2. PENDAHULUAN
● Abortus berakhirnya kehamilan sebelum janin mampu hidup di luar rahim (viable), yaitu
sebelum usia kehamilan 20 minggu atau berat janin belum mencapai 500 gr
● Kemenkes (2012) menyebutkan bahwa 4,1% kematian ibu di Indonesia terjadi karena
abortus.
● Kemenkes (2015) Prevalensi abortus meningkat dengan bertambahnya usia, dimana pada
wanita berusia 20 tahun adalah 12%, dan wanita berusia di atas 45 tahun 50%.
● Kejadian abortus 42,9 % terjadi pada kelompok usia di atas 35 tahun, kemudian diikuti
oleh kelompok usia 30-34 tahun
4. Identitas Pasien
• Nama lengkap : Ny. R P
• Usia : 32 tahun
• Agama : Islam
• Suku bangsa : Jawa
• Status perkawinan : Menikah
• Tingkat pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Sukoharjo
• Masuk RS : 5 Oktober 2022, Pukul 06.30
5. Anamnesis
• Ny. R P usia 32 tahun G4P2A1 UK 15+2 mg datang ke VK IGD RSUD Sukoharjo
tgl 05/10/2022 pkl 06.30 WIB diantar suami
• Pasien merasakan nyeri perut bagian bawah dan keluar flek-flek sejak pagi
pukul 02.00 serta keluar gumpalan darah dari jalan lahir pukul 05.00 .
Keluhan disertai dengan mual dan lemas.
Riw Penyakit Sekarang
• Keluar darah dan jaringan dari jalan lahir
• Nyeri perut bagian bawah
• HPMT 20/06/2022, HPL 27/03/2023
• Riwayat mual muntah selama hamil (-)
• Keluhan disertai mual dan lemas
6. Riw Penyakit Dahulu
• Pasien telah melakukan tes kehamilan
dan USG dan hasilnya adalah positif.
• Penyakit dahulu HT(-), DM(-)
• Penyakit keluarga HT (-), DM (-)
Status Gizi
• Tinggi badan 154 cm
• Berat badan saat ini 67 kg
Menstruasi
o Menarche 13 thn
o Lama 7 hari
o Siklus 28 hari
o Keluhan slm mens (-)
o Bentuk perdarahan cair
Riw Penyakit Dahulu
• Riw operasi : operasi Sectio Caesarea tahun
2021
• Riw. Abortus: Uk 8 minggu tahun 2020
• Riw KB (-)
• Riw kebiasaan merokok (-), konsumsi
alcohol (-), obat-obatan (-)
7. Tanda Vital
• Tekanan darah 105/63 mmHg
• Nadi 81 x/mnt
• Nafas 20 x/mnt
• SpO2 98%
• Suhu 36.5°C
Status Generalis
• Keadaan umum : sedang
• Kesadaran : compos mentis
• GCS : E4V5M6
Status Lokalis
• Kepala : normochepal, rambut hitam lurus
• Mata : CA (-/-), SI (-/-)
• Hidung: deformitas (-), massa (-), secret (-)
• Mulut : sianosis (-)
• Telinga: normotia, nyeri (-), benjolan (-)
• Leher : pembesaran KGB (-)
• Thoraks:
o Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat, simetris
o Palpasi : iktus tdk kuat angkat, fremitus simetris
o Perkusi: sonor, batas jantung dbn
o Auskultasi : vesikuler, BJ I & II regular, bising (-)
8. Status Obstetri
• TFU (-)
• HIS (-)
• DJJ (-)
Status Lokalis
• Abdomen :
• Ekstremitas : edema (-), kelemahan (-)
Pemeriksaan VT
• Tampak adanya keluar darah dan jaringan dari jalan lahir
• Serviks terbuka serviks 1 cm,
• Tebal dan lunak,
o Inspeksi : hiperemis (-), sikatrik (-), strie gravidarum (-), perut tidak membuncit
o Auskultasi : peristaltik dbn
o Palpasi : status obstetri
9. Hasil Lab
(05/10/2022, 06:45 WIB)
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
Hematologi
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
ABO
Rhesus
8.5x103/µL
3.96x106/µL
12.1g/dL
34.8%
87.9 fL
30.6 pg
34.8g/dL
279 x103/µL
O
Positif
3.6-11.0
3.8-5.2
11.7-15.5
35-47
80-100
26-34
32-36
150-450
10. Hasil Lab
(05/10/2022, 06:45 WIB)
Kimia Klinik
GDS 96 mg/dL 70-120
Coagulasi
PT
INR
APTT
L 9.40 detik
0.88
25.40 detik
9.9-11.8
0.81-34.4
24.8-34.4
Sero Imunologi
HBsAg
Anti-HIV
SwabAntigen Covid-19
Non Reaktif
Non-Reaktif
Negatif
NR
NR
Negatif
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
11. Pemeriksaan USG
• Dari hasil pemeriksaan USG, terdapat sisa
jaringan sisa hasil konsepsi dalam kavum
uterus.
Penatalaksanaan
• Pemberian infus Ringer Laktat 20 tpm
• Inj. Ampicillin 1 gr
• Puasa
• Cek Lab
• Kuretase jam 11.00
15. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu
hidup luar kandungan. Batasan abortus adalah umur kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram
Abortus
16. Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu :
Etiologi dan faktor resiko
• Kelainan pertumbuhan hasil
konsepsi kelainan kromosom,
pengaruh dari radiasi, virus, obat-
oba
• Kelainan pada plasenta
oksigenasi plasenta terganggu
• Penyakit pada maternal
• Kelainan traktus genitalia
• Multipara melahirkan 4 anak
atau lebih
• Riwayat Abortus sebelumnya
17. Perdarahan Nyeri Perut Uterus Serviks Kondisi Klinis
Abortus
iminens
Sedikit (-)/sedikit mulas TFU sesuai UK OUE tertutup
Hasil konsepsi masih
baik, ekspulsi (-),
Abortus
insipien
Bertambah
sesuai serviks
dan Usia
kehamilan
Sedang-hebat TFU sesuai UK Servik mendatar
Hasil konsepsi masih
di dalam cavum uteri ,
ekspulsi (-), janin mati
Abortus
komplit
sedikit (-)/sedikit mulas TFU lebih kecil OUE tertutup
Ekspulsi seluruh hasil
konsepsi
Abortus
inkomplit
Banyak atau
sedikit
tergantung
jaringan
Sedang-hebat TFU lebih kecil
OUE terbuka,
sebagian jaringa
keluar/meninjol di
OUE
Ekspulsi sebagian
hasil konsepsi, masih
ada yang tertinggal
dalam cavum uteri
Missed
abortion
(-) (-) TFU lebih kecil Tertutup Janin mati, ekspulsi (-)
Macam-macam abortus sesuai dengan gejala, tanda, dan proses patologi yang terjadi
19. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik ginekologis
• Inspeksi vulva perdarahan, jaringan hasil konsepsi.
• Inspekulo ostium uteri terbuka atau sudah tertutup, ada/tidak jaringan
keluar dari ostium
• Vagina toucher: porsio tebuka/ tertutup, teraba/tidak jaringan, besar
uterus sesuai /lebih kecil dari usia kehamilan, nyeri goyang porsio (-),
kavum douglas (-) menonjol
20. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
• Darah Lengkap
• Tes Kehamilan (β-hCG)
• Ultrasonografi : untuk menentukan apakah kehamilan viabel/non-viabel,
menentukan hasil konsepsi tersisa/tidak
21. Penatalaksanaan
Abortus Inkomplit
• Bila syok karena perdarahan infus cairan NaCl fisiologis atau ringer laktat,
ditransfusi darah.
• Kuretase (dengan kuret vacuum menggunakan canula dari plastic)
• Ergometrin 0,2 mg intramuscular untuk mempertahankan kontraksi otot uterus.
• Antibiotik untuk rnencegah infeksi.
• Analgesik
23. Pembahasan
Anamnesis
• Pasien tidak mengalami menstruasi sejak 15+2 minggu terakhir
• Tes kehamilan dengan hasil (+)
• Keluhan keluar darah dan jaringan dari jalan lahir
• Nyeri perut bagian bawah
• Disertai rasa mual dan lemas
24. Pembahasan
Pemeriksaan Fisik
• Status generalis dan tanda vital dalam batas normal.
• Status obstetri: tinggi fundus uteri (TFU) tidak teraba.
• Pada pemeriksaan ginekologi tampak adanya keluar darah dari jalan lahir serta
adanya jaringan.
• vaginal toucher (VT) d serviks terbuka 1 cm, lunak.
25. Pembahasan
Dari pemeriksaan sesuai dengan tanda abortus inkomplet dimana uterus yang
mengecil, adanya darah yang disertai gumpalan keluar dari jalan lahir, dan serviks
yang terbuka.
USG
• Terdapat sisa jaringan sisa hasil konsepsi dalam kavum uterus.
26. Pembahasan
Setelah dilakukan tindakan kuretase kondisi pasien cukup stabil terapi
medikamentosa.
Terapi medikamentosa
• Amoxycillin 3x500 mg untuk mengatasi infeksi mengingat tindakan kuretase
dalah tindakan yang invasif,
• Asam Mefenamat 3x500 mg untuk mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan
dari tindakan kuretase
• Promavit 1x1 tablet yang mengandung multivitamin dan mineral.
27. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics and images by Freepik
Terimakasih
Please keep this slide for attribution
28. Daftar pustaka
• Akbar, A. (2019). Faktor Penyebab Abortus di Indonesia Tahun
2010-2019: Studi Meta Analisis. Jurnal Biomedik (JBM), 182-191.
• Bari, S. A. (2018). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjo. Jakarta:
PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
• Daisy, L. (2020). Pedoman Nasional Asuhan Pasca Keguguran
yang Komprehensif. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
• Sari, R. D. (2018). Buku Ajar Perdarahan Pada Kehanilan
Trimester 1. Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung.