Dalam tiga kalimat atau kurang, dokumen tersebut membahas tentang praktikum penentuan kerapatan dan berat jenis zat padat, cair, dan gas menggunakan piknometer, termasuk definisi kerapatan dan berat jenis, dasar teori, alat dan bahan, cara kerja, hasil percobaan, pembahasan mengenai kegunaan dan faktor yang mempengaruhi penentuan berat jenis.
1. PRAKTIKUM FARMASI FISIK
‘‘KERAPATAN DAN BERAT JENIS’’
Dosen Pengampu : Iswandi S.si. Apt
Tanggal : 22 September 2012
Oleh :
Nama : - Nur Itciani Harlin (18123441A)
- Rikad Katon Mandiri (18123443A)
- Ridwan (18123442A)
- Suryana Suwardi (18123444A)
Kelompok : 2 C (Teori 2)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2012
2. I. TUJUAN
Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami aplikasinya.
II. DASAR TEORI
Kerapatan (ρ) adalah massa persatuan volume pada termperatur dan tekanan tertentu, dan
dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik ( g/cm³ = g/ml) dan dalam satuan
SI kilogram per meter kubik (kg/m³).
massa (gram)
ρ = = gram . cm⁻³ = ML⁻³
volume (cm³)
Berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air yang
ditentukan pada temperature yang sama. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi
yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok.
ρ zat
d =
ρ air
Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering di definisikan sebagai perbandingan
massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4°. Notasi yang
sering dilakukan dalam pembacaan berat jenis 25°/25°, 25°/4°, dan 4°/4°. Angka yang pertama
menunjukkan temperature udara dimana zat ditimbang dan angka dibawah garis miring
menunjukan temperature air yang dipakai. Berat jenis merupakan suatu karakteristik bahan yang
penting dan sering digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan
pembantu.
Berat jenis sejati adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat tanpa pori dan
ruang ronnga. Berat jenis nyata adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat yang
membesar akibat adanya pori-pori turut diperhitungkan. Dengan demikian berat jenis nyata
secara numeric akan lebih kecil daripada berat jenis sejati.
Penentuan berat jenis sejati bahan berbentuk butir dan serbuk maupun cairan dilakukan
dengan menggunakan metode pikrometer cairan / metode manometer ( fekrumeter, volumeter-
3. NOTARI, piknometer pembanding BEXKMANN). Pada metode yang disebutkan terakhir,
volume sejati sampel ditentukan dengan menggunakan gas (udara, helium), yang mampu
berinfiltrasi masuk kedalam pori-pori halus tanpa mengalami adsorpsi. Penentuan berat jenis
nyata umumnya menggunakan air raksa sebagai cairan piknometer oleh karena tinginya tegangan
permukaan yang dimilikinya menybabkan tidak mampu mendesak masuk kedalam pori.
III. ALAT
1. Neraca Elektrik
2. Piknometer
3. Kain lap/serbet
4. Kalkulator
IV. BAHAN
1. Etanol 70%
2. CHCl3 (Kloroform)
3. Aseton
4. Paraffin padat
5. Gotri
V. CARA KERJA
I. Penentuan Volume Piknometer pada Suhu Percobaan
1. Menimbang dengan teliti piknometer kosong dalam keadaan bersih dan kering
2. Mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuh, direndam dalam air es hingga
suhunya kira-kira 2o
dibawah suhu percobaan
3. Menutup piknometer biarkan pipa kapilernya terbuka dan suhu akan naik sampai suhu
percobaan. Menutup pipa kapilernya dengan sedikit cera alba
4. Biarkan suhu aquadest dalam piknometer mencapai suhu kamar, air yang menempel
diusap dengan kain lap, menimbang dengan teliti
5. Melihat tabel berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel)
4. 6. Perhitungan:
Bobot piknometer + aquadest : A (gram)
Bobot piknometer kosong : B (gram) -
Bobot aqudest : C (gram)
Kerapatan aquadest pada suhu 30o
C = 0,99866 (ρ aquadest)
C (gram)
Volume piknometer = = ml
Aquadest (gram / ml)
II. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair
1. Piknometer bersih dan kering, mengisi penuh dengan zat cair kemudian ditutup, cairan
yang menempel diusap dengan kain lap, menimbang dengan teliti. Misal bobotnya : D
gram
2. Bobot piknometer kosong : B gram
3. Volume piknometer : V ml
4. Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel) : aquadest
5. Kerapatan zat cair dihitung dengan cara :
D – B (gram)
=
V (ml)
6. Berat jenis zat cair (etanol, aseton, kloroform) dihitung dengan cara :
ρ zat cair
d =
ρ aquadest
5. III. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Padat (Gotri)
Gotri = X
Pigno kosong = A
Aquadest = A-B = C
Pigno + gotri + aquadest = Y
Bobot pigno + aquadest = Y – X = W
Bobot air = W – A = Z
Bobot air yang ditumpahkan = C – Z = Q
Volume air yang ditumpahkan = volume gotri
Q
Volume gotri =
ρ aquadest
Bobot gotri
ρ gotri =
V gotri
ρ gotri
BJ gotri =
ρ aquadest
6. IV. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Paraffin
Gotri = X
Pigno kosong = A
Aquadest = A – B = C
Bobot paraffin + gotri + pigno + aquadest = F
Bobot paraffin + gotri = E
Bobot pigno + aquadest = D
Bobot pigno kosong = A
Bobot aquadest = M
Bobot aquadest yang digantikan paraffin = C – M = L
Bobot paraffin = E – X = J
L – V gotri
Volume paraffin = = K
ρ aquadest
J
Kerapatan paraffin =
K
7. Bobot paraffin
ρ paraffin =
V paraffin
ρ paraffin
BJ paraffin =
ρ aquadest
VI. HASIL PRAKTIKUM
DATA DAN PERHITUNGAN
I. Penentuan Volume Piknometer pada Suhu 30o
C
Bobot piknometer + aquadest : 78,0790 gram
Bobot piknometer kosong : 28,0913 gram -
Bobot aqudest : 49,9877 gram
Kerapatan aquadest pada suhu 30o
C = 0,99568 (ρ aquadest)
49,8977 gram
Volume piknometer = = 50,2045 ml
0,99568 gram / ml
