Kasus IUFD pada dua pasien hamil dengan berbagai faktor risiko diatasi dengan diagnosa dan tatalaksana yang tepat meliputi induksi persalinan dengan misoprostol dan persalinan pervaginam serta lotus birth. Faktor risiko IUFD meliputi usia ibu muda atau tua, riwayat IUFD atau komplikasi kehamilan sebelumnya, dan kondisi medis seperti hipertensi.
1. Pembimbing:
dr. Benny Marcel Pandango, Sp.OG(K)
Oleh:
Rizka Mar’athus Sholihah
210702110004
1
REFERAT
SMF Obstetri-Ginekologi
RSUD Karsa Husada Batu
Program Studi Profesi Dokter
FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
2. 2
PENDAHULUAN
01
Latar Belakang,
Rumusan, dan Tujuan
Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
02
Mengenai IUFD
LAPORAN KASUS
03
Kasus Pasien Obstetri
dengan IUFD
PEMBAHASAN
04
Pembahasan mengenai
kasus pada BAB III
PENUTUP
05
Kesimpulan dan Saran
7. Definisi IUFD
7
Cunningham, F. G., Leveno, K. J., & Bloom, S. (n.d.). Williams Obstetrics 24th Edition. Hartalina, & Sulistyawati, T. R. (2020). Faktor - Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian IUFD di RSUD Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2018. ZonaKebidanan, 10(2), 70–77.
Menurut WHO dan The American College of
obstetricians and Gynecologist
Janin yang mati dalam rahim dengan berat badan ≥
500 gram atau lebih atau kematian janin dalam
rahim pada kehamilan ≥ 20 minggu atau lebih.
Klasifikasi:
Intrauterine Fetal Death (IUFD) dini jika kematian
janin terjadi sebelum usia kehamilan 24 minggu
Intrauterine Fetal Death (IUFD) lanjut jika kematian
janin setelah usia kehamilan 24
minggu(Cunningham et al., n.d.)
10. Epidemiologi IUFD
10
Kemenkes RI. 2013. “Infodatin Diabetes Mellitus.”
Setiap tahun, lebih dari 2,6
juta kehamilan
mengakibatkan lahir mati
pada trimester ketiga di
seluruh dunia, yaitu
18,4/1000 total kelahiran
Angka kematian bayi di
Indonesia pada tahun 2016
masih cukup tinggi yaitu 32 /
1.000 kelahiran hidup, dan
tahun 2017 turun mencapai
15 / 1.000 kelahiran hidup
11. 11
Riwayat Obstetri
Sebelumnya
Riwayat IUFD,
kehamilan kelahiran
prematur, hambatan
pertumbuhan, atau
preeklamsia
Kehamilan
Ganda
Faktor Demografi
Sosial
Wanita kulit
hitam non-
Hispanik
Jenis kelamin
Laki-laki
Kondisi Ibu dengan
Komorbid
Hipertensi dan diabetes
Usia Ibu Lebih muda
atau Lebih tua
13. Diagnosis IUFD
13
Nohr, E. A. et al. (2005) ‘Prepregnancy obesity and fetal death: a study within the Danish National Birth Cohort’, Obstetrics
& Gynecology, 106(2), pp. 250– 259.
• Gerakan janin menurun atau menghilang
ANAMNESIS
• Pertumbuhan janin tidak ada
• Tinggi fundus uteri menurun,
• Berat badan ibu menurun
• Lingkaran perut ibu mengecil
PEMERIKSAAN FISIK
• fetoskopi dan Doppler tidak dapat didengar adanya
bunyi jantung janin.
• USG, tampak gambaran janin tanpa tanda kehidupan
• foto radiologik tulang kepala kolaps, tulang kepala
saling tumpang tindih (gejala 'spalding') tulang belakang
hiperrefleksi, edema sekitar tulang kepala; tampak
gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah.
• Pemeriksaan hCG urin menjadi negatif setelah beberapa
hari kematian janin
PEMERIKSAAN FISIK
14. Kriteria Diagnosis IUFD
14
ACOG. (2020). Obstetric Care Consensus: Management of stillbirth. The AmericanCollege of Obstetricians and Gynecologists, 135(3), E110- 132.
15. Tatalaksana IUFD
15
Komunikasikan Diagnosis dengan
Pasien
1.
2. Melahirkan Janin IUFD
• Janin segera dilahirkan kadar fibrinogen menurun
koagulopati
• Persalinan dapat terjadi secara aktif dengan induksi persalinan
dengan oksitosin atau misoprostol Kecuali indikasi obstetri
• Pada kematian janin <24 minggu dilatasi dan evakuasi
atau induksi medis persalinan menggunakan misoprostol
• Pada kematian janin 24 - 28 minggu misoprostol secara
vaginal (50 - 100 ug tiap 4 - 6 jam) dan induksi oksitosin
• Pada kehamilan di atas 28 minggu dosis misoprostol 25 ug
pervaginam/6 jam
Sarworno Prawirohardjo. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 460–474., ACOG. (2020). Obstetric Care Consensus: Management of stillbirth. The AmericanCollege of
Obstetricians and Gynecologists, 135(3), E110- 132.
16. Komplikasi IUFD
16
Trauma psikis ibu ataupun keluarga, apalagi bila
waktu antara kematian janin dan persalinan
berlangsung lama.
1.
2.
Bila terjadi ketuban pecah dapat terjadi infeksi.
3.
Terjadi koagulopati bila kematian janin lebih dari 2 minggu
17. Pencegahan IUFD
17
Bila ibu merasa gerakan janin menurun, tidak
bergerak, atau gerakan janin terlalu keras, perlu
dilakukan pemeriksaan ultrasonografi.
Perhatikan adanya solusio plasenta.
Pada gemelli dengan T +T (twin to tuin
transfusion) Koagulasi pembuluh
anastomosis
1.
2.
3.
19. KELUHAN UTAMA
IDENTITAS PASIEN
Tidak terasa pergerakan janin sejak pagi
hari
RPS
● Pasien merupakan rujukan dari praktik bidan
di Ngantang dengan kecurigaan IUFD
● Pasien hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 39-40 minggu
● Pasien mengeluhkan bayi tidak brgerak sejak 1
hari yang lalu.
● Pasien juga mengeluhkan kenceng-kenceng
dengan frekuensi jarang sejak semalam.
● Keluhan tanpa disertai keluar lendir darah dari
jalan lahir
● Riwayat trauma disangkal.
● Riwayat batuk-batuk dan demam sejak 3
minggu SMRS (namun pasien tidak periksa,
namun asma dan tb disangkal.
Nama : Ny. FSN
Usia : 20 tahun
Alamat : Ngantang, Malang
Pekerjaan : IRT
MRS/Pukul : 24 September 2022/14.05 WIB
-HT (-), DM (-), Asma (-), Kejang (-)
-Riwayat trauma (-)
-Riwayat alergi (-)
RPD
-Vitamin
RPO
RPK
DM (-) , HT (-), Asma (-), Alergi (-),
Kejang (-)
Riwayat Haid
Usia Menarche : 17 tahun
Darah haid : 3-4 x ganti
pembalut/hari
Lamanya haid : 6-7 hari
Keluhan saat haid: -
HPHT: 19 Desember 2021
TPL: 26 September 2022
1 kali menikah di usia 20
tahun, lama menikah 2 tahun
Riwayat Menikah
• 2022/Hamil ini
Riwayat
Persalinan
18
20. KEPALA, LEHER
Linea nigra (+),
striae (+), BU (+),
Timpani (+)
ABDOMEN
EKSTREMITAS
Edema tungkai -
/-
CRT <2 detik
OBSTETRI
Leopold I : Bokong, TFU: 32 cm
Leopold II : PuKi, DJJ: -
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Belum masuk PAP TBJ
(32-11) x 155 3255 gram
VT: ø 3 cm eff 50% Ketuban +
Kepala di H1
THORAX
Cor : S1S2 tunggal reguler, m (-), g (-
)
Pulmo : Ves +/+. Rh -/-. Wh -/-
K/U : Baik , Kes. Composmentis,
GCS: 456
TD : 121/78 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 37,7 oC
SpO2 : 99% on Room air
BBA: 51 kg, BBS: 67 kg, TB: 164 cm BMI
sekarang : 24,91 kg/m2 (Overweight)
Anemis (-), ikterik (-),
pembesaran KGB (-),
hematoma lidah (-)
mata kabur (+)
19
21. G1P0000 UK 39-40 mgg
+ Inpartu Kala I Fase
Laten + IUFD
- Persalinan dengan lotus
birth
- Gastrul ¼ tab
pervaginam tiap 6 jam
- Oksitosin drip 8-40
tpm
DIAGNOSIS TATALAKSANA
1
21
22. Follow-up D-1
22
Aspek Keterangan (Temuan Abnormal/Yang Mendukung)
Subjective Pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan
Objective TD 126/82 mmHg
N 86 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8
Assessment P1000Ab000 post partus pervaginam D-1
Planning Planning Therapy -
Planning Monitoring Keluhan pasien, TTV
23. KELUHAN UTAMA
IDENTITAS PASIEN
Tidak merasakan pergerakan bayi sejak
satu minggu yang lalu
RPS
● Pasien hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 34/35 minggu.
● Pasien tidak merasakan pergerakan bayi sejak
1 minggu yang lalu.
● Keluar cairan dari jalan lahir (-)
● Keluar darah dari jalan lahir (-)
● Pusing (-), mual (-), muntah (-), pandangan
kabur (-)
Nama : Ny. DS
Usia : 34 tahun
Alamat : Pakisaji, Malang
Pekerjaan : IRT
MRS/Pukul : 01 September 2022/08.30 WIB
-HT (+), DM (-), Asma (-), Kejang (-)
-Riwayat trauma (-)
-Riwayat alergi (-)
RPD
-Vitamin
RPO
RPK
DM (-) , HT (+), Asma (-), Alergi (-),
Kejang (-)
Riwayat Haid
Usia Menarche : 12 tahun
Darah haid : 3-4x ganti
pembalut/hari
Lamanya haid : 5 hari
Keluhan saat haid : -
HPHT: 10 Januari 2022
TPL: 17 Oktober 2022
1 kali menikah di usia 22
tahun dengan lama menikah
12 tahun
Riwayat Menikah
• 2022/Hamil ini
Riwayat
Persalinan
1
22
24. KEPALA, LEHER
Linea nigra (+), striae
(+)
BU (+)
Timpani (+)
ABDOMEN
EKSTREMITAS
Edema tungkai -
/-
CRT <2 detik
OBSTETRI
Leopold I : Bokong, His (-) TFU: 25 cm
Leopold II : PuKi, DJJ: - x/menit
Leopold III : Kepala
Leopold IV : belum masuk PAP
TBJ: (25-13)x155 = 1860 gram
VT: Ø tidak ada pembukaan
THORAX
Cor : S1S2 tunggal reguler, m (-), g (-
)
Pulmo : Ves +/+. Rh -/-. Wh -/-
K/U : Baik , Kes. Composmentis, GCS:
456
TD : 203/127 mmHg
N : 74 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36,5 oC
SpO2 : 100% on Room air
BBS: 70 kg, TB: 158 cm
BMI sekarang : 28 kg/m2 (Overweight)
Anemis (-), ikterik (-),
pembesaran KGB (-),
hematoma lidah (-)
mata kabur (+)
1
23
30. 30
• Kehamilan dengan IUFD adalah janin yang mati dalam
rahim dengan berat badan ≥ 500 gram atau lebih atau
kematian janin dalam rahim pada kehamilan ≥ 20 minggu
atau lebih.
• Penyebab dari kematian janin bisa berasal dari faktor
maternal, janin, ataupun plasenta.
• Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan
ultrasound, di mana tidak tampak adanya gerakan jantung
janin.
• Setelah diagnosis ditegakkan, janin perlu segera
dilahirkan. Persalinan dapat terjadi secara aktif dengan
induksi persalinan dengan oksitosin atau misoprostol.
Tindakan perabdominam bila janin letak lintang. Induksi
persalinan dapat dikombinasi oksitosin dan misoprostol
• perlunya penggalian secara detail terhadap riwayat penyakit
pasien selala kehamilan