Pasien G2P1A0 usia 40-41 minggu hamil dengan riwayat seksio sesarea sebelumnya diduga mengalami ruptur uteri dan kematian janin dalam kandungan setelah tidak ada kemajuan persalinan. Pasien dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut dan direkomendasikan seksio sesarea darurat.
Kimia Farma Banjarmasin jual obat penggugur kandungan
Asuhan kebidanan pada ny n
1. ASUHAN KEBIDANAN PADA NY
N. (25 TH) G2 P1 HAMIL 40-
41MNGG INPARTU KALA
2+IUFD EC RUPTURE UTERI
vk
Bd Lawita Leoly Amd.keb
Bd Mardianti Amd.keb
Bd Nurnisa Septiani
Amd.keb
2. PENGERTIAN RUPTURE UTERI
robekan atau diskontinuitas dinding rahim akibat dilampauinya daya
regang miometrium.(sarwono prawirohardjo)
Klasifikasi
Inkomplet
Ruptur di endometrium dan myometrium, peritoneum utuh
Komplet
Ruptur meluas sampai ke peritoneum, sehingga bagian janin dapat
keluar ke rongga perut
3. KAPAN TERJADI RUPTURE UTERI??
Saat hamil
Dinding uterus lemah/ikatan antar myometrium tidak adekuat, pada
ibu dengan riwayat sc/pembedahan pada badan Rahim (seiring
dengan ukuran bayi yang bertambah), gemelly, bekas enukleasi
mioma uteri,bekas kuretase/manual plasenta,sepsis, anemia
Saat persalinan
Terjadi tiba tiba, saat ibu merasakan his, terjadi pada ibu dengan
riwayat sc, saat persalinan dilakukan extraksi vacuum/forcep,
dorongan, induksi, makrosomia, cpd
4. ETIOLOGI
1.rupture uteri spontan
Terjadi pada uterus normal, rupture disebabkan oleh penyulit saat
hamil/persalinan seperti induksi, hydrosefalus, mioma uteri, gemelly,
makrosomia
2. rupture uteri traumatika
Terjadi karena kecelakaan,benturan, dorongan, forcep, alat alat
embriotomi
3.rupture uteri krn jaringan parut
Terjadi akibat adanya jaringan parut bekas pembedahan area uterus
5. FAKTOR PREDISPOSISI
A. Ruptur Uteri pada waktu Kehamilan (rupture Uteri Gravidarum)
Ruptur uteri yang terjadi karena dinding uterus lemah yang dapat
disebabkan oleh :
• Bekas Sectio Sesaria
• Bekas enukleasi mioma uteri
• Bekas kuretase atau bekas plasenta manual
• Sepsis Postpartum
• Hipoplasia Uteri
6. B. Ruptur Uteri Pada Waktu Persalinan (Rupture Uteri Intra Partum)
Ruptur uteri pada dinding uterus baik, tapi bagian bawah janin tidak
maju/turun yang dapat disebabkan oleh:
• Versi Ekstraksi
• Ekstraksi forceps
•Ekstraksi bahu
• Manual plasenta
7. TANDA DAN GEJALA
Saat rupture uteri membakat (akan terjadi) Pasien biasanya merasa
sangat kesakitan di area perut, gelisah, terkadang syok akibat nyeri
his yang kuat dan terus menerus, nyeri waktu ditekan, uterus sangat
tegang, nyeri pada segmen bawah uterus, adanya ring bandle
Saat terjadi robekan, pasien sangat kesakitan, seperti disayat sayat
area uterusnya, kemudian his mulai berkurang, disertai penurunan
tanda tanda vital ibu, sampai syok, perdarahan pervaginam yang
hebat, terkadang perdarahan pervaginam tidak terlalu banyak
disebabkan darah mengalir ke area rongga perut, djj janin tidak
terdengar, bagian janin dapat dilihat/diraba dengan mudah, vaginal
tusae penurunan kepala janin berkurang
10. ASUHAN KEBIDANAN KALA 2
Tanggal 2 sept 2019
Menerima pasien oleh bd.A di ponek, rujukan bd. I kota bogor,
diantar oleh bidan perujuk dengan diagnose G2P1A0 grav 40-41
mngg, inpartu kala 2 partus tak maju, BSC 1x th 2015
11. DATA SUBJECTIF
Jam… tgl
px mengatakan merasa mules2 sejak kemaren malam, keluar air2 dirumah pkl. 22:00 wib datang ke BPM pkl 22:30 wib ketuban
hijau (menurut bidan perujuk), keluar darah flek (+), sekarang sampai ke IGD mulesnya berkurang, px terakhir merasakan
gerakan janin pagi tadi dirumah bidan.
HPHT 20-11-2018 TP 27-08-2019
Lama menikah +/- 6 thn
1. 2015 RS SC dokter gemelli preterm 1900 gram dan 2000 gram +/+
2. 2019 hamil ini
Riwayat pemakaian KB suntik
Riwayat alergi obat dan makanan (-),
Riwayat penyakit keluarga (-)
BB: 77 kg TB: 155 cm
Bidan perujuk mengatakan, saat pasien dating sudah pembukaan 1, dilakukan observasi sempai pukul 04.00 wib. Saat
pembukaan 2cm dilakukan Induksi persalinan persalinan dengan IVFD RL + 5iu oksitosin 20 tpm,
Pemeriksaan sampai pkl. 12:00 wib pembukaan lengkap, dirujuk ke RS krn tidak ada kemajuan persalinan.
12. DATA OBJECTIF
O: KU sedang kes: CM, TD: 120/80mmhg, N: 80x/m, RR: 21x/m, S:
36,7c, TFU: 30 cm,
HIS 1x dalam 10 menit lamanya 10 detik, DJJ(-) dengan Doppler (-),
dicari dengan CTG (-),
VT porsio tidak teraba pembukaan lengkap, preskep, caput (+) di
hodge 2 , ketuban (-)
14. ASESSMENT
G2P1A0 (AH 0) gravida 40-41 mg inpartu kala 2 (PARTUS TAK MAJU)
dengan BSC
1x 4 thn yg lalu dan susp ruptur uteri + IUFD
15. PLANNING
menjelaskan hasil pemeriksaan, melakukan pemasangan IVFD RL
polos, lapor ke DPJD
dr.dian spog - px diminta naikkan ke VK untuk USG - menaikkan px
ke VK dilakukan USG
hasil susp rupture uteri, IUFD , advice R// SC cito pkl 15:30 wib,
memberikan dukunagnmoral, menyarankan px untuk tidak makan
dan minum lagi karena akan dilakukan tindakan operasi, konfirmasi
tim OK (+)
16. KESIMPULAN
Ruptur uteri merupakan kontributor utama morbiditas maternal dan
kematian neonatal. Empat faktor risiko yang mudah diidentifikasi
termasuk sejarah seksio sesarea, multipointitas besar, persalinan
yang tersumbat, dan malpresentations janin mencapai 90% kasus
ruptur uteri. Identifikasi wanita berisiko tinggi ini, diagnosis segera,
segera transfer, dan manajemen optimal perlu terlalu ditekankan
untuk menghindari komplikasi fetomaternal yang merugikan.