8. II. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair ( etanol, kloroform, aseton)
Etanol
Berat pigno + alkohol = 72,9572 gram
Berat pigno kosong = 28,0913 gram
Berat alkohol = 44,8659 gram
Aseton
Berat pigno + aseton = 67,5520 gram
Berat pigno kosong = 28,0913 gram
Berat aseton = 39,4607 gram
CHCl3 ( Kloroform)
Berat pigno + CHCl3 = 102,0881 gram
Berat pigno kosong = 28,0913 gram
Berat CHCl3 = 73,9968 gram
44,8659 gram
ρ alkohol 70% =
50,2045 ml
= 0,8936 gram/ml
9. 39,4607 gram
ρ aseton =
50,2045 ml
= 0,7859 gram/ml
73,9968 gram
ρ CHCl3 =
50,2045 ml
= 1,4739 gram/ml
0,8936 gram/ml
d alkohol 70% =
0,99568 gram/ml
= 0,8974
0,7859 gram/ml
d aseton =
0,99568 gram/ml
= 0,7893
10. 1,4739 gram/ml
d CHCl3 =
0,99568 gram/ml
= 1,4802
III. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Padat (Gotri)
Gotri = 0,4420 gram
Pigno kosong = 28,0913 gram
Aquadest = 49,9877 gram
Pigno + gotri + aquadest = 78,4418 gram
Bobot pigno + aquadest = 78,4418 gram – 0,4420 gram = 77,9998 gram
Bobot air = 77,9998 gram – 28,0913 gram = 49,9085 gram
Bobot air yang ditumpahkan = 49,9877 gram – 49,9085 gram = 0,072 gram
Volume air yang ditumpahkan= volume gotri
0,0972 gram
Volume gotri =
0,99568 gram/ml
= 0,0795 ml
13. VIII. PEMBAHASAN
Berat jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat
pada suhu tertentu (biasanya pada suhu 25ºC), sedangkan rapat jenis (specific gravity) adalah
perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu ( dalam bidang farmasi biasanya digunakan
25º/25º). Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan
air. Harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika dengan tidak cara lain yang
khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, istilah berat jenis sangat lemah. Akan lebih
cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. Berat jenis adalah perbandingan relatif antara
massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000
kg/m³. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi (Berat jenis tidak memiliki satuan),
dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok.
Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah
satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula untuk uji
identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula
diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan hidrometer digunakan untuk
mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan
kapasitas antara 10ml-50ml..
Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dibersihkan dengan
menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk mempercepat pengeringan
piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan,
karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga
dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi
nilai bobot jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifat-sifat yang baik
seperti mudah mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisa-sisa yang tidak
diinginkan dapat hilang dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam
piknometer itu sendiri.
Piknometer kemudian dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan
piknometer pada bobot sesungguhnya. Setelah itu didiamkan sampai dingin dalam baskom berisi
air es. Akhirnya piknometer ditimbang pada timbangan analitik dalam keadaan kosong. Setelah
ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan sampel mulai dengan aquadest, sebagai
14. pembanding nantinya dengan sampel yang lain. Pengisiannya harus melalui bagian dinding
dalam dari piknometer untuk mengelakkan terjadinya gelembung udara. Proses pemindahan
piknometer harus dengan menggunakan tissue. Akhirnya piknometer yang berisi sampel
ditimbang.
Adapun keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah
dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian dalam
penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak sesuai
dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan bobot jenis dengan
menggunakan piknometer memerlukan waktu yang lama.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah :
1. Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat
menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu
yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk
menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhudimana biasanya senyawa
stabil, yaitu pada suhu 25o
C (suhu kamar).
2. Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya
juga menjadi lebih besar.
3. Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung
pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta
kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.
Setelah melakukan percobaan ini didapati bahwa :
- Volume piknometer pada suhu percobaan ( 30º ) adalah 50,2045 ml
- Kerapatan dan berat jenis zat cair
1 . Alkohol 70 %
- ρ Alkohol 70% = 0.8936 gram/ml
15. - d Alkohol 70% = 0,8974
2. Aseton
- ρ Aseton = 0,7859 gram/ml
_ d Aseton =0,7893
3. CHCl3 (Kloroform)
- ρ CHCl3 =1,4739 gram/ml
- d CHCl3 =1,4802
- BJ gotri 5,5838
- BJ Parafin 1,3475
- Kerapatan paraffin 1,3417gr/ml
Terdapat penyimpangan dalam percobaan ini. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena
penyimpangannya itu sendiri masih relatif kecil sehingga dapat diabaikan.
Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh :
1. Kesalahan pembacaan skala pada alat
2. Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot jenisnya
3. Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat
4. Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer