GP2SP adalah gerakan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan dengan memberikan perhatian pada gizi, kesehatan reproduksi, dan lingkungan kerja yang sehat. Program ini melibatkan kementerian kesehatan, ketenagakerjaan, dalam negeri, dan pemberdayaan perempuan untuk mencapai tujuan meningkatkan status kesehatan pekerja perempuan.
Dokumen tersebut membahas Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) sebagai upaya perlindungan kesehatan pekerja perempuan di Kota Depok. GP2SP bertujuan meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan melalui peningkatan gizi, pencegahan penyakit, dan perbaikan lingkungan kerja. Kota Depok telah dan akan terus mendukung pelaksanaan GP2SP di tempat kerja dengan mengorganisasi
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut merupakan format inspeksi lingkungan untuk beberapa sarana air minum yang mencakup data umum lokasi sarana, parameter kualitas fisik air, indikator penilaian risiko kontaminasi, serta rekomendasi.
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
Dokumen tersebut membahas Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) sebagai upaya perlindungan kesehatan pekerja perempuan di Kota Depok. GP2SP bertujuan meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan melalui peningkatan gizi, pencegahan penyakit, dan perbaikan lingkungan kerja. Kota Depok telah dan akan terus mendukung pelaksanaan GP2SP di tempat kerja dengan mengorganisasi
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut merupakan format inspeksi lingkungan untuk beberapa sarana air minum yang mencakup data umum lokasi sarana, parameter kualitas fisik air, indikator penilaian risiko kontaminasi, serta rekomendasi.
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
Dokumen tersebut membahas posyandu terintegrasi dan posyandu prima di Sumatera Barat yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan primer. Posyandu prima diintegrasikan dari berbagai pos pelayanan kesehatan untuk menyediakan layanan terpadu berdasarkan siklus hidup di tingkat desa. Posyandu diselenggarakan secara teratur untuk pemantauan kesehatan dan edukasi masyarakat.
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan. K3 di fasyankes sangat penting untuk melindungi petugas kesehatan dari paparan bahaya selama bekerja serta menjaga produktivitas mereka. Dokumen ini menjelaskan berbagai aturan dan strategi yang harus diterapkan di fasyankes seperti manajemen resiko, penggunaan alat pelindung diri, dan pro
Peraturan ini mengatur pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian standar pelayanan kesehatan minimal. Program ini dilaksanakan di Puskesmas melalui identifikasi masalah kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan berbasis keluarga, dan sistem informasi pelaporan kesehatan.
MMD adalah pertemuan warga desa dan petugas kesehatan untuk membahas hasil survei kondisi kesehatan desa, menentukan masalah prioritas, dan merencanakan penanganannya. Tujuannya adalah agar masyarakat mengenal dan sepakat menanggulangi masalah kesehatan melalui program Desa Siaga. Hasil MMD berupa rencana kegiatan penanggulangan yang meliputi aktivitas, lokasi, tanggung jawab, sumber daya, dan targetnya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Bidan Kelurahan Sukolilo merangkum kegiatan yang dilakukan untuk program KIA-KB dan Gizi pada tahun 2013, yang meliputi kunjungan ke rumah ibu hamil, kelas ibu hamil, pelaksanaan posyandu, dan pelatihan pembuatan menu balita.
2. Program-program tersebut bertujuan meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dan menurunkan angka balita gizi buruk di
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan lanjut usia di Puskesmas Santun Lanjut Usia di Kota Depok. Puskesmas ini memberikan pelayanan skrining kesehatan bagi warga usia 60 tahun ke atas sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan. Puskesmas ini memiliki fasilitas dan SOP khusus untuk memudahkan pelayanan lanjut usia dan disabilitas, seperti ruang tunggu dan periksa khusus, serta pet
Dokumen ini memberikan pedoman kepada kader Pos UKK tentang tugas dan peran mereka dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja informal. Kader Pos UKK diharapkan dapat melakukan survei kesehatan kerja, penyuluhan, pemeriksaan kesehatan dasar, dan merujuk kasus yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Mereka juga bertanggung jawab untuk membentuk dan mengelola Pos UKK serta berkoordinasi dengan
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen tersebut merangkum capaian program pengendalian penyakit tidak menular di Puskesmas Campakamulya selama 5 bulan pertama tahun 2022, yang menghadapi tantangan keterbatasan partisipasi masyarakat dan jumlah sasaran yang belum terdeteksi untuk hipertensi dan diabetes."
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan di desa, termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan secara mandiri. Untuk itu, dibentuk struktur organisasi Desa Siaga yang terdiri dari kelompok-kelompok seperti Dasolin, ambulan desa, dan donor darah untuk menunjang kemandirian masyarakat. Dana kesehatan mandiri dapat bersumber dari infak masyar
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas kerja pekerja perempuan. GP2SP dilaksanakan melalui kerja sama antara pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, dan masyarakat dengan melakukan advokasi, pelatihan, penyuluhan, dan peningkatan layanan kesehatan reproduksi di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas posyandu terintegrasi dan posyandu prima di Sumatera Barat yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan primer. Posyandu prima diintegrasikan dari berbagai pos pelayanan kesehatan untuk menyediakan layanan terpadu berdasarkan siklus hidup di tingkat desa. Posyandu diselenggarakan secara teratur untuk pemantauan kesehatan dan edukasi masyarakat.
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan. K3 di fasyankes sangat penting untuk melindungi petugas kesehatan dari paparan bahaya selama bekerja serta menjaga produktivitas mereka. Dokumen ini menjelaskan berbagai aturan dan strategi yang harus diterapkan di fasyankes seperti manajemen resiko, penggunaan alat pelindung diri, dan pro
Peraturan ini mengatur pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian standar pelayanan kesehatan minimal. Program ini dilaksanakan di Puskesmas melalui identifikasi masalah kesehatan keluarga, pelayanan kesehatan berbasis keluarga, dan sistem informasi pelaporan kesehatan.
MMD adalah pertemuan warga desa dan petugas kesehatan untuk membahas hasil survei kondisi kesehatan desa, menentukan masalah prioritas, dan merencanakan penanganannya. Tujuannya adalah agar masyarakat mengenal dan sepakat menanggulangi masalah kesehatan melalui program Desa Siaga. Hasil MMD berupa rencana kegiatan penanggulangan yang meliputi aktivitas, lokasi, tanggung jawab, sumber daya, dan targetnya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Bidan Kelurahan Sukolilo merangkum kegiatan yang dilakukan untuk program KIA-KB dan Gizi pada tahun 2013, yang meliputi kunjungan ke rumah ibu hamil, kelas ibu hamil, pelaksanaan posyandu, dan pelatihan pembuatan menu balita.
2. Program-program tersebut bertujuan meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dan menurunkan angka balita gizi buruk di
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan lanjut usia di Puskesmas Santun Lanjut Usia di Kota Depok. Puskesmas ini memberikan pelayanan skrining kesehatan bagi warga usia 60 tahun ke atas sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan. Puskesmas ini memiliki fasilitas dan SOP khusus untuk memudahkan pelayanan lanjut usia dan disabilitas, seperti ruang tunggu dan periksa khusus, serta pet
Dokumen ini memberikan pedoman kepada kader Pos UKK tentang tugas dan peran mereka dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja informal. Kader Pos UKK diharapkan dapat melakukan survei kesehatan kerja, penyuluhan, pemeriksaan kesehatan dasar, dan merujuk kasus yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Mereka juga bertanggung jawab untuk membentuk dan mengelola Pos UKK serta berkoordinasi dengan
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen tersebut merangkum capaian program pengendalian penyakit tidak menular di Puskesmas Campakamulya selama 5 bulan pertama tahun 2022, yang menghadapi tantangan keterbatasan partisipasi masyarakat dan jumlah sasaran yang belum terdeteksi untuk hipertensi dan diabetes."
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan di desa, termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan secara mandiri. Untuk itu, dibentuk struktur organisasi Desa Siaga yang terdiri dari kelompok-kelompok seperti Dasolin, ambulan desa, dan donor darah untuk menunjang kemandirian masyarakat. Dana kesehatan mandiri dapat bersumber dari infak masyar
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas kerja pekerja perempuan. GP2SP dilaksanakan melalui kerja sama antara pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, dan masyarakat dengan melakukan advokasi, pelatihan, penyuluhan, dan peningkatan layanan kesehatan reproduksi di tempat kerja.
Dokumen tersebut merangkum Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) di Kabupaten Sumbawa Barat. GP2SP bertujuan meningkatkan sumber daya pekerja perempuan yang sehat dan produktif melalui peningkatan upaya kesehatan. Dokumen menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, kebijakan, dan strategi pelaksanaan GP2SP di Kabupaten Sumbawa Barat serta peran dan tanggung jawab berbagai instansi ter
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan kapasitas kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dalam hal Program Indonesia Sehat di Keluarga (PISPK). Dokumen ini menjelaskan visi dan misi pemerintah terkait kesehatan, roadmap penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pendekatan keluarga dalam PISPK, dampak PISPK terhadap kesehatan masyarakat, serta hubungan antara Indeks Kesehatan Keluarga
Program Nasional (PROGNAS) di rumah sakit mencakup 5 sasaran yaitu: 1) peningkatan kesehatan ibu dan bayi melalui pelayanan PONEK 24 jam, 2) penurunan angka tuberkulosis, 3) penurunan HIV/AIDS, 4) penurunan stunting dan wasting, 5) pelayanan keluarga berencana. Tujuan PROGNAS adalah meningkatkan pencapaian target kesehatan nasional.
Peran Dokter Umum dalam AKI AKB Stunting.pdfFitraHadi11
Dokumen tersebut membahas peran dokter dalam menurunkan stunting, kematian bayi dan kematian ibu melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas sesuai standar yang ditetapkan. Dokumen ini juga menjelaskan upaya prioritas dan lokus percepatan penurunan stunting serta angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran kader Posyandu di Puskesmas Tegalombo yang mencakup penjelasan tentang fungsi, sasaran, kegiatan utama dan tambahan, struktur organisasi, persiapan sebelum dan saat hari buka Posyandu, serta tugas kader dalam program deteksi dini tumbuh kembang anak.
1. Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh melalui pendekatan keluarga.
2. PIS-PK dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke rumah tangga untuk mengintegrasikan program kesehatan dan sumber daya kesehatan.
3. Pendekatan keluarga memungkinkan puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sas
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
Dokumen tersebut membahas evaluasi indikator kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia pada tahun 2022. Terdapat penjelasan struktur organisasi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, indikator RPJMN dan RENSTRA, mekanisme pembahasan indikator, kebijakan kesehatan usia produktif dan lanjut usia, strategi peningkatan kesehatan, SPM bidang kesehatan, indikator kesehatan kegiatan usia produkt
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. POKOK BAHASAN :
1. Latar Belakang
2. Sejarah dan pengertian GP2SP
3. Dasar Hukum.
4. Sasaran
5. Program / Kegiatan GP2SP
6. Contoh Penerapan GP2SP di
Perusahaan
3. STATUS KESEHATAN PEREMPUAN
Anemia 18,4 %
Ca serviks 12,8%
KEK pada WUS 15-19 thn: 46.6% (tdk
hamil)
Kanker payudara 28,7%
Jumlah AIDS pada IRT 8497, 41% perempuan
terinfeksi HIV
AKI 305/100.000 KH
24,2% bumil KEK
37,1% bumil anemia
0,77% bumil terinfeksi HIV;
1,7% terinfeksi sifilis
Hipertensi 28,8%
Obesitas 32,9%,
DM 2,3%
SDKI 2012, Riskesdas 2013, Laporan TW HIV AIDS 2016, SPHPN 2016
4. JUMLAH PEKERJA PEREMPUAN
SAAT INI
Laki-Laki
70,11 Juta(62,09 %)
Perempuan
43,89 Juta (37,91%)
FORMAL
45,6 Juta (40%)
INFORMAL
68,4 Juta (60%)
PEKERJA
114JUTA (48 %)
PENDUDUK
INDONESIA
(237,64 JUTA)
5. MENGAPA PEKERJA PEREMPUAN PERU DIPERHATIKAN
1. PP mempunyai peran ganda baik sbg TK yg harus dilindungi hak2 nya ,
maupun sbg Ibu RT yg harus dilindungi fungsi reproduksinya
karenanya PP perlu mendapat perlindungan khusus agar fungsi
reproduksinya tdk terganggu.
2. PP memiliki jumlah yg cukup besar dan mereka mempunyai peran yg
sangat penting dlm mengisi pembangunan, karenanya PP mempunyai
hak yg sama tanpa diskriminasi dlm pekerjaan , agar mereka tetap eksis
dapat berpartisipasi dlm mengisi pembangunan.
3. Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan salah
satu tujuan pembangunan Millenium , yg perlu dilakukan upaya
percepatannya oleh berbagai Instansi terkait termasuk Kemenakertrans.
5
7. GP2SP
Upaya Pemerintah,
masyarakat maupun
pengusaha untuk
menggalang kesadaran,
peran dan kepedulian
dalam memperbaiki
kesehatan pekerja
perempuan sehingga
dapat meningkatkan
produktivitas
Tujuan:
Meningkatkan Status
Kesehatan Pekerja
Perempuan Untuk Mencapai
Produktivitas Kerja Yang
Maksimal
• Tujuan Khusus
• Terlaksananya Pengelolaan Ruang
ASI di tempat kerja
• Terlaksananya pemenuhan
kecukupan gizi pekerja
• Terlaksananya pelayanan kesehatan
reproduksi di tempat kerja
• Terlaksananya pencegahan penyakit
menular dan penyakit tidak menular
• Terlaksananya pengendalian
lingkungan kerja
8. GERAKAN PEKERJA WANITA
SEHAT PRODUKTIF
(GPWSP)
1992
Penanggulanagn Gizi
(anemia)
• Kementerian Kesehatan
• Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN
SEHAT PRODUKTIF
(GP2SP)
Kesepakatan Bersama Ditandatangani 4
Menteri 18 Januari 2017
Pembina
• Kementerian Kesehatan
• Kementerian Ketenagakerjaan
• Kementerian dalam Negeri
• Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
Pendukung
• APINDO
• SPSI
• KSPSI
IMPLEMENTASI
2015 APEC Policy Toolkit on
Health Worker Health
Economic (HWHE)
Dicanangkan Tahun 1992
Oleh
Wakil Presiden (Bapak Tri Sutrisno)
Ruang Lingkup GP2SP
• ASI di Tempat Kerja
• Gizi Pekerja
• Kesehatan Reproduksi
• Penanggulangan Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular
• Pengendalian Lingkungan Kerja
9. Kesepakatan Bersama :
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DENGAN
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA DAN
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.03.01/MENKES/31/2017
NOMOR 119/207A/SJ
NOMOR 1/KB/MEN/I/2017
NOMOR 1/MPPPA/1/2017
TENTANG
GERAKAN PEKERJA/BURUH PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF
PERATURAN TERKAIT PROGRAM GP2SP
D I T K E S J A O R , M A R E T 2 0 1 7 9
10. • UU no. 13/2003: Ketenagakerjaan
• Pasal 83
• "Pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan
sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja“
• Penjelasan ketersediaan tempat untuk menyusui disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan perusahaan, yang diatur dalam peraturan perusahaan atau perjanjian
kerja bersama
11. UU NO. 36 TAHUN 2019 TTG KESEHATAN PASAL 164-166
• Pasal 164 :
• Upaya kesehatan kerja melindungi Pekerja hidup sehat , terbebas dari gangguan kesehatan
& pengaruh buruk akibat pekerjaan.
• meliputi pekerja di sektor formal dan informal.
• Berlaku bagi setiap orang dan pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.
• Berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik darat, laut, maupun
udara serta kepolisian Republik Indonesia.
• Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja
• Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja sesuai yg ditetapkan pemerintah
dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan
kerja.
• Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan
kerja sesuai
• dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. Pasal 165
• Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja.
• Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempat kerja yang sehat dan menaati
peraturan yang
• berlaku di tempat kerja.
• Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai pada perusahaan/instansi, hasil pemeriksaan
kesehatan
• secara fisik dan mental digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
• dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 166
• Majikan atau pengusaha wajib menjamin kesehatan pekerja melalui upaya pencegahan,
peningkatan, pengobatan dan pemulihan serta wajib menanggung seluruh biaya pemeliharaan
kesehatan pekerja.
• Majikan atau pengusaha menanggung biaya atas gangguan kesehatan akibat kerja yang diderita
oleh pekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
• Pemerintah memberikan dorongan dan bantuan untuk perlindungan pekerja sebagaimana
dimaksud pada
• ayat (1) dan ayat (2).
13. PERATURAN 3 MENTERI TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN ASI DI TEMPAT KERJA ( MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN MENTERI
KESEHATAN)
• Tujuan :
Memberi kesempatan ada buruh/pekerja perempuan untuk memberikan/ memerah
ASI selama waktu kerja dan menyimpan ASI Perah selama bekerja untuk diberikan
kepada anaknya
Memenuhi hak buruh.pekerja perempuan untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan
Anak
Memenuhi Hak anak untuk mendapatkan SI sebagai peningkatan Gizi dan
kekebalan anak
Meningkatkan kualitas generasi mendatang sejak Dini
14. PROGRAM GP2SP
PEMENUHAN KECUKUPAN GIZI PEKERJA PEREMPUANG
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA PEREMPUAN
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI PEKERJA PEREMPUAN
PENINGKATAN PEMBERIAN ASI SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT
KERJA
D I T K E S J A O R , M A R E T 2 0 1 7 14
15. SASARAN
15
Ibu Hamil Bu Sui
Usia
produktif
SASARAN LANGSUNG SASARAN TIDAK LANGSUNG
PEKERJA PEREMPUAN
PENGUSAHA/PENGELOLA/URUS
PERUSAHAAN/TEMPAT KERJA
PENGGERAK GP2SP :
PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI,
KAB /KOTA.
