SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PENGKAJIAN PKK 2
FENI RATNA SOLIHA (P17324218009)
TINGKAT 3A
Poltekkes kemenkes Bandung
Prodi Kebidanan Bogor
T.A 2020/2021
Bogor, 14-10-2020
Deteksi Masalah
Persalinan Kala I-IV
PENYULIT /
KOMPLIKASI
DALAM
PERSALINAN
KALA I & II
Masalah pada Kala 1 dan 2
DISTOSIA KELAINAN
PRESENTASI DAN
POSISI (MAL POSISI)
DISTOSIA KARENA
KELAINAN HIS
DISTOSIA KARENA
KELAINAN ALAT
KANDUNGAN
DISTOSIA
KARENA
KELAINAN JANIN
Presentasi
puncak kepala
Presetasi dahi
Persentasi
muka
Persentasi
occipito
posterior
Fase Labour
Persalinan Lama
Inersia Uteri Hipotonik
Inersia Uteri Hipertonik
Inersia Uteri Tak
Terkoordinasi
Fase Laten Memanjang
Fase Aktif Memanjang
Vulva
Vagina
Uterus
Makrosomia
Hidrosefalus
Anensefalus
Kembar siam
DISTOSIA
KARENA
KELAINAN JALAN
LAHIR
Kesempitan Pintu
Atas Panggul (PAP)
Kesempitan Bidang
Tengah Panggul
(BTP)
Kesempitan
Pintu Bawah
Panggul (PBP)
Gawat Jjanin
DISTOSIA KELAINAN PRESENTASI DAN POSISI (MAL POSISI)
Penyulit Etiologi Penatalaksanaan Komplikasi
Presentasi
puncak
kepala
1. Kelainan Panggul
2. Anak kecil/mati
3. Kerusakan dasar
panggul
1. Usahakan lahir pervaginam
karena kira kira 75% bisa lahir
pervaginam karena kira-kira 75 %
bisa lahir spontan.
2. Bila ada indikasi ditolong dengan
vakum/forcep bisanya anak yang
lahir didapat caput dengan Ubun
Ubun Besar
Ibu
a. Robekan jalan lahir yang lebih
luas
b. Partus lama
Anak
a. Karena partus lama dan
molase hebat sehingga
mortalitas anak agak tinggi
Presetasi
dahi
1. Panggul sempit
2. Janin besar
3. Multiparitas
4. Kelainan janin
5. Kematian janin intra
uterin
Persentase dahi dengan ukuran
panggul dan janin yang normal, tidak
dapat lahir
spontan pervaginam, jadi lakukan SC.
a. Pada Ibu Partus lama dan lebat
sulit, bisa terjadi robekan yang
hebat dan ruptur uteri
b. Pada Anak Mortalitas janin
tinggi
DISTOSIA KELAINAN PRESENTASI DAN
POSISI (MAL POSISI)Penyulit Etiologi Penatalaksanaan
Persentasi
occipito
posterior
1) Diameter antero posterior
panggul lebih panjang dari
diameter tranvesa
2) Segmen depan menyempit
1) Lakukan pengawasan dengan seksama dengan harapan dapat lahir spontan
2) Tindakan baru dilakukan jika kala II terlalu lama/ada tanda bahaya terhadap
janin
Persentasi
muka
1) Diameter antero posterior
panggul lebih panjang dari
diameter transvesa
2) Segmen depan menyempit
3) Otot-otot dasar panggul
yang lembek dan multipara
4) Kapala janin yang kecil dan
bulat
a. Dagu posterior
Bila pembukaan lengkap :
1) Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
2) Bila kemajuan persalinan lembut lakukan oksitosin drip
3) Bila penurunan kurang lancar
Bila pembukaan belum lengkap :
Tidak didapatkan tanda obstruksi, lakukkan oksitosin drip. Lakukanevaluasi
persalinan sama dengan persalinan vertek.
b. Dagu anterior
1) Bila pembukaan lengkap Secio Caesaria
2) Bila pembukaan tidak lengkap, lakukan penilaian penurunan rotasi,dan
kemajuan persalinan, jika macet lakukan Secio Caesaria
DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS
Diagnosis Pengertian Etiologi Gejala Penatalaksanaan
Fase Labour
(Persalinan
Palsu/ Belum
Inpartu)
Kontraksi palsu atau dikenal
dalam dunia medis sebagai
kontraksi Braxton Hicks.
kontraksi pada otot rahim.
Namun, kontraksi ini tidak
menyebabkan pembukaan
pada mulut rahim, sehingga
janin yang ada di dalam
kandungan belum dapat
keluar dan Kontraksi yang
merupakan persiapan rahim
untuk menghadapi
persalinan.
Disebabkan
pergerakan bayi
yang terlalu aktif,
melakukan
olahraga
berlebihan,
mengangkat
beban berat,
dehidrasi,
Kontraksi uterus
- Irreguler
- Variatif/tidak tentu
- Berhenti pada saat berjalan
- Hilang dengan relaksasi
- Rasa nyeri terjadi di perut
bagian bawah, bukan bagian
atas.
- Terjadi selama 30 detik dan
terjadi nggak lebih dari dua
kali per jam
Serviks
Lunak, datar dan tidak ada
perubahan dilatasi
1. Bila tidak pasien boleh
rawat jalan
2. Periksa adanya
infeksi saluran kencing,
ketuban pecah dan bila
didapatkan adanya infeksi
obati secara
adekuat.
3. Mengubah posisi tubuh
dan bisa dengan jalan-jalan
kecil
4. Minum air hangat atau
mandi air hangat untuk
memberikan rasa relaksasi
DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS
Diagnosis Etiologi Gejala Penatalaksanaan
Persalinan
Lama
Partus lama (
partus tak maju
)yaitu
persalinan yang
ditandai tidak
adanya
pembukaan
serviks dalam 2
jam dan tidak
adanya
penurunan janin
dalam 1 jam
1. Tidak efektif dalam
mendilatasi.
2. Tidak terkoordinasi, yaitu
ketika dua segmen uterus
gagal bekerja secara
harmonis.
3. Menyebabkan ekspulsi
involunter yang tidak
adekuat.
4. Penyebab lain distosia
adalah abnormalitas
presentasi dan posisi,
tulang pelvis dan jalan lahir
termasuk abnormalitas
kongential
 Pembukaan serviks
< 1 cm per jam
 Frekuensi kontraksi
< 2x/10 menit,
lamanya < 40 detik
 Pembukaan serviks
mengarah kegaris
waspada (partograf)
 Disproporsi
sefalopelvik
 DiPosisi oksipito
posterior
1. Segera rujuk ibu
ke fasilitas yang
memiliki
kemampuan
penatalaksanaan
gawatdarurat
obsetetri dan
bayi baru lahir
2. Dampingi ibu
ketempat
rujukan. Berikan
dukungan dan
semangat
Klasifikasi Persalinan Lama
DIAGNOSIS GEJALA
Prolonged Latent Phase (Fase
Laten Yang Memanjang)
Fase laten memanjang terjadi jika terjadinya kontraksi yang
regular pada pembukaan sampai 4 cm lebih dari 8 jam
Fase Aktif Memanjang
(Prolonged Active Phase)
Adalah fase yang lebih panjang dari 12 jam dengan pembukaan
serviks kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida dan 6 jam
rata-rata 2,5 jam dengan laju dilatasi serviks kurang dari 1,5 cm
per jam pada multigravida
DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS
Diagnosis Pengertian Etiologi MACAM-MACAM Penatalaksanaan
Inersia
Uteri
Hipotonik
kelainan his
dengan kekuatan
yang lemah/tidak
adekuat untuk
melakukan
pembukaan
serviks atau
mendorong anak
keluar kekuatan
his lemah dan
frekuensinya
jarang
1. Primigravida terutama
pada usia tua
2. Anemia
3. Perasaan tegang dan
emosiona
4. Ketidak tepatan
pengunaan analgetik
seperti saat pemberian
oksitosin atau obat
penenang
5. Salah pimpinan
persalinan
6. kehamilan ganda atau
hidramion
7. Kehamilan postmatur
 Inersia uteri primer :
jika His lemah dari
awal persalinan
 Inersia uteri
sekunder : jika
mula-mula His baik,
tetapi kemudian
menjadi lemah krn
otot-otot rahim
lelah akibat
persalinan
berlangsung lama
(inersia karena
kelelahan)
1. KU penderita harus segera
diperbaiki. gizi slm khmln hrs
diperbaiki.
2. Penderita dipersiapkan
menghadapi persalinan&
dijelaskan tentang kemungkinan-
kemungkinan yg ada.
3. Teliti keadaan serviks, presentasi
& posisi, penurunan
kepala/bokong bila sudah masuk
PAP pasien disuruh jalan, bila his
timbul adekuat dpt dilakukan
persalinan spontan, tetapi bila
tidak berhasil maka akan
dilakukan sc.
DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS
Diagnosis Pengertian Etiologi Tanda dan Gejala Penatalaksanaan
Inersia Uteri
Hipertonik
Adalah kelainan his dengan
kekuatan cukup besar (kadang
sampai melebihi normal) namun
tidak ada koordinasi kontraksi dari
bagian atas, tengah dan bawah
uterus sehingga tidak efisien untuk
