SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
“PENGELOLAAN KEUANGAN”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen : Dr. Romli
Disusun Oleh:
Dede Riska : 2221130721
Idaraya Martilona : 2221132385
Indah Yuni Astuti : 2221130924
Raudohtul Jannah : 2221131285
Wulan Rahmawati : 2221131832
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG – 2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur allhamdulilah kami panjatkan kepada Allah SWT, yang atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGELOLAAN
KEUANGAN” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bpk. Dr. H. Romli Ardie, M.Pd. selaku Dosen Pengelolaan Pendidikan
yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kelompok kami. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
memiliki kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Serang, 23 Maret 2015
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1..Pengertian Pengelolaan Keuangan .............................................................................4
2.2..Tujuan Pengelolaan Keuangan ..................................................................................8
2.3..Prinsip – Prinsip Pengelolaan Keuangan....................................................................8
2.4..Fungsi Pengelolaan Keuangan ..................................................................................9
2.5..Pengelolaan Keuangan di Sekolah.............................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................21
Pengelolaan Keuangan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengelolaan keuangan merupakan salah satu substansi pengelola sekolah yang
akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang
terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan pengelolaan
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang
saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata laksana
Administrasi, Staf Teknis pendidikan didalamnya ada Kepala Sekolah dan Guru, Komite
sekolah sebagai badan independent yang membantu terlaksananya operasional
pendidikan, dan siswa sebagai peserta didik yang bisa di tempatkan sebagai konsumen
dengan tingkat pelayanan yang harus memadai. Hubungan keempatnya harus sinergis,
karena keberlangsungan operasioal sekolah terbentuknya dari hubungan “simbiosis
mutualis”. Keempat komponen tersebut karena kebutuhan akan pendidikan demikian
tinggi, tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang optimal semata-mata demi
kebutuhan anak didik. Salah satu unsur yang penting dimiliki oleh suatu sekolah agar
menjadi sekolah yang dapat mencetak anak didik yang baik adalah dari segi keuangan.
Pengelolaan keuangan sekolah sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan kegiatan
sekolah.
Adanya keragaman ini bergantung kepada besar kecilnya tiap sekolah, letak
sekolah dan julukan sekolah. Pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung
masyarakatnya masih tergolong rendah, pengelolaan keuangannya pun masih sederhana.
Sedangkan, pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya besar, bahkan
mungkin sangat besar, tentu saja pengelolaan keuangannya cenderung menjadi lebih
rumit.
Kecenderungan ini dilakukan karena sekolah harus mampu menampung berbagai
kegiatan yang semakin banyak dituntut oleh masyarakatnya. Dilatar belakangi oleh
Pengelolaan Keuangan 2
permasalahan tersebut diatas, penulis menyusun sebuah makalah yang membahas tentang
pengelolaan keuangan pendidikan.
Pengelolaan adalah sebuah kata yang besar sekali, yang mencakup pengelolaan
uang, waktu, orang, sumber daya, dan terutama pengelolaan informasi, pengaturan,
penyusunan dan pelaksanaan perancangan yang dibuat dan melibatkan penggemblengan
semua elemen yang ada di sekolah.
Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien.
Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik.
Keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh
uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya. Untuk itu perlu pengelolaan keuangan
yang baik. Di dalam pengelolaan keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas terdiri
dari perencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukan
dalam pelaksanaan program, pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah. pengelolaan
keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ ketatausahaan keuangan yang
meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban dan pelaporan.
Sebagai suatu lembaga pendidikan perlu ditingkatkan dan disesuaikan denagan
kebutuhan dan perkembangan pembangunan disegala bidang baik segi sarana dan
prasarana Pendidikan, fasilitas kerja maupun kesejahtraan yang layak bagi seluruh tenaga
Pendidik. Untuk memenuhi sasaran tersebut sangat diperlukan biaya yang cukup dan
administrasi yang tertib.
Pengelolaan Keuangan 3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengelolaan keuangan?
2. Apa tujuan dari pengelolaan keuangan?
3. Apa saja prinsip pengelolaan keuangan?
4. Bagaimana fungsi pengelolaan keuangan?
5. Bagaimana pengelolaan keuagan yang di laksanakan di sekolah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengelolaan keuangan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pengelolaan keuangan.
3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip pengelolaan keuangan.
4. Untuk mengetahui fungsi dari pengelolaan keuangan.
5. Untuk mengetahui mengelola keuangan di sekolah.
Pengelolaan Keuangan 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Keuangan
Menurut kamus besar Indonesia, Pengelolaan artinya penggunaan sumber daya
secara efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan adalah sumber daya yang diterima yang
akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan keuangan
dimaksudkan sebagai suatu pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Menurut Depdiknas (2000) bahwa pengelolaan keuangan merupakan tindakan
pengurusan dan ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggung jawaban dan pelaporan.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan merupakan potensi yang sangat
menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian pengelolaan
pendidikan. Setiap lembaga pendidikan selalu berhubungan dengan masalah keuangan,
yang berkisar pada: uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), uang kesejahteraan
personel dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan
lembaga pendidikan seperti perbaikan sarana prasarana dan sebagainya.
E. Mulyasa (2002) menjelaskan bahwa tugas pengelolaan keuangan dapat dibagi
kedalam tiga fase, yaitu:
1. Financial Planning
Financial planning merupakan kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang
tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa
menyebabkan efek samping yang merugikan.
2. Implementation
Ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat dan kemungkinan terjadi
penyesuaian jika diperlukan.
3. Evaluation
Merupakan proses evaluasi terhadap pencapaian sasaran.
Pengelolaan Keuangan 5
Secara sederhana pengelolaan dana pendidikan mencakup dua aspek :
1. Dimensi penerimaan atau sumber dana.
2. Dimensi pengeluaran atau alokasi dana.
Dimensi penerimaan antara lain bersumber dari : penerimaan umum pemerintah,
penerimaan khusus pemerintah yang diperlukan bagi pendidikan ,iuran sekolah dan
sumbangan – sumbangan masyarakat.
Sedangkan dimensi pengeluaran meliputi : pengeluaran modal/ kapital atau
anggaran pembangunan (capital outlay /exependiture).
Pengelolaan atas dana pendidikan itu akan menimbulkan manfaat, diantaranya :
a. Memungkinkan penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara efisien artinya dengan
dana tertentu diperoleh hasil / tujuan tertentu
b. Memungkinkan tercapainya kelangsungan hidup lembaga pendidikan sebagai salah
satu tujuan didirikannya lembaga tersebut (terutama bagi lembaga swasta termasuk
kursus – kursus).
c. Dapat mencegah adanya kekeliruan, kebocoran – kebocoran ataupun penyimpangan –
penyimpangan penggunaan dana dari rencana semula.
Berdasarkan hal diatas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam
proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan, serta mengawasi
pelaksanaan penggunaan dana, baik untuk biaya operasional maupun biaya capital,
disertai bukti – bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang
dikeluarkan.
1. Dimensi Penerimaan
Dalam undang – undang sistem pendidikan nasional no. 20 Tahun 2003
ditegaskan bahwa pengadaan dan pendayagunaaan sumber- sumber daya pendidikan
dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan atau keluarga peserta didik.
Adapun diantara dimensi penerimaan meliputi hal – hal :
a. Hasil penerimaan pemerintah umum
Yang termasuk kedalam golongan ini yaitu semua penerimaan pemerintah dari
pajak, pajak pendidikan dari perrusahaan – perusahaan, dan iuran iuran pembangunan
daerah. Pajak pendapatan dan pajak penjualan biasanya didistribusikan untuk biaya
rutin, sedangkan pajak kekayaan disalurkan untuk biaya capital
Pengelolaan Keuangan 6
cara – cara yang tidak konvensional seperti pergerakan sumber – sumber terdapat
pada masyarakat , seperti tenaga, bahan bangunan, dana yang mungkin belum banyak
dimanfaatkan
b. Penerimaan pemerintah khusus untuk pendidikan
Antara lain bantuan atau pinjaman luar negeri seperti bantuan dari badan
internasional (PBB). Pinjaman dari bank dunia/bantuan yang bersumber dari luar
negeri ini mencakup bantuan teknik dan bantuan modal berupa pinjaman dan hibah.
Bantuan luar negeri bagi pendidikan dasar sangat dirasakan penting dalam
pengembangan kurikulum, pengadaan bahan atau sumber belajar, dan
memperkenalkan teknologi baru. Pada pendidikan menengah lebih difokuskan kepada
upaya peningkatan kemampuan professional guru, peningkatan alat – alat pelajaran ,
laboratorium, workshop, dan bahan – bahan pengajaran lainnya.
Sedangkan untuk pendidikan tinggi disamping untuk beasiswa untuk belajar diluar
negeri (biasanya doktor atau program master) juga untuk membantu keuangan, bahan,
bantuan teknik baik dalam rangka membantu mendirikan perguruan tinggi, maupun
fasilitas pendidikan baru.
c. Iuran sekolah
Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan pembinaan pendidikan (SPP)
atau BP3 yaitu bantuan dana yang diterima dari peserta didik atau orang tua siswa
pada setiap bulan yang disetorkan ke kantor dinas pendidikan. Biasanya besar
kecilnya SPP/BP3 telah ditentukan oleh kantor wilayah setempat untuk setiap tingkat
pendidikan. Sebagian dana SPP/BP3 ini dikembalikan lagi ke sekolah dalam bentuk
dana penunjang pendidikan atau sumbangan bantuan penyelenggaraan pendidikan
(DPP/SBPP) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) dalam bentuk
sarana/peralatan kegiatan belajar mengajar.
d. Sumbangan- sumbangan sukarela dari masyarakat
Termasuk kedalam golongan ini adalah sumbangan – sumbangan swasta,
perorangan atau keluarga perusahaan ,badan – badan sukarela dan kelompok –
kelompok. Sumbangan perorangan atau keluarga siswa tidak hanya dalam bentuk
uang, tetapi juga tanah, tenaga dan bahan bangunan untuk mendirikan sekolah.
Sedangkan badan – badan sukarela seperti yayasan swasta turut membantu
memajukan pendidikan, mensponsori sekolah dalam bentuk gedung dan alat – alat.
Pengelolaan Keuangan 7
2. Dimensi Pengeluaran
Dimensi ini secara garis besar dapat digolongkan kedalam dua jenis pengeluaran,
yaitu pengeluaran rutin yang sifatnya berulang (recurrent expenditure) atau aktiva
lancar dan pengeluaran kapital/modal (capital expenditure) atau aktiva tetap.
Pengeluaran rutin atau berulang adalah biaya yang dipergunakan secara berkala
dalam suatu masa tertentu (bulanan atau tahunan ) seprti gaji guru, gaji pengelola,
upah pegawai, pembelian bahan – bahan ATK . biaya pemeliharaan gedung , halaman
sekolah, dan dana-dana operasional.
Prinsip-prinsip pengelolaan kas, pengelolaan utang, dan pengelolaan
barang/fasilitas. Pengelolaan kas terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut :
a. Penentuan jumlah tunai uang kas yang diperlukan agar tidak berlebihan dan juga
tidak terlampau kecil.
b. Pengendalian aliran uang tunai,baik yang masuk ke sekolah, maupun yang
dikeluarkan oleh sekolah.sedangkan pengelolaan utang menyangkut syarat-syarat
atau sanksi-sanksi yang dikenakan jika meminjam dana dari pihak luar baik
jangka panjang maupun jangka pendek.
Penggunana biaya tersebut biasanya bersumber dari anggaran pembangunan
(biaya proyek) yang diusulkan melalui daftar isian proyek (DIP). Apabila sumber-
sumber dana yang digunakan untuk biaya proyek ini diperoleh dari pinjaman yang
harus membayar bunga untuk jangka waktu tertentu, maka perlu analisis efektivitas
biaya.
Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan biaya dari beberapa program
pendidikan yang diusulkan, antara lain : (1) biaya perlulusan (biaya satuan), (2)
kualiltas latihan yang dinyatakan dalam analisis kurikulum, (3) penghargaan
pimpinan, (4) peluang untuk mendapatkan pekerjaan.
Selain itu juga dapat dipergunakan metode analisis untung-rugi, metode analisis
untung rugi membandingkan keuntungan moneter dengan biaya pelaksanaan program
(investasi) atau sering disebut ”rate of return” (hasil kembali).
Dalam organisasi pendidikan, baik anggaran rutin maupun anggaran
pembangunan terdapat sembilan kategori, yaitu:
1. Dana cadangan untuk keperluan khusus, seperti dana sosial, biaya menerima tamu
dll
2. Pembelian barang, gaji dan kesejahteraan personil.
3. Belanja untuk melaksanakan tugas, barang habis pakai pada waktu pengajaran
Pengelolaan Keuangan 8
4. Dana pengadaan media, berbagai macam layanan,komunikasi
5. Biaya fasilitas air, lampu, sanitasi, sanggar, pertanian sekolah.
6. Biaya bimbingan konseling, dosen tamu, karya wisata.
7. Pajak tahunan
8. Perbaikan dan pengembangna kurikulum
9. Dana proyek, termasuk pembelian alat-alat dan konsrtuksinya.
2.2 Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
 Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
 Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam
menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam
pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
2.3 Prinsip – Prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-
undang No 20 Tahun 2003 Pasal 48 yang menyatakan bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas
publik. Di samping itu, prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Masing-
masing prinsip tersebut, yaitu
 Transparansi,
 Akuntabilitas,
 Efektivitas,
 Efisiensi.
Pengelolaan Keuangan 9
2.4 Fungsi Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan keuangan secara garis besar mencakup 3 fungsi utama , yaitu:
 Budgetting (membuat anggaran)
 Accounting (pencatatan atau pembukuan)
 Auditing ( pemerikasaan atau pengawasan)
1. Budgetting (Anggaran)
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam
ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan,
pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan
koordinasi dan komunikasi.
Anggaran berfungsi :
1) Dapat dijadikan alat untuk mendelegasikan wewenang dalam pelaksanaan suatu
rencana. Anggaran dirancang untuk mencatumkan penanggung jawaban suatu
kegiatan tertentu (penetapan pimpinan proyek).
2) Dapat menjadi alat pengawasan dan penilaian suatu penampilan (ferformance).
Dengan membandingkan pengeluaran biaya suatu kegiatan dengan alokasi
anggaran dan tingkat penggunaannya, merupakan pedoman sederhana untuk
mengetahui sampai dimana tingkat efektifitas dan efesiensi kegiatan yang
bersangkutan.
Bentuk-bentuk penganggaran
a. Penganggaran butir perbutir (line item budget)
Bentuk ini paling banyak digunakan dan dikategorikan sebagai yang konvensional
dan tradisional .meskipun memudahkan dalam pengawasan pengeluaran biaya, tetapi
sistem ini tidak membantu dalam pengambilan keputusan, seperti dalam mengeveluasi
harga (unit cost) dalam hubungannya dalam pencapaian suatu progaram.
Kelemahan:
a. tidak dapat menunjukan hubungan antara masukan program dengan keluaran,
Pengelolaan Keuangan 10
b. tidak dapat berfungsi sebagai bahan [pertimbangan dalam pengambilan keputusan,
karena tidak memberikan analisis untung rugi (cost benefit analisis) dari berbagai
alterrnatif
c. lebih mengarahkan perhatian pada pembukuan , dan tyidak terrhadap tujuan suatu
program.
b. Anggaran program
Bentuk ini lebih menekankan kepada hasil suatu program yang telah ditetapkan.
Keuntungan:
1) mengorganisasikan sejumlah pengeluaran menjadi rencana yang logis dan konkrit
2) merangsang perencanaan tahunan ganda dan reevaluasi periodik dari pelaksanan
3) menghindari sentralisasi yang berlebihan
c. Anggaran berdasarkan hasil (Performance budget)
Anggaran ini menekankan hasil daripada keterincian anggaran. Hasil pengukuran
ini digunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga yang diperlukan untuk
mencapai suatu program. Anggaran berdasarkan hasil ini merupakan alat manajemen
yang dapat mengidentifikasi secara jelas satuann dari hasil suatu progaram dan
merinci butir perbutir dari kegiatan yang harus dibiayai. Bentuk ini menuntut akuntasi
yanf teliti dan proses data yang akurat . sistem ini menjadi relatif mahal terutama bagi
lembaga tang kecil / belum berkurang.
d. Sistem perencanaan penyusunan program dan penganggaran (SP4)
Sp4 dialihbahasakan dari PPBS (planning programing budgeting sistem ) SP4
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. perencanaan menggunakan pendekatan sistem
2. orientasi perencanaan pada kelurahan
3. penganggaran didasarkan pada program yang telah ditetapkan
4. keseimbangan antar otonomi dan pengrahan harus diperhatikan berdasar pada
prinsip peencanaan.
5. perencanaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan
SP 4 pada dasarnya suatu cara untuk mencaopaiu tujuan yang telah ditetapkan
dengan memanfaatkan sarana dan sumberdaya yang tersedia. Sp4 mempunyai 3
unsur, yaitu :
Pengelolaan Keuangan 11
1. siklus operasi yang mengatur seluruh urutan jadwal kegiatan yang disesuaikan
dengan siklus DUP dan DIP
2. struktur program yaitu gambaran hirarki program yang disusun dengan bertitik
tolak da5ri permasalahan pokok yang di hadapi pada tahun menmdatang
3. sistem informasi yang meliputi dokumen pengarhan, perencanaan ,programming,
program koordinat, konsep program operasional , usulan program , memo
keuangan , daftar usulan proyek (DUP)
4. daftar isian proyek (DIP ) serta petunjuk operasional ( PO)
Keuntungan:
a. taksonomik, artinya penggolongan tujuan berdasarkan tujuan
b. analitik, ada perbandingan keuntungan dan kerugian alternatif
c. proyektif, yaitu memberi arah perencanaa jangka panjang
d. konsentrik, yaitu memberi perhatian pada pencapai tujuan akhir, evaluatif, yaitu
memberi kemudahan menilai keberhasilan program dan efektivitas penggunaan
sumber-sumber.
Kelemahannya:
1. kekeliruan menyebabkan keborosan sumber-sumber
2. sering kali mengabaikan tujuan kualitatif yang sukar diukur
3. kekuranagn data/informasi dapat mengakibatkan kesalahan penetuan proritas,
alokasi biaya, dan waktu penyelesaian suatu program.
2. Accounting (Pembukuan)
Pembukuan ini meliputi pencatatan berbagai transaksi yang terjadi yang
merupakan implementasi penganggaran. Pencatatan keuangan adalah suatu proses
pendataan semua transaksi-transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan atau
organisasi yang dinilai dengan uang. Transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan
atau organisasi yang mengakibatkan perubahan baik harta, utang maupun modal perlu
dicatat dan disusun secara sistematis. Pencatatan transaksi tersebut merupakan dasar
penyusunan laporan keuangan. Secara tradisional sistem akuntansi terdiri dari
komponen-komponen berikut:
1. Bagan Perkiraan/Akun
2. Buku Besar
3. Jurnal
4. Buku cek
Pengelolaan Keuangan 12
5. Buku pembantu
@ Siklus Akuntansi
1. Tahap Pencatatan
• Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi
dan bukti pencatatan.
• Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal
• Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya
ke dalam akun buku besar.
2. Tahap Pengikhtisaran
• Penyusunan neraca saldo (trial balance) berdasarkan akun-akun buku besar
• Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
• Penyusunan kertas kerja (work sheet)
• Pembuatan ayat jurnal penutup (closing entries)
• Pembuatan neraca saldo setelah penutupan
• Pembuatan ayat jurnal pembalik
3. Tahap Pelaporan
• Neraca
• Laporan Surplus Defisit/laporan aktiva
• Laporan arus kas
• Laporan Perubahan aktiva bersih
• Catatan atas laporan keuangan
@ Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan”. Laporan
keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan,
catatan juga termasuk jadwal dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
Pengelolaan Keuangan 13
laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga”.
Unsur-unsur dalam pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Laporan perhitungan laba rugi
2. Laporan perubahan posisi keuangan
3. Neraca
Dalam pasal 77 ayat 1 ICW yang dimaksud bendaharawan adalah orang- orang
dan badan – badan yang karena negara ditugaskan untuk menerima ,menyimpan,
membayar (mengeluarkan atau menyerah kanuang atau kertas-kertas berharga dan
barang-barang didalam gudang-gudang atau tempat –tempat penyimpanan yang lain
sebagai dimaksud dalam pasal 55 ICW dan selaku demikian diwajibkan memberi
perhitungan (pertanggungjawaban) tentang hal pengurusannya kepada badan
pemerikasa keuangan.
Ada tiga macam bendaharawan, yaitu :
1. Bendaharawan umum (kepala kas kantor negara) dan termasuk bendaharawan
adalah kantor-kantor pos dimana dikota itu kantor kas negara
2. Bendaharawan khusus untuk penerimaan pendapatan tertentu
3. Bendaharawan khusus untuk pengeluaran –pengeluaran tertentu
Berdasarkan surat keputusan menteri keuangan no. Kep .322 /M /V
/9/1968tanggal 26 september 1968 pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa setiap
bendaharawan atau pemegang kas yang mengurus uang negara harus mempunyai
buku kas umum dan mencatat semua pengeluaran dan penerimaan.
3. Auditing (Pengawasan)
a. Pengertian pengawasan keuangan
Pengawasan keuangan adalah suatu pemeriksaan yang terutama ditujukan pada
masalah keuangan antara lain untuk memperoleh kepastian bahwa berbagai transaksi
dilakukan sesuai dengan undang-undang, peraturan, keputusan, intruksi untuk menilai
kewajaran yang dibeikan oleh laporan keuangan. UUD 1945 pasal 23 ayat 5
mengamanatkan bahwa: untuk memerikasa tanggung jawab tentang keuangan negara
Pengelolaan Keuangan 14
diadakan suatu badan pemeriksa keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan
undang-undang.
Pengawan merupakan proses yang berlanjut yaitu dilaksanakan terus-menerus
sehingga dapat memperoleh hasil pengawasan yang berkesinambungan
Pengawasan harus bersifat mendidik dan dinamis, yaitu dapat menimbulkan
kegairahan untuk memperbaiki, mengurangi atau meniadakan penyimpangan
ddisamping menjadi pendorong dan perangsang untuk menertibkan penyempurnaan
kondisi obyektif pengawasan.
b. Proses dan standar pengawasan
Serangkaian tiindakan dalam melaksanakan pengawasan. Langkah-langkah
dalam pengawasan baik fungsional maupun pengawasan melekat menurut stoner
(1987) ialah :
1. Penetapan berapa jenis standar atau patokan yang dipergunakan, berapa
ukuran kuantitas , kualitas , biaya dan waktu.
2. Membandingkan atau mengukur kenyataan yang sebenarnya terhadap standar
3. Mengidentifikasi penyimpangan dan sekaligus pengambilan koreksi
Pengawasan menyinggung tiga aspek, yaitu rencana yang telah ditetapkan,
kebijaksanaan yang berlaku, dan prinsip efektivitas dabn efesiensi.
c. Cara mempertanggung jawabkan keuangan
1. Diusahakan secara singkat dan dilaksanakan pada setiap akhir pekan
2. Periksa terlebih dahulu buku kas umum dalam hubungannya dengan buku
yang lain setiap akhir bulan
3. Diperingatkan kepada bendaharawan mengenai: pengiriman SPJ (surat
pertanggung jawaban ) bulanan , penyetoran MPO/PPn
4. Diperiksa pengurusan baranmg inventaris dan penyimpanan dokumen
pertinggal keuangna sewaktu-waktu
5. Diadakan pemeriksaan kas dengan menyusun berita acara pemeriksaann kas
setiap akhir truwulan secara teratur
6. Atasan langsung bendaharawan bertanggung jawab atas kerugian keuangan
negara
7. Dilaporkan dengan segera (paling lambat 1 minggu)
Dalam rangka mempertanggung jawabkan keuangan negara ini ada 9 jenis
buku yang harus disediakan, yaitu :
Pengelolaan Keuangan 15
1. buku kas umum
2. buku bank
3. buku kas posisi
4. buku kas pemerintah membayar uang
5. buku panjar kerja
6. buku penghitung pajak
7. buku penerbitan
8. buku inventaris
9. buku pembantu lain
Dalam menentukan pemerikasaan terhadap suatu kerja perlu mengadakan
penilaian mencakup:
1. terselenggaranya pengawasan atasan langsung yang menjamin pelaksanaan
tugas secara efektif dan efesien
2. ketaatan dalam ketetapan terhadap ketentuan yang berlaku
3. pencapaian dari rencana dan program baik target finansial, target fisik
maupun target fungsional dan
4. faktor ketenangan personil yang melaksanakan kegiatan pemerikasaan
Hasil pemerikasaan tersebut harus disertai bukti-bukti yang cukup relevan
dan dapat dipertanggung jawabkan .hasil pemeriksaan dilaporkan secara jelas dan
mudah dimengerti, penayajian informasi yang didukung atas bukti yang cukup
memuat temuan dan kesimpulan pemeriksaan secara obyektif dan lengkap
disertai saran tindakan yang konstruktif.
2.5 Pengelolaan Keuangan di Sekolah
a. Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-komponen lain. Dengan
kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.
Dalam tataran pengelolaan cara mengatur lalu lintas uang yang diterima dan
dibelanjakan mulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan sampai dengan penyampaian umpan balik. Kegiatan perencanaan
menentukan untuk apa, dimana, kapan dan beberapa lama akan dilaksanakan, dan
bagaimana cara melaksanakannya. Kegiatan pengorganisasian menentukan bagaimana
aturan dan tata kerjanya. Kegiatan pelaksanaan menentukan siapa yang terlibat, apa yang
Pengelolaan Keuangan 16
dikerjakan, dan masing-masing bertanggung jawab dalam hal apa. Kegiatan pengawasan
dan pemeriksaan mengatur kriterianya, bagaimana cara melakukannya, dan akan
dilakukan oleh siapa. Kegiatan umpan balik merumuskan kesimpulan dan saran-saran
untuk kesinambungan terselenggarakannya Manajemen Operasional Sekolah.
Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan rencana (planning) di
dalam setiap penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana
pengeluaran keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat
dengan pola perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan,
line of business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan skill para
pejabat pengelola.
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:
1. Perencanaan anggaran
2. Strategi mencari sumber dana sekolah
3. Penggunaan keuangan sekolah
4. Pengawasan dan evaluasi anggaran
5. Pertanggungjawaban
b. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah
1. Dana dari Pemerintah
Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar
Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun
ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin. Besarnya dana yang dialokasikan di dalam
DIK biasanya ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I, II dan III. Mata anggaran
dan besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan
pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pemanfaatan
dana rutin (DIK) harus benar-benar sesuai dengan mata anggara tersebut. Selain
DIK, pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS). Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk membiayai seluruh
kegiatan operasional sekolah.
2. Dana dari Orang Tua Siswa
Pengelolaan Keuangan 17
Pendanaan dari orang tua siswa ini dikenal dengan istilah iuran komite.
Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh
rapat komite sekolah. Pada umumnya dana komite terdiri atas :
a. Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua
setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah
b. Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu
kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur).
c. Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang
dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu
ikatan apapun.
3. Dana dari Masyrakat
Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari
anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan
pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut
merupakan wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut
membantu kemajuan pendidikan. Dana ini ada yang diterima dari perorangan, dari
suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan usaha baik milik pemerintah
maupun milik swasta.
4. Dana dari Alumni
Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah tidak
selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan belajar).
Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan
sukarela dari para alumni yang merasa terpanggil untuk turut mendukung kelancaran
kegiatan-kegiatan demi kemajuan dan pengembangan sekolah. Dana ini ada yang
diterima langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni
atau lustrum sekolah.
5. Dana dari Peserta Kegiatan
Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati
pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan
komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.
6. Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah
Pengelolaan Keuangan 18
Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk mendapatkan
dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang
pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya
koperasi, kantin sekolah, bazar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll.
d. Pengelolaan Keuangan Sekolah yang Efektif
Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun pelajaran. Para kepala
sekolah bersama semua pemegang peran di sekolah pada umumnya menempuh
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang
diinginkan pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
b. Melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan kebutuhan
dana penunjang.
c. Melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan kemungkinan
tersedianya dana pendukung yang dapat dihimpun.
d. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang
bersangkutan.
e. Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersedia untuk masing-
masing kegiatan.
f. Menuangkan perhitungan-perhitungan rinci tersebut ke dalam suatu format yang
telah disepakati untuk digunakan oleh setiap sekolah.
g. Pengesahan dokumen RAPBS oleh instansi yang berwenang. Dengan tersedianya
dokumen tertulis mengenai RAPBS tersebut, kepala sekolah dapat
mengkomunikasikannya secara terbuka kepada semua pihak yang memerlukan.
Sumber dana yang tersedia di dalam RAPBS di manfaatkan untuk membiayai
berbagai kegiatan manajemen operasional sekolah pada tahun pelajaran yang
bersangkutan. Pada umumnya pengeluaran dana yang dihimpun oleh sekolah
mencakup 5 kategori pembiayaan, sebagai berikut :
1) Pemeliharaan, rehabilitasi dan pengadaan sarana/prasarana pendidikan.
2) Peningkatan kegiatan dan proses belajar mengajar.
3) Peningkatan kegiatan pembinaan kesehatan
Pengelolaan Keuangan 19
4) Dukungan biaya kegiatan sekolah dan peningkatan personil
5) Kegiatan rumah tangga sekolah dan BP3
Dana yang tersedia di dalam RAPBS dapat sekaligus mencakup kegiatan untuk
pengembangan sekolah. Namun demikian dana untuk keperluan pengembangan
sekolah dapat disediakan secara khusus, sebagai tambahan dari RAPBS yang telah
disusun. Untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah diprogramkan sekolah
dalam satu tahun pelajaran, diperlukan tersedianya sejumlah dana tertentu pula.
Berapa besarnya dana yang diperlukan oleh sekolah agar tujuan itu dapat dicapai telah
dihitung secara cermat oleh setiap sekolah melalui penyusunan RAPBS. Apabila
jumlah dana yang diperlukan pada satu tahun pelajaran dibagi dengan jumlah semua
siswa kelas I, II dan III di sekolah itu, maka akan ditemukan Satuan Harga Per Siswa
(SHPS). Jumlah dana yang diperlukan oleh setiap sekolah sangat beragam. Jumlah
siswa pada setiap sekolah pun berbeda-beda. Oleh karena itu SHPS pada masing-
masing sekolah dengan sendirinya akan berbeda pula. Meskipun demikian sebenarnya
harus ada suatu patokan SHPS minimal agar suatu mutu pendidikan tertentu dapat
dicapai secara nasional.
Pengelolaan Keuangan 20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengelolaan keuangan adalah sumber daya yang diterima yang akan
dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan keuangan
dimaksudkan sebagai suatu pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan. Tujuan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan yaitu Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penggunaan keuangan sekolah,Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan
sekolah, dan Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 Pasal 48 yang menyatakan bahwa pengelolaan
dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi,
akuntabilitas publik. Di samping itu, prinsip efektivitas juga perlu mendapat
penekanan. Masing-masing prinsip tersebut, yaitu Transparansi, Akuntabilitas,
Efektivitas, Efisiensi.
Fungsi Pengelolaan Keuangan Pendidikan mencakup 3 fungsi utama , yaitu:
Budgetting (membuat anggaran). Accounting (pencatatan atau pembukuan). Auditing
( pemerikasaan atau pengawasan).
Pengelolaan Keuangan di Sekolah, Pengelolaan akan dianggap efektif apabila
merujuk pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk
satu tahun pelajaran. Para kepala sekolah bersama semua pemegang peran di sekolah
pada umumnya menempuh langkah-langkah diantaranya : Merancang suatu program
sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada tahun pelajaran yang
bersangkutan,melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan
kebutuhan dana penunjang, dan melakukan peninjauan ulang atas program awal
berdasarkan kemungkinan tersedianya dana pendukung yang dapat dihimpun.
Pengelolaan Keuangan 21
DAFTAR PUSTAKA
https://amiamaliahanii.wordpress.com/2012/05/30/pengelolaan-keuangan-pendidikan.
http://wardonojakarimba.blogspot.com/2012/04/administrasi-keuangan-sekolah.html
Mustatofa. 2008. Konsep-konsep Dasar Pendidikan, pengelolaan Pendidikan. 2007.UPI
Bandung.
Sutikno, M Sobri. 2008. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Prospect.
Supriada, Dedi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan. Bandung: Rosda.

More Related Content

What's hot

Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiacandrajelek
 
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikankel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikanYenima27
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiSiti Sahati
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)M Abdul Aziz
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahWARGA SALAPAN
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanSatya Pranata
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasimaneicon22
 

What's hot (20)

Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikankel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
kel 1 evolusi pemasaran jasa dan pemasaran relasional jasa pendidikan
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen Sekolah
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
 

Similar to Pengelolaan Keuangan Sekolah

Kel. 4 Administrasi Keuangan.pdf di sekolah
Kel. 4 Administrasi  Keuangan.pdf di sekolahKel. 4 Administrasi  Keuangan.pdf di sekolah
Kel. 4 Administrasi Keuangan.pdf di sekolahaisyahnurul2408
 
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdfPengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdfZukét Printing
 
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docx
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docxPengelolaan Biaya Pendidikan.docx
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docxZukét Printing
 
2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuanganMulyati Rahman
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyFahmi Amrullah
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyFahmi Amrullah
 
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demakLaporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demakAziz Zindani
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolahManajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolahHome
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welinfirdian87
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi Pendidikanannisa arsya wardani
 
Manajemen keuangan pendidikan (2).ppt
Manajemen keuangan pendidikan (2).pptManajemen keuangan pendidikan (2).ppt
Manajemen keuangan pendidikan (2).pptTatank Rahman
 
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanKertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanMohd Khoeirul Fahmi Hamid
 

Similar to Pengelolaan Keuangan Sekolah (20)

Kel. 4 Administrasi Keuangan.pdf di sekolah
Kel. 4 Administrasi  Keuangan.pdf di sekolahKel. 4 Administrasi  Keuangan.pdf di sekolah
Kel. 4 Administrasi Keuangan.pdf di sekolah
 
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdfPengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
Pengelolaan Biaya Pendidikan.pdf
 
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docx
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docxPengelolaan Biaya Pendidikan.docx
Pengelolaan Biaya Pendidikan.docx
 
2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lely
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lely
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demakLaporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolahManajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
Manajemen Keuangan Sekolah, Mengelola keuangan sekolah
 
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bungaTugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
 
Mkalah menejemen ok
Mkalah menejemen okMkalah menejemen ok
Mkalah menejemen ok
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi PendidikanPelaksanaan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Administrasi Pendidikan
 
Manajemen keuangan pendidikan (2).ppt
Manajemen keuangan pendidikan (2).pptManajemen keuangan pendidikan (2).ppt
Manajemen keuangan pendidikan (2).ppt
 
Pembiayaan dan Kualitas LPI
Pembiayaan dan Kualitas LPIPembiayaan dan Kualitas LPI
Pembiayaan dan Kualitas LPI
 
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanKertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
 

More from Non Formal Education

Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Non Formal Education
 
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...Non Formal Education
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarNon Formal Education
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarNon Formal Education
 
Bahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaBahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaNon Formal Education
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahNon Formal Education
 
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialNon Formal Education
 
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...Non Formal Education
 

More from Non Formal Education (14)

Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
 
Proposal penelitian pendidikan
Proposal penelitian pendidikanProposal penelitian pendidikan
Proposal penelitian pendidikan
 
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Pengidentifikasian Masalah Sosial
Pengidentifikasian Masalah SosialPengidentifikasian Masalah Sosial
Pengidentifikasian Masalah Sosial
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
 
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang HayatPendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang Hayat
 
Falsifikasionisme
FalsifikasionismeFalsifikasionisme
Falsifikasionisme
 
Bahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaBahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remaja
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
 
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
 
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
 
Presentation controling
Presentation controling Presentation controling
Presentation controling
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Pengelolaan Keuangan Sekolah

  • 1. “PENGELOLAAN KEUANGAN” Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan Dosen : Dr. Romli Disusun Oleh: Dede Riska : 2221130721 Idaraya Martilona : 2221132385 Indah Yuni Astuti : 2221130924 Raudohtul Jannah : 2221131285 Wulan Rahmawati : 2221131832 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG – 2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur allhamdulilah kami panjatkan kepada Allah SWT, yang atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGELOLAAN KEUANGAN” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih kepada Bpk. Dr. H. Romli Ardie, M.Pd. selaku Dosen Pengelolaan Pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kelompok kami. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini memiliki kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Serang, 23 Maret 2015 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................................1 1.2 Tujuan.........................................................................................................................3 1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN 2.1..Pengertian Pengelolaan Keuangan .............................................................................4 2.2..Tujuan Pengelolaan Keuangan ..................................................................................8 2.3..Prinsip – Prinsip Pengelolaan Keuangan....................................................................8 2.4..Fungsi Pengelolaan Keuangan ..................................................................................9 2.5..Pengelolaan Keuangan di Sekolah.............................................................................15 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...................................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................21
  • 4. Pengelolaan Keuangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan merupakan salah satu substansi pengelola sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan pengelolaan keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata laksana Administrasi, Staf Teknis pendidikan didalamnya ada Kepala Sekolah dan Guru, Komite sekolah sebagai badan independent yang membantu terlaksananya operasional pendidikan, dan siswa sebagai peserta didik yang bisa di tempatkan sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yang harus memadai. Hubungan keempatnya harus sinergis, karena keberlangsungan operasioal sekolah terbentuknya dari hubungan “simbiosis mutualis”. Keempat komponen tersebut karena kebutuhan akan pendidikan demikian tinggi, tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang optimal semata-mata demi kebutuhan anak didik. Salah satu unsur yang penting dimiliki oleh suatu sekolah agar menjadi sekolah yang dapat mencetak anak didik yang baik adalah dari segi keuangan. Pengelolaan keuangan sekolah sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan kegiatan sekolah. Adanya keragaman ini bergantung kepada besar kecilnya tiap sekolah, letak sekolah dan julukan sekolah. Pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya masih tergolong rendah, pengelolaan keuangannya pun masih sederhana. Sedangkan, pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya besar, bahkan mungkin sangat besar, tentu saja pengelolaan keuangannya cenderung menjadi lebih rumit. Kecenderungan ini dilakukan karena sekolah harus mampu menampung berbagai kegiatan yang semakin banyak dituntut oleh masyarakatnya. Dilatar belakangi oleh
  • 5. Pengelolaan Keuangan 2 permasalahan tersebut diatas, penulis menyusun sebuah makalah yang membahas tentang pengelolaan keuangan pendidikan. Pengelolaan adalah sebuah kata yang besar sekali, yang mencakup pengelolaan uang, waktu, orang, sumber daya, dan terutama pengelolaan informasi, pengaturan, penyusunan dan pelaksanaan perancangan yang dibuat dan melibatkan penggemblengan semua elemen yang ada di sekolah. Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan efisien. Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik. Keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya. Untuk itu perlu pengelolaan keuangan yang baik. Di dalam pengelolaan keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas terdiri dari perencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukan dalam pelaksanaan program, pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah. pengelolaan keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban dan pelaporan. Sebagai suatu lembaga pendidikan perlu ditingkatkan dan disesuaikan denagan kebutuhan dan perkembangan pembangunan disegala bidang baik segi sarana dan prasarana Pendidikan, fasilitas kerja maupun kesejahtraan yang layak bagi seluruh tenaga Pendidik. Untuk memenuhi sasaran tersebut sangat diperlukan biaya yang cukup dan administrasi yang tertib.
  • 6. Pengelolaan Keuangan 3 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Pengelolaan keuangan? 2. Apa tujuan dari pengelolaan keuangan? 3. Apa saja prinsip pengelolaan keuangan? 4. Bagaimana fungsi pengelolaan keuangan? 5. Bagaimana pengelolaan keuagan yang di laksanakan di sekolah? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengelolaan keuangan. 2. Untuk mengetahui tujuan dari pengelolaan keuangan. 3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip pengelolaan keuangan. 4. Untuk mengetahui fungsi dari pengelolaan keuangan. 5. Untuk mengetahui mengelola keuangan di sekolah.
  • 7. Pengelolaan Keuangan 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengelolaan Keuangan Menurut kamus besar Indonesia, Pengelolaan artinya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan adalah sumber daya yang diterima yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan keuangan dimaksudkan sebagai suatu pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan. Menurut Depdiknas (2000) bahwa pengelolaan keuangan merupakan tindakan pengurusan dan ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban dan pelaporan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian pengelolaan pendidikan. Setiap lembaga pendidikan selalu berhubungan dengan masalah keuangan, yang berkisar pada: uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personel dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan lembaga pendidikan seperti perbaikan sarana prasarana dan sebagainya. E. Mulyasa (2002) menjelaskan bahwa tugas pengelolaan keuangan dapat dibagi kedalam tiga fase, yaitu: 1. Financial Planning Financial planning merupakan kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan. 2. Implementation Ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian jika diperlukan. 3. Evaluation Merupakan proses evaluasi terhadap pencapaian sasaran.
  • 8. Pengelolaan Keuangan 5 Secara sederhana pengelolaan dana pendidikan mencakup dua aspek : 1. Dimensi penerimaan atau sumber dana. 2. Dimensi pengeluaran atau alokasi dana. Dimensi penerimaan antara lain bersumber dari : penerimaan umum pemerintah, penerimaan khusus pemerintah yang diperlukan bagi pendidikan ,iuran sekolah dan sumbangan – sumbangan masyarakat. Sedangkan dimensi pengeluaran meliputi : pengeluaran modal/ kapital atau anggaran pembangunan (capital outlay /exependiture). Pengelolaan atas dana pendidikan itu akan menimbulkan manfaat, diantaranya : a. Memungkinkan penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara efisien artinya dengan dana tertentu diperoleh hasil / tujuan tertentu b. Memungkinkan tercapainya kelangsungan hidup lembaga pendidikan sebagai salah satu tujuan didirikannya lembaga tersebut (terutama bagi lembaga swasta termasuk kursus – kursus). c. Dapat mencegah adanya kekeliruan, kebocoran – kebocoran ataupun penyimpangan – penyimpangan penggunaan dana dari rencana semula. Berdasarkan hal diatas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih difokuskan dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh perhitungan, serta mengawasi pelaksanaan penggunaan dana, baik untuk biaya operasional maupun biaya capital, disertai bukti – bukti secara administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan. 1. Dimensi Penerimaan Dalam undang – undang sistem pendidikan nasional no. 20 Tahun 2003 ditegaskan bahwa pengadaan dan pendayagunaaan sumber- sumber daya pendidikan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan atau keluarga peserta didik. Adapun diantara dimensi penerimaan meliputi hal – hal : a. Hasil penerimaan pemerintah umum Yang termasuk kedalam golongan ini yaitu semua penerimaan pemerintah dari pajak, pajak pendidikan dari perrusahaan – perusahaan, dan iuran iuran pembangunan daerah. Pajak pendapatan dan pajak penjualan biasanya didistribusikan untuk biaya rutin, sedangkan pajak kekayaan disalurkan untuk biaya capital
  • 9. Pengelolaan Keuangan 6 cara – cara yang tidak konvensional seperti pergerakan sumber – sumber terdapat pada masyarakat , seperti tenaga, bahan bangunan, dana yang mungkin belum banyak dimanfaatkan b. Penerimaan pemerintah khusus untuk pendidikan Antara lain bantuan atau pinjaman luar negeri seperti bantuan dari badan internasional (PBB). Pinjaman dari bank dunia/bantuan yang bersumber dari luar negeri ini mencakup bantuan teknik dan bantuan modal berupa pinjaman dan hibah. Bantuan luar negeri bagi pendidikan dasar sangat dirasakan penting dalam pengembangan kurikulum, pengadaan bahan atau sumber belajar, dan memperkenalkan teknologi baru. Pada pendidikan menengah lebih difokuskan kepada upaya peningkatan kemampuan professional guru, peningkatan alat – alat pelajaran , laboratorium, workshop, dan bahan – bahan pengajaran lainnya. Sedangkan untuk pendidikan tinggi disamping untuk beasiswa untuk belajar diluar negeri (biasanya doktor atau program master) juga untuk membantu keuangan, bahan, bantuan teknik baik dalam rangka membantu mendirikan perguruan tinggi, maupun fasilitas pendidikan baru. c. Iuran sekolah Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) atau BP3 yaitu bantuan dana yang diterima dari peserta didik atau orang tua siswa pada setiap bulan yang disetorkan ke kantor dinas pendidikan. Biasanya besar kecilnya SPP/BP3 telah ditentukan oleh kantor wilayah setempat untuk setiap tingkat pendidikan. Sebagian dana SPP/BP3 ini dikembalikan lagi ke sekolah dalam bentuk dana penunjang pendidikan atau sumbangan bantuan penyelenggaraan pendidikan (DPP/SBPP) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) dalam bentuk sarana/peralatan kegiatan belajar mengajar. d. Sumbangan- sumbangan sukarela dari masyarakat Termasuk kedalam golongan ini adalah sumbangan – sumbangan swasta, perorangan atau keluarga perusahaan ,badan – badan sukarela dan kelompok – kelompok. Sumbangan perorangan atau keluarga siswa tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga tanah, tenaga dan bahan bangunan untuk mendirikan sekolah. Sedangkan badan – badan sukarela seperti yayasan swasta turut membantu memajukan pendidikan, mensponsori sekolah dalam bentuk gedung dan alat – alat.
  • 10. Pengelolaan Keuangan 7 2. Dimensi Pengeluaran Dimensi ini secara garis besar dapat digolongkan kedalam dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran rutin yang sifatnya berulang (recurrent expenditure) atau aktiva lancar dan pengeluaran kapital/modal (capital expenditure) atau aktiva tetap. Pengeluaran rutin atau berulang adalah biaya yang dipergunakan secara berkala dalam suatu masa tertentu (bulanan atau tahunan ) seprti gaji guru, gaji pengelola, upah pegawai, pembelian bahan – bahan ATK . biaya pemeliharaan gedung , halaman sekolah, dan dana-dana operasional. Prinsip-prinsip pengelolaan kas, pengelolaan utang, dan pengelolaan barang/fasilitas. Pengelolaan kas terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut : a. Penentuan jumlah tunai uang kas yang diperlukan agar tidak berlebihan dan juga tidak terlampau kecil. b. Pengendalian aliran uang tunai,baik yang masuk ke sekolah, maupun yang dikeluarkan oleh sekolah.sedangkan pengelolaan utang menyangkut syarat-syarat atau sanksi-sanksi yang dikenakan jika meminjam dana dari pihak luar baik jangka panjang maupun jangka pendek. Penggunana biaya tersebut biasanya bersumber dari anggaran pembangunan (biaya proyek) yang diusulkan melalui daftar isian proyek (DIP). Apabila sumber- sumber dana yang digunakan untuk biaya proyek ini diperoleh dari pinjaman yang harus membayar bunga untuk jangka waktu tertentu, maka perlu analisis efektivitas biaya. Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan biaya dari beberapa program pendidikan yang diusulkan, antara lain : (1) biaya perlulusan (biaya satuan), (2) kualiltas latihan yang dinyatakan dalam analisis kurikulum, (3) penghargaan pimpinan, (4) peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu juga dapat dipergunakan metode analisis untung-rugi, metode analisis untung rugi membandingkan keuntungan moneter dengan biaya pelaksanaan program (investasi) atau sering disebut ”rate of return” (hasil kembali). Dalam organisasi pendidikan, baik anggaran rutin maupun anggaran pembangunan terdapat sembilan kategori, yaitu: 1. Dana cadangan untuk keperluan khusus, seperti dana sosial, biaya menerima tamu dll 2. Pembelian barang, gaji dan kesejahteraan personil. 3. Belanja untuk melaksanakan tugas, barang habis pakai pada waktu pengajaran
  • 11. Pengelolaan Keuangan 8 4. Dana pengadaan media, berbagai macam layanan,komunikasi 5. Biaya fasilitas air, lampu, sanitasi, sanggar, pertanian sekolah. 6. Biaya bimbingan konseling, dosen tamu, karya wisata. 7. Pajak tahunan 8. Perbaikan dan pengembangna kurikulum 9. Dana proyek, termasuk pembelian alat-alat dan konsrtuksinya. 2.2 Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan  Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.  Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.  Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 2.3 Prinsip – Prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang- undang No 20 Tahun 2003 Pasal 48 yang menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Di samping itu, prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Masing- masing prinsip tersebut, yaitu  Transparansi,  Akuntabilitas,  Efektivitas,  Efisiensi.
  • 12. Pengelolaan Keuangan 9 2.4 Fungsi Pengelolaan Keuangan Pendidikan Pengelolaan keuangan secara garis besar mencakup 3 fungsi utama , yaitu:  Budgetting (membuat anggaran)  Accounting (pencatatan atau pembukuan)  Auditing ( pemerikasaan atau pengawasan) 1. Budgetting (Anggaran) Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi. Anggaran berfungsi : 1) Dapat dijadikan alat untuk mendelegasikan wewenang dalam pelaksanaan suatu rencana. Anggaran dirancang untuk mencatumkan penanggung jawaban suatu kegiatan tertentu (penetapan pimpinan proyek). 2) Dapat menjadi alat pengawasan dan penilaian suatu penampilan (ferformance). Dengan membandingkan pengeluaran biaya suatu kegiatan dengan alokasi anggaran dan tingkat penggunaannya, merupakan pedoman sederhana untuk mengetahui sampai dimana tingkat efektifitas dan efesiensi kegiatan yang bersangkutan. Bentuk-bentuk penganggaran a. Penganggaran butir perbutir (line item budget) Bentuk ini paling banyak digunakan dan dikategorikan sebagai yang konvensional dan tradisional .meskipun memudahkan dalam pengawasan pengeluaran biaya, tetapi sistem ini tidak membantu dalam pengambilan keputusan, seperti dalam mengeveluasi harga (unit cost) dalam hubungannya dalam pencapaian suatu progaram. Kelemahan: a. tidak dapat menunjukan hubungan antara masukan program dengan keluaran,
  • 13. Pengelolaan Keuangan 10 b. tidak dapat berfungsi sebagai bahan [pertimbangan dalam pengambilan keputusan, karena tidak memberikan analisis untung rugi (cost benefit analisis) dari berbagai alterrnatif c. lebih mengarahkan perhatian pada pembukuan , dan tyidak terrhadap tujuan suatu program. b. Anggaran program Bentuk ini lebih menekankan kepada hasil suatu program yang telah ditetapkan. Keuntungan: 1) mengorganisasikan sejumlah pengeluaran menjadi rencana yang logis dan konkrit 2) merangsang perencanaan tahunan ganda dan reevaluasi periodik dari pelaksanan 3) menghindari sentralisasi yang berlebihan c. Anggaran berdasarkan hasil (Performance budget) Anggaran ini menekankan hasil daripada keterincian anggaran. Hasil pengukuran ini digunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga yang diperlukan untuk mencapai suatu program. Anggaran berdasarkan hasil ini merupakan alat manajemen yang dapat mengidentifikasi secara jelas satuann dari hasil suatu progaram dan merinci butir perbutir dari kegiatan yang harus dibiayai. Bentuk ini menuntut akuntasi yanf teliti dan proses data yang akurat . sistem ini menjadi relatif mahal terutama bagi lembaga tang kecil / belum berkurang. d. Sistem perencanaan penyusunan program dan penganggaran (SP4) Sp4 dialihbahasakan dari PPBS (planning programing budgeting sistem ) SP4 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. perencanaan menggunakan pendekatan sistem 2. orientasi perencanaan pada kelurahan 3. penganggaran didasarkan pada program yang telah ditetapkan 4. keseimbangan antar otonomi dan pengrahan harus diperhatikan berdasar pada prinsip peencanaan. 5. perencanaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan SP 4 pada dasarnya suatu cara untuk mencaopaiu tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sarana dan sumberdaya yang tersedia. Sp4 mempunyai 3 unsur, yaitu :
  • 14. Pengelolaan Keuangan 11 1. siklus operasi yang mengatur seluruh urutan jadwal kegiatan yang disesuaikan dengan siklus DUP dan DIP 2. struktur program yaitu gambaran hirarki program yang disusun dengan bertitik tolak da5ri permasalahan pokok yang di hadapi pada tahun menmdatang 3. sistem informasi yang meliputi dokumen pengarhan, perencanaan ,programming, program koordinat, konsep program operasional , usulan program , memo keuangan , daftar usulan proyek (DUP) 4. daftar isian proyek (DIP ) serta petunjuk operasional ( PO) Keuntungan: a. taksonomik, artinya penggolongan tujuan berdasarkan tujuan b. analitik, ada perbandingan keuntungan dan kerugian alternatif c. proyektif, yaitu memberi arah perencanaa jangka panjang d. konsentrik, yaitu memberi perhatian pada pencapai tujuan akhir, evaluatif, yaitu memberi kemudahan menilai keberhasilan program dan efektivitas penggunaan sumber-sumber. Kelemahannya: 1. kekeliruan menyebabkan keborosan sumber-sumber 2. sering kali mengabaikan tujuan kualitatif yang sukar diukur 3. kekuranagn data/informasi dapat mengakibatkan kesalahan penetuan proritas, alokasi biaya, dan waktu penyelesaian suatu program. 2. Accounting (Pembukuan) Pembukuan ini meliputi pencatatan berbagai transaksi yang terjadi yang merupakan implementasi penganggaran. Pencatatan keuangan adalah suatu proses pendataan semua transaksi-transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang dinilai dengan uang. Transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi yang mengakibatkan perubahan baik harta, utang maupun modal perlu dicatat dan disusun secara sistematis. Pencatatan transaksi tersebut merupakan dasar penyusunan laporan keuangan. Secara tradisional sistem akuntansi terdiri dari komponen-komponen berikut: 1. Bagan Perkiraan/Akun 2. Buku Besar 3. Jurnal 4. Buku cek
  • 15. Pengelolaan Keuangan 12 5. Buku pembantu @ Siklus Akuntansi 1. Tahap Pencatatan • Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi dan bukti pencatatan. • Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal • Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke dalam akun buku besar. 2. Tahap Pengikhtisaran • Penyusunan neraca saldo (trial balance) berdasarkan akun-akun buku besar • Pembuatan ayat jurnal penyesuaian • Penyusunan kertas kerja (work sheet) • Pembuatan ayat jurnal penutup (closing entries) • Pembuatan neraca saldo setelah penutupan • Pembuatan ayat jurnal pembalik 3. Tahap Pelaporan • Neraca • Laporan Surplus Defisit/laporan aktiva • Laporan arus kas • Laporan Perubahan aktiva bersih • Catatan atas laporan keuangan @ Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan”. Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan, catatan juga termasuk jadwal dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
  • 16. Pengelolaan Keuangan 13 laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”. Unsur-unsur dalam pelaporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Laporan perhitungan laba rugi 2. Laporan perubahan posisi keuangan 3. Neraca Dalam pasal 77 ayat 1 ICW yang dimaksud bendaharawan adalah orang- orang dan badan – badan yang karena negara ditugaskan untuk menerima ,menyimpan, membayar (mengeluarkan atau menyerah kanuang atau kertas-kertas berharga dan barang-barang didalam gudang-gudang atau tempat –tempat penyimpanan yang lain sebagai dimaksud dalam pasal 55 ICW dan selaku demikian diwajibkan memberi perhitungan (pertanggungjawaban) tentang hal pengurusannya kepada badan pemerikasa keuangan. Ada tiga macam bendaharawan, yaitu : 1. Bendaharawan umum (kepala kas kantor negara) dan termasuk bendaharawan adalah kantor-kantor pos dimana dikota itu kantor kas negara 2. Bendaharawan khusus untuk penerimaan pendapatan tertentu 3. Bendaharawan khusus untuk pengeluaran –pengeluaran tertentu Berdasarkan surat keputusan menteri keuangan no. Kep .322 /M /V /9/1968tanggal 26 september 1968 pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa setiap bendaharawan atau pemegang kas yang mengurus uang negara harus mempunyai buku kas umum dan mencatat semua pengeluaran dan penerimaan. 3. Auditing (Pengawasan) a. Pengertian pengawasan keuangan Pengawasan keuangan adalah suatu pemeriksaan yang terutama ditujukan pada masalah keuangan antara lain untuk memperoleh kepastian bahwa berbagai transaksi dilakukan sesuai dengan undang-undang, peraturan, keputusan, intruksi untuk menilai kewajaran yang dibeikan oleh laporan keuangan. UUD 1945 pasal 23 ayat 5 mengamanatkan bahwa: untuk memerikasa tanggung jawab tentang keuangan negara
  • 17. Pengelolaan Keuangan 14 diadakan suatu badan pemeriksa keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan undang-undang. Pengawan merupakan proses yang berlanjut yaitu dilaksanakan terus-menerus sehingga dapat memperoleh hasil pengawasan yang berkesinambungan Pengawasan harus bersifat mendidik dan dinamis, yaitu dapat menimbulkan kegairahan untuk memperbaiki, mengurangi atau meniadakan penyimpangan ddisamping menjadi pendorong dan perangsang untuk menertibkan penyempurnaan kondisi obyektif pengawasan. b. Proses dan standar pengawasan Serangkaian tiindakan dalam melaksanakan pengawasan. Langkah-langkah dalam pengawasan baik fungsional maupun pengawasan melekat menurut stoner (1987) ialah : 1. Penetapan berapa jenis standar atau patokan yang dipergunakan, berapa ukuran kuantitas , kualitas , biaya dan waktu. 2. Membandingkan atau mengukur kenyataan yang sebenarnya terhadap standar 3. Mengidentifikasi penyimpangan dan sekaligus pengambilan koreksi Pengawasan menyinggung tiga aspek, yaitu rencana yang telah ditetapkan, kebijaksanaan yang berlaku, dan prinsip efektivitas dabn efesiensi. c. Cara mempertanggung jawabkan keuangan 1. Diusahakan secara singkat dan dilaksanakan pada setiap akhir pekan 2. Periksa terlebih dahulu buku kas umum dalam hubungannya dengan buku yang lain setiap akhir bulan 3. Diperingatkan kepada bendaharawan mengenai: pengiriman SPJ (surat pertanggung jawaban ) bulanan , penyetoran MPO/PPn 4. Diperiksa pengurusan baranmg inventaris dan penyimpanan dokumen pertinggal keuangna sewaktu-waktu 5. Diadakan pemeriksaan kas dengan menyusun berita acara pemeriksaann kas setiap akhir truwulan secara teratur 6. Atasan langsung bendaharawan bertanggung jawab atas kerugian keuangan negara 7. Dilaporkan dengan segera (paling lambat 1 minggu) Dalam rangka mempertanggung jawabkan keuangan negara ini ada 9 jenis buku yang harus disediakan, yaitu :
  • 18. Pengelolaan Keuangan 15 1. buku kas umum 2. buku bank 3. buku kas posisi 4. buku kas pemerintah membayar uang 5. buku panjar kerja 6. buku penghitung pajak 7. buku penerbitan 8. buku inventaris 9. buku pembantu lain Dalam menentukan pemerikasaan terhadap suatu kerja perlu mengadakan penilaian mencakup: 1. terselenggaranya pengawasan atasan langsung yang menjamin pelaksanaan tugas secara efektif dan efesien 2. ketaatan dalam ketetapan terhadap ketentuan yang berlaku 3. pencapaian dari rencana dan program baik target finansial, target fisik maupun target fungsional dan 4. faktor ketenangan personil yang melaksanakan kegiatan pemerikasaan Hasil pemerikasaan tersebut harus disertai bukti-bukti yang cukup relevan dan dapat dipertanggung jawabkan .hasil pemeriksaan dilaporkan secara jelas dan mudah dimengerti, penayajian informasi yang didukung atas bukti yang cukup memuat temuan dan kesimpulan pemeriksaan secara obyektif dan lengkap disertai saran tindakan yang konstruktif. 2.5 Pengelolaan Keuangan di Sekolah a. Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya. Dalam tataran pengelolaan cara mengatur lalu lintas uang yang diterima dan dibelanjakan mulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan penyampaian umpan balik. Kegiatan perencanaan menentukan untuk apa, dimana, kapan dan beberapa lama akan dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya. Kegiatan pengorganisasian menentukan bagaimana aturan dan tata kerjanya. Kegiatan pelaksanaan menentukan siapa yang terlibat, apa yang
  • 19. Pengelolaan Keuangan 16 dikerjakan, dan masing-masing bertanggung jawab dalam hal apa. Kegiatan pengawasan dan pemeriksaan mengatur kriterianya, bagaimana cara melakukannya, dan akan dilakukan oleh siapa. Kegiatan umpan balik merumuskan kesimpulan dan saran-saran untuk kesinambungan terselenggarakannya Manajemen Operasional Sekolah. Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan rencana (planning) di dalam setiap penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana pengeluaran keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat dengan pola perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan, line of business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan skill para pejabat pengelola. Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi: 1. Perencanaan anggaran 2. Strategi mencari sumber dana sekolah 3. Penggunaan keuangan sekolah 4. Pengawasan dan evaluasi anggaran 5. Pertanggungjawaban b. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah 1. Dana dari Pemerintah Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin. Besarnya dana yang dialokasikan di dalam DIK biasanya ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I, II dan III. Mata anggaran dan besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana rutin (DIK) harus benar-benar sesuai dengan mata anggara tersebut. Selain DIK, pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional sekolah. 2. Dana dari Orang Tua Siswa
  • 20. Pengelolaan Keuangan 17 Pendanaan dari orang tua siswa ini dikenal dengan istilah iuran komite. Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat komite sekolah. Pada umumnya dana komite terdiri atas : a. Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah b. Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur). c. Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu ikatan apapun. 3. Dana dari Masyrakat Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut membantu kemajuan pendidikan. Dana ini ada yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta. 4. Dana dari Alumni Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan sukarela dari para alumni yang merasa terpanggil untuk turut mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan demi kemajuan dan pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni atau lustrum sekolah. 5. Dana dari Peserta Kegiatan Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya. 6. Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah
  • 21. Pengelolaan Keuangan 18 Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya koperasi, kantin sekolah, bazar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll. d. Pengelolaan Keuangan Sekolah yang Efektif Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun pelajaran. Para kepala sekolah bersama semua pemegang peran di sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut : a. Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada tahun pelajaran yang bersangkutan. b. Melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan kebutuhan dana penunjang. c. Melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan kemungkinan tersedianya dana pendukung yang dapat dihimpun. d. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang bersangkutan. e. Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersedia untuk masing- masing kegiatan. f. Menuangkan perhitungan-perhitungan rinci tersebut ke dalam suatu format yang telah disepakati untuk digunakan oleh setiap sekolah. g. Pengesahan dokumen RAPBS oleh instansi yang berwenang. Dengan tersedianya dokumen tertulis mengenai RAPBS tersebut, kepala sekolah dapat mengkomunikasikannya secara terbuka kepada semua pihak yang memerlukan. Sumber dana yang tersedia di dalam RAPBS di manfaatkan untuk membiayai berbagai kegiatan manajemen operasional sekolah pada tahun pelajaran yang bersangkutan. Pada umumnya pengeluaran dana yang dihimpun oleh sekolah mencakup 5 kategori pembiayaan, sebagai berikut : 1) Pemeliharaan, rehabilitasi dan pengadaan sarana/prasarana pendidikan. 2) Peningkatan kegiatan dan proses belajar mengajar. 3) Peningkatan kegiatan pembinaan kesehatan
  • 22. Pengelolaan Keuangan 19 4) Dukungan biaya kegiatan sekolah dan peningkatan personil 5) Kegiatan rumah tangga sekolah dan BP3 Dana yang tersedia di dalam RAPBS dapat sekaligus mencakup kegiatan untuk pengembangan sekolah. Namun demikian dana untuk keperluan pengembangan sekolah dapat disediakan secara khusus, sebagai tambahan dari RAPBS yang telah disusun. Untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah diprogramkan sekolah dalam satu tahun pelajaran, diperlukan tersedianya sejumlah dana tertentu pula. Berapa besarnya dana yang diperlukan oleh sekolah agar tujuan itu dapat dicapai telah dihitung secara cermat oleh setiap sekolah melalui penyusunan RAPBS. Apabila jumlah dana yang diperlukan pada satu tahun pelajaran dibagi dengan jumlah semua siswa kelas I, II dan III di sekolah itu, maka akan ditemukan Satuan Harga Per Siswa (SHPS). Jumlah dana yang diperlukan oleh setiap sekolah sangat beragam. Jumlah siswa pada setiap sekolah pun berbeda-beda. Oleh karena itu SHPS pada masing- masing sekolah dengan sendirinya akan berbeda pula. Meskipun demikian sebenarnya harus ada suatu patokan SHPS minimal agar suatu mutu pendidikan tertentu dapat dicapai secara nasional.
  • 23. Pengelolaan Keuangan 20 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Pengelolaan keuangan adalah sumber daya yang diterima yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan keuangan dimaksudkan sebagai suatu pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan. Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan yaitu Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah,Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah, dan Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah. Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang No 20 Tahun 2003 Pasal 48 yang menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, akuntabilitas publik. Di samping itu, prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Masing-masing prinsip tersebut, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Efektivitas, Efisiensi. Fungsi Pengelolaan Keuangan Pendidikan mencakup 3 fungsi utama , yaitu: Budgetting (membuat anggaran). Accounting (pencatatan atau pembukuan). Auditing ( pemerikasaan atau pengawasan). Pengelolaan Keuangan di Sekolah, Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun pelajaran. Para kepala sekolah bersama semua pemegang peran di sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah diantaranya : Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada tahun pelajaran yang bersangkutan,melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan kebutuhan dana penunjang, dan melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan kemungkinan tersedianya dana pendukung yang dapat dihimpun.
  • 24. Pengelolaan Keuangan 21 DAFTAR PUSTAKA https://amiamaliahanii.wordpress.com/2012/05/30/pengelolaan-keuangan-pendidikan. http://wardonojakarimba.blogspot.com/2012/04/administrasi-keuangan-sekolah.html Mustatofa. 2008. Konsep-konsep Dasar Pendidikan, pengelolaan Pendidikan. 2007.UPI Bandung. Sutikno, M Sobri. 2008. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Prospect. Supriada, Dedi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan. Bandung: Rosda.