APINDO
KSPSI SERTA ORG KETENAGA
KERJAAN LAINNYA
PT ASKES
PT. JAMSOSTEK
STEKHOLDER TERKAIT
16. KEBIJAKAN
1. Mewujudkan komitmen antar instansi terkait & semua pemangku
kepentingan dalam pelaksanaan GP2SP
2. Mendorong pengusaha untuk melaksanakan GP2SP dalam upaya
meningkatkan kesehatan pekerja perempuan agar sehat dan
produktif
3. Meningkatkan peran pemerintah daerah dalam pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan GP2SP
4. Meningkatkan pemberdayaan pekerja untuk berperan aktif dalam
GP2SP
17. STRATEGI
• Meningkatkan Advokasi dan sosialisasi GP2SP secara berjenjang
dengan melibatkan pemangku kepentingan secara terpadu
• Mengembangkan media Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) melalui
media cetak dan elektronik
• Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta pengusaha dalam
melaksanakan GP2SP di lingkungan perusahaan melalui dukungan
sumberdaya
• Meningkatkan pemantauan dan evaluasi melalui keterpaduan dengan
pihak terkait
18. Tim GP2SP perlu dibentuk
menggalang kesepakatan terlaksananya
GP2SP.
Lintas sektor perlu dilibatkan dari
Pusat, Prop, Kab.
Dilaksanakan scr terpadu, terintegrasi,
bertahab dab berkesinambungan
Tim terdiri dari unsur pemerintah,
Apindo, PT. jamsostek, BPJS, Swrikat
pekerja,
Dapatdikembangkan sesuai daerah
masing masing
Pelaksanaan GP2SP di perusahaan
diserahkan pada Divisi yang
menangani Kesehatan dan
Keselamatan Kerja atau P2K3 dan
klinik perusahaan atau HRD yang
menangani Kesehatan Kerja/
PENGORGANISASIAN
PEMANGKU KEPENTINGAN ORGANISASI DI PERUSAHAAN
19. GP2SP
Pengadaan Ruang ASI yang standar
Kesempatan utk memerah ASI
Ada Motivator
Konselor ASI
KIE tentang ASI
Pemeriksaan kesehatan berkala sebelum hamil
Pemeriksaan kehamilan 4 x selama hamil
Melahirkan di Fasyankes
Menyusui sehat dan ASI Ekslusif
Konseling KB
Kelas ibu hamil
PHBS
Deteksi Penyakit TB – IMS,
HIV/AIDS, Malaria
Deteksi faktor risiko PTM
Pencegahan dan Pengendalian faktor pajanan
risiko
Penggunaan APD
Penyesuaian jenis kerja bagi ibu hamil dan
menyusui
KIE tentang pajanan risiko pada pekerja
perempuan
Pemeriksaan Anemia
Pemberian tablet tambah darah selama
menstruasi dan kehamilan
Kecukupan gizi selama bekerja
Kantin Sehat
20. Melakukan Advokasi dan Sosialisasi
Kegiatan GP2SP
Mengkoordinir Kegiatan GP2SP
Melakukan TOT bagi petugas Prop dan
Kab/Kota ttg kegiatan GP2SP
Menyediakan , menyebarluaskan bahan
bahan pendukung kegiatan GP2SP
Melakukan pelatihan bagi petugas
kesehatan perusahaan ttg GP2SP
Melakukan pembinaan, pemantauan dan
evaluasi keg. GP2SP
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KEMENTERIAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROV
• Melakukam Advokasi dan Sosialisasi Kegiatan
GP2SP
• Mengkoordinis kegiatan GP2SP
• Menyediakan menyebarluaskan bahan bahan
pendukung kegiatan GP2SP
• Melakukan pembinaan , pemantauan dan
evaluasi GP2SP
21. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KEMENTERIAN DLAM NEGERI
Menyusun dan menyebarluaskan
Surat Edaran /aspek legalitas menteri
Dalam negeri dalam pelaksanaan
GP2SP di Provins dan Kab/Kota
Mengkoordinir SKPD/OPD dalam
mendorong dan melaksanakan
program GP2SP
Melakukan Advokasi dan sosialisasi
program GP2SP kepada
pemerintahan Daerah.
• Menyusun dan menyebarluaskan
Surat edaran/aspek legalitas
pelaksanaan GP2SP di Provinsi (
SK Tim )
• Mendorong SKPD/OPD dalam
mendorong dan melaksanakan
program GP2SP
• Melakukan advokasi
danSosialisasi program GP2SP
pada pemerintah Daerah
SETDA. BIRO KESRA
22. Mendorong pengusaha/pengurus,
serikat pelerja/ serikat buruh
mengintegrasikan program GP2SP
dalam peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama dengan
mengacu pada ketentuan perundang
undangan ketenaga kerjaan
Memfasilitasi Program GP2SP di
tempat kerja
Melakukan pembinaan dan
Pengawasan pelaksanaan program
GP2SP sebagai bagian dari pembinaan
pengawasan ketenaga kerjaan.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KEMENTERIAN TENAGA KERJA
DAN TRANSMIGRASI
Mendorong pengusaha/pengurus,
serikat pelerja/ serikat buruh
mengintegrasikan program GP2SP
dalam peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama dengan
mengacu pada ketentuan perundang
undangan ketenaga kerjaan
Memfasilitasi Program GP2SP di tempat
kerja
Melakukan pembinaan dan Pengawasan
pelaksanaan program GP2SP sebagai
bagian dari pembinaan pengawasan
ketenaga kerjaan.
DINAS TENAGA KERJA
DAN TRANSMIGRASI
23. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
ANAK
Melakukan advokasi dan sosialisasi
kepada sektor terkait, pemerintah
daerah dan lembaga masyarakat ttg
program GP2SP
Menyususn Media KIE TTg GP2SP
Memfasilitasi terbentuknya sarana
program GP2SP
BP3AKB
Melakukan advokasi dan
sosialisasi kepada sektor terkait,
pemerintah daerah dan lembaga
masyarakat ttg program GP2SP
Menyususn Media KIE TTg
GP2SP
Memfasilitasi terbentuknya
sarana program GP2SP
24. 5. BPJS KETENAGAKERJAAN, BPJS KESEHATAN DAN ATAU ASURANSI LAIN
Menyediakan suplemen gizi, obat-obatan dan peralatan konseling untuk pelaksanaan
kegiatan GP2SP
Memberikan pelayanan kesehatan bagi pekerja perempuan yang meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Pemeriksaan kehamilan/ANC
c. KB
d. Jaminan persalinan di fasilitas kesehatan
e. Post Natal Care
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
25. 6. APINDO
Mendorong dan memotivasi pengusaha dalam pelaksanaan program GP2SP
Membantu memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan program GP2SP
Mensosialisasikan program GP2SP bersama tim terkait kepada pengusaha
Bersama dengan serikat pekerja/serikat buruh membuat PKB untuk melaksanakan program
GP2SP
Mendukung pelaksanaan pemberian penghargaan bagi perusahaan yang telah berhasil
melaksanakan program GP2SP
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
26. 7. SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH
Bersama tim mensosialisasikan program GP2SP kepada pekerja/buruh dan serikat
pekerja/serikat buruh
Bersama pengusaha membuat PKB untuk melaksanakan kegiatan GP2SP
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
27. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
8. PEMERINTAH PROVINSI
Melakukan TOT bagi petugas Kab/kota tentang kegiatan GP2SP
Penyediaan dan penyerluasan data dan informasi
Dukungan sumberdaya untk pelaksanaan GP2SP
Pembinaan dan pengawasan GP2SP
9. PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan kegiatan GP2SP
Menggerakkan dan menyediakan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan GP2SP
Melaksanakan kegiatan GP2SP yang telah disepakati bersama
28. 10. PERUSAHAAN
Komitmen untuk melaksanakan program GP2SP
Malakukan sosialisasi program GP2SP kepada pekerja/buruh
Menyediakan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program GP2SP
Membina dan mendorong mitra kerja di lingkungannya, agar pelaksanaan program Gerakan Pekerja
Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) berjalan dengan baik.
Melaksanakan Program GP2SP
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program GP2SP di perusahaan
Penyampaian laporan secara berkala (6 bulan sekali) hasil pelaksanaan program GP2SP kepada
Tim kabupaten/kota
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
30. Kabupaten/ktota no Nama perusahaan
Kab. semarang 1 PT.Sido Muncul
2 PT. Starlight Garment
3 PT. Sandang Asia Abadi
4 PT. Ungaran Sari Garmen
5 PT. Nesia Pan. Rasifik Knit
6 PT. Apac Inti Corpora
7 PT, Inti Sukses Garmindo
Kota Semarang 1
2
RS. St. Elizabet Semarang
RS. Roemani Muhamadyah Semarang
3 PT. Indofood CBP Sukses Makmur
PENGHARGAAN
MITRA BHAKTI
HUSADA 2010-
2018
31. Kabupaten/ktota no Nama perusahaan
Kota Salatiga 1 PT.Damateks
2 PT. Unza Vitalis
Kab. Karanganyar 1 PT. Senag Kharisma Tekstile
2 PT. Mundu Makmur Lestari
Kota Surakarta 1 PS. PKO. Muhamadyah Surakarta
2 PT. Iskandar Indah Tekstile
3 RS. Kasih Ibu
Kab. Kendal 1 PT. MAS Sumbiri
Kab. Purbalingga 1 PT. Sung Shin Intenational
PENGHARGAAN
MITRA BHAKTI
HUSADA 2010-
2018
32. Kabupaten/ktota no Nama perusahaan
Kab. Sukoharjo 1 PT.Dan Liris
2 PT. Gujati
3 PT. Sriteks
4 PT. Citra Busana Semesta I
Kab. Klaten 1 PT. Dugapat Mas
PENGHARGAAN
MITRA BHAKTI
HUSADA 2010-
2018
33. TEMPAT KERJA BINAAN
NO KAB/KOTA TEMPAT
KERJA
BINAAN
1 Kab Semarang 34
2 Salatiga 5
3 Karanganyar 13
4 Surakarta 12
5 Sukoharjo 16
6 Purbalingga 14
7 Jepara 6
8 Kota
Pekalongan
7
9 Temanggung 11
NO KAB/KOTA TEMPAT
KERJA
BINAAN
10 Kudus 7
11 Wonosobo 4
12 Blora 8
13 Pekalongan 5
14 Klaten 15
15 Kendal 20
16 Kota Semarang 17
17 Brebes 15
18 Magelang 2
BINAAN PROVINSI JAWA TENGAH S/D TAHUN 2018 TEMPAT KERJA
35. IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM
Pengendalian Penyakit
Menular dan Penyakit
Tidak Menular
1. Deteksi dini penyakit
menular (Tb, HIV, IMS,
dll)
2. Deteksi dini risiko PTM
⁻ PTM akibat kerja
⁻ PTM non okupasi
3. PHBS
Perusahaan dengan jumlah
pekerja perempuan > 100
KERJASAMA
Promkes
Disnaker
Integrasi dengan PM
1. Program TB di tempat kerja
2. Program HIV di tempat kerja
PTM
PM
Pemda PP dan PA
Asosiasi pengusaha
Serikat Pekerja
LINTAS PROGRAM
LINTAS SEKTOR
Integrasi dengan PROMKES
1. PHBS di tempat kerja
Kesling
44. IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM
Pengendalian
Lingkungan Kerja
1. Pencegahan dan
Pengendalian faktor
risiko pajanan
2. Penggunaan APD
3. Penyesuaian jenis kerja
bagi ibu hamil dan
menyusui
4. KIE tentang pajanan
risiko pada pekerja
perempuan
Perusahaan dengan jumlah
pekerja perempuan > 100
KERJASAMA
Promkes
Disnaker
PTM
PM
Pemda PP dan PA
Asosiasi pengusaha
Serikat Pekerja
LINTAS PROGRAM
LINTAS SEKTOR
Kesling
48. IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM
GIZI KERJA
1. Pemeriksaan Anemia
2. Pemberian tablet
tambah darah selama
menstruasi dan
kehamilan
3. Kecukupan gizi selama
bekerja
4. Kantin Sehat
Perusahaan dengan jumlah
pekerja perempuan > 100
KERJASAMA
Promkes
Disnaker
PTM
PM
Pemda PP dan PA
Asosiasi pengusaha
Serikat Pekerja
LINTAS PROGRAM
LINTAS SEKTOR
Kesling
52. • Kantin juga memberikan
informasi kesehatan
khususnya dalam upaya
pemenuhan dan
peningkatan status gizi ibu
hamil dengan menyediakan
daftar menu sehat untuk
ibu hamil.
PENINGKATAN GIZI PEKERJA
54. IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM
KESEHATAN
REPRODUKSI
1. Pemeriksaan kesehatan
berkala sebelum hamil
2. Pemeriksaan kehamilan
4 x selama hamil
3. Melahirkan di
Fasyankes
4. Pengelolaan ASI di
tempat kerja
5. Pelayanan & Konseling
KB
Perusahaan dengan jumlah
pekerja perempuan > 100
KERJASAMA
Promkes
Disnaker
PTM
PM
Pemda PP dan PA
BKKBN
Asosiasi pengusaha
LINTAS PROGRAM
LINTAS SEKTOR
Kesling
Serikat Pekerja
62. IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM
PENGELOLAAN ASI DI
TEMPAT KERJA
1. Pengadaan Ruang ASI
yang standar
2. Kesempatan utk
memerah ASI
3. Ada Motivator
& Konselor ASI
4. KIE tentang ASI
Perusahaan dengan jumlah
pekerja perempuan > 100
KERJASAMA
Promkes
Disnaker
PTM
PM
Pemda PP dan PA
BKKBN
Asosiasi pengusaha
LINTAS PROGRAM
LINTAS SEKTOR
Kesling
Serikat Pekerja
63. PELATIHAN MOTIVATOR ASI OLEH DINKES
KAB. KENDAL
Pelatihan Motivator ASI
Mendapat Juara II Praktek Motivasi
Busui
74. USULAN : Grading Perusahaan yang melaksanakan GP2SP
No Kriteria GP2SP / Tingkatan Basic Level
Pre - Intermediate
Level
Intermediate Level Advance Level
1 Memiliki ruang ASI yang berfungsi dan dimanfaatkan
Memenuhi
minimal
1 - 3 kriteria
Memenuhi
minimal
4 - 6 kriteria
Memenuhi
minimal
6 - 9 kriteria
Memenuhi semua
kriteria
2 Memberikan Cuti Melahirkan sesuai dengan peraturan (1,5
bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan)
3 Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan atau
puskesmas minimal setiap 3 bulan
4 Memberikan Tablet Tambah Darah
5 Melakukan kegiatan kelas Ibu Hamil secara berkala
6 Memberikan edukasi kesehatan secara berkala minimal setiap
bulan
7 Memberikan perlakukan khusus kepada ibu hamil
8 Memberikan fasilitas atau akses atau kesempatan untuk ber
KB
9 Kegiatan Inovasi yang berdampak
10 Memiliki Serikat Pekerja
75. PENUTUP
• Pekerja perempuan di Indonesia mempunyai berbagai permasalahan
termasuk permasalahan kesehatan yang perlu mendapat perhatian.
• GP2SP merupakan suatu upaya peningkatan kesehatan dan produktifitas
bagi pekerja perempuan di Indonesia.
• Perlu dukungan pemerintah dan perusahaan dalam pelaksanaan GP2SP
agar pekerja perempuan tetap sehat dan produktif.
Editor's Notes
Hasil rapat tanggal 10 Juni 2016
Outline eselon 2
Latar belakang
Arah kebijakan kesehatan
Indikator yang ingin dicapai
Tahapan kegiatan pencapaian indikator setiap jenjang
Input – Proses – Output
Menu dan Alokasi Pagu Indikatif
Saudara – Saudara yang saya cintai
Namun bila kita melihat berbagai data kesehatan perempuan masih banyak yang harus kita benahi bersama. Mulai dari tingginya masalah Gizi seperti anemia pada perempuan usia subur dan ibu hamil, kurang Energi Kronis, masalah penyakit tidak menular seperti Obesitas, hipertensi, hingga kanker serviks dan kanker payudara yang tentunya dapat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu, anak, keluarga yang akan berdampak pada kecerdasan generasi penerus dan produktifitas serta daya saing bangsa
Di Indonesia Program GP2S dicanangakan oleh Wakil Presiden pada tahun 1992 yang ditujukan untuk penanggulangan anemia pada pekerja.
Pada perkembangannya tahun 2012, adanya pengembangan program yang melibatkan 5 Kementerian yang dituangkan dalam MOU serta melibatka APINDO san SPSI. Dengan keterlibatan banyak stake holder maka program berjalan dengan lebih baik.
Peran Dagdri senagai koordinatoar kabuaten kota menjadi fakto yang enting peran dari berbagai ls terkait seperti najer sebagai inspector, kemenkes dan Meneg pp sebagi oembina dan oembuat kebijaka