1. Kasus ini mendiagnosis pasien dengan cephalopelvic disproportion (CPD) yang disebabkan oleh ukuran kepala janin yang terlalu besar untuk muat melalui panggul sempit ibu.
2. Penatalaksanaan melalui trial of labour gagal mencapai partus alami sehingga dilakukan terminasi kehamilan dengan sectio caesarea.
3. Diagnosis dan tindakan medis yang diambil untuk kasus ini sesuai dengan kondisi klinis dan anamnes
2. PENDAHULUAN
Distosia adalah persalinan yang abnormal atau sulit dan ditandai dengan terlalu
lambatnya kemajuan persalinan. Kelainan persalinan ini menurut ACOG dibagi
menjadi 3 yaitu kelainan kekuatan (power), kelainan janin (passenger), dan
kelainan jalan lahir (passage).2 30% ibu dengan persalinan berkepanjangan
mengalami disproporsi sefalopelvik, sedangkan kelainan ini didiagnosis pada 45%
ibu yang mengalami gangguan kemacetan persalinan.
Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian
antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui
vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang
besar ataupun kombinasi keduanya.
Pengetahuan yang baik tentang CPD ini sepatutnya dimiliki oleh setiap dokter
muda sebagai bekal dalam praktek kedokteran umum agar dapat mengambil
keputusan dan penatalaksanaan yang tepat. Sebab, penatalaksanaan yang tepat
terhadap CPD dapat mengurangi angka mortalitas dan morbiditas pada ibu
maupun janin
3. ANAMNESIS
Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Usia : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Cianjur
Tanggal masuk RS : 23 Oktober 2017
4. Keluhan utama:
Pasien G1P0A0 mengeluh keluar air-air dari jalan lahir
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien G1P0A0 merasa hamil 9 bulan, Pasien
mengeluhkan keluar air-air sejak 6 jam sebelum masuk
Rumah Sakit. Darah dan lendir belum keluar. Pasien
juga mengeluh mulas-mulas yang hilang timbul sejak 1
hari yang lalu. Pasien juga mengatakan pergerakan bayi
masih dirasakan.
5. Riwayat menstruasi:
Menarkhe : 9 tahun
Siklus : Teratur, 28 hari
Lama haid : 7 hari
Keluhan saat haid : Disangkal, 3 kali ganti pembalut
HPHT : 22 Januari 2017
HTP : 29 Oktober 2017
Riwayat obstetri:
Hamil sekarang
Riwayat KB:
Tidak ada
Riwayat Pernikahan:
1 kali, usia pernikahan 1 tahun
Riwayat Penyakit dahulu:
HT (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-), Peny. Jantung (-), Peny. Paru (-).
Riwayat penyakit keluarga:
HT (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-), Peny. Jantung (-), Peny. Paru (-).
6. Pemeriksaan Fisik
Status Pasien
Keadaan Umum : Tampak Sedang
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Tinggi Badan : 145 cm
Berat Badan : 55 kg
Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
Thorax
Jantung : BJ 1 & 2 Reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Paru : VBS kanan=kiri, Rhonki (-), Wheezing (-)
Iktus kordis : 2 cm di lateral linea mid clavicula sinistra, kuat
angkat (+), melebar (+)
Abdomen : normal
Genitalia : normal
Ekstremitas : Edema ekstremitas bawah -/-, akral hangat +/+
7. Status Obstretikus
Abdomen
Inspeksi : Membuncit sesuai usia kehamilan aterm
Linea Mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+)
Sikatrik (-)
Palpasi
Leopold I : tinggi fundus uteri 32 cm
Leopold II : teraba punggung disebelah kanan ibu
Leopold III : teraba kepala
Leopold IV : belum masuk PAP
Auskultasi :Bising usus (+) Normal, DJJ : 135 x/menit
His : 1 x 10’ 15”
Taksir berat janin : (32-13) x 155 = 2945 gram
Pemeriksaan dalam : Pembukaan : 1 cm
Porsio : tebal, lunak
Pemeriksaan panggul dalam
Promontorium : tidak teraba
Spina ischiadica agak menonjol
Distansia intertuberosum : 7 cm (kurang dari 1 kepalan tangan)
9. Koagulasi
Waktu pembekuan (CT) : 4’
Waktu perdarahan (BT) : 2’
Imunologi
HBsAg : 0,01
Anti HIV : Non Reaktif
Kimia klinik
Glukosa sewaktu : 68 mg/dL
Ureum : Tidak ada data
Creatin : Tidak ada data
SGOT : 23 U/L
SGPT : 13 U/L
Albumin : Tidak ada data
Protein
Protein urin : Tidak ada data
14. FOLLOW UP RUANGAN
Tanggal / Jam Follow up
23 Oktober 2017
15.00
Menerima pasien dari IGD dan
melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Diagnosis: G1P0A0 gravida 38- 39
minggu kala 1 fase laten dengan CPD
Lapor dr. SpOG, advis:
RL 20 tpm
Cefotaksim 2x1
As Traneksamat 3x1
Gastrul ¼ tab/ vaginam (
1x)
15. Memasukkan gastrul/ vaginam
Melakukan skin test cefotaxime
dan pemasangan infus
Melakukan injeksi cefotaxime 1 gr/
iv
17.00 TD: 110/70 mmHg P: 80x/menit
RR: 20x/menit S:36,50C
KU: sedang
Kesadaran : compos mentis
DJJ : 135 x/menit
HIS : 2 x 10’ 30 – 35”
VT : vulvovagina normal, portio
lunak, , pembukaan 2 cm, kepala di
Hodge 1, pelepasan lendir-darah.
