SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
PENEMPATAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen SDM
Dosen Pengampu: Yayan Andrian, S.Ag.,M.ED.MGMT.
Disusun Oleh:
Fitri Nofiati
143111199
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Dalam sistem pendidikan nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem
tersebut merupakan subsistem yang memiliki sumber daya manusia yang perlu
dikelola secara tepat. Secara nyata mereka adalah para tenaga kependidikan yang
memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi pendidikan
yang pada gilirannya memberikan konstribusi yang signifikan terhadap
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai mutu pendidikan yang
tinggi tujuan harus dirumuskan, kebijakan harus dibuat dan ditetapkan, fasilitas
harus disediakan, keuntungan harus diperoleh, dan setiap pelaksanaan tugas
dimanapun harus dikoordinasikan. Semua kegiatan tersebut akhirnya akan
terpulang kepada sejumlah orang (tenaga kependidikan) yang terlibat. Oleh
karena itu peran mereka sangat menentukan gagal atau berhasilnya pelaksanaan
tugas. Mereka itu haruslah dipersiapkan secara khusus, terpelajar dan terpilih.
Demikian juga hadits Nabi juga menyebutkan tentang penempatan pegawai
sebagaimana tercantum sebagai berikut:
· “Barangsiapa yang bertugas mengatur urusan kaum muslimin, maka
diangkatnya seseorang padahal ia masih melihat orang yang lebih mampu untuk
kepentingan umat Islam dari yang diangkatnya itu, maka dengan begitu sungguh
ia telah khianat kepada Allah dan Rasul-Nya”. “Apabila suatu jabatan diisi oleh
yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”.
Menempatkan seseorang sesuai dengan keahliannya merupakan salah satu
karakteristik profesionalisme Islam. Rasulullah dan para sahabat benar-benar
mengimplementasikan nilai-nilai mulia ini dalam kepemimpinannya. Rasulullah
memilih Mu’adz bin Jabbal menjadi gubernur di Yaman karena
kepemimpinannya yang baik, kecerdasan dan akhlaknya. Beliau memilih Umar
bin Khattab mengatur sedekah karena adil dan tegasnya, memilih Khalid bin
2
Walid menjadi panglima karena kemahirannya berperang, dan memilih Bilal
menjaga Baitulmaal karena amanah.
Jadi dalam penempatan pegawai rosul juga telah memberikan contoh kepada
kita, bahwa dalam menempatkan seseorang dalam suatu pekerjaan harus sesuai
dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya agar semua yang diharapkan
akan tercapai.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tenaga Pendidik dan Kependidikan?
2. Apa Pengertian Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
3. Apa saja Prinsip- prinsip Penempatan SDM?
4. Apa Tujuan Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan?
B. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2. Mengerti Pengertian Penempatan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3. Mengetahui Prinsip- prinsip Penempatan Sumber Daya Manusia
4. Mengetahui Tujuan Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tenaga Pendidik dan kependidikan
Dalam masyarakat, tenaga kependidikan masih dianggap mempunyai
dua arti yaitu guru yang ada dalam masyarakat (informal) seperti guru mengaji,
ustad maupun orang tertua atau disegani dalam masyarakat tersebut. Yang kedua
yaitu tenaga kependidikan formal yaitu guru yang ada dalam sekolah-sekolah.
Namun peran guru disini tidak hanya di sekolah saja tetapi juga di lungkungan
masyarakatnya sehari-hari. Tenaga kependidikan berbeda dengan tenaga personil
(tenaga lembaga pendidikan). Lembaga pendidikan merupakan organisasi
pelaksana pendidikan dan pengelola penyelenggara pendidikan. Tenaga
pendidikan termasuk personil yang ada di dalam lembaga pendidikan, tetapi tidak
semua personil yang ada di dalam lembaga pendidikan dapat disebut tenaga
pendidikan. Tenaga kependidikan adalah tenaga- tenaga (personil) yang
berkecimpung di dalam lembaga atau organisasi pendidikan yang memiliki
wawasan pendidikan (memahami falsafah dan ilmu pendidikan), dan melakukan
kegiatan pelaksanaan pendidikan (mikro atau makro) atau penyelenggaraan
pendidikan. (Hartati Sukirman, 2000: 8).
1. Profesi pendidik dan tenaga kependidikan adalah dua profesi yang saling
berkaitan dalam sebuah sistem pendidikan, sekalipun keduanya memiliki
lingkup yang berbeda. Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya
Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan. Dimana tenaga kependidikan tersebut
memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-uandang yang berlaku,
4
diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan
dan digaji pula menurut aturan yang berlaku (Aminudin, 2016:140).
Hal ini dapat dlihat dari pengertian tenaga pendidik dan kependidikan
yang tertuang dalam pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 ayat (1) dan (2) tentang
Sisdiknas sebagai berikut :
1. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
penembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
2. Tenaga pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa pendidik adalah tenaga
professional yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
tutor, instruktur dan sebutan lainnya sesuai dengan kekhususannya serta secara
langsung berpartisipasi dalam suatu kegiatan pembelajaran pada satuan
pendidikan. Sementara tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan,
walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan.
Orang yang berkualifikasi di dalam tenaga kependidikan adalah kepala
sekolah, wakil-wakil/kepala urusan, staf tata usaha serta staf-staf yang lain. Dalam
sistem pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan memiliki fungsi dan tugas
yang saling menunjang satu sama lain, sehingga dapat disebut bahwa kedua
profesi ini memiliki hubungan symbiosis mutualisme karena masing tidak dapat
berjalan sendiri-sendiri.
5
Untuk itu di lingkungan setiap lembaga Pendidikan diperlukan
kegiatan analisa pekerjaan (Job analysis) untuk menyusun diskripsi pekerjaan (Job
Description) dan klarifikasi kerja (Job Classification) agar pada saat penerimaan
dan penempatan pegawai dapat disesuaikan antara pegawai yang diperlukan
dengan tuntutan jenis dan sifat pekerjaan. Suatu Job Description yang lengkap
dieprlukan dan memuat pula persyaratan mental, kepribadian, fisik termasuk
kesehatan dan syarat- syarat khusus mengenai pendengaran, penglihatan, tinggi
dan berat badan (Hadari Nawawi, 1983:66).
Tenaga kependidikan menurut PP No.38 Tahun 1992, meliputi :
1) Tenaga Kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelolaan satuan
pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang pendidikan,
pusatkawan, laboran, teknisi, sember belajar, dan penguji.
2) Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai
guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebuatan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
3) Pengelolaan Satuan Pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua,
rector, dan satuan pendidikan di luar sekolah.
B. Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Orientation and Placement-Once screening takes place, the appointed
candidates are made familiar to the work units and work environment through the
orientation programmes. place-ment takes place by putting right man on the right
job (JOURNAL OF SCIENTIFIC RESEARCH: Volume 5).
Understanding the factors that contribute to firm heterogeneity,
performance, and competitive advantage is a question that unites multiple
6
disciplinary perspectives. We propose that staffing and train- ing are two such
strategically valuable factors because they shape the nature of human capital
resources. Therefore, our objective in this research was to examine why selective
staffing and internal training contribute to firm profit growth via firm labor
productivity, and how these relationships may differ as a function of the Great
Recession (University of South Carolina: Volume 99)
Placement atau penempatan, yaitu proses penanganan pegawai baru
yang sudah melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberi tahu pada bagian seksi
mana mereka ditempatkan. Penugasan dilakukan sesuai dengan bidang keahlian
dan kebutuhan lembaga. Didalam tahap ini sebenarnya penanganan bukan berarti
sampai menempatkan dan memberi tugas saja, tetapi juga menggunakan pegawai
tersebut sebaik-baiknya, merangsang kegairahan kerja dengan menciptakan
kondisi atau suasana kerja yang baik. Di samping itu juga memberi kesejahteraan
pegawai berupa gaji, insentif, memberi cuti izin, dan pertemuan-pertemuan yang
bersifat kekeluargaan.
Adapun pengertian penempatan menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Marihot T. E. Hariandja (2005 : 156) menyatakan bahwa :
”Penempatan merupakan proses penugasan/ pengisian jabatan atau
penugasan kembali pegawai pada tugas/ jabatan baru atau jabatan yang
berbeda”.
2. Menurut Mathis & Jackson (2006:262) menyatakan bahwa :
“Penempatan adalah menempatkan posisi seseeorang ke posisi pekerjaan
yang tepat, seberapa baik seorang pegawai cocok dengan pekerjaanya akan
mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.
3. Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutp oleh Suwatno (2003:138).
7
“Penempatan pegawai adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur
pelakasana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan,
kecakapan dan keahliaanya”.
Berdasarkan definisi yang yang dikemukakan oleh para ahli tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa penempatan adalah kebijaksanaan sumber daya
manusia untuk menetukan posisisi/ jabatan seseorang. Penetapan atas calon-calon
yang diterima ini dapat diputuskan oleh atasan langsung atau oleh bagian
personalia/kepegawaian. Keputusan ini merupakan akhir dari kegiatan
penyelenggaraan seleksi. Untuk mengantarkan tenaga-tenaga kependidikan
diperlukan kegiatan-kegiatan penempatan, penugasan, dan orientasi.
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk
menempati suatu posisi atau jabatan. Penugasan merupakan tindakan pemberian
tugas tanggung jawab kepada tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuannya,
yaitu kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan dengan mutu yang paling
diharapkan. Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga
kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatan.
Penempatan dan penugasan berkaitan erat dengan pengangkatan
seseorang dalam suatu kedudukan dan jabatan tertentu. Pengangkatan dan
penempatan tenaga kependidikan yang bukan tenaga pendidik pada satuan
pendidikan yang disclenggarakan oleh Pemerintah dilakukan oleh Menteri,
Menteri lain, atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan
memperhatikan keseimbangan antara penempatan dan kebutuhan serta ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi pegawai negeri.
Prinsip dasar pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan
harus adalah kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimilki pegawai tersebut.
Menurut Hadari Nawawi dalam Hartati sukirman (2000: 39) langkah
8
pengorganisasian dalam kegiatan penempatan harus dilakukan dengan
mempertimbangkan minat, bakat, kemampuan dan berat ringannya tugas yang
akan dipikul bagi setiap personil.
Kegagalan dalam pengangkatan dan penampatan tenaga kependidikan akan
menyebabkan berbagai hal seperti tidak tercapainya sasaran program pendidikan, tidak
adanya suasana kerja yang harmonis, pelaksanaan kerja yang tidak efisien, penyimpangan
prosedur kerja, kurang diperhatikannya aturan kerja yang ada, penyalah gunaan tanggung
jawab, dan lain sebagainya.
Agar para personel dapat melaksanakan tugasnya secara tepat guna, mereka
perlu ditata berdasarkan prinsip “The Right Man on The Right Place”, dengan
memperhatikan beberapa hal seperti (Ary Gunawan, 1996:29):
1. Latar belakang pendidikan, Ijazah/keahlian, dan interest kerjannya
2. Pengalaman Kerja (Terutama yang diminati atau telah ditekuni)
3. Kemungkinan pengembangan dan peningkatan kariernya
4. Sikap atau penampilan, sifat dan kepribadiannya
C. PRINSIP – PRINSIP PENEMPATAN PEGAWAI
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan pegawai
menurut Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003 : 13) sebagai berikut :
1. Prinsip kemanusiaan
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang
mempunyai persamaan harga diri, krmauan, keinginan, cita-cita dan
kemampuan harus dihargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak
dianggap mesin.
2. Prinsip demokrasi
9
Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai,
dan saling mengisi dalam melaksanakan kegiatan.
3. Prinsip the right man on the right place
Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap
orang dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap
orang dalam organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian,
pengalan, serta pendidikan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
4. Prinsip equal pay for equal work
Pemberian balas jasa terhadap pegawai baru didasarkan atas hasil prestasi
kerja yang didapat oleh pegawai yang bersangkutan.
5. Prinsip kesatuan arah
Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap pegawai pegawai
yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan
arah, kesatuan pelaksaan tugas, sejalan dengan program dan rencana yang
digariskan.
6. Prinsip kesatuan tujuan
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang
dilaksanakan pegawai pegawai harus difokuskan pada tujuan yang
dicapai.
7. Prinsip kesatuan komando
Pegawai yang bekerja selalu dipengruhi adanya komando yang diberikan
sehingga setiap pegawai pegawai hanya mempunyai satu orang atasan.
8. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja
Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi
dan produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan.
Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kesesuain
tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut (the right man on the
10
right place). Dalam kaitanya dengan pembagian tugas guru, ada beberapa hal yang
harus diingat, antara lain:
1) Bidang keahlian yang dimiliki oleh guru
2) System guru kelas dan system guru bidang studi
3) Formasi, yaitu susunan jatah petugas
4) Beban tugas guru menurut ketentuan yaitu 24 jam
5) Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajarkan mata pelajaran lain
jika masih kekurangan guru
6) Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang pelajaran yang
ditekunioleh guru.
Menurut Hartati Sukirman,dkk (1998:21) Prinsip dasar penempatan
dan penugasan pegawai adalah kesesuain tugas dengan kemampuan yang dimiliki
pegawai tersebut yaitu The Right Man On The Right Place dimana harus
memperhatikan bidang keahlian yang dimiliki leh tenaga kependidikan. Faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam penempatan dan penugasan tenaga
kependidikan yaitu kompetensi, kualifikasi, tingkat pendidikan yang mendukung
pelaksaan tugas dalam jabatannya secara profesional, senioritas dalam
kepangkatan, usia, pendidikan dan pelatihan jabatan (diklat), serta pengalaman.
D. TUJUAN PENEMPATAN
Setiap pekerjaan yang di laksanakan pada dasarnya mempunyai
tujuan. Tujuan berfungsi untuk mengarahkan perilaku, begitu juga dengan
penempatan karyawan, manajer sumber daya manusia, menempatkan seorang
karyawan atau calon karyawan dengan tujuan antara lain agar karyawan
bersangkutan lebih berdaya guna dalam melaksanakan pekerjaan yang di
bebankan, serta untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai dasar
kelancaran tugas.
11
Tujuan diadakan penempatan karyawan adalah untuk menempatkan
karyawan sebagai unsur pelaksanaan pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan
criteria sebagai berikut:
1)Pengetahuan
2)Kemampuan
3)Kecakapan
4)Keahlian
Tujuan penempatan pegawai ini adalah untuk menempatkan orang
yang tepat dan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga
sumber daya manusia yang ada menjadi produktif. Hal ini sesuai dengan pendapat
Memoria (1986), penempatan pegawai mengandung arti pemberian tugas tertentu
kepada pekerja agar ia mempunyai kedudukan yang paling baik dan paling sesuai
dengan didasarkan pada rekruitmen, kualifikasi pegawai dan kebutuhan pribadi.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penempatan dan penugasan berkaitan erat dalam suatu kedudukan dan
jabatan tertentu. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan yang
buklan tenaga pendidik pada suatu pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah dilakukan oleh menteri, menteri lain, atau pimpinan lembaga
pemerintah non departemen dengan memperhatikan keseimbangan antara
penempatan dan kebutiuhan serta ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku bagi pegawai negeri.
Pengelolaan tenaga kependidikan merupakan langkah penting dalam
mewujudkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan efisien. Tenaga-
tenaga handal dalam dunia pendidikan hanya akan diperoleh jika sistem
pendidikan telah memiliki mekanisme yang ideal untuk melakukan
perekrutan, seleksi, penempatan, pembinaan, evaluasi dan pemberhentian
yang tepat. Dengan kata lain sistem pendidikan nasional memerlukan
mekanisme pengelolaan tenaga kependidikan yang searah dengan pencapaian
tujuan pendidikan nasional.
Penempatan tenaga kerja yang tepat akan menghasilkan kualitas
karyawan yang baik, dalam arti bahwa karyawan tersebutakan memenuhi
produktifitas serta kinerja yang tinggi yang tentunya akanmemberikan
keuntungan tersendiri bagi perusahaan karena tujuan-tujuanperusahaan akan
mudah tercapai Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
rekruitmen, seleksi dan ketepatan penempatan merupakan salah satu proses
penting yang salingbehubungan untuk mendapatkan karyawan yang
berkualitas seperti yangdiharapkan oleh perusahaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2016. Manajemen Pendidikan.Yogyakarta: Gerbang Media Aksara
Gunawan, Ary.1996.Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
IJSR - INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC RESEARCH Volume :
5 | Issue : 4 | April 2016 • ISSN No 2277 - 8179 | IF : 3.508 | IC Value : 69.48
Journal of Applied Psychology© 2013 American Psychological Association
2014, Vol. 99, No. 3, 361–389
Martoyo .2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE, Yogyakarta.
Nawawi Hadari.1983. Administrasi Pendidikan.Jakarta: Gunung Agung.
Sukirman, Hartati. 2000. Manajemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta: FIP
UNY.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
Undang- undang pasal 39 UU No. 20 tahun 2003
Peraturan Pemerintah Nomor.38 Tahun 1992
Memoria .1986. Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta
Suwatno.2003.Manajemen Prinsip. Jakarta: Rineka Cipta
14
PENEMPATAN PEGAWAI
Penempatan adalah penetapan tugas (assignment) bagi pegawai baru, atau penugasan
baru (reassignment) bagi pegawai lama.
Penempatan, biasanya merupakan kewenangan dari atasan langsung (Kepala unit
kerja) pegawai ybs, setelah dikonsultasikan dengan manajemen.
Peran dari HR Dept (unit kerja pengelola SDM) adalah memberikan saran kepada
manajemen dan konseling untuk pegawai ybs.
15
Promosi
A promotion occurs when an employee is moved from a job to another position that
is higher in pay, responsibility, and/ or organizational level.
Promotions usually are based on merit (superior performance in the current job) and/
or seniority (length of service).
Transfer
Transfers occurs when an employee is moved from a job to another position that is
relatively equal in pay, responsibility, and/ or organizational level.
Transfer has beneficial to jobholders, since the experience may provide a person with
new skills and a different perspective.
Demosi
16
Demotions occurs when an employee is moved from a job to another position that is
lower in pay, responsibility, and/ or organizational level.
Demotions seldom hold positive outcomes for the individual. Usually associated with
discipline; poor job performance; inappropriate behavior.

More Related Content

What's hot

Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluLaporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluYohanes Sangkang
 
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG I
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG ILAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG I
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG IMAY NURHAYATI
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Rina Rahmawati
 
RUANG KOLABORASI-TOPIK 3, kelompok 5.pptx
RUANG KOLABORASI-TOPIK 3, kelompok 5.pptxRUANG KOLABORASI-TOPIK 3, kelompok 5.pptx
RUANG KOLABORASI-TOPIK 3, kelompok 5.pptxCiciPRahmawati
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docxNurhasanah213373
 
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikPpt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikSriwijaya University
 
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiPendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiAnnisa Ikhsanah
 
Evaluasi Administrasi Pendidikan
Evaluasi Administrasi Pendidikan Evaluasi Administrasi Pendidikan
Evaluasi Administrasi Pendidikan Desi Nur 'Aini
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didikManajemen peserta didik
Manajemen peserta didikUrwatul Wutsqo
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Irman Ramly
 
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesiaPpt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesiaikayunie
 
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAHSTRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAHAnggi F. Jayanti
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Angket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fixAngket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fixAnnissawati Caca
 
Ppt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahPpt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahRirie Nurmala
 

What's hot (20)

Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluLaporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
 
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG I
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG ILAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG I
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI MAGANG I
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
RUANG KOLABORASI-TOPIK 3, kelompok 5.pptx
RUANG KOLABORASI-TOPIK 3, kelompok 5.pptxRUANG KOLABORASI-TOPIK 3, kelompok 5.pptx
RUANG KOLABORASI-TOPIK 3, kelompok 5.pptx
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
 
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam PembelajaranMakalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
 
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikPpt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
 
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiPendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
 
Evaluasi Administrasi Pendidikan
Evaluasi Administrasi Pendidikan Evaluasi Administrasi Pendidikan
Evaluasi Administrasi Pendidikan
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didikManajemen peserta didik
Manajemen peserta didik
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
 
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesiaPpt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
 
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAHSTRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan
 
template aksinyata
template aksinyatatemplate aksinyata
template aksinyata
 
Angket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fixAngket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fix
 
Ppt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahPpt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolah
 

Similar to Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)

PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...RioSeptora2
 
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikanManajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikanAnie01
 
Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Independent
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanIndependent
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginAGUS SETIYONO
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginMbakyu Sarah
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginAGUS SETIYONO
 
Poksi tenaga pendidik dan kependidikan
Poksi tenaga pendidik dan kependidikanPoksi tenaga pendidik dan kependidikan
Poksi tenaga pendidik dan kependidikanMuhammad Aris
 
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerjaPengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerjaLovita Ivan Hidayatullah S. Pd.I
 
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.docx
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.docxPemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.docx
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.docxZukét Printing
 
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.pdf
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.pdfPemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.pdf
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.pdfZukét Printing
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingSiti Purwaningsih
 
Makalah buk tutut
Makalah buk tututMakalah buk tutut
Makalah buk tututAyuPujia
 
Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]okta nurulhida
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPuspawijaya Putra
 
Kriteria kurikulum (program) pendidikan profesi keguruan
Kriteria kurikulum (program) pendidikan profesi keguruanKriteria kurikulum (program) pendidikan profesi keguruan
Kriteria kurikulum (program) pendidikan profesi keguruanAnis Ilahi
 
27 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-2019101527 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-20191015Alfat6
 

Similar to Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati) (20)

Pengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikanPengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikan
 
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
PPT-5-TM-5-PSD-327-MBS-RATNAWATI-SUSANTO-IMPLEMENTASI-MANAGEMEN-PENDIDIK-DAN-...
 
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikanManajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
 
Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
 
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria unginEjournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
Ejournal 1 studi tentang kualitas tenaga pengajar_maria ungin
 
Poksi tenaga pendidik dan kependidikan
Poksi tenaga pendidik dan kependidikanPoksi tenaga pendidik dan kependidikan
Poksi tenaga pendidik dan kependidikan
 
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerjaPengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
Pengembangan sumber daya manusia pendidikan berbasis kinerja
 
Makalah sdm
Makalah sdmMakalah sdm
Makalah sdm
 
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.docx
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.docxPemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.docx
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.docx
 
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.pdf
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.pdfPemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.pdf
Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan.pdf
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffing
 
Makalah buk tutut
Makalah buk tututMakalah buk tutut
Makalah buk tutut
 
Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]Presentation personalia[1]
Presentation personalia[1]
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
 
Autonomi guru
Autonomi guruAutonomi guru
Autonomi guru
 
Kriteria kurikulum (program) pendidikan profesi keguruan
Kriteria kurikulum (program) pendidikan profesi keguruanKriteria kurikulum (program) pendidikan profesi keguruan
Kriteria kurikulum (program) pendidikan profesi keguruan
 
27 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-2019101527 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-20191015
 

More from Fitri Nofiati

Makalah kecemasan bki2
Makalah kecemasan bki2Makalah kecemasan bki2
Makalah kecemasan bki2Fitri Nofiati
 
Presentation kecemasan manusia bki#2
Presentation kecemasan manusia bki#2Presentation kecemasan manusia bki#2
Presentation kecemasan manusia bki#2Fitri Nofiati
 
Fitrinofiati.analisis swot
Fitrinofiati.analisis swotFitrinofiati.analisis swot
Fitrinofiati.analisis swotFitri Nofiati
 
Kapita selekta analisis swot
Kapita selekta analisis swotKapita selekta analisis swot
Kapita selekta analisis swotFitri Nofiati
 
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikanPresentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikanFitri Nofiati
 
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikanPresentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikanFitri Nofiati
 
Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2
Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2
Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2Fitri Nofiati
 
Contoh Presensi upgrading
Contoh Presensi upgrading Contoh Presensi upgrading
Contoh Presensi upgrading Fitri Nofiati
 
Contoh Curiculum vitae pembicara UKMI NURUL `ILMI
Contoh Curiculum vitae pembicara UKMI NURUL `ILMIContoh Curiculum vitae pembicara UKMI NURUL `ILMI
Contoh Curiculum vitae pembicara UKMI NURUL `ILMIFitri Nofiati
 
Rpp akidah akhlak MA x
Rpp akidah akhlak MA x Rpp akidah akhlak MA x
Rpp akidah akhlak MA x Fitri Nofiati
 
Rpp Qur`an Hadist MA x
Rpp Qur`an Hadist MA xRpp Qur`an Hadist MA x
Rpp Qur`an Hadist MA xFitri Nofiati
 
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MAPresentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MAFitri Nofiati
 

More from Fitri Nofiati (15)

Makalah kecemasan bki2
Makalah kecemasan bki2Makalah kecemasan bki2
Makalah kecemasan bki2
 
Presentation kecemasan manusia bki#2
Presentation kecemasan manusia bki#2Presentation kecemasan manusia bki#2
Presentation kecemasan manusia bki#2
 
Fitrinofiati.analisis swot
Fitrinofiati.analisis swotFitrinofiati.analisis swot
Fitrinofiati.analisis swot
 
Kapita selekta ok
Kapita selekta okKapita selekta ok
Kapita selekta ok
 
Kapita selekta analisis swot
Kapita selekta analisis swotKapita selekta analisis swot
Kapita selekta analisis swot
 
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikanPresentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
 
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikanPresentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
Presentation manajemen sdm penempatan tenaga pendidik dan kependidikan
 
Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2
Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2
Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2
 
Contoh Presensi upgrading
Contoh Presensi upgrading Contoh Presensi upgrading
Contoh Presensi upgrading
 
Contoh Curiculum vitae pembicara UKMI NURUL `ILMI
Contoh Curiculum vitae pembicara UKMI NURUL `ILMIContoh Curiculum vitae pembicara UKMI NURUL `ILMI
Contoh Curiculum vitae pembicara UKMI NURUL `ILMI
 
Rpp akidah akhlak MA x
Rpp akidah akhlak MA x Rpp akidah akhlak MA x
Rpp akidah akhlak MA x
 
PPT Akidah Ahlak MA
PPT Akidah Ahlak MAPPT Akidah Ahlak MA
PPT Akidah Ahlak MA
 
Rpp Qur`an Hadist MA x
Rpp Qur`an Hadist MA xRpp Qur`an Hadist MA x
Rpp Qur`an Hadist MA x
 
RPP SKI MA
RPP SKI MARPP SKI MA
RPP SKI MA
 
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MAPresentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)

  • 1. PENEMPATAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen SDM Dosen Pengampu: Yayan Andrian, S.Ag.,M.ED.MGMT. Disusun Oleh: Fitri Nofiati 143111199 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Dalam sistem pendidikan nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem tersebut merupakan subsistem yang memiliki sumber daya manusia yang perlu dikelola secara tepat. Secara nyata mereka adalah para tenaga kependidikan yang memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi pendidikan yang pada gilirannya memberikan konstribusi yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai mutu pendidikan yang tinggi tujuan harus dirumuskan, kebijakan harus dibuat dan ditetapkan, fasilitas harus disediakan, keuntungan harus diperoleh, dan setiap pelaksanaan tugas dimanapun harus dikoordinasikan. Semua kegiatan tersebut akhirnya akan terpulang kepada sejumlah orang (tenaga kependidikan) yang terlibat. Oleh karena itu peran mereka sangat menentukan gagal atau berhasilnya pelaksanaan tugas. Mereka itu haruslah dipersiapkan secara khusus, terpelajar dan terpilih. Demikian juga hadits Nabi juga menyebutkan tentang penempatan pegawai sebagaimana tercantum sebagai berikut: · “Barangsiapa yang bertugas mengatur urusan kaum muslimin, maka diangkatnya seseorang padahal ia masih melihat orang yang lebih mampu untuk kepentingan umat Islam dari yang diangkatnya itu, maka dengan begitu sungguh ia telah khianat kepada Allah dan Rasul-Nya”. “Apabila suatu jabatan diisi oleh yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”. Menempatkan seseorang sesuai dengan keahliannya merupakan salah satu karakteristik profesionalisme Islam. Rasulullah dan para sahabat benar-benar mengimplementasikan nilai-nilai mulia ini dalam kepemimpinannya. Rasulullah memilih Mu’adz bin Jabbal menjadi gubernur di Yaman karena kepemimpinannya yang baik, kecerdasan dan akhlaknya. Beliau memilih Umar bin Khattab mengatur sedekah karena adil dan tegasnya, memilih Khalid bin
  • 3. 2 Walid menjadi panglima karena kemahirannya berperang, dan memilih Bilal menjaga Baitulmaal karena amanah. Jadi dalam penempatan pegawai rosul juga telah memberikan contoh kepada kita, bahwa dalam menempatkan seseorang dalam suatu pekerjaan harus sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya agar semua yang diharapkan akan tercapai. A. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan tenaga Pendidik dan Kependidikan? 2. Apa Pengertian Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan? 3. Apa saja Prinsip- prinsip Penempatan SDM? 4. Apa Tujuan Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan? B. Tujuan 1. Mengetahui Pengertian Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2. Mengerti Pengertian Penempatan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3. Mengetahui Prinsip- prinsip Penempatan Sumber Daya Manusia 4. Mengetahui Tujuan Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
  • 4. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tenaga Pendidik dan kependidikan Dalam masyarakat, tenaga kependidikan masih dianggap mempunyai dua arti yaitu guru yang ada dalam masyarakat (informal) seperti guru mengaji, ustad maupun orang tertua atau disegani dalam masyarakat tersebut. Yang kedua yaitu tenaga kependidikan formal yaitu guru yang ada dalam sekolah-sekolah. Namun peran guru disini tidak hanya di sekolah saja tetapi juga di lungkungan masyarakatnya sehari-hari. Tenaga kependidikan berbeda dengan tenaga personil (tenaga lembaga pendidikan). Lembaga pendidikan merupakan organisasi pelaksana pendidikan dan pengelola penyelenggara pendidikan. Tenaga pendidikan termasuk personil yang ada di dalam lembaga pendidikan, tetapi tidak semua personil yang ada di dalam lembaga pendidikan dapat disebut tenaga pendidikan. Tenaga kependidikan adalah tenaga- tenaga (personil) yang berkecimpung di dalam lembaga atau organisasi pendidikan yang memiliki wawasan pendidikan (memahami falsafah dan ilmu pendidikan), dan melakukan kegiatan pelaksanaan pendidikan (mikro atau makro) atau penyelenggaraan pendidikan. (Hartati Sukirman, 2000: 8). 1. Profesi pendidik dan tenaga kependidikan adalah dua profesi yang saling berkaitan dalam sebuah sistem pendidikan, sekalipun keduanya memiliki lingkup yang berbeda. Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dimana tenaga kependidikan tersebut memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-uandang yang berlaku,
  • 5. 4 diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang berlaku (Aminudin, 2016:140). Hal ini dapat dlihat dari pengertian tenaga pendidik dan kependidikan yang tertuang dalam pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 ayat (1) dan (2) tentang Sisdiknas sebagai berikut : 1. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, penembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. 2. Tenaga pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa pendidik adalah tenaga professional yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur dan sebutan lainnya sesuai dengan kekhususannya serta secara langsung berpartisipasi dalam suatu kegiatan pembelajaran pada satuan pendidikan. Sementara tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan. Orang yang berkualifikasi di dalam tenaga kependidikan adalah kepala sekolah, wakil-wakil/kepala urusan, staf tata usaha serta staf-staf yang lain. Dalam sistem pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan memiliki fungsi dan tugas yang saling menunjang satu sama lain, sehingga dapat disebut bahwa kedua profesi ini memiliki hubungan symbiosis mutualisme karena masing tidak dapat berjalan sendiri-sendiri.
  • 6. 5 Untuk itu di lingkungan setiap lembaga Pendidikan diperlukan kegiatan analisa pekerjaan (Job analysis) untuk menyusun diskripsi pekerjaan (Job Description) dan klarifikasi kerja (Job Classification) agar pada saat penerimaan dan penempatan pegawai dapat disesuaikan antara pegawai yang diperlukan dengan tuntutan jenis dan sifat pekerjaan. Suatu Job Description yang lengkap dieprlukan dan memuat pula persyaratan mental, kepribadian, fisik termasuk kesehatan dan syarat- syarat khusus mengenai pendengaran, penglihatan, tinggi dan berat badan (Hadari Nawawi, 1983:66). Tenaga kependidikan menurut PP No.38 Tahun 1992, meliputi : 1) Tenaga Kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelolaan satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang pendidikan, pusatkawan, laboran, teknisi, sember belajar, dan penguji. 2) Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebuatan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. 3) Pengelolaan Satuan Pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rector, dan satuan pendidikan di luar sekolah. B. Penempatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Orientation and Placement-Once screening takes place, the appointed candidates are made familiar to the work units and work environment through the orientation programmes. place-ment takes place by putting right man on the right job (JOURNAL OF SCIENTIFIC RESEARCH: Volume 5). Understanding the factors that contribute to firm heterogeneity, performance, and competitive advantage is a question that unites multiple
  • 7. 6 disciplinary perspectives. We propose that staffing and train- ing are two such strategically valuable factors because they shape the nature of human capital resources. Therefore, our objective in this research was to examine why selective staffing and internal training contribute to firm profit growth via firm labor productivity, and how these relationships may differ as a function of the Great Recession (University of South Carolina: Volume 99) Placement atau penempatan, yaitu proses penanganan pegawai baru yang sudah melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberi tahu pada bagian seksi mana mereka ditempatkan. Penugasan dilakukan sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan lembaga. Didalam tahap ini sebenarnya penanganan bukan berarti sampai menempatkan dan memberi tugas saja, tetapi juga menggunakan pegawai tersebut sebaik-baiknya, merangsang kegairahan kerja dengan menciptakan kondisi atau suasana kerja yang baik. Di samping itu juga memberi kesejahteraan pegawai berupa gaji, insentif, memberi cuti izin, dan pertemuan-pertemuan yang bersifat kekeluargaan. Adapun pengertian penempatan menurut para ahli antara lain : 1. Menurut Marihot T. E. Hariandja (2005 : 156) menyatakan bahwa : ”Penempatan merupakan proses penugasan/ pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/ jabatan baru atau jabatan yang berbeda”. 2. Menurut Mathis & Jackson (2006:262) menyatakan bahwa : “Penempatan adalah menempatkan posisi seseeorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang pegawai cocok dengan pekerjaanya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan. 3. Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutp oleh Suwatno (2003:138).
  • 8. 7 “Penempatan pegawai adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelakasana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya”. Berdasarkan definisi yang yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penempatan adalah kebijaksanaan sumber daya manusia untuk menetukan posisisi/ jabatan seseorang. Penetapan atas calon-calon yang diterima ini dapat diputuskan oleh atasan langsung atau oleh bagian personalia/kepegawaian. Keputusan ini merupakan akhir dari kegiatan penyelenggaraan seleksi. Untuk mengantarkan tenaga-tenaga kependidikan diperlukan kegiatan-kegiatan penempatan, penugasan, dan orientasi. Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk menempati suatu posisi atau jabatan. Penugasan merupakan tindakan pemberian tugas tanggung jawab kepada tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuannya, yaitu kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan dengan mutu yang paling diharapkan. Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatan. Penempatan dan penugasan berkaitan erat dengan pengangkatan seseorang dalam suatu kedudukan dan jabatan tertentu. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan yang bukan tenaga pendidik pada satuan pendidikan yang disclenggarakan oleh Pemerintah dilakukan oleh Menteri, Menteri lain, atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan memperhatikan keseimbangan antara penempatan dan kebutuhan serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi pegawai negeri. Prinsip dasar pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan harus adalah kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimilki pegawai tersebut. Menurut Hadari Nawawi dalam Hartati sukirman (2000: 39) langkah
  • 9. 8 pengorganisasian dalam kegiatan penempatan harus dilakukan dengan mempertimbangkan minat, bakat, kemampuan dan berat ringannya tugas yang akan dipikul bagi setiap personil. Kegagalan dalam pengangkatan dan penampatan tenaga kependidikan akan menyebabkan berbagai hal seperti tidak tercapainya sasaran program pendidikan, tidak adanya suasana kerja yang harmonis, pelaksanaan kerja yang tidak efisien, penyimpangan prosedur kerja, kurang diperhatikannya aturan kerja yang ada, penyalah gunaan tanggung jawab, dan lain sebagainya. Agar para personel dapat melaksanakan tugasnya secara tepat guna, mereka perlu ditata berdasarkan prinsip “The Right Man on The Right Place”, dengan memperhatikan beberapa hal seperti (Ary Gunawan, 1996:29): 1. Latar belakang pendidikan, Ijazah/keahlian, dan interest kerjannya 2. Pengalaman Kerja (Terutama yang diminati atau telah ditekuni) 3. Kemungkinan pengembangan dan peningkatan kariernya 4. Sikap atau penampilan, sifat dan kepribadiannya C. PRINSIP – PRINSIP PENEMPATAN PEGAWAI Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan pegawai menurut Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003 : 13) sebagai berikut : 1. Prinsip kemanusiaan Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai persamaan harga diri, krmauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus dihargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak dianggap mesin. 2. Prinsip demokrasi
  • 10. 9 Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai, dan saling mengisi dalam melaksanakan kegiatan. 3. Prinsip the right man on the right place Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalan, serta pendidikan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan. 4. Prinsip equal pay for equal work Pemberian balas jasa terhadap pegawai baru didasarkan atas hasil prestasi kerja yang didapat oleh pegawai yang bersangkutan. 5. Prinsip kesatuan arah Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap pegawai pegawai yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan arah, kesatuan pelaksaan tugas, sejalan dengan program dan rencana yang digariskan. 6. Prinsip kesatuan tujuan Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang dilaksanakan pegawai pegawai harus difokuskan pada tujuan yang dicapai. 7. Prinsip kesatuan komando Pegawai yang bekerja selalu dipengruhi adanya komando yang diberikan sehingga setiap pegawai pegawai hanya mempunyai satu orang atasan. 8. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kesesuain tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut (the right man on the
  • 11. 10 right place). Dalam kaitanya dengan pembagian tugas guru, ada beberapa hal yang harus diingat, antara lain: 1) Bidang keahlian yang dimiliki oleh guru 2) System guru kelas dan system guru bidang studi 3) Formasi, yaitu susunan jatah petugas 4) Beban tugas guru menurut ketentuan yaitu 24 jam 5) Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajarkan mata pelajaran lain jika masih kekurangan guru 6) Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang pelajaran yang ditekunioleh guru. Menurut Hartati Sukirman,dkk (1998:21) Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kesesuain tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut yaitu The Right Man On The Right Place dimana harus memperhatikan bidang keahlian yang dimiliki leh tenaga kependidikan. Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam penempatan dan penugasan tenaga kependidikan yaitu kompetensi, kualifikasi, tingkat pendidikan yang mendukung pelaksaan tugas dalam jabatannya secara profesional, senioritas dalam kepangkatan, usia, pendidikan dan pelatihan jabatan (diklat), serta pengalaman. D. TUJUAN PENEMPATAN Setiap pekerjaan yang di laksanakan pada dasarnya mempunyai tujuan. Tujuan berfungsi untuk mengarahkan perilaku, begitu juga dengan penempatan karyawan, manajer sumber daya manusia, menempatkan seorang karyawan atau calon karyawan dengan tujuan antara lain agar karyawan bersangkutan lebih berdaya guna dalam melaksanakan pekerjaan yang di bebankan, serta untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai dasar kelancaran tugas.
  • 12. 11 Tujuan diadakan penempatan karyawan adalah untuk menempatkan karyawan sebagai unsur pelaksanaan pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan criteria sebagai berikut: 1)Pengetahuan 2)Kemampuan 3)Kecakapan 4)Keahlian Tujuan penempatan pegawai ini adalah untuk menempatkan orang yang tepat dan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga sumber daya manusia yang ada menjadi produktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Memoria (1986), penempatan pegawai mengandung arti pemberian tugas tertentu kepada pekerja agar ia mempunyai kedudukan yang paling baik dan paling sesuai dengan didasarkan pada rekruitmen, kualifikasi pegawai dan kebutuhan pribadi.
  • 13. 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penempatan dan penugasan berkaitan erat dalam suatu kedudukan dan jabatan tertentu. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan yang buklan tenaga pendidik pada suatu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dilakukan oleh menteri, menteri lain, atau pimpinan lembaga pemerintah non departemen dengan memperhatikan keseimbangan antara penempatan dan kebutiuhan serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi pegawai negeri. Pengelolaan tenaga kependidikan merupakan langkah penting dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan efisien. Tenaga- tenaga handal dalam dunia pendidikan hanya akan diperoleh jika sistem pendidikan telah memiliki mekanisme yang ideal untuk melakukan perekrutan, seleksi, penempatan, pembinaan, evaluasi dan pemberhentian yang tepat. Dengan kata lain sistem pendidikan nasional memerlukan mekanisme pengelolaan tenaga kependidikan yang searah dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penempatan tenaga kerja yang tepat akan menghasilkan kualitas karyawan yang baik, dalam arti bahwa karyawan tersebutakan memenuhi produktifitas serta kinerja yang tinggi yang tentunya akanmemberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan karena tujuan-tujuanperusahaan akan mudah tercapai Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa rekruitmen, seleksi dan ketepatan penempatan merupakan salah satu proses penting yang salingbehubungan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas seperti yangdiharapkan oleh perusahaan.
  • 14. 13 DAFTAR PUSTAKA Aminudin. 2016. Manajemen Pendidikan.Yogyakarta: Gerbang Media Aksara Gunawan, Ary.1996.Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta IJSR - INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC RESEARCH Volume : 5 | Issue : 4 | April 2016 • ISSN No 2277 - 8179 | IF : 3.508 | IC Value : 69.48 Journal of Applied Psychology© 2013 American Psychological Association 2014, Vol. 99, No. 3, 361–389 Martoyo .2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE, Yogyakarta. Nawawi Hadari.1983. Administrasi Pendidikan.Jakarta: Gunung Agung. Sukirman, Hartati. 2000. Manajemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Undang- undang pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 Peraturan Pemerintah Nomor.38 Tahun 1992 Memoria .1986. Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta Suwatno.2003.Manajemen Prinsip. Jakarta: Rineka Cipta
  • 15. 14 PENEMPATAN PEGAWAI Penempatan adalah penetapan tugas (assignment) bagi pegawai baru, atau penugasan baru (reassignment) bagi pegawai lama. Penempatan, biasanya merupakan kewenangan dari atasan langsung (Kepala unit kerja) pegawai ybs, setelah dikonsultasikan dengan manajemen. Peran dari HR Dept (unit kerja pengelola SDM) adalah memberikan saran kepada manajemen dan konseling untuk pegawai ybs.
  • 16. 15 Promosi A promotion occurs when an employee is moved from a job to another position that is higher in pay, responsibility, and/ or organizational level. Promotions usually are based on merit (superior performance in the current job) and/ or seniority (length of service). Transfer Transfers occurs when an employee is moved from a job to another position that is relatively equal in pay, responsibility, and/ or organizational level. Transfer has beneficial to jobholders, since the experience may provide a person with new skills and a different perspective. Demosi
  • 17. 16 Demotions occurs when an employee is moved from a job to another position that is lower in pay, responsibility, and/ or organizational level. Demotions seldom hold positive outcomes for the individual. Usually associated with discipline; poor job performance; inappropriate behavior.