SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PADA PASIEN ABOORTUS
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram ( Putri, 2013 ).
Abortus terjadi pada usia kehamilan kurang dari 8
minggu, janin dikeluarkan seluruhnya karena villi
koriales belum menembus desidua secara mendalam.
Pada kehamilan 8–14 minggu villi koriales
menembus desidua secara mendalam, plasenta tidak
dilepaskan sempurna sehingga banyak perdarahan. Pada
kehamilan diatas 14 minggu, setelah ketubah pecah
janin yang telah mati akan dikeluarkan dalam bentuk
kantong amnion kosong dan kemudian plasenta
(Prawirohardjo, 2002).
1. Abortus Spontan :
 Abortus Iminens
 Abortus Inevitable
 Abortus Incomplete
 Abortus komplit
 Abortus Habitualis
JENIS – JJENIS ABORTUS
2. Abortus Provokatus (abortus yang sengaja
dibuat) :
- Abortus medisinalis : yaitu abortus karena
tindakan kita sendiri dengan alasan bila
kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa
ibu
- Abortus kriminalis
Yaitu abortus yang terjadi oleh karena tindakan-
tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan
indikasi medis dan biasanya dilakukan secara
sembunyi-sembunyi oleh tenaga tradisional.
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya
menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8
minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah
:
a.Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
b.Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna
c.Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan
temabakau dan alkohol
2. Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili
korialis karena hipertensi menahun
ETIOLOGI
3. Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia
berat, keracunan dan toksoplasmosis
4. Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi
serviks (untuk abortus pada trimester kedua),
retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan
uterus.
5. Kelainan endokrin (hypertiroid, diabetes melitus,
kekurangan hormon progesteron)
6. Trauma, gangguan nutrisi, stress psikologis.
 Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis,
diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang
menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap
benda asing dalam uterus.
 Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan
benda asing tersebut.
 Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis
belum menembus desidua secara dalam jadi hasil
konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya.
PATOFISIOLO
GI
 Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan
sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan
sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan.
 Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan
terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi
keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion
atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes
ovum), janin lahir mati, janin masih hidup, mola
kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus
papiraseus
Tanda dan gejala secara umum pada abortus imminen
adalah :
1.Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20
minggu
2.Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak
lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal
atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan
kecil, suhu badan normal atau meningkat.
3.Perdarahan pervagina mungkin disertai dengan
keluarnya jaringan hasil konsepsi
4.Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis,
sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus.
MANIFESTTASI KLINIS
5. Pemeriksaan ginekologi :
 Inspeksi Vulva : perdarahan pervagina ada atau tidak
jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva
 Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri
terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan
keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan
berbau busuk dari ostium.
 Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup,
teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar
uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak
nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan
adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
 Hasil pemeriksaan kehamilan masih positif
1. Perdarahan (haemorrogrie)
2. Perforasi
3. Infeksi dan tetanus
4. Payah ginjal akut
5. Syok, yang disebabkan oleh syok hemoreagrie
(perdarahan yang banyak) dan syok septik atau
endoseptik (infeksi berat atau septis)
6. Pada missed abortion dengan retensi lama hasil
konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan
1. Teknik bedah
a. Kuretose / dilatasi adalah cara menimbulkan hasil konsepmemakai
alat kuretase (sendok kerokan) sebelum melakukan kuratase,
penolong harus melakukan pemeriksaan dalam.
b. Aspirasi haid
Aspirasi rongga endometrium menggunakan sebuah kanula
karman 5 atau 6 mm fleksibel dan tabung suntik, dalam 1
sampai 3 minggu setelah keterlambatan haid disebut juga
induksi haid, haid instan dan mini abortus.
c. Laporotomi
Pada beberapa kasus, histerotomi atau histerektomi abdomen
untuk abortus lebih disukai daripada kuretase atau induksi
medis. Apabila ada penyakit yang cukup significanpada
uterus, histerektomi mungkin merupakan terpa ideal
PENATALAKSANAAN
2. Teknik medis
a. Oksitosin
b. Prostaglandin
c. Urea hiperosomik
d. Larutan hiperostomik intraamnion
1. Tes Kehamilan : Positif bila janin masih hidup,
bahkan 2-3 minggu setelah abortus
2. Pemeriksaaan Doppler atau USG untuk
menentukan apakah janin masih hidup
3. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada
missed abortion
PEMERIIKSAAN PENUNJANG
1. Inspeksi Vulva
Perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium bau busuk dari vulva.
2. Inspekulo
Perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau
sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium,
ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari
ostium.
3. Colok vagina
Porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau
tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau
lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio
digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum
douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan
data dan menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan
kebutuhan perawatan bagi klien.
Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah :
a. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang
meliputi ; nama, umur, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan
ke- , lamanya perkawinan dan alamat
b. Keluhan utama : Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan
adanya perdarahan pervaginam berulang
C. Riwayat kesehatan , yang terdiri atas :
1) Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat
klienpergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian
seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid,
pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
2) Riwayat kesehatan masa lalu
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
d. Riwayat pembedahan : Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami
oleh klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana
tindakan tersebut berlangsung.
e. Riwayat penyakit yang pernah dialami : Kaji adanya penyakit yang
pernah dialami oleh klien misalnya DM , jantung , hipertensi ,
masalah ginekologi/urinary , penyakit endokrin , dan penyakit-
penyakit lainnya.
f. Riwayat kesehatan keluarga : Yang dapat dikaji melalui genogram dan
dari genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit
turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.
h. Riwayat kesehatan reproduksi : Kaji tentang mennorhoe, siklus
menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan
adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala
serta keluahan yang menyertainya
i. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas : Kaji bagaimana keadaan
anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana
keadaan kesehatan anaknya.
j. Riwayat seksual : Kaji mengenai aktivitas seksual klien.
k.Riwayat KB : Kaji riwayat pemakaian obat-
obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat
lainnya. jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn
yang menyertainya.
l. Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan
dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur,
hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
a. Keadaan Umum
Kesadaran : CM (Composmentis)
b. TTV
TD : 100/70
N : 70 x/mnt
RR : 18 x/mnt
S : 36,5 0C
c. Anak Ke- :G2P1A1
d. Gerakan Janin : (-)
e. Head Toe To
1. Kepala : mesochepal
2. Leher : tidak ada peningkatan JVP, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
3. Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada
serumen, bersih dan tidak bau
4. Hidung : simetris, jalan nafas lancar
5. Tenggorokan : tidak ada gangguan menelan
6. Dada : payudara tidak mengeluarkan
ASI
7. Abdomen :tidak ada pembesaran vena
abdomen, nyeri tekan pada
Abdomen
8. Genetalia : keluar lendir darah, warna
merah,tidak ada tidak adahemoroid
9. Muskuloskeletal : gerakan normal, tidak ada gangguan,
tidak ada edema, tangan kiri terpasang infus
RL 20 tpm.
1.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif
2.Resiko Infeksi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen.
3. Nyeri Akut berhubuungan dengan trauma
4.Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
keengganan memulai pergerakan.
5.Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx

More Related Content

Similar to PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx

Similar to PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx (20)

Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4
Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4
Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Jurnal Aborsi
Jurnal AborsiJurnal Aborsi
Jurnal Aborsi
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Abortus.pptx
Abortus.pptxAbortus.pptx
Abortus.pptx
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Fix pertanyaan dr sutrisno
Fix pertanyaan dr sutrisnoFix pertanyaan dr sutrisno
Fix pertanyaan dr sutrisno
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
 
ASKEP-POST-PARTUM.ppt
ASKEP-POST-PARTUM.pptASKEP-POST-PARTUM.ppt
ASKEP-POST-PARTUM.ppt
 
Obstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologiObstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologi
 
Inpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase latenInpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase laten
 
Pleno obgyn - ABORTUS
Pleno obgyn - ABORTUSPleno obgyn - ABORTUS
Pleno obgyn - ABORTUS
 
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
 
Obsgin
ObsginObsgin
Obsgin
 
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptxPERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx

  • 2. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram ( Putri, 2013 ). Abortus terjadi pada usia kehamilan kurang dari 8 minggu, janin dikeluarkan seluruhnya karena villi koriales belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan 8–14 minggu villi koriales menembus desidua secara mendalam, plasenta tidak dilepaskan sempurna sehingga banyak perdarahan. Pada kehamilan diatas 14 minggu, setelah ketubah pecah janin yang telah mati akan dikeluarkan dalam bentuk kantong amnion kosong dan kemudian plasenta (Prawirohardjo, 2002).
  • 3. 1. Abortus Spontan :  Abortus Iminens  Abortus Inevitable  Abortus Incomplete  Abortus komplit  Abortus Habitualis JENIS – JJENIS ABORTUS
  • 4. 2. Abortus Provokatus (abortus yang sengaja dibuat) : - Abortus medisinalis : yaitu abortus karena tindakan kita sendiri dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu - Abortus kriminalis Yaitu abortus yang terjadi oleh karena tindakan- tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis dan biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh tenaga tradisional.
  • 5. 1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah : a.Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X b.Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna c.Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alkohol 2. Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun ETIOLOGI
  • 6. 3. Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis 4. Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus. 5. Kelainan endokrin (hypertiroid, diabetes melitus, kekurangan hormon progesteron) 6. Trauma, gangguan nutrisi, stress psikologis.
  • 7.
  • 8.  Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.  Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.  Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. PATOFISIOLO GI
  • 9.  Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan.  Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum), janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus
  • 10. Tanda dan gejala secara umum pada abortus imminen adalah : 1.Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu 2.Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat. 3.Perdarahan pervagina mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi 4.Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus. MANIFESTTASI KLINIS
  • 11. 5. Pemeriksaan ginekologi :  Inspeksi Vulva : perdarahan pervagina ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva  Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.  Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.  Hasil pemeriksaan kehamilan masih positif
  • 12. 1. Perdarahan (haemorrogrie) 2. Perforasi 3. Infeksi dan tetanus 4. Payah ginjal akut 5. Syok, yang disebabkan oleh syok hemoreagrie (perdarahan yang banyak) dan syok septik atau endoseptik (infeksi berat atau septis) 6. Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan
  • 13. 1. Teknik bedah a. Kuretose / dilatasi adalah cara menimbulkan hasil konsepmemakai alat kuretase (sendok kerokan) sebelum melakukan kuratase, penolong harus melakukan pemeriksaan dalam. b. Aspirasi haid Aspirasi rongga endometrium menggunakan sebuah kanula karman 5 atau 6 mm fleksibel dan tabung suntik, dalam 1 sampai 3 minggu setelah keterlambatan haid disebut juga induksi haid, haid instan dan mini abortus. c. Laporotomi Pada beberapa kasus, histerotomi atau histerektomi abdomen untuk abortus lebih disukai daripada kuretase atau induksi medis. Apabila ada penyakit yang cukup significanpada uterus, histerektomi mungkin merupakan terpa ideal PENATALAKSANAAN
  • 14. 2. Teknik medis a. Oksitosin b. Prostaglandin c. Urea hiperosomik d. Larutan hiperostomik intraamnion
  • 15. 1. Tes Kehamilan : Positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu setelah abortus 2. Pemeriksaaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup 3. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion PEMERIIKSAAN PENUNJANG
  • 16. 1. Inspeksi Vulva Perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva. 2. Inspekulo Perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium. 3. Colok vagina Porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
  • 17. 1. Pengkajian Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah : a. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat b. Keluhan utama : Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang C. Riwayat kesehatan , yang terdiri atas : 1) Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klienpergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan. 2) Riwayat kesehatan masa lalu KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
  • 18. d. Riwayat pembedahan : Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung. e. Riwayat penyakit yang pernah dialami : Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary , penyakit endokrin , dan penyakit- penyakit lainnya. f. Riwayat kesehatan keluarga : Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga. h. Riwayat kesehatan reproduksi : Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainya i. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas : Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
  • 19. j. Riwayat seksual : Kaji mengenai aktivitas seksual klien. k.Riwayat KB : Kaji riwayat pemakaian obat- obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya. jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya. l. Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
  • 20. a. Keadaan Umum Kesadaran : CM (Composmentis) b. TTV TD : 100/70 N : 70 x/mnt RR : 18 x/mnt S : 36,5 0C c. Anak Ke- :G2P1A1 d. Gerakan Janin : (-) e. Head Toe To 1. Kepala : mesochepal 2. Leher : tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid 3. Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, bersih dan tidak bau 4. Hidung : simetris, jalan nafas lancar 5. Tenggorokan : tidak ada gangguan menelan
  • 21. 6. Dada : payudara tidak mengeluarkan ASI 7. Abdomen :tidak ada pembesaran vena abdomen, nyeri tekan pada Abdomen 8. Genetalia : keluar lendir darah, warna merah,tidak ada tidak adahemoroid 9. Muskuloskeletal : gerakan normal, tidak ada gangguan, tidak ada edema, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm.
  • 22. 1.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif 2.Resiko Infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen. 3. Nyeri Akut berhubuungan dengan trauma 4.Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan keengganan memulai pergerakan. 5.Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian. DIAGNOSA KEPERAWATAN