SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Tugas EKONOMI<br />Nama : Jauhari Arif <br />Kelas : XI IS 3<br />Pengangguran<br />Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.<br />Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah quot;
pengangguran terselubungquot;
 di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.<br />Jenis & macam pengangguran<br />Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment<br />Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.<br />Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment<br />Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.<br />Pengangguran Siklikal<br />Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.<br />Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.<br />Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.<br />Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.<br />Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.<br />Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah quot;
pengangguran terselubungquot;
 di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.<br />CARA-CARA MENGATASI PENGANGGURAN<br />Memperbaiki pasar tenaga kerja<br />Menyediakan program pelatihan<br />Menciptakan program padat karya<br />Mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh dan terpadu<br />Meningkatkan kualitas dan kuantitas<br />Pasar monopoli<br />Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai quot;
monopolisquot;
.<br />Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).<br />Ciri dan sifat<br />Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.<br />Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.<br />Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.<br />Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.<br />Monopoli yang Tidak Dilarang<br />Monopoli by Law<br />Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.<br />Monopoli by Nature<br />Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.<br />Monopoli by Lisence<br />Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.<br />Arti lain monopoli quot;
monopoli adalah permainan anak-anak yang berasal dari negara kapitalis yang tidak sesuai dengan syariah...quot;
<br />Kemiskinan<br />Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.<br />Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:<br />Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.<br />Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.<br />Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna quot;
memadaiquot;
 di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.<br />Peta dunia memperlihatkan persentase manusia yang hidup di bawah batas kemiskinan nasional. Perhatikan bahwa garis batas ini sangat berbeda-beda menurut masing-masing negara, sehingga kita sulit membuat perbandingan.<br />Peta dunia memperlihatkan Tingkat harapan hidup.<br />Peta dunia memperlihatkan Indeks Pembangunan Manusia.<br />Peta dunia memperlihatkan Ko-efisien Gini, sebuah ukuran tentang kesenjangan pendapatan.<br />Mengukur kemiskinan<br />Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yangg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).<br />Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari.quot;
[1] Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.<br />Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.<br />Diskusi tentang kemiskinan<br />Kemiskinan dipelajari oleh banyak ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, dan budaya.<br />Dalam ekonomi, dua jenis kemiskinan dipertimbangkan: kemiskinan absolut dan relatif.<br />Dalam politik, perlawanan terhadap kemiskinan biasanya dianggap sebagai tujuan sosial dan banyak pemerintahan telah berupaya mendirikan institusi atau departemen. Pekerjaan yang dilakukan oleh badan-badan ini kebanyakan terbatas hanya dalam sensus dan pengidentifikasian tingkat pendapatan di bawah di mana warga negara dianggap miskin. Penanggulangan aktif termasuk rencana perumahan, pensiun sosial, kesempatan kerja khusus, dll. Beberapa ideologi seperti Marxisme menyatakan bahwa para ekonomis dan politisi bekerja aktif untuk menciptakan kemiskinan. Teori lainnya menganggap kemiskinan sebagai tanda sistem ekonomi yang gagal dan salah satu penyebab utama kejahatan.<br />Dalam hukum, telah ada gerakan yang mencari pendirian quot;
hak manusiaquot;
 universal yang bertujuan untuk menghilangkan kemiskinan.<br />Dalam pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari keluarga miskin, kebutuhan dasar mereka seperti yang dijelaskan oleh Abraham Maslow dalam hirarki kebutuhan Maslow; kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan jadwal makan yang teratur membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar. Lebih jauh lagi, dalam lingkungan pendidikan ada istilah untuk menggambarkan fenomen quot;
yang kaya akan tambah kaya dan yang miskin bertambah miskinquot;
 (karena berhubungan dengan pendidikan, tetapi beralih ke kemiskinan pada umumnya) yaitu efek Matthew.<br />Perdebatan yang berhubungan dalam keadaan capital manusia dan capital individual seseorang cenderung untuk memfokuskan kepada akses capital instructional dan capital social yang tersedia hanya bagi mereka yang terdidik dalam sistem formal.<br />Kemiskinan dunia<br />Deklarasi Copenhagen menjelaskan kemiskinan absolut sebagai quot;
sebuah kondisi yang dicirikan dengan kekurangan parah kebutuhan dasar manusia, termasuk makanan, air minum yang aman, fasilitas sanitasi, kesehatan, rumah, pendidikan, dan informasi.quot;
<br />Bank Dunia menggambarkan quot;
sangat miskinquot;
 sebagai orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari AS$1 per hari, dan quot;
miskinquot;
 dengan pendapatan kurang dari AS$ 2 per hari. Berdasarkan standar tersebut, 21% dari penduduk dunia berada dalam keadaan quot;
sangat miskinquot;
, dan lebih dari setengah penduduk dunia masih disebut quot;
miskinquot;
, pada 2001<br />Proyek Borgen menunjuk pemimpin Amerika memberikan AS$230 milyar per tahun kepada kontraktor militer, dan hanya AS$19 milyar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Perkembangan Milenium PBB untuk mengakhiri kemiskinan parah sebelum 2025.<br />Penyebab kemiskinan<br />Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:<br />penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;<br />penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;<br />penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;<br />penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;<br />penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.<br />Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.<br />Menghilangkan kemiskinan<br />Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:<br />Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.<br />Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.<br />Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.<br />Melakuhkan berbagai pemekaran-pemekaran daerah, sehingga mereka yang menganggur dapat / bisa mendapatkan lapangan kerja, dan meminimalisir terjadinya monopoli pasar.<br />SISTEM UPAH YANG BERLAKU DI INDONESIA <br />Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu :<br />1. Upah menurut waktuSistem upah dimana  besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari / minggu.2. Upah menurut satuan hasilMenurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh seseorang.  Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan berat. Misal upah pemetik daun teh dihitung per kilo.3. Upah borongan Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. Misalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah dll.4. Sistem bonusSistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk merangsang (memberi insentif) agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan penuh tanggungjawab, dengan harapan keuntungan lebih tinggi. Makin tinggi keuntungan yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja.5. Sistem mitra usahaDalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. Dengan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja.Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) Di Indonesia pemerintah menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Upah minimum tiap-tiap daerah berbeda-beda, karena memiliki keragaman sumberdaya, adat istiadat dan kebudayaan serta struktur  ekonomi dan kinerjanya.<br />
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; Pengangguran

More Related Content

What's hot

Media Pembelajaran Tugas 4 bahan ajar
Media Pembelajaran Tugas 4 bahan ajarMedia Pembelajaran Tugas 4 bahan ajar
Media Pembelajaran Tugas 4 bahan ajarAde Cintia Aulia
 
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan pptEkonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan pptAndrea Burhana
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiGalang Ihsan
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Masalah sosial pengangguran
Masalah sosial pengangguranMasalah sosial pengangguran
Masalah sosial pengangguranNoor Fitriyanti
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
PengangguranCNVIP
 
PPT Bab 2 ketenagakerjaan
PPT Bab 2 ketenagakerjaanPPT Bab 2 ketenagakerjaan
PPT Bab 2 ketenagakerjaanDoris Agusnita
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaansyarah18
 
ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi Dian Dwiyanti
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanDede Adi Nugraha
 

What's hot (19)

Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Media Pembelajaran Tugas 4 bahan ajar
Media Pembelajaran Tugas 4 bahan ajarMedia Pembelajaran Tugas 4 bahan ajar
Media Pembelajaran Tugas 4 bahan ajar
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan pptEkonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xi
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Masalah sosial pengangguran
Masalah sosial pengangguranMasalah sosial pengangguran
Masalah sosial pengangguran
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
KETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAAN
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
PPT Bab 2 ketenagakerjaan
PPT Bab 2 ketenagakerjaanPPT Bab 2 ketenagakerjaan
PPT Bab 2 ketenagakerjaan
 
Penduduk dan ketenagakerjaan
Penduduk dan ketenagakerjaanPenduduk dan ketenagakerjaan
Penduduk dan ketenagakerjaan
 
Bab VI pengangguran dan inflasi
Bab VI pengangguran dan inflasiBab VI pengangguran dan inflasi
Bab VI pengangguran dan inflasi
 
Media ketenagakerjaan
Media ketenagakerjaanMedia ketenagakerjaan
Media ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
 

Viewers also liked

Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)
Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)
Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)Nur Aisyah Khor
 
Kajian pengangguran di kalangan siswazah
Kajian pengangguran di kalangan siswazahKajian pengangguran di kalangan siswazah
Kajian pengangguran di kalangan siswazahnorazah_nawi
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranGunawan Manalu
 
Tugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi PembangunanTugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi PembangunanLisa Wijayanti
 
Linda power point biodata 19
Linda power point biodata 19Linda power point biodata 19
Linda power point biodata 19lindanugraheni
 
Cara penulisan-bibliografi (apa style)
Cara penulisan-bibliografi (apa style)Cara penulisan-bibliografi (apa style)
Cara penulisan-bibliografi (apa style)Ila Ali
 
Cara penulisan-bibliografi
Cara penulisan-bibliografiCara penulisan-bibliografi
Cara penulisan-bibliografinaninami
 
Penulisan mengikut format apa
Penulisan mengikut  format apaPenulisan mengikut  format apa
Penulisan mengikut format apaNorlasbtintah
 
Penulisan rujukan mengikut format apa contoh (1)
Penulisan rujukan mengikut format apa   contoh (1)Penulisan rujukan mengikut format apa   contoh (1)
Penulisan rujukan mengikut format apa contoh (1)Mohd Fadzil Ambok
 
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan MudahFormat APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan MudahKee-Man Chuah
 
Kumpulan soal ekonomi
Kumpulan soal ekonomiKumpulan soal ekonomi
Kumpulan soal ekonomiekagiri
 

Viewers also liked (20)

Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)
Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)
Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)
 
Bab 6 pengangguran
Bab 6 pengangguranBab 6 pengangguran
Bab 6 pengangguran
 
Kajian pengangguran di kalangan siswazah
Kajian pengangguran di kalangan siswazahKajian pengangguran di kalangan siswazah
Kajian pengangguran di kalangan siswazah
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Tugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi PembangunanTugas Ekonomi Pembangunan
Tugas Ekonomi Pembangunan
 
Tugas ekonomi pembangunan
Tugas ekonomi pembangunanTugas ekonomi pembangunan
Tugas ekonomi pembangunan
 
PPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINANPPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINAN
 
Linda power point biodata 19
Linda power point biodata 19Linda power point biodata 19
Linda power point biodata 19
 
Cara penulisan-bibliografi (apa style)
Cara penulisan-bibliografi (apa style)Cara penulisan-bibliografi (apa style)
Cara penulisan-bibliografi (apa style)
 
Tugas TIK-Biodata diri
Tugas TIK-Biodata diriTugas TIK-Biodata diri
Tugas TIK-Biodata diri
 
BMP ESPA4229
BMP ESPA4229BMP ESPA4229
BMP ESPA4229
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Cara penulisan-bibliografi
Cara penulisan-bibliografiCara penulisan-bibliografi
Cara penulisan-bibliografi
 
Penulisan mengikut format apa
Penulisan mengikut  format apaPenulisan mengikut  format apa
Penulisan mengikut format apa
 
Penulisan rujukan mengikut format apa contoh (1)
Penulisan rujukan mengikut format apa   contoh (1)Penulisan rujukan mengikut format apa   contoh (1)
Penulisan rujukan mengikut format apa contoh (1)
 
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan MudahFormat APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
 
Kumpulan soal ekonomi
Kumpulan soal ekonomiKumpulan soal ekonomi
Kumpulan soal ekonomi
 

Similar to Tugas Ekonomi ; Pengangguran

Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanEnengNs
 
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3Dian Ulfa
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanArief Anzarullah
 
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatansitiaisah12140250
 
22777 bab viii.inflasi &amp; pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &amp;  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &amp;  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &amp; pengangguran.docRezky Ramadhani
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguranWarnet Raha
 
Kemiskinan &amp; kesenjangan pendapatan
Kemiskinan &amp; kesenjangan pendapatanKemiskinan &amp; kesenjangan pendapatan
Kemiskinan &amp; kesenjangan pendapatanMUHAMAD ZAKY MUJAHID
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
 
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...UNESA
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanifat fatiroh
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemayogadadung
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmariatul qibtiyah
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxElisabethPanggabeanS
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN Dini Sri Rahayu
 
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatanTugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatansiti aisah
 

Similar to Tugas Ekonomi ; Pengangguran (20)

Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
Ekonomi mikro dan makro kelompok 3
 
Bab 6.ekonomi
Bab 6.ekonomiBab 6.ekonomi
Bab 6.ekonomi
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
22777 bab viii.inflasi &amp; pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &amp;  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &amp;  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &amp; pengangguran.doc
 
New
NewNew
New
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Kemiskinan &amp; kesenjangan pendapatan
Kemiskinan &amp; kesenjangan pendapatanKemiskinan &amp; kesenjangan pendapatan
Kemiskinan &amp; kesenjangan pendapatan
 
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...
 
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptxPembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
Pembangunan dan Kemiskinan_materi 9.pptx
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatanTugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Tugas Ekonomi ; Pengangguran

  • 1. Tugas EKONOMI<br />Nama : Jauhari Arif <br />Kelas : XI IS 3<br />Pengangguran<br />Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.<br />Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah quot; pengangguran terselubungquot; di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.<br />Jenis & macam pengangguran<br />Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment<br />Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.<br />Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment<br />Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.<br />Pengangguran Siklikal<br />Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.<br />Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.<br />Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.<br />Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.<br />Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.<br />Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah quot; pengangguran terselubungquot; di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.<br />CARA-CARA MENGATASI PENGANGGURAN<br />Memperbaiki pasar tenaga kerja<br />Menyediakan program pelatihan<br />Menciptakan program padat karya<br />Mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh dan terpadu<br />Meningkatkan kualitas dan kuantitas<br />Pasar monopoli<br />Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai quot; monopolisquot; .<br />Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).<br />Ciri dan sifat<br />Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.<br />Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.<br />Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.<br />Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.<br />Monopoli yang Tidak Dilarang<br />Monopoli by Law<br />Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.<br />Monopoli by Nature<br />Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.<br />Monopoli by Lisence<br />Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.<br />Arti lain monopoli quot; monopoli adalah permainan anak-anak yang berasal dari negara kapitalis yang tidak sesuai dengan syariah...quot; <br />Kemiskinan<br />Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.<br />Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:<br />Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.<br />Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.<br />Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna quot; memadaiquot; di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.<br />Peta dunia memperlihatkan persentase manusia yang hidup di bawah batas kemiskinan nasional. Perhatikan bahwa garis batas ini sangat berbeda-beda menurut masing-masing negara, sehingga kita sulit membuat perbandingan.<br />Peta dunia memperlihatkan Tingkat harapan hidup.<br />Peta dunia memperlihatkan Indeks Pembangunan Manusia.<br />Peta dunia memperlihatkan Ko-efisien Gini, sebuah ukuran tentang kesenjangan pendapatan.<br />Mengukur kemiskinan<br />Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yangg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).<br />Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari.quot; [1] Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.<br />Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.<br />Diskusi tentang kemiskinan<br />Kemiskinan dipelajari oleh banyak ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, dan budaya.<br />Dalam ekonomi, dua jenis kemiskinan dipertimbangkan: kemiskinan absolut dan relatif.<br />Dalam politik, perlawanan terhadap kemiskinan biasanya dianggap sebagai tujuan sosial dan banyak pemerintahan telah berupaya mendirikan institusi atau departemen. Pekerjaan yang dilakukan oleh badan-badan ini kebanyakan terbatas hanya dalam sensus dan pengidentifikasian tingkat pendapatan di bawah di mana warga negara dianggap miskin. Penanggulangan aktif termasuk rencana perumahan, pensiun sosial, kesempatan kerja khusus, dll. Beberapa ideologi seperti Marxisme menyatakan bahwa para ekonomis dan politisi bekerja aktif untuk menciptakan kemiskinan. Teori lainnya menganggap kemiskinan sebagai tanda sistem ekonomi yang gagal dan salah satu penyebab utama kejahatan.<br />Dalam hukum, telah ada gerakan yang mencari pendirian quot; hak manusiaquot; universal yang bertujuan untuk menghilangkan kemiskinan.<br />Dalam pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari keluarga miskin, kebutuhan dasar mereka seperti yang dijelaskan oleh Abraham Maslow dalam hirarki kebutuhan Maslow; kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan jadwal makan yang teratur membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar. Lebih jauh lagi, dalam lingkungan pendidikan ada istilah untuk menggambarkan fenomen quot; yang kaya akan tambah kaya dan yang miskin bertambah miskinquot; (karena berhubungan dengan pendidikan, tetapi beralih ke kemiskinan pada umumnya) yaitu efek Matthew.<br />Perdebatan yang berhubungan dalam keadaan capital manusia dan capital individual seseorang cenderung untuk memfokuskan kepada akses capital instructional dan capital social yang tersedia hanya bagi mereka yang terdidik dalam sistem formal.<br />Kemiskinan dunia<br />Deklarasi Copenhagen menjelaskan kemiskinan absolut sebagai quot; sebuah kondisi yang dicirikan dengan kekurangan parah kebutuhan dasar manusia, termasuk makanan, air minum yang aman, fasilitas sanitasi, kesehatan, rumah, pendidikan, dan informasi.quot; <br />Bank Dunia menggambarkan quot; sangat miskinquot; sebagai orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari AS$1 per hari, dan quot; miskinquot; dengan pendapatan kurang dari AS$ 2 per hari. Berdasarkan standar tersebut, 21% dari penduduk dunia berada dalam keadaan quot; sangat miskinquot; , dan lebih dari setengah penduduk dunia masih disebut quot; miskinquot; , pada 2001<br />Proyek Borgen menunjuk pemimpin Amerika memberikan AS$230 milyar per tahun kepada kontraktor militer, dan hanya AS$19 milyar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Perkembangan Milenium PBB untuk mengakhiri kemiskinan parah sebelum 2025.<br />Penyebab kemiskinan<br />Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:<br />penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;<br />penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;<br />penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;<br />penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;<br />penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.<br />Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.<br />Menghilangkan kemiskinan<br />Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:<br />Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.<br />Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.<br />Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.<br />Melakuhkan berbagai pemekaran-pemekaran daerah, sehingga mereka yang menganggur dapat / bisa mendapatkan lapangan kerja, dan meminimalisir terjadinya monopoli pasar.<br />SISTEM UPAH YANG BERLAKU DI INDONESIA <br />Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu :<br />1. Upah menurut waktuSistem upah dimana  besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari / minggu.2. Upah menurut satuan hasilMenurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh seseorang.  Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan berat. Misal upah pemetik daun teh dihitung per kilo.3. Upah borongan Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. Misalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah dll.4. Sistem bonusSistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk merangsang (memberi insentif) agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan penuh tanggungjawab, dengan harapan keuntungan lebih tinggi. Makin tinggi keuntungan yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja.5. Sistem mitra usahaDalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. Dengan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja.Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) Di Indonesia pemerintah menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Upah minimum tiap-tiap daerah berbeda-beda, karena memiliki keragaman sumberdaya, adat istiadat dan kebudayaan serta struktur  ekonomi dan kinerjanya.<br />