SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
I gusti rai sutrawan
11 17 777 14 193
Pembimbing
dr. Nimade Asti Jani Giri, Sp.OG
Definisi
Abortus adalah suatu proses berakhirnya
suatu kehamilan, dimana janin belum mampu
hidup di luar rahim ( belum viable ) dengan
criteria usia kehamilan kurang 20 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram.
1. Abortus spontan
Abortus imminens (keguguran mengancam)
- perdarahan melalui ostium uteri
eksternum,
- disertai mules sedikit atau tidak sama
sekali,
- uterus membesar sebesar tuanya
kehamilan,
- serviks belum membuka,
- tes kehamilan positif.
Abortus insipiens (keguguran berlangsung)
- penipisan serviks,
- dilatasi serviks,
- pecah selaput ketuban,
- perdarahan,
- kram menetap
Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap)
- Nyeri perut bagian bawah
- Perdarahan pervagina
- pemeriksaan dalam servik membuka
- Terdapat pengeluaran sebagian konsepsi
Abortus kompletus (keguguran lengkap)
- ditemukan perdarahan sedikit,
- ostium uteri telah menutup,
- dan uterus sudah mengecil.
Abortus infeksiosa dan Abortus septik
- tanda infeksi genitalia,
- takikardi,
- perdarahan pervaginam berbau,
- uterus yang membesar, lembek, serta nyeri
tekan,
- dan leukositosis.
Missed abortion (retensi janin mati)
Kematian janin berusia sebelum 20 minggu,
tetapi janin yang telah mati itu tidak
dikeluarkkan selama 8 minggu atau lebih.
Abortus habitualis
Abortus spontan yang terjadi berturut-turut
tiga kali
2. Abortus provokatus
a. Abortus therapeutic (Abortus medisinalis)
b. Abortus provocatus kriminalis
c. Unsafe Abortion
Patofisiologi abortus pada awalnya terjadi
karena perdarahan dalam desidua basalis,
diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya,
kemudian sebagian atau seluruh hasil
konsepsi terlepas. Karena dianggap benda
asing uterus akan berkontraksi untuk
mengeluarkannya.
Ketika plasenta, seluruh atau sebagian
tertinggal di dalam uterus, akan
menimbulkan perdarahan yang terjadi
seketika ataupun kemudian. hasil konsepsi
terlepas, hal ini memicu kontraksi uterus
yang menyebabkan ekspulasi.
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang
Abortus Imminens
 Tirah baring
 Anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara berlebihan atau melakukan
hubungan seksual .
 Bila reaksi kehamilan 2x berturut-turut negative, maka sebaiknya uterus
dikosongkan (kuret).
Abortus Insipien
 Berikan ergometrin 0,2 mg I.M yang diulangi 15 menit kemudian jika
perlu ATAU Misoprostol 400 mg per oral dan bila masih diperlukan
dapat diulang setelah 4 jam jika perlu
 Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari
uterus.
 Bila kehamilan > 16 minggu tunggu ekspulsi spontan kemudian
dilakukan evakuasi uterus dengan Aspirasi Vakum Manual (AVM).
 Jika evakuasi tidak dapat dilakukan segera lakukan :
 Induksi oksitosin 20 unit dalam 500 ml RL mulai 8 tetes sampai 40
tetes/ menit, sesuai kondisi kontraksi uterus sampai terjadi
pengeluaran hasil konsepsi
 Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari
uterus.
Abortus komplitus
 Tidak perlu evakuasi lagi
 Observasi untuk melihat perdarahan banyak/tidak.
 Lakukan Pemantauan Pasca Abortus
 Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus
600mg/hari selama 2 minggu, jika anemia berat berikan tranfusi
darah.
Abortu inkomplitus
 Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yg disertai
perdarahan, dapat dikeluarkan secara digital, atau cunam
ovum kemudian dievakuasi
 Bila perdarahan berhenti diberi ergometrine 0,2 mg I.M atau
misoprostol 400 mg per oral
 Bila perdarahan terus berlangsung, evakuasi sisa konsepsi
dengan kuret vakum (KV)
 Bila tidak ada tanda-tanda infeksi, antibiotika prophilaksis
 Bila terjadi infeksi beri Ampicillin 1 gr dan Metronidazol 500
mg setiap 8 jam
 Bila anemia terapi dengan Fe kalau perlu transfusi darah
Missed abortus
ialah berakhirnya suatu kehamilan sebelum 20
minggu, namun keseluruhan hasil konsepsi
tertahan dalam uterus 8 minggu atau lebih
Abortus Habitualis
 Pada serviks inkompeten terapinya operatif
SHIRODKAR atau MC DONALD (cervical cerlage).
 Merokok dan minum alkohol sebaiknya dikurangi
atau dihentikan.
 Pengobatan pada kelainan endometrium pada
abortus habitualis lebih besar hasilnya jika
dilakukan sebelum ada konsepsi daripada
sesudahnya.
 Tanggal Pemeriksaan : 01 September 2020
 Jam : 18.50 wita
 Ruangan : Merak RSU Anutapura
 IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. D
 Umur : 25 tahun
 Alamat : jl. labu
 Pekerjaan : IRT
 Pendidikan : SMA
 Agama : Islam
 Suku : Kaili
 Tanggal Pemeriksaan : 01 September 2020
 Ruangan : Merak RSU Anutapura
 ANAMNESIS
 Keluhan Utama :
perdarahan
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien masuk IGD kebidanan rumah sakit
Anutapura diantar oleh keluarga dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah (+), pasien
mengeluhkan terdapat keluar darah darah
dari vagina, sejak dari tadi pagi,Untuk BAB
dan BAK biasa lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi di
kehamilan sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat Hipertensi (+), Diabetes Mellitus (-),
Penyakit Jantung (-).
Riwayat Haid:
Haid pertama usia 14 tahun, sikluas haid teratur,
dengan lama haid 5-6 hari, dalam 1 hari dapat 3 kali
ganti pembalut.
HPHT : 03 – 06 -2020
TP : 09 – 03 - 2021
Riwayat Pernikahan :
Pasien menikah 1 kali dengan lama pernikahan
kurang lebih 1 tahun.
Riwayat KB :
Pasien tidak menggunakan KB.
Riwayat Obstetrik :
Pasien belum mempunyai anak.
Riwayat Antenatal Care :
Pasien pernah 1 kali memeriksakan
kehamilannya pada bidan.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah :130/80 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Suhu : 36,8 °C
Respirasi : 20 kali/menit
BB : 67 kg
TB : 158 cm
Kepala – Leher : Eksophtalmus (-/-) Konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), edema palpebra
(-/-), pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-/-).
Thorax : Pergerakan simetris bilateral, vokal
fremitus kanan= kiri, bunyi napas vesikuler,
rhonki (-/-), wheezing (-/-). Bunyi jantung I, II
murni reguler, murmur (-)
Abdomen :
Pemeriksaan Obstetri :
TFU : tidak ditemukan
Leopold I : tidak ditemukan
Leopold II : tidak ditemukan
Leopold III : tidak ditemukan
Leopold IV : tidak ditemukan
DJJ :
TBJ : gr
Pergerakan Janin : tidak dirasakan
Janin Tunggal : tunggal
Genitalia :
Pemeriksaan Dalam (VT) :
Vulva : dalam batas nornal
Vagina : dalam batas nornal
Portio : Ttipis lunak
Pembukaan : 2 cm
Ketuban :
Bagian terendah : tidak dirasakan
Ubun – ubun kecil :
Penurunan kepala :
Panggul :
Pelepasan : lendir (+), darah (+).
Ekstremitas :
Edema ekstremitas atas -/-
Edema ekstremitas bawah -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin:
WBC : 8,4 / ul
PLT : 532 /ul
HCT : 36,8 %
RBC: 4,2 /ul
HGB: 9,6 gr/dl
GDS : 80 mg/dl
HbSAg : Non Reaktif
HCV : Non Reaktif
 RESUME
Pasien masuk IGD kebidanan rumah sakit
Anutapura diantar oleh keluarga dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah (+), pasien
mengeluhkan terdapat keluar darah darah
dari vagina, sejak dari tadi pagi,Untuk BAB
dan BAK biasa lancar.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
Tekanan Darah : 130/80 mmHg, Nadi : 84
kali/menit, Respirasi : 20 kali/menit, Suhu :
36,8 °C, pada pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan 2 cm, dan terdapat pelepasan
darah (+) pelepasan lendir (+).
DIAGNOSIS
G1P0A0, UK 12-13 minggu + abortus
inkomplit
PENATALAKSANAAN
Ringer laktat 20 tpm
Drips oxytocin 1amp dalam 500 cc
ringerlaktat
Inj asam traneksamat 1 amp/iv
Pronalges supp
FOLLOW UP
2 september 2020
S :pusing(-) , mual (-), nyeri perut bagian bawah (+), perdarahan
vagina (+),BAB dan BAK biasa
O : Ku : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/70 mmHg
N: 82 x/m
P: 20 x/m
S : 36,5 °C
A : P0A1, UK 12-13 minggu + abortus inkomplit
P :
ringer laktat 20 tpm
Drips oxytocin
Metilergometrin 3x0,125 mg
Asam traneksamat 3x500 mg
Cefadroxyl 2x500 mg
3 september 2020
S :pusing(-) , mual (-), nyeri perut bagian bawah (+), perdarahan vagina
(+),sedikit flek, BAB dan BAK biasa
O : Ku : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70 mmHg
N: 80 x/m
P: 21 x/m
S : 36,7 °C
A : P0A1, post kuretase atas indikasi abortus inkomplit
P :
ringer laktat 20 tpm
Metilergometrin 3x0,125 mg
Asam traneksamat 3x500 mg
Cefadroxyl 2x500 mg
4 september 2020
S :pusing(-) , mual (-), nyeri perut bagian bawah (-), perdarahan
vagina (-), BAB dan BAK biasa
O : Ku : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/80 mmHg
N: 86 x/m
P: 20 x/m
S : 36,5 °C
A : P0A1, post kuretase atas indikasi abortus inkomplit
P :
ringer laktat 20 tpm
Metilergometrin 3x 0, 125 mg
Asam traneksamat 3x500 mg
Cefadroxyl 2x500 mg
Pasien masuk dengan diagnosis G1P0A0 gravid 12-
13 minggu dengan nyeri perut bagian bawah dan
terdapat keluar darah darah dari vagina, setelah
beberapa saat di tangani di UGD kebidanan dan
pasien mengalami perdarahan dan terdapat
pengeluaran sebagian jaringan atau hasil konsepsi.
Dan pada pemeriksaan fisik jaringan teraba pada
vagina, serviknya yang membuka dan besarnya uterus
semakin mengecil dan banyaknya perdarahan sekitar
200 cc. Untuk tanda vital Tekanan Darah : 130/80
mmHg, Nadi : 84 kali/menit, Respirasi : 20
kali/menit, Suhu : 36,8 °C, Tindakan selanjut nya
dilakukan pemberian Ringer laktat 20 tpm Drips
oxytocin 1amp dalam 500 cc ringerlaktat, Inj asam
traneksamat 1 amp/iv, Pronalges supp.
Pasien di diagnosis dengan P0A1 dengan abortus
inkomplit karena perdarahan pada pasien dan terjadi
pengeluaran sebagian hasil konsepsi. Dan penangan
yang diberikan pada pasien tersebut adalah
dilakukannya kuretase untuk mengeluarkan hasil
konsepsi sepenuhya, dan terapi diberikan setelah itu
adalah ringer laktat 20 tpm, Drips oxytocin ,
Metilergometrin 3x0,125 mg, Asam traneksamat 3x500
mg, Cefadroxyl 2x500 mg.
 Terimakasih

More Related Content

Similar to ABORTUS

Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanAris Rahmanda
 
PEB syafira.pptx
PEB syafira.pptxPEB syafira.pptx
PEB syafira.pptxPutriIca2
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxItcBaraCraft
 
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxLucianaThio
 
MAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxMAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxUciPratiwi3
 
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANPATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANyetiyuwansyah1
 
Pp lapkas obgyn
Pp lapkas obgynPp lapkas obgyn
Pp lapkas obgynJus Nee
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptSanjaya Soebagio
 
Gawat darurat-edt
Gawat darurat-edtGawat darurat-edt
Gawat darurat-edtIsRa IzaTi
 
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)Adeline Dlin
 

Similar to ABORTUS (20)

Ppt lapsus.pptx
Ppt lapsus.pptxPpt lapsus.pptx
Ppt lapsus.pptx
 
Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
 
PEB syafira.pptx
PEB syafira.pptxPEB syafira.pptx
PEB syafira.pptx
 
Oligohidramnion
OligohidramnionOligohidramnion
Oligohidramnion
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
 
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
 
MAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxMAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptx
 
Ppt blighted ovum
Ppt blighted ovumPpt blighted ovum
Ppt blighted ovum
 
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANPATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
 
Sc a
Sc aSc a
Sc a
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Pp lapkas obgyn
Pp lapkas obgynPp lapkas obgyn
Pp lapkas obgyn
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
 
Gawat darurat-edt
Gawat darurat-edtGawat darurat-edt
Gawat darurat-edt
 
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
 
Refkas banyumas 1 gagal induksi
Refkas banyumas 1   gagal induksiRefkas banyumas 1   gagal induksi
Refkas banyumas 1 gagal induksi
 
Power point abortus
Power point abortusPower point abortus
Power point abortus
 

ABORTUS

  • 1. I gusti rai sutrawan 11 17 777 14 193 Pembimbing dr. Nimade Asti Jani Giri, Sp.OG
  • 2. Definisi Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup di luar rahim ( belum viable ) dengan criteria usia kehamilan kurang 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
  • 3. 1. Abortus spontan Abortus imminens (keguguran mengancam) - perdarahan melalui ostium uteri eksternum, - disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, - uterus membesar sebesar tuanya kehamilan, - serviks belum membuka, - tes kehamilan positif.
  • 4. Abortus insipiens (keguguran berlangsung) - penipisan serviks, - dilatasi serviks, - pecah selaput ketuban, - perdarahan, - kram menetap Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap) - Nyeri perut bagian bawah - Perdarahan pervagina - pemeriksaan dalam servik membuka - Terdapat pengeluaran sebagian konsepsi
  • 5. Abortus kompletus (keguguran lengkap) - ditemukan perdarahan sedikit, - ostium uteri telah menutup, - dan uterus sudah mengecil. Abortus infeksiosa dan Abortus septik - tanda infeksi genitalia, - takikardi, - perdarahan pervaginam berbau, - uterus yang membesar, lembek, serta nyeri tekan, - dan leukositosis.
  • 6. Missed abortion (retensi janin mati) Kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin yang telah mati itu tidak dikeluarkkan selama 8 minggu atau lebih. Abortus habitualis Abortus spontan yang terjadi berturut-turut tiga kali
  • 7. 2. Abortus provokatus a. Abortus therapeutic (Abortus medisinalis) b. Abortus provocatus kriminalis c. Unsafe Abortion
  • 8. Patofisiologi abortus pada awalnya terjadi karena perdarahan dalam desidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas. Karena dianggap benda asing uterus akan berkontraksi untuk mengeluarkannya.
  • 9. Ketika plasenta, seluruh atau sebagian tertinggal di dalam uterus, akan menimbulkan perdarahan yang terjadi seketika ataupun kemudian. hasil konsepsi terlepas, hal ini memicu kontraksi uterus yang menyebabkan ekspulasi.
  • 10. - Anamnesis - Pemeriksaan fisik - Pemeriksaan penunjang
  • 11. Abortus Imminens  Tirah baring  Anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara berlebihan atau melakukan hubungan seksual .  Bila reaksi kehamilan 2x berturut-turut negative, maka sebaiknya uterus dikosongkan (kuret). Abortus Insipien  Berikan ergometrin 0,2 mg I.M yang diulangi 15 menit kemudian jika perlu ATAU Misoprostol 400 mg per oral dan bila masih diperlukan dapat diulang setelah 4 jam jika perlu  Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.  Bila kehamilan > 16 minggu tunggu ekspulsi spontan kemudian dilakukan evakuasi uterus dengan Aspirasi Vakum Manual (AVM).  Jika evakuasi tidak dapat dilakukan segera lakukan :  Induksi oksitosin 20 unit dalam 500 ml RL mulai 8 tetes sampai 40 tetes/ menit, sesuai kondisi kontraksi uterus sampai terjadi pengeluaran hasil konsepsi  Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.
  • 12. Abortus komplitus  Tidak perlu evakuasi lagi  Observasi untuk melihat perdarahan banyak/tidak.  Lakukan Pemantauan Pasca Abortus  Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus 600mg/hari selama 2 minggu, jika anemia berat berikan tranfusi darah. Abortu inkomplitus  Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yg disertai perdarahan, dapat dikeluarkan secara digital, atau cunam ovum kemudian dievakuasi  Bila perdarahan berhenti diberi ergometrine 0,2 mg I.M atau misoprostol 400 mg per oral  Bila perdarahan terus berlangsung, evakuasi sisa konsepsi dengan kuret vakum (KV)  Bila tidak ada tanda-tanda infeksi, antibiotika prophilaksis  Bila terjadi infeksi beri Ampicillin 1 gr dan Metronidazol 500 mg setiap 8 jam  Bila anemia terapi dengan Fe kalau perlu transfusi darah
  • 13. Missed abortus ialah berakhirnya suatu kehamilan sebelum 20 minggu, namun keseluruhan hasil konsepsi tertahan dalam uterus 8 minggu atau lebih Abortus Habitualis  Pada serviks inkompeten terapinya operatif SHIRODKAR atau MC DONALD (cervical cerlage).  Merokok dan minum alkohol sebaiknya dikurangi atau dihentikan.  Pengobatan pada kelainan endometrium pada abortus habitualis lebih besar hasilnya jika dilakukan sebelum ada konsepsi daripada sesudahnya.
  • 14.  Tanggal Pemeriksaan : 01 September 2020  Jam : 18.50 wita  Ruangan : Merak RSU Anutapura
  • 15.  IDENTITAS PASIEN  Nama : Ny. D  Umur : 25 tahun  Alamat : jl. labu  Pekerjaan : IRT  Pendidikan : SMA  Agama : Islam  Suku : Kaili  Tanggal Pemeriksaan : 01 September 2020  Ruangan : Merak RSU Anutapura
  • 16.  ANAMNESIS  Keluhan Utama : perdarahan  Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien masuk IGD kebidanan rumah sakit Anutapura diantar oleh keluarga dengan keluhan nyeri perut bagian bawah (+), pasien mengeluhkan terdapat keluar darah darah dari vagina, sejak dari tadi pagi,Untuk BAB dan BAK biasa lancar.
  • 17. Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi di kehamilan sebelumnya Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat Hipertensi (+), Diabetes Mellitus (-), Penyakit Jantung (-). Riwayat Haid: Haid pertama usia 14 tahun, sikluas haid teratur, dengan lama haid 5-6 hari, dalam 1 hari dapat 3 kali ganti pembalut. HPHT : 03 – 06 -2020 TP : 09 – 03 - 2021
  • 18. Riwayat Pernikahan : Pasien menikah 1 kali dengan lama pernikahan kurang lebih 1 tahun. Riwayat KB : Pasien tidak menggunakan KB. Riwayat Obstetrik : Pasien belum mempunyai anak. Riwayat Antenatal Care : Pasien pernah 1 kali memeriksakan kehamilannya pada bidan.
  • 19. PEMERIKSAAN FISIK KU : sakit sedang Kesadaran : compos mentis Tekanan Darah :130/80 mmHg Nadi : 84 kali/menit Suhu : 36,8 °C Respirasi : 20 kali/menit BB : 67 kg TB : 158 cm Kepala – Leher : Eksophtalmus (-/-) Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), edema palpebra (-/-), pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-/-).
  • 20. Thorax : Pergerakan simetris bilateral, vokal fremitus kanan= kiri, bunyi napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-). Bunyi jantung I, II murni reguler, murmur (-)
  • 21. Abdomen : Pemeriksaan Obstetri : TFU : tidak ditemukan Leopold I : tidak ditemukan Leopold II : tidak ditemukan Leopold III : tidak ditemukan Leopold IV : tidak ditemukan DJJ : TBJ : gr Pergerakan Janin : tidak dirasakan Janin Tunggal : tunggal
  • 22. Genitalia : Pemeriksaan Dalam (VT) : Vulva : dalam batas nornal Vagina : dalam batas nornal Portio : Ttipis lunak Pembukaan : 2 cm Ketuban : Bagian terendah : tidak dirasakan Ubun – ubun kecil : Penurunan kepala : Panggul : Pelepasan : lendir (+), darah (+). Ekstremitas : Edema ekstremitas atas -/- Edema ekstremitas bawah -/-
  • 23. PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah Rutin: WBC : 8,4 / ul PLT : 532 /ul HCT : 36,8 % RBC: 4,2 /ul HGB: 9,6 gr/dl GDS : 80 mg/dl HbSAg : Non Reaktif HCV : Non Reaktif
  • 24.  RESUME Pasien masuk IGD kebidanan rumah sakit Anutapura diantar oleh keluarga dengan keluhan nyeri perut bagian bawah (+), pasien mengeluhkan terdapat keluar darah darah dari vagina, sejak dari tadi pagi,Untuk BAB dan BAK biasa lancar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan Tekanan Darah : 130/80 mmHg, Nadi : 84 kali/menit, Respirasi : 20 kali/menit, Suhu : 36,8 °C, pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 2 cm, dan terdapat pelepasan darah (+) pelepasan lendir (+).
  • 25. DIAGNOSIS G1P0A0, UK 12-13 minggu + abortus inkomplit PENATALAKSANAAN Ringer laktat 20 tpm Drips oxytocin 1amp dalam 500 cc ringerlaktat Inj asam traneksamat 1 amp/iv Pronalges supp
  • 26. FOLLOW UP 2 september 2020 S :pusing(-) , mual (-), nyeri perut bagian bawah (+), perdarahan vagina (+),BAB dan BAK biasa O : Ku : Sakit sedang Kesadaran : Composmentis TD : 100/70 mmHg N: 82 x/m P: 20 x/m S : 36,5 °C A : P0A1, UK 12-13 minggu + abortus inkomplit P : ringer laktat 20 tpm Drips oxytocin Metilergometrin 3x0,125 mg Asam traneksamat 3x500 mg Cefadroxyl 2x500 mg
  • 27. 3 september 2020 S :pusing(-) , mual (-), nyeri perut bagian bawah (+), perdarahan vagina (+),sedikit flek, BAB dan BAK biasa O : Ku : Sakit sedang Kesadaran : Composmentis TD : 110/70 mmHg N: 80 x/m P: 21 x/m S : 36,7 °C A : P0A1, post kuretase atas indikasi abortus inkomplit P : ringer laktat 20 tpm Metilergometrin 3x0,125 mg Asam traneksamat 3x500 mg Cefadroxyl 2x500 mg
  • 28. 4 september 2020 S :pusing(-) , mual (-), nyeri perut bagian bawah (-), perdarahan vagina (-), BAB dan BAK biasa O : Ku : Sakit sedang Kesadaran : Composmentis TD : 110/80 mmHg N: 86 x/m P: 20 x/m S : 36,5 °C A : P0A1, post kuretase atas indikasi abortus inkomplit P : ringer laktat 20 tpm Metilergometrin 3x 0, 125 mg Asam traneksamat 3x500 mg Cefadroxyl 2x500 mg
  • 29. Pasien masuk dengan diagnosis G1P0A0 gravid 12- 13 minggu dengan nyeri perut bagian bawah dan terdapat keluar darah darah dari vagina, setelah beberapa saat di tangani di UGD kebidanan dan pasien mengalami perdarahan dan terdapat pengeluaran sebagian jaringan atau hasil konsepsi.
  • 30. Dan pada pemeriksaan fisik jaringan teraba pada vagina, serviknya yang membuka dan besarnya uterus semakin mengecil dan banyaknya perdarahan sekitar 200 cc. Untuk tanda vital Tekanan Darah : 130/80 mmHg, Nadi : 84 kali/menit, Respirasi : 20 kali/menit, Suhu : 36,8 °C, Tindakan selanjut nya dilakukan pemberian Ringer laktat 20 tpm Drips oxytocin 1amp dalam 500 cc ringerlaktat, Inj asam traneksamat 1 amp/iv, Pronalges supp.
  • 31. Pasien di diagnosis dengan P0A1 dengan abortus inkomplit karena perdarahan pada pasien dan terjadi pengeluaran sebagian hasil konsepsi. Dan penangan yang diberikan pada pasien tersebut adalah dilakukannya kuretase untuk mengeluarkan hasil konsepsi sepenuhya, dan terapi diberikan setelah itu adalah ringer laktat 20 tpm, Drips oxytocin , Metilergometrin 3x0,125 mg, Asam traneksamat 3x500 mg, Cefadroxyl 2x500 mg.