SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Oleh :
I Ketut Agus Suanjaya
(0902005157)
Pembimbing :
Dr. I Gede Parwata Yasa, Sp.OG
LAPORAN KASUS
BAB 1
PENDAHULUAN
 Bagi calon ibu, tidak melahirkan sesuai waktu yang
ditentukan dapat menimbulkan kecemasan, karena mereka
berpikir setelah tanggal perkiraan tersebut adalah sama
dengan kehamilan lewat waktu/postterm dan mereka juga
sering mendengar bahwa kehamilan postterm tersebut
membawa resiko pada janin mereka
 Kehamilan aterm jika kehamilan berlangsung
antara 37-42 minggu, sedangkan kehamilan
postterm adalah kehamilan yang berakhir lebih
dari 42 minggu atau 294 hari dari hari pertama
haid terakhir (HPHT).
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Menurut Federation of Gynecologist and
Obstetricians (FIGO), postterm adalah
kehamilan yang berlangsung lebih dari 42
minggu terhitung dari HPHT dan siklus
menstruasi 28 hari.
American College of Obstetricians and
Gynecologist (1997), postterm adalah
kehamilan 42 minggu penuh (294 hari) atau
lebih dihitung dari HPHT, dengan asumsi
ovulasi terjadi 2 minggu setelah haid terakhir
3
2.2 INSIDEN
 Frekuensi terjadinya kehamilan postterm berkisar antara 4-
14% dengan mereka yang berakhir dalam 43 minggu
mencapai 2-7%. Kemungkinan persalinan terjadi pada hari
ke 280 setelah HPHT hanya sekitar 5%.
4
2.3 ETIOLOGI
Kehamilan bisa lebih lama/memanjang,
karena:
1. kehamilan itu sendiri,
2. faktor serviks, atau
3. karena gangguan pada keduanya yang akan mengarah tidak
hanya pada persalinan dan pematangan serviks yang lama
tapi juga efisiensi persalinan yang terganggu
5
2.4 DIAGNOSIS
Ada beberapa cara menegakkan diagnosis kehamilan
postterm yaitu:
1. HPHT berdasarkan neagle
2. USG
3. Ukuran Uterus
4. DJJ
5. Pemeriksaan cairan amnion. (AFI)
6
2.5 EFEK KEHAMILAN POSTTERM PADA JANIN DAN IBU
2.5.1 Efek pada janin
1. Gangguan pertumbuhan janin
- Postmatur/dismatur: kering, rapuh,
mekonium stain, kuku panjang, kulit
yang tipis dan kurangnya jaringan
lemak subkutan.
2. Mekonium stain dan aspirasi paru-paru.
- Trjd 25-30% postterm.
- ↓ Vol. cairan amnionmenumpuk di
orofaring dan sal. Napassindrom aspirasi
mekonium
3. Makrosomia
7
2.5.2 Efek pada ibu
 Kemungkinan terjadinya laserasi pada dinding
vagina, serviks dan perineum meningkat pada
pembedahan saat persalinan.
 Sementara persalinan dengan seksio caesar pada
kehamilan postterm beresiko tinggi terhadap
infeksi post partum, perdarahan, komplikasi luka,
emboli paru, lebih lama tinggal di rumah sakit,
dan kematian ibu.
8
2.6 GAMBARAN KLINIS BAYI POSTTERM
 Stadium I
Kulit menunjukkan gambaran akibat kehilangan
verniks keseosa sehingga menjadi kering, rapuh,
keriput dan mudah mengelupas. Tidak ada
pewarnaan mekonium.
 Stadium II
Semua gejala stadium I ditambah mekonium pada
kulit. Selaput ketuban dan tali pusat berwarna
kehijauan.
 Stadium III
Semua gejala stadium I dan II disertai pewarnaan
mekonium yang kuning terang pada kuku dan
kulit, serta kuning kehijauan pada tali pusat
9
2.7 PENATALAKSANAAN
Pada dasarnya penatalaksanaan kehamilan postterm
adalah merencanakan pengakhiran kehamilan.
Cara mengakhiri kehamilan:
Tergantung dari hasil pemeriksaan kesejahteraan janin
dan penilaian pelvic skore.
1. Bila kesejahteraan janin baik (NST baik)
a) PS lebih atau sama dengan 5, dilakukan drips
oksitosin.
b) PS kurang dari 5, dilakukan pemantauan serial
NST dan USG setiap 1 minggu, sampai umur
kehamilan 44 minggu atau sampai PS lebih atau
sama dengan 5.
10
2. Bila kesejahteraan janin mencurigakan:
a) PS lebih atau sama dengan 5:
- Dilakukan oksitosin drip dengan
pemantauan Kardio tokografi (KTG)
- Bila terdapat tanda-tanda insufisiensi
plasenta, persalinan diakhiri dengan seksio
sesaria (SC)
11
b) PS kurang dari 5 pemeriksaan ulangan keesokan
harinya:
- Bila hasilnya mencurigakan, dilakukan oxytocin
challenge test (OCT):
► Bila hasil pemeriksaan OCT (+) dilakukan SC
► Bila hasil pemeriksaan OCT (-) dilakukan
pemeriksaan serial sampai 44 minggu/ PS lebih
dari 5.
► Bila hasil pemeriksaan OCT meragukan/
tidak memuaskan, dilakukan pemeriksaan OCT
keesokan harinya.
- Bila hasilnya baik, dilakukan pemeriksaan serial
sampai 44 minggu/ PS lebih dari 5.
12
3. Bila kesejahteraan janin jelek (terdapat
tanda-tanda insufisiensi plasenta dari NST/
OST) dilakukan SC.
4. Kehamilan dengan preeklampsia, PJT dan
Diabetes mellitus gestasi tidak boleh
dibiarkan sampai melebihi 40 minggu.
13
BAB 3
LAPORAN KASUS
 I. IDENTITAS
Nama : ANG
Usia : 19 tahun
Alamat : Sidemen
Pendidikan : Lulus SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Hindu
Suku : Bali
MRS : 23 Juni 2013 (11.00)
14
II. KELUHAN UTAMA
Hamil lewat waktu
III.ANAMNESA :
 Pasien mengeluhkan kehamilannya telah lewat waktu dari
tanggal perkiraan persalinan yaitu pada tanggal 9 Juni 2013.
Tanggal tersebut diperoleh pasien dari pemeriksaan
kehamilannya di bidan.
 sakit perut hilang timbul (-)
 keluar air (-)
 keluar lendir bercampur darah (-)
 gerak anak (+) baik
15
2.Riwayat Menstruasi
 Menarche umur ± 13 tahun, siklus teratur 28 hari, lamanya 3-4
hari tiap kali mentruasi dan 3 bulan terakhir sebelum
amenorhoe haid pasien di katakan teratur.
 Hari pertama haid terakhir : 2 September 2012
 Taksiran persalinan : 9 Juni 2013
3.Riwayat Perkawinan
Penderita menikah satu kali dengan suami sekarang
selama 8 bulan.
4.Riwayat Kehamilan
1) Ini.
16
5.Riwayat Antenatal Care (ANC)
