SlideShare a Scribd company logo
Panduan Penanggulangan TB
di Tempat Kerja
Temukan. Sembuhkan!
Menanggulangi
TB di tempat
kerja
menciptakan
bisnis yang
kian produktif
Penanggulanan TB ditempat
kerja memberikan keuntu-
ngan yang nyata kepada
perusahaan dan masyarakat.
Pekerja yang menderita TB
selain akan menularkan ke
teman sekerjanya juga akan
mengakibatkan menurun-
nya produktifitas kerja,
sehingga akan mengakibat-
kan hasil kerja menurun dan
pada akhirnya mengakibat-
kan kerugian bagi perusa-
haan tempat penderita
bekerja.
SIAPA SAJA YANG TERLIBAT
DALAM PENANGGULANGAN
Pengelola pelayanan kesehatan kerja
Pihak manajemen perusahaan
Tenaga kerja dan asosiasi pekerja
Dinas kesehatan dan Dinas tenaga kerja
Tempat kerja merupakan
lingkungan yang spesifik
dengan populasi yang
terkonsentrasi pada
tempat dan waktu yang
sama
Pekerja umumnya
tinggal di sekitar
perusahaan di peruma-
han yang padat dan
lingkungan yang tidak
sehat.
Mayoritas perusahaan
telah melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan kerja,
namun pelayanan TB
belum menerapkan
strategi DOTS.
75% pasien TB adalah kelompok
usia produktif sehingga
program TB DOTS di tempat
kerja akan berkontribusi pada
produktivitas perusahaan dan
ekonomi nasional
Program penanggulangan TB di tempat kerja memerlukan komitmen
dari pimpinan perusahaan dan berbagai pihak terkait, yaitu
Sebagian pihak manajemen
perusahaan masih bersikap
diskriminatif terhadap pasien TB,
misalnya masih ada pekerja
menderita TB yang di PHK atau
ditolak pada waktu melamar kerja
1
MENGAPA PENANGGULANGAN TB
DI TEMPAT KERJA
01
02
03
04
DARIMANA TB BERASAL
MEKANISME PENULARAN TB
TB adalah penyakit yang dapat disembuhkan,
namun terus mengambil 3 nyawa setiap menit
Seseorang yang terinfeksi TB dan tidak tangani
dapat menularkan 10-15 orang lewat kontak
droplet (lompatan air liur) yang berdekatan
dengannya.
Bagi mereka dengan TB aktif, munculnya gejala mungkin tidak terlihat
selama berbulan-bulan, hingga seringkali menyebabkan keterlambatan
diagnosis dan penanganan, selama itu pula ia menularkan penyakit kepada
orang lain.
Pasien TB dapat disembuhkan dengan meminum Obat Anti Tuberkulosis
(OAT) selama enam bulan yang diberikan secara gratis. Pengawas Minum
Obat (PMO) hadir untuk menjamin pasien TB meminum obat secara tuntas
sehingga tidak timbul resistensi (kekebalan) terhadap obat.
TB adalah penyakit
menular dan tersebar
melalui udara
3 nyawa setiap menit
Ventilasi dapat mengurangi jumlah
droplet, sementara cahaya atau
sinar matahari langsung dapat
membunuh kuman. Droplet
dapat bertahan beberapa jam
dalam kondisi gelap & lembab.
Daya penularan dari
seseorang pasien
ditentukan oleh
banyaknya kuman
yang dikeluarkan dari
parunya. Makin tinggi
derajat positif hasil
pemeriksaan dahak,
makin menular
pasien tersebut.
Faktor risiko yang meme-
ngaruhi kemungkinan
seseorang menjadi pasien TB
adalah daya tahan tubuh;
diantaranya infeksi HIV/AIDS
dan malnutrisi (gizi buruk) dan
merokok.
berisiko menjadi pasien TB
1 dari 10 orang
01. Kesadaran
Menyadari bahwa TB adalah masalah di tempat kerja karena TB mempen-
garuhi kinerja pekerja dan produktifitas perusahaan. Tempat kerja memiliki
sebuah peran besar dalam program TB nasional yang bermain dalam
usaha yang maksimal dalam membatasi penyebaran dan dampak TB.
02. Non-diskriminasi
Tidak ada yang harus mengalami diskriminasi atas status TB mereka.
Karyawan dengan TB berhak untuk bekerja selama mereka sehat secara
medis dan tersedianya pekerjaan yang tepat.
03. Kerahasiaan
Menjaga kerahasiaan catatan medis sangat krusial dalam menjamin keper-
cayaan diri tenaga kerja untuk menjamin pengobatan penyakitnya. Baik
pelamar kerja atau karyawan diminta untuk mengungkapkan informasi
secara tertutup mengenai riwayat TB mereka. Akses ke data pribadi harus
terikat oleh aturan kerahasiaan dan sesuai dengan kode ILO tentang
perlindungan data pribadi pekerja.
04. Lingkungan kerja yang sehat
Lingkungan kerja harus sehat dan aman, sejauh dapat dipraktikan untuk
mencegah penularan TB. Aliran udara yang segar melalui ventilasi
ruangan kerja meminimalisir konstenrasi droplet pembawa kuman TB
ditempat kerja. Ini termasuk tanggung jawab bagi pemilik usaha untuk
memberikan informasi dan sosialisasi tentang penularan TB, lingkungan
kerja yang sesuai dan pakaian pelindung jika relevan.
05. Perawatan dan dukungan
Tempat kerja harus menyediakan akses ke layanan kesehatan yang
memenuhi pekerja dengan status TB, atau menyediakan rujukan ke
rumah sakit terdekat. Pendekatan DOTS lebih tepat dalam mendukung
perawatan pekerja TB. Dukungan juga dilakukan dengan membantu
pasien TB menyesuaikan beban kerja/tugas dengan kondisi kesehatannya,
terutama kurang lebih 2-4 minggu awal pengobatan.
06. Dialog sosial
Pengendalian dan pengelolaan TB di tempat kerja lebih efektif bila
direncanakan dan dilaksanakan atas dasar kerjasama antara manajer dan
pekerja. Sebuah komite kesehatan dan keselamatan kerja harus bertang-
gung jawab untuk mengawasi pelaksanaannya.
BAGAIMANA PRINSIP DASAR
PENANGGULANGAN TB DI TEMPAT KERJA
DOTS : SOLUSI MENANGGULANGI TB
Pelaksanaan DOTS di klinik
perusahaan merupakan
peran aktif dan kemitraan
yang baik dari pengusaha
dan masyarakat pekerja
untuk meningkatkan
penanggulangan TBC di
tempat kerja. Strategi
DOTS terdiri dari 5
komponen kunci, yaitu:
1) Komitmen
politis, dengan
peningkatan dan
kesinambungan
pendanaan.
2) Penemuan
kasus melalui
pemeriksaan
dahak mikroskopis
yang terjamin
mutunya.
3) Pengobatan
yang standar,
dengan supervisi
dan dukungan
bagi pasien.
4) Sistem
pengelolaan dan
ketersediaan OAT
yang efektif.
5)
Sistem monitoring,
pencatatan dan
pelaporan yang
mampu memberikan
penilaian terhadap
hasil pengobatan
pasien dan kinerja
program.
STRATEGI
DOTS
Untuk menanggulangi masalah TB
di Indonesia, strategi DOTS
(Directly Observed Treatment,
Shourtcourse chemotherapy) yang
direkomendasikan oleh WHO
merupakan pendekatan yang
paling tepat saat ini.
Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas
diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan
rantai penularan TB dan dengan demikian menurunkan insidens TB di
masyarakat. Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara
terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB.
01
02
03
04
05
BAGAIMANA IMPLEMENTASI DOTS DI TEMPAT KERJA
Sumber dan Referensi
Pedoman Penanggulangan TB di Tempat Kerja, Departemen kesehatan-2008
The Stop TB Partnership Leading the fight against TB, Brochure-2014
Guidelines for Workplaces, TB Control Activity- WHO & ILO -2003
Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Kementrian Kesehatan 2014
ILO MAMPU
Menara Thamrin 22th Floor, JL. MH Thamrin, No. 3,
10250, Jakarta Pusat
Telp : (021) 3100766
website : www.ilo.org/jakarta/
Penemuan pasien biasanya dilaksanakan klinik
perusahaan bagi pekerja yang datang dengan keluhan
gejala umum TB, seperti batuk terus menerus selama
2 minggu, berdahak khususnya bercampur darah.
Jika pekerja diduga terinfeksi TB,
segera dilakukan pemeriksaan dahak
secara mikroskopis. Pemeriksaan
dahak dapat dilakukan di klinik
perusahaan atau Rumah sakit
rujukan
Pasien yang positif terinfeksi TB
diberikan motivasi untuk berobat
selama 2 bulan untuk tahap awal dan
4 bulan untuk tahap lanjutan dengan
meminum Obat Anti Tuberkulosis
(OAT).
Demi menunjang penanggulangan TB ditempat
kerja, Dinas kesehatan menyediakan OAT, bahan
laboratoriom dan formulir pencatatan secara gratis.
Sedangkan untuk mikroskop dan prasarana lab
disediakan oleh perusahaan sendiri.
Pencatatan dan pelaporan dilakukan untuk
memastikan agar pasien TB mndapat
pengobatan yang tepat. Dinas kesehatan
sudah menyediakan standar pelaporan sesuai
program DOTS nasional.
Setelah pengobatan rutin selama 6 bulan,
pasien diperiksa kembali dahaknya untuk
memastikan pasien TB sudah sembuh atau
justru resisten (kebal) terhadap obat
Penemuan pasien TB
di tempat kerja
Penyediaan OAT
dan Alat Kesehatan
Pengobatan
Pencatatan
dan Pelaporan
Diagnosis TB
06 Pemeriksaan
ulang
Konsultan / Dokter ahli
dr. Tresia Mahaputeri Nusantari Maghfirah, S.Ked, MARS
Rs. Islam Jakarta
Kepatuhan
pengobatan hingga tuntas
menjadi kunci kesembuhan
pasien. Karena itu pasien
harus didampingi oleh
Pengawas Menelan Obat
(PMO), bisa dari petugas K3
atau karyawan yang
ditunjuk untuk mengawasi
secara langsung.
APINDO
Jl. Kuningan Mulia Kav 9-C Guntur -
Setiabudi Guntur Setiabudi Jakarta
Selatan DKI Jakarta, 12910
Telp :(021) 83780824
website : apindo.or.id

More Related Content

What's hot

Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Helda Zakiya Fitri
 
Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
BidangTFBBPKCiloto
 
Mpi.3 pokok bahasan 4
Mpi.3 pokok bahasan 4Mpi.3 pokok bahasan 4
Mpi.3 pokok bahasan 4
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Afina Permatasari
 
K3 and Patient Safety "Needle Stick Injury"
K3 and Patient Safety "Needle Stick Injury"K3 and Patient Safety "Needle Stick Injury"
K3 and Patient Safety "Needle Stick Injury"
Luh Putu Arishanti W. A.Md.AK.,S.Si
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
NIKEN70
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malariaJoni Iswanto
 
MFK Puskesmas-pptx.pptx
MFK Puskesmas-pptx.pptxMFK Puskesmas-pptx.pptx
MFK Puskesmas-pptx.pptx
EKOBUDIARJO1
 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)Yafet Geu
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Adelina Hutauruk
 
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat KhususProsedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Pencatatan dan pelaporan promkes
Pencatatan dan pelaporan promkesPencatatan dan pelaporan promkes
Pencatatan dan pelaporan promkesCut Ampon Lambiheue
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologi
Anggita Dewi
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutu
dr.Ade Adra
 
Mi.1 persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
Mi.1   persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologiMi.1   persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
Mi.1 persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
BidangTFBBPKCiloto
 
SOP KLINIK SANITASI.docx
SOP KLINIK SANITASI.docxSOP KLINIK SANITASI.docx
SOP KLINIK SANITASI.docx
dayatali1
 
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdfPETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
MokhamadSuyonoYahya1
 
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Kanaidi ken
 

What's hot (20)

Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
 
Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
 
Mpi.3 pokok bahasan 4
Mpi.3 pokok bahasan 4Mpi.3 pokok bahasan 4
Mpi.3 pokok bahasan 4
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
K3 and Patient Safety "Needle Stick Injury"
K3 and Patient Safety "Needle Stick Injury"K3 and Patient Safety "Needle Stick Injury"
K3 and Patient Safety "Needle Stick Injury"
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
 
MFK Puskesmas-pptx.pptx
MFK Puskesmas-pptx.pptxMFK Puskesmas-pptx.pptx
MFK Puskesmas-pptx.pptx
 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat KhususProsedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
Prosedur Pemberdayaan Masyarakat Khusus
 
Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2
 
Pencatatan dan pelaporan promkes
Pencatatan dan pelaporan promkesPencatatan dan pelaporan promkes
Pencatatan dan pelaporan promkes
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologi
 
Agenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutuAgenda dan notulen rapat mutu
Agenda dan notulen rapat mutu
 
Mi.1 persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
Mi.1   persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologiMi.1   persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
Mi.1 persiapan pelaksanaan kegiatan epidemiologi
 
SOP KLINIK SANITASI.docx
SOP KLINIK SANITASI.docxSOP KLINIK SANITASI.docx
SOP KLINIK SANITASI.docx
 
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdfPETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
PETUNJUK TEKNIS ILP VERSI UJI COBA (1).pdf
 
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH SAKIT"
 

Similar to Tb booklet ilo web version

Makalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerjaMakalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerja
Muhammad Arham
 
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3DR Irene
 
Kebijakan program hiv
Kebijakan program hivKebijakan program hiv
Kebijakan program hiv
ArgaSantoso1
 
PETUNJUK TEKNIS PENGOBATAN PENCEGAHAN DENGAN ISONIAZID UNTUK ODHA DI INDONESIA
PETUNJUK TEKNIS PENGOBATAN PENCEGAHAN DENGAN ISONIAZID UNTUK ODHA DI INDONESIAPETUNJUK TEKNIS PENGOBATAN PENCEGAHAN DENGAN ISONIAZID UNTUK ODHA DI INDONESIA
PETUNJUK TEKNIS PENGOBATAN PENCEGAHAN DENGAN ISONIAZID UNTUK ODHA DI INDONESIA
Deif Tunggal
 
leaflet TB.docx
leaflet TB.docxleaflet TB.docx
leaflet TB.docx
RMrimex
 
KAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docxKAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docx
susirahayu11
 
Kak program-tb
Kak program-tbKak program-tb
Kak program-tb
henny kusrini
 
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.pptpelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
KeperawatanWaingapu
 
pengendalian tuberculosis resistan obat
pengendalian tuberculosis resistan obatpengendalian tuberculosis resistan obat
pengendalian tuberculosis resistan obat
ivon debian
 
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
Rizky Siagian
 
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptxEvapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
RizkaIndayani
 
Materi 2 - Prof Andang - TBC, Bahaya dan Pencegahannya.pdf
Materi 2 - Prof Andang - TBC, Bahaya dan Pencegahannya.pdfMateri 2 - Prof Andang - TBC, Bahaya dan Pencegahannya.pdf
Materi 2 - Prof Andang - TBC, Bahaya dan Pencegahannya.pdf
Wahyudi Sardi
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Sainal Edi Kamal
 
Tutorial ppi hand_hygiene
Tutorial ppi hand_hygieneTutorial ppi hand_hygiene
Tutorial ppi hand_hygiene
Housten de Costa
 
Risiko dan hazard i
Risiko dan hazard iRisiko dan hazard i
Risiko dan hazard i
rsud ciamis
 
TATA LAKSANA TBC 2019.pdf
TATA LAKSANA TBC 2019.pdfTATA LAKSANA TBC 2019.pdf
TATA LAKSANA TBC 2019.pdf
ssuserd58201
 
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptxppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
EncepIzmal2
 
Ppt hafidh proposal new
Ppt hafidh proposal newPpt hafidh proposal new
Ppt hafidh proposal new
Hafidh Bagus
 
518394064-Trend-Dan-Isu-Keperawatan-Anak.pptx
518394064-Trend-Dan-Isu-Keperawatan-Anak.pptx518394064-Trend-Dan-Isu-Keperawatan-Anak.pptx
518394064-Trend-Dan-Isu-Keperawatan-Anak.pptx
kurniawati48
 
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Dayu Agung Dewi Sawitri
 

Similar to Tb booklet ilo web version (20)

Makalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerjaMakalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerja
 
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
 
Kebijakan program hiv
Kebijakan program hivKebijakan program hiv
Kebijakan program hiv
 
PETUNJUK TEKNIS PENGOBATAN PENCEGAHAN DENGAN ISONIAZID UNTUK ODHA DI INDONESIA
PETUNJUK TEKNIS PENGOBATAN PENCEGAHAN DENGAN ISONIAZID UNTUK ODHA DI INDONESIAPETUNJUK TEKNIS PENGOBATAN PENCEGAHAN DENGAN ISONIAZID UNTUK ODHA DI INDONESIA
PETUNJUK TEKNIS PENGOBATAN PENCEGAHAN DENGAN ISONIAZID UNTUK ODHA DI INDONESIA
 
leaflet TB.docx
leaflet TB.docxleaflet TB.docx
leaflet TB.docx
 
KAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docxKAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docx
 
Kak program-tb
Kak program-tbKak program-tb
Kak program-tb
 
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.pptpelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
pelatihan kader deteksi dini TB Paru.ppt
 
pengendalian tuberculosis resistan obat
pengendalian tuberculosis resistan obatpengendalian tuberculosis resistan obat
pengendalian tuberculosis resistan obat
 
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
 
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptxEvapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
Evapro_Kel1_Adriani Rizka_TB.pptx
 
Materi 2 - Prof Andang - TBC, Bahaya dan Pencegahannya.pdf
Materi 2 - Prof Andang - TBC, Bahaya dan Pencegahannya.pdfMateri 2 - Prof Andang - TBC, Bahaya dan Pencegahannya.pdf
Materi 2 - Prof Andang - TBC, Bahaya dan Pencegahannya.pdf
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
 
Tutorial ppi hand_hygiene
Tutorial ppi hand_hygieneTutorial ppi hand_hygiene
Tutorial ppi hand_hygiene
 
Risiko dan hazard i
Risiko dan hazard iRisiko dan hazard i
Risiko dan hazard i
 
TATA LAKSANA TBC 2019.pdf
TATA LAKSANA TBC 2019.pdfTATA LAKSANA TBC 2019.pdf
TATA LAKSANA TBC 2019.pdf
 
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptxppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
ppt up maell fixxxx golll_092602.pptx
 
Ppt hafidh proposal new
Ppt hafidh proposal newPpt hafidh proposal new
Ppt hafidh proposal new
 
518394064-Trend-Dan-Isu-Keperawatan-Anak.pptx
518394064-Trend-Dan-Isu-Keperawatan-Anak.pptx518394064-Trend-Dan-Isu-Keperawatan-Anak.pptx
518394064-Trend-Dan-Isu-Keperawatan-Anak.pptx
 
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
 

More from Fahry Yanuar Rahman

Brosur diyours gov eng
Brosur diyours gov engBrosur diyours gov eng
Brosur diyours gov eng
Fahry Yanuar Rahman
 
Energiku ux ui
Energiku ux uiEnergiku ux ui
Energiku ux ui
Fahry Yanuar Rahman
 
Brosur Jagoan IT Cermat
Brosur Jagoan IT CermatBrosur Jagoan IT Cermat
Brosur Jagoan IT Cermat
Fahry Yanuar Rahman
 
Packaging Portfolio diyours
Packaging Portfolio diyoursPackaging Portfolio diyours
Packaging Portfolio diyours
Fahry Yanuar Rahman
 
Creative brief good hijab
Creative brief good hijabCreative brief good hijab
Creative brief good hijab
Fahry Yanuar Rahman
 
Lentras Brand Identity GSM
Lentras Brand Identity GSMLentras Brand Identity GSM
Lentras Brand Identity GSM
Fahry Yanuar Rahman
 
Space identity bank mantap
Space identity bank mantapSpace identity bank mantap
Space identity bank mantap
Fahry Yanuar Rahman
 
Packaging trend
Packaging trendPackaging trend
Packaging trend
Fahry Yanuar Rahman
 
The Diyours Way
The Diyours WayThe Diyours Way
The Diyours Way
Fahry Yanuar Rahman
 
Endless card guide
Endless card guideEndless card guide
Endless card guide
Fahry Yanuar Rahman
 
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessSeashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Fahry Yanuar Rahman
 
Creative space 2013 slideshare
Creative space 2013 slideshareCreative space 2013 slideshare
Creative space 2013 slideshare
Fahry Yanuar Rahman
 
Moodboard brand dreamdelion
Moodboard brand dreamdelionMoodboard brand dreamdelion
Moodboard brand dreamdelion
Fahry Yanuar Rahman
 
Branding city of depok
Branding city of depokBranding city of depok
Branding city of depok
Fahry Yanuar Rahman
 

More from Fahry Yanuar Rahman (15)

Brosur diyours gov eng
Brosur diyours gov engBrosur diyours gov eng
Brosur diyours gov eng
 
Energiku ux ui
Energiku ux uiEnergiku ux ui
Energiku ux ui
 
Brosur Jagoan IT Cermat
Brosur Jagoan IT CermatBrosur Jagoan IT Cermat
Brosur Jagoan IT Cermat
 
Packaging Portfolio diyours
Packaging Portfolio diyoursPackaging Portfolio diyours
Packaging Portfolio diyours
 
Creative brief good hijab
Creative brief good hijabCreative brief good hijab
Creative brief good hijab
 
Lentras Brand Identity GSM
Lentras Brand Identity GSMLentras Brand Identity GSM
Lentras Brand Identity GSM
 
Space identity bank mantap
Space identity bank mantapSpace identity bank mantap
Space identity bank mantap
 
Packaging trend
Packaging trendPackaging trend
Packaging trend
 
The Diyours Way
The Diyours WayThe Diyours Way
The Diyours Way
 
Endless card guide
Endless card guideEndless card guide
Endless card guide
 
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessSeashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
 
Starting point packaging
Starting point packagingStarting point packaging
Starting point packaging
 
Creative space 2013 slideshare
Creative space 2013 slideshareCreative space 2013 slideshare
Creative space 2013 slideshare
 
Moodboard brand dreamdelion
Moodboard brand dreamdelionMoodboard brand dreamdelion
Moodboard brand dreamdelion
 
Branding city of depok
Branding city of depokBranding city of depok
Branding city of depok
 

