SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
1
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA PEREMPUAN
”
Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak
Terlindunginya
hak-hak pekerja
KONDISI SAAT INI
P
(Plan)
C
(Check)
A
(Act)
D
(Do)
Pengawasan
NK
KONDISI
SAAT INI
U U
13-2003
Masih banyak pelanggaran norma kerja (Data .......?????????)
3
Bisnis Proses Pengawasan Ketenagakerjaan
Objek Pengawasan :
Tempat Kerja,
Riksa:
Riksa Pertama
Riksa Berkala
Riksa Khusus
Laporan Hasil
Pengawasan
Kab/Kota (UPT)
Ka Disnaker Provinsi
Pusat
Rekomendasi
Laporan Hasil Pengawasan
Menaker
Aparat Pengawas:
- Pegawai Pengawas
- Ahli
Informasi/Pengaduan
Kasus
Rutin
UU No.13/2003
UU No.21/2003
UU No. 23/2014
UU No.3/1951
UU No.13/2003
UU No.21/2003
INSTRUMEN
UTAMA
BINWASNAKER
PEGAWAI TEKNIS BERKEAHLIAN KHUSUS DITUNJUK MENTERI & DISERAHI
TUGAS MENGAWASI SERTA MENEGAKKAN PELAKSANAAN PERATURAN
PERUNDANG – UNDANGAN KETENAGAKERJAAN.( UU No. 3 / 1951, Ttg
Pengawasan Perburuhan dan Perpres No. 21/2010 ttg Pengawasan Ketenagakerjaan)
PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN ADALAH FUNGSI NEGARA.
(UU No. 21/2003 Ttg Pengesahan Convensi ILO No.81 Mengenai Pengawasan
Ketenagakerjaan dlm Industri dan Perdagangan)
MELAKSANAKAN FUNGSI
NEGARA
Dasar Hukum
 UU No. 3Thn 1951 tentang Pernyataan berlakunya UU
Pengawasan PerburuhanTahun 1948 No.23 dari RI untuk
seluruh Indonesia;
 UU No.13Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
 Kepmennaker No.224/Men/2003 ttg Kewajiban Pengusaha
yang Mempekerjakan Perempuan pada Malam Hari ;
 Konv.ILO No.100 (UU No.80/57)  Pengupahan Bagi Laki-laki
&Wanita untuk Pekerjaan yang Sama Nilainya ;
 Konv.ILO No.111 (UU No.21/99)  Diskriminasi Dalam
Pekerjaan & Jabatan ;
 Konv.PBB (UU No.7/84)  Penghapusan Diskriminasi
Terhadap Perempuan ;
 UU no.39 tahun 2004 ttg PenempatanTenaga Kerja ke LN.
5
Sifat Kebijakan Perlindungan
Pekerja Perempuan :
 PROTECTIVE :
Kebijakan-kebijakan yang diarahkan pada perlindungan
fungsi reproduksi
 CORRECTIVE :
Kebijakan-kebijakan yang diarahkan pada peningkatan
kedudukan pekerja perempuan (pemberdayaan pekerja
perempuan)
 NON DISKRIMINATIF :
Kebijakan-kebijakan yang diarahkan pada kesetaraan hak &
kewajiban
6
Protective, meliputi:
1. Perlindungan Pada Masa Haid (psl 81)
 Pekerja perempuan tdk diwajibkan bekerja pada hari pertama
dan kedua pada waktu haid, dengan ketentuan :
- Merasakan sakit;
- Memberitahu Pengusaha;
- Pelaksanaan diatur dalam PK, PP, PKB.
7
2. Perlindungan Sebelum & Sesudah Melahirkan
(psl 82)
 Pekerja perempuan berhak istirahat 1,5 bulan sebelum
saatnya melahirkan & 1,5 bulan sesudah melahirkan
(berdasarkan perkiraan dokter/bidan) …..> lamanya istirahat dpt
diperpanjang berdasarkan surat keterangan dr/bidan baik sblm maupun sesdh
melahirkan
3. Perlindungan sesudah gugur kandung
 Pekerja perempuan diberi waktu istirahat 1,5 bulan
sesudah gugur kandung (berdasarkan surat keterangan
dokter kandungan atau bidan)
8
4. Kesempatan untuk menyusui (psl 83)
 Pekerja/buruh perempuan yg anaknya masih
menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk
menyusui anaknya, jika hal itu harus dilakukan
selama waktu kerja.
5. Larangan kerja malam bagi pekerja perempuan
yang hamil
 Pekerja perempuan hamil dilarang bekerja antara pukul
23.00 s.d. pukul 7.00 jika menurut keterangan dokter
hal itu berbahaya bagi dirinya dan kandungannya
Corective, meliputi:
1. Larangan PHK bagi pekerja perempuan karena
menikah, hamil, melahirkan,gugur kandungan, atau
menyusui bayinya (psl 153)
2. Perlindungan pada saat bekerja dimalam hari ;
Pengusaha yang mempekerjakan pekerja perempuan
pada malam hari berkewajiban utk:
a) Memberikan makanan dan minuman bergizi (1400
kalori) ;
b) Menjaga kesusilaan dan keamanaan ;
c) Menyediakan angkutan antar jemput ;
d) Usia pekerja 18 tahun keatas.
3. Perlindungan terhadap pekerja perempuan yang
bekerja keluar negeri (dalam mencegah trafiking)
9
Non Diskriminatif, meliputi:
1. Adanya kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan
dan adanya perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari
pengusaha.
(pasal 5 dan 6 UU No.13/2003)
2. Adanya pengupahan yang sama bagi pekerja laki-laki dan
wanita untuk pekerjaan yang sama nilainya (Konv.ILO No.100
/ UU No.80Th 57)
3. Adanya kesempatan yang sama dalam pekerjaan dan jabatan
tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, agama,
politik dan asal dalam masyarakat (Konv.ILO No.111 / UU
No.21Th 99)
10
4. Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap
perempuan pada lapangan pekerjaan meliputi:
a. Hak untuk bekerja (sebagai hak azasi) ;
b. Hak atas kesempatan kerja yg sama termasuk kriteria
seleksi dalam penerimaan pegawai;
c. Hak untuk memilih profesi dan pekerjaan, hak promosi,
jaminan pekerjaan serta memperoleh pelatihan kejuruan
;
d. Hak untuk menerima upah yg sama dengan pekerja laki-
laki atas pekerjaan yang sama nilainya ;
11
e). Hak atas jaminan sosial, khususnya dalam hal
pensiun, pengangguran, sakit, cacat, lanjut usia
dan cuti yang dibayar ;
f). Hak atas perlindungan K3 termasuk fungsi
reproduksi
12
Bentuk Ketidakadilan terhadap
pekerja perempuan di Tempat Kerja
 Penerimaan pekerja (lowongan kerja) ;
 Kesempatan mengikuti pelatihan & promosi ;
 Partisipasi dalam pengambilan keputusan ;
 Perbedaan upah ;
 Perbedaan dalam perlindungan jaminan sosial
(JPK) ;
 Perbedaan dalam usia pensiun ;
 PHK bagi pekerja perempuan yang menikah.
13
Norma Kerja Perempuan
UPAH
Pelatihan &
Penempatan
TK
Hubungan
Kerja
Jaminan
Sosial TK Pelatihan
diutamakan
pria
Tunjangan
Keluarga
Kerja Malam
Pelanggaran – pelanggaran
Diskriminasi
Pelanggaran
Kualitas/motivasi
Pengawas KK
Kesadaran
pengusaha
Kurangnya
pemahaman
SP/SB
Kurangnya
pemahaman
pekerja perempuan
Kurangnya
sosialisasi
Pemahaman
Pengawas KK
Belum ada
pedoman
PENYEBAB PELANGGARAN
Lemahnya
Pengawasan
KetentuanPidanadanSanksiAdministratif
Pasal 187
(1). Barang siapa melanggar ketentuan dimaksud dalam
pasal 76 , dikenakan sanksi pidana kurungan paling
singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
100.000.000. (seratus juta rupiah).
(2). Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
merupakan tindak pidana pelanggaran.
16
Upaya Yang Telah Dilakukan
1. Diklat Pengawas Ketenagakerjaan secara rutin di tingkat
Pusat baik klasikal maupun DJJ;
2. Mendorong Daerah untuk menyelenggarakan Diklat
Pengawas di daerah masing-masing berkoordinasi dg Pusat
(standar Diklat + Penceramah dari Pusat);
3. Melakukan Bimtek bagi Pengawas Ketenagakerjaan di
Daerah dalam rangka meningkatkan kualitas Pengawas
Ketenagakerjaan;
4. Menyusun pedoman/petunjuk teknis bagi Pengawas
Ketenagakerjaan untuk mempermudah melakukan
Pengawasan;
5. Rapat Koordinasi (Nasional/Daerah) untuk menyamakan
persepsi dalam melakukan pengawasan/ penegakan hukum;
17
5. Melakukan sosialisasi tentang kebijakan (NKP) agar dapat
diketahui & dilaksanakan di daerah;
6. Membangun jaringan informasi pengawasan
Ketenagakerjaan melalui Forum Komunikasi & Informasi
dalam wadah Asosiasi Pengawas Ketenagakerjaan;
7. Surat Menteri kepada Gubernur, Bupati,Walikota agar
mengoptimalkan pengawas ketenagakerjaan pada unit
kerja pengawasan ketenagakerjaan;
8. Adanya SE Menakertrans tentang peningkatan
pengawasan terhadap penempatanTKI yang bekerja ke
luar negeri dalam rangka mencegah trafiking;
18
9. Pembentukan dan pemberdayaan kader norma kerja
perempuan;
10. Menyusun Pedoman dan melakukan BimbinganTeknis
tentang pengawasan dalam mencegah trafiking
terhadap pekerja perempuan ;
11. Menyusun Pedoman dan melakukan BimbinganTeknis
tentang pengawasan pencegahan diskriminasi &
pengarusutamaan gender ditempat kerja;
19
12. Melakukan pengkajian terhadap pekerja perempuan
yang bekerja dengan sistem Putting Out System (POS);
13. Pengkajian dalam rangka perlindungan pekerja
perempuan yang bekerja diluar Hubungan Kerja;
14. Mendorong Daerah untuk meningkatkan pengawasan
terhadap pekerja perempuan yang bekerja pada
malam hari dalam rangka mencegah trafiking.
20

Meningkatkan :
 Sosialisasi Norma Kerja Perempuan kepada
Pengusaha/Apindo, SP/SB
 Sinkronisasi program pusat & daerah
 Pembinaan dan pengawasan khususnya norma
kerja perempuan
 Penegakan Ketaatan penerapan Norma Kerja
Perempuan;
Kualitas pengawas KK melalui Bimtek
Penguatan
STRATEGI & PROGRAM
Pemecahan Masalah
22

More Related Content

Similar to Materi Aksi 1.ppt

PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.pptPENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
HRDRSYPKMandiri
 
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptxPERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
BaniTamimAlHaq
 
Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat per 3 Agust 23 (1)...
Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat per 3 Agust 23 (1)...Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat per 3 Agust 23 (1)...
Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat per 3 Agust 23 (1)...
padlah1984
 
perlindungantenagakerja-171101112247.pptx
perlindungantenagakerja-171101112247.pptxperlindungantenagakerja-171101112247.pptx
perlindungantenagakerja-171101112247.pptx
NurulyDybala1
 
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptxPresentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
DickyZ1
 

Similar to Materi Aksi 1.ppt (20)

Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam PembangunanPengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
 
Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat_data per 31 Des 20...
Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat_data per 31 Des 20...Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat_data per 31 Des 20...
Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat_data per 31 Des 20...
 
Uu k3 daru
Uu k3 daruUu k3 daru
Uu k3 daru
 
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.pptPENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PANDUAN HR.ppt
 
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptxPERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
 
Materi Kebijakan Ketenagakerjaan 2017.pptx
Materi Kebijakan Ketenagakerjaan  2017.pptxMateri Kebijakan Ketenagakerjaan  2017.pptx
Materi Kebijakan Ketenagakerjaan 2017.pptx
 
Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat per 3 Agust 23 (1)...
Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat per 3 Agust 23 (1)...Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat per 3 Agust 23 (1)...
Pedoman Pecegahan & Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat per 3 Agust 23 (1)...
 
Permennakertrans No. 24 Th 2006
Permennakertrans No. 24 Th 2006Permennakertrans No. 24 Th 2006
Permennakertrans No. 24 Th 2006
 
Materi Sosialisasi Srening Pekerja.pptx
Materi Sosialisasi Srening Pekerja.pptxMateri Sosialisasi Srening Pekerja.pptx
Materi Sosialisasi Srening Pekerja.pptx
 
Dasar kopetensi keahlian multimedia
Dasar kopetensi keahlian multimediaDasar kopetensi keahlian multimedia
Dasar kopetensi keahlian multimedia
 
Dasar kopetensi keahlian multimedia
Dasar kopetensi keahlian multimediaDasar kopetensi keahlian multimedia
Dasar kopetensi keahlian multimedia
 
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 UmumContoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
 
perlindungantenagakerja-171101112247.pptx
perlindungantenagakerja-171101112247.pptxperlindungantenagakerja-171101112247.pptx
perlindungantenagakerja-171101112247.pptx
 
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptxPresentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
 
Neyvi kaat
Neyvi kaatNeyvi kaat
Neyvi kaat
 
TUGAS MULTIMEDIA
TUGAS MULTIMEDIATUGAS MULTIMEDIA
TUGAS MULTIMEDIA
 
1. Manajemen SDM.pptx
1. Manajemen SDM.pptx1. Manajemen SDM.pptx
1. Manajemen SDM.pptx
 
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam PerusahaanPengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
 

Recently uploaded

Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
danzztzy405
 

Recently uploaded (17)

Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 

Materi Aksi 1.ppt

  • 1. 1 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN ” Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak
  • 2. Terlindunginya hak-hak pekerja KONDISI SAAT INI P (Plan) C (Check) A (Act) D (Do) Pengawasan NK KONDISI SAAT INI U U 13-2003 Masih banyak pelanggaran norma kerja (Data .......?????????)
  • 3. 3 Bisnis Proses Pengawasan Ketenagakerjaan Objek Pengawasan : Tempat Kerja, Riksa: Riksa Pertama Riksa Berkala Riksa Khusus Laporan Hasil Pengawasan Kab/Kota (UPT) Ka Disnaker Provinsi Pusat Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan Menaker Aparat Pengawas: - Pegawai Pengawas - Ahli Informasi/Pengaduan Kasus Rutin UU No.13/2003 UU No.21/2003 UU No. 23/2014 UU No.3/1951 UU No.13/2003 UU No.21/2003
  • 4. INSTRUMEN UTAMA BINWASNAKER PEGAWAI TEKNIS BERKEAHLIAN KHUSUS DITUNJUK MENTERI & DISERAHI TUGAS MENGAWASI SERTA MENEGAKKAN PELAKSANAAN PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN KETENAGAKERJAAN.( UU No. 3 / 1951, Ttg Pengawasan Perburuhan dan Perpres No. 21/2010 ttg Pengawasan Ketenagakerjaan) PENGAWAS KETENAGAKERJAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN ADALAH FUNGSI NEGARA. (UU No. 21/2003 Ttg Pengesahan Convensi ILO No.81 Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan dlm Industri dan Perdagangan) MELAKSANAKAN FUNGSI NEGARA
  • 5. Dasar Hukum  UU No. 3Thn 1951 tentang Pernyataan berlakunya UU Pengawasan PerburuhanTahun 1948 No.23 dari RI untuk seluruh Indonesia;  UU No.13Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;  Kepmennaker No.224/Men/2003 ttg Kewajiban Pengusaha yang Mempekerjakan Perempuan pada Malam Hari ;  Konv.ILO No.100 (UU No.80/57)  Pengupahan Bagi Laki-laki &Wanita untuk Pekerjaan yang Sama Nilainya ;  Konv.ILO No.111 (UU No.21/99)  Diskriminasi Dalam Pekerjaan & Jabatan ;  Konv.PBB (UU No.7/84)  Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan ;  UU no.39 tahun 2004 ttg PenempatanTenaga Kerja ke LN. 5
  • 6. Sifat Kebijakan Perlindungan Pekerja Perempuan :  PROTECTIVE : Kebijakan-kebijakan yang diarahkan pada perlindungan fungsi reproduksi  CORRECTIVE : Kebijakan-kebijakan yang diarahkan pada peningkatan kedudukan pekerja perempuan (pemberdayaan pekerja perempuan)  NON DISKRIMINATIF : Kebijakan-kebijakan yang diarahkan pada kesetaraan hak & kewajiban 6
  • 7. Protective, meliputi: 1. Perlindungan Pada Masa Haid (psl 81)  Pekerja perempuan tdk diwajibkan bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid, dengan ketentuan : - Merasakan sakit; - Memberitahu Pengusaha; - Pelaksanaan diatur dalam PK, PP, PKB. 7 2. Perlindungan Sebelum & Sesudah Melahirkan (psl 82)  Pekerja perempuan berhak istirahat 1,5 bulan sebelum saatnya melahirkan & 1,5 bulan sesudah melahirkan (berdasarkan perkiraan dokter/bidan) …..> lamanya istirahat dpt diperpanjang berdasarkan surat keterangan dr/bidan baik sblm maupun sesdh melahirkan
  • 8. 3. Perlindungan sesudah gugur kandung  Pekerja perempuan diberi waktu istirahat 1,5 bulan sesudah gugur kandung (berdasarkan surat keterangan dokter kandungan atau bidan) 8 4. Kesempatan untuk menyusui (psl 83)  Pekerja/buruh perempuan yg anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya, jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. 5. Larangan kerja malam bagi pekerja perempuan yang hamil  Pekerja perempuan hamil dilarang bekerja antara pukul 23.00 s.d. pukul 7.00 jika menurut keterangan dokter hal itu berbahaya bagi dirinya dan kandungannya
  • 9. Corective, meliputi: 1. Larangan PHK bagi pekerja perempuan karena menikah, hamil, melahirkan,gugur kandungan, atau menyusui bayinya (psl 153) 2. Perlindungan pada saat bekerja dimalam hari ; Pengusaha yang mempekerjakan pekerja perempuan pada malam hari berkewajiban utk: a) Memberikan makanan dan minuman bergizi (1400 kalori) ; b) Menjaga kesusilaan dan keamanaan ; c) Menyediakan angkutan antar jemput ; d) Usia pekerja 18 tahun keatas. 3. Perlindungan terhadap pekerja perempuan yang bekerja keluar negeri (dalam mencegah trafiking) 9
  • 10. Non Diskriminatif, meliputi: 1. Adanya kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan adanya perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha. (pasal 5 dan 6 UU No.13/2003) 2. Adanya pengupahan yang sama bagi pekerja laki-laki dan wanita untuk pekerjaan yang sama nilainya (Konv.ILO No.100 / UU No.80Th 57) 3. Adanya kesempatan yang sama dalam pekerjaan dan jabatan tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, politik dan asal dalam masyarakat (Konv.ILO No.111 / UU No.21Th 99) 10
  • 11. 4. Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan pada lapangan pekerjaan meliputi: a. Hak untuk bekerja (sebagai hak azasi) ; b. Hak atas kesempatan kerja yg sama termasuk kriteria seleksi dalam penerimaan pegawai; c. Hak untuk memilih profesi dan pekerjaan, hak promosi, jaminan pekerjaan serta memperoleh pelatihan kejuruan ; d. Hak untuk menerima upah yg sama dengan pekerja laki- laki atas pekerjaan yang sama nilainya ; 11
  • 12. e). Hak atas jaminan sosial, khususnya dalam hal pensiun, pengangguran, sakit, cacat, lanjut usia dan cuti yang dibayar ; f). Hak atas perlindungan K3 termasuk fungsi reproduksi 12
  • 13. Bentuk Ketidakadilan terhadap pekerja perempuan di Tempat Kerja  Penerimaan pekerja (lowongan kerja) ;  Kesempatan mengikuti pelatihan & promosi ;  Partisipasi dalam pengambilan keputusan ;  Perbedaan upah ;  Perbedaan dalam perlindungan jaminan sosial (JPK) ;  Perbedaan dalam usia pensiun ;  PHK bagi pekerja perempuan yang menikah. 13
  • 14. Norma Kerja Perempuan UPAH Pelatihan & Penempatan TK Hubungan Kerja Jaminan Sosial TK Pelatihan diutamakan pria Tunjangan Keluarga Kerja Malam Pelanggaran – pelanggaran Diskriminasi
  • 16. KetentuanPidanadanSanksiAdministratif Pasal 187 (1). Barang siapa melanggar ketentuan dimaksud dalam pasal 76 , dikenakan sanksi pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 100.000.000. (seratus juta rupiah). (2). Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak pidana pelanggaran. 16
  • 17. Upaya Yang Telah Dilakukan 1. Diklat Pengawas Ketenagakerjaan secara rutin di tingkat Pusat baik klasikal maupun DJJ; 2. Mendorong Daerah untuk menyelenggarakan Diklat Pengawas di daerah masing-masing berkoordinasi dg Pusat (standar Diklat + Penceramah dari Pusat); 3. Melakukan Bimtek bagi Pengawas Ketenagakerjaan di Daerah dalam rangka meningkatkan kualitas Pengawas Ketenagakerjaan; 4. Menyusun pedoman/petunjuk teknis bagi Pengawas Ketenagakerjaan untuk mempermudah melakukan Pengawasan; 5. Rapat Koordinasi (Nasional/Daerah) untuk menyamakan persepsi dalam melakukan pengawasan/ penegakan hukum; 17
  • 18. 5. Melakukan sosialisasi tentang kebijakan (NKP) agar dapat diketahui & dilaksanakan di daerah; 6. Membangun jaringan informasi pengawasan Ketenagakerjaan melalui Forum Komunikasi & Informasi dalam wadah Asosiasi Pengawas Ketenagakerjaan; 7. Surat Menteri kepada Gubernur, Bupati,Walikota agar mengoptimalkan pengawas ketenagakerjaan pada unit kerja pengawasan ketenagakerjaan; 8. Adanya SE Menakertrans tentang peningkatan pengawasan terhadap penempatanTKI yang bekerja ke luar negeri dalam rangka mencegah trafiking; 18
  • 19. 9. Pembentukan dan pemberdayaan kader norma kerja perempuan; 10. Menyusun Pedoman dan melakukan BimbinganTeknis tentang pengawasan dalam mencegah trafiking terhadap pekerja perempuan ; 11. Menyusun Pedoman dan melakukan BimbinganTeknis tentang pengawasan pencegahan diskriminasi & pengarusutamaan gender ditempat kerja; 19
  • 20. 12. Melakukan pengkajian terhadap pekerja perempuan yang bekerja dengan sistem Putting Out System (POS); 13. Pengkajian dalam rangka perlindungan pekerja perempuan yang bekerja diluar Hubungan Kerja; 14. Mendorong Daerah untuk meningkatkan pengawasan terhadap pekerja perempuan yang bekerja pada malam hari dalam rangka mencegah trafiking. 20
  • 21.  Meningkatkan :  Sosialisasi Norma Kerja Perempuan kepada Pengusaha/Apindo, SP/SB  Sinkronisasi program pusat & daerah  Pembinaan dan pengawasan khususnya norma kerja perempuan  Penegakan Ketaatan penerapan Norma Kerja Perempuan; Kualitas pengawas KK melalui Bimtek Penguatan STRATEGI & PROGRAM Pemecahan Masalah
  • 22. 22