SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2022
TENTANG
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DI TEMPAT KERJA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk mendukung program penanggulangan
tuberkulosis nasional yaitu eliminasi tuberkulosis
pada tahun 2030 dan Indonesia bebas tuberkulosis
tahun 2050, perlu dilakukan upaya penanggulangan
tuberkulosis di tempat kerja;
b. bahwa untuk mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit tuberkulosis di tempat kerja yang merupakan
bagian dari upaya keselamatan dan kesehatan kerja
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta
mendorong efektivitas penanggulangan tuberkulosis
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor
67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis,
dibutuhkan ketentuan yang bersifat teknis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat
Kerja;
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2918);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
4. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 166);
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
- 2 -
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 108);
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun
2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Kementerian Ketenagakerjaan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 142);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN TENTANG
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DI TEMPAT KERJA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang
dapat menyerang paru dan organ lainnya.
2. Penanggulangan Tuberkulosis adalah segala upaya
kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan
preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan
rehabilitatif untuk melindungi kesehatan masyarakat,
menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau
kematian, memutuskan penularan, mencegah
resistensi obat Tuberkulosis, dan mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkan akibat Tuberkulosis.
3. Tempat Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana
tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya
termasuk semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau
yang berhubungan dengan Tempat Kerja tersebut.
4. Penyakit Akibat Kerja yang selanjutnya disingkat PAK
adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
dan/atau lingkungan kerja.
5. Pekerja/Buruh adalah setiap orang yang bekerja
dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk
lain.
6. Pengurus adalah orang yang mempunyai tugas
memimpin langsung sesuatu Tempat Kerja atau
bagiannya yang berdiri sendiri.
7. Pengusaha adalah:
a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang menjalankan suatu perusahaan
milik sendiri;
b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan
perusahaan bukan miliknya;
c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang berada di Indonesia mewakili
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
- 3 -
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan huruf b yang berkedudukan di luar wilayah
Indonesia.
8. Pengawas Ketenagakerjaan adalah pegawai negeri sipil
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan pembinaan, pemeriksaan,
pengujian, penyidikan, dan pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 2
(1) Pengusaha dan Pengurus wajib melaksanakan
Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja.
(2) Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang
diselenggarakan oleh unit pelayanan kesehatan kerja.
(3) Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja
dilakukan melalui:
a. penyusunan kebijakan Penanggulangan
Tuberkulosis di Tempat Kerja;
b. sosialisasi, penyebaran informasi dan edukasi
Tuberkulosis di Tempat Kerja;
c. penemuan kasus Tuberkulosis;
d. penanganan kasus Tuberkulosis; dan
e. pemulihan kesehatan.
(4) Dalam hal penemuan kasus Tuberkulosis dan
penanganan kasus Tuberkulosis sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d
ditemukan Tuberkulosis yang merupakan PAK maka
harus ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB II
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
DI TEMPAT KERJA
Bagian Kesatu
Penyusunan Kebijakan Penanggulangan
Tuberkulosis di Tempat Kerja
Pasal 3
(1) Pengusaha dan Pengurus wajib menyusun kebijakan
Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja.
(2) Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat
Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) minimal
memuat:
a. komitmen dalam melakukan Penanggulangan
Tuberkulosis di Tempat Kerja;
b. program kerja Penanggulangan Tuberkulosis di
Tempat Kerja; dan
c. penghapusan stigma dan diskriminasi pada
Pekerja/Buruh yang menderita Tuberkulosis.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
- 4 -
Bagian Kedua
Sosialisasi, Penyebaran Informasi dan Edukasi
Tuberkulosis di Tempat Kerja
Pasal 4
Pengusaha dan Pengurus melakukan sosialisasi,
penyebaran informasi, dan edukasi Tuberkulosis di
Tempat Kerja kepada seluruh Pekerja/Buruh berupa:
a. kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis;
b. membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat;
c. membudayakan perilaku etika batuk;
d. peningkatan daya tahan tubuh melalui perbaikan gizi
kerja dan peningkatan kebugaran;
e. edukasi dampak penyakit penyerta terhadap
perburukan Tuberkulosis; dan
f. melakukan pemeliharaan dan perbaikan kualitas
Tempat Kerja.
Bagian Ketiga
Penemuan Kasus Tuberkulosis
Pasal 5
(1) Penemuan kasus Tuberkulosis dilakukan melalui
upaya pelayanan kesehatan kerja yang meliputi:
a. pemeriksaan kesehatan awal dan berkala bagi
Pekerja/Buruh;
b. pemeriksaan kesehatan khusus, terutama
dilakukan pada Pekerja/Buruh yang termasuk
dalam kelompok berisiko; dan
c. investigasi dan pemeriksaan kasus kontak erat
di Tempat Kerja.
(2) Pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dan huruf b dapat dilakukan secara
mandiri atau bekerja sama dengan balai atau unit
pelaksana teknis keselamatan dan kesehatan kerja
serta pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Kelompok berisiko sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b meliputi:
a. Pekerja/Buruh dengan penyakit penyerta;
b. Pekerja/Buruh yang terpajan faktor bahaya
lingkungan kerja; dan/atau
c. Pekerja/Buruh yang terpajan bakteri
Tuberkulosis karena pekerjaannya.
(4) Selain berdasarkan upaya pelayanan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penemuan
kasus Tuberkulosis juga dapat berdasarkan diagnosis
dari fasilitas pelayanan kesehatan.
(5) Pekerja/Buruh yang menderita Tuberkulosis atau
yang mengetahui adanya kemungkinan kasus
Tuberkulosis di Tempat Kerja wajib melaporkan
kepada Pengusaha atau Pengurus untuk
ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kesehatan sesuai
dengan pedoman Penanggulangan Tuberkulosis
Nasional.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
- 5 -
Bagian Keempat
Penanganan Kasus Tuberkulosis
Pasal 6
(1) Berdasarkan hasil penemuan kasus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5, Pengusaha dan Pengurus
wajib memastikan Pekerja/Buruh mendapatkan
pengobatan sesuai dengan pedoman Penanggulangan
Tuberkulosis Nasional.
(2) Untuk pencegahan penularan Tuberkulosis,
Pengusaha dan Pengurus dapat memberikan istirahat
sakit kepada Pekerja/Buruh sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit 2 (dua) minggu pada
tahap awal pengobatan dan/atau sesuai rekomendasi
dokter perusahaan atau dokter yang merawat.
(3) Pengusaha dan Pengurus melakukan pemantauan
kepatuhan minum obat, kemajuan pengobatan, dan
hasil pengobatan.
Pasal 7
Pekerja/Buruh yang menderita Tuberkulosis wajib
mematuhi semua tahapan dalam penanganan kasus
Tuberkulosis sesuai dengan pedoman Penanggulangan
Tuberkulosis Nasional.
Pasal 8
(1) Pengusaha dan Pengurus melakukan pemantauan
lingkungan kerja pada Tempat Kerja dengan temuan
kasus Tuberkulosis.
(2) Berdasarkan hasil pemantauan lingkungan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengusaha dan
Pengurus melakukan upaya pengendalian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kelima
Pemulihan Kesehatan
Pasal 9
(1) Pengusaha dan Pengurus harus memberikan
dukungan upaya rehabilitasi yang dibutuhkan
Pekerja/Buruh setelah penanganan penyakit
Tuberkulosis sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pekerja/Buruh yang menderita Tuberkulosis
diupayakan kembali bekerja sesuai dengan penilaian
kelaikan kerja oleh dokter perusahaan atau dokter
yang merawat.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
- 6 -
BAB III
PENGAWASAN
Pasal 10
(1) Pengawasan pelaksanaan Penanggulangan
Tuberkulosis di Tempat Kerja dilakukan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat berkoordinasi dengan pihak lain yang terkait.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 September 2022
MENTERI KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
IDA FAUZIYAH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 22 September 2022
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 967
SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA
KEPALA BIRO HUKUM,
RENI MURSIDAYANTI
NIP 19720603 199903 2 001
Penanggung Jawab Paraf Tanggal
Pembuat Konsep
(Direktur Bina Pengujian K3)
Pengendali Aspek Hukum
(Kepala Biro Hukum)
Aspek Teknis
(Dirjen PPK dan K3)
Pengendali Administrasi
(Sekretaris Jenderal)
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

More Related Content

Similar to TB_di_TK

Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasPermenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasUFDK
 
Kebijakan program hiv
Kebijakan program hivKebijakan program hiv
Kebijakan program hivArgaSantoso1
 
K3 dalam pandemi Covid 19.pptx
K3 dalam pandemi Covid 19.pptxK3 dalam pandemi Covid 19.pptx
K3 dalam pandemi Covid 19.pptxalviannuriansyah
 
presentasi gambaran TB okt 2022.pptx
presentasi gambaran TB okt 2022.pptxpresentasi gambaran TB okt 2022.pptx
presentasi gambaran TB okt 2022.pptxHeriyadiSuranta
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
 
DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt
DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.pptDAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt
DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.pptgadogado4
 
Pmk no. 67_ttg_penanggulangan_tuberkolosis_
Pmk no. 67_ttg_penanggulangan_tuberkolosis_Pmk no. 67_ttg_penanggulangan_tuberkolosis_
Pmk no. 67_ttg_penanggulangan_tuberkolosis_Putri Lenggogeni
 
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularPMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularUFDK
 
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptxHIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptxMrBrside
 
SE No HK.02.01 Menkes-335-2020
SE No HK.02.01 Menkes-335-2020SE No HK.02.01 Menkes-335-2020
SE No HK.02.01 Menkes-335-2020shirizkiku
 
Contoh MOU.docx
Contoh MOU.docxContoh MOU.docx
Contoh MOU.docxSuMarni41
 
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfHerlinaOdeUnga
 
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdfPMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdfekadiahr
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfdidihkusmardi
 
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfdidihkusmardi
 
Pmk no. 27_ttg_pedoman_pencegahan_dan_pengendalian_infeksi_di_fasyankes_
Pmk no. 27_ttg_pedoman_pencegahan_dan_pengendalian_infeksi_di_fasyankes_Pmk no. 27_ttg_pedoman_pencegahan_dan_pengendalian_infeksi_di_fasyankes_
Pmk no. 27_ttg_pedoman_pencegahan_dan_pengendalian_infeksi_di_fasyankes_shillvy arifianti
 

Similar to TB_di_TK (20)

Tb booklet ilo web version
Tb booklet ilo web versionTb booklet ilo web version
Tb booklet ilo web version
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasPermenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
 
Kebijakan program hiv
Kebijakan program hivKebijakan program hiv
Kebijakan program hiv
 
K3 dalam pandemi Covid 19.pptx
K3 dalam pandemi Covid 19.pptxK3 dalam pandemi Covid 19.pptx
K3 dalam pandemi Covid 19.pptx
 
presentasi gambaran TB okt 2022.pptx
presentasi gambaran TB okt 2022.pptxpresentasi gambaran TB okt 2022.pptx
presentasi gambaran TB okt 2022.pptx
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
 
DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt
DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.pptDAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt
DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt
 
Laporan pkl ukk kel. 2
Laporan pkl ukk kel. 2Laporan pkl ukk kel. 2
Laporan pkl ukk kel. 2
 
Pmk no. 67_ttg_penanggulangan_tuberkolosis_
Pmk no. 67_ttg_penanggulangan_tuberkolosis_Pmk no. 67_ttg_penanggulangan_tuberkolosis_
Pmk no. 67_ttg_penanggulangan_tuberkolosis_
 
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit MenularPMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
PMK no.82 Tahun_2014 Penanggulangan Penyakit Menular
 
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptxHIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
 
SE No HK.02.01 Menkes-335-2020
SE No HK.02.01 Menkes-335-2020SE No HK.02.01 Menkes-335-2020
SE No HK.02.01 Menkes-335-2020
 
Contoh MOU.docx
Contoh MOU.docxContoh MOU.docx
Contoh MOU.docx
 
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
 
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdfPMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
 
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
 
Pmk no. 27_ttg_pedoman_pencegahan_dan_pengendalian_infeksi_di_fasyankes_
Pmk no. 27_ttg_pedoman_pencegahan_dan_pengendalian_infeksi_di_fasyankes_Pmk no. 27_ttg_pedoman_pencegahan_dan_pengendalian_infeksi_di_fasyankes_
Pmk no. 27_ttg_pedoman_pencegahan_dan_pengendalian_infeksi_di_fasyankes_
 

Recently uploaded

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 

Recently uploaded (20)

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 

TB_di_TK

  • 1. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2022 TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DI TEMPAT KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung program penanggulangan tuberkulosis nasional yaitu eliminasi tuberkulosis pada tahun 2030 dan Indonesia bebas tuberkulosis tahun 2050, perlu dilakukan upaya penanggulangan tuberkulosis di tempat kerja; b. bahwa untuk mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit tuberkulosis di tempat kerja yang merupakan bagian dari upaya keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta mendorong efektivitas penanggulangan tuberkulosis sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, dibutuhkan ketentuan yang bersifat teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja; Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 4. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 166); Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
  • 2. - 2 - 5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 108); 6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 142); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DI TEMPAT KERJA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. 2. Penanggulangan Tuberkulosis adalah segala upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk melindungi kesehatan masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian, memutuskan penularan, mencegah resistensi obat Tuberkulosis, dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat Tuberkulosis. 3. Tempat Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya termasuk semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan Tempat Kerja tersebut. 4. Penyakit Akibat Kerja yang selanjutnya disingkat PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. 5. Pekerja/Buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 6. Pengurus adalah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu Tempat Kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri. 7. Pengusaha adalah: a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya; c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
  • 3. - 3 - perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia. 8. Pengawas Ketenagakerjaan adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pembinaan, pemeriksaan, pengujian, penyidikan, dan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 2 (1) Pengusaha dan Pengurus wajib melaksanakan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja. (2) Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang diselenggarakan oleh unit pelayanan kesehatan kerja. (3) Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja dilakukan melalui: a. penyusunan kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja; b. sosialisasi, penyebaran informasi dan edukasi Tuberkulosis di Tempat Kerja; c. penemuan kasus Tuberkulosis; d. penanganan kasus Tuberkulosis; dan e. pemulihan kesehatan. (4) Dalam hal penemuan kasus Tuberkulosis dan penanganan kasus Tuberkulosis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d ditemukan Tuberkulosis yang merupakan PAK maka harus ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB II PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DI TEMPAT KERJA Bagian Kesatu Penyusunan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja Pasal 3 (1) Pengusaha dan Pengurus wajib menyusun kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja. (2) Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) minimal memuat: a. komitmen dalam melakukan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja; b. program kerja Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja; dan c. penghapusan stigma dan diskriminasi pada Pekerja/Buruh yang menderita Tuberkulosis. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