16. 19.30 VT : vulvovagina normal, portio
lunak, pembukaan 4 cm, ketuban (-
), bagian terdepan kepala,
penurunan hodge 1, pelepasan
lendir dan darah (+).
21.30 VT : vulvovagina normal, portio
lunak, pembukaan 5 cm, ketuban (-),
bagian terdepan: kepala, penurunan
hodge 2, pelepasan lendir dan darah
(+).
DJJ 130 x / menit
His : 4 x 10’ 30-35”
21.45 Injeksi Cefotaxime 1 gr/ iv
17. 22.10 Lapor dr. Sp.OG, advis:
Observasi
23.00 VT : vulvovagina normal, portio
lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
(-), bagian terdepan: kepala,
penurunan hodge 2, pelepasan
lendir dan darah (+).
His : 4x 10’ 30 - 35”
DJJ : 146 x/ menit
23.45 His 4 x 10’ 45 – 50”
DJJ 153 x/menit
18. 24 Oktober 2017
00.15
His 5x 10’ 45-50”
DJJ 120 x/ menit,
00.30 VT : vulvovagina normal, portio
lunak, pembukaan 10 cm, ketuban
(-), bagian terdepan kepala, caput
(+), penurunan hodge 2,
pelepasan lendir dan darah (+).
22. Pembahasan
Teori Kasus
Riwayat Obstetri: pernah
mengalami persalinan lama,
janin besar, CPD
Riwayat penyakit TB tulang
Riwayat trauma pelvis
Merupakan kehamilan pertama
pasien dengan usia kehamilan
39 minggu
Pasien tidak pernah mengalami
penyakit TB tulang ataupun
kecelakaan
23. Teori Kasus
Antropometri Ibu
CPD dicurigai pada wanita
dengan tinggi badan kurang
dari 158 cm.
Wanita dengan dwarfisme
yaitu tinggi badan < 147 cm
setelah dewasa, umumnya
melahirkan dengan sectio
sesarea dengan janin yang
cukup besar yaitu 2.600 gram.
Kepala masih diatas PAP
Tinggi badan ibu 145 cm
Pada Palpasi didapatkan TFU= 32
cm
Taksir berat badan janin: (32-13) x
155 = 2945 gram
Leopold I : teraba bokong
Leopold II : teraba
punggung disebelah kanan ibu
Leopold III : teraba kepala
Leopold IV : belum masuk PAP
24. Teori Kasus
Kesempitan PAP, PTP, PBP pada
pengukuran panggul dalam
CV < 10
Distansia Interspinarum < 9 cm atau spina
ischiadika yang besar dan menonjol
Distansia intertuberosum < 8 cm
Umumnya CPD juga disebabkan oleh
malpresentasi dan malposisi janin
Terbentuknya caput dan molase berat
Pemeriksaan panggul dalam
Promontorium : tidak teraba
Spina ischiadica agak menonjol
Distansia intertuberosum : 7 cm (kurang
dari 1 kepalan tangan)
VT : vulvovagina normal, portio lunak,
pembukaan 10 cm, bagian terdepan kepala,
caput (+), penurunan hodge 2, pelepasan
lendir dan darah (+).
25. Teori Kasus
Distosia adalah persalinan yang
abnormal atau sulit dan ditandai
dengan terlalu lambatnya
kemajuan persalinan. 30% ibu
dengan persalinan berkepanjangan
mengalami disproporsi
sefalopelvik.
Pasien sudah mengalami
pembukaan lengkap sejak pukul
00.15 a.m. namum belum
melahirkan hingga pukul 11.00
a.m
27. KESIMPULAN
Cephalophelvic Dipropotion adalah diagnosa medis yang digunakan
ketika kepala bayi dinyatakan terlalu besar untuk muat melewati
panggul ibu. Dispropotion sefalopelvik adalah keadaan yang
menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu
sehingga janin tidak dapat keluar dari vagina. Dispropotion
sefalopelvic disebabkan oleh panggul yang sempit, janin yang besar
ataupun kombinasi keduanya. Karena trial af labour gagal, maka
terminasi kehamilan dilakukan dengan seksio caesarea.
28. DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F.G, Leveno, K.J, et al. 2010. Abnormal Labor in William’s Obstetry 23rd
Edition. Philadelphia : Mc-Graw-Hill.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta Pusat: Yayasan Bina Pustaka.
Oxorn, H & William R. Forte. 1990. Ilmu Kebidanan: patologi dan Fisiologi persalinan.
Yogyakarta: Essentia Medica.
Rasjidi, Imam. 2009. Manual Seksio Sesarea & laparotomi kelainan adneksa. Jakarta:
Sagung Seto.
Depkes RI. 2008. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif. Jakarta.
Decherney, Alan & Lauren Nathan. 2003. Current Obstetri and Gynecologic Diagnosis
and Treatment, ninth Edition. Los Angeles: Mc-Graw hill.
Hamilton, Diana. 2004. Lecture Notes: Obstetrics and gynaecology, second edition.
Australia: Blackwell.
Chan, Paul & Susan Johnson. 2004. Gynecology and Obstetrics 2004 Edition New
ACOG Treatment Guidelines. California: Current Clinical Strategies.
Labour and Delivery Care HEAT Module.
http://labspace.open.ac.uk/mod/oucontent/view.php?id=452296§ion=1.4. Di akses
tanggal 22 September 2013
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. ECG: Jakarta
Martaadisoebrata, Djamhoer. 2005. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi
Edisi 2. ECG : Jakarta.