Mengetahui bagaimana cara menghitung Short half lives
6. Mengetahui Bagaimana cara menghitung Very long half live
7. Mengetahui apakah Aktivitas Campuran
8. Mengetahui bagaimana cara menentukan Umur paro unsur campuran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesetimbangan Radioaktif
Istilah kesetimbangan ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan kondisi bahwa
turunan dari fungsi dimana waktu sama dengan nol. Bila kondisi ini diterapkan pada anggota
dari rantai radioaktif itu berarti bahwa derivatif persamaan:
𝑑𝑁1
𝑑𝑡
,
𝑑𝑁2
𝑑𝑡
, … .
𝑑𝑁 𝑛
𝑑𝑡
Kestimbangan biasanya diigunakan untuk mengungkapkan kondisi bahwa turunan dari fungsi
terhadaf waktu sama dengan nol. Kondisi untuk kesetimbangan persamaannya yaitu :
Anggota dari deret peluruhan radioaktif memiliki umur paruh yang jauh lebih pendek
dibandingkan dengan umur paruh nuklida induknya. Sebagai konsekuensinya maka setelah
selang waktu tertentu maka akan tercapai keadaan setimbang, yakni masing-masing nuklida
anak meluruh dengan laju yang sama sengan laju pembentukan inti anak.
Kondisi radioaktif alami bisa dijelaskan:
 Jika waktu paruh induk lebih pendek, maka kesimbangan tidak akan tercapai.
 Jika paruh induk lebih panjang dan cukup lama, maka tidak ada pembusukan. Dan
kondisi keseimbangan sekuler akan tercapai.
 Jika waktu paruh induk lebih panjang, namun cukup pendek sehingga ada pembusukan
terlihat dari induk selama interval waktu yang menarik, kondisi keseimbangan transien
akan tercapai.
3
2.2 Jenis Jenis Kesetimbangan Radioaktif
1. Kesetimbangan Sekuler/Permanen (Permanent or Secular Equilibrium)
Kesetimbangan sekular terjadi jika umur paruh jauh lebih besar daripada umur
paruh anak. Perbedaan antara umur paruh induk dengan anak adalah sekitar104 kali atu
lebih besar. Karena umur paruh induk jauh lebih besar dari umur paruh anak , maka
konstanta peluruhan induk akan menjadi jauh lebih kecil . Dapat dinyatakan:
𝑁2 =
𝜆1
𝜆2
𝑁
10
(1−𝑒−𝜆2 𝑡)
Karena 𝑒−𝜆𝑡
≈ In
Selanjutnya, jika t sangat besar dibandingkan waktu hidup inti anak (t ≈
1
𝜆2
), kemudian
e-λt menjadi tidak berarti dibandingkan dengan 1 dan persamaan diatas dapat ditulis:
𝑁2 =
𝜆1
𝜆2
𝑁10
Yang berarti jumlah N2 atau keberadaan inti anak konstan. Unsur anak luruh disebut
denngna keadaan “kesetimbangan permanen / sekular” dengna unsur induk. Apabila
umur paro unsur anak sangat lama, maka jumlahya hampir konstan, yaitu 𝑁10 = 𝑁1,
sehingga :
𝑁2 =
𝜆1
𝜆2
𝑁1
Kondisi “permanen or sekular equilibrium” menjadi :
N1 λ1 = N2 λ2
Untuk kondisi dengan banyak peluruhan berantai yang inti induk memiliki waktu hidup
lebih lama dari inti anaknya,kita dapat menuliskan kondisi kesetimbangan secular
menjadi:
λ1 N1 = λ2N2 = λ3 N3 = ... = λnNn
2. Kesetimbangan Transien (Transient Equilibrium)
Kesetimbangan transien terjadi jika inti induk meluruh dengan konstanta keseluruhan
yang mendekati konstanta peluruhan inti anak. Berdasarkan persamaan
𝑁2 =
𝜆1
𝜆2
𝑁10
Hubungan N2 dan N10 . N2 akan mencapai waktu maksimum t = tm. harga tm dapat
ditentukan dari :
𝑑𝑁2
𝑑𝑡
= 0
4
Sehingga di peroleh:
𝑑𝑁2
𝑑𝑡
= 0 =
𝜆1
𝜆2 − 𝜆1
𝑁
10
(−𝜆1 𝑒−𝜆−1 𝑡 𝑚+𝜆2 𝑒
− 𝜆−2
𝑡 𝑚)
𝑡 𝑚 =
𝜆1
𝜆2 − 𝜆1
𝑙𝑜𝑔
𝜆2
𝜆1
Setelah harga maksimum N2 tercapai maka laju desintegrasi N2 yakni
𝑑𝑁2
𝑑𝑡
tergantung
pada 𝜆1 dan 𝜆2. Karena hal itu maka ada 2 kemungkinan 1 < 2 dan 2 < 1.
1. 1 < 2 : umur rerata unsur induk daripada unsur anak luruh.
Jika 𝜆1 < 2 itu berarti konstanta inti induk lebih kecil dari konstanta inti anak.
Berarti umur rata-rata inti induk lebih besar dari inti anak maka dari persamaan
lebih cepat mencapai atau menuju ke nol di bandingkan sehingga ini diabaikan.
𝑁2 =
𝜆1
𝜆2 − 𝜆1
(𝑁
10 𝑒−𝜆2 𝑡 ) =
𝜆1
𝜆2 − 𝜆1
(𝑁1)
𝑁2
𝑁1
=
𝜆1
𝜆2 −𝜆1
= konstan
N2 dan N1 dikatakan berada dalam keseimbangan transien. Keduanya meluruh
dengan tetapan peluruhan yang sama besar, seperti tampak pada gambar 1.
Gambar 1. Keseimbangan Transien
2. 2 < 1 : setelah waktu tertentu, unsur anak (daughter) akan meluruh dengan laju
peluruhannya sendiri.
Dapat dibuktikan bahwa: 𝑁2 =
𝜆1
𝜆2−𝜆1
(𝑁
10 𝑒−𝜆2 𝑡 )
Hal ini berarti bahwa setelah tm, inti atom induk akan habis (meluruh seluruhnya)
dan inti atom anak meluruh dengan tetapan peluruhannya sendiri seperti tampak
pada gambar 2.
5
Gambar 2. Keseimbangan Transien Untuk 𝜆1 > 𝜆2
Contoh dari pendekatan keseimbangan sekuler yaitu pada kasus ini bahwa dari induk
atom yang berumur panjang dan seorang anak atom berumur pendek. Diasumsikan bahwa anak
atomnya telah dipisahkan dari ibunya, sehingga bahwa yang terakhir ini awalnya murni.
Persamaan matematis untuk jumlah atom dari induk dan anak dapat dicatat bahwa λ1 ~ 0, dan
λ1 << λ2. Kesetimbangan transien, hasil jika induk sudah lama-hidup daripada anak atom (λ1 <
λ2), namun paruh waktu tersebut induk tidak terlalu panjang. Dalam hal ini, pendekatan λ1 = 0
tidak dapat dilakukan. Jika induk dan anak dipisahkan sehingga induk dapat diasumsikan
awalnya murni. Namun kesetimbangan radioaktif itu dicapai ketika λ1 ~ 0.
2.3 Peluruhan Dan Recovery Radon
waktu dalam satuan 𝜏
6
2.4 Cara Menentukan Half Life
Radioisotop adalah zat yang akan meluruh dan mengalami perubahan usur yang berbeda
pada tingkat yang konstan tertentu yang disebut waktu paruh. Waktu paruh adalah lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk setengah dari jumlah yang diberikan radioisotop itu akan
meluruh.
1. Umur paro pendek (Short Half-Lives): dalam orde menit, jam, hari, dan bulan)
2. Umur paro sangat lama/panjang (Very Long Half-Lives) : dapat diaplikasikan untuk
umur paro sampai dengan 1010 tahun.
3. Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities)
2.5 Short Half-Lives
Jika λ cukup besar, umur paruh dapat ditentukan dengan mengeplot jumlah cacah
versus waktu pada kertas semilogaritmik dan gambar yang dihasilkan berupa garis lurus dan
harga mutlak slope (gradient garis) menunjukkan konstanta disintegrasi (λ) isotop radioaktif
itu.
N = N0 e-λt
ln N = ln N0 – λt
y = a – λt
Dimana : y = ln N, dan ln N0 = a (konstan), |dy/dt| = λ = slope garis lurus
2.6 Very Long Half-Lives
Apabila jumlah atom radioaktif N diketahui, secara eksperimen jumlah peluruhan per
unit waktu λ dapat ditentukan:
|
𝑑𝑁
𝑑𝑡
| = λN → λ = (
1
𝑁
)
𝑑𝑁
𝑑𝑡
Metode ini dapat diaplikasikan untuk umur paro sampai dengan 1010 tahun atau lebih.
Apabila dua buah isotop telah mencapai kesetimbangan sekuler, maka:
λ1N1 = λ2N2
dengan mengetahui N1, λ1, dan N2 dapat dilakukan perhitungan untuk λ2. Contoh perhitungan
dengan metode ini adalah penentuan umur paruh pada Uranium dari waktu paruh Radium.
7
2.7 Aktivitas Campuran / Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities)
Dalam investigasi peluruhan karakteristik beberapa radioisotop, dijumpai plot
aktivitas versus waktu pada kertas semi-logaritmik bukan berupa garis lurus. Perilaku
semacam ini menunjukkan adanya isotop-isotop radioaktif yang berbeda – di dalam sampel
bahn radioaktif yang di investigasi.
2.8 Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities)
Cara menentukan umur paro yang berbeda-beda :
1. Plot hasil eksperimen laju pencacahan sebagai fungsi waktu pada kerta semi logaritmik
(bulatan tebal)
2. Pada harga waktu yang besar (dekat ujung kurva), akan diperoleh garis lurus. Tarik
garis lurus melalui titik-titik tersebut dan perpanjangannya sampai t = 0. Garis ini
menyatakan peluruhan isotop yang half life-nya paling lama.
3. Kurangkan hasil eksperimen dengan akivitas yang tertinggi, kemudian diplot dan tarik
garis lurus.
4. Lakukan cara yang sama, untuk isotop yang terakhir.
8
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Istilah kesetimbangan ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan kondisi bahwa
turunan dari fungsi dimana waktu sama dengan nol. Kondisi radioaktif alami bisa
dijelaskan:
 Jika waktu paruh induk lebih pendek, maka kesimbangan tidak akan tercapai.
 Jika paruh induk lebih panjang dan cukup lama, maka tidak ada pembusukan. Dan
kondisi keseimbangan sekuler akan tercapai.
 Jika waktu paruh induk lebih panjang, namun cukup pendek sehingga ada
pembusukan terlihat dari induk selama interval waktu yang menarik, kondisi
keseimbangan transien akan tercapai.
Radioisotop adalah zat yang akan meluruh dan mengalami perubahan usur yang
berbeda pada tingkat yang konstan tertentu yang disebut waktu paruh. Waktu paruh adalah
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk setengah dari jumlah yang diberikan radioisotop itu
akan meluruh.
1. Umur paro pendek (Short Half-Lives): dalam orde menit, jam, hari, dan bulan)
2. Umur paro sangat lama/panjang (Very Long Half-Lives) : dapat diaplikasikan untuk
umur paro sampai dengan 1010 tahun.
3. Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities)
9
DAFTAR PUSTAKA
http://v3sites.blogspot.co.id/2011/05/kesetimbangan-radioaktif.html
Sihombing, Eidi. 2016 . Bahan Ajar Pendahuluan Fisika Inti . Medan : Universitas Negeri
Medan
Wiyatmo, Yusman . 2006 . Fisika Nuklir . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
LINK CJR :
https://www.academia.edu/36370324/CRITICAL_JOURNAL_RIVIEW_RISKA.docx

More Related Content

What's hot

Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Hendra Trisurya
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikNurfaizatul Jannah
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2radar radius
 
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisikaKuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisikaNanang Ardi
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulannooraisy22
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model IntiIPA 2014
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasikRyzkha Gso
 

What's hot (20)

Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisikaKuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
 
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
 

Similar to RADIOAKTIF KESETIMBANGAN

KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxRiyanUge
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxC21AmaliaRamadhani
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomannisnuruli
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Ernhy Hijoe
 
2c5ccccc-d8bc-4c12-9c6d-05f825c100da.pptx
2c5ccccc-d8bc-4c12-9c6d-05f825c100da.pptx2c5ccccc-d8bc-4c12-9c6d-05f825c100da.pptx
2c5ccccc-d8bc-4c12-9c6d-05f825c100da.pptxNurhadyati
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktiffarid miftah
 
Teori Informasi Diskusi 2.pdf
Teori Informasi Diskusi 2.pdfTeori Informasi Diskusi 2.pdf
Teori Informasi Diskusi 2.pdfHendroGunawan8
 
Bab 6 fisika modern dan radioaktivitas
Bab 6   fisika modern dan radioaktivitasBab 6   fisika modern dan radioaktivitas
Bab 6 fisika modern dan radioaktivitaseli priyatna laidan
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiabanachan
 

Similar to RADIOAKTIF KESETIMBANGAN (20)

Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitas
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Makalah radiokimi1
Makalah radiokimi1Makalah radiokimi1
Makalah radiokimi1
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atom
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
2c5ccccc-d8bc-4c12-9c6d-05f825c100da.pptx
2c5ccccc-d8bc-4c12-9c6d-05f825c100da.pptx2c5ccccc-d8bc-4c12-9c6d-05f825c100da.pptx
2c5ccccc-d8bc-4c12-9c6d-05f825c100da.pptx
 
Kalor dan Teori Kinetik
Kalor dan Teori KinetikKalor dan Teori Kinetik
Kalor dan Teori Kinetik
 
Kinematika relativitas
Kinematika relativitasKinematika relativitas
Kinematika relativitas
 
Reaksi Inti (Makalah Fisika)
Reaksi Inti (Makalah Fisika)Reaksi Inti (Makalah Fisika)
Reaksi Inti (Makalah Fisika)
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
 
Reaksi inti
Reaksi intiReaksi inti
Reaksi inti
 
Teori Informasi Diskusi 2.pdf
Teori Informasi Diskusi 2.pdfTeori Informasi Diskusi 2.pdf
Teori Informasi Diskusi 2.pdf
 
Bab 6 fisika modern dan radioaktivitas
Bab 6   fisika modern dan radioaktivitasBab 6   fisika modern dan radioaktivitas
Bab 6 fisika modern dan radioaktivitas
 
Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimia
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

RADIOAKTIF KESETIMBANGAN

  • 1. i MATA KULIAH : PENDAHULUAN FISIKA INTI “ MAKALAH KESETIMBANGAN RADIOAKTIF ” DOSEN PENGAMPU : Irpandi S.Pd, M.Si DI SUSUSN OLEH : RISKA FATIMAH (4153321031) PENDIDIKAN FISIKA EKSTENSI 2014 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2018
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis makalah ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat Rahmat dan Anugerah-Nyalah tugas mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti dapat selesai. Sesuai dengan kontrak mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti pada pertemuan ke-10 mahasiswa diwajibkan menyusun makalah yang berjudul Kesetimbangan Radioaktif. Penulis makalah berusaha semaksimal mungkin mengerjakan tugas ini dengan baik dan benar sesuai dengan sumber-sumber yang digunakan. Penulis makalah mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti : Irfandi S.Pd, M.Si Yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga makalah ini tersusun adanya. Semoga makalah ini berguna bagi yang membutuhkannya dan dapat menambah wawasan ilmu bagi yang membaca. Medan, April 2018 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1 1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kesetimbangan Radioaktif......................................................................... 2 2.2 Jenis-Jenis Kesetimbangan ........................................................................ 3 2.3 Peluruhan dan Recovery Radon ................................................................ 5 2.4 Cara Menentukan Half life........................................................................ 6 2.5 Short half lives.......................................................................................... 6 2.6 Very long half live.................................................................................... 6 2.7 Aktivitas Campuran .............................................................................. 7 2.8 Waktu Paruh Unsur Campuran ................................................................. 7 BAB IV KESIMPULAN .............................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 9
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radioaktif adalah kesimpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Radioaktivitas fenomena mengenai sebuah inti tidak stabil secara spontann memancarkan partikel, sinar-γ atau menangkap sebuah electron orbital. Anggota dari deret peluruhan radioaktif memiliki umur paruh yang jauh lebih pendek dibandingkan dengan paruh nuklida induknya. Sebagai konsekuensinya maka setelah selang waktu tertentu maka akan tercapai keadaan setimbang, yakni masing-masing nuklida anak meluruh dengan laju yang sama dengan laju pembentukan inti anak. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang kesetimbangan Radioaktf. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa yang di maksud dengan Kesetimbangan radioaktif? 2. Apa saja Jenis – jenis kesetimbangan Radioaktif? 3. Bagaimana proses Peluruhan dan Recovery Radon? 4. Bagaimana Cara Menentukan Half life? 5. Bagaimana cara menghitung Short half lives? 6. Bagaimana cara menghitung Very long half live? 7. Apakah Aktivitas Campuran? 8. Bagaimana cara menentukan Umur paro unsur campuran? 1.3.Tujuan 1. Mengetahui yang di maksud dengan Kesetimbangan radioaktif 2. Mengetahui apa saja Jenis – jenis kesetimbangan Radioaktif 3. Mengetahui bagaimana proses Peluruhan dan Recovery Radon 4. Mengetahui bagaimana Cara Menentukan Half life 5. Mengetahui bagaimana cara menghitung Short half lives 6. Mengetahui Bagaimana cara menghitung Very long half live 7. Mengetahui apakah Aktivitas Campuran 8. Mengetahui bagaimana cara menentukan Umur paro unsur campuran.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kesetimbangan Radioaktif Istilah kesetimbangan ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan kondisi bahwa turunan dari fungsi dimana waktu sama dengan nol. Bila kondisi ini diterapkan pada anggota dari rantai radioaktif itu berarti bahwa derivatif persamaan: 𝑑𝑁1 𝑑𝑡 , 𝑑𝑁2 𝑑𝑡 , … . 𝑑𝑁 𝑛 𝑑𝑡 Kestimbangan biasanya diigunakan untuk mengungkapkan kondisi bahwa turunan dari fungsi terhadaf waktu sama dengan nol. Kondisi untuk kesetimbangan persamaannya yaitu : Anggota dari deret peluruhan radioaktif memiliki umur paruh yang jauh lebih pendek dibandingkan dengan umur paruh nuklida induknya. Sebagai konsekuensinya maka setelah selang waktu tertentu maka akan tercapai keadaan setimbang, yakni masing-masing nuklida anak meluruh dengan laju yang sama sengan laju pembentukan inti anak. Kondisi radioaktif alami bisa dijelaskan:  Jika waktu paruh induk lebih pendek, maka kesimbangan tidak akan tercapai.  Jika paruh induk lebih panjang dan cukup lama, maka tidak ada pembusukan. Dan kondisi keseimbangan sekuler akan tercapai.  Jika waktu paruh induk lebih panjang, namun cukup pendek sehingga ada pembusukan terlihat dari induk selama interval waktu yang menarik, kondisi keseimbangan transien akan tercapai.
  • 6. 3 2.2 Jenis Jenis Kesetimbangan Radioaktif 1. Kesetimbangan Sekuler/Permanen (Permanent or Secular Equilibrium) Kesetimbangan sekular terjadi jika umur paruh jauh lebih besar daripada umur paruh anak. Perbedaan antara umur paruh induk dengan anak adalah sekitar104 kali atu lebih besar. Karena umur paruh induk jauh lebih besar dari umur paruh anak , maka konstanta peluruhan induk akan menjadi jauh lebih kecil . Dapat dinyatakan: 𝑁2 = 𝜆1 𝜆2 𝑁 10 (1−𝑒−𝜆2 𝑡) Karena 𝑒−𝜆𝑡 ≈ In Selanjutnya, jika t sangat besar dibandingkan waktu hidup inti anak (t ≈ 1 𝜆2 ), kemudian e-λt menjadi tidak berarti dibandingkan dengan 1 dan persamaan diatas dapat ditulis: 𝑁2 = 𝜆1 𝜆2 𝑁10 Yang berarti jumlah N2 atau keberadaan inti anak konstan. Unsur anak luruh disebut denngna keadaan “kesetimbangan permanen / sekular” dengna unsur induk. Apabila umur paro unsur anak sangat lama, maka jumlahya hampir konstan, yaitu 𝑁10 = 𝑁1, sehingga : 𝑁2 = 𝜆1 𝜆2 𝑁1 Kondisi “permanen or sekular equilibrium” menjadi : N1 λ1 = N2 λ2 Untuk kondisi dengan banyak peluruhan berantai yang inti induk memiliki waktu hidup lebih lama dari inti anaknya,kita dapat menuliskan kondisi kesetimbangan secular menjadi: λ1 N1 = λ2N2 = λ3 N3 = ... = λnNn 2. Kesetimbangan Transien (Transient Equilibrium) Kesetimbangan transien terjadi jika inti induk meluruh dengan konstanta keseluruhan yang mendekati konstanta peluruhan inti anak. Berdasarkan persamaan 𝑁2 = 𝜆1 𝜆2 𝑁10 Hubungan N2 dan N10 . N2 akan mencapai waktu maksimum t = tm. harga tm dapat ditentukan dari : 𝑑𝑁2 𝑑𝑡 = 0
  • 7. 4 Sehingga di peroleh: 𝑑𝑁2 𝑑𝑡 = 0 = 𝜆1 𝜆2 − 𝜆1 𝑁 10 (−𝜆1 𝑒−𝜆−1 𝑡 𝑚+𝜆2 𝑒 − 𝜆−2 𝑡 𝑚) 𝑡 𝑚 = 𝜆1 𝜆2 − 𝜆1 𝑙𝑜𝑔 𝜆2 𝜆1 Setelah harga maksimum N2 tercapai maka laju desintegrasi N2 yakni 𝑑𝑁2 𝑑𝑡 tergantung pada 𝜆1 dan 𝜆2. Karena hal itu maka ada 2 kemungkinan 1 < 2 dan 2 < 1. 1. 1 < 2 : umur rerata unsur induk daripada unsur anak luruh. Jika 𝜆1 < 2 itu berarti konstanta inti induk lebih kecil dari konstanta inti anak. Berarti umur rata-rata inti induk lebih besar dari inti anak maka dari persamaan lebih cepat mencapai atau menuju ke nol di bandingkan sehingga ini diabaikan. 𝑁2 = 𝜆1 𝜆2 − 𝜆1 (𝑁 10 𝑒−𝜆2 𝑡 ) = 𝜆1 𝜆2 − 𝜆1 (𝑁1) 𝑁2 𝑁1 = 𝜆1 𝜆2 −𝜆1 = konstan N2 dan N1 dikatakan berada dalam keseimbangan transien. Keduanya meluruh dengan tetapan peluruhan yang sama besar, seperti tampak pada gambar 1. Gambar 1. Keseimbangan Transien 2. 2 < 1 : setelah waktu tertentu, unsur anak (daughter) akan meluruh dengan laju peluruhannya sendiri. Dapat dibuktikan bahwa: 𝑁2 = 𝜆1 𝜆2−𝜆1 (𝑁 10 𝑒−𝜆2 𝑡 ) Hal ini berarti bahwa setelah tm, inti atom induk akan habis (meluruh seluruhnya) dan inti atom anak meluruh dengan tetapan peluruhannya sendiri seperti tampak pada gambar 2.
  • 8. 5 Gambar 2. Keseimbangan Transien Untuk 𝜆1 > 𝜆2 Contoh dari pendekatan keseimbangan sekuler yaitu pada kasus ini bahwa dari induk atom yang berumur panjang dan seorang anak atom berumur pendek. Diasumsikan bahwa anak atomnya telah dipisahkan dari ibunya, sehingga bahwa yang terakhir ini awalnya murni. Persamaan matematis untuk jumlah atom dari induk dan anak dapat dicatat bahwa λ1 ~ 0, dan λ1 << λ2. Kesetimbangan transien, hasil jika induk sudah lama-hidup daripada anak atom (λ1 < λ2), namun paruh waktu tersebut induk tidak terlalu panjang. Dalam hal ini, pendekatan λ1 = 0 tidak dapat dilakukan. Jika induk dan anak dipisahkan sehingga induk dapat diasumsikan awalnya murni. Namun kesetimbangan radioaktif itu dicapai ketika λ1 ~ 0. 2.3 Peluruhan Dan Recovery Radon waktu dalam satuan 𝜏
