2. PENDAHULUAN
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan, sebagai batasan kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram.
Abortus inkomplit adalah sebagian buah
kehamilan telah keluar melalui kanalis
servikalis dan masih terdapat sisa konsepsi
dalam rongga rahim.
WHO : 4,2 juta abortus terjadi setiap tahun di Asia Tenggara
dengan perincian :
- 1,3 juta di Vietnam dan Singapura
- 750.000–1,5 juta di Indonesia
- 155.000–750.000 di Filiphina
- 300.000–900.000 di Thailand.
Australian Consortium For Indonesian Studies, bahwa hasil penelitian yang dilakukan di 10
kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia menunjukkan terjadi 43 kasus aborsi/100
kelahiran hidup.
3. DEFINISI
Ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin mampu hidup
luar kandungan. Batasan abortus
adalah umur kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari
500 gram. Menurut WHO/FIGO jika
kehamilan kurang dari 22 minggu, bila
berat janin tidak diketahui.
4. EPIDEMIOLOGI
Riskesdas tahun 2010 :
Presentase kejadian abortus spontan di Indonesia
berdasarkan kelompok umur :
- 3,8% pada kelompok umur 15–19 tahun
- 5,8 % pada kelompok umur 20-24 tahun
- 5,8% pada kelompok umur 25-29 tahun
- 5,7% pada kelompok umur 30-34 tahun
Tinggi Angka Kematian Ibu (AKI) menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007:
228/100.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian ibu di Indonesia perdarahan (30%), infeksi (12%), eklampsi (25%), abortus (5%),
partus lama (5%), emboli obstetri (3%), komplikasi masa nifas (8%) dan penyebab lainnya (12%).
8. ABORTUS INKOMPLET
Merupakan pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu, berat janin kurang dari
500 gram dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
9. ABORTUS INKOMPLET
- Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada
yang tertinggal.
- Pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis masih terbuka dan teraba
jaringan dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum.
- Perdarahan biasanya masih terjadi jumlahnya banyak atau sedikit
bergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan sebagian
placental site masih terbuka sehingga perdarahan berjalan terus.
- Pasien dapat jatuh dalam keadaan anemia atau syok hemoragik sebelum
sisa jaringan konsepsi dikeluarkan.
10. PATOFISIOLOGI
Abortus
Perdarahan dalam
desidua basalis Nekrosis jaringan sekitar
Uterus berkontraksi
UK < 8 minggu :
Hasil konsepsi dikeluarkan
seluruhnya karena vili korialis
belum menembus desidua
secara mendalam
UK 8-14 minggu :
Vili korialis menembus
desidua lebih dalam
sehingga plasenta tidak
terlepas sempurna dan
meyebabkan banyak
perdarahan
UK > 14 minggu :
Hasil konsepsi dikeluarkan
setelah ketuban pecah
diikuti plasenta
12. TATALAKSANA
- Memperbaiki keadaan umum (tekanan darah nadi, pernapasan,
suhu) bila perdarahan banyak, berikan transfusi darah dan cairan
yang cukup.
- Awasi perdarahan, jika perdarahan tidak seberapa banyak dan
kehamilan kurang dari 16 minggu, evaluasi dapat dilakukan
secara digital atau dengan cunam ovum untuk mengeluarkan
hasil konsepsi yang keluar melalui serviks.
- Periksa tanda-tanda syok, segera mulai penanganan syok.
15. IDENTITAS
Nama : Ny. TS
Umur : 18 Tahun
Status : Belum Menikah
Alamat : Totok
Agama : Katholik
Hari/tanggal : 19 September 2022 Jam 15.00 WITA
LAPORAN KASUS
16. Keluhan Utama :
Keluar darah dari jalan lahir
ANAMNESIS
RPS :
• Pasien diantar keluarga ke UGD PKM Radamata dengan keluhan
perdarahan dari jalan lahir. Keluhan ini dialami sejak 2 hari yg lalu
• 17 september sekitar pukul 16.00 WITA, awalnya pasien merasakan
nyeri perut bagian bawah dan keluar flek-flek darah saja.
• Kemudian keesokan harinnya tanggal 18 september sekitar pukul
12.00 WITA keluar darah beserta gumpalan darah dari jalan lahir
sehingga pasien pergi ke dukun untuk urut-urut.
17. Anamnesis
• Dan menurut pasien dikatakan oleh dukun bahwa kandungan pasien baik-baik saja.
Pada tanggal 19 september sekitar jam 08.00 WITA keluar darah semakin banyak,
pasien mengatakan > 5 x ganti pembalut dan nyeri perut hebat dan pasien merasa
lemas sehingga pasien dianttar keluarga ke PKM.
• Riwayat haid terakhir tanggal 13 juni 2022. Pasien belum pernah memeriksakan diri
ke PKM maupun posyandu. Passien hanya pergi ke Dukun untuk urut-urut. Selama
hamil, pasien mengaku sudah > 6 kali urut-urut di Dukun.
19. PEMERIKSAAN FISIK
● Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
● Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)
● TTV :
● TD : 110/70 mmHg
● S : 36.5°C
● N : 92 x/menit
● RR : 24x/menit
● SpO2 : 97%
20. ● Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
● Leher : Pembesaran KGB -/-, pembesaran kel. tiroid (-)
● Thoraks :
○ Cor : S1S2 T/R, gallop (-), murmur (-)
○ Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
● Abdomen
○ Auskultasi: BU (+) kesan normal
○ Palpasi : Nyeri tekan (-). Hepar dan lien tidak teraba.
● Ekstremitas
○ Akral dingin (-/-), Edema esktremitas -/- , CRT < 2”
TFU : Ballotement (+) Setinggi Simphysis Pubis
21. Status Ginekologi :
● Inspekulo: Vulva-vagina tak ada kelainan, fluxus (+) fluor (-)
portio licin terbuka, jaringan menonjol
Hasil Event Test : Positif
22. Asessment :
● G1P0A0 UK 14 minggu + Abortus Inkomplit
Planning
● IVFD RL 20 tpm
● Ekstra Parasetamol 1 tab
● Pasang Kateter
● Observasi TTV
● KIE keluarga rujuk ke RS untuk dilakukan Kuretase
23. PEMBAHASAN
● Kasus
Pada kasus , ditemukan
bahwa Pasien perempuan
Berusia 18 Tahun
● Teori
● Menurut pendapat para Ahli dikatakan Usia dapat mempengaruhi
kejadian Abortus karena wanita muda <20 tahun sel telur yang
belum sempurna sehingga dikhawatirkan terjadi kecacatan fisik
pada bayi. Kekurangan gizi juga berisiko mengalami abortus,
sebab janin membutuhkan nutrisi yang cukup untuk
pertumbuhan dan perkembangannya sedangkan ibu juga dalam
masa pertumbuhan sebagai pematangan organ reproduksi,
sehingga asupan nutrisi tidak tercukupi.
24. Pembahasan
● Kasus
● Dari anamnesis didapatkan
Pasien datang dengan
keluhan Nyeri perut bagian
bawah dan keluar darah dari
jalan lahir dan Haid terakhir
pasien bulan Juni 2022.
Dilakukan Event test
hasilnya positif. Dari
keterangan pasien diketahui
bahwa usia kandungan
pasien saat datang adalah 14
minggu
● Teori
● Sesuai dengan Defenisi Abortus , adalah
ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin mampu hidup luar
kandungan. Batasan abortus adalah umur
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat
janin kurang dari 500 gram Keluhan ini
sesuai dengan teori, Perdarahan biasanya
masih terjadi jumlahnya pun masih banyak
atau sedikit bergantung pada jaringan yang
tersisa, yang menyebabkan sebagian
placental site masih terbuka sehingga
perdarahan berjalan terus.
25. Pembahasan
● Kasus
● Dari Pemeriksaaan
Ginekologis didapatkan
TFU Setinggi Symfisis
Pubis pada pemeriksaan
Inspekulo ditemukan
Vulva-vagina tak ada
kelainan, fluxus (+) fluor
(-) portio licin terbuka,
jaringan menonjol.
● Teori
● Sesuai dengan teori yang
mengatakan - Pada
pemeriksaan pelvis, sisa
hasil konsepsi ditemukan
di dalam uterus, dapat
juga menonjol keluar,
atau didapatkan di liang
vagina. - Serviks terlihat
dilatasi
26. Perdarahan Nyeri Perut Uterus Serviks Kondisi Klinis
Abortus iminens Sedikit (-)/sedikit Mulas TFU Sesuai UK OUE tertutup Hasil Konsepsi
masi baik,
Ekspulsi (-)
Abortus Insipien Bertambah
sesuai
pembukaan
serviks dan UK
Sedang-Hebat TFU sesuai UK Serviks
mendata, OUE
Terbuka
Hasil konsepsi
masi dalam
cavum uteri ,
Ekspulsi (-)
Abortus
Inkomplit
Banyak/sedikit
tergantung
jaringan yg
tersisa
Sedang-Hebat TFU lebih kecil OUE Terbuka,
Jaringan
Menonjol
Ekspulsi
sebaguian hasil
konsepsi,masi
ada yg tertinggal
Abortus Komplit Sedikit Tanpa/sedikit TFU lebih Kecil OUE tertutup Ekspulsi seluruh
hasil konsepsi
Missed Abortion - - TFU lebih Kecil Tertutup Janin mati,
ekspulsi (-)
27. Pembahasan
● Kasus
● Penatalaksanaan yang
dilakukan
● IVFD RL 20 tpm ,
Ekstra Parasetamol 1 tab,
● Pasang Kateter
● OBservasi TTV,
● KIE keluarga rujuk ke
RS untuk dilakukan
Kuretase
● Teori
● Memperbaiki keadaan umum,
termasuk tanda vital (Awasi perdarahan
● Periksa tanda-tanda syok
● Pemberian antibiotika yang cukup
tepat: 24-48 jam
● bila terjadi perdarahan yang banyak,
lakukan dilatasi dan kuretase untuk
mengeluarkan hasil konsepsi.
28. PENUTUP
● Telah dilaporkan sebuah kasus atas nama Ny.TS 18 tahun dengan
diagnosa Abortus inkomplit, Pasien diberikan cairan kemudian di
rujuk ke RS Karitas untuk dilakukan Kuretase. Pasien dirawat di RS
Karitas 2 hari Pasien diperbolehkan untuk pulang pada tanggal 21-
09 -2022