membuka serviks dan mendorong
bayi keluar. menyebabkan
persalinan berlangsung cepat (<3
jam di sebut partus presipitatus).
Pasien merasa kesakitan karena his
yang terlalu kuat dan berlangsung
hampir terus menerus pada janin
akan terjadi hipoksia janin karena
gangguan sirkulasi uteroplasenter.
a. Ketuban
pecah dini
disertai
adanya
infeksi
b. Infeksi
intrauteri
c. Pemberian
oksitosin
yang
berlebihan
 Persalinan menjadi
lebih singkat (partus
presipitatus)
 Gelisah akibat nyeri
terus menerus
sebelum dan selama
kontraksi
 Ketuban pecah dini
 Distres fetal dan
maternal
 Regangan segmen
bawah uterus
melampaui kekuatan
jaringan sehingga
dapat terjadi ruptura
Dilakukan pengobatan
simptomatis untuk mengurangi
tonus otot, nyeri dan mengurangi
ketakutan. Denyut jantung janin
harus terus dievaluasi. Bila
dengan cara tersebut tidak
berhasil, persalinan harus diakhiri
dengan section caesarea.
DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS
Diagnosis Etiologi Tanda dan Gejala Penatalaksanaan
Inersia Uteri Tak
Terkoordinasi
1. Faktor usia
penderita relatif tua
dan relatif muda
2. Pimpinan persalinan
3. Karena induksi
persalinan dengan
oksitosin
4. Rasa takut dan
cemas
Sifat his yang berubah–ubah, tidak
ada koordinasi dan sinkronisasi
antar kontraksi dan bagian–
bagiannya. Jadi kontraksi tidak
efisien dalam mengadakan
pembukaan,. Pada bagian atas
dapat terjadi kontraksi tetapi
bagian tengah tidak, sehingga
menyebabkan terjadinya lingkaran
kekejangan yang mengakibatkan
persalinan tidak maju.
Untuk mengurangi rasa takut, cemas
dan tonus otot: berikan obat-obatan
anti sakit dan penenang (sedative dan
analgetika) seperti morfin, peidin dan
valium. Apabila persalinan
berlangsung lama dan berlarut-larut,
selesaikanlah partus menggunakan
hasil pemeriksaan dan evaluasi,
dengan ekstraksi vakum, forceps atau
section caesarea.
DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN
Gejala Diagnosa Penatalaksanaan
• Memiliki riwayat preeklamsi
• Memiliki riwayat penyakit diabetes
• Memiliki gangguan gizi
• Persalinan lama dgn terus mengedan
Edema vulva • Meanajemen konservatif
• Memberikan antibiotic steroid dan analgetik .
• Berikan perhatian khusus, identifikasi dan cari tau
penyebab dari edema
• Melakukan sayatan dan drainase
• Perlukaan dan radang yang
menyebabkan ulkus-ulkus
Stenosis vulva • Melakukan episiotomy
• Pada vagina yang menutup sama sekali hingga
hanya orifisium uretra eksternum yang Nampak
dapat penangananya sayatan median secukupnya
untuk melahirkan kepala.
• Rujuk untuk dilakukan SC
• Tampak pembengkakan atau benjolan
di bibir kemaluan
• Tekanan atau rasa sakit ataupun nyeri
pada area vagina
Varises Jika varises pecah maka lakukan penjahitan baik dalam
kehamilan maupun setelah lahir
VULVA
DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN
VULVA
Gejala Diagnosa Penatalaksanaan
• Karena perdarahan pada
persalina tidak kunjung
berhenti, maka darah dapat
membentuk hematoma
Hematoma • Bila hematoma kecil resorbsi sendiri
• Bila besar harus insisi dan bekuan darah harus
di lakukan
• Akibat infeksi sifilis,
gonorrhea, trikomoniasis
Peradangan • Lakukan rujukan pasien pada tempat pelayanan
yang dapat memberikan pertolongan yang kuat
• Pertumbuhan pada kulit
selaput lendir yang
menyerupai jengger ayam
jago.
Kondiloma akuminata • Sebaiknya di obati sebelum bersalin
• Tapi banyak penulis yang menganjurkan insisi
dengan elekrocauter atau dengan tingtura
podofilin
DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN
VULVA
Gejala Diagnosa Penatalaksanaan
• tekanan langsung
jaringan lunak antara
kepala janin yang
telah berada di dasar
panggul dengan jalan
lahir tulang
Fistula • Fistula kecil tidak di sertai infeksi dapat sembuh
dengan sendirinya
• untuk menghindari terjadinya fistula
postpartum,selalu di pasang daure kateter sehingga
vaskularisasi jaringan yang tertekan membaik dan
terhindar dari nekrosis dan fistula.
• Operasi rekonstruksi fistula sulit dan
keberhasilannya belum memuaskan.
• Untuk mengurangi kejadian fistula maka persalinan
harus telah dirujuk pada saat mencapai garis
waspada,sehinggan dapat dilakukan tindakan tepat
dan cepat untuk dapat menurunkan morbilitas dan
mortalitas.
DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN
Vagina
Gejala Diagnosa Penatalaksanaan
• aplasia vagina, diintroitus
vagina terdapat cekungan
yang agak dangkal atau yang
agak dalam
• Kelainan congenital, atau
pertumbuhan atau
pembentukan organ janin
yang tidak sempurna di dalam
kandungan pada masa
kehamilan
Kelainan Vagina (Aplasia vagina • operasi ini sebaiknya pada
saat wanita bersangkutan
akan menikah
• Septum tidak lengkap
tertahannya turunnya kepala
janin pada persalinan
Stenosis Vagina Kongenital Rujuk pasien ke tempat yang
memiliki fasilitas SC
DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN Vagina
Gejala Diagnosa Penatalaksanaan
• Perdarahan yang tidak
normal dari vagina
• Rasa gatal atau benjolan
pada vagina yang tidak
kunjung hilang
• Cairan vagina yang berbau
Tumor Vagina Lakukan Rujukan ke tempat yang
memiliki fadilitas SC. Karena persalinan
dengan tumor vagina memiliki banyak
resiko
• Adanya rasa nyeri dan
tidak nyaman
Kista Vagina • Bila kecil dan tidak ada keluhan dapat
dibiarkan
• Tetapi bila besar menghalangi
turunnya kepala, untuk
mengecilkannya maka dilakukan
aspirasi cairan tumor
• Marsupialisasi sebaiknya 3 bulan
setelah lahir
DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN
Uterus
Gejala Diagnosa Penatalaksanaan
• Rasa sakit di panggul dan
pinggul
• Meneran sebelum pembukaan
lengkap
• Laserasi dinding vagina bawah
pada kala 2
Prolpas Uterus • Indikasi melakukan operasi pada
prolapsus uteri tergantung dari
beberapa factor seperti umur
penderita,keinginannya untuk
mendapatkan anak atau untuk
mempertahankan uterus,tingkat
prolapsus dan adanya keluhan.
DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN
Penyulit Pengertian Etiologi Tanda gejala Penatalaksanaan
Makroso
mia
Makrosomia
adalah bayi
yang berat
badannya
pada saat
lahir lebih
dari 4000
gram.
1) Bayi dan ibu yang
menderita diabetes
sebelum hamil dan bayi
dari ibu hamil yang
menderita diabetes selama
kehamilan.
2) Terjadi obesitas pada ibu
juga dapat menyebabkan
kelahiran bayi besar (bayi
giant).
3) Pola makan ibu yang tidak
seimbang atau berlebihan
juga mempengaruhi
kelahiran bayi besar
1) Berat badan lebih
dari 4000 gram
pada saat lahir
2) Wajah
menggembung,
pletoris (wajah
tomat)
3) Besar untuk usia
gestasi
4) Riwayat intrauterus
dari ibu yang
diabetes dan ibu
yang
polihidramnion
Jika dijumpai diagnosis
makrosomia maka bidan
harus segera membuat
rencana asuhan atau
perawatan untuk segera
diimplementasikan,
tindakan tersebut adalah
merujuk pasien. Alasan
dilakukan rujukan adalah
untuk mengantisipasi
adanya masalah-masalah
pada janin dan juga ibunya.
DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN
Penyulit Pengertian Etiologi Tanda gejala Penatalaksanaan
Hidrosefal
us
Hidrosefalus adalah
kelainan patologis otak
yang mengakibatkan
bertambahnya cairan
serebrospinal dengan
atau pernah dengan
tekanan intracranial
yang meninggi sehingga
terdapat pelebaran
ventrikel. Cairan yang
tertimbun dalam
ventrikel biasanya
antara 500 – 1500 ml
akan tetapi kadang –
kadang dapat mencapai
5 liter.
1) Kelainan bawaan
(congenital)
2) Stenosis akuaduktus sylvii
3) Spina bifida dan cranium
bifida
4) Sindrom Dandy Walker
5) Infeksi
6) Perdarahan
Perdarahan sebelum dan
sesudah lahir dalam otak,
dapat menyebabkan
fibrosis leptomeningen
terutama pada daerah
basal otak, selain
penyumbatan yang terjadi
akibat organisasi dari
darah itu sendiri.
1) Saat palpasi teraba ukuran
kepala yang besar dan
kepala tidak masuk pintu
atas panggul.
2) Pada pemeriksaan dalam
terdapat kepala dengan
sutura yang dalam dan
ubun – ubun yang luas,
serta tulang kepala terasa
tipis seperti menekan bola
pingpong.
3) Ditemukan bayangan
tengkorak yang besar sekali
pada pemeriksaan rontgen.
4) Pada pemeriksaan USG
1) Pada pembukaan 3-4 cm,
lakukan pungsi sisterna
untuk mengecilkan
kepala janin. Pungsi
dilakukan dgn
mengguakan jarum
pungsi spinal yang besar,
kemudian cairan
dikeluarkan sebanyak
mungkin dari ventrikel.
2) After coming head akan
terjadi pd letak sungsang.
Lakukan perforasi dari
foramen ovale untuk
mengeluarkan cairan,
agar kepala janin dapat
lahir pervaginam.
DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN
Penyulit Pengertian Etiologi Tanda gejala Penatalaksanaan
anensefal
us
Anensefalus
adalah suatu
keadaan
dimana
sebagian
besar tulang
tengkorak dan
otak
tidak
terbentuk.
Anensefalus terjadi jika
tabung syaraf sebelah atas
gagal menutup, tetapi
penyebab
yg pasti tidak dketahui.
Penelitian menunjukan
kemungkinan anensefalus
berhubungan dgn racun
dilingkungan jg kadar
asam folat yg rendah dlm
darah. Anensefalus
ditemukan pada 3,6 - 4,6
dari 10.000 bayi baru
lahir.
1) Pada ibu:
polihidramnion
(cairan ketuban
didalam rahim
terlalu banyak)
2) Pada bayi:
• Tidak memiliki
tulang tengkorak
• Tidak memiliki otak
(hemisfer serebri
dan serebelum)
• Kelainan pada
gambaran wajah
• Kelainan jantung.
1) Anjurkan pd setiap wanita usia subur yg
telah menikah untuk mengkonsumsi
multivitamin yg mengandung 400 mcg asam
folat setap harinya.
2) Pada ibu dengan riwayat anensefalus
anjurkan untuk mengkonsumsi asam folat
yang lebih tingi yaitu 4 mg saat sebelum
hamil dan selama kehamilannya.
3) Lakukan asuhan antenatal secara teratur.
4) Bayi yang menderita anensefalus tidak
akan bertahan, mereka lahir dalam keadaan
meninggal atau akan meninggal dalam waktu
beberapa hari setelah lahir.
DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN
Penyulit Pengertian Etiologi Penatalaksanaan
Kembar siam Kembar siam adalah keadaan
anak kembar yang tubuh
keduanya bersatu.
Selain faktor genetik obat
penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan
agar sel telur matang secara sempurna
juga diduga dapat memicu terjadinya bayi
kembar. Alasannya jika indung telur bisa
memproduksi sel telur dan diberi obat
penyubur maka sel telur yang matang
pada saat bersamaan bisa banyak bahkan
sampai lima dan enam.
Jika pada saat pemeriksaan kehamilan
sudah ditegakkan janin kembar siam,
tindakan yang lebih aman adalah
melakukan section caesarea.
Gawat Janin Suatu keadaan dimana janin
tidak menerima O2 cukup,
sehingga mengalami sesak
dan dapat mengancam
kesehatan janin.
1) Kurangnya aliran darah uterus-
plasenta
2) DM : hipoglikemi disertai hipoksia
3) Postmatur/dismaturitas, kompresi
tali pusat
Tanda Gejala
1) Bradikardi 2) Takikardi 3) Variabilitas DJJ
yang menurun 4) Mekonium dalam
amnion
1) Posisi ibu mirinasi ng kiri
2) Oksigenasi dgn masker muka
6L/menit
3) Beri infus dextrose 5% dalam RL
4) VT untuk mencari penyebab
gawat janin
PENYULIT /
KOMPLIKASI
DALAM
PERSALINAN
KALA III & IV
Masalah pada Kala 3 dan 4
ATONIA
UTERI
RETENSIO
PLASENTA
EMBOLI AIR
KETUBAN
ROBEKAN
JALAN LAHIR
INVERSI
O UTERI
SYOK
OBSTETRIK
Robekan Dinding Vagina
Robekan Perineum
Robekan Serviks
ATONIA UTERI
Pengertian Etiologi Gejala
Atonia uteri
adalah keadaan
lemahnya
tonus/kontraksi
rahim yang
menyebabkan
uterus tidak
mampu menutup
perdarahan
terbuka dari
tempat
implantasi
plasenta setelah
bayi dan plasenta
lahir.
Atonia uteri dapat terjadi pada ibu hamil dan
melahirkan dengan faktor predisposisi
(penunjang), seperti:
a. Regangan rahim berlebihan, seperti: gemeli
makrosomia, polihidramnion atau paritas
tinggi.
b. Umur yang terlalu muda atau terlalu tua.
c. Multipara dengan jarak kelahiran yang
pendek.
d. Partus lama/partus terlantar
e. Malnutrisi
f. Penanganan yang salah dalam usaha
melahirkan plasenta, misalnya: plasenta
belum terlepas dari dinding uterus.
g. Adanya mioma uteri yang mengganggu
kontraksi rahim.
• Uterus tidak berkontraksi dan lembek.
• Perdarahan terjadi segera setelah anak lahir
Perdarahan yang terjadi pada kasus atonia sangat banyak dan
darah tidak merembes, darah keluar disertai gumpalan, hal ini
karena tromboplastin sudah tidak mampu lagi sebagai anti
pembeku darah.
• Tanda dan gejala lainnya adalah terjadinya syok, pembekuan
darah pada serviks/posisi telentang akan menghambat aliran
darah keluar
a. Nadi cepat dan lemah
b. Tekanan darah yang rendah
c. Pucat
d. Keringat/kulit terasa dingin dan lembab
e. Pernapasan cepat
f. Gelisah, bingung, atau kehilangan kesadaran
g. Urin yang sedikit
Penatalaksanaan
Atonia Uteri
Massase
fundus
uteri sgr
stlh
plasenta
lahir (maks
15)
Uterus
kontraksi?
• Evaluasi/
bersihkan
bekuan darah/
selaput ketuban
• KBI max 5 mnt
Ya,
Evaluasi
rutin
Uterus
kontraksi?
• Ajarkan keluarga
melakukan KBE
• Keluarkan tangan (KBI)
secara hati-hati
• Suntikan Methyl
ergometrin 0,2 mg i.m
• Pasang infus RL + 20 IU
Oksitosin, guyur
• Lakukan lagi KBI
Ya:
• Pertahankan KBI
selama 1-2 mnt
• Keluarkan tangan
secara hati-hati
• Lakukan
pengawasan kala
IV Uterus
kontraksi?
Ya,
Pengawasa
n Kala 4
• Rujuk
• Lanjutkan pemberian
infus + 20 IU Oksitosin
minimal 500 cc/jam
hingga sampai t4 rujukan
• Selama perjalanan dpt
dilakukan kompresi aorta
abdominalis atau KBE
RETENSIO PLASENTA
Pengertian Etiologi Gejala Klasifikasi Penatalaksanaan
Retensio plasenta
adalah lepas
plasenta tidak
bersamaan
sehingga masih
melekat pada
tempat implantasi,
menyebabkan
retraksi dan
kontraksi otot
uterus sehingga
sebagian pembuluh
darah tetap
terbuka serta
menimbulkan
perdarahan.
a. Faktor maternal: gravida
tua dan multiparitas.
b. Faktor uterus: bekas
section caesarea, bekas
pembedahan uterus,
tidak efektifnya kontraksi
uterus, bekas kuretase
uterus, bekas
pengeluaran manual
plasenta, dan sebagainya.
c. Faktor plasenta: plasenta
previa, implantasi
corneal, plasenta akreta
dan kelainan bentuk
plasenta.
a. Plasenta belum
lahir setelah 30
menit
b. Perdarahan segera
(P3)
c. Uterus
berkontraski dan
keras, gejalan
lainnya antara lain
d. Tali pusat putus
akibat traksi
berlebihan
e. Inversio uteri
akibat tarikan dan
f. Perdarahan
lanjutan
a. Plasenta adhesiva: plasenta yang
melekat pada desidua endometrium
lebih dalam.
b. Plasenta akreta: vili korialis tumbuh
menembus miometrium sampai ke
serosa.
c. Plasenta inkreta: vili korialis tumbuh
lebih dalam dan menembus desidua
endometrium sampai ke
miometrium.
d. Plasenta perkreta: vili korialis
tumbuh menembus serosa atau
peritoneum dinding rahim.
e. Plasenta inkarserata: tertahannya
plasenta di dalam kavum uteri
disebabkan oleh konstriksi ostium
uteri.
Apabila plasenta
belum lahir ½-1 jam
setelah bayi lahir
terlebih lagi apabila
disertai perdarahan
lakukan plasenta
manual.
EMBOLI AIR KETUBAN
Pengertian Etiologi Faktor Resiko Gambaran Klinik Penatalaksanaan
Emboli air ketuban
adalah masuknya
air ketuban beserta
komponennya
kedalam sirkulasi
darah ibu. Yang
dimaksud
komponen disini
adalah unsur –
unsur yang
terdapat di air
ketuban seperti
lapisan kulit janin
yang terlepas,
rambut janin,
lapisan lemak janin
dan cairan kental.
Belum jelas
diketahui
secara pasti.
a. Multipara
b. Solusio
plasenta
c. IUFD
d. Partus
presipitatus
e. Suction
curettage
f. Terminasi
kehamilan
g. Trauma
abdomen
h. Versi luar
i. Amniosentesi
s
a. Umumnya
terjadi secara
mendadak
b. Pasien hamil
tiba – tiba
mengalami
kolaps
c. Menjelang akhir
persalinan
pasien batuk –
batuk, sesak
terengah –
engah, dan
kadang cardiac
arrest.
a. Penatalaksanaan primer bersifat suportif dan diberikan
secara agresif
b. Terapi awal adalah memperbaiki cardiac output dan
mengatasi DIC
c. Bila anak belum lahir, lakukan section caesarea dengan
catatan dilakukan setelah keadaan umum ibu stabil.
d. X-Ray torax memperlihatkan adanya edema paru dan
bertambahnya ukuran atrium kanan dan ventrikel
kanan.
e. Pemeriksaan laboratorium: asidosis metabolic
(penurunan PaO2 dan PaCO2)
f. Terapi tambahan:
• Resusitas cairan
• Infuse dopamine untuk memperbaiki cardiac output
• Adrenalin untuk mengatasi anafilaksis
• Terapi DIC dengan fresh frozen plasma
• Terapi perdarahan pasca persalinan dgn oksitosin
• Segera rawat di ICU
ROBEKAN JALAN LAHIR
GEJALA
• Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir
• Uterus kontraksi dan keras
• Plasenta lengkap, dengan gejala lain
• Pucat, lemah, dan menggigil
Robekan
Dinding
Vagina
Robekan
Perineum
Robekan
Serviks
ROBEKAN JALAN LAHIR
Klasifikasi
Robekan
Jalan Lahir
Pengertian Etiologi Klasifikasi Penatalaksanaan
Robekan
Perineum
Adalah robekan yang
terjadi pada saat bayi
lahir baik secara
spontan maupun
dengan alat atau
tindakan. Robekan
perineum umumnya
terjadi pada garis
tengah dan bisa
menjadi luas apabila
kepala janin lahir
terlalu cepat.
1. Kepala janin terlalu
cepat lahir
2. Persalinan tidak
dipimpin
sebagaimana
mestinya
3. Adanya jaringan
parut pada
perineum
4. Adanya distosia
bahu
1. Derajat satu: robekan ini terjadi pada
mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit
perineum.
2. Derajat dua: robekan ini terjadi pada
mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit
perineum dan otot – otot perineum.
3. Derajat tiga: robekan ini terjadi pada
mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit
perineum dan otot – otot perineum dan
sfingter ani eksterna
4. Derajat empat: robekan dapat terjadi pada
seluruh perineum dan sfingter ani yang
meluas sampai ke mukosa.
1. Derajat I: robekan ini
kalau tidak terlalu
besar, tidak perlu
dijahit
2. Derajat II: lakukan
penjahitan
3. Derajat III dan IV:
lakukan rujukan
Derajat Robekan Perineum
ROBEKAN JALAN LAHIR
Klasifikasi
Robekan
Jalan Lahir
Pengertian Etiologi Diagnosis Penatalaksanaan
Robekan
Serviks
Persalinan selalu mengakibatkan
robekan serviks, sehingga serviks
seorang multipara berbeda dari
yang belum melahirkan pervaginan.
Robekan serviks yang luas
menimbulkan perdarahan dan
dapat menjalar ke segmen bawah
uterus. Apabila terjadi perdarahan
yang tidak berhenti meskipun
plasenta sudah lahir lengkap dan
uterus sudah berkontraksi baik
perlu diperkirakan perlukaan jalan
lahir, khususnya robekan serviks
uteri.
1. Partus
presipitatus
2. Trauma karena
pemakaian alat –
alat kontrasepsi
3. Melahirkan
kepala pada letak
sungsang secara
paksa,
pembukaan
belum lengkap.
4. Partus lama.
Diagnosis
ditegakkan
melalui
pemeriksaan
spekulum.
1. Jepit klem ovum pada ke-2 biji sisi
portio yang robek, sehingga
perdarahan dapat segera dihentikan.
2. Jika setelah eksplorasi lanjutan tidak
dijumpai robekan lain, lakukan
penjahitan dimulai dari ujung atas
robekan kearah luar sehingga semua
robekan dapat dijahit.
3. Setelah tindakan periksa TTV, KU, TFU
dan perdarahan
4. Beri antibiotic profilaksis, kecuali bila
jelas – jelas ditemui tanda – tanda
infeksi.
ROBEKAN JALAN LAHIR
Klasifikasi
Robekan Jalan
Lahir
Pengertian Diagnosis Penatalaksanaan
Robekan
Dinding
Vagina
Perlukaan vagina yang
tidak berhubungan
dengan luka perineum
tidak sering dijumpai.
Robekan terjadi pada
dinding lateral dan baru
terlihat pada pemeriksaan
speculum.
1. Pada robekan yang kecil dan superfisiil,
tidak diperlukan penanganan khusus.
2. Pada robekan yang lebar dan dalam,
perlu dilakukan penjahitan secara
jelujur.
3. Apabila perdarahan tidak bisa diatasi,
lakukan laparotomi dan pembukaan
ligamentum latum.
4. Jika tidak berhasil, lakukan
pengangkatan arteri hipogastrika.
INVERSIO UTERI
Pengertian Gejala Etiologi Penatalaksanaan
Inversion uteri
adalah keadaan
dimana fundus
uteri terbalik
sebagian atau
seluruhnya ke
dalam kavum
uteri.
Uterus dikatakan
mengalami inverse jika
bagian dalam menjadi
diluar saat melahirkan
plasenta.
Reposisi sebaiknya
dilakukan dengan
berjalannya waktu,
lingkaran konstriksi
sekitar uterus yang
terinversi akan mengecil
dan uterus akan terisi
darah.
1. Grande multipara
2. Atonia uteri
3. Kelemahan alat
kandungan
4. Tekanan intraabdominal
yang tinggi (batuk dan
mengejan)
5. Cara crade yang
berlebihan
6. Tarikan tali pusat
7. Manual plasenta yang
terlalu dipaksakan
8. Retensio plasenta
1. Lakukan pengkajian ulang
2. Pasang infuse
3. Berikan petidin dan diazepam IV
dalam spuit berbeda secara
perlaha – lahan, atau anastesia
umum jika diperlukan.
4. Basuh uterus dengan antiseptic
dan tutup dengan kain basah
(NaCl hangat) menjelang operasi
5. Lakukan reposisi
SYOK OBSTETRIK
Pengertian Penyebab Gejala Klinik Penatalaksanaan
Syok adalah suatu
keadaan disebabkan
gangguan sirkulasi darah
ke dalam jaringan
sehingga tidak dapat
memenuhi kebutuhan
oksigen dan nutrisi
jaringan yang tidak
mampu mengeluarkan
hasil metabolisme.
1. Perdarahan
2. Infeksi berat
3. Solusio plasenta
4. Inversion uteri
5. Emboli air
ketuban
6. Komplikasi
anestesi
1. Nadi cepat dan lemah (110 kali
permenit atau lebih)
2. Tekanan darah yang rendah
(sistolik kurang dari 90 mm/hg)
3. Pucat (khususnya pada kelopak
mata bagian dalam, telapak
tangan, atau sekitar mulut)
4. Keringat atau kulit yang terasa
dingin dan lembab
5. Pernapasan cepat (30 kali
permenit atau lebih)
6. Gelisah, bingung, atau hilangnya
kesadaran
7. Urine yang sedikit (kurang lebih
dari 30ml per jam).
Penanganan syok terdiri dari
tiga garis utama, yaitu:
1. Pengembalian fungsi
sirkulasi darah dan
oksigenasi
2. Eradikasi infeksi
3. Koreksi cairan dan
elektrolit.
THANKS
Sumber :
• Kurniarum Ari. 2016. Asuhan Kebidanan Persakinan dan Bayi Baru Lahir.
Iakarta : Pusdik SDM Kesehatan
• POGi, dkk. 2016. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Kemenkes RI
• Saifuddin Abdul Bari, dkk. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
• Sofian Amru. 2011. Rustam Muchtar Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

More Related Content

What's hot

Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)
Marthyn Gulo
 
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien intranatal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien intranatal AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada klien intranatal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien intranatal AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Distosia janin poltekkes surakarta
Distosia janin poltekkes surakartaDistosia janin poltekkes surakarta
Distosia janin poltekkes surakarta
Yunita Dipra
 
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinanKonsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Yohanes Dedio
 

What's hot (19)

Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)
 
Obsgin
ObsginObsgin
Obsgin
 
Askep retensio plasenta illa
Askep retensio plasenta illaAskep retensio plasenta illa
Askep retensio plasenta illa
 
Partus lama Ibu
Partus lama IbuPartus lama Ibu
Partus lama Ibu
 
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibuKonsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
 
Asuhan keperawatan pada klien intranatal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien intranatal AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada klien intranatal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien intranatal AKPER PEMKAB MUNA
 
ASKEB KALA I
ASKEB KALA IASKEB KALA I
ASKEB KALA I
 
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
 
Kala ii memanjang
Kala ii memanjangKala ii memanjang
Kala ii memanjang
 
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
 
Distosia janin poltekkes surakarta
Distosia janin poltekkes surakartaDistosia janin poltekkes surakarta
Distosia janin poltekkes surakarta
 
Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas
 
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinanKonsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
 

Similar to masalah pada kala I,II,III dan IV

Persalinan abnormal
Persalinan abnormalPersalinan abnormal
Persalinan abnormal
riskapuji
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
AdriansyahDS
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala I
cahyatoshi
 

Similar to masalah pada kala I,II,III dan IV (20)

Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan IIPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Persalinan Kala I dan II
 
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxDISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
 
Konsep askep pada ibu hamil melahirkan dan nifas
Konsep askep pada ibu hamil melahirkan dan nifasKonsep askep pada ibu hamil melahirkan dan nifas
Konsep askep pada ibu hamil melahirkan dan nifas
 
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
 
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
 
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdf
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdfASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdf
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdf
 
Persalinan abnormal
Persalinan abnormalPersalinan abnormal
Persalinan abnormal
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.ppt
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin
 
obstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintangobstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintang
 
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.pptdokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
dokumen.tips_persalinan-normal-5660a5a7a933e.ppt
 
Obsgin
ObsginObsgin
Obsgin
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala I
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
HIS.pptx
HIS.pptxHIS.pptx
HIS.pptx
 
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
 

More from byfrs22_ (10)

Perubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneran
Perubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneranPerubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneran
Perubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneran
 
masalah laktasi dan tanda bahaya nifas
masalah laktasi dan tanda bahaya nifasmasalah laktasi dan tanda bahaya nifas
masalah laktasi dan tanda bahaya nifas
 
asuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasasuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifas
 
Asi dan formula bagi bayi
Asi dan formula bagi bayiAsi dan formula bagi bayi
Asi dan formula bagi bayi
 
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamilPemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
 
laboratorium Kebidanan
laboratorium Kebidananlaboratorium Kebidanan
laboratorium Kebidanan
 
Pengkajian IMT
Pengkajian IMTPengkajian IMT
Pengkajian IMT
 
Pengkajian dalam ANC
Pengkajian dalam ANCPengkajian dalam ANC
Pengkajian dalam ANC
 
ketidak nyamanan pada kehamilan
ketidak nyamanan pada kehamilanketidak nyamanan pada kehamilan
ketidak nyamanan pada kehamilan
 
asuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilan
asuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilanasuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilan
asuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilan
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 

masalah pada kala I,II,III dan IV

  • 1. LAPORAN PENGKAJIAN PKK 2 FENI RATNA SOLIHA (P17324218009) TINGKAT 3A Poltekkes kemenkes Bandung Prodi Kebidanan Bogor T.A 2020/2021 Bogor, 14-10-2020 Deteksi Masalah Persalinan Kala I-IV
  • 3. Masalah pada Kala 1 dan 2 DISTOSIA KELAINAN PRESENTASI DAN POSISI (MAL POSISI) DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN Presentasi puncak kepala Presetasi dahi Persentasi muka Persentasi occipito posterior Fase Labour Persalinan Lama Inersia Uteri Hipotonik Inersia Uteri Hipertonik Inersia Uteri Tak Terkoordinasi Fase Laten Memanjang Fase Aktif Memanjang Vulva Vagina Uterus Makrosomia Hidrosefalus Anensefalus Kembar siam DISTOSIA KARENA KELAINAN JALAN LAHIR Kesempitan Pintu Atas Panggul (PAP) Kesempitan Bidang Tengah Panggul (BTP) Kesempitan Pintu Bawah Panggul (PBP) Gawat Jjanin
  • 4. DISTOSIA KELAINAN PRESENTASI DAN POSISI (MAL POSISI) Penyulit Etiologi Penatalaksanaan Komplikasi Presentasi puncak kepala 1. Kelainan Panggul 2. Anak kecil/mati 3. Kerusakan dasar panggul 1. Usahakan lahir pervaginam karena kira kira 75% bisa lahir pervaginam karena kira-kira 75 % bisa lahir spontan. 2. Bila ada indikasi ditolong dengan vakum/forcep bisanya anak yang lahir didapat caput dengan Ubun Ubun Besar Ibu a. Robekan jalan lahir yang lebih luas b. Partus lama Anak a. Karena partus lama dan molase hebat sehingga mortalitas anak agak tinggi Presetasi dahi 1. Panggul sempit 2. Janin besar 3. Multiparitas 4. Kelainan janin 5. Kematian janin intra uterin Persentase dahi dengan ukuran panggul dan janin yang normal, tidak dapat lahir spontan pervaginam, jadi lakukan SC. a. Pada Ibu Partus lama dan lebat sulit, bisa terjadi robekan yang hebat dan ruptur uteri b. Pada Anak Mortalitas janin tinggi
  • 5. DISTOSIA KELAINAN PRESENTASI DAN POSISI (MAL POSISI)Penyulit Etiologi Penatalaksanaan Persentasi occipito posterior 1) Diameter antero posterior panggul lebih panjang dari diameter tranvesa 2) Segmen depan menyempit 1) Lakukan pengawasan dengan seksama dengan harapan dapat lahir spontan 2) Tindakan baru dilakukan jika kala II terlalu lama/ada tanda bahaya terhadap janin Persentasi muka 1) Diameter antero posterior panggul lebih panjang dari diameter transvesa 2) Segmen depan menyempit 3) Otot-otot dasar panggul yang lembek dan multipara 4) Kapala janin yang kecil dan bulat a. Dagu posterior Bila pembukaan lengkap : 1) Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam 2) Bila kemajuan persalinan lembut lakukan oksitosin drip 3) Bila penurunan kurang lancar Bila pembukaan belum lengkap : Tidak didapatkan tanda obstruksi, lakukkan oksitosin drip. Lakukanevaluasi persalinan sama dengan persalinan vertek. b. Dagu anterior 1) Bila pembukaan lengkap Secio Caesaria 2) Bila pembukaan tidak lengkap, lakukan penilaian penurunan rotasi,dan kemajuan persalinan, jika macet lakukan Secio Caesaria
  • 6. DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS Diagnosis Pengertian Etiologi Gejala Penatalaksanaan Fase Labour (Persalinan Palsu/ Belum Inpartu) Kontraksi palsu atau dikenal dalam dunia medis sebagai kontraksi Braxton Hicks. kontraksi pada otot rahim. Namun, kontraksi ini tidak menyebabkan pembukaan pada mulut rahim, sehingga janin yang ada di dalam kandungan belum dapat keluar dan Kontraksi yang merupakan persiapan rahim untuk menghadapi persalinan. Disebabkan pergerakan bayi yang terlalu aktif, melakukan olahraga berlebihan, mengangkat beban berat, dehidrasi, Kontraksi uterus - Irreguler - Variatif/tidak tentu - Berhenti pada saat berjalan - Hilang dengan relaksasi - Rasa nyeri terjadi di perut bagian bawah, bukan bagian atas. - Terjadi selama 30 detik dan terjadi nggak lebih dari dua kali per jam Serviks Lunak, datar dan tidak ada perubahan dilatasi 1. Bila tidak pasien boleh rawat jalan 2. Periksa adanya infeksi saluran kencing, ketuban pecah dan bila didapatkan adanya infeksi obati secara adekuat. 3. Mengubah posisi tubuh dan bisa dengan jalan-jalan kecil 4. Minum air hangat atau mandi air hangat untuk memberikan rasa relaksasi
  • 7. DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS Diagnosis Etiologi Gejala Penatalaksanaan Persalinan Lama Partus lama ( partus tak maju )yaitu persalinan yang ditandai tidak adanya pembukaan serviks dalam 2 jam dan tidak adanya penurunan janin dalam 1 jam 1. Tidak efektif dalam mendilatasi. 2. Tidak terkoordinasi, yaitu ketika dua segmen uterus gagal bekerja secara harmonis. 3. Menyebabkan ekspulsi involunter yang tidak adekuat. 4. Penyebab lain distosia adalah abnormalitas presentasi dan posisi, tulang pelvis dan jalan lahir termasuk abnormalitas kongential  Pembukaan serviks < 1 cm per jam  Frekuensi kontraksi < 2x/10 menit, lamanya < 40 detik  Pembukaan serviks mengarah kegaris waspada (partograf)  Disproporsi sefalopelvik  DiPosisi oksipito posterior 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawatdarurat obsetetri dan bayi baru lahir 2. Dampingi ibu ketempat rujukan. Berikan dukungan dan semangat
  • 8. Klasifikasi Persalinan Lama DIAGNOSIS GEJALA Prolonged Latent Phase (Fase Laten Yang Memanjang) Fase laten memanjang terjadi jika terjadinya kontraksi yang regular pada pembukaan sampai 4 cm lebih dari 8 jam Fase Aktif Memanjang (Prolonged Active Phase) Adalah fase yang lebih panjang dari 12 jam dengan pembukaan serviks kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida dan 6 jam rata-rata 2,5 jam dengan laju dilatasi serviks kurang dari 1,5 cm per jam pada multigravida
  • 9. DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS Diagnosis Pengertian Etiologi MACAM-MACAM Penatalaksanaan Inersia Uteri Hipotonik kelainan his dengan kekuatan yang lemah/tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong anak keluar kekuatan his lemah dan frekuensinya jarang 1. Primigravida terutama pada usia tua 2. Anemia 3. Perasaan tegang dan emosiona 4. Ketidak tepatan pengunaan analgetik seperti saat pemberian oksitosin atau obat penenang 5. Salah pimpinan persalinan 6. kehamilan ganda atau hidramion 7. Kehamilan postmatur  Inersia uteri primer : jika His lemah dari awal persalinan  Inersia uteri sekunder : jika mula-mula His baik, tetapi kemudian menjadi lemah krn otot-otot rahim lelah akibat persalinan berlangsung lama (inersia karena kelelahan) 1. KU penderita harus segera diperbaiki. gizi slm khmln hrs diperbaiki. 2. Penderita dipersiapkan menghadapi persalinan& dijelaskan tentang kemungkinan- kemungkinan yg ada. 3. Teliti keadaan serviks, presentasi & posisi, penurunan kepala/bokong bila sudah masuk PAP pasien disuruh jalan, bila his timbul adekuat dpt dilakukan persalinan spontan, tetapi bila tidak berhasil maka akan dilakukan sc.
  • 10. DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS Diagnosis Pengertian Etiologi Tanda dan Gejala Penatalaksanaan Inersia Uteri Hipertonik Adalah kelainan his dengan kekuatan cukup besar (kadang sampai melebihi normal) namun tidak ada koordinasi kontraksi dari bagian atas, tengah dan bawah uterus sehingga tidak efisien untuk membuka serviks dan mendorong bayi keluar. menyebabkan persalinan berlangsung cepat (<3 jam di sebut partus presipitatus). Pasien merasa kesakitan karena his yang terlalu kuat dan berlangsung hampir terus menerus pada janin akan terjadi hipoksia janin karena gangguan sirkulasi uteroplasenter. a. Ketuban pecah dini disertai adanya infeksi b. Infeksi intrauteri c. Pemberian oksitosin yang berlebihan  Persalinan menjadi lebih singkat (partus presipitatus)  Gelisah akibat nyeri terus menerus sebelum dan selama kontraksi  Ketuban pecah dini  Distres fetal dan maternal  Regangan segmen bawah uterus melampaui kekuatan jaringan sehingga dapat terjadi ruptura Dilakukan pengobatan simptomatis untuk mengurangi tonus otot, nyeri dan mengurangi ketakutan. Denyut jantung janin harus terus dievaluasi. Bila dengan cara tersebut tidak berhasil, persalinan harus diakhiri dengan section caesarea.
  • 11. DISTOSIA KARENA KELAINAN HIS Diagnosis Etiologi Tanda dan Gejala Penatalaksanaan Inersia Uteri Tak Terkoordinasi 1. Faktor usia penderita relatif tua dan relatif muda 2. Pimpinan persalinan 3. Karena induksi persalinan dengan oksitosin 4. Rasa takut dan cemas Sifat his yang berubah–ubah, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antar kontraksi dan bagian– bagiannya. Jadi kontraksi tidak efisien dalam mengadakan pembukaan,. Pada bagian atas dapat terjadi kontraksi tetapi bagian tengah tidak, sehingga menyebabkan terjadinya lingkaran kekejangan yang mengakibatkan persalinan tidak maju. Untuk mengurangi rasa takut, cemas dan tonus otot: berikan obat-obatan anti sakit dan penenang (sedative dan analgetika) seperti morfin, peidin dan valium. Apabila persalinan berlangsung lama dan berlarut-larut, selesaikanlah partus menggunakan hasil pemeriksaan dan evaluasi, dengan ekstraksi vakum, forceps atau section caesarea.
  • 12. DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN Gejala Diagnosa Penatalaksanaan • Memiliki riwayat preeklamsi • Memiliki riwayat penyakit diabetes • Memiliki gangguan gizi • Persalinan lama dgn terus mengedan Edema vulva • Meanajemen konservatif • Memberikan antibiotic steroid dan analgetik . • Berikan perhatian khusus, identifikasi dan cari tau penyebab dari edema • Melakukan sayatan dan drainase • Perlukaan dan radang yang menyebabkan ulkus-ulkus Stenosis vulva • Melakukan episiotomy • Pada vagina yang menutup sama sekali hingga hanya orifisium uretra eksternum yang Nampak dapat penangananya sayatan median secukupnya untuk melahirkan kepala. • Rujuk untuk dilakukan SC • Tampak pembengkakan atau benjolan di bibir kemaluan • Tekanan atau rasa sakit ataupun nyeri pada area vagina Varises Jika varises pecah maka lakukan penjahitan baik dalam kehamilan maupun setelah lahir VULVA
  • 13. DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN VULVA Gejala Diagnosa Penatalaksanaan • Karena perdarahan pada persalina tidak kunjung berhenti, maka darah dapat membentuk hematoma Hematoma • Bila hematoma kecil resorbsi sendiri • Bila besar harus insisi dan bekuan darah harus di lakukan • Akibat infeksi sifilis, gonorrhea, trikomoniasis Peradangan • Lakukan rujukan pasien pada tempat pelayanan yang dapat memberikan pertolongan yang kuat • Pertumbuhan pada kulit selaput lendir yang menyerupai jengger ayam jago. Kondiloma akuminata • Sebaiknya di obati sebelum bersalin • Tapi banyak penulis yang menganjurkan insisi dengan elekrocauter atau dengan tingtura podofilin
  • 14. DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN VULVA Gejala Diagnosa Penatalaksanaan • tekanan langsung jaringan lunak antara kepala janin yang telah berada di dasar panggul dengan jalan lahir tulang Fistula • Fistula kecil tidak di sertai infeksi dapat sembuh dengan sendirinya • untuk menghindari terjadinya fistula postpartum,selalu di pasang daure kateter sehingga vaskularisasi jaringan yang tertekan membaik dan terhindar dari nekrosis dan fistula. • Operasi rekonstruksi fistula sulit dan keberhasilannya belum memuaskan. • Untuk mengurangi kejadian fistula maka persalinan harus telah dirujuk pada saat mencapai garis waspada,sehinggan dapat dilakukan tindakan tepat dan cepat untuk dapat menurunkan morbilitas dan mortalitas.
  • 15. DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN Vagina Gejala Diagnosa Penatalaksanaan • aplasia vagina, diintroitus vagina terdapat cekungan yang agak dangkal atau yang agak dalam • Kelainan congenital, atau pertumbuhan atau pembentukan organ janin yang tidak sempurna di dalam kandungan pada masa kehamilan Kelainan Vagina (Aplasia vagina • operasi ini sebaiknya pada saat wanita bersangkutan akan menikah • Septum tidak lengkap tertahannya turunnya kepala janin pada persalinan Stenosis Vagina Kongenital Rujuk pasien ke tempat yang memiliki fasilitas SC
  • 16. DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN Vagina Gejala Diagnosa Penatalaksanaan • Perdarahan yang tidak normal dari vagina • Rasa gatal atau benjolan pada vagina yang tidak kunjung hilang • Cairan vagina yang berbau Tumor Vagina Lakukan Rujukan ke tempat yang memiliki fadilitas SC. Karena persalinan dengan tumor vagina memiliki banyak resiko • Adanya rasa nyeri dan tidak nyaman Kista Vagina • Bila kecil dan tidak ada keluhan dapat dibiarkan • Tetapi bila besar menghalangi turunnya kepala, untuk mengecilkannya maka dilakukan aspirasi cairan tumor • Marsupialisasi sebaiknya 3 bulan setelah lahir
  • 17. DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN Uterus Gejala Diagnosa Penatalaksanaan • Rasa sakit di panggul dan pinggul • Meneran sebelum pembukaan lengkap • Laserasi dinding vagina bawah pada kala 2 Prolpas Uterus • Indikasi melakukan operasi pada prolapsus uteri tergantung dari beberapa factor seperti umur penderita,keinginannya untuk mendapatkan anak atau untuk mempertahankan uterus,tingkat prolapsus dan adanya keluhan.
  • 18. DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN Penyulit Pengertian Etiologi Tanda gejala Penatalaksanaan Makroso mia Makrosomia adalah bayi yang berat badannya pada saat lahir lebih dari 4000 gram. 1) Bayi dan ibu yang menderita diabetes sebelum hamil dan bayi dari ibu hamil yang menderita diabetes selama kehamilan. 2) Terjadi obesitas pada ibu juga dapat menyebabkan kelahiran bayi besar (bayi giant). 3) Pola makan ibu yang tidak seimbang atau berlebihan juga mempengaruhi kelahiran bayi besar 1) Berat badan lebih dari 4000 gram pada saat lahir 2) Wajah menggembung, pletoris (wajah tomat) 3) Besar untuk usia gestasi 4) Riwayat intrauterus dari ibu yang diabetes dan ibu yang polihidramnion Jika dijumpai diagnosis makrosomia maka bidan harus segera membuat rencana asuhan atau perawatan untuk segera diimplementasikan, tindakan tersebut adalah merujuk pasien. Alasan dilakukan rujukan adalah untuk mengantisipasi adanya masalah-masalah pada janin dan juga ibunya.
  • 19. DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN Penyulit Pengertian Etiologi Tanda gejala Penatalaksanaan Hidrosefal us Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ventrikel. Cairan yang tertimbun dalam ventrikel biasanya antara 500 – 1500 ml akan tetapi kadang – kadang dapat mencapai 5 liter. 1) Kelainan bawaan (congenital) 2) Stenosis akuaduktus sylvii 3) Spina bifida dan cranium bifida 4) Sindrom Dandy Walker 5) Infeksi 6) Perdarahan Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri. 1) Saat palpasi teraba ukuran kepala yang besar dan kepala tidak masuk pintu atas panggul. 2) Pada pemeriksaan dalam terdapat kepala dengan sutura yang dalam dan ubun – ubun yang luas, serta tulang kepala terasa tipis seperti menekan bola pingpong. 3) Ditemukan bayangan tengkorak yang besar sekali pada pemeriksaan rontgen. 4) Pada pemeriksaan USG 1) Pada pembukaan 3-4 cm, lakukan pungsi sisterna untuk mengecilkan kepala janin. Pungsi dilakukan dgn mengguakan jarum pungsi spinal yang besar, kemudian cairan dikeluarkan sebanyak mungkin dari ventrikel. 2) After coming head akan terjadi pd letak sungsang. Lakukan perforasi dari foramen ovale untuk mengeluarkan cairan, agar kepala janin dapat lahir pervaginam.
  • 20. DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN Penyulit Pengertian Etiologi Tanda gejala Penatalaksanaan anensefal us Anensefalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak terbentuk. Anensefalus terjadi jika tabung syaraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebab yg pasti tidak dketahui. Penelitian menunjukan kemungkinan anensefalus berhubungan dgn racun dilingkungan jg kadar asam folat yg rendah dlm darah. Anensefalus ditemukan pada 3,6 - 4,6 dari 10.000 bayi baru lahir. 1) Pada ibu: polihidramnion (cairan ketuban didalam rahim terlalu banyak) 2) Pada bayi: • Tidak memiliki tulang tengkorak • Tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum) • Kelainan pada gambaran wajah • Kelainan jantung. 1) Anjurkan pd setiap wanita usia subur yg telah menikah untuk mengkonsumsi multivitamin yg mengandung 400 mcg asam folat setap harinya. 2) Pada ibu dengan riwayat anensefalus anjurkan untuk mengkonsumsi asam folat yang lebih tingi yaitu 4 mg saat sebelum hamil dan selama kehamilannya. 3) Lakukan asuhan antenatal secara teratur. 4) Bayi yang menderita anensefalus tidak akan bertahan, mereka lahir dalam keadaan meninggal atau akan meninggal dalam waktu beberapa hari setelah lahir.
  • 21. DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN Penyulit Pengertian Etiologi Penatalaksanaan Kembar siam Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Selain faktor genetik obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna juga diduga dapat memicu terjadinya bayi kembar. Alasannya jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak bahkan sampai lima dan enam. Jika pada saat pemeriksaan kehamilan sudah ditegakkan janin kembar siam, tindakan yang lebih aman adalah melakukan section caesarea. Gawat Janin Suatu keadaan dimana janin tidak menerima O2 cukup, sehingga mengalami sesak dan dapat mengancam kesehatan janin. 1) Kurangnya aliran darah uterus- plasenta 2) DM : hipoglikemi disertai hipoksia 3) Postmatur/dismaturitas, kompresi tali pusat Tanda Gejala 1) Bradikardi 2) Takikardi 3) Variabilitas DJJ yang menurun 4) Mekonium dalam amnion 1) Posisi ibu mirinasi ng kiri 2) Oksigenasi dgn masker muka 6L/menit 3) Beri infus dextrose 5% dalam RL 4) VT untuk mencari penyebab gawat janin
  • 22.
  • 24. Masalah pada Kala 3 dan 4 ATONIA UTERI RETENSIO PLASENTA EMBOLI AIR KETUBAN ROBEKAN JALAN LAHIR INVERSI O UTERI SYOK OBSTETRIK Robekan Dinding Vagina Robekan Perineum Robekan Serviks
  • 25. ATONIA UTERI Pengertian Etiologi Gejala Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir. Atonia uteri dapat terjadi pada ibu hamil dan melahirkan dengan faktor predisposisi (penunjang), seperti: a. Regangan rahim berlebihan, seperti: gemeli makrosomia, polihidramnion atau paritas tinggi. b. Umur yang terlalu muda atau terlalu tua. c. Multipara dengan jarak kelahiran yang pendek. d. Partus lama/partus terlantar e. Malnutrisi f. Penanganan yang salah dalam usaha melahirkan plasenta, misalnya: plasenta belum terlepas dari dinding uterus. g. Adanya mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim. • Uterus tidak berkontraksi dan lembek. • Perdarahan terjadi segera setelah anak lahir Perdarahan yang terjadi pada kasus atonia sangat banyak dan darah tidak merembes, darah keluar disertai gumpalan, hal ini karena tromboplastin sudah tidak mampu lagi sebagai anti pembeku darah. • Tanda dan gejala lainnya adalah terjadinya syok, pembekuan darah pada serviks/posisi telentang akan menghambat aliran darah keluar a. Nadi cepat dan lemah b. Tekanan darah yang rendah c. Pucat d. Keringat/kulit terasa dingin dan lembab e. Pernapasan cepat f. Gelisah, bingung, atau kehilangan kesadaran g. Urin yang sedikit