  • 4. - 4 - Bagian Kedua Sosialisasi, Penyebaran Informasi dan Edukasi Tuberkulosis di Tempat Kerja Pasal 4 Pengusaha dan Pengurus melakukan sosialisasi, penyebaran informasi, dan edukasi Tuberkulosis di Tempat Kerja kepada seluruh Pekerja/Buruh berupa: a. kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis; b. membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat; c. membudayakan perilaku etika batuk; d. peningkatan daya tahan tubuh melalui perbaikan gizi kerja dan peningkatan kebugaran; e. edukasi dampak penyakit penyerta terhadap perburukan Tuberkulosis; dan f. melakukan pemeliharaan dan perbaikan kualitas Tempat Kerja. Bagian Ketiga Penemuan Kasus Tuberkulosis Pasal 5 (1) Penemuan kasus Tuberkulosis dilakukan melalui upaya pelayanan kesehatan kerja yang meliputi: a. pemeriksaan kesehatan awal dan berkala bagi Pekerja/Buruh; b. pemeriksaan kesehatan khusus, terutama dilakukan pada Pekerja/Buruh yang termasuk dalam kelompok berisiko; dan c. investigasi dan pemeriksaan kasus kontak erat di Tempat Kerja. (2) Pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b dapat dilakukan secara mandiri atau bekerja sama dengan balai atau unit pelaksana teknis keselamatan dan kesehatan kerja serta pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Kelompok berisiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. Pekerja/Buruh dengan penyakit penyerta; b. Pekerja/Buruh yang terpajan faktor bahaya lingkungan kerja; dan/atau c. Pekerja/Buruh yang terpajan bakteri Tuberkulosis karena pekerjaannya. (4) Selain berdasarkan upaya pelayanan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penemuan kasus Tuberkulosis juga dapat berdasarkan diagnosis dari fasilitas pelayanan kesehatan. (5) Pekerja/Buruh yang menderita Tuberkulosis atau yang mengetahui adanya kemungkinan kasus Tuberkulosis di Tempat Kerja wajib melaporkan kepada Pengusaha atau Pengurus untuk ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Nasional. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
  • 5. - 5 - Bagian Keempat Penanganan Kasus Tuberkulosis Pasal 6 (1) Berdasarkan hasil penemuan kasus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pengusaha dan Pengurus wajib memastikan Pekerja/Buruh mendapatkan pengobatan sesuai dengan pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Nasional. (2) Untuk pencegahan penularan Tuberkulosis, Pengusaha dan Pengurus dapat memberikan istirahat sakit kepada Pekerja/Buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 2 (dua) minggu pada tahap awal pengobatan dan/atau sesuai rekomendasi dokter perusahaan atau dokter yang merawat. (3) Pengusaha dan Pengurus melakukan pemantauan kepatuhan minum obat, kemajuan pengobatan, dan hasil pengobatan. Pasal 7 Pekerja/Buruh yang menderita Tuberkulosis wajib mematuhi semua tahapan dalam penanganan kasus Tuberkulosis sesuai dengan pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Nasional. Pasal 8 (1) Pengusaha dan Pengurus melakukan pemantauan lingkungan kerja pada Tempat Kerja dengan temuan kasus Tuberkulosis. (2) Berdasarkan hasil pemantauan lingkungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengusaha dan Pengurus melakukan upaya pengendalian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Kelima Pemulihan Kesehatan Pasal 9 (1) Pengusaha dan Pengurus harus memberikan dukungan upaya rehabilitasi yang dibutuhkan Pekerja/Buruh setelah penanganan penyakit Tuberkulosis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pekerja/Buruh yang menderita Tuberkulosis diupayakan kembali bekerja sesuai dengan penilaian kelaikan kerja oleh dokter perusahaan atau dokter yang merawat. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
  • 6. - 6 - BAB III PENGAWASAN Pasal 10 (1) Pengawasan pelaksanaan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berkoordinasi dengan pihak lain yang terkait. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 September 2022 MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. IDA FAUZIYAH Diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 September 2022 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 967 SALINAN SESUAI DENGAN ASLINYA KEPALA BIRO HUKUM, RENI MURSIDAYANTI NIP 19720603 199903 2 001 Penanggung Jawab Paraf Tanggal Pembuat Konsep (Direktur Bina Pengujian K3) Pengendali Aspek Hukum (Kepala Biro Hukum) Aspek Teknis (Dirjen PPK dan K3) Pengendali Administrasi (Sekretaris Jenderal) Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN