1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan postterm. Ibu tersebut diinduksi dengan misoprostol dan oksitosin untuk memulai persalinan. Ibu kemudian masuk ke tahap aktif persalinan dan berhasil melahirkan.
2. A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia
tertinggi di Asia Tenggara. Di tahun 2007 AKI di Indonesia yaitu
228 per 100.000 Kelahiran Hidup. Penyebab utama kematian
maternal adalah trias klasik yaitu perdarahan, infeksi, dan
gestosis. Adapun dari trias klasik tersebut masalah gestasional
diantaranya kejadian serotinus.(SDKI, 2007)
Walaupun angka kejadian postterm hanya sebesar 10 % saja tapi
bisa memberi kontribusi yang cukup banyak pada AKI di
Indonesia. Selain itu, jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan
>40 minggu lebih besar, karena postmaturitas akan menambah
bahaya pada janin yang mengalami serotinus. Kehamilan lewat
waktu atau lewat tanggal perkiraan persalinan akan
meningkatkan resiko kematian dan kesakitan perinatal. Tetapi
akhir-akhir ini Induksi sudah mulai dilakukan pada usia
kehamilan 41-42 minggu jika tidak terjadi persalinan secara
spontan. ( Didi Kusmariyadi, 2011 )
3. Tujuan Umum
Penyusun dapat mengetahui telaah komparatif antara teori dan
kasus
Tujuan Khusus
Penyusun dapat memberikan asuhan kebidanan pada pasien
postterm
Penyusun dapat membandingkan antara teori dan praktik
lapangan dengan Evidence Based terkait asuhan kebidanan pada
pasien postterm.
Penyusun dapat membuat justifikasi terkait kesenjangan data,
masalah, tindakan maupun evaluasi
Penyusun dapat memberikan tindakan sesuai dengan prosedur
tindakan yang sesuai dan tepat terhadap pasien postterm
Penyusun dapat membuat dokumentasi yang benar terkait
asuhan kebidanan pada pasien postterm
4. Bagi Ilmu Pengetahuan
Bagi Pengguna
◦ Bagi Bidan
◦ Bagi Pasien
5. A. Teori Metode Asuhan Kebidanan
Pendokumentasian atau catatan manajemen
kebidanan dapat diterapkan dengan metode
SOAP. Dalam metode SOAP, S adalah data
Subjektif, O adalah data Objektif, A adalah
Analysis / Assessment dan P adalah
Penatalaksanaan.
6. Kehamilan postterm, disebut juga kehamilan
serotinus, kehamilan lewat waktu, kehamilan
lewat bulan, prolonged pregnancy, extended
pregnancy, postdate/pos datisme atau
pascamaturitas, adalah: kehamilan yang
berlangsung sampai 42 minggu atau (294
hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama
haid terakhir menurut rumus nagele dengan
siklus haid rata-rata 28 hari. (sarwono, 2008)
7. Beberapa faktor penyebab kehamilan lewat
waktu adalah sebagai berikut:
◦ Kesalahan dalam penanggalan, merupakan
penyebab yang paling sering.
◦ Tidak diketahui.
◦ Primigravida dan riwayat kehamilan lewat bulan.
◦ Defisiensi sulfatase plasenta atau anensefalus,
merupakan penyebab yang jarang terjadi.
◦ Jenis kelamin janin laki-laki juga merupakan
predisposisi.
◦ Faktor genetik juga dapat memainkan peran.
8. Dampak pada ibu
Servik belum matang
Kecemasan ibu
Persalinan traumatis akibat janin besar
Angka kejadian seksio sesaria meningkat karena gawat janin,
distosia, dan disproporsi sefalopelvik
Meningkatnya perdarahan pasca persalinan, karena
penggunaan oksitosin untuk akselerasi atau induksi.
Dampak pada janin
Kelainan pertumbuhan janin
◦ Janin besar dapat menyebabkan distosia bahu, fraktur
klavikula, palsi erb-duchene.
◦ Pertumbuhan janin terhambat
Oligohidramnion
Kelainan cairan amnion ini mengakibatkan:
◦ Gawat janin
◦ Keluarnya mekonium
◦ Tali pusat tertekan sehingga menyebabkan kematian janin mendadak
9. HPHT jelas.
Dirasakan gerakan janin pada umur kehamilan
16-18 minggu.
Terdengar denyut jantung janin (normal 10-12
minggu dengan Doppler, dan 19-20 minggu
dengan fetoskop).
Tes kehamilan (urin) sudah positif dalam 6
minggu pertama telat haid.
Pemeriksaan radiologi
Umur kehamilan yang sudah ditetapkan dengan
USG pada umur kehamilan kurang dari atau sama
dengan 20 minggu.
Pemeriksaan sitologi vagina
10. 1. Setelah usia kehamilan > 40-42 minggu yang
penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya.
2. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiense plasenta,
persalinan spontan dapat ditunggu dengan
pengawasan ketat
3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai
kematangan serviks, kalau sudah matang boleh
dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa
amniotomi.
11. Menurut Rekomendasi American College of
Obstetricians and Gynecologist (2004),
Evaluasi dan Manajemen Kehamilan Postterm.
12. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. “R G1 P0 Ab0 Ah0 UK 41+4
DENGAN KEHAMILAN postdate/postterm
DI KAMAR BERSALIN RSUD WATES KULON PROGO
No Register/ Ruang : 44.6605/vk lll
Tgl Masuk RS : 16 September 2011, Jam : 09.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 16 September 2011, Pukul : 09.05 WIB
Tempat : Ruang bersalin.
DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Nama : Ny. R Tn. D
Umur : 25 tahun 28 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : IRT Buruh
Alamat : Kluwih,Pendoworejo,Girimulyo.
13. B. Anamnesa
Keluhan Utama
Riwayat perkawinan
Riwayat haid
Riwayat obstetri
Riwayat kb
Riwayat kesehatan
Riwayat kehamilan sekarang
Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
14. A. PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
Vital sign: TD. 110/80 mmhg, Nadi. 80x/menit,
respirasi, 20x/menit, suhu 36,2oC.
Status gizi cukup
Anthropometri:BB sebelum hamil : 50 Kg
BB sekarang : 65 Kg
IMT= 50/(1,56)2
= 20,54
Tinggi Badan :156 cm
LLA : 24 cm
15. PEMERIKSAAN KHUSUS
INSPEKSI
PALPASI
Auskultasi
Perkusi
Periksa dalam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Usg
ASSESMENT
Ny. R usia 25 tahun, G1 P0 Ab0 Ah0, UK 41+4
minggu, janin tunggal, hidup, letak memanjang,
presentasi kepala, intra uteri, belum masuk
inpartu tanda tanda persalinan belum di rasakan.
16. MASALAH
Ibu mengatakan cemas menghadapi kehamilannya
KEBUTUHAN
KIE memberikan motivasi kepada ibu
DIAGNOSA POTENSIAL
Gawat Janin
Perdarahan Post Partum
PENATALAKSANAAN
- Memberitahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan janin saat ini dan hasil
pemeriksaan bahwa saat ini kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik tetapi usia
kehamilan ibu sudah lewat dari hari perkiraan lahir dan dari hasil pemeriksaan ibu
belum memasuki persalinan.
E : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
Kolaborasi dengan Dokter obsgyn
Advist :
Induksi persalinan dengan Misoprostol tablet pervagina dosis 25 mcgr diulang 6 jam lagi
bila belum ada reaksi
E : Advis dokter jelas.
17. PLANNING
Tanggal 16 September 2011 Jam: 10.00 WIB
Memberikan informed consent tentang tindakan dan induksi dengan misoprostol
tablet dan dilanjutkan dengan oksitosin drip kepada ibu dan suami.
E : Ibu dan suami menerima informed consent yang diberikan
Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
E : Ibu mengetahui tentang hasil pemeriksaan tentang keadaan dirinya
dan janinnya
Memasukkan misoprostol tablet 25 mcgr ke dalam fornik posterior vagina, dan
meminta ibu untuk tetap berbaring selama 30 menit.
E :Ibu dan suami mengatakan mengerti dengan tindakan yang akan
dilakukan dan mengetahui maksud dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan, misoprostol tablet telah di masukkan vagina ibu.
Melakukan observasi KU ibu, His, dan DJJ setiap 30 menit, tekanan darah dan
temperatur setiap 4 jam
Periksa dalam : V/U tenang, dinding vagina licin, servik lunak, pembukaan (-) cm
preskep turun di hodge ll. Selaput ketuban utuh, STLD (-).
Memberitahu ibu asupan nutrisi. Dianjurkan makan makanan yang tinggi kalori,
tinggi protein untuk persiapan menghadapi proses persalinan.
E : Ibu dan keluarga mengerti
Memberi dukungan psikologis pada ibu agar tidak cemas menghadapi proses
persalinan dan banyak berdoa agar proses persalinannya lancar.
E : Ibu dan keluarga mengatakan megerti dengan penjelasan bidan
18. Tanggal 16-09-2011 jam 13.30 wib
SUBJEKTIF
◦ Ibu mengatakan mulai merasakan nyeri dan tidak nyaman
◦ Ibu merasa ada keluar lendir darah.
OBJEKTIF
KU : baik kesadaran : composmentis
VS : TD : 110/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Respirasi : 21x/menit
Suhu : 37ºC
His teratur, durasi 20”, frekuensi 2x/10 menit, DJJ 134x/mnt
Balon foly kateter lepas
VT : V/U tenang, dinding vagina licin, servik lunak,
pembukaan 3
cm.pres kep di hodge ll selaput ketuban utuh, STLD (+)
ASSESMENT
Ny. R umur 25 tahun G1P0A0Ah0 hamil postterm/postdate
masuk inpartu kala I fase laten
19. PLANNING
Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan tentang kemajuan persalinannya.
E : Ibu mengetahui tentang hasil pemeriksaan tentang keadaan dirinya
dan janinnya
Melakukan observasi KU ibu, His, dan DJJ setiap 30 menit, tekanan
darah, nadi, dan temperatur setiap 4 jam
E : observasi telah dilakukan hasil terlampir
Memberitahu ibu asupan nutrisi. Dianjurkan makan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein untuk persiapan sewaktu mengejan
E : Ibu dan keluarga mengerti
Memberi dukungan psikologis pada ibu agar tidak cemas menghadapi
proses persalinan dan banyak berdoa agar proses persalinannya lancar.
E : Ibu dan keluarga mengatakan megerti dengan penjelasan bidan
Jam 15.00 WIB mulai dilakukan pemasangan cairan infus untuk
dilakukan stimulasi oksitosin 5 iu dalam larutan RL 500 ml dimulai dari 8
tpm-20 tpm.
E : infus terpasang yang berisi oksitosin 5 iu
20. Tanggal 16-09- 2011 jam 16.10 wib
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sudah merasa kenceng yang kuat dan teratur, ibu merasa ingin
BAB.
OBJEKTIF
KU : Baik Kesadaran : Compos Mentis
Vilal Sign: TD 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, Respirasi 18x/menit, Suhu 36ºC
His : 4-5x/10’, durasi 40”, DJJ 142x/menit
Vulva membuka, perineum menonjol, anus membuka, lendir darah bertambah
banyak.
PEMERIKSAAN DALAM
Vulva uretra tenang, dinding vagina licin,kulit ketuban menonjol, servik sudah
tidak teraba pembukaan lengkap, kepala turun di H IV, stld positif.
ASSESMENT
Ny “R” umur 25 tahun G1/P0/A0/Ah0 hamil postterm/postdate inpartu kala II
dalam induksi oksitosin
21. PENATALAKSANAAN
Memberitahu ibu pembukaan sudah kengkap, sekarang ibu boleh mengejan,
apabila ada his.
E : Ibu Mengerti dengan penjelasan bidan dan bersedia melakukan anjuran bidan.
Menganjurkan suami untuk mendampingi ibu.
E : Suami mendampingi ibu selama proses persalinan
Mengatur posisi ibu dengan posisi litotomi dan mengajari ibu cara mengejan yang
benar seperti orang BAB, dagu menempel pada dada, bokong tidak di angkat.
E : Ibu mengejan dengan benar.
Mendekatkan alat – alat.
E : Alat sudah di dekatkan
Bidan cuci tangan, memakai APD.
E : Semua sudah di lakukan
Memimpin persalinan dan menolong persalinan secara APN.
E : Bayi lahir normal 16.15 WIB, jenis kelamin Laki -laki, A/S 7/9 bayi menangis
spontan.
Melakukan pemotongan tali pusat.
E : Tali pusat telah di potong dan diikat.
Melakukan IMD.
E : IMD telah dilakukan
22. Tanggal 16-09-2011 jam 16.20 wib
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bahagia bersyukur dan lega
karena bayinya sudah lahir dengan selamat dan
sehat.
Ibu mengatakan perutnya mules.
OBJEKTIF
KU : baik
Luka perineum derajat satu
Kontraksi uteri baik, uterus globuler, TFU 2 jari
bawah pusat.
Tali pusat memanjang
ASSESMENT
Ny. R umur 25 tahun P1A0Ah1 Inpartu kala III
23. PENATALAKSANAAN
Tanggal 16 September 2011 jam 16.20 wib
Memeriksa fundus uteri dan memastikan tidak ada janin kedua.
E : janin tunggal.
Memberitahu Ibu akan disuntik oxitosin 10 IU secara IM.
E : Oxi sudah disuntikkan.
Melakukan PTT dan melahirkan plasenta.
E : Plasenta lahir spontan
Melakukan massage fundus uteri.
E : Kontraksi bagus, uterus keras
Membersihkan ibu dari lendir darah persalinan dan memeriksa
adanya robekan perineum.
E : Ibu sudah bersih, laserasi derajat II
Memberi ucapan selamat pada ibu dan keluarga.
E : Ibu sangat berterimakasih.
24. Tanggal 16 September 2011 jam 16.30wib
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sangat lega karena bayi dan plasenta lahir
lengkap
Ibu merasa lelah dan masih mules
Ibu mengeluh nyeri pada luka jahitan.
OBJEKTIF
KU : baik ,kesadaran : compos mentis
Vital sign: TD : 110/80
Nadi : 7x/menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 36C
Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat
Terdapat luka jahitan
ASSESMENT
Ny. R umur 25 tahun P1A0Ah1 post partum dalam kala IV
25. PENATALAKSANAAN
Melakukan pemantauan 2 jam post partum . Observasi KU, VS, TFU, konraksi uterus,
perdarahan 15 menit pada 1 jam pertama 30 menit pada 1 jam ke 2
E : Pemantauan terus dilakukan dengan partograf
Mengajari ibu untuk melakukan massage fundus
E : Ibu mampu massage fundus sendiri
Melakukan penjahitan perineum
E : Jahit perineum sudah di laksanakan
Mengajari ibu cara menyusui
E : Ibu bisa menyusui bayinya
Menganjurkan ibu untuk mobilisasi
E : Ibu bersedia mobilisasi.
Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup
E : Ibu menurut anjuran bidan
Membereskan alat dan mendekontaminasikan
E : Alat sudah dibereskan dan didekontaminasikan
Melakukan pemeriksaan antropometri bayi dan memberi identitas pada bayi.
E : BB : 2600gram, PB : 47 cm, jenis kelamin laki-laki, LD : 31 cm, LK : 31 cm, lila 10 cm,
Melakukan injeksi vit K 1 mg pada paha kiri bayi.
E : Vit K sudah diinjeksi identitas telah terpasang.
Mencuci tangan, membuka APD
E : Sudah cuci tangan dan membuka APD
Mendokumentasikan asuhan kebidanan
E : Asuhan telah didokumentasikan.
27. Telaah Komparatif Antara Teori dengan Praktik
Berdasarkan pembahasan diatas, secara umum
tidak ada perbedaan yang signifikan antara teori
dengan praktik.