 Bidan secara teratur
 peningkatan berat badan selama kehamilan 12 kg
 tekanan darah selama kehamilan normal (110-120/80
mmHg)
 Imunisasi Tetanus Toxoid 2x
 tablet SF 1 kali setiap hari sejak trimester kedua
 Gerak anak mulai di rasakan sejak bulan Februari 2013.
 Penderita pernah melakukan USG 1 kali.
17
6.Riwayat Pemakaian KB
Tidak menanyakan riwayat KB penderita.
7.Riwayat Penyakit Terdahulu
Penderita menyangkal memiliki riwayat penyakit yang
berhubungan dengan kehamilannya seperti, HIV,asma,
jantung, DM, dan HT.
8.Riwayat Penyakit Keluarga
Penderita menyangkal memiliki riwayat penyakit
keluarga yang berhubungan dengan kehamilannya
seperti pendarahan, gangguan pembekuan darah, asma,
jantung, DM, dan HTHT.
18
IV. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
Berat badan : 68 kg
Tinggi badan : 160 cm
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80mmhg
Nadi : 84 x/mnt
Respirasi : 28 x/mnt
Temperatur ax : 36,5 ºC
19
STATUS GENERAL
Mata : anemia -/-, ikt -/-
THT : kesan normal
Cor : S1S2 tunggal reguler murmur (-)
Pulmo : ves +/+, Rh -/-, wh -/-
Mammae : hiperpigmentasi areola mammae,
penonjolan kel. Montgomery,mammae tampak tegang
Abdomen : sesuai status obstetri.
Extremitas: edema -/- pada tungkai bawah
20
STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan luar
Inspeksi
Tampak perut membesar dengan striae gravidarum (
striae livide)
Palpasi
 Pemeriksaan Leopold
I. Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah procesus Xiphoideus (31 cm)
Teraba bagian bulat dan lunak (kesan bokong)
II.Teraba tahanan keras di kiri (kesan punggung)
III.Teraba bagian bulat, keras (kesan kepala)
IV.Bagian bawah sudah masuk 4/5 bagian dari pintu atas panggul
 His (-)
21
Auskultasi
DJJ +, punctum maksimum pada abdomen bawah bagian
kiri, frekuensi 140x/menit
Pemeriksaan dalam
VT : Pembukaan servik 1 cm, eff 25%, lunak, medial,
ketuban (+) Teraba kepala, denominator belum jelas,
penurunan Hodge I
Tidak teraba bagian kecil atau tali pusat.
22
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Rutin
 WBC : 8,3 103/µL
 RBC : 3,75. 106/µ
 HGB : 12,2L g/dL
 HCT : 40,2 L %
 PLT : 208. 103/L
VI. DIAGNOSA
 G1P0000, 42mg, Tunggal/ Hidup, PBB 2945, PS= 5.
23
VII.PENATALAKSANAAN
Pdx : AT, BT, CT
Tx : Exp. pervaginam
Induksi serial dengan oksitosin drip sesuai protap
Amoxicilin 3x1gr
Mx : tanda-tanda impartu, vital sign, DJJ.
KIE : Pasien dan keluarga tentang keadaan janin dan
rencana tindakan
24
VIII PERJALANAN PENYAKIT
 Tgl 23 Juni 2013
 Di lakukan induksi dengan oksitosin drip seri I, berupa
2,5 IU oksitosin dalam 500 ml Dextrose 5% di mulai 10
tetes/mnt maksimal 60 tetes/mnt.
 11.30  10tetes/mnt, DJJ (+) 145x/menit HIS (-)
 12.00  20tetes/mnt DJJ (+) 140 x/menit HIS (-)
 12.30  30tetes/mnt DJJ (+) 143 x/menit HIS (-)
 13.00  40tetes/mnt DJJ (+) 140 x/menit HIS (-)
 13.30  50tetes/mnt DJJ (+) 137 x/menit HIS (-)
 14.00  60tetes/mnt DJJ (+) 141 x/menit HIS (-)
25
14.00
 VT : P Ø 1 cm, sedang, medial, ketuban (+), teraba
kepala, denominator belum jelas, penurunan Hodge I +,
tidak teraba bagian kecil dan tali pusat.
 Ass : G1P0000 42 T/H
 Tx : Induksi serial oksitosin di lanjutkan.
 Mx : Tanda-tanda impartu, vital sign, DJJ.
26
 Dilanjutkan induksi oksitosin drip seri I, berupa 5 IU
oksitosin dalam 500 ml Dextrose 5% di mulai 30 tetes/mnt
maksimal 60 tetes/mnt.
 14.30  30tetes/mnt, DJJ (+) 145 x/menit HIS (-)
 15.00  40tetes/mnt DJJ (+) 139 x/menit HIS (-)
 15.30  50tetes/mnt DJJ (+) 140 x/menit HIS (+) 1x/10’
selama 10-15”
 16.00  60tetes/mnt DJJ (+) 133 x/menit HIS (+) 1x/10’
selama 10-15”
27
 16.00
 Abdomen: HIS (+) 2-3x/10’ selama 15-20” DJJ (+) 140
x/menit
 VT : P Ø 4 cm, eff 50 %, ketuban (+), teraba kepala UUK
kiri depan, pe H II, tak teraba bagian kecil atau tali pusat
 Ass : G1P0000 42 mg T/H PK I (fase aktif)
 Tx : Induksi serial oksitosin di lanjutkan.
 Mx : Pantau sesuai partograf WHO.
28
 Dilanjutkan induksi oksitosin drip seri I, berupa 10 IU
oksitosin dalam 500 ml Dextrose 5% di mulai 30 tetes/mnt
maksimal 60 tetes/mnt.
 16.30  30tetes/mnt, DJJ (+) 145 x/menit HIS (+) 2-
3x/10’ selama 15-20”
 17.00  40tetes/mnt DJJ (+) 139 x/menit HIS (+) 3-
4x/10’ selama 30-35”
 17.30  50tetes/mnt DJJ (+) 140 x/menit HIS (+) 4-
5x/10’ selama 35-40”
29
 17.35
 Pasien ingin mengedan
HIS (+) 4-5x/10’ selama 35-40”
DJJ (+) 144 x/menit
VT : P Ø lengkap, ketuban (-), teraba kepala, UUK kiri
depan, pe H III (+), tak teraba bagian kecil atau tali pusat
 Ass: G1P0000 42mg T/H + PK II
 Tx : Pimpin persalinan
 Mx : Vital sign Ibu
 KIE: cara meneran
30
17.50 Lahir bayi perempuan segera menangis, BB= 2800gr,
PB=50cm, AS=7-8, anus (+), kelainan tidak ada, tidak di
dapat kan tanda-tanda posmatur. Manajemen aktif kala
III
18.00 Lahir plasenta, kesan lengkap, dengan berat +
200gr, kalsifikasi -.
evaluasi : kontraksi uterus baik
perdarahan + 150 cc
Laserasi perineum grade II  hecting
31
 Ass : P1001 P spt B hari 0
 Tx : Amoxycilin 3x500mg
Meloxicam 1x15 mg
Metergin 3x0,125 mg
Sulfas Ferrous 1x200mg
Mx :observasi 2jam PP
KIE: mobilisasi dini, ASI eksklusif, KB Postpartum
32
Tabel evaluasi 2 jam PP
 19.30 Pasien pindah ruangan
Pukul TD N RR kontraksi Kandung
kemih
Perdaraha
n
18.15 110/70 80 20 + kosong -
18.30 110/70 80 20 + kosong -
18.45 120/70 84 20 + kosong -
19.00 120/80 84 20 + kosong -
19.15 120/80 82 20 + kosong -
19.30 120/80 82 20 + kosong -
33
Follow Up
Tgl 24 Juni 2013
S: keluhan nyeri luka jahit (+), ASI (+), BAK (+), BAB (+)
O: Status Present: T: 120/80 mmHg RR : 20 X/menit
Nadi : 80 x/menit Temperatur : 37,1 0 C
Status general:
Mata: an-/-
Thorax: Cor: S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo : vesikuler (+)/(+), rhonki (-)/(-), wheezing (-)/(-)
Abdomen: tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi
baik.
Vagina : lochia (+), perdarahan aktif (-)
Ass : P1001 Pspt B pp hr 1
34
 Terapi : - Amoxycilin 3x500 mg
- meloxicam 1x15mg
- Methyl ergometrin 3x0,125mg
- SF 1 x 200mg
 Mx : keluhan, vital sign, perdarahan, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus
 KIE : Mobilisasi dini
ASI Eksklusif
KB Post partum
35
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Diagnosis
Ada beberapa cara menegakkan diagnosis kehamilan
postterm yaitu:
1. HPHT berdasarkan neagle
2. USG
3. Ukuran Uterus
4. DJJ
36
Dari kasus
anamnesa :HPHT 2 September 2012, dengan
siklus menstruasi teratur setiap bulannya
(setiap 28 hari, selama 3-4 hari).
Menurut rumus Naegle : taksiran partus
(TP)-nya adalah tanggal 9 Juni 2013
Penderita datang pd tanggal 9 Juni 2013.
37
pemeriksaan fisik :
 hiperpigmentasi areola mamma dan striae
gravidarum
 tinggi fundus uteri adalah 3 jari dibawah procesus
xiphoideus ( 31 cm )dan tidak dirasakan adanya his,
sedangkan berdasarkan auskultasi didapatkan denyut
jantung janin (DJJ) + 140x/menit
Pemeriksaan dalam
VT : Pembukaan servik 1 cm, eff 25%, lunak, medial,
ketuban (+) Teraba kepala, denominator belum jelas,
penurunan Hodge I
Tidak teraba bagian kecil atau tali pusat.
38
Pemeriksaan penunjang:
pemeriksaan ultrasonografi dan didapatkan hasil , yaitu:
presentasi janin letak kepala, dan volume cairan amnion
berkurang/oligohidramnin
Pelvik skore:
P Ø 1cm : 1
efficement 25% : 0
Lunak : 2
Medial : 1
Penurunan -2 : 1
39
Pada kasus didiagnosis:
G1P0000, UK 42minggu, T/H, PBB= 2945
gram, PS=5.
40
4.2 PENATALAKSANAAN
Pada dasarnya penatalaksanaan kehamilan postterm
adalah merencanakan pengakhiran kehamilan.
Cara mengakhiri kehamilan:
Tergantung dari hasil pemeriksaan kesejahteraan janin
dan penilaian pelvic skore.
1. Bila kesejahteraan janin baik (NST baik)
a) PS lebih atau sama dengan 5, dilakukan drips
oksitosin.
b) PS kurang dari 5, dilakukan pemantauan serial
NST dan USG setiap 1 minggu, sampai umur
kehamilan 44 minggu atau sampai PS lebih atau
sama dengan 5.
41
2. Bila kesejahteraan janin mencurigakan:
a) PS lebih atau sama dengan 5:
- Dilakukan oksitosin drip dengan
pemantauan Kardio tokografi (KTG)
- Bila terdapat tanda-tanda insufisiensi
plasenta, persalinan diakhiri dengan seksio
sesaria (SC)
42
b) PS kurang dari 5 pemeriksaan ulangan keesokan
harinya:
- Bila hasilnya mencurigakan, dilakukan oxytocin
challenge test (OCT):
► Bila hasil pemeriksaan OCT (+) dilakukan SC
► Bila hasil pemeriksaan OCT (-) dilakukan
pemeriksaan serial sampai 44 minggu/ PS lebih
dari 5.
► Bila hasil pemeriksaan OCT meragukan/
tidak memuaskan, dilakukan pemeriksaan OCT
keesokan harinya.
- Bila hasilnya baik, dilakukan pemeriksaan serial
sampai 44 minggu/ PS lebih dari 5.
43
3. Bila kesejahteraan janin jelek (terdapat
tanda-tanda insufisiensi plasenta dari NST/
OST) dilakukan SC.
4. Kehamilan dengan preeklampsia, PJT dan
Diabetes mellitus gestasi tidak boleh
dibiarkan sampai melebihi 40 minggu.
44
Dari kasus
 Berdasarkan hasil pemeriksaan dalam (VT),
ditemukan pembukaan 1 jari=1, effesement
25%=0, konsistensi lunak=2, posisi uterus
medial=1, ↓ H I=1 , yaitu sesuai dengan PS (pelvic
scorer) =5.
 Maka dilakukan induksi dengan oksitosin drip
seri I, berupa 2,5 IU oksitosin dalam 500 ml
Dextrose 5% di mulai 10 tetes/mnt setiap 30 menit
tetesan di naikkan 10 tetes/mnt maksimal 60
tetes/mnt.
45
 dilanjutkan dengan induksi oksitosin 5 IU dalam 500ml
Dextrose 5% diawali 30tetes/menit dan maksimal
60tetes/menit.
 dilanjutkan dengan induksi oksitosin 10 IU dalam 500ml
Dextrose 5% diawali 30tetes/menit dan maksimal
60tetes/menit.
 Pada pukul 17.50 lahir bayi perempuan, segera
menangis, BB=2800gr, PB=50cm, AS=7-8, anus +,
kelainan tidak ada, tidak didapatkan tanda-tanda
postmatur. Pukul 18.00 lahir plasenta berat + 200gr,
kesan komplit, kalsifikasi -.
46
 Tanda-tanda postmatur adalah tidak adanya lanugo,
rambut lebat, kuku panjang, kulit keriput dan kering,
pewarnaan mekonium pada kulit, verniks kaseosa tidak ada
atau sedikit, wajah tampak tua,tubuh kurus dan tungkai
panjang
 Pada bayi penderita tidak didapatkan tanda-tanda
postmatur. Hal ini bisa terjadi karena hanya 10-20% yang
menunjukan tanda-tanda tersebut. Dan tanda-tanda
tersebut juga bisa didapatkan pada janin yang umur
kehamilannya 38-41 minggu.
47
 Kehamilan postterm adalah kehamilan yang berakhir lebih
dari 42 minggu atau 294 hari dari hari pertama haid
terakhir (HPHT).
 Etiologi terjadinya kehamilan postterm diperkirakan karena
menurunnya produksi prostaglandin E2 (PGE2) dan PGF2α
di amnion dan desidua, yang masing-masing menunjukkan
jalur akhir yang umum yang dapat memicu kontraksi
miometrium.
48
BAB 5
KESIMPULAN
 Menegakkan diagnosis kehamilan postterm
bukan merupakan hal yang mudah
 Penatalaksanaan kehamilan postterm pada
prinsip nya untuk merencanakan pengakhiran
kehamilan berdasarkan kesejahteraan janin dan
pelvik skore
 Jika pemeriksaan kesejahteraan janin didapatkan
hasil buruk, maka kehamilan harus segera
diterminasi.
49
50

More Related Content

Similar to PERSALINAN POSTTERM kehamilan dari udayana

Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah diniManajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to PERSALINAN POSTTERM kehamilan dari udayana (20)

Komplikasi kehamilan st
Komplikasi kehamilan stKomplikasi kehamilan st
Komplikasi kehamilan st
 
Refkas banyumas 1 gagal induksi
Refkas banyumas 1   gagal induksiRefkas banyumas 1   gagal induksi
Refkas banyumas 1 gagal induksi
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesi
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
 
ppt ILO obgyn.pptx
ppt ILO obgyn.pptxppt ILO obgyn.pptx
ppt ILO obgyn.pptx
 
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
 
Cr kista ovarium fixxx
Cr kista ovarium fixxxCr kista ovarium fixxx
Cr kista ovarium fixxx
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah diniManajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
Manajemen asuhan kebidanan ibu bersalin pada ny m dengan ketuban pecah dini
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 
Trauma_kehamilan.docx
Trauma_kehamilan.docxTrauma_kehamilan.docx
Trauma_kehamilan.docx
 
rev case report Obgyn ILO Aulia.docx
rev case report Obgyn ILO Aulia.docxrev case report Obgyn ILO Aulia.docx
rev case report Obgyn ILO Aulia.docx
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
AUDIT NEARMISS MATERNAL NY YERIKA.pptx
AUDIT NEARMISS MATERNAL NY YERIKA.pptxAUDIT NEARMISS MATERNAL NY YERIKA.pptx
AUDIT NEARMISS MATERNAL NY YERIKA.pptx
 
Ppt blighted ovum
Ppt blighted ovumPpt blighted ovum
Ppt blighted ovum
 
MAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxMAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptx
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
 
Kesehatan
KesehatanKesehatan
Kesehatan
 
Crs gemeli iroh
Crs gemeli   irohCrs gemeli   iroh
Crs gemeli iroh
 
Askeb riskayani ke 2
Askeb riskayani ke 2Askeb riskayani ke 2
Askeb riskayani ke 2
 
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
 

Recently uploaded

Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Google
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
jualobat34
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
moratmaret503
 
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandunganKimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janinKimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
jualobat34
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
FotocameraM10
 
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandunganKimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
UmiIstiqomah4
 
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
 
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandunganKimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
 
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janinKimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Singapura
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptxdermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
dermatologi bahan ajar ukmppd pasti lulus.pptx
 
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
 
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandunganKimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Samarinda jual obat penggugur kandungan
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
 
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
 

PERSALINAN POSTTERM kehamilan dari udayana

  • 1. Oleh : I Ketut Agus Suanjaya (0902005157) Pembimbing : Dr. I Gede Parwata Yasa, Sp.OG LAPORAN KASUS
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN  Bagi calon ibu, tidak melahirkan sesuai waktu yang ditentukan dapat menimbulkan kecemasan, karena mereka berpikir setelah tanggal perkiraan tersebut adalah sama dengan kehamilan lewat waktu/postterm dan mereka juga sering mendengar bahwa kehamilan postterm tersebut membawa resiko pada janin mereka  Kehamilan aterm jika kehamilan berlangsung antara 37-42 minggu, sedangkan kehamilan postterm adalah kehamilan yang berakhir lebih dari 42 minggu atau 294 hari dari hari pertama haid terakhir (HPHT). 2
  • 3. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI Menurut Federation of Gynecologist and Obstetricians (FIGO), postterm adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu terhitung dari HPHT dan siklus menstruasi 28 hari. American College of Obstetricians and Gynecologist (1997), postterm adalah kehamilan 42 minggu penuh (294 hari) atau lebih dihitung dari HPHT, dengan asumsi ovulasi terjadi 2 minggu setelah haid terakhir 3
  • 4. 2.2 INSIDEN  Frekuensi terjadinya kehamilan postterm berkisar antara 4- 14% dengan mereka yang berakhir dalam 43 minggu mencapai 2-7%. Kemungkinan persalinan terjadi pada hari ke 280 setelah HPHT hanya sekitar 5%. 4
  • 5. 2.3 ETIOLOGI Kehamilan bisa lebih lama/memanjang, karena: 1. kehamilan itu sendiri, 2. faktor serviks, atau 3. karena gangguan pada keduanya yang akan mengarah tidak hanya pada persalinan dan pematangan serviks yang lama tapi juga efisiensi persalinan yang terganggu 5
  • 6. 2.4 DIAGNOSIS Ada beberapa cara menegakkan diagnosis kehamilan postterm yaitu: 1. HPHT berdasarkan neagle 2. USG 3. Ukuran Uterus 4. DJJ 5. Pemeriksaan cairan amnion. (AFI) 6
  • 7. 2.5 EFEK KEHAMILAN POSTTERM PADA JANIN DAN IBU 2.5.1 Efek pada janin 1. Gangguan pertumbuhan janin - Postmatur/dismatur: kering, rapuh, mekonium stain, kuku panjang, kulit yang tipis dan kurangnya jaringan lemak subkutan. 2. Mekonium stain dan aspirasi paru-paru. - Trjd 25-30% postterm. - ↓ Vol. cairan amnionmenumpuk di orofaring dan sal. Napassindrom aspirasi mekonium 3. Makrosomia 7
  • 8. 2.5.2 Efek pada ibu  Kemungkinan terjadinya laserasi pada dinding vagina, serviks dan perineum meningkat pada pembedahan saat persalinan.  Sementara persalinan dengan seksio caesar pada kehamilan postterm beresiko tinggi terhadap infeksi post partum, perdarahan, komplikasi luka, emboli paru, lebih lama tinggal di rumah sakit, dan kematian ibu. 8
  • 9. 2.6 GAMBARAN KLINIS BAYI POSTTERM  Stadium I Kulit menunjukkan gambaran akibat kehilangan verniks keseosa sehingga menjadi kering, rapuh, keriput dan mudah mengelupas. Tidak ada pewarnaan mekonium.  Stadium II Semua gejala stadium I ditambah mekonium pada kulit. Selaput ketuban dan tali pusat berwarna kehijauan.  Stadium III Semua gejala stadium I dan II disertai pewarnaan mekonium yang kuning terang pada kuku dan kulit, serta kuning kehijauan pada tali pusat 9
  • 10. 2.7 PENATALAKSANAAN Pada dasarnya penatalaksanaan kehamilan postterm adalah merencanakan pengakhiran kehamilan. Cara mengakhiri kehamilan: Tergantung dari hasil pemeriksaan kesejahteraan janin dan penilaian pelvic skore. 1. Bila kesejahteraan janin baik (NST baik) a) PS lebih atau sama dengan 5, dilakukan drips oksitosin. b) PS kurang dari 5, dilakukan pemantauan serial NST dan USG setiap 1 minggu, sampai umur kehamilan 44 minggu atau sampai PS lebih atau sama dengan 5. 10
  • 11. 2. Bila kesejahteraan janin mencurigakan: a) PS lebih atau sama dengan 5: - Dilakukan oksitosin drip dengan pemantauan Kardio tokografi (KTG) - Bila terdapat tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan diakhiri dengan seksio sesaria (SC) 11
  • 12. b) PS kurang dari 5 pemeriksaan ulangan keesokan harinya: - Bila hasilnya mencurigakan, dilakukan oxytocin challenge test (OCT): ► Bila hasil pemeriksaan OCT (+) dilakukan SC ► Bila hasil pemeriksaan OCT (-) dilakukan pemeriksaan serial sampai 44 minggu/ PS lebih dari 5. ► Bila hasil pemeriksaan OCT meragukan/ tidak memuaskan, dilakukan pemeriksaan OCT keesokan harinya. - Bila hasilnya baik, dilakukan pemeriksaan serial sampai 44 minggu/ PS lebih dari 5. 12
  • 13. 3. Bila kesejahteraan janin jelek (terdapat tanda-tanda insufisiensi plasenta dari NST/ OST) dilakukan SC. 4. Kehamilan dengan preeklampsia, PJT dan Diabetes mellitus gestasi tidak boleh dibiarkan sampai melebihi 40 minggu. 13
  • 14. BAB 3 LAPORAN KASUS  I. IDENTITAS Nama : ANG Usia : 19 tahun Alamat : Sidemen Pendidikan : Lulus SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Hindu Suku : Bali MRS : 23 Juni 2013 (11.00) 14
  • 15. II. KELUHAN UTAMA Hamil lewat waktu III.ANAMNESA :  Pasien mengeluhkan kehamilannya telah lewat waktu dari tanggal perkiraan persalinan yaitu pada tanggal 9 Juni 2013. Tanggal tersebut diperoleh pasien dari pemeriksaan kehamilannya di bidan.  sakit perut hilang timbul (-)  keluar air (-)  keluar lendir bercampur darah (-)  gerak anak (+) baik 15
  • 16. 2.Riwayat Menstruasi  Menarche umur ± 13 tahun, siklus teratur 28 hari, lamanya 3-4 hari tiap kali mentruasi dan 3 bulan terakhir sebelum amenorhoe haid pasien di katakan teratur.  Hari pertama haid terakhir : 2 September 2012  Taksiran persalinan : 9 Juni 2013 3.Riwayat Perkawinan Penderita menikah satu kali dengan suami sekarang selama 8 bulan. 4.Riwayat Kehamilan 1) Ini. 16
  • 17. 5.Riwayat Antenatal Care (ANC)  Bidan secara teratur  peningkatan berat badan selama kehamilan 12 kg  tekanan darah selama kehamilan normal (110-120/80 mmHg)  Imunisasi Tetanus Toxoid 2x  tablet SF 1 kali setiap hari sejak trimester kedua  Gerak anak mulai di rasakan sejak bulan Februari 2013.  Penderita pernah melakukan USG 1 kali. 17
  • 18. 6.Riwayat Pemakaian KB Tidak menanyakan riwayat KB penderita. 7.Riwayat Penyakit Terdahulu Penderita menyangkal memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan kehamilannya seperti, HIV,asma, jantung, DM, dan HT. 8.Riwayat Penyakit Keluarga Penderita menyangkal memiliki riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan kehamilannya seperti pendarahan, gangguan pembekuan darah, asma, jantung, DM, dan HTHT. 18
  • 19. IV. PEMERIKSAAN FISIK STATUS PRESENT Berat badan : 68 kg Tinggi badan : 160 cm Kesadaran : Compos mentis Tekanan darah : 120/80mmhg Nadi : 84 x/mnt Respirasi : 28 x/mnt Temperatur ax : 36,5 ºC 19
  • 20. STATUS GENERAL Mata : anemia -/-, ikt -/- THT : kesan normal Cor : S1S2 tunggal reguler murmur (-) Pulmo : ves +/+, Rh -/-, wh -/- Mammae : hiperpigmentasi areola mammae, penonjolan kel. Montgomery,mammae tampak tegang Abdomen : sesuai status obstetri. Extremitas: edema -/- pada tungkai bawah 20
  • 21. STATUS OBSTETRI Pemeriksaan luar Inspeksi Tampak perut membesar dengan striae gravidarum ( striae livide) Palpasi  Pemeriksaan Leopold I. Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah procesus Xiphoideus (31 cm) Teraba bagian bulat dan lunak (kesan bokong) II.Teraba tahanan keras di kiri (kesan punggung) III.Teraba bagian bulat, keras (kesan kepala) IV.Bagian bawah sudah masuk 4/5 bagian dari pintu atas panggul  His (-) 21