  • 9. 6 2.4 Cara Menentukan Half Life Radioisotop adalah zat yang akan meluruh dan mengalami perubahan usur yang berbeda pada tingkat yang konstan tertentu yang disebut waktu paruh. Waktu paruh adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk setengah dari jumlah yang diberikan radioisotop itu akan meluruh. 1. Umur paro pendek (Short Half-Lives): dalam orde menit, jam, hari, dan bulan) 2. Umur paro sangat lama/panjang (Very Long Half-Lives) : dapat diaplikasikan untuk umur paro sampai dengan 1010 tahun. 3. Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities) 2.5 Short Half-Lives Jika λ cukup besar, umur paruh dapat ditentukan dengan mengeplot jumlah cacah versus waktu pada kertas semilogaritmik dan gambar yang dihasilkan berupa garis lurus dan harga mutlak slope (gradient garis) menunjukkan konstanta disintegrasi (λ) isotop radioaktif itu. N = N0 e-λt ln N = ln N0 – λt y = a – λt Dimana : y = ln N, dan ln N0 = a (konstan), |dy/dt| = λ = slope garis lurus 2.6 Very Long Half-Lives Apabila jumlah atom radioaktif N diketahui, secara eksperimen jumlah peluruhan per unit waktu λ dapat ditentukan: | 𝑑𝑁 𝑑𝑡 | = λN → λ = ( 1 𝑁 ) 𝑑𝑁 𝑑𝑡 Metode ini dapat diaplikasikan untuk umur paro sampai dengan 1010 tahun atau lebih. Apabila dua buah isotop telah mencapai kesetimbangan sekuler, maka: λ1N1 = λ2N2 dengan mengetahui N1, λ1, dan N2 dapat dilakukan perhitungan untuk λ2. Contoh perhitungan dengan metode ini adalah penentuan umur paruh pada Uranium dari waktu paruh Radium.
  • 10. 7 2.7 Aktivitas Campuran / Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities) Dalam investigasi peluruhan karakteristik beberapa radioisotop, dijumpai plot aktivitas versus waktu pada kertas semi-logaritmik bukan berupa garis lurus. Perilaku semacam ini menunjukkan adanya isotop-isotop radioaktif yang berbeda – di dalam sampel bahn radioaktif yang di investigasi. 2.8 Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities) Cara menentukan umur paro yang berbeda-beda : 1. Plot hasil eksperimen laju pencacahan sebagai fungsi waktu pada kerta semi logaritmik (bulatan tebal) 2. Pada harga waktu yang besar (dekat ujung kurva), akan diperoleh garis lurus. Tarik garis lurus melalui titik-titik tersebut dan perpanjangannya sampai t = 0. Garis ini menyatakan peluruhan isotop yang half life-nya paling lama. 3. Kurangkan hasil eksperimen dengan akivitas yang tertinggi, kemudian diplot dan tarik garis lurus. 4. Lakukan cara yang sama, untuk isotop yang terakhir.
  • 11. 8 BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN Istilah kesetimbangan ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan kondisi bahwa turunan dari fungsi dimana waktu sama dengan nol. Kondisi radioaktif alami bisa dijelaskan:  Jika waktu paruh induk lebih pendek, maka kesimbangan tidak akan tercapai.  Jika paruh induk lebih panjang dan cukup lama, maka tidak ada pembusukan. Dan kondisi keseimbangan sekuler akan tercapai.  Jika waktu paruh induk lebih panjang, namun cukup pendek sehingga ada pembusukan terlihat dari induk selama interval waktu yang menarik, kondisi keseimbangan transien akan tercapai. Radioisotop adalah zat yang akan meluruh dan mengalami perubahan usur yang berbeda pada tingkat yang konstan tertentu yang disebut waktu paruh. Waktu paruh adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk setengah dari jumlah yang diberikan radioisotop itu akan meluruh. 1. Umur paro pendek (Short Half-Lives): dalam orde menit, jam, hari, dan bulan) 2. Umur paro sangat lama/panjang (Very Long Half-Lives) : dapat diaplikasikan untuk umur paro sampai dengan 1010 tahun. 3. Umur paro dari unsur campuran (A Mixture of Activities)
  • 12. 9 DAFTAR PUSTAKA http://v3sites.blogspot.co.id/2011/05/kesetimbangan-radioaktif.html Sihombing, Eidi. 2016 . Bahan Ajar Pendahuluan Fisika Inti . Medan : Universitas Negeri Medan Wiyatmo, Yusman . 2006 . Fisika Nuklir . Yogyakarta : Pustaka Pelajar. LINK CJR : https://www.academia.edu/36370324/CRITICAL_JOURNAL_RIVIEW_RISKA.docx