Tb booklet ilo web version

  • 1. Panduan Penanggulangan TB di Tempat Kerja Temukan. Sembuhkan!
  • 2. Menanggulangi TB di tempat kerja menciptakan bisnis yang kian produktif Penanggulanan TB ditempat kerja memberikan keuntu- ngan yang nyata kepada perusahaan dan masyarakat. Pekerja yang menderita TB selain akan menularkan ke teman sekerjanya juga akan mengakibatkan menurun- nya produktifitas kerja, sehingga akan mengakibat- kan hasil kerja menurun dan pada akhirnya mengakibat- kan kerugian bagi perusa- haan tempat penderita bekerja.
  • 3. SIAPA SAJA YANG TERLIBAT DALAM PENANGGULANGAN Pengelola pelayanan kesehatan kerja Pihak manajemen perusahaan Tenaga kerja dan asosiasi pekerja Dinas kesehatan dan Dinas tenaga kerja Tempat kerja merupakan lingkungan yang spesifik dengan populasi yang terkonsentrasi pada tempat dan waktu yang sama Pekerja umumnya tinggal di sekitar perusahaan di peruma- han yang padat dan lingkungan yang tidak sehat. Mayoritas perusahaan telah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan kerja, namun pelayanan TB belum menerapkan strategi DOTS. 75% pasien TB adalah kelompok usia produktif sehingga program TB DOTS di tempat kerja akan berkontribusi pada produktivitas perusahaan dan ekonomi nasional Program penanggulangan TB di tempat kerja memerlukan komitmen dari pimpinan perusahaan dan berbagai pihak terkait, yaitu Sebagian pihak manajemen perusahaan masih bersikap diskriminatif terhadap pasien TB, misalnya masih ada pekerja menderita TB yang di PHK atau ditolak pada waktu melamar kerja 1 MENGAPA PENANGGULANGAN TB DI TEMPAT KERJA 01 02 03 04
  • 4. DARIMANA TB BERASAL MEKANISME PENULARAN TB TB adalah penyakit yang dapat disembuhkan, namun terus mengambil 3 nyawa setiap menit Seseorang yang terinfeksi TB dan tidak tangani dapat menularkan 10-15 orang lewat kontak droplet (lompatan air liur) yang berdekatan dengannya. Bagi mereka dengan TB aktif, munculnya gejala mungkin tidak terlihat selama berbulan-bulan, hingga seringkali menyebabkan keterlambatan diagnosis dan penanganan, selama itu pula ia menularkan penyakit kepada orang lain. Pasien TB dapat disembuhkan dengan meminum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) selama enam bulan yang diberikan secara gratis. Pengawas Minum Obat (PMO) hadir untuk menjamin pasien TB meminum obat secara tuntas sehingga tidak timbul resistensi (kekebalan) terhadap obat. TB adalah penyakit menular dan tersebar melalui udara 3 nyawa setiap menit Ventilasi dapat mengurangi jumlah droplet, sementara cahaya atau sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Droplet dapat bertahan beberapa jam dalam kondisi gelap & lembab. Daya penularan dari seseorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut. Faktor risiko yang meme- ngaruhi kemungkinan seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh; diantaranya infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk) dan merokok. berisiko menjadi pasien TB 1 dari 10 orang
  • 5. 01. Kesadaran Menyadari bahwa TB adalah masalah di tempat kerja karena TB mempen- garuhi kinerja pekerja dan produktifitas perusahaan. Tempat kerja memiliki sebuah peran besar dalam program TB nasional yang bermain dalam usaha yang maksimal dalam membatasi penyebaran dan dampak TB. 02. Non-diskriminasi Tidak ada yang harus mengalami diskriminasi atas status TB mereka. Karyawan dengan TB berhak untuk bekerja selama mereka sehat secara medis dan tersedianya pekerjaan yang tepat. 03. Kerahasiaan Menjaga kerahasiaan catatan medis sangat krusial dalam menjamin keper- cayaan diri tenaga kerja untuk menjamin pengobatan penyakitnya. Baik pelamar kerja atau karyawan diminta untuk mengungkapkan informasi secara tertutup mengenai riwayat TB mereka. Akses ke data pribadi harus terikat oleh aturan kerahasiaan dan sesuai dengan kode ILO tentang perlindungan data pribadi pekerja. 04. Lingkungan kerja yang sehat Lingkungan kerja harus sehat dan aman, sejauh dapat dipraktikan untuk mencegah penularan TB. Aliran udara yang segar melalui ventilasi ruangan kerja meminimalisir konstenrasi droplet pembawa kuman TB ditempat kerja. Ini termasuk tanggung jawab bagi pemilik usaha untuk memberikan informasi dan sosialisasi tentang penularan TB, lingkungan kerja yang sesuai dan pakaian pelindung jika relevan. 05. Perawatan dan dukungan Tempat kerja harus menyediakan akses ke layanan kesehatan yang memenuhi pekerja dengan status TB, atau menyediakan rujukan ke rumah sakit terdekat. Pendekatan DOTS lebih tepat dalam mendukung perawatan pekerja TB. Dukungan juga dilakukan dengan membantu pasien TB menyesuaikan beban kerja/tugas dengan kondisi kesehatannya, terutama kurang lebih 2-4 minggu awal pengobatan. 06. Dialog sosial Pengendalian dan pengelolaan TB di tempat kerja lebih efektif bila direncanakan dan dilaksanakan atas dasar kerjasama antara manajer dan pekerja. Sebuah komite kesehatan dan keselamatan kerja harus bertang- gung jawab untuk mengawasi pelaksanaannya. BAGAIMANA PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN TB DI TEMPAT KERJA
  • 6. DOTS : SOLUSI MENANGGULANGI TB Pelaksanaan DOTS di klinik perusahaan merupakan peran aktif dan kemitraan yang baik dari pengusaha dan masyarakat pekerja untuk meningkatkan penanggulangan TBC di tempat kerja. Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci, yaitu: 1) Komitmen politis, dengan peningkatan dan kesinambungan pendanaan. 2) Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya. 3) Pengobatan yang standar, dengan supervisi dan dukungan bagi pasien. 4) Sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang efektif. 5) Sistem monitoring, pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program. STRATEGI DOTS Untuk menanggulangi masalah TB di Indonesia, strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Shourtcourse chemotherapy) yang direkomendasikan oleh WHO merupakan pendekatan yang paling tepat saat ini. Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan rantai penularan TB dan dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat. Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB.
  • 7. 01 02 03 04 05 BAGAIMANA IMPLEMENTASI DOTS DI TEMPAT KERJA Sumber dan Referensi Pedoman Penanggulangan TB di Tempat Kerja, Departemen kesehatan-2008 The Stop TB Partnership Leading the fight against TB, Brochure-2014 Guidelines for Workplaces, TB Control Activity- WHO & ILO -2003 Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Kementrian Kesehatan 2014 ILO MAMPU Menara Thamrin 22th Floor, JL. MH Thamrin, No. 3, 10250, Jakarta Pusat Telp : (021) 3100766 website : www.ilo.org/jakarta/ Penemuan pasien biasanya dilaksanakan klinik perusahaan bagi pekerja yang datang dengan keluhan gejala umum TB, seperti batuk terus menerus selama 2 minggu, berdahak khususnya bercampur darah. Jika pekerja diduga terinfeksi TB, segera dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Pemeriksaan dahak dapat dilakukan di klinik perusahaan atau Rumah sakit rujukan Pasien yang positif terinfeksi TB diberikan motivasi untuk berobat selama 2 bulan untuk tahap awal dan 4 bulan untuk tahap lanjutan dengan meminum Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Demi menunjang penanggulangan TB ditempat kerja, Dinas kesehatan menyediakan OAT, bahan laboratoriom dan formulir pencatatan secara gratis. Sedangkan untuk mikroskop dan prasarana lab disediakan oleh perusahaan sendiri. Pencatatan dan pelaporan dilakukan untuk memastikan agar pasien TB mndapat pengobatan yang tepat. Dinas kesehatan sudah menyediakan standar pelaporan sesuai program DOTS nasional. Setelah pengobatan rutin selama 6 bulan, pasien diperiksa kembali dahaknya untuk memastikan pasien TB sudah sembuh atau justru resisten (kebal) terhadap obat Penemuan pasien TB di tempat kerja Penyediaan OAT dan Alat Kesehatan Pengobatan Pencatatan dan Pelaporan Diagnosis TB 06 Pemeriksaan ulang Konsultan / Dokter ahli dr. Tresia Mahaputeri Nusantari Maghfirah, S.Ked, MARS Rs. Islam Jakarta Kepatuhan pengobatan hingga tuntas menjadi kunci kesembuhan pasien. Karena itu pasien harus didampingi oleh Pengawas Menelan Obat (PMO), bisa dari petugas K3 atau karyawan yang ditunjuk untuk mengawasi secara langsung. APINDO Jl. Kuningan Mulia Kav 9-C Guntur - Setiabudi Guntur Setiabudi Jakarta Selatan DKI Jakarta, 12910 Telp :(021) 83780824 website : apindo.or.id