  • 22. Auskultasi DJJ +, punctum maksimum pada abdomen bawah bagian kiri, frekuensi 140x/menit Pemeriksaan dalam VT : Pembukaan servik 1 cm, eff 25%, lunak, medial, ketuban (+) Teraba kepala, denominator belum jelas, penurunan Hodge I Tidak teraba bagian kecil atau tali pusat. 22
  • 23. V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Hematologi Rutin  WBC : 8,3 103/µL  RBC : 3,75. 106/µ  HGB : 12,2L g/dL  HCT : 40,2 L %  PLT : 208. 103/L VI. DIAGNOSA  G1P0000, 42mg, Tunggal/ Hidup, PBB 2945, PS= 5. 23
  • 24. VII.PENATALAKSANAAN Pdx : AT, BT, CT Tx : Exp. pervaginam Induksi serial dengan oksitosin drip sesuai protap Amoxicilin 3x1gr Mx : tanda-tanda impartu, vital sign, DJJ. KIE : Pasien dan keluarga tentang keadaan janin dan rencana tindakan 24
  • 25. VIII PERJALANAN PENYAKIT  Tgl 23 Juni 2013  Di lakukan induksi dengan oksitosin drip seri I, berupa 2,5 IU oksitosin dalam 500 ml Dextrose 5% di mulai 10 tetes/mnt maksimal 60 tetes/mnt.  11.30  10tetes/mnt, DJJ (+) 145x/menit HIS (-)  12.00  20tetes/mnt DJJ (+) 140 x/menit HIS (-)  12.30  30tetes/mnt DJJ (+) 143 x/menit HIS (-)  13.00  40tetes/mnt DJJ (+) 140 x/menit HIS (-)  13.30  50tetes/mnt DJJ (+) 137 x/menit HIS (-)  14.00  60tetes/mnt DJJ (+) 141 x/menit HIS (-) 25
  • 26. 14.00  VT : P Ø 1 cm, sedang, medial, ketuban (+), teraba kepala, denominator belum jelas, penurunan Hodge I +, tidak teraba bagian kecil dan tali pusat.  Ass : G1P0000 42 T/H  Tx : Induksi serial oksitosin di lanjutkan.  Mx : Tanda-tanda impartu, vital sign, DJJ. 26
  • 27.  Dilanjutkan induksi oksitosin drip seri I, berupa 5 IU oksitosin dalam 500 ml Dextrose 5% di mulai 30 tetes/mnt maksimal 60 tetes/mnt.  14.30  30tetes/mnt, DJJ (+) 145 x/menit HIS (-)  15.00  40tetes/mnt DJJ (+) 139 x/menit HIS (-)  15.30  50tetes/mnt DJJ (+) 140 x/menit HIS (+) 1x/10’ selama 10-15”  16.00  60tetes/mnt DJJ (+) 133 x/menit HIS (+) 1x/10’ selama 10-15” 27
  • 28.  16.00  Abdomen: HIS (+) 2-3x/10’ selama 15-20” DJJ (+) 140 x/menit  VT : P Ø 4 cm, eff 50 %, ketuban (+), teraba kepala UUK kiri depan, pe H II, tak teraba bagian kecil atau tali pusat  Ass : G1P0000 42 mg T/H PK I (fase aktif)  Tx : Induksi serial oksitosin di lanjutkan.  Mx : Pantau sesuai partograf WHO. 28
  • 29.  Dilanjutkan induksi oksitosin drip seri I, berupa 10 IU oksitosin dalam 500 ml Dextrose 5% di mulai 30 tetes/mnt maksimal 60 tetes/mnt.  16.30  30tetes/mnt, DJJ (+) 145 x/menit HIS (+) 2- 3x/10’ selama 15-20”  17.00  40tetes/mnt DJJ (+) 139 x/menit HIS (+) 3- 4x/10’ selama 30-35”  17.30  50tetes/mnt DJJ (+) 140 x/menit HIS (+) 4- 5x/10’ selama 35-40” 29
  • 30.  17.35  Pasien ingin mengedan HIS (+) 4-5x/10’ selama 35-40” DJJ (+) 144 x/menit VT : P Ø lengkap, ketuban (-), teraba kepala, UUK kiri depan, pe H III (+), tak teraba bagian kecil atau tali pusat  Ass: G1P0000 42mg T/H + PK II  Tx : Pimpin persalinan  Mx : Vital sign Ibu  KIE: cara meneran 30
  • 31. 17.50 Lahir bayi perempuan segera menangis, BB= 2800gr, PB=50cm, AS=7-8, anus (+), kelainan tidak ada, tidak di dapat kan tanda-tanda posmatur. Manajemen aktif kala III 18.00 Lahir plasenta, kesan lengkap, dengan berat + 200gr, kalsifikasi -. evaluasi : kontraksi uterus baik perdarahan + 150 cc Laserasi perineum grade II  hecting 31
  • 32.  Ass : P1001 P spt B hari 0  Tx : Amoxycilin 3x500mg Meloxicam 1x15 mg Metergin 3x0,125 mg Sulfas Ferrous 1x200mg Mx :observasi 2jam PP KIE: mobilisasi dini, ASI eksklusif, KB Postpartum 32
  • 33. Tabel evaluasi 2 jam PP  19.30 Pasien pindah ruangan Pukul TD N RR kontraksi Kandung kemih Perdaraha n 18.15 110/70 80 20 + kosong - 18.30 110/70 80 20 + kosong - 18.45 120/70 84 20 + kosong - 19.00 120/80 84 20 + kosong - 19.15 120/80 82 20 + kosong - 19.30 120/80 82 20 + kosong - 33
  • 34. Follow Up Tgl 24 Juni 2013 S: keluhan nyeri luka jahit (+), ASI (+), BAK (+), BAB (+) O: Status Present: T: 120/80 mmHg RR : 20 X/menit Nadi : 80 x/menit Temperatur : 37,1 0 C Status general: Mata: an-/- Thorax: Cor: S1S2 tunggal, regular, murmur (-) Pulmo : vesikuler (+)/(+), rhonki (-)/(-), wheezing (-)/(-) Abdomen: tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik. Vagina : lochia (+), perdarahan aktif (-) Ass : P1001 Pspt B pp hr 1 34
  • 35.  Terapi : - Amoxycilin 3x500 mg - meloxicam 1x15mg - Methyl ergometrin 3x0,125mg - SF 1 x 200mg  Mx : keluhan, vital sign, perdarahan, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus  KIE : Mobilisasi dini ASI Eksklusif KB Post partum 35
  • 36. BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Diagnosis Ada beberapa cara menegakkan diagnosis kehamilan postterm yaitu: 1. HPHT berdasarkan neagle 2. USG 3. Ukuran Uterus 4. DJJ 36
  • 37. Dari kasus anamnesa :HPHT 2 September 2012, dengan siklus menstruasi teratur setiap bulannya (setiap 28 hari, selama 3-4 hari). Menurut rumus Naegle : taksiran partus (TP)-nya adalah tanggal 9 Juni 2013 Penderita datang pd tanggal 9 Juni 2013. 37
  • 38. pemeriksaan fisik :  hiperpigmentasi areola mamma dan striae gravidarum  tinggi fundus uteri adalah 3 jari dibawah procesus xiphoideus ( 31 cm )dan tidak dirasakan adanya his, sedangkan berdasarkan auskultasi didapatkan denyut jantung janin (DJJ) + 140x/menit Pemeriksaan dalam VT : Pembukaan servik 1 cm, eff 25%, lunak, medial, ketuban (+) Teraba kepala, denominator belum jelas, penurunan Hodge I Tidak teraba bagian kecil atau tali pusat. 38
  • 39. Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan ultrasonografi dan didapatkan hasil , yaitu: presentasi janin letak kepala, dan volume cairan amnion berkurang/oligohidramnin Pelvik skore: P Ø 1cm : 1 efficement 25% : 0 Lunak : 2 Medial : 1 Penurunan -2 : 1 39
  • 40. Pada kasus didiagnosis: G1P0000, UK 42minggu, T/H, PBB= 2945 gram, PS=5. 40
  • 41. 4.2 PENATALAKSANAAN Pada dasarnya penatalaksanaan kehamilan postterm adalah merencanakan pengakhiran kehamilan. Cara mengakhiri kehamilan: Tergantung dari hasil pemeriksaan kesejahteraan janin dan penilaian pelvic skore. 1. Bila kesejahteraan janin baik (NST baik) a) PS lebih atau sama dengan 5, dilakukan drips oksitosin. b) PS kurang dari 5, dilakukan pemantauan serial NST dan USG setiap 1 minggu, sampai umur kehamilan 44 minggu atau sampai PS lebih atau sama dengan 5. 41
  • 42. 2. Bila kesejahteraan janin mencurigakan: a) PS lebih atau sama dengan 5: - Dilakukan oksitosin drip dengan pemantauan Kardio tokografi (KTG) - Bila terdapat tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan diakhiri dengan seksio sesaria (SC) 42
  • 43. b) PS kurang dari 5 pemeriksaan ulangan keesokan harinya: - Bila hasilnya mencurigakan, dilakukan oxytocin challenge test (OCT): ► Bila hasil pemeriksaan OCT (+) dilakukan SC ► Bila hasil pemeriksaan OCT (-) dilakukan pemeriksaan serial sampai 44 minggu/ PS lebih dari 5. ► Bila hasil pemeriksaan OCT meragukan/ tidak memuaskan, dilakukan pemeriksaan OCT keesokan harinya. - Bila hasilnya baik, dilakukan pemeriksaan serial sampai 44 minggu/ PS lebih dari 5. 43
  • 44. 3. Bila kesejahteraan janin jelek (terdapat tanda-tanda insufisiensi plasenta dari NST/ OST) dilakukan SC. 4. Kehamilan dengan preeklampsia, PJT dan Diabetes mellitus gestasi tidak boleh dibiarkan sampai melebihi 40 minggu. 44
  • 45. Dari kasus  Berdasarkan hasil pemeriksaan dalam (VT), ditemukan pembukaan 1 jari=1, effesement 25%=0, konsistensi lunak=2, posisi uterus medial=1, ↓ H I=1 , yaitu sesuai dengan PS (pelvic scorer) =5.  Maka dilakukan induksi dengan oksitosin drip seri I, berupa 2,5 IU oksitosin dalam 500 ml Dextrose 5% di mulai 10 tetes/mnt setiap 30 menit tetesan di naikkan 10 tetes/mnt maksimal 60 tetes/mnt. 45
  • 46.  dilanjutkan dengan induksi oksitosin 5 IU dalam 500ml Dextrose 5% diawali 30tetes/menit dan maksimal 60tetes/menit.  dilanjutkan dengan induksi oksitosin 10 IU dalam 500ml Dextrose 5% diawali 30tetes/menit dan maksimal 60tetes/menit.  Pada pukul 17.50 lahir bayi perempuan, segera menangis, BB=2800gr, PB=50cm, AS=7-8, anus +, kelainan tidak ada, tidak didapatkan tanda-tanda postmatur. Pukul 18.00 lahir plasenta berat + 200gr, kesan komplit, kalsifikasi -. 46
  • 47.  Tanda-tanda postmatur adalah tidak adanya lanugo, rambut lebat, kuku panjang, kulit keriput dan kering, pewarnaan mekonium pada kulit, verniks kaseosa tidak ada atau sedikit, wajah tampak tua,tubuh kurus dan tungkai panjang  Pada bayi penderita tidak didapatkan tanda-tanda postmatur. Hal ini bisa terjadi karena hanya 10-20% yang menunjukan tanda-tanda tersebut. Dan tanda-tanda tersebut juga bisa didapatkan pada janin yang umur kehamilannya 38-41 minggu. 47
  • 48.  Kehamilan postterm adalah kehamilan yang berakhir lebih dari 42 minggu atau 294 hari dari hari pertama haid terakhir (HPHT).  Etiologi terjadinya kehamilan postterm diperkirakan karena menurunnya produksi prostaglandin E2 (PGE2) dan PGF2α di amnion dan desidua, yang masing-masing menunjukkan jalur akhir yang umum yang dapat memicu kontraksi miometrium. 48 BAB 5 KESIMPULAN
  • 49.  Menegakkan diagnosis kehamilan postterm bukan merupakan hal yang mudah  Penatalaksanaan kehamilan postterm pada prinsip nya untuk merencanakan pengakhiran kehamilan berdasarkan kesejahteraan janin dan pelvik skore  Jika pemeriksaan kesejahteraan janin didapatkan hasil buruk, maka kehamilan harus segera diterminasi. 49
  • 50. 50