SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
1
PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
K O M I T E I N T E R N S I P D O K T E R
I N D O N E S I A ( K I D I ) P U S A T
2 0 1 7 - 2 0 2 0
KEBIJAKAN & IMPLEMENTASI
PEMBEKALAN PESERTA PIDI ANGKATAN I
TAHUN 2022
2
Pokok Bahasan
01
02
03
LATAR BELAKANG
PENGERTIAN, TUJUAN,
KOMPONEN PIDI
PELAKSANAAN PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
 Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia
 Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia
 Perubahan2 pada Praktik dan Pendidikan Dokter
 Peserta, Wahana, Pendamping
 Tata Tertib Pelaksanaan Program
 Kegiatan Peserta
 Hak, Kewajiban, dan Larangan-larangan Peserta
 Indikator Kinerja dan Penilaian
PERKEMBANGAN
COVID 19 DI
INDONESIA
04
3
LATAR BELAKANG
4
“Dokter sebagai Ujung Tombak
Utama dan Terdepan dalam
Pelayanan Kesehatan”
01
Meningkatkan
kemahiran &
kemandirian Dokter
03
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan
04
Meningkatkan peran Dokter Internsip dalam
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan
penanggulangan bencana wabah penyakit
02 Membentuk Dokter
yang Profesional
Pentingnya Program Internsip Dokter Indonesia
5
34 PROVINSI > 84000 Peserta
Aceh
Nort Sumatera
Riau
Riau Island
West Sumatera
Bengkulu
Bangka-Belitung
Banten
Jakarta
West Java
Yogyakarta
Central Java
East Java
Bali
West Nusa Tenggara
East Nusa Tenggara
West Kalimantan
Central Kalimantan
South Kalimantan
North Kalimantan
East
Kalimantan
West
Sulawesi
Gorontalo
North Sulawesi
Central Sulawesi
Noth Maluku
Maluku
West Papua
Papua
South
Sulawesi
South
East
Sulawesi
Pertama kali
di Sumbar
pada 2010
Data s/d AgustusTahun 2021
Penempatan Program Internsip Dokter Indonesia
6
401
1,141
3,537
4,869 4,894
8,296
9,395
10,74211,127
12,173
10,36210,712
2,856
1
Data Peserta PIDI 2010-Feb 2022
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
2017 2018 2019 2020 2021 Feb-22
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia (1)
2
11
24
43
50
61
72 72 72 72 73 74 74
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Jumlah FK
DATA FK
2010-Feb 2022
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
2017 2018 2019 2020 2021 Feb 2022
7
129 197 248
93 109
1,019
1,963
2,164
2,312
2,466
2,357
2,553
0
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
DATA PENDAMPING
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
2017 2018 2019 2020 2021 Feb 2022
27 76
244
332 312
555 626
1,536 1,593
1,692 1,615
2,894
0
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
Jumlah Wahana
DATA WAHANA
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Feb 2022
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia (2)
8
Perubahan pada
PENDIDIKAN KEDOKTERAN (UU
NO 20/2013 , menyelaraskan
dengan Praktek Kedokteran
Perubahan pada pengaturan
PRAKTIK KEDOKTERAN
(UU 29/2004)
Mengapa ada PIDI ? Karena terjadi perubahan-2
9
Praktik Kedokteran
dilaksanakan ber-
azaskan Pancasila dan
didasarkan pada nilai
ilmiah, manfaat,
keadilan, kemanusiaan,
keseimbangan serta
perlindungan dan
keselamatan pasien.
Dokter atau dr Gigi yg telah
memiliki STR mempunyai
wewenang melakukan praktik
kedokteran yaitu : mulai dari
mewawancarai pasien,
memeriksa fisik dan mental,
dstnya sampai pengobatan dan
meracik dan menyerahkan obat
kepada pasien.
Setiap dokter dan dokter
gigi yg melakukan praktik
kedokteran di Indonesia
wajib memiliki SIP.
UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran
Pasal 2 Pasal 35 Pasal 37
10
Selama masa kepaniteraan klinik (dokter muda/Ko Ass/mahasiswa) tidak
dibenarkan (lagi) menangani pasien secara mandiri tanpa supervisi yang ketat.
( Implikasi UUPK pada
Pendidikan Profesi
Dokter di Rumah Sakit )
Yang bertanggung jawab terhadap pasien DPJP
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
DPJP dokter muda/Ko
Ass/mahasiswa
11
KURIKULUM 1 WFME 3 UKMPPD 4 PIDI 5
Mengikuti Standar Pendidikan Kedokteran Dunia
(WFME) : 
• BME (Basic Medical Education)
• PGME (Post Graduate Medical Education)
• CPD (Continuing Professional Development)
Ada Uji Kompetensi Dokter
secara Nasional (UKMPPD)
Ada Program Internsip
sebagai kelanjutan
Program Profesi Dokter 
UU Pendidikan Kedokteran
No.20/th 2013
METODE
PEMBELAJARAN
PBL
(Problem Based Learning)
Ketrampilan Medik
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK)
UU SisDikNas no.20/th 2003
SKDI & SPPDI
UU PraDok no29 th 2004
2
12
Undang Undang Pendidikan Kedokteran
no 20/2013
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
tentang Program Internsip
Program profesi dokter dan profesi dokter
gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6
dilanjutkan dengan program Internsip.
Program Internsip diselenggarakan secara
nasional bersama oleh Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi
Institusi Pendidikan Kedokteran, Asosiasi
Rumah Sakit Pendidikan, Organisasi
Profesi dan Konsil Kedokteran Indonesia.
Pasal 7
Ayat 7
Pasal 7
Ayat 8
Mahasiswa yang telah lulus dan telah
mengangkat sumpah sebagai dokter atau dokter
gigi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat
1, harus mengikuti program Internsip yang
merupakan bagian dari penempatan wajib
sementara.
Penempatan wajib sementara pada Program
Internsip diperhitungkan sebagai masa kerja.
Pasal 38
Ayat 1
Pasal 38
Ayat 2
13
PERKEMBANGAN COVID-19
DI INDONESIA
14
15
P E N G E R T I A N , T U J UA N , DA N KO M P O N E N
P RO G R A M I N T E R N S I P D O K T E R I N D O N E S I A
16
(UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7)
Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter
yang merupakan bagian dari program penempatan
wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun
17
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2017
DIATUR
DASAR HUKUM:
UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS
UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013
tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP
Program Internsip Dokter Indonesia
18
Dokter yang
Profesional
Memberi kesempatan dokter baru lulus, untuk melakukan
praktik kedokteran dengan pendampingan, sesuai SKDI
TUJUAN
19
Pemahiran
Implementasi
ilmu kedokteran
Memperkuat dan
meningkatkan peran
dokter dalam
pelayanan kesehatan
promotif, preventif dan
penanggulangan
bencana wabah
Pengakuan
sebagai dokter
yang profesional
Optimalisasi Program Internsip Dokter Indonesia 2022
Pemandirian
20
INPUT OUTPUT IMPACT
OUTCOME
PROCESS
Quality of
Students
Staffs
Facilities
Quality of
Curriculum
Teaching Learning
Assessment
Quality of
HEALTH
STATUS
Quality of
GRADUATE
Quality of
PROFESSIONALISM
Internsip
MENUNJUKKAN KEMANDIRIAN
& KEMAHIRAN
MENERAPKAN STANDAR
PROFESI DOKTER
MEMPERKUAT PERAN DOKTER DALAM
PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF dan
PENANGGULANGAN BENCANA WABAH
Kualitas Pelayanan di RS dan Puskesmas
Standar Pendidikan &
Standar Kompetensi dr&drg
UKMPPD
Manfaat dan Dampak
Program Internsip Dokter Indonesia
21
PESERTA dan
DOKTER
PENDAMPING
PROGRAM
KEGIATAN:
PEDOMAN,ATURAN
dan TARGET
KINERJA
AKREDITASI
WAHANA
(RS – PKM
1,2,3,4)
SISTEM
PENEMPATAN PEMBIAYAAN:
BBH, Honor, dan
TRANSPORT
PELAKSANA:
KIDI dan
SEKRETARIAT
PIDI
I N T E R N S I P
Komponen Program Internsip Dokter Indonesia
22
PELAKSANAAN PROGRAM
INTERNSIP DOKTER INDONESIA
23
Unsur keanggotaan KIDI:
a. Kemenkes;
b. Kemendikbudristek;
c. AIPKI;
d. IDI;
e. Asosiasi Perumahsakitan
f. KKI
Unsur keanggotaan KIDI Provinsi:
a. Dinas kesehatan;
b. AIPKI;
c. IDI;
d. Asosiasi Perumahsakitan daerah
Ketua KIDI dijabat oleh wakil
dari Kemenkes
Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan
Komite Internsip Dokter Indonesia
24
KELEMBAGAAN PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)
PERMENKES No. 39/MENKES/PER/VII/2017
BADAN PPSDMK
KEMENKES
PUSAT PERENCANAAN DAN
PENDAYAGUNAAN SDMK
BIDANG PENDAYAGUNAAN SDMK
DALAM NEGERI
PUSAT: SUBBID.
PENDAYAGUNAAN SDMK
NASIONAL
KOMITE INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
(KKI, KEMRISTEK DIKTI, AIPKI, ARSPI,
ARSADA, IDI)
SEKRETARIAT
PROGRAM INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
PUSAT PROVINSI
PUSAT PROVINSI
PROVINSI: BID. SDK DINKES PROVINSI
25
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/500/2017 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020
Sekretaris KIDI
Ketua KIDI
Wakil Ketua KIDI
Ketua Sub Komite Wahana Ketua Sub Komite Peserta
Anggota Anggota
Ketua Sub Komite
Pembinaan Pengawasan
Ketua
Sub Komite Pendamping
Anggota
Anggota Anggota
Organogram KIDI Pusat
26
SERTIFIKAT
KOMPETENSI
UKMPPD
IJAZAH
1 2 3
1. PENDAFTARAN
2. PEMILIHAN WAHANA
3. PENETAPAN PESERTA PIDI
4. PEMBEKALAN PIDI
PEMBERANGKATAN
4
5
FK KDI KKI PIDI/KIDI
STR
Alur Pendaftaran-Pemberangkatan
Peserta PIDI
27
1.PENDAFTARAN
PESERTA 2.VALIDASI DATA
3.PENETAPAN WAHANA 4.PILIH WAHANA
5.PENETAPAN PESERTA 6.PAKTA INTEGRITAS 7.PEMBEKALAN
8.PEMBERANGKATAN
PESERTA KE WAHANA RS
dan PKM
9.ORIENTASI PIDI DI RS
dan PKM
10.PELAKSANAAN
PROGRAM DI RS dan
PKM
11.EVALUASI KINERJA
AKHIR PESERTA
12.PEMULANGAN
Alur Kegiatan PIDI
28
Penyelenggaraan Program Internsip
Di Era Pandemi Covid-19
Wajib diikuti oleh setiap dokter dan dokter gigi
Diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Telah disumpah sbg dokter & memiliki STR
Wajib mempunyai SIP
Masa penempatan dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun
Dilaksanakan di wahana Internsip yang menerima pasien Covid-19
Setiap peserta didampingi oleh seorang Pendamping
Surat Tanda Selesai Internsip (STSI) diberikan oleh Menteri Kesehatan
kepada Peserta yg telah menyelesaikan Program.
Mengacu kepada Pedoman Pelaksanaan PIDI pada masa pandemi COVID-19,
sesuai Keputusan KaBPPSDMK,No HK.02.02/I/0651/2020
29
PERSYARATAN KHUSUS di Era Pandemi Covid 19
Memiliki izin orang
tua/wali/isteri/suami
Bersedia ditugaskan dan
atau dipindahkan lokus
penempatannya sesuai
kebutuhan pelayanan yang
mendesak
Dalam keadaan sehat,
tidak hamil, tidak memiliki
faktor risiko penyakit
kecuali sudah divaksinasi
Covid 2x, tidak sedang
terjangkit Covid-19 saat
pemberangkatan
30
Dengan kriteria memiliki:
RS
Kelas
D, C , B
PUSKESMAS
Dengan atau tanpa tempat tidur
WAHANA PIDI
 Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan berkomitmen
terhadap pelaksanaan PIDI di RS secara keseluruhan.
 Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk melakukan
bimbingan medik kepada peserta PIDI
 Mempunyai Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Unit Gawat
Darurat termasuk Kebidanan
 Adanya jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan dalam SIRS
online Diryankes Kemenkes
 Mempunyai pendamping yang sudah dilatih.
 Wahana dapat memberikan fungsi otonomi,pendampingan dan
dukungan social kepada peserta PIDI sehingga tercapai
kemahiran dan kemandirian.
• Jumlah Puskesmas : 1-2
• Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan
berkomitmen terhadap pelaksanaan PIDI di
PKM secara keseluruhan.
• PKM mempunyai peran dalam penanganan
Covid 19
• Mempunyai pendamping yang sudah dilatih
• Wahana dapat memberikan fungsi
otonomi,pendampingan dan dukungan
social kepada peserta PIDI sehingga tercapai
kemahiran dan kemandirian.
31
POLA PENEMPATAN PESERTA PIDI ANGKATAN 1 TAHUN 2022
POLA
PENEMPATAN
KETENTUAN RUMAH SAKIT PUSKESMAS KE
T
Masa
Penempatan
adalah 12
bulan : 6 bulan
di RS dan 6
bulan di PKM
(Jumlah
peserta dibagi
2, 6 bulan di
PKM 1 dan 6
bulan di PKM 2
dan tidak
berotasi)
1. Jika jumlah peserta antara 3 – 5 orang,maka pola
penempatan akan menjadi 1 kelompok ,yaitu:
6 bulan pertama di RS, 6 bulan kedua di
Puskesmas
2. Jika jumlah peserta antara 6 – 14 orang,maka
pola penempatan akan menjadi 2 kelompok,yaitu:
Kelompok I di RS, Kelompok II di PKM (jumlah
peserta dibagi 2&tidak berotasi ), berpindah
setelah 6 bulan
3. Jika ada Puskesmas tanpa dokter,maka pola
penempatannya adalah peserta akan dibagi sesuai
dengan jumlah PKM ,berotasi hanya untuk PKM
yang sudah ditetapkan, setelah 3 bulan.
Perpindahan ke RS setelah 6 bulan.
- Peserta akan
bertugas di
Instalasi
Gawat
Darurat,
Rawat Inap
atau R.Isolasi
Covid
19,Rawat Jalan
- Jumlah
pendamping
di RS adalah 1
orang
- Untuk PKM tanpa
dokter,maka
pendampingan
kinerjanya melalui PKM
lain yang ada
pendampingnya yang
telah ditetapkan sesuai
Keputusan Dirjen Nakes
dan monitoring
hariannya melalui Kepala
PKM nya ,serta berotasi
dengan PKM yang
ditunjuk tersebut setelah
3 bulan.
- Jumlah pendamping
PKM=1 orang .
32
IMPLEMENTASI PIDI 2022 ANGKATAN I
era Covid-19
DOKTER BARU
LULUS
PESERTA
PIDI IGD/RANAP RS Covid-19
PKM I PKM II
6 BULAN
6 BULAN 3 BULAN
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan
2
1
3
DOKTER
YANG
BERKUALITAS
PENINGKATAN
PELAYANAN
KESEHATAN
PKM III/TANPA DOKTER
3 BULAN
33
Kegiatan dilakukan paling lama 12 bulan di wahana ,peserta dibagi 3 kelompok
Kelompok 1: 6 bulan di RS ( IGD ,ruang rawat inap,R.Isolasi,Rawat Jalan ),Kelompok 2: 6 bulan di
Puskesmas 1
Kelompok 3 : 6 bulan di Puskesmas 2,setelah 6 bln ,Kelompok 1 berpindah ke PKM dan Kelompok
2&3 ke RS
Rumah Sakit, 6 bulan:
di IGD / Rawat Inap /
Ruang Isolasi/Rawat
jalan
Medik
Bedah
Perinatal dan Kebidanan
Kejiwaan
Puskesmas I: 6 bulan, Puskesmas II: 6 bulan
1.UKP
2.UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga
3. Pelayanan Kesling
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan P2P
6. Pelayanan Promkes
PENJADWALAN KEGIATAN
34
PENJADWALAN KEGIATAN UNTUK
PKM TANPA DOKTER
• Kegiatan dilakukan paling lama 6
bulan di wahana dengan 3 PKM
• Peserta dibagi 3 kelompok
• Kelompok 1: 6 bulan di PKM (
ada pendamping)
• Kelompok 2 dan Kelompok 3:
Pendampingan oleh pendamping
yang sudah ditetapkan oleh
Keputusan Dirjen Nakes
• Kelompok 2 dan 3 berotasi
setelah 3 bulan
• Berpindah ke RS setelah 6 bulan
Penjadwalan :
Puskesmas I: 6 bulan (tidak rotasi)
Puskesmas II dan III : ada Puskesmas(tanpa
dokter) berotasi setelah 3 bulan.
UKP
UKM:
Pelayanan Kesehatan keluarga
Pelayanan Kesling
Pelayanan Gizi
Pelayanan P2P
Pelayanan Promkes
35
Mengikuti Orientasi PIDI
Melakukan praktik
kedokteran layanan
primer
Melakukan konsultasi
dan rujukan
Melakukan kegiatan
ilmiah medik berupa
diskusi kasus, presentasi
kasus, dan pengisian
buku log secara on-line
Melakukan Upaya
Kesehatan Masyarakat
(UKM) baik didalam
maupun diluar gedung
Melakukan prosedur /
tindakan ketrampilan
medik yang diwajibkan
RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI
36
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA
KIDI PUSAT
Penetapan peserta &wahana PIDI
Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring
Absensi peserta
WAHANA
KIDI PROPINSI  Surat Rekomendasi STSI ke KIDI Pusat
Puskesmas
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan (6 hari kerja)
- Kesepakatan awal
- Penjelasan pengisian pencatatan kinerja peserta secara on-line
- Evaluasi kesehatan,
- Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan(PKM=dibuat mingguan)
- Pengurusan SIP
- Penjelasan SOP Puskesmas
- Pendalaman teknik medik
- Manajemen PKM & Program Prioritas Nasional di PKM
- Penjelasan P1-P2-P3 Promkes di PKM
- Penjelasan ttg COVid -19.APD ,tracing penderita Covid-19
- Pengisian kuesioner evaluasi kinerja peserta setiap akhir stase oleh AIPKI
- Pengenalan budaya setempat
- Monev oleh pendamping dan pimpinan wahana
Akhir Pelaksanaan Program :
o Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana , Evaluasi PIDI oleh AIPKI
o SLPI
37
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA
KIDI PUSAT
Penetapan peserta &wahana PIDI
Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring
Absensi peserta
WAHANA
KIDI PROPINSI  Surat Rekomendasi STSI ke KIDI Pusat
Rumah Sakit
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi (6 hari kerja)
- Kesepakatan awal
- Penjelasan pengisian pencatatan kinerja peserta secara on-line
- Credentialing
- Evaluasi kesehatan,
- Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan
- Pengurusan SIP ,
- Penjelasan SOP RS
- Pendalaman teknik medik
- Penjelasan ttg kebijakan RS ttg penanganan COVid -19&APD .
- Penjelasan Pengisian kuesioner evaluasi kinerja peserta setiap akhir stase
- Monev pelaksanaan PIDI oleh Pendamping,Pimpinan Wahana
- Pengenalan budaya setempat.
Akhir Pelaksanaan Program :
o Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana , Evaluasi PIDI oleh AIPKI
o SLPI
38
KESEPAKATAN AWAL
Kesepakatan awal adalah sebuah dokumen
yang menyatakan kesepakatan dua atau
lebih pihak untuk melaksanakan hal-hal yang
tercantum dalam butir-butir kesepakatan
tersebut. Selanjutnya pihak-pihak yang
sepakat membubuhkan tanda-tangan
sebagai bukti kesepakatan.
39
Jadwal
•penugasan
•Pertemuan rutin
Kehadiran
•Wajib hadir
•Bila berhalangan
wajib
memberitahu
•Wajib mengisi
daftar absen
peserta
Penampilan
•Pakaian sesuai
ketentuan wahana
•Tidak
berlebihan,rapi,so
pan
Kinerja
Tidak boleh menunda
pengisian borang on-
line
Peserta wjib
membuat laporan
kinerja secara online
diSIMPIDI
Pendamping wajib
melakukan verifikasi
dan validasi sesuai
waktu yang telah
disepakati bersama
Lain-lain
- Permasalahan –
permasalahan yang
terjadi wajib
diselesaikan secara
baik oleh
pendamping dan
pimpinan wahana
- Adanya komitmen
saling menghargai
antara pendamping
dan peserta. -
Dokumentasi
Kesepakatan Awal
ditandatangani oleh
semua peserta dan
pendamping dan
diketahui oleh
Pimpinan Wahana
Dibuat dalam bentuk tertulis
KESEPAKATAN AWAL
40
Pedoman Pelaksanaan
Program Internsip Dokter
Indonesia
Pedoman Peserta Program
Internsip Dokter Indonesia
Pedoman Pendamping
Peserta Program Internsip
Dokter Indonesia
Pedoman Wahana
Program Internsip Dokter
Indonesia
Buku log on-line
PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
41
PENDAMPING PIDI
Kriteria: dokter senior (DU/SP)yang masih aktif,
bersedia secara aktif melakukan tugas
pendampingan dan punya WAKTU.
Peran pendamping sebagai fasilitator,
motivator , role model, teman sejawat,
sekaligus penilai proses pemahiran dan
pemandirian
Seorang Pendamping mendampingi max 7 peserta.
Tugasnya: mengamati & mendampingi kegiatan
peserta dalam hal pencapaian kemahiran dan
kemandirian, penerapan etika dan kesadaran
hukum, serta memberi umpan balik positif &
konstruktif kepada peserta.
42
TUGAS PENDAMPING PIDI
• Mendampingi peserta selama stase di PKM ,terjadwal secara
tertulis.
• Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta
• Membuat surat perintah melaksanakan tugas bagi peserta PIDI
yang ditandatangani oleh Pimpinan Wahana setiap stase
• Membuat dokumen usulan BBH & insentif covid 1bulan/1x
• Memastikan tersedia cukup APD sesuai standar bagi Peserta yg
bertugas di zona infeksius
• Melakukan monev berkala min 1x/mg dan terjadwal
• Melakukan evaluasi kinerja peserta.
• Mendampingi peserta selama stase di RS
(IGD , Ranap,R.Isolasi,R.Jalan)terjadwal
tertulis.
• Membuat rencana dan jadwal kegiatan
peserta
• Membuat surat perintah melaksanakan
tugas bagi peserta PIDI yang ditandatangani
oleh Pimpinan Wahana setiap stase
• Membuat dokumen usulan BBH & insentif
covid 1bulan/1x
• Memastikan tersedia cukup APD sesuai
standar bagi Peserta yg bertugas di zona
infeksius
• Melakukan monev berkala minimal
seminggu sekali dan terjadwal
• Melakukan evaluasi kinerja peserta
PENDAMPING RUMAH SAKIT
PENDAMPING
PUSKESMAS
43
1. Internsip dijalani selama paling lama 12 bulan, dapat
diperpanjang bila sasaran kinerja akhir yang ditentukan
belum dapat tercapai
2. Peserta dalam 1 (satu) Kelompok tidak boleh bertukar
tempat.
3. Peserta wajib mengikuti Pembekalan PIDI di Provinsi dan
Kabupaten/Kota/Wahana
4. Peserta PIDI wajib mengikuti : Orientasi PIDI di wahana,
Proses kredensialing, Evaluasi kesehatan dan pembuatan
kesepakatan awal
5. Peserta mengikuti Ketentuan jam kerja, sbb:
 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari
kerja
 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari
kerja
TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
44
6. Pengaturan Pakaian Kerja :
 Wajib menggunakan pakaian sopan
 Wajib berpenampilan rapi dan pantas
 Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal
 Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai wahana
masing2
 Wajib memakai APD khusus yang disiapkan oleh wahana,
sesuai level/zonasi tempat bekerja
7. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:
 Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di
Wahana sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan
pemerintah daerah/wahana setempat
 Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan
bertempat tinggal dekat dari wahana.
45
8. Pengaturan BBH, Honorarium, Insentif dan jasa medik
 Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan:
Rp 3.150.000.- untuk Jawa, Bali, Sumatra, NTB
Rp 3.622.500,- untuk Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku, Papua
 BBH dibayarkan langsung ke rekening masing-masing Peserta
 KIDI tidak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya.
 Peserta tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek mandiri,
menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta
 Pajak dibayarkan oleh negara
 Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan (Kematian dan Kecelakaan Kerja)
46
9. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas :
a) Mengikuti kalender nasional dan ketentuan yg berlaku di wahana
b) Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping &
Pimpinan Wahana
c) Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin
(lisan atau tertulis) dari Pendamping
d) Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan
e) Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari awal,
mengembalikan BBH dan harus melaporkan ke KIDI Pusat.
f) Terdapat 2 jenis izin:
• Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,diganti dengan pengurangan hari
sebesar 4 hari
• Izin lainnya: untuk ibadah,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh tidak ada
pengurangan hari.
g) Khusus untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 saat bertugas di wahana, ijin isolasi dan
sakitnya 1 bulan tidak perlu mengganti. Jika lebih dari 1 bulan, maka kelebihan harinya harus
diganti.
h) Untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 sebelum pembekalan atau sebelum bertugas wajib
mengganti.
i) Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara
pada saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta
47
11. Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir :
- Harian
- Tugas Jaga
- Kegiatan Ilmiah
- Kegiatan lapangan/luar gedung
10. Pengaturan tugas jaga:
 Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta, sesuai
ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana
 Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta
 Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis
dan disetujui Pendamping
 Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan
48
12. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan
 Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja di RS/PKM
 Membuat 4 laporan kasus UKP di RS, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
 Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan di wahana PKM bersama
Pimpinan Wahana dan Pendamping
 Melakukan Tindakan/Prosedur Ketrampilan Medik
 Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas.
 Melaksanakan Proyek Mini di Puskesmas atau membuat makalah Evaluasi Program
Puskesmas disertai Proposal rancangan penyelesaiannya.
13. Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali dengan
alasan yang tepat (misalnya sakit) dan mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI
Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat.
14. Dalam keadaan darurat Covid,jika diperlukan Peserta dapat ditugaskan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya,sifatnya sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala
Pusrengun serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
15. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau mendaftar menjadi
CPNS atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika memilih
Bekerja/Sekolah/mendaftar CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
49
16. Peserta dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup-load, di
media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien,
penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah
masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
Wahana, masalah kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah
pendamping dan pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun
masalah masalah yang terkait dengan pelaksanaan program.
Jika dirasa ada masalah-masalah itu, peserta dapat
menyampaikannya langsung kepada Pendamping, Pimpinan
Wahana, atau kepada KIDI Provinsi atau Pusat melalui
saluran resmi untuk mendapatkan penjelasannya
50
Pelanggaran ringan
- Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x
- Pelanggaran mengisi absensi >1x
Pelanggaran sedang
- Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
- Tidak sopan/melanggar etika.
- Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2
3 Pelanggaran Berat
- Tidak bersedia melaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI
- Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
- Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya.
- Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik
- Membocorkan rahasia pasien.
- Berbuat asusila.
- Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat.
- Membuat onar di medsos,menceriterakan ttg kejelekan PIDI
KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
1
2
3
51
Sanksi atas Pelanggaran berupa Sanksi Administratif
(Permenkes No 39/th 2017) berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran Tertulis
c. Diberhentikan sebagai Peserta PIDI
Sanksi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI :
 Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguran lisan dari Pendamping dan PimpinanWahana
 Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana, cc KIDI Provinsi, berupa
: Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja atau Pembuatan makalah di akhir PIDI dan
dipresentasikan di Wahana (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran sedang)
 Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana cc KIDI Provinsi dan
Pusat, berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja dan atau bisa diberhentikan dari
PIDI (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran berat)
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB
52
(1) Peserta program Internsip
mempunyai HAK:
a. mendapat bantuan biaya hidup ,
transportasi, dan/atau tunjangan;
b. mendapat perlindungan hukum sepanjang
mematuhi standar kompetensi, standar
profesi, dan standar pelayanan;
c. mendapat pendampingan dari dokter
yang telah memenuhi kualifikasi sebagai
pendamping;
d. mendapat fasilitas tempat tinggal;
e. mendapatkan jaminan kesehatan dan
ketenagakerjaan.
(2) Bantuan biaya hidup
dasar dan transportasi
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a
ditanggung oleh Menteri.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017
HAK DAN KEWAJIBAN
53
(3) Komponen BBH dan transportasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bidang keuangan.
(4) Selain BBH dan transportasi yang diberikan oleh Menteri
sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Pemerintah
Pusat,Pemerintah Daerah dan Wahana Internsip dapat
memberikan Insentif,tunjangan dan/atau fasilitas lainnya
kepada Peserta Program Internsip sesuai dengan kemampuan
keuangan masing-masing.
54
Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi, standar pelayanan, dan standar profesi
Bekerja dalam lingkup yg sesuai Permenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Dokter di Fasyankes Primer dan lingkup kegawatdaruratan.
Wajib mengikuti peraturan dan ketentuan yang sudah diatur dalam PIDI
Mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang
diperoleh dalam Pendidikan kedalam pelayanan kesehatan
Mengembangkan ketrampilan praktik kedokteran pelayanan kesehatan primer,
terutama bidang promotive dan preventive.
Aktif dan bersemangat dalam memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan & bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia.
Berpartisipasi aktif dalam penanganan dan penanggulangan wabah Covid-19 di wahana Rumah
Sakit maupun Puskesmas
KEWAJIBAN
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017)
55
Mampu bekerja sebagai dokter
sesuai Standart Kompetensi
Dokter Indonesia
Mampu melakukan Praktek
kedokteran sesuai Permenkes
Nomor 514 tahun 2015 tentang
Panduan Klinis Dokter di
Fasyankes Primer atau IC D 10
Memiliki tanggung jawab
medikolegal
Mampu memenuhi Target
kinerja UKP, Ketrampilan
klinis, Laporan kasus, jumlah
dan distribusi pasien
Mampu memenuhi Target
kinerja UKM&UKP di
Puskesmas dan Mini Project
Mampu memenuhi check list
penilaian kinerja
PARAMETER PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN
56
• Dilakukan oleh Pendamping
• Penilaian terhadap Kinerja Peserta dan Absensi Kehadiran
• Penilaian bisa secara observasi langsung ataupun tidak langsung berdasarkan masukan
dari pemangku kepentingan (sejawat lain, nakes lain, pasien, dan masyarakat)
• Lingkup Penilaian Kinerja adalah terhadap :
- Perilaku
- Kompetensi medik
- Komunikasi
- Kepribadian & Profesionalisme
. Pendamping melakukan Verifikasi dan Validasi setiap minggu atau waktu yang telah
disepakati antara peserta dan pendamping terhadap hasil kinerja peserta secara on-line
Kinerja peserta adalah laporan peserta dalam borang on-line yang sudah divalidasi
pendamping secara on-line
PENILAIAN PESERTA PIDI
57
Kinerja
Profesional
Pengetahuan dan
ketrampilan klinik
(UKP)
Manajemen/
Pengelolaan pasien
(UKP) dan program
(UKM)
Perilaku
Profesional
Etika profesi
Hubungan antar
personal
KINERJA PESERTA PIDI
(sesuai SKDI 2012)
58
Indikator Target Keterangan
Perilaku • Tidak ada pelanggaran disiplin
• Selalu hadir dan tepat waktu
• Aktif dan bersemangat dalam bekerja
• Tidak ada tugas yang dilalaikan
Kinerja Klinis • RS: UKP ,Laporan kasus dan Ketrampilan /Tindakan
Medik
- Komposisi bervariasi umur, jenis kelamin dan
kelompok UKP.
- 1 laporan kasus di RS dipresentasikan di Forum
Ilmiah RS
• PKM: UKP ,laporan Kasus,Ketrampilan/Tindakan Medik
UKM : sesuai indicator kinerja di Puskesmas
Proyek Mini atau Evaluasi Kinerja Program PKM
- 1 Laporan kasus dipresentasikan di pertemuan
ilmiah PKM
- Setiap peserta membuat 1 Mini Proyek/Evaluasi
Kinerja Program PKM
Ikut serta dalam penanggulangan Covid 19 UGD/Triase: memeriksa mandiri, usul pem.
penunjang, Dx, usul terapi, tindak lanjut, lapor
DPJP/Pendamping.
R.Isolasi Covid: memeriksa, mengevaluasi kemajuan
klinis Px yang dirawat di Ruang Isolasi Covid
Komunikasi Komunikatif, sopan dan santun, sabar, dapat menerima
pendapat orang lain,
Kepribadian & Tegas, Jujur, Bertanggung jawab, Argumentatif, Ilmuwan
INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
59
Indikator kinerja di Wahana Rumah Sakit
(UGD/ Rajal/ Ranap)
Indikator yang digunakan:
• Jumlah, komposisi kasus dan diagnose kasus sesuai ICD-10
• Laporan kasus dalam format laporan kasus
• Jumlah tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di RS harus diselesaikan di RS dan target kasus
UKP di PKM harus diselesaikan di PKM.
• Peserta akan bertugas 3 bulan di UGD dan 3 bulan di Rajal&Ranap
Ukuran:
Minimal 300 kasus , jika ada bisa dimasukkan kasus Covid-19
4 Laporan Kasus: 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS, 3 dipresentasikan bersama
dokter pendamping
 84 tindakan /ketrampilan medik bisa diselesaikan di RS dan PKM
INDIKATOR KINERJA UKP
60
Indikator kinerja UKP di Wahana Puskesmas
Dilakukan dalam bentuk:
• Rawat jalan,baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
• Pelayanan gawat darurat,bila di PKM ada IGD
• Pelayanan persalinan normal
• Perawatan dirumah(home care)
• Rawat Inap bila di PKM dengan perawatan.
• Tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM
• Target kasus UKP di PKM harus diselesaikan di PKM.
• Jadwal kegiatan disetiap Pelayanan Gizi,Kesehatan Keluarga,P2P,Kesling,Promkes adalah mingguan
Ukuran:
Minimal 100 kasus ,jika ada bisa dimasukkan kasus Covid 19.
Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan dengan Pimpinan Wahana dan pendamping
 84 tindakan /ketrampilan medik di RS dan Puskesmas
INDIKATOR KINERJA UKP
61
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus : minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter : minimal 5x/setahun
- Menjahit luka : minimal 15x/setahun
- Bedah Minor : minimal10x/setahun
- Memasang NGT, minimal 2x/setahun
- Menolong partus normal : minimal 2x/th
• Setiap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on-line tindakan medis
yang dilakukan dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping
• Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja UKP terkait ketrampilan medik di
RS,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmas dan jika tidak terpenuhi juga saat di
PKM,maka Peserta PIDI wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
62
Jumlah minimal Jumlah laporan
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru atau membina 2 UKBM lama 1 atau 2 laporan
Advokasi 3 Keluarga bernilai IKS pra sehat / tidak sehat (1
baru,2lama),2x/6 bln
6 laporan
Kemitraan
Penyuluhan
(dalam/luar gedung)
membina minimal 1 UKS
Gizi ( min 1x),Kesling (min1x),P2P (1),TB(1),jiwa(1),KIA(1)
,KB(1)
1 laporan UKS
7 laporan
2. Pelayanan KesLing
Membina Rumah Sehat terdiri
4 item ,1x setiap bulan ,laporan
kemajuan 6
- Membina Keluarga yang belum mempunyai air bersih
- Membina Keluarga yang belum mempunyai jamban
keluarga
- Membina Keluarga supaya tidak merokok
- Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan
sampah sementara.
6 laporan
kemajuan
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga
Melakukan ANC (K 1-3) 5 bumil 5 laporan
Pelaksanaan KB (Pemasangan
implant , IUD,Suntik,Pil KB)
Min IUD dan Implant masing2 1 kasus,ditambah pil dan
suntik
5 laporan
Memperkenalkan inisiasi
menyusu dini dan ASI eksklusif
2 kasus 2 laporan
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas
63
Jumlah minimal Jumlah laporan
4. Pelayanan Gizi
- Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak sehat.
(memantau tumbuh dan kembang balita)
minimal 5 kasus 5 laporan
- Deteksi dini stunting 2 kasus 2 laporan
- Pemberian Suplementasi Gizi (PMT,TTD.Kapsul Vit A) minimal 2 orang 2 laporan
5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Melaksanakan Imunisasi dasar dan BIAS
- Pencarian kasus penyakit menular
5 kali(tidak termasuk
vaksinasi Covid)
2 kasus(minimal)
5 laporan
2 laporan
- Melakukan penapisan pasien tersangka TB 5 kasus(minimal) 5 laporan
- Melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru / lama) 5 kasus(minimal) 5 laporan
6 MINI PROYEK atau makalah tentang Evaluasi program
PKM (jika Mini Proyek tidak bisa dilakukan)
1 laporan penelitian
untuk Mini Proyek atau
1 laporan Evaluasi
Program PKM dalam
bentuk kertas Kerja
/makalah
1 laporan untuk setiap
peserta
Indikator Kinerja UKM di Puskesmas /…lanjutan
64
Proyek Mini:
- Setiap peserta PIDI wajib membuat satu
proyek mini
- Mini proyek diselesaikan dan
dipresentasikan di satu PKM,tidak boleh
berpindah PKM dalam penyelesaiannya.
- Cakupan Kegiatan penelitian
sederhana&singkat yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, analisis, atau
pemecahan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang dihadapi oleh Puskesmas
tempat peserta magang.
- Kegiatan proyek mini:
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaporan
- Judul Utama Proyek Mini : dapat satu
Topik dalam satu Kelompok Besar
peserta,yang pelaksanaannya dilakukan
per Kelompok sesuai stase Puskesmas,
dengan pendekatan lingkaran pemecahan
masalah ,secara berkesinambungan dan
setiap Peserta PIDI membuat laporan
sesuai topic yang diteliti .
65
1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok
Puskesmas)
2. Analisis masalah dengan mengumpulkan
data.
3. Analisis data primer dan sekunder.
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor
terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan.
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu
laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan proyek mini
Langkah-langkah
pelaksanaan Proyek Mini:
66
- Adalah Penilaian pencapaian Program dibandingkan target
program pada unsur keluaran dari suatu program kesehatan
- Bila ditemukan kesenjangan akan dicari penyebab masalahnya
untuk diperbaiki.
Proyek Mini ,Sulit/tidak mungkin
dikerjakan pada era Covid-19
Jadi,apa alternatifnya??
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN SYSTEM
67
Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam
Aplikasi pencatatan kinerja peserta secara on-line
• Jenis-jenis pelaporan peserta PIDI adalah:
 Pelaporan kinerja di Wahana RS:
 Laporan UKP
 Laporan Kasus / Presentasi Kasus
 Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik
 Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi,bakti sosial dll)
 Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas:
 Laporan kegiatan UKM (Pelayanan dan Penyuluhan)
 Laporan UKP
 Laporan kasus/Presentasi kasus
 Laporan Proyek Mini/Evaluasi program PKM
 Laporan kegiatan lainnya (Bakti sosial dll)
PELAPORAN PESERTA PIDI
68
• Untuk memudahkan evaluasi, dibuatkan 5 klasifikasi kinerja peserta:
Kriteria Pengertian Nilai Kinerja Catatan
A Melebihi
standar
>100% Motivasi untuk dipertahankan Selesai
B Sesuai standar 90%- 100% Motivasi untuk ditingkatkan Selesai
C Perlu perbaikan 70%-89% Arahkan cara melakukan perbaikan
dengan memberikan input hal-hal yang
perlu diperbaiki
Prolong/menambah waktu
internsipnya
D Perlu dibentuk 60%-69% Konseling atau elaborasi mengapa
kinerjanya tidak baik
Prolong/menambah waktu
intersipnya
E Belum tampak
ada perubahan
0%-59% Perlu hati-hati untuk kemungkinan
demotivasi/ tidak bersemangat atau
masalah lainnya
Mengulang Internsip tanpa
BBH ,min 6 bulan
KRITERIA EVALUASI
69
Misalnya :
• Capaian Kinerja di Wahana RS
 Capaian 300 kasus: A
 Laporan kasus: A
 Presentasi kasus: A
 Pemasangan Infus: B
 Pemasangan kateter: A
 Menjahit luka: A
 Bedah Minor: A
 Pemasangan NGT: A
 Menolong Partus Normal: A
 Kegiatan lainny : A
• Capaian Kinerja di Wahana PKM
 UKP: Capaian 100 kasus : A
Laporan kasus: A
Presentasi kasus: A
 UKM :
-Pelayanan Promosi Kesehatan: A
-Pelayanan Kesling: A
-Pelayanan Kesehatan Keluarga: A
-Pelayanan Gizi: A
-Pelayanan P2P: A
-Project Mini: A
Pada akhir periode setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta
diberikan penilaian : A. Baik sekali
B. Baik
C. Cukup (tidak disarankan,dan peserta harus
menambah waktu intersipnya)
RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA
70
• Pengisian aplikasi kinerja secara on-line dan konsultasi dengan
pendamping
• Membahas capaian kinerja UKP dan UKM peserta,jumlah
kasus,laporan kasus,ketrampilan medik,mini proyek
Mingguan
• Membahas laporan pendampingan peserta
• Evaluasi kinerja peserta secara on-line ,laporan pendamping
Bulanan
• Rekapitulasi Kinerja akhir stase di wahana sebagai umpan
balik dan pembahasan kemajuan serta berbagai masalah dan
kendala peserta  format penilaian kinerja
• Akhir stase Pengisian kuesioner evaluasi pelaksanaan PIDI
oleh AIPKI
Akhir stase
• Penilain kinerja akhir peserta
• Sidang evaluasi akhir program
• Membuat BA Evaluasi akhir Program
• Membuat SLPI
Akhir Program
MONEV KINERJA PESERTA PIDI DI Wahana
OLEH PENDAMPING
71
Pada akhir Program,
Pendamping Rumah Sakit
dan Puskesmas
melakukan penilaian
Evaluasi Akhir Kinerja
Peserta untuk memastikan
pencapaian tujuan program
internsip serta menentukan
peserta yang selesai/tidak
selesai/prolong yang
dituangkan dalam Berita
Acara Akhir Program
Internsip
Peserta yang telah
menyelesaikan seluruh
internsip akan
mendapatkan Surat
Laporan Pelaksanaan
Internsip yang:
• ditandatangani oleh
Pendamping dan
Pimpinan Wahana
• SLPI menjadi dasar
KIDI Propinsi untuk
menerbitkan Surat
Rekomendasi
Penerbitan Surat Tanda
Selesai Internsip (STSI)
Komite Internsip
Dokter Indonesia
Pusat
menerbitkan
STSI dan
mengirimkan
Rekomendasi
penerbitan STR
ke KKI
Konsil Kedokteran
Indonesia akan
menerbitkan Surat
Tanda Registrasi
PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI
72
SEKILAS PANDANG KEGIATAN INTERNSIP……..
73
73
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PIDI.pptx

Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007budhi mp
 
Standar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiStandar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiAmalia Annisa
 
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANSTANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANMartindra K
 
Kajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKI
Kajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKIKajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKI
Kajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKIVicha Annisa
 
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.pptJAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.pptKasijaniSunarno
 
etik kedokteran gigi pasca penetapan ruu omnibulaw kesehatan.pptx
etik kedokteran gigi pasca penetapan ruu omnibulaw kesehatan.pptxetik kedokteran gigi pasca penetapan ruu omnibulaw kesehatan.pptx
etik kedokteran gigi pasca penetapan ruu omnibulaw kesehatan.pptxFebriyantiRahmadiniY
 
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"Suprijanto Rijadi
 
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)budhi mp
 
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxBuku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxSangidYahya3
 
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxSangidYahya3
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
 
KELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptxKELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptxAnggunRoslina
 
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium MedikStandar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium MedikPUTRA ADI IRAWAN
 
Pedoman-Pelayanan-Kefarmasian-untuk-terapi-antibiotik.pdf
Pedoman-Pelayanan-Kefarmasian-untuk-terapi-antibiotik.pdfPedoman-Pelayanan-Kefarmasian-untuk-terapi-antibiotik.pdf
Pedoman-Pelayanan-Kefarmasian-untuk-terapi-antibiotik.pdfRizal760252
 
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga KesehatanMateri 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatanppghybrid4
 
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten Wonosobo
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten WonosoboDraft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten Wonosobo
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten WonosoboSuprijanto Rijadi
 
Permenkes 369 standar profesi bidan
Permenkes 369 standar profesi bidanPermenkes 369 standar profesi bidan
Permenkes 369 standar profesi bidanasriniandi
 
Kode etik-kedokteran
Kode etik-kedokteranKode etik-kedokteran
Kode etik-kedokteranResa Isnandia
 
Uu 29-2004 praktikkedokteran
Uu 29-2004 praktikkedokteranUu 29-2004 praktikkedokteran
Uu 29-2004 praktikkedokteranPaskal_Wolf
 

Similar to PIDI.pptx (20)

Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
Buku pedomanpelaksanaanp2kb2007
 
Standar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiStandar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologi
 
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANSTANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
 
Kajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKI
Kajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKIKajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKI
Kajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKI
 
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.pptJAB FUNG KESEHATAN  2016.SAMPANG.ppt
JAB FUNG KESEHATAN 2016.SAMPANG.ppt
 
etik kedokteran gigi pasca penetapan ruu omnibulaw kesehatan.pptx
etik kedokteran gigi pasca penetapan ruu omnibulaw kesehatan.pptxetik kedokteran gigi pasca penetapan ruu omnibulaw kesehatan.pptx
etik kedokteran gigi pasca penetapan ruu omnibulaw kesehatan.pptx
 
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
Web Seminar " UU RS 2009: Perlu Judicial Review atau Disempurnakan?"
 
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
Buku ungu-koreksi-akhir ok (1)
 
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxBuku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
 
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
 
KELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptxKELAS A ERGONOMI.pptx
KELAS A ERGONOMI.pptx
 
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium MedikStandar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
 
Buku Standar Profesi ATLM
Buku Standar Profesi ATLMBuku Standar Profesi ATLM
Buku Standar Profesi ATLM
 
Pedoman-Pelayanan-Kefarmasian-untuk-terapi-antibiotik.pdf
Pedoman-Pelayanan-Kefarmasian-untuk-terapi-antibiotik.pdfPedoman-Pelayanan-Kefarmasian-untuk-terapi-antibiotik.pdf
Pedoman-Pelayanan-Kefarmasian-untuk-terapi-antibiotik.pdf
 
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga KesehatanMateri 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
 
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten Wonosobo
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten WonosoboDraft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten Wonosobo
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten Wonosobo
 
Permenkes 369 standar profesi bidan
Permenkes 369 standar profesi bidanPermenkes 369 standar profesi bidan
Permenkes 369 standar profesi bidan
 
Kode etik-kedokteran
Kode etik-kedokteranKode etik-kedokteran
Kode etik-kedokteran
 
Uu 29-2004 praktikkedokteran
Uu 29-2004 praktikkedokteranUu 29-2004 praktikkedokteran
Uu 29-2004 praktikkedokteran
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

PIDI.pptx

  • 1. 1 PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA K O M I T E I N T E R N S I P D O K T E R I N D O N E S I A ( K I D I ) P U S A T 2 0 1 7 - 2 0 2 0 KEBIJAKAN & IMPLEMENTASI PEMBEKALAN PESERTA PIDI ANGKATAN I TAHUN 2022
  • 2. 2 Pokok Bahasan 01 02 03 LATAR BELAKANG PENGERTIAN, TUJUAN, KOMPONEN PIDI PELAKSANAAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA  Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia  Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia  Perubahan2 pada Praktik dan Pendidikan Dokter  Peserta, Wahana, Pendamping  Tata Tertib Pelaksanaan Program  Kegiatan Peserta  Hak, Kewajiban, dan Larangan-larangan Peserta  Indikator Kinerja dan Penilaian PERKEMBANGAN COVID 19 DI INDONESIA 04
  • 4. 4 “Dokter sebagai Ujung Tombak Utama dan Terdepan dalam Pelayanan Kesehatan” 01 Meningkatkan kemahiran & kemandirian Dokter 03 Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan 04 Meningkatkan peran Dokter Internsip dalam pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan penanggulangan bencana wabah penyakit 02 Membentuk Dokter yang Profesional Pentingnya Program Internsip Dokter Indonesia
  • 5. 5 34 PROVINSI > 84000 Peserta Aceh Nort Sumatera Riau Riau Island West Sumatera Bengkulu Bangka-Belitung Banten Jakarta West Java Yogyakarta Central Java East Java Bali West Nusa Tenggara East Nusa Tenggara West Kalimantan Central Kalimantan South Kalimantan North Kalimantan East Kalimantan West Sulawesi Gorontalo North Sulawesi Central Sulawesi Noth Maluku Maluku West Papua Papua South Sulawesi South East Sulawesi Pertama kali di Sumbar pada 2010 Data s/d AgustusTahun 2021 Penempatan Program Internsip Dokter Indonesia
  • 6. 6 401 1,141 3,537 4,869 4,894 8,296 9,395 10,74211,127 12,173 10,36210,712 2,856 1 Data Peserta PIDI 2010-Feb 2022 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Feb-22 Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia (1) 2 11 24 43 50 61 72 72 72 72 73 74 74 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Jumlah FK DATA FK 2010-Feb 2022 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Feb 2022
  • 7. 7 129 197 248 93 109 1,019 1,963 2,164 2,312 2,466 2,357 2,553 0 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 DATA PENDAMPING 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Feb 2022 27 76 244 332 312 555 626 1,536 1,593 1,692 1,615 2,894 0 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 Jumlah Wahana DATA WAHANA 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Feb 2022 Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia (2)
  • 8. 8 Perubahan pada PENDIDIKAN KEDOKTERAN (UU NO 20/2013 , menyelaraskan dengan Praktek Kedokteran Perubahan pada pengaturan PRAKTIK KEDOKTERAN (UU 29/2004) Mengapa ada PIDI ? Karena terjadi perubahan-2
  • 9. 9 Praktik Kedokteran dilaksanakan ber- azaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasien. Dokter atau dr Gigi yg telah memiliki STR mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran yaitu : mulai dari mewawancarai pasien, memeriksa fisik dan mental, dstnya sampai pengobatan dan meracik dan menyerahkan obat kepada pasien. Setiap dokter dan dokter gigi yg melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki SIP. UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran Pasal 2 Pasal 35 Pasal 37
  • 10. 10 Selama masa kepaniteraan klinik (dokter muda/Ko Ass/mahasiswa) tidak dibenarkan (lagi) menangani pasien secara mandiri tanpa supervisi yang ketat. ( Implikasi UUPK pada Pendidikan Profesi Dokter di Rumah Sakit ) Yang bertanggung jawab terhadap pasien DPJP Perubahan Sistem Pendidikan Dokter DPJP dokter muda/Ko Ass/mahasiswa
  • 11. 11 KURIKULUM 1 WFME 3 UKMPPD 4 PIDI 5 Mengikuti Standar Pendidikan Kedokteran Dunia (WFME) :  • BME (Basic Medical Education) • PGME (Post Graduate Medical Education) • CPD (Continuing Professional Development) Ada Uji Kompetensi Dokter secara Nasional (UKMPPD) Ada Program Internsip sebagai kelanjutan Program Profesi Dokter  UU Pendidikan Kedokteran No.20/th 2013 METODE PEMBELAJARAN PBL (Problem Based Learning) Ketrampilan Medik Perubahan Sistem Pendidikan Dokter Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) UU SisDikNas no.20/th 2003 SKDI & SPPDI UU PraDok no29 th 2004 2
  • 12. 12 Undang Undang Pendidikan Kedokteran no 20/2013 Perubahan Sistem Pendidikan Dokter tentang Program Internsip Program profesi dokter dan profesi dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6 dilanjutkan dengan program Internsip. Program Internsip diselenggarakan secara nasional bersama oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan, Organisasi Profesi dan Konsil Kedokteran Indonesia. Pasal 7 Ayat 7 Pasal 7 Ayat 8 Mahasiswa yang telah lulus dan telah mengangkat sumpah sebagai dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat 1, harus mengikuti program Internsip yang merupakan bagian dari penempatan wajib sementara. Penempatan wajib sementara pada Program Internsip diperhitungkan sebagai masa kerja. Pasal 38 Ayat 1 Pasal 38 Ayat 2
  • 14. 14
  • 15. 15 P E N G E R T I A N , T U J UA N , DA N KO M P O N E N P RO G R A M I N T E R N S I P D O K T E R I N D O N E S I A
  • 16. 16 (UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7) Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter yang merupakan bagian dari program penempatan wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun
  • 17. 17 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 DIATUR DASAR HUKUM: UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP Program Internsip Dokter Indonesia
  • 18. 18 Dokter yang Profesional Memberi kesempatan dokter baru lulus, untuk melakukan praktik kedokteran dengan pendampingan, sesuai SKDI TUJUAN
  • 19. 19 Pemahiran Implementasi ilmu kedokteran Memperkuat dan meningkatkan peran dokter dalam pelayanan kesehatan promotif, preventif dan penanggulangan bencana wabah Pengakuan sebagai dokter yang profesional Optimalisasi Program Internsip Dokter Indonesia 2022 Pemandirian
  • 20. 20 INPUT OUTPUT IMPACT OUTCOME PROCESS Quality of Students Staffs Facilities Quality of Curriculum Teaching Learning Assessment Quality of HEALTH STATUS Quality of GRADUATE Quality of PROFESSIONALISM Internsip MENUNJUKKAN KEMANDIRIAN & KEMAHIRAN MENERAPKAN STANDAR PROFESI DOKTER MEMPERKUAT PERAN DOKTER DALAM PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF dan PENANGGULANGAN BENCANA WABAH Kualitas Pelayanan di RS dan Puskesmas Standar Pendidikan & Standar Kompetensi dr&drg UKMPPD Manfaat dan Dampak Program Internsip Dokter Indonesia
  • 21. 21 PESERTA dan DOKTER PENDAMPING PROGRAM KEGIATAN: PEDOMAN,ATURAN dan TARGET KINERJA AKREDITASI WAHANA (RS – PKM 1,2,3,4) SISTEM PENEMPATAN PEMBIAYAAN: BBH, Honor, dan TRANSPORT PELAKSANA: KIDI dan SEKRETARIAT PIDI I N T E R N S I P Komponen Program Internsip Dokter Indonesia
  • 23. 23 Unsur keanggotaan KIDI: a. Kemenkes; b. Kemendikbudristek; c. AIPKI; d. IDI; e. Asosiasi Perumahsakitan f. KKI Unsur keanggotaan KIDI Provinsi: a. Dinas kesehatan; b. AIPKI; c. IDI; d. Asosiasi Perumahsakitan daerah Ketua KIDI dijabat oleh wakil dari Kemenkes Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip a. Dapat membentuk KIDI b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan Komite Internsip Dokter Indonesia
  • 24. 24 KELEMBAGAAN PELAKSANA PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI) PERMENKES No. 39/MENKES/PER/VII/2017 BADAN PPSDMK KEMENKES PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDMK BIDANG PENDAYAGUNAAN SDMK DALAM NEGERI PUSAT: SUBBID. PENDAYAGUNAAN SDMK NASIONAL KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA (KKI, KEMRISTEK DIKTI, AIPKI, ARSPI, ARSADA, IDI) SEKRETARIAT PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA PUSAT PROVINSI PUSAT PROVINSI PROVINSI: BID. SDK DINKES PROVINSI
  • 25. 25 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/500/2017 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020 Sekretaris KIDI Ketua KIDI Wakil Ketua KIDI Ketua Sub Komite Wahana Ketua Sub Komite Peserta Anggota Anggota Ketua Sub Komite Pembinaan Pengawasan Ketua Sub Komite Pendamping Anggota Anggota Anggota Organogram KIDI Pusat
  • 26. 26 SERTIFIKAT KOMPETENSI UKMPPD IJAZAH 1 2 3 1. PENDAFTARAN 2. PEMILIHAN WAHANA 3. PENETAPAN PESERTA PIDI 4. PEMBEKALAN PIDI PEMBERANGKATAN 4 5 FK KDI KKI PIDI/KIDI STR Alur Pendaftaran-Pemberangkatan Peserta PIDI
  • 27. 27 1.PENDAFTARAN PESERTA 2.VALIDASI DATA 3.PENETAPAN WAHANA 4.PILIH WAHANA 5.PENETAPAN PESERTA 6.PAKTA INTEGRITAS 7.PEMBEKALAN 8.PEMBERANGKATAN PESERTA KE WAHANA RS dan PKM 9.ORIENTASI PIDI DI RS dan PKM 10.PELAKSANAAN PROGRAM DI RS dan PKM 11.EVALUASI KINERJA AKHIR PESERTA 12.PEMULANGAN Alur Kegiatan PIDI
  • 28. 28 Penyelenggaraan Program Internsip Di Era Pandemi Covid-19 Wajib diikuti oleh setiap dokter dan dokter gigi Diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan Telah disumpah sbg dokter & memiliki STR Wajib mempunyai SIP Masa penempatan dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun Dilaksanakan di wahana Internsip yang menerima pasien Covid-19 Setiap peserta didampingi oleh seorang Pendamping Surat Tanda Selesai Internsip (STSI) diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada Peserta yg telah menyelesaikan Program. Mengacu kepada Pedoman Pelaksanaan PIDI pada masa pandemi COVID-19, sesuai Keputusan KaBPPSDMK,No HK.02.02/I/0651/2020
  • 29. 29 PERSYARATAN KHUSUS di Era Pandemi Covid 19 Memiliki izin orang tua/wali/isteri/suami Bersedia ditugaskan dan atau dipindahkan lokus penempatannya sesuai kebutuhan pelayanan yang mendesak Dalam keadaan sehat, tidak hamil, tidak memiliki faktor risiko penyakit kecuali sudah divaksinasi Covid 2x, tidak sedang terjangkit Covid-19 saat pemberangkatan
  • 30. 30 Dengan kriteria memiliki: RS Kelas D, C , B PUSKESMAS Dengan atau tanpa tempat tidur WAHANA PIDI  Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap pelaksanaan PIDI di RS secara keseluruhan.  Adanya Komitmen dari Komite Medik untuk melakukan bimbingan medik kepada peserta PIDI  Mempunyai Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat termasuk Kebidanan  Adanya jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan dalam SIRS online Diryankes Kemenkes  Mempunyai pendamping yang sudah dilatih.  Wahana dapat memberikan fungsi otonomi,pendampingan dan dukungan social kepada peserta PIDI sehingga tercapai kemahiran dan kemandirian. • Jumlah Puskesmas : 1-2 • Pimpinan Wahana bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap pelaksanaan PIDI di PKM secara keseluruhan. • PKM mempunyai peran dalam penanganan Covid 19 • Mempunyai pendamping yang sudah dilatih • Wahana dapat memberikan fungsi otonomi,pendampingan dan dukungan social kepada peserta PIDI sehingga tercapai kemahiran dan kemandirian.
  • 31. 31 POLA PENEMPATAN PESERTA PIDI ANGKATAN 1 TAHUN 2022 POLA PENEMPATAN KETENTUAN RUMAH SAKIT PUSKESMAS KE T Masa Penempatan adalah 12 bulan : 6 bulan di RS dan 6 bulan di PKM (Jumlah peserta dibagi 2, 6 bulan di PKM 1 dan 6 bulan di PKM 2 dan tidak berotasi) 1. Jika jumlah peserta antara 3 – 5 orang,maka pola penempatan akan menjadi 1 kelompok ,yaitu: 6 bulan pertama di RS, 6 bulan kedua di Puskesmas 2. Jika jumlah peserta antara 6 – 14 orang,maka pola penempatan akan menjadi 2 kelompok,yaitu: Kelompok I di RS, Kelompok II di PKM (jumlah peserta dibagi 2&tidak berotasi ), berpindah setelah 6 bulan 3. Jika ada Puskesmas tanpa dokter,maka pola penempatannya adalah peserta akan dibagi sesuai dengan jumlah PKM ,berotasi hanya untuk PKM yang sudah ditetapkan, setelah 3 bulan. Perpindahan ke RS setelah 6 bulan. - Peserta akan bertugas di Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap atau R.Isolasi Covid 19,Rawat Jalan - Jumlah pendamping di RS adalah 1 orang - Untuk PKM tanpa dokter,maka pendampingan kinerjanya melalui PKM lain yang ada pendampingnya yang telah ditetapkan sesuai Keputusan Dirjen Nakes dan monitoring hariannya melalui Kepala PKM nya ,serta berotasi dengan PKM yang ditunjuk tersebut setelah 3 bulan. - Jumlah pendamping PKM=1 orang .
  • 32. 32 IMPLEMENTASI PIDI 2022 ANGKATAN I era Covid-19 DOKTER BARU LULUS PESERTA PIDI IGD/RANAP RS Covid-19 PKM I PKM II 6 BULAN 6 BULAN 3 BULAN Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan 2 1 3 DOKTER YANG BERKUALITAS PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN PKM III/TANPA DOKTER 3 BULAN
  • 33. 33 Kegiatan dilakukan paling lama 12 bulan di wahana ,peserta dibagi 3 kelompok Kelompok 1: 6 bulan di RS ( IGD ,ruang rawat inap,R.Isolasi,Rawat Jalan ),Kelompok 2: 6 bulan di Puskesmas 1 Kelompok 3 : 6 bulan di Puskesmas 2,setelah 6 bln ,Kelompok 1 berpindah ke PKM dan Kelompok 2&3 ke RS Rumah Sakit, 6 bulan: di IGD / Rawat Inap / Ruang Isolasi/Rawat jalan Medik Bedah Perinatal dan Kebidanan Kejiwaan Puskesmas I: 6 bulan, Puskesmas II: 6 bulan 1.UKP 2.UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga 3. Pelayanan Kesling 4. Pelayanan Gizi 5. Pelayanan P2P 6. Pelayanan Promkes PENJADWALAN KEGIATAN
  • 34. 34 PENJADWALAN KEGIATAN UNTUK PKM TANPA DOKTER • Kegiatan dilakukan paling lama 6 bulan di wahana dengan 3 PKM • Peserta dibagi 3 kelompok • Kelompok 1: 6 bulan di PKM ( ada pendamping) • Kelompok 2 dan Kelompok 3: Pendampingan oleh pendamping yang sudah ditetapkan oleh Keputusan Dirjen Nakes • Kelompok 2 dan 3 berotasi setelah 3 bulan • Berpindah ke RS setelah 6 bulan Penjadwalan : Puskesmas I: 6 bulan (tidak rotasi) Puskesmas II dan III : ada Puskesmas(tanpa dokter) berotasi setelah 3 bulan. UKP UKM: Pelayanan Kesehatan keluarga Pelayanan Kesling Pelayanan Gizi Pelayanan P2P Pelayanan Promkes
  • 35. 35 Mengikuti Orientasi PIDI Melakukan praktik kedokteran layanan primer Melakukan konsultasi dan rujukan Melakukan kegiatan ilmiah medik berupa diskusi kasus, presentasi kasus, dan pengisian buku log secara on-line Melakukan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) baik didalam maupun diluar gedung Melakukan prosedur / tindakan ketrampilan medik yang diwajibkan RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI
  • 36. 36 ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA KIDI PUSAT Penetapan peserta &wahana PIDI Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring Absensi peserta WAHANA KIDI PROPINSI  Surat Rekomendasi STSI ke KIDI Pusat Puskesmas o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan o Orientasi lapangan (6 hari kerja) - Kesepakatan awal - Penjelasan pengisian pencatatan kinerja peserta secara on-line - Evaluasi kesehatan, - Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan(PKM=dibuat mingguan) - Pengurusan SIP - Penjelasan SOP Puskesmas - Pendalaman teknik medik - Manajemen PKM & Program Prioritas Nasional di PKM - Penjelasan P1-P2-P3 Promkes di PKM - Penjelasan ttg COVid -19.APD ,tracing penderita Covid-19 - Pengisian kuesioner evaluasi kinerja peserta setiap akhir stase oleh AIPKI - Pengenalan budaya setempat - Monev oleh pendamping dan pimpinan wahana Akhir Pelaksanaan Program : o Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana , Evaluasi PIDI oleh AIPKI o SLPI
  • 37. 37 ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI DI WAHANA KIDI PUSAT Penetapan peserta &wahana PIDI Pembekalan peserta PIDI di Provinsi/tatap muka/daring Absensi peserta WAHANA KIDI PROPINSI  Surat Rekomendasi STSI ke KIDI Pusat Rumah Sakit o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan o Orientasi (6 hari kerja) - Kesepakatan awal - Penjelasan pengisian pencatatan kinerja peserta secara on-line - Credentialing - Evaluasi kesehatan, - Penyusunan Rencana&Jadwal kegiatan - Pengurusan SIP , - Penjelasan SOP RS - Pendalaman teknik medik - Penjelasan ttg kebijakan RS ttg penanganan COVid -19&APD . - Penjelasan Pengisian kuesioner evaluasi kinerja peserta setiap akhir stase - Monev pelaksanaan PIDI oleh Pendamping,Pimpinan Wahana - Pengenalan budaya setempat. Akhir Pelaksanaan Program : o Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana , Evaluasi PIDI oleh AIPKI o SLPI
  • 38. 38 KESEPAKATAN AWAL Kesepakatan awal adalah sebuah dokumen yang menyatakan kesepakatan dua atau lebih pihak untuk melaksanakan hal-hal yang tercantum dalam butir-butir kesepakatan tersebut. Selanjutnya pihak-pihak yang sepakat membubuhkan tanda-tangan sebagai bukti kesepakatan.
  • 39. 39 Jadwal •penugasan •Pertemuan rutin Kehadiran •Wajib hadir •Bila berhalangan wajib memberitahu •Wajib mengisi daftar absen peserta Penampilan •Pakaian sesuai ketentuan wahana •Tidak berlebihan,rapi,so pan Kinerja Tidak boleh menunda pengisian borang on- line Peserta wjib membuat laporan kinerja secara online diSIMPIDI Pendamping wajib melakukan verifikasi dan validasi sesuai waktu yang telah disepakati bersama Lain-lain - Permasalahan – permasalahan yang terjadi wajib diselesaikan secara baik oleh pendamping dan pimpinan wahana - Adanya komitmen saling menghargai antara pendamping dan peserta. - Dokumentasi Kesepakatan Awal ditandatangani oleh semua peserta dan pendamping dan diketahui oleh Pimpinan Wahana Dibuat dalam bentuk tertulis KESEPAKATAN AWAL
  • 40. 40 Pedoman Pelaksanaan Program Internsip Dokter Indonesia Pedoman Peserta Program Internsip Dokter Indonesia Pedoman Pendamping Peserta Program Internsip Dokter Indonesia Pedoman Wahana Program Internsip Dokter Indonesia Buku log on-line PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
  • 41. 41 PENDAMPING PIDI Kriteria: dokter senior (DU/SP)yang masih aktif, bersedia secara aktif melakukan tugas pendampingan dan punya WAKTU. Peran pendamping sebagai fasilitator, motivator , role model, teman sejawat, sekaligus penilai proses pemahiran dan pemandirian Seorang Pendamping mendampingi max 7 peserta. Tugasnya: mengamati & mendampingi kegiatan peserta dalam hal pencapaian kemahiran dan kemandirian, penerapan etika dan kesadaran hukum, serta memberi umpan balik positif & konstruktif kepada peserta.
  • 42. 42 TUGAS PENDAMPING PIDI • Mendampingi peserta selama stase di PKM ,terjadwal secara tertulis. • Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta • Membuat surat perintah melaksanakan tugas bagi peserta PIDI yang ditandatangani oleh Pimpinan Wahana setiap stase • Membuat dokumen usulan BBH & insentif covid 1bulan/1x • Memastikan tersedia cukup APD sesuai standar bagi Peserta yg bertugas di zona infeksius • Melakukan monev berkala min 1x/mg dan terjadwal • Melakukan evaluasi kinerja peserta. • Mendampingi peserta selama stase di RS (IGD , Ranap,R.Isolasi,R.Jalan)terjadwal tertulis. • Membuat rencana dan jadwal kegiatan peserta • Membuat surat perintah melaksanakan tugas bagi peserta PIDI yang ditandatangani oleh Pimpinan Wahana setiap stase • Membuat dokumen usulan BBH & insentif covid 1bulan/1x • Memastikan tersedia cukup APD sesuai standar bagi Peserta yg bertugas di zona infeksius • Melakukan monev berkala minimal seminggu sekali dan terjadwal • Melakukan evaluasi kinerja peserta PENDAMPING RUMAH SAKIT PENDAMPING PUSKESMAS
  • 43. 43 1. Internsip dijalani selama paling lama 12 bulan, dapat diperpanjang bila sasaran kinerja akhir yang ditentukan belum dapat tercapai 2. Peserta dalam 1 (satu) Kelompok tidak boleh bertukar tempat. 3. Peserta wajib mengikuti Pembekalan PIDI di Provinsi dan Kabupaten/Kota/Wahana 4. Peserta PIDI wajib mengikuti : Orientasi PIDI di wahana, Proses kredensialing, Evaluasi kesehatan dan pembuatan kesepakatan awal 5. Peserta mengikuti Ketentuan jam kerja, sbb:  7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari kerja  8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari kerja TATA TERTIB DAN KETENTUAN PIDI
  • 44. 44 6. Pengaturan Pakaian Kerja :  Wajib menggunakan pakaian sopan  Wajib berpenampilan rapi dan pantas  Wajib memakai jas dokter, dan tanda pengenal  Diperbolehkan memakai pakaian jaga khusus sesuai wahana masing2  Wajib memakai APD khusus yang disiapkan oleh wahana, sesuai level/zonasi tempat bekerja 7. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:  Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di Wahana sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan pemerintah daerah/wahana setempat  Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan bertempat tinggal dekat dari wahana.
  • 45. 45 8. Pengaturan BBH, Honorarium, Insentif dan jasa medik  Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan: Rp 3.150.000.- untuk Jawa, Bali, Sumatra, NTB Rp 3.622.500,- untuk Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku, Papua  BBH dibayarkan langsung ke rekening masing-masing Peserta  KIDI tidak menyediakan honorarium atau imbal jasa medis lainnya.  Peserta tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek mandiri, menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta  Pajak dibayarkan oleh negara  Peserta mendapatkan manfaat asuransi melalui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan (Kematian dan Kecelakaan Kerja)
  • 46. 46 9. Pengaturan hari libur, izin dan ketentuan meninggalkan tugas : a) Mengikuti kalender nasional dan ketentuan yg berlaku di wahana b) Tidak boleh meninggalkan wahana saat bertugas, kecuali ada izin tertulis dari Pendamping & Pimpinan Wahana c) Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap ada izin (lisan atau tertulis) dari Pendamping d) Tidak ada cuti; namun boleh izin, jika diperlukan e) Izin harus diganti, max jumlah izin 3 bulan. Jika lebih, peserta harus mengulangi PIDI dari awal, mengembalikan BBH dan harus melaporkan ke KIDI Pusat. f) Terdapat 2 jenis izin: • Izin khusus: untuk keperluan menikah,sakit atau duka cita,diganti dengan pengurangan hari sebesar 4 hari • Izin lainnya: untuk ibadah,ikut seminar,atau kedinasan dll harus diganti penuh tidak ada pengurangan hari. g) Khusus untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 saat bertugas di wahana, ijin isolasi dan sakitnya 1 bulan tidak perlu mengganti. Jika lebih dari 1 bulan, maka kelebihan harinya harus diganti. h) Untuk peserta yang terkonfirmasi Covid-19 sebelum pembekalan atau sebelum bertugas wajib mengganti. i) Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai, ditentukan melalui proses Berita Acara pada saat Evaluasi Akhir Kinerja Peserta
  • 47. 47 11. Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir : - Harian - Tugas Jaga - Kegiatan Ilmiah - Kegiatan lapangan/luar gedung 10. Pengaturan tugas jaga:  Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta, sesuai ketentuan dan disetujui Pimpinan Wahana  Tugas jaga wajib dilaksanakan oleh Peserta  Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis dan disetujui Pendamping  Tugas jaga tidak boleh secara berturut-turutan
  • 48. 48 12. Kewajiban Penyelesaian Tugas dan Laporan  Mengisi buku log secara on-line untuk laporan kinerja di RS/PKM  Membuat 4 laporan kasus UKP di RS, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS  Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan di wahana PKM bersama Pimpinan Wahana dan Pendamping  Melakukan Tindakan/Prosedur Ketrampilan Medik  Membuat Laporan UKM dan UKP di Puskesmas.  Melaksanakan Proyek Mini di Puskesmas atau membuat makalah Evaluasi Program Puskesmas disertai Proposal rancangan penyelesaiannya. 13. Tidak diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali dengan alasan yang tepat (misalnya sakit) dan mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat. 14. Dalam keadaan darurat Covid,jika diperlukan Peserta dapat ditugaskan ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,sifatnya sementara dan sesuai dengan keputusan Kepala Pusrengun serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. 15. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau mendaftar menjadi CPNS atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika memilih Bekerja/Sekolah/mendaftar CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
  • 49. 49 16. Peserta dilarang menulis, memuat, mendiskusikan, mengup-load, di media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang: pasien, penyakit pasien, kondisi pasien, foto pasien, ataupun masalah masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan Wahana, masalah kondisi sarana dan fasilitas wahana, masalah pendamping dan pendampingannya, masalah antar peserta, ataupun masalah masalah yang terkait dengan pelaksanaan program. Jika dirasa ada masalah-masalah itu, peserta dapat menyampaikannya langsung kepada Pendamping, Pimpinan Wahana, atau kepada KIDI Provinsi atau Pusat melalui saluran resmi untuk mendapatkan penjelasannya
  • 50. 50 Pelanggaran ringan - Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x - Pelanggaran mengisi absensi >1x Pelanggaran sedang - Menuntut sesuatu yang bukan haknya. - Tidak sopan/melanggar etika. - Tidak hadir tanpa berita 3x berturut2 3 Pelanggaran Berat - Tidak bersedia melaksanakan tugas&kewajiban sebagai peseta PIDI - Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi. - Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ tidak sesuai kompetensinya. - Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik - Membocorkan rahasia pasien. - Berbuat asusila. - Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat. - Membuat onar di medsos,menceriterakan ttg kejelekan PIDI KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB 1 2 3
  • 51. 51 Sanksi atas Pelanggaran berupa Sanksi Administratif (Permenkes No 39/th 2017) berupa : a. Teguran lisan b. Teguran Tertulis c. Diberhentikan sebagai Peserta PIDI Sanksi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI :  Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguran lisan dari Pendamping dan PimpinanWahana  Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana, cc KIDI Provinsi, berupa : Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja atau Pembuatan makalah di akhir PIDI dan dipresentasikan di Wahana (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran sedang)  Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Pimpinan Wahana cc KIDI Provinsi dan Pusat, berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja dan atau bisa diberhentikan dari PIDI (disertai BA bahwa peserta telah melakukan pelanggaran berat) SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB
  • 52. 52 (1) Peserta program Internsip mempunyai HAK: a. mendapat bantuan biaya hidup , transportasi, dan/atau tunjangan; b. mendapat perlindungan hukum sepanjang mematuhi standar kompetensi, standar profesi, dan standar pelayanan; c. mendapat pendampingan dari dokter yang telah memenuhi kualifikasi sebagai pendamping; d. mendapat fasilitas tempat tinggal; e. mendapatkan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan. (2) Bantuan biaya hidup dasar dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditanggung oleh Menteri. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017 HAK DAN KEWAJIBAN
  • 53. 53 (3) Komponen BBH dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang keuangan. (4) Selain BBH dan transportasi yang diberikan oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah dan Wahana Internsip dapat memberikan Insentif,tunjangan dan/atau fasilitas lainnya kepada Peserta Program Internsip sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing.
  • 54. 54 Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi, standar pelayanan, dan standar profesi Bekerja dalam lingkup yg sesuai Permenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasyankes Primer dan lingkup kegawatdaruratan. Wajib mengikuti peraturan dan ketentuan yang sudah diatur dalam PIDI Mengintegrasikan serta menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperoleh dalam Pendidikan kedalam pelayanan kesehatan Mengembangkan ketrampilan praktik kedokteran pelayanan kesehatan primer, terutama bidang promotive dan preventive. Aktif dan bersemangat dalam memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan & bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia. Berpartisipasi aktif dalam penanganan dan penanggulangan wabah Covid-19 di wahana Rumah Sakit maupun Puskesmas KEWAJIBAN (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017)
  • 55. 55 Mampu bekerja sebagai dokter sesuai Standart Kompetensi Dokter Indonesia Mampu melakukan Praktek kedokteran sesuai Permenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Klinis Dokter di Fasyankes Primer atau IC D 10 Memiliki tanggung jawab medikolegal Mampu memenuhi Target kinerja UKP, Ketrampilan klinis, Laporan kasus, jumlah dan distribusi pasien Mampu memenuhi Target kinerja UKM&UKP di Puskesmas dan Mini Project Mampu memenuhi check list penilaian kinerja PARAMETER PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN
  • 56. 56 • Dilakukan oleh Pendamping • Penilaian terhadap Kinerja Peserta dan Absensi Kehadiran • Penilaian bisa secara observasi langsung ataupun tidak langsung berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan (sejawat lain, nakes lain, pasien, dan masyarakat) • Lingkup Penilaian Kinerja adalah terhadap : - Perilaku - Kompetensi medik - Komunikasi - Kepribadian & Profesionalisme . Pendamping melakukan Verifikasi dan Validasi setiap minggu atau waktu yang telah disepakati antara peserta dan pendamping terhadap hasil kinerja peserta secara on-line Kinerja peserta adalah laporan peserta dalam borang on-line yang sudah divalidasi pendamping secara on-line PENILAIAN PESERTA PIDI
  • 57. 57 Kinerja Profesional Pengetahuan dan ketrampilan klinik (UKP) Manajemen/ Pengelolaan pasien (UKP) dan program (UKM) Perilaku Profesional Etika profesi Hubungan antar personal KINERJA PESERTA PIDI (sesuai SKDI 2012)
  • 58. 58 Indikator Target Keterangan Perilaku • Tidak ada pelanggaran disiplin • Selalu hadir dan tepat waktu • Aktif dan bersemangat dalam bekerja • Tidak ada tugas yang dilalaikan Kinerja Klinis • RS: UKP ,Laporan kasus dan Ketrampilan /Tindakan Medik - Komposisi bervariasi umur, jenis kelamin dan kelompok UKP. - 1 laporan kasus di RS dipresentasikan di Forum Ilmiah RS • PKM: UKP ,laporan Kasus,Ketrampilan/Tindakan Medik UKM : sesuai indicator kinerja di Puskesmas Proyek Mini atau Evaluasi Kinerja Program PKM - 1 Laporan kasus dipresentasikan di pertemuan ilmiah PKM - Setiap peserta membuat 1 Mini Proyek/Evaluasi Kinerja Program PKM Ikut serta dalam penanggulangan Covid 19 UGD/Triase: memeriksa mandiri, usul pem. penunjang, Dx, usul terapi, tindak lanjut, lapor DPJP/Pendamping. R.Isolasi Covid: memeriksa, mengevaluasi kemajuan klinis Px yang dirawat di Ruang Isolasi Covid Komunikasi Komunikatif, sopan dan santun, sabar, dapat menerima pendapat orang lain, Kepribadian & Tegas, Jujur, Bertanggung jawab, Argumentatif, Ilmuwan INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
  • 59. 59 Indikator kinerja di Wahana Rumah Sakit (UGD/ Rajal/ Ranap) Indikator yang digunakan: • Jumlah, komposisi kasus dan diagnose kasus sesuai ICD-10 • Laporan kasus dalam format laporan kasus • Jumlah tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM • Target kasus UKP di RS harus diselesaikan di RS dan target kasus UKP di PKM harus diselesaikan di PKM. • Peserta akan bertugas 3 bulan di UGD dan 3 bulan di Rajal&Ranap Ukuran: Minimal 300 kasus , jika ada bisa dimasukkan kasus Covid-19 4 Laporan Kasus: 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS, 3 dipresentasikan bersama dokter pendamping  84 tindakan /ketrampilan medik bisa diselesaikan di RS dan PKM INDIKATOR KINERJA UKP
  • 60. 60 Indikator kinerja UKP di Wahana Puskesmas Dilakukan dalam bentuk: • Rawat jalan,baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit • Pelayanan gawat darurat,bila di PKM ada IGD • Pelayanan persalinan normal • Perawatan dirumah(home care) • Rawat Inap bila di PKM dengan perawatan. • Tindakan medik, bisa diselesaikan di RS dan PKM • Target kasus UKP di PKM harus diselesaikan di PKM. • Jadwal kegiatan disetiap Pelayanan Gizi,Kesehatan Keluarga,P2P,Kesling,Promkes adalah mingguan Ukuran: Minimal 100 kasus ,jika ada bisa dimasukkan kasus Covid 19. Membuat 1 laporan kasus UKP di PKM dan dipresentasikan dengan Pimpinan Wahana dan pendamping  84 tindakan /ketrampilan medik di RS dan Puskesmas INDIKATOR KINERJA UKP
  • 61. 61 • Tindakan medis yang wajib dilakukan: - Memasang infus : minimal 50x/setahun. - Memasang kateter : minimal 5x/setahun - Menjahit luka : minimal 15x/setahun - Bedah Minor : minimal10x/setahun - Memasang NGT, minimal 2x/setahun - Menolong partus normal : minimal 2x/th • Setiap peserta wajib mengisi di aplikasi pencatatan kinerja secara on-line tindakan medis yang dilakukan dan diverifikasi serta divalidasi oleh pendamping • Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja UKP terkait ketrampilan medik di RS,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmas dan jika tidak terpenuhi juga saat di PKM,maka Peserta PIDI wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
  • 62. 62 Jumlah minimal Jumlah laporan 1. Pelayanan Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat 1 UKBM baru atau membina 2 UKBM lama 1 atau 2 laporan Advokasi 3 Keluarga bernilai IKS pra sehat / tidak sehat (1 baru,2lama),2x/6 bln 6 laporan Kemitraan Penyuluhan (dalam/luar gedung) membina minimal 1 UKS Gizi ( min 1x),Kesling (min1x),P2P (1),TB(1),jiwa(1),KIA(1) ,KB(1) 1 laporan UKS 7 laporan 2. Pelayanan KesLing Membina Rumah Sehat terdiri 4 item ,1x setiap bulan ,laporan kemajuan 6 - Membina Keluarga yang belum mempunyai air bersih - Membina Keluarga yang belum mempunyai jamban keluarga - Membina Keluarga supaya tidak merokok - Membina keluarga yang belum mempunyai pembuangan sampah sementara. 6 laporan kemajuan 3. Pelayanan Kesehatan Keluarga Melakukan ANC (K 1-3) 5 bumil 5 laporan Pelaksanaan KB (Pemasangan implant , IUD,Suntik,Pil KB) Min IUD dan Implant masing2 1 kasus,ditambah pil dan suntik 5 laporan Memperkenalkan inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif 2 kasus 2 laporan Indikator Kinerja UKM di Puskesmas
  • 63. 63 Jumlah minimal Jumlah laporan 4. Pelayanan Gizi - Pengukuran BB dan PB/TB pada bayi dan anak sehat. (memantau tumbuh dan kembang balita) minimal 5 kasus 5 laporan - Deteksi dini stunting 2 kasus 2 laporan - Pemberian Suplementasi Gizi (PMT,TTD.Kapsul Vit A) minimal 2 orang 2 laporan 5 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit - Melaksanakan Imunisasi dasar dan BIAS - Pencarian kasus penyakit menular 5 kali(tidak termasuk vaksinasi Covid) 2 kasus(minimal) 5 laporan 2 laporan - Melakukan penapisan pasien tersangka TB 5 kasus(minimal) 5 laporan - Melakukan pengobatan pasien TB Paru (baru / lama) 5 kasus(minimal) 5 laporan 6 MINI PROYEK atau makalah tentang Evaluasi program PKM (jika Mini Proyek tidak bisa dilakukan) 1 laporan penelitian untuk Mini Proyek atau 1 laporan Evaluasi Program PKM dalam bentuk kertas Kerja /makalah 1 laporan untuk setiap peserta Indikator Kinerja UKM di Puskesmas /…lanjutan
  • 64. 64 Proyek Mini: - Setiap peserta PIDI wajib membuat satu proyek mini - Mini proyek diselesaikan dan dipresentasikan di satu PKM,tidak boleh berpindah PKM dalam penyelesaiannya. - Cakupan Kegiatan penelitian sederhana&singkat yang bertujuan untuk mengidentifikasi, analisis, atau pemecahan suatu masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi oleh Puskesmas tempat peserta magang. - Kegiatan proyek mini: Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan - Judul Utama Proyek Mini : dapat satu Topik dalam satu Kelompok Besar peserta,yang pelaksanaannya dilakukan per Kelompok sesuai stase Puskesmas, dengan pendekatan lingkaran pemecahan masalah ,secara berkesinambungan dan setiap Peserta PIDI membuat laporan sesuai topic yang diteliti .
  • 65. 65 1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok Puskesmas) 2. Analisis masalah dengan mengumpulkan data. 3. Analisis data primer dan sekunder. 4. Tetapkan diagnosis komunitas dan factor terkait 5. Kembangkan solusi penatalaksanaan. 6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu laksana 7. Laksanakan solusi 8. Evaluasi keberhasilan proyek mini Langkah-langkah pelaksanaan Proyek Mini:
  • 66. 66 - Adalah Penilaian pencapaian Program dibandingkan target program pada unsur keluaran dari suatu program kesehatan - Bila ditemukan kesenjangan akan dicari penyebab masalahnya untuk diperbaiki. Proyek Mini ,Sulit/tidak mungkin dikerjakan pada era Covid-19 Jadi,apa alternatifnya?? EVALUASI PROGRAM KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN SYSTEM
  • 67. 67 Laporan2 kegiatan Peserta PIDI wajib diisikan dalam Aplikasi pencatatan kinerja peserta secara on-line • Jenis-jenis pelaporan peserta PIDI adalah:  Pelaporan kinerja di Wahana RS:  Laporan UKP  Laporan Kasus / Presentasi Kasus  Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik  Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi,bakti sosial dll)  Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas:  Laporan kegiatan UKM (Pelayanan dan Penyuluhan)  Laporan UKP  Laporan kasus/Presentasi kasus  Laporan Proyek Mini/Evaluasi program PKM  Laporan kegiatan lainnya (Bakti sosial dll) PELAPORAN PESERTA PIDI
  • 68. 68 • Untuk memudahkan evaluasi, dibuatkan 5 klasifikasi kinerja peserta: Kriteria Pengertian Nilai Kinerja Catatan A Melebihi standar >100% Motivasi untuk dipertahankan Selesai B Sesuai standar 90%- 100% Motivasi untuk ditingkatkan Selesai C Perlu perbaikan 70%-89% Arahkan cara melakukan perbaikan dengan memberikan input hal-hal yang perlu diperbaiki Prolong/menambah waktu internsipnya D Perlu dibentuk 60%-69% Konseling atau elaborasi mengapa kinerjanya tidak baik Prolong/menambah waktu intersipnya E Belum tampak ada perubahan 0%-59% Perlu hati-hati untuk kemungkinan demotivasi/ tidak bersemangat atau masalah lainnya Mengulang Internsip tanpa BBH ,min 6 bulan KRITERIA EVALUASI
  • 69. 69 Misalnya : • Capaian Kinerja di Wahana RS  Capaian 300 kasus: A  Laporan kasus: A  Presentasi kasus: A  Pemasangan Infus: B  Pemasangan kateter: A  Menjahit luka: A  Bedah Minor: A  Pemasangan NGT: A  Menolong Partus Normal: A  Kegiatan lainny : A • Capaian Kinerja di Wahana PKM  UKP: Capaian 100 kasus : A Laporan kasus: A Presentasi kasus: A  UKM : -Pelayanan Promosi Kesehatan: A -Pelayanan Kesling: A -Pelayanan Kesehatan Keluarga: A -Pelayanan Gizi: A -Pelayanan P2P: A -Project Mini: A Pada akhir periode setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja peserta diberikan penilaian : A. Baik sekali B. Baik C. Cukup (tidak disarankan,dan peserta harus menambah waktu intersipnya) RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA
  • 70. 70 • Pengisian aplikasi kinerja secara on-line dan konsultasi dengan pendamping • Membahas capaian kinerja UKP dan UKM peserta,jumlah kasus,laporan kasus,ketrampilan medik,mini proyek Mingguan • Membahas laporan pendampingan peserta • Evaluasi kinerja peserta secara on-line ,laporan pendamping Bulanan • Rekapitulasi Kinerja akhir stase di wahana sebagai umpan balik dan pembahasan kemajuan serta berbagai masalah dan kendala peserta  format penilaian kinerja • Akhir stase Pengisian kuesioner evaluasi pelaksanaan PIDI oleh AIPKI Akhir stase • Penilain kinerja akhir peserta • Sidang evaluasi akhir program • Membuat BA Evaluasi akhir Program • Membuat SLPI Akhir Program MONEV KINERJA PESERTA PIDI DI Wahana OLEH PENDAMPING
  • 71. 71 Pada akhir Program, Pendamping Rumah Sakit dan Puskesmas melakukan penilaian Evaluasi Akhir Kinerja Peserta untuk memastikan pencapaian tujuan program internsip serta menentukan peserta yang selesai/tidak selesai/prolong yang dituangkan dalam Berita Acara Akhir Program Internsip Peserta yang telah menyelesaikan seluruh internsip akan mendapatkan Surat Laporan Pelaksanaan Internsip yang: • ditandatangani oleh Pendamping dan Pimpinan Wahana • SLPI menjadi dasar KIDI Propinsi untuk menerbitkan Surat Rekomendasi Penerbitan Surat Tanda Selesai Internsip (STSI) Komite Internsip Dokter Indonesia Pusat menerbitkan STSI dan mengirimkan Rekomendasi penerbitan STR ke KKI Konsil Kedokteran Indonesia akan menerbitkan Surat Tanda Registrasi PENERBITAN STSI & SURAT TANDA REGISTRASI
  • 72. 72 SEKILAS PANDANG KEGIATAN INTERNSIP……..