  • 26. Penatalaksanaan Atonia Uteri Massase fundus uteri sgr stlh plasenta lahir (maks 15) Uterus kontraksi? • Evaluasi/ bersihkan bekuan darah/ selaput ketuban • KBI max 5 mnt Ya, Evaluasi rutin Uterus kontraksi? • Ajarkan keluarga melakukan KBE • Keluarkan tangan (KBI) secara hati-hati • Suntikan Methyl ergometrin 0,2 mg i.m • Pasang infus RL + 20 IU Oksitosin, guyur • Lakukan lagi KBI Ya: • Pertahankan KBI selama 1-2 mnt • Keluarkan tangan secara hati-hati • Lakukan pengawasan kala IV Uterus kontraksi? Ya, Pengawasa n Kala 4 • Rujuk • Lanjutkan pemberian infus + 20 IU Oksitosin minimal 500 cc/jam hingga sampai t4 rujukan • Selama perjalanan dpt dilakukan kompresi aorta abdominalis atau KBE
  • 27. RETENSIO PLASENTA Pengertian Etiologi Gejala Klasifikasi Penatalaksanaan Retensio plasenta adalah lepas plasenta tidak bersamaan sehingga masih melekat pada tempat implantasi, menyebabkan retraksi dan kontraksi otot uterus sehingga sebagian pembuluh darah tetap terbuka serta menimbulkan perdarahan. a. Faktor maternal: gravida tua dan multiparitas. b. Faktor uterus: bekas section caesarea, bekas pembedahan uterus, tidak efektifnya kontraksi uterus, bekas kuretase uterus, bekas pengeluaran manual plasenta, dan sebagainya. c. Faktor plasenta: plasenta previa, implantasi corneal, plasenta akreta dan kelainan bentuk plasenta. a. Plasenta belum lahir setelah 30 menit b. Perdarahan segera (P3) c. Uterus berkontraski dan keras, gejalan lainnya antara lain d. Tali pusat putus akibat traksi berlebihan e. Inversio uteri akibat tarikan dan f. Perdarahan lanjutan a. Plasenta adhesiva: plasenta yang melekat pada desidua endometrium lebih dalam. b. Plasenta akreta: vili korialis tumbuh menembus miometrium sampai ke serosa. c. Plasenta inkreta: vili korialis tumbuh lebih dalam dan menembus desidua endometrium sampai ke miometrium. d. Plasenta perkreta: vili korialis tumbuh menembus serosa atau peritoneum dinding rahim. e. Plasenta inkarserata: tertahannya plasenta di dalam kavum uteri disebabkan oleh konstriksi ostium uteri. Apabila plasenta belum lahir ½-1 jam setelah bayi lahir terlebih lagi apabila disertai perdarahan lakukan plasenta manual.
  • 28. EMBOLI AIR KETUBAN Pengertian Etiologi Faktor Resiko Gambaran Klinik Penatalaksanaan Emboli air ketuban adalah masuknya air ketuban beserta komponennya kedalam sirkulasi darah ibu. Yang dimaksud komponen disini adalah unsur – unsur yang terdapat di air ketuban seperti lapisan kulit janin yang terlepas, rambut janin, lapisan lemak janin dan cairan kental. Belum jelas diketahui secara pasti. a. Multipara b. Solusio plasenta c. IUFD d. Partus presipitatus e. Suction curettage f. Terminasi kehamilan g. Trauma abdomen h. Versi luar i. Amniosentesi s a. Umumnya terjadi secara mendadak b. Pasien hamil tiba – tiba mengalami kolaps c. Menjelang akhir persalinan pasien batuk – batuk, sesak terengah – engah, dan kadang cardiac arrest. a. Penatalaksanaan primer bersifat suportif dan diberikan secara agresif b. Terapi awal adalah memperbaiki cardiac output dan mengatasi DIC c. Bila anak belum lahir, lakukan section caesarea dengan catatan dilakukan setelah keadaan umum ibu stabil. d. X-Ray torax memperlihatkan adanya edema paru dan bertambahnya ukuran atrium kanan dan ventrikel kanan. e. Pemeriksaan laboratorium: asidosis metabolic (penurunan PaO2 dan PaCO2) f. Terapi tambahan: • Resusitas cairan • Infuse dopamine untuk memperbaiki cardiac output • Adrenalin untuk mengatasi anafilaksis • Terapi DIC dengan fresh frozen plasma • Terapi perdarahan pasca persalinan dgn oksitosin • Segera rawat di ICU
  • 29. ROBEKAN JALAN LAHIR GEJALA • Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir • Uterus kontraksi dan keras • Plasenta lengkap, dengan gejala lain • Pucat, lemah, dan menggigil Robekan Dinding Vagina Robekan Perineum Robekan Serviks
  • 30. ROBEKAN JALAN LAHIR Klasifikasi Robekan Jalan Lahir Pengertian Etiologi Klasifikasi Penatalaksanaan Robekan Perineum Adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan alat atau tindakan. Robekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat. 1. Kepala janin terlalu cepat lahir 2. Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya 3. Adanya jaringan parut pada perineum 4. Adanya distosia bahu 1. Derajat satu: robekan ini terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit perineum. 2. Derajat dua: robekan ini terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit perineum dan otot – otot perineum. 3. Derajat tiga: robekan ini terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit perineum dan otot – otot perineum dan sfingter ani eksterna 4. Derajat empat: robekan dapat terjadi pada seluruh perineum dan sfingter ani yang meluas sampai ke mukosa. 1. Derajat I: robekan ini kalau tidak terlalu besar, tidak perlu dijahit 2. Derajat II: lakukan penjahitan 3. Derajat III dan IV: lakukan rujukan
  • 32. ROBEKAN JALAN LAHIR Klasifikasi Robekan Jalan Lahir Pengertian Etiologi Diagnosis Penatalaksanaan Robekan Serviks Persalinan selalu mengakibatkan robekan serviks, sehingga serviks seorang multipara berbeda dari yang belum melahirkan pervaginan. Robekan serviks yang luas menimbulkan perdarahan dan dapat menjalar ke segmen bawah uterus. Apabila terjadi perdarahan yang tidak berhenti meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan uterus sudah berkontraksi baik perlu diperkirakan perlukaan jalan lahir, khususnya robekan serviks uteri. 1. Partus presipitatus 2. Trauma karena pemakaian alat – alat kontrasepsi 3. Melahirkan kepala pada letak sungsang secara paksa, pembukaan belum lengkap. 4. Partus lama. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan spekulum. 1. Jepit klem ovum pada ke-2 biji sisi portio yang robek, sehingga perdarahan dapat segera dihentikan. 2. Jika setelah eksplorasi lanjutan tidak dijumpai robekan lain, lakukan penjahitan dimulai dari ujung atas robekan kearah luar sehingga semua robekan dapat dijahit. 3. Setelah tindakan periksa TTV, KU, TFU dan perdarahan 4. Beri antibiotic profilaksis, kecuali bila jelas – jelas ditemui tanda – tanda infeksi.
  • 33. ROBEKAN JALAN LAHIR Klasifikasi Robekan Jalan Lahir Pengertian Diagnosis Penatalaksanaan Robekan Dinding Vagina Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak sering dijumpai. Robekan terjadi pada dinding lateral dan baru terlihat pada pemeriksaan speculum. 1. Pada robekan yang kecil dan superfisiil, tidak diperlukan penanganan khusus. 2. Pada robekan yang lebar dan dalam, perlu dilakukan penjahitan secara jelujur. 3. Apabila perdarahan tidak bisa diatasi, lakukan laparotomi dan pembukaan ligamentum latum. 4. Jika tidak berhasil, lakukan pengangkatan arteri hipogastrika.
  • 34. INVERSIO UTERI Pengertian Gejala Etiologi Penatalaksanaan Inversion uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya ke dalam kavum uteri. Uterus dikatakan mengalami inverse jika bagian dalam menjadi diluar saat melahirkan plasenta. Reposisi sebaiknya dilakukan dengan berjalannya waktu, lingkaran konstriksi sekitar uterus yang terinversi akan mengecil dan uterus akan terisi darah. 1. Grande multipara 2. Atonia uteri 3. Kelemahan alat kandungan 4. Tekanan intraabdominal yang tinggi (batuk dan mengejan) 5. Cara crade yang berlebihan 6. Tarikan tali pusat 7. Manual plasenta yang terlalu dipaksakan 8. Retensio plasenta 1. Lakukan pengkajian ulang 2. Pasang infuse 3. Berikan petidin dan diazepam IV dalam spuit berbeda secara perlaha – lahan, atau anastesia umum jika diperlukan. 4. Basuh uterus dengan antiseptic dan tutup dengan kain basah (NaCl hangat) menjelang operasi 5. Lakukan reposisi
  • 35. SYOK OBSTETRIK Pengertian Penyebab Gejala Klinik Penatalaksanaan Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan yang tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme. 1. Perdarahan 2. Infeksi berat 3. Solusio plasenta 4. Inversion uteri 5. Emboli air ketuban 6. Komplikasi anestesi 1. Nadi cepat dan lemah (110 kali permenit atau lebih) 2. Tekanan darah yang rendah (sistolik kurang dari 90 mm/hg) 3. Pucat (khususnya pada kelopak mata bagian dalam, telapak tangan, atau sekitar mulut) 4. Keringat atau kulit yang terasa dingin dan lembab 5. Pernapasan cepat (30 kali permenit atau lebih) 6. Gelisah, bingung, atau hilangnya kesadaran 7. Urine yang sedikit (kurang lebih dari 30ml per jam). Penanganan syok terdiri dari tiga garis utama, yaitu: 1. Pengembalian fungsi sirkulasi darah dan oksigenasi 2. Eradikasi infeksi 3. Koreksi cairan dan elektrolit.
  • 36. THANKS Sumber : • Kurniarum Ari. 2016. Asuhan Kebidanan Persakinan dan Bayi Baru Lahir. Iakarta : Pusdik SDM Kesehatan • POGi, dkk. 2016. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Kemenkes RI • Saifuddin Abdul Bari, dkk. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo • Sofian Amru. 2011. Rustam Muchtar Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC