Dokumen tersebut membahas tentang ketenagakerjaan di Indonesia, meliputi pengertian ketenagakerjaan, angkatan kerja, pengangguran, upah, dan cara meningkatkan mutu tenaga kerja. Dibahas pula masalah-masalah ketenagakerjaan seperti tingginya pengangguran, rendahnya upah, serta distribusi angkatan kerja yang tidak merata.
2. Kelompok 2
Jordi Fajar Pradiyta
Michael Hizkia
M. Isa Al Anshari
Naufal Akbar W
Prio Santoso
Rastana H
Riska Tasya
3. Pemahaman tentang ketenagakerjaan
Ketenaga kerjaan adalah segala sesuatu mengenai tenaga kerja.
1. Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili diwilayah geografis
republik Indonesia 6 bulan atau lebih dan atau mmereka berdomisili
kurang dari 6 bulan, tetapi bertujuan menetap.
2. Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa. Baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat:
4. a. Tenaga kerja terdidik
adalah tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keahlian pendidikan formal.
Contoh: akuntan, dokter, guru, dan lain-lain.
b. Tenaga kerja terlatih
adalah tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan dari kursus/latihan.
Contoh: sopir, penjahit, dan lain-lain.
c. Tenaga kerja tidak terlatih
adalah tenaga kerja yang memeperoleh keterampilan hanya dari pengalaman atau
kebiasaaan. Contoh: tukang sapu, dan lain-lain.
5. 3. Angkatan kerja
Adalah bagian dari penduduk yang ikut aktif serta menyumbangkan
tenaganya melalui kegiatan produksi dan mereka yang sedang mencari
pekerjaan atau menganggur yang sewaktu-waktu siap bekerja.
A. Penduduk yang bekerja
Adalah mereka yang melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud
memperoleh pendapatan atau keuntungan
B. Pengangguran
Adalah mereka yang tidak bekerja , tetapi berharap mendapat pekerjaan.
6. A. Penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Komposisi penduduk
bekerja menurut lapangan pekerjaan tidak mengalami perubahan. Dimana sektir
pertanian, perdagangan, jasa kemasyarakatan, dan sector industry secara berurutan
menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja Indonesia.
B. Penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan utama.
Secara sederhana kegiatan formall dan informal dari penduduk yang bekerja
diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama,
pekerjaan formal mencakup kategori perusahaan dibantu bruh tetap dan kategori buruh
atau karyawan sisanya termasuk pekerjaan informal.
C. Penduduk yang bekerja menurut pendidikan.
Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2012 masih didominasi oleh mereka yang
berpendidikan rendah yaitu SD kebawah sebesar 53,9 juta orang (48,63%) dan SMP
sebesar 20,2 juta orang (18,25%) penduduk yang berpendidikan tinggi hanya sekitar 10,0
juta orang mencakup 3,0 juta orang (2,69%) berpendidikan diploma dan 7,0 juta orang
(6,30%) berpendidikan Universitas.
7. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia
A. Pengangguran
Ada 6 hal yang menyebabkan terjadinya pengangguran:
1. Penduduk relative banyak
2. Angkatan kerja tidak memenuhi persyaratan yang diminta oleh dunia kerja
3. Teknologi yang semakin modern dan belum terimbangi oleh kemampuan angkatan
kerja
4. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan
seperti penerapan rasionalisasi
5. Ketidakstabilan perekonomian politik dan keamanan suatu negara
6. Lapangan kerja yang dipengaruhi musim
8. B. Jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan
kesempatan kerja
Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat telah menghasilkan
angkatan kerja yang besar di Indonesia
C. Mutu angkatan kerja yang rendah
Saat ini semua perusahaan atau pemberi kerja menginginkan
angkatan kerja yang terampil, siap pakai dan berpengalaman
dalam bidangnya.
9. D. Persebaran angkatan kerja tidak merata
Tidak meratanya persebaran angkatan kerja Indonesia
dikarenakan oleh pembangunan yang tidak merata di setiap
daerah pembangunan yang lebih banyak dilaksanakan di kota
mendorong angkatan kerja dari daerah untuk datang akibatnya,
angkatan kerja menumpuk di kota dan mengakibatkan banyaknya
pengangguran di kota karena kapangan kerja yang tersedia tidak
menampung semua angkatan kerja
10. E. Masalah upah tenaga kerja yang rendah
Upah rendah umumnya terjadi pada sektor-sektor pertanian,
industri kecil, dan sector-sector informal lainnya secara ideal upah
seharusnya berfungsi untuk menjamin kehidupan yang layak di
Indonesia upaha tenaga kerja masih tergolong rendah daripada
negara-negara lainnya. Permasalahan upah tenaga kerja di
Indonesia disebabkan karena produktivitas tenaga kerja sehingga
jumlah maupun kualitas barang yang dihasilkan pun rendah.
11. Pengupahan
Pengertian upah
upah adalah jasa untuk factor produksi tenaga kerja dan merupakan
keinginan pekerja
untuk mendapat upah yang layak demi kehidupan yang layak juga.
Teori upah
a). Teori upah alami (wajar)
b). Teori upah besi
c). Teori upah etika
12. Sistem upah yang berlaku di Indonesia
a). Upah menurut waktu
b). Upah menurut satuan hasil
c). Upah borongan
d). Sistem bonus
e). Sistem mitra usaha
13. Upah minimum
upah yang diperkirakan paling layak untuk memenuhi
kebutuhan minimum pekerjaan
Faktor yang mempengaruhi tingkat upah
a). Tingkat harga
b). Produktivitas kerja
C). Struktur ekonomi nasional
d). Peraturan pemerintah
14. Ketenagakerjaan
Penganguran
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja. Penyebab pengangguran
karena jumlah angkatan kerja / para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah
kesempatan kerja / lapangan kerja yang mampu menyerapnya.
Jenis jenis pengangguran:
Menurut faktor2 penyebabnya b) Menurut ciri-cirinya
1. pengangguran terbuka 1. pengangguran siklikal
2. pengangguran terselubung 2. pengangguran teknologi
3. pengangguran musiman 3. pengangguran structural
4. setengah menganggur 4. pengangguran friksional
15. Tingkat penganguran di Indonesia
pada Agustus 2012, TPT (tingkat pengangguran
terbuka) tertinggi terjadi di provinsi DKI Jakarta.
Sedangkan TPT terendah terjadi di provinsi Bali &
Sulawesi.
16. Dampak pengangguran
a.Dampak pengangguran dari segi ekonomi
1. Pengangguran menimbulkan turunnya daya beli masyarakat
sehingga akan mengakibatkan kelesuhan dalam berusaha.
2. Pengangguran akan menghambat investasi karena
menurunnya jumlah tabungan masyarakat.
3. Pengangguran menyebabkan turunnya produk domestic
Bruto (PDB) sehingga pendapatan nasional pun mengalami
penurunan.
17. b. Dampak pengangguran dari segi social
1. Perasaan minder
2. Meningkatnya angka kriminalitas
3. Munculnya pengamen, pengemis, anak jalanan
4. Tingginya jumlah anak-anak yang putus sekolah
c. Dampak pengangguran bagi pembangunan ekonomi nasional
Pengangguran memiliki pengaruh besar terhadap
pembangunan ekonomi suatu negara.
18. Cara mengatasi Pengangguran
a. Langkah-langkah pemerintahan
1. Melalui departemen tenaga kerja
2. Melalui departemen dalam negeri
3. Melalui departemen pertanian
4. Melalui departemen kesehatan
5. Melalui departemen pendidikan
6. Perekrutan anggota KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten, panitia pemilihan
kecamatan.
7. Perekrutan anggota panitia pengawas pemilu.
19. B. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
oleh masyarakat
1. Mengadakan dan/atau mengikuti program latihan kerja
2. Meningkatkan usaha keluarga wiraswasta
3. Membuka lapangan kerja baru dengan mendirikan lembaga
pendidikan keterampilan/kursus-kursus
4. Bekerja sama dengan Dinas tenaga kerja dan perusahaan jasa
tenaga kerja, membika informasi kerja.
20. C. Memperluas Lapangan Kerja
1. Meningkatkan investasi yang dilakukan oleh pemerintah, perseroan, dan swasta sehingga lapangan
kerja bertambah.
2. Pemerintah melakukan anggaran deksil.
3. Memberi fasilitas kepada investor seperti menurunkan tariff pajak, kepastian hokum mempermudah
izin usaha dan addanya subsidi.
4. Mengadakan kerja sama dengan negara lain untuk menanamkan modal asing di dalam negeri atau
menarik modal asing.
5. Mengajarkan kerja sama dengan negara yang membutuhkan tenaga kerja.
6. Meningkatkan dan menambah jenis ekspor barang yang dapat mendorong investasi dan
meningkatkan lapangan pekerjaan.
7. Pemerintah melakukan kebijaksanaan yang menciptakan iklim ekonomi yang kondusif bagi
penanaman modal dan perkembangan dunia usaha.
21. D. Cara Mengatasi Pengangguran Menurut
Jenisnya
1. Cara mengatasi pengangguran siklis
Pengangguran ini merupakan akibat dari kemunduran ekonomi.
Pengangguran ini dapat diatasi dengan 2 cara, yaitu:
a. Meningkatkan pendapatan masyarakat agar daya belinya meningkat.
b.Meningkatkan dan mengarahkan permintaan terhadap barang dan jasa.
22. 2. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Pengangguran ini merupakan akibat dari perubahan struktur ekonomi
dan dapat diatasi dengan menggunakan 4 cara, yaitu:
a. Mengadakan mobilitas tenaga kerja seperti tenaga-tenaga pertanian
dipindahkan ke daerah pertanian atau transmigrasi.
b. Memindahkan tenaga kerja dari daerah yang berlebih tenaga kerjanya
ke daerah yang mengalami kekurangan tenaga kerja.
c. Mendirikan proyek pada karya di daerah yang mengalami
pengangguran.
d. Mengadakan penelitian tenaga kerja untuk mengisi formasi lowongan
pekerjaan.
23. 3. Cara mengatasi pengangguran musiman
Pengagguran akibat perubahan musim atau pengangguran musiman dapat diatasi dengan
cara seperti berikut:
a. Memberikan penjelasan atau informasi adanya kesempatan kerja direktor lain.
b. Memberikan keterampilan kepada tenaga kerja musiman.
4. Cara mengatasi Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi dapat diantisipasi dengan memberikan pelatihan atau kursus
tentang teknologi baru yang akan diterapkan diperusahaan. Hal ini bertujuan agar pekerja
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk melakukan pekerjaan dengan
menggunakan teknologi baru tersebut sehingga pekerja tidak menjadi penganggur karena
tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk dapat melaksanakan pekerjaan.
24. Peningkatan Mutu Tenaga Kerja
1. Peningkatan Kemampuan Tenaga Kerja
Peningkatan kemampuan tenaga kerja merupakan cara yang paling
banyak dilakukan baik oleh perusahaan maupun oleh tenaga kerja sendiri.
Contohnya: guru mengadakan IHT untuk meningkatkan kemampuan
mereka.
2. Pengelolaan Prestasi Tenaga Kerja
Prestasi yang diraih oleh seorang karyawan perlu mendapat perhatian
sekaligus penghargaan. Misalnya, diberikan kesempatan untuk menduduki
jabatan yang lebih tinggi dari kedudukan sebelumnya. Namun, sebelum
menduduki jabatan tertentu mereka harus dibekali dengan kemampuan
profesi sesuai dengan kebutuhan pada jabatan barunya.
25. 3. Mengelola Fungsi SDM
a. Peningkatan gizi
b. Kesehatan
c. Kualitas mental dan spiritual