Tugas utama layanan kesehatan kerja selama pandemi Covid-19 adalah mencegah penularan virus di tempat kerja dengan melakukan assessment risiko, manajemen risiko, dan administrasi protokol kesehatan baru seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan menyediakan alat pelindung diri. Layanan kesehatan kerja juga memantau pekerja risiko tinggi dan merespons dengan cepat bila ditemukan kasus terkonfirmasi.
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptxyuni117971
Jumlah tenaga kerja di seluruh penjuru dunia meningkatsecara global. Menurut Organisasi Perburuhan Dunia/International Labour Organisation (ILO) saat initerdapat sekitar 2,6 milyar angkatan kerja (ILO,2005).Peningkatan jumlah tenaga kerja terjadi sebagai akibatmeningkatnya jumlah penduduk di dunia dankebutuhan pekerjaan yang layak bagi masyarakat.Indonesia sebagai salah satu negara yang sedangberkembang juga mengalami peningkatan jumlahtenaga kerja yang signifikan. Berdasarkan data dariBiro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2005, terdapat101,5 juta pekerja, dengan jumlah perusahaan atauinstitusi kerja berjumlah 120.000.Pekerja merupakan salah satu kelompok dalammasyarakat yang berisiko mengalami berbagai masalahkesehatan. Menurut ILO (2005), terdapat lebih dari2 juta kasus kematian tiap tahunnya karena kecelakaandan penyakit akibat kerja (PAK) yang fatal. DiIndonesia, angka kesakitan pekerja pada tahun 2005adalah 92.783. Angka kecelakaan pekerja pada tahunyang sama adalah 8904. Sedangkan angka kematianpekerja adalah 1699 (Jamsostek, 2005).Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dankeselamatan, pekerja mendapatkan perhatian dariseluruh dunia dengan diprioritaskannya occupationalhealth/ kesehatan kerja dalam kebijakan HealthyPeople 2000. Kebijakan yang bersifat global iniditujukan untuk memperbaiki status kesehatan pekerja,
mengurangi faktor risiko di tempat kerja, memperbaikidan meningkatkan pelayanan kesehatan kerja, sertamengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibatkerja (Eigsti, Guire, & Stone, 2002).Keperawatan Komunitas pada AgregatePekerjaPengertian dan Tujuan Keperawatan KesehatanKerjaKeperawatan kesehatan kerja/ occupational healthnursi ng (OHN ) adalah cabang khusus darikeperawatan komunitas yang merupakan aplikasi darikonsep dan frame work dari berbagai disiplin ilmu(keperawatan, kedokteran, kesehatan masyarakat,ilmu sosial dan perilaku, prinsip-prinsip manajemen)yang bertujuan meningkatkan dan memelihara statuskesehatan pekerja serta melindungi pekerja darikecelakaan kerja dan faktor risiko bahaya di tempatkerja (health hazards) dalam konteks lingkungankerja yang sehat dan aman (American Asscociationof Occupational Health Nursing/ AAOHN dalamNies & Swansons, 2002; Stanhope & Lancaster,2004).Pekerja Sebagai AggregatesBekerja atau menjadi seorang pekerja adalah salahsatu tugas perkembangan manusia dewasa (Duval &Miller, 2000, dalam Friedman, 2003). Bekerja adalahtuntutan peran sosial dalam kehidupan manusia yangharus dilaksanakan oleh semua orang, sehingga ketikamemasuki usia dewasa, semua individu melaksanakanperan sebagai pekerja (Rogers, 1994, dalam Stanhope& Lancaster, 2004). Rogers juga menyebutkan bahwaaktifitas kerja adalah sumber produktifitas dan saranamengembangkan serta mengekspresikan diri. Artipekerjaan menjadi sangat penting tidak hanya bagiindividu tetapi mempengaruhi integritas sosial danekonomi keluarga pekerja.Populasi pekerja adala
Bagaimanakah perkhidmatan pergigian pasca pandemik Covid-19 di Malaysia?
Slides presentation ini adalah sebahagian daripada bahan promosi yang disampaikan kepada masyakarat umum di Kampar sepanjang jerayawara sempena Minggu Promosi Kesihatan Pergigian 2020 pada bulan Ogos yang lalu.
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptxyuni117971
Jumlah tenaga kerja di seluruh penjuru dunia meningkatsecara global. Menurut Organisasi Perburuhan Dunia/International Labour Organisation (ILO) saat initerdapat sekitar 2,6 milyar angkatan kerja (ILO,2005).Peningkatan jumlah tenaga kerja terjadi sebagai akibatmeningkatnya jumlah penduduk di dunia dankebutuhan pekerjaan yang layak bagi masyarakat.Indonesia sebagai salah satu negara yang sedangberkembang juga mengalami peningkatan jumlahtenaga kerja yang signifikan. Berdasarkan data dariBiro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2005, terdapat101,5 juta pekerja, dengan jumlah perusahaan atauinstitusi kerja berjumlah 120.000.Pekerja merupakan salah satu kelompok dalammasyarakat yang berisiko mengalami berbagai masalahkesehatan. Menurut ILO (2005), terdapat lebih dari2 juta kasus kematian tiap tahunnya karena kecelakaandan penyakit akibat kerja (PAK) yang fatal. DiIndonesia, angka kesakitan pekerja pada tahun 2005adalah 92.783. Angka kecelakaan pekerja pada tahunyang sama adalah 8904. Sedangkan angka kematianpekerja adalah 1699 (Jamsostek, 2005).Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dankeselamatan, pekerja mendapatkan perhatian dariseluruh dunia dengan diprioritaskannya occupationalhealth/ kesehatan kerja dalam kebijakan HealthyPeople 2000. Kebijakan yang bersifat global iniditujukan untuk memperbaiki status kesehatan pekerja,
mengurangi faktor risiko di tempat kerja, memperbaikidan meningkatkan pelayanan kesehatan kerja, sertamengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibatkerja (Eigsti, Guire, & Stone, 2002).Keperawatan Komunitas pada AgregatePekerjaPengertian dan Tujuan Keperawatan KesehatanKerjaKeperawatan kesehatan kerja/ occupational healthnursi ng (OHN ) adalah cabang khusus darikeperawatan komunitas yang merupakan aplikasi darikonsep dan frame work dari berbagai disiplin ilmu(keperawatan, kedokteran, kesehatan masyarakat,ilmu sosial dan perilaku, prinsip-prinsip manajemen)yang bertujuan meningkatkan dan memelihara statuskesehatan pekerja serta melindungi pekerja darikecelakaan kerja dan faktor risiko bahaya di tempatkerja (health hazards) dalam konteks lingkungankerja yang sehat dan aman (American Asscociationof Occupational Health Nursing/ AAOHN dalamNies & Swansons, 2002; Stanhope & Lancaster,2004).Pekerja Sebagai AggregatesBekerja atau menjadi seorang pekerja adalah salahsatu tugas perkembangan manusia dewasa (Duval &Miller, 2000, dalam Friedman, 2003). Bekerja adalahtuntutan peran sosial dalam kehidupan manusia yangharus dilaksanakan oleh semua orang, sehingga ketikamemasuki usia dewasa, semua individu melaksanakanperan sebagai pekerja (Rogers, 1994, dalam Stanhope& Lancaster, 2004). Rogers juga menyebutkan bahwaaktifitas kerja adalah sumber produktifitas dan saranamengembangkan serta mengekspresikan diri. Artipekerjaan menjadi sangat penting tidak hanya bagiindividu tetapi mempengaruhi integritas sosial danekonomi keluarga pekerja.Populasi pekerja adala
Bagaimanakah perkhidmatan pergigian pasca pandemik Covid-19 di Malaysia?
Slides presentation ini adalah sebahagian daripada bahan promosi yang disampaikan kepada masyakarat umum di Kampar sepanjang jerayawara sempena Minggu Promosi Kesihatan Pergigian 2020 pada bulan Ogos yang lalu.
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Tujuan
Pelayanan Kesehatan
Melindungi tenaga kerja terhadap setiap
gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja
Perlindungan terhadap tenaga kerja
agar tidak sakit (PAK dan bukan PAK) atau
meninggal akibat lingkungan tempat kerja
Tempat kerja sehat, cara kerja sehat,
pekerja sehat
3. 12 Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja (Permenaker no. 3 tahun 1982)
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus.
b. Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja.
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja.
d. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitair.
e. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja.
f. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja.
g. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
h. Pendidikan Kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan.
i. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja,
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
makanan di tempat kerja.
j. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
k. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan
tertentu dalam kesehatannya.
l. Memberikan laporan berkala tentang Pelayanan Kesehatan Kerja kepada
pengurus.
5. Kenali Musuh Kita
Identifikasi spesifik hazard corona virus
• Hazard biologi berupa virus,
informasi dari berbagai media
Yang telah diketahui:
• Dapat menyebabkan kematian
• Cara penularan yang mudah dan
cepat
6. Penanganan
Penyakit Infeksi di Tempat
Kerja
• Risk assessment: kenali mata rantai penularan
Covid 19
• Risk management: Lawan
• Bagaimana mencegah pekerja tidak
tertular
• Bagaimana mengendalikan virus agar tidak
berkembang di tempat kerja
• Bila sudah terkena bagaimana
menanganinya
Putuskan mata rantai penularan
9. Risk assessment
Antisipasi dan rekognisi
Identifikasi lingkungan kerja
• Area kerja: terbuka/ tertutup,
jumlah pekerja dalam satu
ruangan
• Alat material yang dipakai
bersama dan atau yang sering
dipegang secara umum
10. Risk assessment
Antisipasi dan rekognisi
Identifikasi personel yang perlu dipantau
• Personel yang terlibat (HEG’s)
berdasarkan job title/ job
description atau task analysis:
pekerja yang banyak berhubungan
dengan orang banyak, di fasilitas
kesehatan
• Hasil surveilans kesehatan, pekerja
yang berisiko tertular dan
mengakibatkan sakit dengan gejala:
usia, dengan kormobid
• Personal dengan perilaku tertentu:
perokok
This Photo by Unknown
Author is licensed under CC
BY-ND
13. Risk Management (new normal)
penanganan Covid 19
Prinsip: cegah kontak (OTG, ODP)
Eliminasi:
Work From Home untuk pekerja:
demam, flu, high risk employee,
memantau secara aktif pekerja
yang diduga ODP, OTG
Gunakan data: hasil mcu,
skrining di tempat kerja
14. Risk Management (new normal)
penanganan Covid 19 Prinsip cegah kontak
(OTG, ODP)
- Kendaraan antar jemput kerja: duduk berjarak diberi tanda,
memakai masker
- Pekerja yang menangani orang banyak memakai pembatas
- Di tempat kerja: cek suhu, menyediakan tempat cuci tangan di
tempat strategis, rekayasa tempat kerja berjarak, tidak
berhadapan langsung
- Tempat umum (kantin, musholla): membuat partisi
- Alat kerja, permukaan benda yang dipakai bersama dibersihkan
berkala dengan desinfektan, mengganti system key finger
Rekayasa Lingkungan kerja:
15. Risk Management
penanganan Covid 19
Prinsip: cegah kontak (OTG, ODP)
Administrasi
• Membuat SOP terkait pencegahan penularan
covid19
• promosi kesehatan cegah kontak (tertular dan
atau menularkan)
• Promosi pola kerja sehat sesuai SOP, cukup
tidur, cegah kelelahan, pakai masker
• Promosi pola hidup sehat, tingkatkan imun,
makanan bergizi, olahraga agar tetap bugar,
cuci tangan, jaga jarak dimanapun berada,
tidak bersalaman, hindari pemakaian alat
bersama, tidak memegang aea wajah
sebelum cuci tangan, segera mandi saat
sampai di rumah, PHBS
• Etika batuk dan bersin, sering cuci tangan,
bersihkan alat pribadi dengan desinfektan
16. Risk Management
penanganan Covid 19 Administrasi
Prinsip: cegah kontak (OTG, ODP)
• Membuat poster/ banner atau dengan media
elektronik tentang pencegahan penularan
covid19 di tempat kerja
• Membatasi penerimaan tamu, berkumpul ,
jaga jarak, pembatasan jumlah pengunjung
• Memanfaatka telemedicine untuk konsultasi
Kesehatandan layanan kesehatan
• WFH bergantian
17. Risk Management
penanganan Covid 19
Prinsip: cegah kontak (OTG, ODP)
Alat Pelindung Diri:
Menyediakan masker untuk
mencegah penularan covid
19 sesuai dengan jenis
pekerjaan
18. Syarat new normal
• Transmisi virus terkendali
• Pengurangan pembatasan bertahap dan
evaluasi
• Sistem Kesehatan komprehensif
(mendeteksi, menguji, mengisolasi,
menangani kasus, melacak kontak)
• Risiko penularan diminimalkan
• Langkah pencegahan di tempat kerja telah
diterapkan
• Adanya Pendidikan, pelibatan dan
pemberdayaan masyarakat untuk hidup new
normal
• Langkah transisis new normal harus
dipantau
19. Layanan Kesehatan kerja
new normal
• Memanfaatkan telemedicine untuk konsultasi
Kesehatan
• Melakukan triase pasien yang dating ke klinik
perusahaan
• Memantau pekerja risiko tinggi secara berkala
• Melakukan rapid test antibody atau PCR terutama
kepada pekerja yang diduga terpajan cov2
• Menindaklanjuti segera pekerja yang diduga ODP,
OTG (isolasi mandiri atau isolasi di fasilitas
Kesehatan)
• Pencatatan dan pelaporan
20. Emergency Response
• Menentukan rumahsakit rujukan
untuk pekerja yang positif Covid19,
mengetahui hotline
• Pekerja dengan suhu tinggi dan
gejala seperti flu tanpa penyebab
lain dipulangkan atau dirujuk ke
rumahsakit
• Melakukan tracing bila ditemukan
kasus Covid19
• Melaporkan kasus covid19
21. referensi
• Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, Kembali Kerja Kondisi
Normal yang Baru, 2020
• ILO, Risalah kebijakan - kembali aman
bekerja 2020
• Karyum ,Hanafi Basuni, Return To Office
Safely 2020
• KMK No. HK.01.07-MENKES-247-2020,
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19
• KMK No. HK.01.07-MENKES-328-2020,
Panduan Pencegahan Pengendalian COVID-
19 di Perkantoran dan Industri
• Kurniawidjaja LM, Protokol Kesehatan di
Tempat Kerja, Tidak Terpajan Covid
Tetap Berkarya 2020
• SE Menaker M.7.AS.02.02_0001
• SE Menkes, No. HK.02.01-MENKES-335-
2020, Protokol Pencegahan COVID-19
Tempat Kerja Sektor Jasa dan
Perdagangan
• Tim Pakar 2, Paparan Memulai Tatanan
Normal Baru