Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi Program Rujuk Balik melalui penguatan fungsi farmasi klinik di apotek. (2) Salah satu tantangan pelayanan kefarmasian dalam Program Rujuk Balik adalah pembayaran fee for service dan administrasi reimbursement yang panjang. (3) Peran apoteker komunitas dalam Program Rujuk Balik meliputi konseling, pemantauan terapi obat, dan monitoring efek samp
3. Jumlah pengguna per 1 Agustus 2019:
230 juta jiwa
Pertambahan peserta
50.000 jiwa/ hari
Jumlah Klaim
250 M/ hari
BPJS 2019
4. Program Rujuk Balik (PRB)
Manfaat program bagi peserta:
Kemudahan akses pelayanan
Peserta cukup ke Fakes tingkat 1 dan Apotek
Provider
Pelayanan menyeluruh:
Promotif, Preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Meningkatkan hubungan tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan secara holistik
1
2
3
5. Layanan Kefarmasian pada PRB
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional dalam pasal 3:
Pelayanan kefarmasian adalah sebagai pelayanan
penunjang bagi pelayanan kesehatan. Partisipasi
dalam sistem jaminan kesehatan nasional dapat
dilakukan dengan menjadi apotek fasilitas kesehatan
tingkat pertama yang bekerja sama langsung dengan
BPJS untuk menjamin kebutuhan obat rujuk balik atau
menjalin kerjasama dengan praktek dokter dan klinik.
Apotek PRB kerja sama langsung dengan BPJS
Tantangan Apotek PRB:
Pembayaran fee for service
Administrasi dan waktu tunggu reimbursement panjang
analisis keuangan apotek dengan matang
Persediaan obat kendala kekosongan obat
Restriksi ketat rentan kesalahan
Jenis Penyakit monitoring ketat
6. Program Rjuk Balik (PRB)
Jenis Penyakit Peserta PRB
1. Diabetes mellitus
2. Hipertensi
3. Jantung
4. Epilepsi
5. Asma
6. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
7. Schizoprenia
8. Stroke
9. Sistemic Lupus Erythematosus (SLE)
Terdiagnosis penyakit kronis yang telah
ditetapkan dalam kondisi terkontrol/stabil oleh
Dokter Spesialis/Sub Spesialis dan telah
mendaftarkan diri untuk menjadi peserta
Program Rujuk Balik
10. Results:
Inadequate response
Disease progression
Patient dissatisfaction
Drug allergy
Drug interaction
Undesirable/ potentially dangerous ADR
Drug Therapy Monitoring
11. Drug Therapy Monitoring
Monitoring Interval tergantung pada:
Apa hasil pengobatan yang diharapkan
Berapa lama hasil pengobatan tercapai
Farmakokinetika obat
Berapa lama ESO muncul
• Interval wakto monitoring spesifik untuk
setiap kasus:
• HT 2 – 4minggu, cont’ 6 – 12 bulan
• HbA1c 6 – 12 bulan
• Fenitoin 10 hari utk steady state
adjustment dose
12. Tantangan Praktik di Apotek PRB
1
Tantangan Pengobatan:
1. Perubahan Pola Hidup:
diet, olah raga,
manajemen stress
2. Polifarmasi
3. Kepatuhan pengobatan
4. Efek Samping Obat
2 Insert the 3D model by selecting the file and
clicking on Insert.
The 3D Model will now be placed onto your
PowerPoint slide
Diabetes Mellitus:
13. Diabetes Mellitus
Contoh Problem Klinis:
1 Metformin diresepkan tid:
Diminum tiap 8 jam,tidak bertepatan
dengan waktu makan
ESO gastrointestinal meningkat
2 Insulin:
Penyimpanan, lokasi penyuntikan,
penggantian jarum
Lipohypertrophy