SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
DAMPAK HIV AIDS
DI TEMPAT KERJA
POINT – POINT KRITIS …..!!!!
• Usia produktif merupakan periode usia sexually
active
• Banyak pekerja berstatus migrant worker
(perantau) atau terpisah dari keluarga.
• Industri hiburan yang marak di sekitar tempat
kerja
• Stress pekerjaan yang membutuhkan refreshing
• Akses informasi di tempat kerja yang terbatas
(atau malah tidak ada?) tentang IMS/HIV
• Fenomena 3 M (Mobile Men with Money)
HIV & AIDS dan Ketenagakerjaan
• HIV dan AIDS sudah merupakan masalah serius bagi
sektor ketenagakerjaan
• Kasus AIDS lebih dari 85% pada kelompok usia
produktif.
• Usia produktif merupakan tulang punggung kegiatan
pembangunan dan bisnis
• Tempat kerja merupakan wilayah yang strategis untuk
menjangkau usia kerja
• Epidemi AIDS akan berdampak kegiatan usaha.
• Dunia kerja perlu aktif dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja utk
kepentingan dunia usaha itu sendiri.
HIV & AIDS dan Ketenagakerjaan
• Masih banyak yang belum mengetahui tentang
HIV/AIDS sehingga menimbulkan tindak dan sikap
stigma dan diskriminasi
• Diskriminasi terhadap ODHA mengancam prinsip dasar
dan hak bekerja, dan mengurangi upaya untuk
pencegahan dan perawatan
• Sarana penunjang di tempat kerja belum berfungsi
dalam pencegahan HIV/AIDS (Pelayanan Kesehatan
Kerja dan P2K3).
ALASAN : MENGAPA DIPERLUKAN
PENCEGAHAN HIV/AIDS DI DUNIA KERJA ?
1) Lebih dari 90% kasus pada kelompok
usia produktif (tulang punggung
pembangunan dan bisnis)
2) Tempat kerja adalah tempat strategis
untuk melakukan intervensi, untuk
menjangkau usia kerja
3) Epidemi AIDS berdampak terhadap
dunia bisnis (produktivitas, biaya TK).
ALASAN : MENGAPA DIPERLUKAN
PENCEGAHAN HIV/AIDS DI DUNIA KERJA ?
4) Banyak pekerja yang bekerja dengan situasi
dan pola kerja yang berisiko tinggi terhadap
terjangkitnya HIV/AIDS.
5) Banyak pekerja berisiko terinfeksi HIV dalam
pekerjaan yang dilakukan; spt. Pelayanan
kesehatan.
6) Pengetahuan tentang HIV/AIDS rendah
sehingga menimbulkan tindak dan sikap
stigma dan diskriminasi (mengancam prinsip
dasar dan hak bekerja, dan mengurangi upaya
untuk pencegahan dan perawatan).
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT
1. UU. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. U.U. No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Permennaker No. Per. 05/Men/1993 tentang Juknis
Pendaftaran Kepersertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran
Santunan dan Pelayanan Jamsostek
4. Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
5. Kepmennakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat
Kerja
6. Keputusan Dirjen PPK No. 20/DJPPK/VI/2005 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
7. Permennakertrans No. Kep. 11/Men/2005 tentang P4GN di
tempat kerja.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
HIV/AIDS DI TEMPAT KERJA
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/ MEN/IV/2004
• DILAKUKAN BERSAMA-SAMA OLEH :
–PEMERINTAH
–PENGUSAHA
–SERIKAT PEKERJA/BURUH
KEWAJIBAN PEMERINTAH
• Melakukan pembinaan thd program
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
di tempat kerja
• Bersama-sama dengan Pengusaha dan
SP/SB atau sendiri2 melaksanakan upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
di tempat kerja
• Dapat dilakukan dengan melibatkan fihak
ketiga dan atau ahli dibidang HIV/AIDS.
KEWAJIBAN PENGUSAHA
• Menetapkan kebijakan PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN HIV/AIDS di tempat
kerja (dpt dituangkan dalam PP atau PKB)
• Mengkomunikasikan kebijakan mell :
– Penyebarluasan informasi
– Penyelenggaraan pendidikan dan latihan
• Memberikan perlindungan kpd pekerja/buruh
dari tindakan dan perlakuan diskriminatif.
• Menerapan prosedur K3 khusus.
KEWAJIBAN SERIKAT
PEKERJA/SERIKAT BURUH
• Bersama-sama Pemerintah dan Pengusaha
atau sendiri-sendiri melaksanakan upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
di tempat kerja;
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
Pasal 2
(1) Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
(2) Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS di tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (1),
pengusaha wajib :
a. Mengembangkan kebijakan tentang upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja, yang dapat dituangkan
dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
b. Mengkomunikasikan kebijakan dengan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi melalui program pendidikan yang berkesinambungan
c. Memberikan perlindungan dari tindak dan perlakuan diskriminatif.
d. Menerapkan prosedur K3 khusus untuk pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan Per-UU dan
standar yang berlaku
Pasal 3 :
• Pekerja/Buruh Dengan HIV/AIDS berhak
mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja sama
dengan pekerja/buruh lainnya sesuai dengan
peraturan per-UU-an yang berlaku
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
Pasal 4 :
1) Pemerintah melakukan pembinaan
2) Pemerintah, pengusaha dan SP/SB
melaksanakan upaya pencegahan dan
penanggulangan (sendiri/bersama)
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
Pasal 5 :
(1) Pengusaha atau pengurus dilarang melakukan tes
HIV untuk digunakan sebagai prasarat suatu proses
rekrutment atau kelanjutan status pekerja/buruh atau
kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.
(2) Tes HIV hanya dapat dilakukan atas dasar sukarela
dengan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
(3) Apabila tes HIV dilakukan, pengusaha atau pengurus
wajib menyediakan konseling
TES HIV
• DILARANG digunakan untuk :
 Persyaratan dalam proses rekrutmen
 Kelanjutan status pekerja/buruh
 Kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.
• DAPAT DILAKUKAN atas dasar :
 Kesukarelaan
 Dengan persetujuan tertulis
 Menyediakan konseling sebelum dan sesudah tes
 Dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian
khusus.
 Tidak digunakan untuk sebagaimana ad. Dilarang
diatas
KERAHASIAAN
YANG HARUS DIJAGA
INFORMASI yang diperoleh dari :
 Kegiatan konseling
 Tes HIV
 Pengobatan
 Perawatan
 Kegiatan lainnya.
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
DI TEMPAT KERJA
KEPDIRJEN PPK NO. KEP. 20/DJPPK/VI/2005
 TUJUAN :
Sebagai Pedoman Bagi Pengusaha dan Pekerja/Buruh Dalam
Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di
Tempat Kerja melalui Program K3.
 LINGKUP PETUNUK TEKNIS PELAKSANAAN
A. Kebijakan (bentuk, isi)
B. Pendidikan
C. Perlindungan hak pekerja/buruh yang berkaitan dengan HIV/AIDS
D. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja khusus
E. Program pengendalian
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
Bentuk kebijakan :
i. Diintegrasikan dalam kebijakan K3
ii. Atau secara tersendiri
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
Isi kebijakan :
i. Pernyataan komitmen pengusaha/pengurus
ii. Mengembangkan strategi dan promosi program
iii. Memberikan pendidikan kepada pekerja buruh
iv. Memberikan informasi tentang pelayanan testing,
konseling dan pelayanan yg dibutuhkan
v. Dilarang mewajibkan tes HIV
vi. Melarang segala bentuk stigmatisasi dan diskriminasi
vii. Menjaga kerahasiaan identitas pekerja/buruh dengan
HIV/AIDS
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
Penerapan kebijakan :
i. Membuat kebijakan tertulis
ii. Mengkomunikasikan kebijakan
iii. Menyusun rencana pelaksanaan pendidikan
melalui program P2K3 dan PKK yang sudah ada
iv. Melaksanakan program
v. Mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan
program
PENDIDIKAN
PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA
STRATEGI PENDIDIKAN :
i. Menyusun program pendidikan
ii. Melaksanakan pendidikan secara
berkesinambungan
iii. Memanfaatkan P2K3 dan atau PKK
PENDIDIKAN
PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA
CAKUPAN PENDIDIKAN :
i. Penjelasan ttg HIV/AIDS, cara penularan dan
pencegahannya
ii. Penjelasan IMS salah satu faktor risiko
terinfeksi HIV/AIDS
iii. Pemberian informasi ttg layanan pengobatan
IMS, VCT
iv. Penjelasan peraturan perundang-undangan
v. Metode pendidikan bersifat interaktif dan
partisipatif
PENDIDIKAN
PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA
PELAKSANAAN PENDIDIKAN :
i. Membentuk subkomite dalam kepengurusan P2K3 atau
PKK;
ii. Mempersiapkan dan membekali anggota P2K3 dan/ atau
personil PKK serta pekerja/buruh yang dipilih sebagai
penyuluh;
iii. Anggota P2K3 dan/atau personil PKK serta pekerja/
buruh yang dipilih setelah dididik wajib
menyelenggarakan pendidikan kpd seluruh
pekerja/buruh;
iv. Pekerja/buruh yang dipilih dan sudah dididik ditugaskan
untuk :
 Menyebarluaskan informasi
 Mempengaruhi pekerja/buruh
 Memantau perilaku pekerja/buruh yang berisiko
terhadap penularan HIV/AIDS
Perlindungan Hak Pekerja Buruh Berkaitan Dengan
HIV/AIDS :
1. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) :
• Memasukkan prinsip-prinsip tentang perlindungan dan
pencegahan HIV/AIDS dalam PP atau PKB
2. VCT
• Larangan wajib tes HIV
• Dalam hal tes HIV dilakukan, maka harus memenuhi persyaratan;
informed consent, mendapatkan konseling pra & pasca tes,
pemberitahuan hasil tes langsung kpd si pekerja.
3. Diskriminasi dan stigma
4. Pelayanan Kesehatan Kerja bagi pekerja/buruh dengan
HIV/AIDS
KEPUTUSAN DIRJEN PPK
NO. KEP. 20/DJPPK/VI/2005
PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB) :
a) Menyusun dan menetapkan kebijakan harus
berkonsultasi dengan wakil pekerja/buruh
dan atau SP/SB
b) Bersama-sama (pengusaha/pengurus, wakil
pekerja/buruh dan atau SP/SB) memasukkan
dalam PP atau PKB
PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
KONSELING DAN TESTING SUKARELA :
a) Larangan tes untuk tujuan tertentu;
b) Tes dapat dilakukan :
 Atas dasar kesukarelaan dengan persyaratan
tertentu;
 Bagi pekerja yg akan dipekerjakan pd lingkungan
kerja yg mungkin menimbulkan pajanan HIV;
 Utk tujuan survei pemantauan epidemiologi dgn
persyaratan anonim; memenuhi prinsip etika
riset, ilmiah serta profesi; melindungi
kerahasiaan ;
PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
DISKRIMINASI DAN STIGMATISASI :
a) Larangan tindak dan sikap diskriminasi;
b) Upaya meniadakan stigma;
c) Menghormati hak azasi dan menjaga martabat;
d) Tindakan disiplin yang melakukan tindakan
diskriminasi dan stigmatisasi;
e) Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS :
 berhak untuk terus bekerja selama mampu;
 bertindak secara bertanggungjawab untuk mencegah
penularan;
 didorong menginfo jika pekerjaan yg akan dilakukan
menimbulkan potensi risiko penularan.
PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
PELAYANAN KESEHATAN KERJA :
a) Berhak mendapatkan pelayanan kesehatan
kerja;
b) Penetapan stadium HIV/AIDS dilakukan oleh
dokter yang mempunyai keahlian.
Pelayanan Kesehatan Kerja pekerja dengan
HIV/AIDS :
a. Pekerja/buruh dengan HIV +, mempunyai gejala
penyakit umum berhak mendapatkan PKK dan
JPK
b. Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS, dikategorikan
PAK berhak mendapatkan JKK
c. Pekerja/buruh dengan HIV +, dan telah masuk
stadium AIDS, bukan PAK tidak berhak
mendapatkan JPK dan JKK
d. PKK tidak wajib menyediakan obat ARV
KEPUTUSAN DIRJEN PPK
NO. KEP. 20/DJPPK/VI/2005
Penyakit yang
diakibatkan oleh :
 Penyakit Kelamin
 AIDS
 Alkohol
TIDAK DITANGGUNG
DALAM PROGRAM JPK
JAMSOSTEK
PERMENNAKER NO. PER. 12/MEN/2007
TENTANG JUKNIS PENDAFTARAN KEPESERTAAN,
PEMBAYARAN IURAN, PEMBAYARAN SANTUNAN DAN
PELAYANAN JAMSOSTEK
PROSEDUR K3 KHUSUS
1. Langkah-langkah pencegahan dan
pengendalian;
2. Pengawasan terhadap Infeksi di tempat
kerja;
3. Program gawat darurat dan pertolongan
pertama.
PROSEDUR K3 KHUSUS
1. Langkah-langkah pencegahan dan
pengendalian;
a) Syarat-syarat K3
b) Menunjukkan yang berisiko penularan
c) Pekerja mamatuhi instruksi dan prosedur
d) Pendidikan dan latihan khusus dan
menyediakan perlengkapan
e) Pengendalian (identifikasi bahaya, penilaian
risiko, pengendalian risiko).
PROSEDUR K3 KHUSUS
2. Pengawasan terhadap Infeksi di tempat kerja;
a) Kewaspadaan universal
b) Penularan HIV pada pekerja
3. Program gawat darurat dan pertolongan
pertama.
a) Penanganan terhadap pekerja yang kemungkinan
terpajan darah/cairan tubuh
b) Persyaratan pelaksanaan P3K.
MONITORING DAN EVALUASI
BERTUJUAN UNTUK mengetahui :
1. Efektivitas penerapan kebijakan dan prosedur
di tempat kerja
2. Efektivitas penyebarluasan informasi dan
pelaksanaan program pelatihan
3. Tingkat kepatuhan dalam melaksanakan
persyaratan K3
4. Pendataan kasus kecelakaan
5. Efektivitas tindakan yang dilakukan dan follow
up
10 Kaidah ILO tentang HIV/AIDS
1. Pencegahan HIV/AIDS sebagai persoalan dunia kerja
2. Non diskriminatif
3. Kesetaraan jender
4. Kesehatan Lingkungan Kerja
5. Dialog sosial
6. Larangan skrining tujuan pemisahan dalam proses rekrutmen
dan kerja
7. Kerahasiaan
8. Kelanjutan status hubungan kerja
9. Pencegahan
10. Kepedulian dan dukungan
Terima kasih

More Related Content

Similar to DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt

HIV AIDS PREVENTION IN WORKPLACE.pdf
HIV AIDS PREVENTION IN WORKPLACE.pdfHIV AIDS PREVENTION IN WORKPLACE.pdf
HIV AIDS PREVENTION IN WORKPLACE.pdf
ssuserd340f0
 
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptxPeran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
HeruMulyono5
 
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptxPPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
ZiaUlfa
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
Veniceaprilia
 
5.5.1.a SK Pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian Infeksi
5.5.1.a SK Pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian Infeksi5.5.1.a SK Pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian Infeksi
5.5.1.a SK Pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian Infeksi
NurAriFelani
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
Irene Susilo
 
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docxMAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
AgnikaAr
 
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
erna606977
 

Similar to DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt (20)

HIV AIDS PREVENTION IN WORKPLACE.pdf
HIV AIDS PREVENTION IN WORKPLACE.pdfHIV AIDS PREVENTION IN WORKPLACE.pdf
HIV AIDS PREVENTION IN WORKPLACE.pdf
 
Permenaker no 13 2022 tentang TB di tempat kerja.pdf
Permenaker no 13 2022 tentang TB di tempat kerja.pdfPermenaker no 13 2022 tentang TB di tempat kerja.pdf
Permenaker no 13 2022 tentang TB di tempat kerja.pdf
 
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptxPeran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
Peran_Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19.pptx
 
K3 dalam pandemi Covid 19.pptx
K3 dalam pandemi Covid 19.pptxK3 dalam pandemi Covid 19.pptx
K3 dalam pandemi Covid 19.pptx
 
KAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docxKAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docx
 
KELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptxKELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptx
 
KONSEP DASAR PPI DI FKTP REFLEKSI (1) (1).pdf
KONSEP DASAR PPI DI FKTP REFLEKSI (1) (1).pdfKONSEP DASAR PPI DI FKTP REFLEKSI (1) (1).pdf
KONSEP DASAR PPI DI FKTP REFLEKSI (1) (1).pdf
 
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptxPPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
PPT Sosialisasi PROGNAS.pptx
 
PIDI.pptx
PIDI.pptxPIDI.pptx
PIDI.pptx
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
 
5.5.1.a SK Pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian Infeksi
5.5.1.a SK Pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian Infeksi5.5.1.a SK Pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian Infeksi
5.5.1.a SK Pelaksanaan Pencegahan dan pengendalian Infeksi
 
keselamatan kerja.pptx
keselamatan kerja.pptxkeselamatan kerja.pptx
keselamatan kerja.pptx
 
pmkp penerimaan mahasiswa.pptx
pmkp penerimaan mahasiswa.pptxpmkp penerimaan mahasiswa.pptx
pmkp penerimaan mahasiswa.pptx
 
Juknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCTJuknis HIV: Panduan VCT
Juknis HIV: Panduan VCT
 
Buku Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru
Buku Panduan Adaptasi Kebiasaan BaruBuku Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru
Buku Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru
 
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxKONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docxMAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
 
Materi Aksi 1.ppt
Materi Aksi 1.pptMateri Aksi 1.ppt
Materi Aksi 1.ppt
 
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
 
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten Wonosobo
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten WonosoboDraft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten Wonosobo
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten Wonosobo
 

Recently uploaded

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 

Recently uploaded (20)

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 

DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt

  • 1. DAMPAK HIV AIDS DI TEMPAT KERJA
  • 2. POINT – POINT KRITIS …..!!!! • Usia produktif merupakan periode usia sexually active • Banyak pekerja berstatus migrant worker (perantau) atau terpisah dari keluarga. • Industri hiburan yang marak di sekitar tempat kerja • Stress pekerjaan yang membutuhkan refreshing • Akses informasi di tempat kerja yang terbatas (atau malah tidak ada?) tentang IMS/HIV • Fenomena 3 M (Mobile Men with Money)
  • 3. HIV & AIDS dan Ketenagakerjaan • HIV dan AIDS sudah merupakan masalah serius bagi sektor ketenagakerjaan • Kasus AIDS lebih dari 85% pada kelompok usia produktif. • Usia produktif merupakan tulang punggung kegiatan pembangunan dan bisnis • Tempat kerja merupakan wilayah yang strategis untuk menjangkau usia kerja • Epidemi AIDS akan berdampak kegiatan usaha. • Dunia kerja perlu aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja utk kepentingan dunia usaha itu sendiri.
  • 4. HIV & AIDS dan Ketenagakerjaan • Masih banyak yang belum mengetahui tentang HIV/AIDS sehingga menimbulkan tindak dan sikap stigma dan diskriminasi • Diskriminasi terhadap ODHA mengancam prinsip dasar dan hak bekerja, dan mengurangi upaya untuk pencegahan dan perawatan • Sarana penunjang di tempat kerja belum berfungsi dalam pencegahan HIV/AIDS (Pelayanan Kesehatan Kerja dan P2K3).
  • 5. ALASAN : MENGAPA DIPERLUKAN PENCEGAHAN HIV/AIDS DI DUNIA KERJA ? 1) Lebih dari 90% kasus pada kelompok usia produktif (tulang punggung pembangunan dan bisnis) 2) Tempat kerja adalah tempat strategis untuk melakukan intervensi, untuk menjangkau usia kerja 3) Epidemi AIDS berdampak terhadap dunia bisnis (produktivitas, biaya TK).
  • 6. ALASAN : MENGAPA DIPERLUKAN PENCEGAHAN HIV/AIDS DI DUNIA KERJA ? 4) Banyak pekerja yang bekerja dengan situasi dan pola kerja yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya HIV/AIDS. 5) Banyak pekerja berisiko terinfeksi HIV dalam pekerjaan yang dilakukan; spt. Pelayanan kesehatan. 6) Pengetahuan tentang HIV/AIDS rendah sehingga menimbulkan tindak dan sikap stigma dan diskriminasi (mengancam prinsip dasar dan hak bekerja, dan mengurangi upaya untuk pencegahan dan perawatan).
  • 7. PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT 1. UU. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. U.U. No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 3. Permennaker No. Per. 05/Men/1993 tentang Juknis Pendaftaran Kepersertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek 4. Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja 5. Kepmennakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja 6. Keputusan Dirjen PPK No. 20/DJPPK/VI/2005 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja 7. Permennakertrans No. Kep. 11/Men/2005 tentang P4GN di tempat kerja.
  • 8. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI TEMPAT KERJA KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/ MEN/IV/2004 • DILAKUKAN BERSAMA-SAMA OLEH : –PEMERINTAH –PENGUSAHA –SERIKAT PEKERJA/BURUH
  • 9. KEWAJIBAN PEMERINTAH • Melakukan pembinaan thd program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja • Bersama-sama dengan Pengusaha dan SP/SB atau sendiri2 melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja • Dapat dilakukan dengan melibatkan fihak ketiga dan atau ahli dibidang HIV/AIDS.
  • 10. KEWAJIBAN PENGUSAHA • Menetapkan kebijakan PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS di tempat kerja (dpt dituangkan dalam PP atau PKB) • Mengkomunikasikan kebijakan mell : – Penyebarluasan informasi – Penyelenggaraan pendidikan dan latihan • Memberikan perlindungan kpd pekerja/buruh dari tindakan dan perlakuan diskriminatif. • Menerapan prosedur K3 khusus.
  • 11. KEWAJIBAN SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH • Bersama-sama Pemerintah dan Pengusaha atau sendiri-sendiri melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja;
  • 12. KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004 Pasal 2 (1) Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja (2) Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (1), pengusaha wajib : a. Mengembangkan kebijakan tentang upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja, yang dapat dituangkan dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama. b. Mengkomunikasikan kebijakan dengan Komunikasi, Informasi dan Edukasi melalui program pendidikan yang berkesinambungan c. Memberikan perlindungan dari tindak dan perlakuan diskriminatif. d. Menerapkan prosedur K3 khusus untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan Per-UU dan standar yang berlaku
  • 13. Pasal 3 : • Pekerja/Buruh Dengan HIV/AIDS berhak mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja sama dengan pekerja/buruh lainnya sesuai dengan peraturan per-UU-an yang berlaku KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
  • 14. Pasal 4 : 1) Pemerintah melakukan pembinaan 2) Pemerintah, pengusaha dan SP/SB melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan (sendiri/bersama) KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
  • 15. Pasal 5 : (1) Pengusaha atau pengurus dilarang melakukan tes HIV untuk digunakan sebagai prasarat suatu proses rekrutment atau kelanjutan status pekerja/buruh atau kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin. (2) Tes HIV hanya dapat dilakukan atas dasar sukarela dengan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004 (3) Apabila tes HIV dilakukan, pengusaha atau pengurus wajib menyediakan konseling
  • 16. TES HIV • DILARANG digunakan untuk :  Persyaratan dalam proses rekrutmen  Kelanjutan status pekerja/buruh  Kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin. • DAPAT DILAKUKAN atas dasar :  Kesukarelaan  Dengan persetujuan tertulis  Menyediakan konseling sebelum dan sesudah tes  Dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian khusus.  Tidak digunakan untuk sebagaimana ad. Dilarang diatas
  • 17. KERAHASIAAN YANG HARUS DIJAGA INFORMASI yang diperoleh dari :  Kegiatan konseling  Tes HIV  Pengobatan  Perawatan  Kegiatan lainnya.
  • 18. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI TEMPAT KERJA KEPDIRJEN PPK NO. KEP. 20/DJPPK/VI/2005  TUJUAN : Sebagai Pedoman Bagi Pengusaha dan Pekerja/Buruh Dalam Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja melalui Program K3.  LINGKUP PETUNUK TEKNIS PELAKSANAAN A. Kebijakan (bentuk, isi) B. Pendidikan C. Perlindungan hak pekerja/buruh yang berkaitan dengan HIV/AIDS D. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja khusus E. Program pengendalian
  • 19. KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS Bentuk kebijakan : i. Diintegrasikan dalam kebijakan K3 ii. Atau secara tersendiri
  • 20. KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS Isi kebijakan : i. Pernyataan komitmen pengusaha/pengurus ii. Mengembangkan strategi dan promosi program iii. Memberikan pendidikan kepada pekerja buruh iv. Memberikan informasi tentang pelayanan testing, konseling dan pelayanan yg dibutuhkan v. Dilarang mewajibkan tes HIV vi. Melarang segala bentuk stigmatisasi dan diskriminasi vii. Menjaga kerahasiaan identitas pekerja/buruh dengan HIV/AIDS
  • 21. KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS Penerapan kebijakan : i. Membuat kebijakan tertulis ii. Mengkomunikasikan kebijakan iii. Menyusun rencana pelaksanaan pendidikan melalui program P2K3 dan PKK yang sudah ada iv. Melaksanakan program v. Mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan program
  • 22. PENDIDIKAN PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA STRATEGI PENDIDIKAN : i. Menyusun program pendidikan ii. Melaksanakan pendidikan secara berkesinambungan iii. Memanfaatkan P2K3 dan atau PKK
  • 23. PENDIDIKAN PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA CAKUPAN PENDIDIKAN : i. Penjelasan ttg HIV/AIDS, cara penularan dan pencegahannya ii. Penjelasan IMS salah satu faktor risiko terinfeksi HIV/AIDS iii. Pemberian informasi ttg layanan pengobatan IMS, VCT iv. Penjelasan peraturan perundang-undangan v. Metode pendidikan bersifat interaktif dan partisipatif
  • 24. PENDIDIKAN PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA PELAKSANAAN PENDIDIKAN : i. Membentuk subkomite dalam kepengurusan P2K3 atau PKK; ii. Mempersiapkan dan membekali anggota P2K3 dan/ atau personil PKK serta pekerja/buruh yang dipilih sebagai penyuluh; iii. Anggota P2K3 dan/atau personil PKK serta pekerja/ buruh yang dipilih setelah dididik wajib menyelenggarakan pendidikan kpd seluruh pekerja/buruh; iv. Pekerja/buruh yang dipilih dan sudah dididik ditugaskan untuk :  Menyebarluaskan informasi  Mempengaruhi pekerja/buruh  Memantau perilaku pekerja/buruh yang berisiko terhadap penularan HIV/AIDS
  • 25. Perlindungan Hak Pekerja Buruh Berkaitan Dengan HIV/AIDS : 1. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) : • Memasukkan prinsip-prinsip tentang perlindungan dan pencegahan HIV/AIDS dalam PP atau PKB 2. VCT • Larangan wajib tes HIV • Dalam hal tes HIV dilakukan, maka harus memenuhi persyaratan; informed consent, mendapatkan konseling pra & pasca tes, pemberitahuan hasil tes langsung kpd si pekerja. 3. Diskriminasi dan stigma 4. Pelayanan Kesehatan Kerja bagi pekerja/buruh dengan HIV/AIDS KEPUTUSAN DIRJEN PPK NO. KEP. 20/DJPPK/VI/2005
  • 26. PERLINDUNGAN HAK PEKERJA/BURUH PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB) : a) Menyusun dan menetapkan kebijakan harus berkonsultasi dengan wakil pekerja/buruh dan atau SP/SB b) Bersama-sama (pengusaha/pengurus, wakil pekerja/buruh dan atau SP/SB) memasukkan dalam PP atau PKB
  • 27. PERLINDUNGAN HAK PEKERJA/BURUH KONSELING DAN TESTING SUKARELA : a) Larangan tes untuk tujuan tertentu; b) Tes dapat dilakukan :  Atas dasar kesukarelaan dengan persyaratan tertentu;  Bagi pekerja yg akan dipekerjakan pd lingkungan kerja yg mungkin menimbulkan pajanan HIV;  Utk tujuan survei pemantauan epidemiologi dgn persyaratan anonim; memenuhi prinsip etika riset, ilmiah serta profesi; melindungi kerahasiaan ;
  • 28. PERLINDUNGAN HAK PEKERJA/BURUH DISKRIMINASI DAN STIGMATISASI : a) Larangan tindak dan sikap diskriminasi; b) Upaya meniadakan stigma; c) Menghormati hak azasi dan menjaga martabat; d) Tindakan disiplin yang melakukan tindakan diskriminasi dan stigmatisasi; e) Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS :  berhak untuk terus bekerja selama mampu;  bertindak secara bertanggungjawab untuk mencegah penularan;  didorong menginfo jika pekerjaan yg akan dilakukan menimbulkan potensi risiko penularan.
  • 29. PERLINDUNGAN HAK PEKERJA/BURUH PELAYANAN KESEHATAN KERJA : a) Berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerja; b) Penetapan stadium HIV/AIDS dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian.
  • 30. Pelayanan Kesehatan Kerja pekerja dengan HIV/AIDS : a. Pekerja/buruh dengan HIV +, mempunyai gejala penyakit umum berhak mendapatkan PKK dan JPK b. Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS, dikategorikan PAK berhak mendapatkan JKK c. Pekerja/buruh dengan HIV +, dan telah masuk stadium AIDS, bukan PAK tidak berhak mendapatkan JPK dan JKK d. PKK tidak wajib menyediakan obat ARV KEPUTUSAN DIRJEN PPK NO. KEP. 20/DJPPK/VI/2005
  • 31. Penyakit yang diakibatkan oleh :  Penyakit Kelamin  AIDS  Alkohol TIDAK DITANGGUNG DALAM PROGRAM JPK JAMSOSTEK PERMENNAKER NO. PER. 12/MEN/2007 TENTANG JUKNIS PENDAFTARAN KEPESERTAAN, PEMBAYARAN IURAN, PEMBAYARAN SANTUNAN DAN PELAYANAN JAMSOSTEK
  • 32. PROSEDUR K3 KHUSUS 1. Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian; 2. Pengawasan terhadap Infeksi di tempat kerja; 3. Program gawat darurat dan pertolongan pertama.
  • 33. PROSEDUR K3 KHUSUS 1. Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian; a) Syarat-syarat K3 b) Menunjukkan yang berisiko penularan c) Pekerja mamatuhi instruksi dan prosedur d) Pendidikan dan latihan khusus dan menyediakan perlengkapan e) Pengendalian (identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian risiko).
  • 34. PROSEDUR K3 KHUSUS 2. Pengawasan terhadap Infeksi di tempat kerja; a) Kewaspadaan universal b) Penularan HIV pada pekerja 3. Program gawat darurat dan pertolongan pertama. a) Penanganan terhadap pekerja yang kemungkinan terpajan darah/cairan tubuh b) Persyaratan pelaksanaan P3K.
  • 35. MONITORING DAN EVALUASI BERTUJUAN UNTUK mengetahui : 1. Efektivitas penerapan kebijakan dan prosedur di tempat kerja 2. Efektivitas penyebarluasan informasi dan pelaksanaan program pelatihan 3. Tingkat kepatuhan dalam melaksanakan persyaratan K3 4. Pendataan kasus kecelakaan 5. Efektivitas tindakan yang dilakukan dan follow up
  • 36. 10 Kaidah ILO tentang HIV/AIDS 1. Pencegahan HIV/AIDS sebagai persoalan dunia kerja 2. Non diskriminatif 3. Kesetaraan jender 4. Kesehatan Lingkungan Kerja 5. Dialog sosial 6. Larangan skrining tujuan pemisahan dalam proses rekrutmen dan kerja 7. Kerahasiaan 8. Kelanjutan status hubungan kerja 9. Pencegahan 10. Kepedulian dan dukungan