Pasien wanita berusia 42 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Pemeriksaan fisik menemukan massa kistik di ovarium kanan. Hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan adanya kista ovarium kanan. Pasien dirawat untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut.
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
Kista Ovarium
1. P4A0 42 Tahun dengan
Kista Ovarium Dextra
Gabriel Tangdirerung Rapa - 2215005
Pembimbing: dr. Erik D. Saiman, Sp.OG
Bagian Obstetri - Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Rumah Sakit Immanuel Bandung
2023
BST-CBD
2. Identitas Pasien
● Nama : Ny. K
● Usia : 42 tahun
● Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
● Pendidikan : SMA
● Alamat : Rancamanyar
● Nama Suami : Tn. N
● Pekerjaan Suami : Wiraswasta
● Status Pernikahan : Menikah
● Tanggal masuk : 13 Januari 2023 (16.20 WIB)
● Melalui : IGD
● DPJP : dr. D Sp.OG
3. Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri perut
Seorang wanita usia 42 Tahun datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan
bawah sejak pagi hari sekitar jam 06.00. Nyeri dirasakan hilang timbul dan
disertai nyeri pinggang kanan. Nyeri dirasakan seperti tertusuk dan tidak
menjalar. Pasien juga mengaku kadang terasa nyeri pada daerah kewanitaan
dan terasa nyeri serta keram pada kaki. Pasien juga merasakan adanya
penurunan berat badan namun tidak memperhatikan berapa jumlah
penurunannya dengan pasti. Pasien mengatakan 1 bulan terakhir bajunya terasa
longgar
Pasien menyangkal adanya rasa perut terasa penuh, keputihan. Pasien merasa
mual namun tidak sampai muntah. BAB dan BAK tidak ada keluhan
4. Anamnesis Tambahan
● RPD : Belum pernah mengalami sakit seperti ini, DM (-), HT (-), Asma (-)
● RPK : DM (-), HT (-), Penyakit paru (+) ibu
● Riwayat Kebiasaan : Rokok (-), Alkohol (-)
● Riwayat Alergi : (-)
● Riwayat Pengobatan : (-)
● Riwayat Menstruasi :
○ Siklus : Teratur (30 Hari)
○ Lama menstruasi : 7 Hari
○ Menarche : 13 tahun
○ Nyeri : sedang
● HPHT : 4 Januari 2023
6. Pemeriksaan Fisik
● Keadaan umum : Baik
● Kesan sakit : Ringan
● Kesadaran : Compos mentis
● Status Gizi :
○ BB: 60kg TB: 156cm
○ BMI 24,69 kg/m2
● Tanda vital :
○ Tensi : 130/70 mmHg
○ Nadi : 65x/menit
○ Suhu : 36,8 ℃
○ Respirasi : 20x/menit
○ Saturasi : 98%
7. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
● Kepala : Conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, bibir kering (-)
● Leher : Tidak teraba pembesaran KGB, kelenjar tiroid simetris, tidak
membesar, trakea sentral
● Thorax : Pulmo : VBS kanan=kiri, Rh-/-, Wheezing -/-
● Cor : bunyi jantung murni S1=S2, tidak ada bunyi jantung
● Abdomen :
○ Inspeksi : datar
○ Auskultasi : BU (+) Normal
○ Palpasi : Nyeri tekan (+), Massa (+), single, kistik, mobile,
sebesar +- 5 cm
○ Perkusi : Timpani
● Ekstremitas: Edema -/-, refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/-,
CRT<2”, akral hangat
Massa 51
mm x 43
mm x 41
mm.
8. Status Ginekologis
Pemeriksaan Luar (Genitalia eksterna) :
● Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan
● Perineum : Tidak ada kelainan
● Kelenjar Bartholin : Tidak ada kelainan
● Fluor : (-)
● Fluksus : (-)
9. Status Ginekologis
Pemeriksaan Dalam:
Pemeriksaan Inspekulo :
● Vulva/vagina : Tidak ada kelainan
● Perineum : Tidak ada kelainan
● Kelenjar Bartholin : tidak ada kelainan
● Flour : (-)
● Fluksus : (-)
Pemeriksaan Palpasi :
● Vulva/vagina : Tidak ada kelainan
● Portio : licin, tenang
● Arah uterus : antefleksi
● Adneksa kanan : nyeri tekan (+),
● Adneksa kiri : tidak ada kelinan, nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Rectal Toucher : Tidak dilakukan
13. ● R – L KIDNEYS :
Besar dan bentuk normal. Texture parenkim homogen,
echogenisitas normal. Sinus renal tidak tampak kelainan.
Sistem pelvocalyces tidak tampak melebar.
● URINARY BLADDER :
Dinding rata, tidak menebal. Intraluminal tidak tampak
kelainan.
● UTERUS :
Anteflexi , Ukuran dan bentuk normal. Myometrium
homogen. Endometrium tipis dalam batas normal.
● ADNEXA :
Pada adnexa kanan tampak massa kistik bersepta – septa
yang cukup besar sekira 51 mm x 43 mm x 41 mm.
Ovarium kiri besar dan bentuk normal.
● INTRAPERITONEAL :
Appendix sulit dinilat tertutupi banyak gas usus.
D/ USG saat ini :
● R – L Kidneys, Urinary bladder tidak tampak kelainan.
● Uterus dan ovarium kiri tidak tampak kelainan.
● Pada adnexa kanan ada massa kistik bersepta cukup besar
suggestive kista ovarium kanan (infeksi ?)
● Appendix sulit dinilat tertutupi banyak gas usus.
USG Abdomen Bawah :
15. Follow Up
Waktu S O A P
13/01/2023
19:00
nyeri perut kanan
bawah c
k/u cm, kes : sakit
berat
TD : 110/70 mmhg
S : 36,5 ‘ c
N : 82 x/ menit
R : 20 x/ menit
SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik:
- Perut :
massa (+)
ukuran 5x4
cm, nyeri
VAS 5/10.
P4A0 42 Tahun
dengan Kista
Ovarium Dextra
- kaltrofen
supp PRN
- infus RL
1000 cc/24
jam
Follow Up
16. Follow Up
Waktu S O A P
13/01/2023
21:30
nyeri perut bawah
mulai berkurang
ku baik, kes cm,
skala nyeri 2/10
TD : 120/80
S : 36,7 ‘ c
N : 75 x/ menit
R : 20 x/ menit
SpO2 : 98%
Pemeriksaan fisik:
- Perut :
massa (+)
ukuran 5x4
cm, nyeri
VAS 2/10.
P4A0 42 Tahun
dengan Kista
Ovarium Dextra
- kaltrofen
supp PRN
- infus RL
1000 cc/24
jam
Follow Up
17. Follow Up
Waktu S O A P
14/01/2023
06:30
nyeri perut
bawah mulai
berkurang
ku baik, kes cm, skala
nyeri 2/10
TD : 120/80
S : 36,7 ‘ c
N : 75 x/ menit
R : 20 x/ menit
SpO2 : 98%
Pemeriksaan fisik:
- Perut : massa (+)
ukuran 5x4 cm
- Rencana
pemeriksaan USG
transvaginal
P4A0 42 Tahun
dengan Kista
Ovarium
Dextra
- kaltrofen
supp PRN
- infus RL
1000 cc/24
jam
Follow Up
18. Follow Up
Waktu S O A P
14/01/2023
21:30
nyeri perut bawah
mulai berkurang
ku baik, kes cm,
skala nyeri 2 ( 0-
10 ), nyeri perut
bagian bawah + ,
TD : 120/80
S : 36,7 ‘ c
N : 75 x/ menit
R : 20 x/ menit
SpO2 : 98%
Pemeriksaan fisik:
- Perut :
massa (+)
ukuran 5x4
cm
P4A0 42 Tahun
dengan Kista
Ovarium Dextra
- kaltrofen
supp PRN
- infus RL
2000 cc/24
jam
Follow Up
19. Follow Up
Waktu S O A P
15/01/2023
06:30
nyeri perut bawah
mulai berkurang
ku baik, kes cm,
skala nyeri 2 ( 0-
10 ),
TD : 110/80
S : 36,7 ‘ c
N : 89 x/ menit
R : 20 x/ menit
SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik:
- Perut :
massa (+)
ukuran 5x4
cm
P4A0 42 Tahun
dengan Kista
Ovarium Dextra
- kaltrofen
supp PRN
- infus RL
2000 cc/24
jam
Follow Up
20. Follow Up
Waktu S O A P
15/01/2023
20:00
Nyeri perut
minimal
k/u baik, kes cm,
Skala nyeri 1 ( 0-10 ),
nyeri perut bagian
bawah berkurang,
- Sedang cek Ca-
125,
TD: 110/70 mmHg
N:76x/m
R;20x/m
S: 36,5 %
SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik:
- Perut : massa
(+) ukuran 5x4
cm
P4A0 42 Tahun
dengan Kista
Ovarium Dextra
- kaltrofen
supp PRN
- infus RL
2000 cc/24
jam
Follow Up
21. Follow Up
Waktu S O A P
16/01/2023
12:01
Nyeri Perut Minimal K/U baik, kes CM,
skala nyeri 1 ( 0-
10 ), nyeri perut
bagian bawah + ,
TD: 110/70 mmHg
N:76x/m
R;20x/m
S: 36,5 %
SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik:
- Perut :
massa (+)
ukuran 5x4
cm
P4A0 42 Tahun
dengan Kista
Ovarium Dextra
- OBS TTV
- Kaji skala nyeri
- Th/ Analgetik
K/P
- Infus dicabut
- Boleh pulang
22. Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
24. Definisi
kista ovarium adalah kantung berisi cairan atau bahan semi-solid yang terdapat di
ovarium dan merupakan tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada
wanita di masa reproduksinya Pembesaran ovarium yang bersifat fungsional atau
disfungsional, berupa kistik, padat atau campuran kistik padat dan dapat bersifat
neoplastik maupun non neoplastik.
25. Faktor Risiko
● Riwayat kista ovarium sebelumnya
● Pengobatan infertilitas
induksi ovulasi dengan gonadotropin atau bahan lainnya, seperti clomiphene
citrate atau letrozole → ovarian hyperstimulation syndrome
● Kehamilan
wanita hamil → trimester kedua saat kadar hCG tertinggi.
● Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
kemiripan antara subunit alpha thyroid-stimulating hormone (TSH) dan hCG,
hipotiroidisme dapat menstimulasi pertumbuhan kista ovarium.
26. Epidemiologi
1. Sering terjadi pada usia reproduktif
2. Sering ditemui pada wanita usia 24-40 tahun tanpa gejala
3. Insidensi terjadinya kista ovarium (5-15%)
27. Etiologi
1. Masalah Hormonal.
2. Endometriosis
3. Kehamilan
Kista ovarium secara fisiologis berkembang pada awal kehamilan untuk
membantu mendukung kehamilan hingga pembentukan plasenta. Kista kadang
menetap, sehingga perlu diangkat.
1. Infeksi pelvis
Infeksi dapat menyebar ke ovarium, tuba falopii → pembentukan
28. Faktor Risiko
● Terapi tamoksifen pada kanker mammae
mengakibatkan kista ovarium fungsional yang biasanya timbul setelah
penghentian terapi.
● Gaya Hidup tidak sehat
○ Diet tinggi lemak
○ Konsumsi alkohol, merokok
31. Gejala Klinis
Kebanyakan kista ovarium tidak menimbulkan gejala dan bisa menghilang dengan
sendirinya, namun beberapa gejala yang bisa ditimbulkan :
1. Nyeri perut bagian bawah dan menyebar sampai kepunggung belakang
2. Mual dan muntah
3. Perut kembung dan terasa penuh
4. Nyeri saat berhubungan seksual
5. Siklus menstruasi yang tidak teratur
32. Diagnosis
1. Ultrasonografi (USG) → Menentukan letak, batas, dan permukaan tumor melalui
abdomen atau vagina, apakah tumor berasal dari ovarium, uterus, atau kandung
kemih, dan apakah tumor kistik atau solid
a. USG Transvaginal
b. USG Abdominal
2. CA125
a. Temuan kadar CA 125 yang meningkat paling berguna bila dikombinasikan
dengan USG saat mengevaluasi wanita pascamenopause dengan kista
ovarium.
3. Pemeriksaan kehamilan
33. Penatalaksanaan
Manajemen pengobatan kista ovarium tergantung pada usia pasien, status
menopause, ukuran kista, dan apakah kista memiliki karakteristik yang mencurigakan
untuk keganasan
● Observasi
○ jika pasien tidak menunjukkan gejala dapat dipantau secara konservatif
dengan USG transvaginal serial karena sebagian besar kista sembuh secara
spontan tanpa intervensi
● Tindakan pembedahan
○ Tindakan pembedahan dilakukan apabila ukuran kista yang membesar,
curiga keganasan, torsi ovarium
○ Tindakan yakni laparoskopi atau laparotomi
34. Pencegahan
● Mengkonsumsi banyak sayuran dan buah yang banyak mengandung vitamin dan
mineral.
● Menjaga pola hidup sehat → khususnya menghindari rokok dan sering olahraga.
● Menjaga kebersihan area kewanitaan → untuk menghindari infeksi
mikroorganisme yang dapat berkembang.
● Mengurangi makanan yang berkadar lemak tinggi.
● Menggunakan pil hormon secara oral yang mengandung hormon estrogen dan
progesteron → untuk meminimalisir risiko
35. Komplikasi
1. Perdarahan
2. Torsio ovarium → Ketika kista membesar dan menyebabkan indung telur
berputar atau berubah bentuk dari posisi aslinya
3. Rupture → Kista yang rupture, menyebabkan nyeri hebat dan pendarahan,
terutama jika kista berukuran besar.
4. Infeksi kista ovarium → Perkembangnya membentuk abses.