Dokumen tersebut membahas tentang gangguan kecemasan manusia. Secara garis besar dibahas definisi gangguan kecemasan, penyebab-penyebab kecemasan, dan penanganannya. Beberapa penyebab kecemasan yang disebutkan antara lain lingkungan keluarga yang tidak harmonis, lingkungan yang memfokuskan pada persaingan, dan rasa rendah diri akibat penolakan orang lain. Dalam perspektif Islam, kecemasan dapat timbul karena bis
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Makalah kecemasan bki2
1. GANGGUAN KECEMASAN MANUSIA
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan
Konseling Islam
Dosen Pengampu: Wiyono, M.Pd.I
Disusun Oleh:
1. Fitri Nofiati 143111199
2. Mei Kurniyati 143111217
3. Indah Nur F 143111209
4. Nurul Hesti A 143111206
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2017
2. 1 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak hal yang dapat menyebabkan penyakit hati apalagi di zaman yang
penuh dengan stressor seperti sekarang ini, orang-orang dengan mudahnya
mengalami stress, takut serta cemas yang amat karena kurangnya berserah diri
terhadap Allah Swt. Seringkali manusia merasa gelisah akan suatu hal-hal yang
belum namak dan belum terjadi. Bahkan yang lebih parah adalah sampai
mengganggu aktivitas kehidupan yang normal. Hal yang demikian sudah
merupakan suatu penyakit cemas yang mengganggu penderitanya sehingga bisa
terjadi depresi. Bisa jadi kecemasan dan depresi muncul secara bersamaan. Islam
memandang kecemasan sebagai salah satu penyakit dari hati karena jauhnya hati
manusia dari bersandar kepada Allah Swt, sehingga muncul berbagai rasa cemas,
was-was dan berbagai ketidak tenangan jiwa.
Kecemasan merupakan suatu hal yang alami ada pada diri manusia, yang
berfungsi sebagai rambu jika dalam taraf yang normal. Tentu saja psikologi
sebagai ilmu yang mengkaji aspek psikis manusia menjelaskan pula mengenai
kecemasan ini. Bukan hanya kecemasan dalam taraf yang wajar, tetapi juga
menjelaskan bagaimana kecemasan menjadi parah hingga tingkat yang akut dan
menjadikan seseorang tak dapat berfungsi normal.
Jauh sebelum psikologi hadir, Al-Quran sudah secara gamblang
menjelaskan bagaimana kecemasan dapat terjadi dalam diri manusia hingga ke
gangguan kecemasan yang akut. Namun bagaimana kaitan antara konsep
kecemasan yang dijelaskan Al-Quran dan Sunnah dengan konsep kecemasan
dakam psikologi? Disini kelompok kami akan membahasnnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Gangguan Kecemasan?
2. Apa Saja Penyebab Kecemasan?
3. Bagaimana Penanganannya?
3. 2 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Gangguan Kecemasan
Kecemasan adalah kondisi kejiwaan yang penuh dengan kekhawatiran dan
ketakutan akan apa yang mungkin terjadi, baik berkaitan dengan permasalahan
yang terbatas maupun hal- hal yang aneh.1
Kesulitan dalam menggambarkan
kecemasan telah menimbulkan banyak definisi. Karena orang akan menjadi
bingung oleh banyaknya definisi yang dikemukakan, maka di sini hanya akan
diutarakan tiga definisi mengenai kecemasan, yakni: 1. Suatu perasaan yang
berlebihan terhadap ketakutan, kekhawatiran, dan bencana yang akan datang
(Goldenson, 1970: 90 dalam Yustinus (2010); 2. Kesadaran akan tegangan yang
tidak menyenangkan (Menninger, 1963: 129 dalam Yustinus (2010); 3.
Kekhawatiran yang disebabkan oleh suatu ancaman terhadap nilai yang dianggap
individu sangat penting bagi eksistensinya sebagai suatu diri (May, 1967: 72
dalam Yustinus (2010).
Gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis yang mencakup ketegangan
motorik (bergetar, tidak dapat duduk tenang, tidak dapat bersantai); Hiperaktivitas
(pusing, jantung yang berdetak cepat, dan juga berkeringat); dan harapan-harapan
serta pikiran-pikiran yang mendalam (Laura, 2010: 301).
Dalam islam kecemasan diartikan sebagai gelisah, gelisah merupakan salah
satu penyakit hati yang harus segera diobati seperti halnya penyakit lain. Apabila
penyakit hati ini tidak segera diobati maka akan timbul penyakit-penyakit yang
lain yang jauh lebih berbahaya. Dalam definisi lain, kecemasan adalah gangguan
1
Musfir bin Said Az- Zahrani, Konseling Terapi, terjm. Sari Narulita dan Miftahul Jannah,( Jakarta:
Gema Insani, Cet.I,2005), hlm.512
4. 3 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang
mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas,
kepribadian masih tetap utuh perilaku dapat terganggu tetapi masih batas- batas
normal.2
Jika ditinjau dalam perspektif islam, kecemasan ini muncul akibat adanya
ketakutan akan suatu ujian yang akan diberikan oleh Allah. Padahal dalam al-
qur’an diterangkan bahwa Allah tidak akan memberikan suatu ujian kepada
manusia melebihi batas kemampuannya, sebagaimana tertera dalam (Q.S Al-
Baqoroh: 286)Yang artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.3
B. Penyebab Kecemasan
Sesungguhnya manusia tidak dilahirkan dengan penuh ketakutan ataupun
kecemasan. Sesungguhnya ketakutan dan kecemasan itu hadir karena adanya
emosi yang berlebih. Selain itu, keduanya pun mampu hadir karena lingkungan
yang menyertainya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun pekerjaan. Dengan
demikian, bisa disimpulkan bahwa penyebab hadirnya kecemasan antara lain
sebagai berikut.4
1. Rumah yang penuh pertengkaran ataupun salah pengertian atau penuh dengan
kesalahpahaman serta adanya ketidakpedulian orang tua terhadap anak-
anaknya.
2
Dadang Hawari, Manajemen Stress, Cemas dan Depresi,(Jakarta:FK UI,2001), hlm.19
3
Al Qur`an terjemah.PT Sygma Examedia Arkanleema.Bandung: 2007
4
http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/gangguan-kecemasan-anxiety-disorder-dalam-islam-
dan-psikologi-generel-anxiety-disord
5. 4 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
2. Lingkungan yang memfokuskan pada persaingan memperebutkan materi
ataupun pertengkaran demi mempertahankan hidup dan juga yang
menumbuhkan ambisi manusia hingga mampu mengalahkan akhlak dan hati
nuraninya.
3. Menurut Adil Fathi (2004) salah satu penyebab kecemasan yang dialami oleh
kebanyakan orang adalah rasa jengkel pada diri mereka dengan tingkah laku
dan perbuatan orang lain atau mereka merasa diabaikan oleh orang lain,
sehingga ia merasa rendah diri. Berawal dari hal itulah, ia mulai merasa
rendah diri dan tidak dihormati oleh orang lain. Akibatnya, ia sering merasa
sedih karena ia telah berbuat baik kepada mereka, namun mereka tidak
membalasnya dengan kebaikan bahkan mereka membalasnya dengan
penolakan.
Dalam Islam, kekecewaan karena pengabaian tidak akan terjadi karena dasar
atau niat dari melakukan setiap kebaikan adalah karena Allah Swt. Jadi apakah
akan mendapat balasan atas kebaikan atau tidak, seseorang tak akan
mengkhawatirkannya karena keyakinan bahwa setiap balasan sudah diatur oleh
Maha Pemberi Balasan.
Agama Islam yang suci telah mengajarkan kita kaidah yang luhur berkaitan
dengan hal ini. Kaidah ini terungkap dalam sabda Rasulullah saw., “Yang
dimaksud dengan waasil (penyambung silaturrahmi), bukanlah mukaafi (orang
yang membalas dengan balasan setara), akan tetapi yang dimaksud dengan waasil
(penyambung silaturrahmi) adalah orang yang apabila ia telah diputus hubungan
silaturahminya ia berusaha menyambungnya lagi.” (HR Bukhari dan yang
lainnya)
6. 5 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
Dalam pembahasan ini, akan dibahas tentang Penyebab kecemasan pada tipe
kepribadian dalam al-qur’an yakni orang yang beriman, munafik, dan kafir
diantaranya sebagai berikut:
1. Orang beriman
Penyebab kecemasan pada orang beriman diantaranya adalah Obsesif
Kompulsif (Was-was, Ragu-ragu). seperti Keraguan tentang jumlah rakaat,
ragu sudah melakukan shalat dengan benar, perasaan menetap bahwa
pakaiannya tidak bersih, mengulang-ngulang sholat dan lain sebagainya
yang berkaitan dengan kebersihan dan dosa.
Contoh Kecemasan orang beriaman antara lain:
a. Rasululoh SAW = Cemas dengan umatnya
b. Umar = cemas takut tidak berlaku adil (pertanggung jawabanya)
terhadap rakyatnya
c. Usman = Melihat Kuburan menangis karena cemas akan azab
kubur.
d. Umat Sekarang = Hubuddunya(Cinta Dunia)
Bisikan syaitan ini berperan penting dalam berkembangnya penyakit
mental atau gangguan psikologis, dan kita sebagai manusia diperintahkan
untuk memohon perlindungan kepada Allah dari musuh yang tidak terlihat
ini:
“Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia. raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan
7. 6 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
(bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,yang membisikkan (kejahatan)
ke dalam dada manusia,dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Nas:
1-6)5
Di sini nampak bahwa kita memang memiliki pikiran-pikiran tersebut,
akan tetapi sebenarnya syaitan lah yang membisikkan pikiran itu kepada
kita dan menipu kita seakan itu adalah pikiran yang muncul dalam diri kita
sendiri.
Jadi, karena satu dan lain hal, saat seseorang mulai mempercayai
bisikan syaitan itu, ia akan mengembangkan gangguan dalam dirinya.
Sebaliknya, siapa yang telah mengalahkan bisikan itu, tidak akan
mengembangkan gangguan tersebut.
2. Orang Munafik
Penyebab kecemasan pada orang munafik adalah lebih mementingkan
pandangan dan penilaian mahluk daripada penilaian Allah, ia takut dinilai
buruk dan dijauhi makluk. Dan itu semua menunjukkan sangat lemahnya
iman dan kurangnya ketauhidan dan tidak adanya ketawakalan dalam
dirinya, hingga ia masih lebih takut dan khawatir kehilangan mahluk dan
lebih takut serta khawatir kehilangan rezekinya jika mahluk menilainya
tidak baik.
5
Al Qur`an terjemah.PT Sygma Examedia Arkanleema.Bandung: 2007
8. 7 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
Artinnya: Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu
sebagaimana orang-orang lain Telah beriman." mereka menjawab: "Akan
berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu Telah
beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh;
tetapi mereka tidak tahu. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang
yang beriman, mereka mengatakan: "Kami Telah beriman". dan bila
mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka mengatakan:
"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-
olok."6
3. Orang Kafir
Penyebab kecemasan pada orang kafir adalah karena maksiat yang
dilakukan. semakin besar maksiat, semakin besar ketakutan dan
kecemasan. Maksiat yang terbesar adalah berbuat syirik dan menyekutukan
Allah. Allah berfirman dalam QS. Al-imran: 151,
6
Al Qur`an terjemah.PT Sygma Examedia Arkanleema.Bandung: 2007
9. 8 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
Artinnya:Akan kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa
takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang
Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. tempat kembali
mereka ialah neraka; dan Itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang
yang zalim.
Mereka takut dan cemas karena janji Allah yang tak akan meleset
kepada mereka. Allah berfirman dalam QS. Al-imran: 151, yang artinya:“
Tempat kembali mereka adalah neraka, dan itulah seburuk-buruknya
tempat tinggal bagi orang yang dzalim”.
C. Penanganannya :
1. Orang beriman
Was-was, seperti yang disebutkan di atas, adalah suatu fenomena yang
terjadi pada kita semua, tapi sebagian memeliharanya dengan frekuensi dan
tindakan yang membuat seseorang menjadi budaknya. Tapi, ada solusi pada
setiap penyakit: Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya,
diketahui oleh yang mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang
tidak mengerti. (HR. Bukhari dan Muslim).
Penanganannya : Karena musuh kita ini tak terlihat, maka ada cara yang
spesifik untuk melawannya, diantaranya sebagai berikut:
1. Kita harus sadar akan taktik syaitan, termasuk kekurangan dan
keterbatasan mereka
2. Kita harus tahu karakteristik was-was yang ditimbulkan oleh syaitan.
3. Kita harus mengetahui kekuatan diri kita sendiri serta keterbatasan
kita.
10. 9 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
4. Adapun cara agar selalu mendapatkan rasa tenang dan tentram adalah
dengan
5. berdzikrullah. Sebagaimana tercantum dalam surat ar-ra’du : 28.Yang
artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram (Al-Qur’an terjemah, 2004: 436).
6.
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram.
2. Orang Munafik
Penanganannya: Hanya bersandar dan bergantung kepada Allah dan
yakin akan kekuasaan mutlak Allah SWT, maka kita akan jauh dari segala
kecemasan dan ketakutan yang tidak perlu. Selain itu kita juga perlu
memperbanyak taubat dan tawakkal kepada Allah, dengan menyerahkan
perkara yang kita cemaskan, khawatirkan atau yang kita takutkan itu kepada
Allah SWT, maka Allah akan memberikan ketenangan dan jalan keluar dari
masalah kita tersebut. (QS. Ath Talaq : 3, QS. Ar Rad : 28).
3. Orang Kafir
Penanganannya: Dengan memperbanyak taubat dan tawakkal kepada
Allah, berdzikir terhadap Allah karena hanya dengan berdzikir hati menjadi
tenteram, selalu yakin akan pertolongan Allah. Allah berfirman dalam QS.
Az-zumar: 53, yang artinya “ Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa
11. 10 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
dari rahmat Allah. sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesugguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
12. 11 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ditinjau dalam perspektif islam, kecemasan ini muncul akibat adanya
ketakutan akan suatu ujian yang akan diberikan oleh Allah. Padahal dalam al-
qur’an diterangkan bahwa Allah tidak akan memberikan suatu ujian kepada
manusia melebihi batas kemampuannya, sebagaimana tertera dalam (Q.S Al-
Baqoroh: 286)Yang artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
Penyebab kecemasan pada orang beriman diantaranya adalah
Obsesif Kompulsif (Was-was, Ragu-ragu). seperti Keraguan tentang jumlah
rakaat, ragu sudah melakukan shalat dengan benar, perasaan menetap bahwa
pakaiannya tidak bersih, mengulang-ngulang sholat dan lain sebagainya yang
berkaitan dengan kebersihan dan dosa.
Bisikan syaitan ini berperan penting dalam berkembangnya penyakit
mental atau gangguan psikologis, dan kita sebagai manusia diperintahkan
untuk memohon perlindungan kepada Allah dari musuh yang tidak terlihat ini:
“Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia. raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan
(bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,yang membisikkan (kejahatan) ke
dalam dada manusia,dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 1-6)
13. 12 | G a n g g u a n K e c e m a s a n M a n u s i a K L P # 7
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur`an terjemah.PT Sygma Examedia Arkanleema.Bandung: 2007
Hawari ,Dadang. 2001.Manajemen Stress, Cemas dan Depresi.Jakarta:FK UI
Musfir bin Said Az- Zahrani. 2005. Konseling Terapi, terjm. Sari Narulita dan
Miftahul Jannah. Jakarta: Gema Insani
http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/gangguan-kecemasan-anxiety-
disorder-dalam-islam-dan-psikologi-generel-anxiety-disord