SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PRAKTIKUM FARMASI FISIK
‘‘KERAPATAN DAN BERAT JENIS’’
Dosen Pengampu : Iswandi S.si. Apt
Tanggal : 22 September 2012
Oleh :
Nama : - Nur Itciani Harlin (18123441A)
- Rikad Katon Mandiri (18123443A)
- Ridwan (18123442A)
- Suryana Suwardi (18123444A)
Kelompok : 2 C (Teori 2)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2012
I. TUJUAN
Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami aplikasinya.
II. DASAR TEORI
Kerapatan (ρ) adalah massa persatuan volume pada termperatur dan tekanan tertentu, dan
dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik ( g/cm³ = g/ml) dan dalam satuan
SI kilogram per meter kubik (kg/m³).
massa (gram)
ρ = = gram . cm⁻³ = ML⁻³
volume (cm³)
Berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air yang
ditentukan pada temperature yang sama. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi
yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok.
ρ zat
d =
ρ air
Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering di definisikan sebagai perbandingan
massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4°. Notasi yang
sering dilakukan dalam pembacaan berat jenis 25°/25°, 25°/4°, dan 4°/4°. Angka yang pertama
menunjukkan temperature udara dimana zat ditimbang dan angka dibawah garis miring
menunjukan temperature air yang dipakai. Berat jenis merupakan suatu karakteristik bahan yang
penting dan sering digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan
pembantu.
Berat jenis sejati adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat tanpa pori dan
ruang ronnga. Berat jenis nyata adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat yang
membesar akibat adanya pori-pori turut diperhitungkan. Dengan demikian berat jenis nyata
secara numeric akan lebih kecil daripada berat jenis sejati.
Penentuan berat jenis sejati bahan berbentuk butir dan serbuk maupun cairan dilakukan
dengan menggunakan metode pikrometer cairan / metode manometer ( fekrumeter, volumeter-
NOTARI, piknometer pembanding BEXKMANN). Pada metode yang disebutkan terakhir,
volume sejati sampel ditentukan dengan menggunakan gas (udara, helium), yang mampu
berinfiltrasi masuk kedalam pori-pori halus tanpa mengalami adsorpsi. Penentuan berat jenis
nyata umumnya menggunakan air raksa sebagai cairan piknometer oleh karena tinginya tegangan
permukaan yang dimilikinya menybabkan tidak mampu mendesak masuk kedalam pori.
III. ALAT
1. Neraca Elektrik
2. Piknometer
3. Kain lap/serbet
4. Kalkulator
IV. BAHAN
1. Etanol 70%
2. CHCl3 (Kloroform)
3. Aseton
4. Paraffin padat
5. Gotri
V. CARA KERJA
I. Penentuan Volume Piknometer pada Suhu Percobaan
1. Menimbang dengan teliti piknometer kosong dalam keadaan bersih dan kering
2. Mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuh, direndam dalam air es hingga
suhunya kira-kira 2o
dibawah suhu percobaan
3. Menutup piknometer biarkan pipa kapilernya terbuka dan suhu akan naik sampai suhu
percobaan. Menutup pipa kapilernya dengan sedikit cera alba
4. Biarkan suhu aquadest dalam piknometer mencapai suhu kamar, air yang menempel
diusap dengan kain lap, menimbang dengan teliti
5. Melihat tabel berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel)
6. Perhitungan:
Bobot piknometer + aquadest : A (gram)
Bobot piknometer kosong : B (gram) -
Bobot aqudest : C (gram)
Kerapatan aquadest pada suhu 30o
C = 0,99866 (ρ aquadest)
C (gram)
Volume piknometer = = ml
Aquadest (gram / ml)
II. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair
1. Piknometer bersih dan kering, mengisi penuh dengan zat cair kemudian ditutup, cairan
yang menempel diusap dengan kain lap, menimbang dengan teliti. Misal bobotnya : D
gram
2. Bobot piknometer kosong : B gram
3. Volume piknometer : V ml
4. Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel) : aquadest
5. Kerapatan zat cair dihitung dengan cara :
D – B (gram)
=
V (ml)
6. Berat jenis zat cair (etanol, aseton, kloroform) dihitung dengan cara :
ρ zat cair
d =
ρ aquadest
III. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Padat (Gotri)
Gotri = X
Pigno kosong = A
Aquadest = A-B = C
Pigno + gotri + aquadest = Y
Bobot pigno + aquadest = Y – X = W
Bobot air = W – A = Z
Bobot air yang ditumpahkan = C – Z = Q
Volume air yang ditumpahkan = volume gotri
Q
Volume gotri =
ρ aquadest
Bobot gotri
ρ gotri =
V gotri
ρ gotri
BJ gotri =
ρ aquadest
IV. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Paraffin
Gotri = X
Pigno kosong = A
Aquadest = A – B = C
Bobot paraffin + gotri + pigno + aquadest = F
Bobot paraffin + gotri = E
Bobot pigno + aquadest = D
Bobot pigno kosong = A
Bobot aquadest = M
Bobot aquadest yang digantikan paraffin = C – M = L
Bobot paraffin = E – X = J
L – V gotri
Volume paraffin = = K
ρ aquadest
J
Kerapatan paraffin =
K
Bobot paraffin
ρ paraffin =
V paraffin
ρ paraffin
BJ paraffin =
ρ aquadest
VI. HASIL PRAKTIKUM
 DATA DAN PERHITUNGAN
I. Penentuan Volume Piknometer pada Suhu 30o
C
Bobot piknometer + aquadest : 78,0790 gram
Bobot piknometer kosong : 28,0913 gram -
Bobot aqudest : 49,9877 gram
Kerapatan aquadest pada suhu 30o
C = 0,99568 (ρ aquadest)
49,8977 gram
Volume piknometer = = 50,2045 ml
0,99568 gram / ml
II. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair ( etanol, kloroform, aseton)
Etanol
Berat pigno + alkohol = 72,9572 gram
Berat pigno kosong = 28,0913 gram
Berat alkohol = 44,8659 gram
Aseton
Berat pigno + aseton = 67,5520 gram
Berat pigno kosong = 28,0913 gram
Berat aseton = 39,4607 gram
CHCl3 ( Kloroform)
Berat pigno + CHCl3 = 102,0881 gram
Berat pigno kosong = 28,0913 gram
Berat CHCl3 = 73,9968 gram
44,8659 gram
ρ alkohol 70% =
50,2045 ml
= 0,8936 gram/ml
39,4607 gram
ρ aseton =
50,2045 ml
= 0,7859 gram/ml
73,9968 gram
ρ CHCl3 =
50,2045 ml
= 1,4739 gram/ml
0,8936 gram/ml
d alkohol 70% =
0,99568 gram/ml
= 0,8974
0,7859 gram/ml
d aseton =
0,99568 gram/ml
= 0,7893
1,4739 gram/ml
d CHCl3 =
0,99568 gram/ml
= 1,4802
III. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Padat (Gotri)
Gotri = 0,4420 gram
Pigno kosong = 28,0913 gram
Aquadest = 49,9877 gram
Pigno + gotri + aquadest = 78,4418 gram
Bobot pigno + aquadest = 78,4418 gram – 0,4420 gram = 77,9998 gram
Bobot air = 77,9998 gram – 28,0913 gram = 49,9085 gram
Bobot air yang ditumpahkan = 49,9877 gram – 49,9085 gram = 0,072 gram
Volume air yang ditumpahkan= volume gotri
0,0972 gram
Volume gotri =
0,99568 gram/ml
= 0,0795 ml
0,4420 gram
ρ gotri =
0,0795 ml
= 5,5597 gram/ml
5,5597 gram/ml
BJ gotri =
0,99568 gram/ml
= 5,5838
IV. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Paraffin
Gotri = 0,4420 gram
Pigno kosong = 28,0913 gram
Bobot Aquadest = 49,9877 gram
Bobot paraffin + gotri + pigno + aquadest = 78,4867 gram
Bobot paraffin + gotri = 0,6175 gram
Bobot pigno + aquadest = 77,8692 gram
Bobot pigno kosong = 28,0913 gram
Bobot aquadest = 49,7779 gram
Bobot aquadest yang digantikan paraffin = 49,9877 gram – 49,7779 gram = 0,2098
Bobot paraffin = 0,6175 gram – 0,0795 gram = 0,1755 gram
0,2098 gram – 0,0795 ml
Volume paraffin = = 0,1308 ml
0,99568 gram/ml
0,1755 gram
ρ paraffin =
0,1308 ml
= 1,3417 gram/ml
0,1755 gram
Kerapatan paraffin =
0,1308 ml
= 1,3417 gram/ml
1,3417 gram/ml
BJ paraffin =
0,99568 gram/ml
= 1,3475
VIII. PEMBAHASAN
Berat jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat
pada suhu tertentu (biasanya pada suhu 25ºC), sedangkan rapat jenis (specific gravity) adalah
perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu ( dalam bidang farmasi biasanya digunakan
25º/25º). Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan
air. Harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika dengan tidak cara lain yang
khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, istilah berat jenis sangat lemah. Akan lebih
cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. Berat jenis adalah perbandingan relatif antara
massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000
kg/m³. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi (Berat jenis tidak memiliki satuan),
dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok.
Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah
satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula untuk uji
identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula
diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan hidrometer digunakan untuk
mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan
kapasitas antara 10ml-50ml..
Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dibersihkan dengan
menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk mempercepat pengeringan
piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan,
karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga
dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi
nilai bobot jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifat-sifat yang baik
seperti mudah mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisa-sisa yang tidak
diinginkan dapat hilang dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam
piknometer itu sendiri.
Piknometer kemudian dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan
piknometer pada bobot sesungguhnya. Setelah itu didiamkan sampai dingin dalam baskom berisi
air es. Akhirnya piknometer ditimbang pada timbangan analitik dalam keadaan kosong. Setelah
ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan sampel mulai dengan aquadest, sebagai
pembanding nantinya dengan sampel yang lain. Pengisiannya harus melalui bagian dinding
dalam dari piknometer untuk mengelakkan terjadinya gelembung udara. Proses pemindahan
piknometer harus dengan menggunakan tissue. Akhirnya piknometer yang berisi sampel
ditimbang.
Adapun keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah
dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian dalam
penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak sesuai
dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan bobot jenis dengan
menggunakan piknometer memerlukan waktu yang lama.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah :
1. Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat
menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu
yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk
menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhudimana biasanya senyawa
stabil, yaitu pada suhu 25o
C (suhu kamar).
2. Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya
juga menjadi lebih besar.
3. Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung
pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta
kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.
Setelah melakukan percobaan ini didapati bahwa :
- Volume piknometer pada suhu percobaan ( 30º ) adalah 50,2045 ml
- Kerapatan dan berat jenis zat cair
1 . Alkohol 70 %
- ρ Alkohol 70% = 0.8936 gram/ml
- d Alkohol 70% = 0,8974
2. Aseton
- ρ Aseton = 0,7859 gram/ml
_ d Aseton =0,7893
3. CHCl3 (Kloroform)
- ρ CHCl3 =1,4739 gram/ml
- d CHCl3 =1,4802
- BJ gotri 5,5838
- BJ Parafin 1,3475
- Kerapatan paraffin 1,3417gr/ml
Terdapat penyimpangan dalam percobaan ini. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena
penyimpangannya itu sendiri masih relatif kecil sehingga dapat diabaikan.
Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh :
1. Kesalahan pembacaan skala pada alat
2. Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot jenisnya
3. Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat
4. Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer
X. DAFTAR PUSTAKA
Situswebsite:
http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=%C2%A0makalah%C2%A0tentan
g%C2%A0percobaan+kerapatan+dan+berat+jenis&btnG=Penelusuran+Google&aq=o&a
qi=&aql=&oq=&gs_rfai=

More Related Content

What's hot

Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Aireruna18
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jeniskhoirilliana12
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanMina Audina
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaHani Ani
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.Maranata Gultom
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin cAnnisa Nurul Chaerani
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
 

What's hot (20)

Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 

Similar to Kerapatan Dan Berat Jenis

Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docxFarmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docxRahmaQiyah03
 
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJLaporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJkhoirilliana12
 
Materi Fisika Zat dan Wujudnya
Materi Fisika Zat dan WujudnyaMateri Fisika Zat dan Wujudnya
Materi Fisika Zat dan WujudnyaEKO MULYONO
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianRuci Rushiana
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriUHO University
 
Viskositas
ViskositasViskositas
ViskositasTillapia
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetriIndriati Dewi
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikalaprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikaTeguhCity
 
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikalaprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikaTeguhCity
 
02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)Sri Inulin
 
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenisoenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenisDeraPutri2
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaIndah Fitri Hapsari
 
Presentasi (1) (9).pptx
Presentasi (1) (9).pptxPresentasi (1) (9).pptx
Presentasi (1) (9).pptxOktafianusAfen
 
Presentasi (1) (9).pptx
Presentasi (1) (9).pptxPresentasi (1) (9).pptx
Presentasi (1) (9).pptxOktafianusAfen
 
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)Yan Eshad
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 

Similar to Kerapatan Dan Berat Jenis (20)

Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docxFarmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
Farmasi Fisika BOBOT JENIS Individu Rahma Fazri Hasanah 1B.docx
 
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJLaporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
 
Materi Fisika Zat dan Wujudnya
Materi Fisika Zat dan WujudnyaMateri Fisika Zat dan Wujudnya
Materi Fisika Zat dan Wujudnya
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
 
Berat jenis
Berat jenisBerat jenis
Berat jenis
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Percobaan ii mirna
Percobaan ii mirnaPercobaan ii mirna
Percobaan ii mirna
 
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisikalaprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
laprak farmasi fisika mata kuliah farmasi fisika
 
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisikalaprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
laprak farmfis jadi.docx mata kuliah farmasi fisika
 
02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)
 
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenisoenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
oenentuan berat molekul berdasarkan massa jenis
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
Presentasi (1) (9).pptx
Presentasi (1) (9).pptxPresentasi (1) (9).pptx
Presentasi (1) (9).pptx
 
Presentasi (1) (9).pptx
Presentasi (1) (9).pptxPresentasi (1) (9).pptx
Presentasi (1) (9).pptx
 
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 

More from Ridwan

Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiRidwan
 
Tes Cerebellum
Tes CerebellumTes Cerebellum
Tes CerebellumRidwan
 
Hemogram dan Sediaan Apus
Hemogram dan Sediaan ApusHemogram dan Sediaan Apus
Hemogram dan Sediaan ApusRidwan
 
Permanganometri
PermanganometriPermanganometri
PermanganometriRidwan
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
AlkalimetriRidwan
 
Analisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif KationAnalisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif KationRidwan
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalRidwan
 
Kelarutan Intrinsik Obat
Kelarutan Intrinsik ObatKelarutan Intrinsik Obat
Kelarutan Intrinsik ObatRidwan
 
Sifat Koligatif
Sifat KoligatifSifat Koligatif
Sifat KoligatifRidwan
 

More from Ridwan (9)

Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii
 
Tes Cerebellum
Tes CerebellumTes Cerebellum
Tes Cerebellum
 
Hemogram dan Sediaan Apus
Hemogram dan Sediaan ApusHemogram dan Sediaan Apus
Hemogram dan Sediaan Apus
 
Permanganometri
PermanganometriPermanganometri
Permanganometri
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Analisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif KationAnalisis Kuantitatif Kation
Analisis Kuantitatif Kation
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / Total
 
Kelarutan Intrinsik Obat
Kelarutan Intrinsik ObatKelarutan Intrinsik Obat
Kelarutan Intrinsik Obat
 
Sifat Koligatif
Sifat KoligatifSifat Koligatif
Sifat Koligatif
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 

Kerapatan Dan Berat Jenis

  • 1. PRAKTIKUM FARMASI FISIK ‘‘KERAPATAN DAN BERAT JENIS’’ Dosen Pengampu : Iswandi S.si. Apt Tanggal : 22 September 2012 Oleh : Nama : - Nur Itciani Harlin (18123441A) - Rikad Katon Mandiri (18123443A) - Ridwan (18123442A) - Suryana Suwardi (18123444A) Kelompok : 2 C (Teori 2) FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI 2012
  • 2. I. TUJUAN Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami aplikasinya. II. DASAR TEORI Kerapatan (ρ) adalah massa persatuan volume pada termperatur dan tekanan tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik ( g/cm³ = g/ml) dan dalam satuan SI kilogram per meter kubik (kg/m³). massa (gram) ρ = = gram . cm⁻³ = ML⁻³ volume (cm³) Berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air yang ditentukan pada temperature yang sama. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. ρ zat d = ρ air Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering di definisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4°. Notasi yang sering dilakukan dalam pembacaan berat jenis 25°/25°, 25°/4°, dan 4°/4°. Angka yang pertama menunjukkan temperature udara dimana zat ditimbang dan angka dibawah garis miring menunjukan temperature air yang dipakai. Berat jenis merupakan suatu karakteristik bahan yang penting dan sering digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu. Berat jenis sejati adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat tanpa pori dan ruang ronnga. Berat jenis nyata adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat yang membesar akibat adanya pori-pori turut diperhitungkan. Dengan demikian berat jenis nyata secara numeric akan lebih kecil daripada berat jenis sejati. Penentuan berat jenis sejati bahan berbentuk butir dan serbuk maupun cairan dilakukan dengan menggunakan metode pikrometer cairan / metode manometer ( fekrumeter, volumeter-
  • 3. NOTARI, piknometer pembanding BEXKMANN). Pada metode yang disebutkan terakhir, volume sejati sampel ditentukan dengan menggunakan gas (udara, helium), yang mampu berinfiltrasi masuk kedalam pori-pori halus tanpa mengalami adsorpsi. Penentuan berat jenis nyata umumnya menggunakan air raksa sebagai cairan piknometer oleh karena tinginya tegangan permukaan yang dimilikinya menybabkan tidak mampu mendesak masuk kedalam pori. III. ALAT 1. Neraca Elektrik 2. Piknometer 3. Kain lap/serbet 4. Kalkulator IV. BAHAN 1. Etanol 70% 2. CHCl3 (Kloroform) 3. Aseton 4. Paraffin padat 5. Gotri V. CARA KERJA I. Penentuan Volume Piknometer pada Suhu Percobaan 1. Menimbang dengan teliti piknometer kosong dalam keadaan bersih dan kering 2. Mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuh, direndam dalam air es hingga suhunya kira-kira 2o dibawah suhu percobaan 3. Menutup piknometer biarkan pipa kapilernya terbuka dan suhu akan naik sampai suhu percobaan. Menutup pipa kapilernya dengan sedikit cera alba 4. Biarkan suhu aquadest dalam piknometer mencapai suhu kamar, air yang menempel diusap dengan kain lap, menimbang dengan teliti 5. Melihat tabel berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel)
  • 4. 6. Perhitungan: Bobot piknometer + aquadest : A (gram) Bobot piknometer kosong : B (gram) - Bobot aqudest : C (gram) Kerapatan aquadest pada suhu 30o C = 0,99866 (ρ aquadest) C (gram) Volume piknometer = = ml Aquadest (gram / ml) II. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair 1. Piknometer bersih dan kering, mengisi penuh dengan zat cair kemudian ditutup, cairan yang menempel diusap dengan kain lap, menimbang dengan teliti. Misal bobotnya : D gram 2. Bobot piknometer kosong : B gram 3. Volume piknometer : V ml 4. Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (tabel) : aquadest 5. Kerapatan zat cair dihitung dengan cara : D – B (gram) = V (ml) 6. Berat jenis zat cair (etanol, aseton, kloroform) dihitung dengan cara : ρ zat cair d = ρ aquadest
  • 5. III. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Padat (Gotri) Gotri = X Pigno kosong = A Aquadest = A-B = C Pigno + gotri + aquadest = Y Bobot pigno + aquadest = Y – X = W Bobot air = W – A = Z Bobot air yang ditumpahkan = C – Z = Q Volume air yang ditumpahkan = volume gotri Q Volume gotri = ρ aquadest Bobot gotri ρ gotri = V gotri ρ gotri BJ gotri = ρ aquadest
  • 6. IV. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Paraffin Gotri = X Pigno kosong = A Aquadest = A – B = C Bobot paraffin + gotri + pigno + aquadest = F Bobot paraffin + gotri = E Bobot pigno + aquadest = D Bobot pigno kosong = A Bobot aquadest = M Bobot aquadest yang digantikan paraffin = C – M = L Bobot paraffin = E – X = J L – V gotri Volume paraffin = = K ρ aquadest J Kerapatan paraffin = K
  • 7. Bobot paraffin ρ paraffin = V paraffin ρ paraffin BJ paraffin = ρ aquadest VI. HASIL PRAKTIKUM  DATA DAN PERHITUNGAN I. Penentuan Volume Piknometer pada Suhu 30o C Bobot piknometer + aquadest : 78,0790 gram Bobot piknometer kosong : 28,0913 gram - Bobot aqudest : 49,9877 gram Kerapatan aquadest pada suhu 30o C = 0,99568 (ρ aquadest) 49,8977 gram Volume piknometer = = 50,2045 ml 0,99568 gram / ml
  • 8. II. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair ( etanol, kloroform, aseton) Etanol Berat pigno + alkohol = 72,9572 gram Berat pigno kosong = 28,0913 gram Berat alkohol = 44,8659 gram Aseton Berat pigno + aseton = 67,5520 gram Berat pigno kosong = 28,0913 gram Berat aseton = 39,4607 gram CHCl3 ( Kloroform) Berat pigno + CHCl3 = 102,0881 gram Berat pigno kosong = 28,0913 gram Berat CHCl3 = 73,9968 gram 44,8659 gram ρ alkohol 70% = 50,2045 ml = 0,8936 gram/ml
  • 9. 39,4607 gram ρ aseton = 50,2045 ml = 0,7859 gram/ml 73,9968 gram ρ CHCl3 = 50,2045 ml = 1,4739 gram/ml 0,8936 gram/ml d alkohol 70% = 0,99568 gram/ml = 0,8974 0,7859 gram/ml d aseton = 0,99568 gram/ml = 0,7893
  • 10. 1,4739 gram/ml d CHCl3 = 0,99568 gram/ml = 1,4802 III. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Padat (Gotri) Gotri = 0,4420 gram Pigno kosong = 28,0913 gram Aquadest = 49,9877 gram Pigno + gotri + aquadest = 78,4418 gram Bobot pigno + aquadest = 78,4418 gram – 0,4420 gram = 77,9998 gram Bobot air = 77,9998 gram – 28,0913 gram = 49,9085 gram Bobot air yang ditumpahkan = 49,9877 gram – 49,9085 gram = 0,072 gram Volume air yang ditumpahkan= volume gotri 0,0972 gram Volume gotri = 0,99568 gram/ml = 0,0795 ml
  • 11. 0,4420 gram ρ gotri = 0,0795 ml = 5,5597 gram/ml 5,5597 gram/ml BJ gotri = 0,99568 gram/ml = 5,5838 IV. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Paraffin Gotri = 0,4420 gram Pigno kosong = 28,0913 gram Bobot Aquadest = 49,9877 gram Bobot paraffin + gotri + pigno + aquadest = 78,4867 gram Bobot paraffin + gotri = 0,6175 gram Bobot pigno + aquadest = 77,8692 gram Bobot pigno kosong = 28,0913 gram Bobot aquadest = 49,7779 gram Bobot aquadest yang digantikan paraffin = 49,9877 gram – 49,7779 gram = 0,2098 Bobot paraffin = 0,6175 gram – 0,0795 gram = 0,1755 gram 0,2098 gram – 0,0795 ml Volume paraffin = = 0,1308 ml 0,99568 gram/ml
  • 12. 0,1755 gram ρ paraffin = 0,1308 ml = 1,3417 gram/ml 0,1755 gram Kerapatan paraffin = 0,1308 ml = 1,3417 gram/ml 1,3417 gram/ml BJ paraffin = 0,99568 gram/ml = 1,3475
  • 13. VIII. PEMBAHASAN Berat jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat pada suhu tertentu (biasanya pada suhu 25ºC), sedangkan rapat jenis (specific gravity) adalah perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu ( dalam bidang farmasi biasanya digunakan 25º/25º). Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air. Harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika dengan tidak cara lain yang khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, istilah berat jenis sangat lemah. Akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi (Berat jenis tidak memiliki satuan), dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan hidrometer digunakan untuk mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan kapasitas antara 10ml-50ml.. Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dibersihkan dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk mempercepat pengeringan piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifat-sifat yang baik seperti mudah mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisa-sisa yang tidak diinginkan dapat hilang dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam piknometer itu sendiri. Piknometer kemudian dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan piknometer pada bobot sesungguhnya. Setelah itu didiamkan sampai dingin dalam baskom berisi air es. Akhirnya piknometer ditimbang pada timbangan analitik dalam keadaan kosong. Setelah ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan sampel mulai dengan aquadest, sebagai
  • 14. pembanding nantinya dengan sampel yang lain. Pengisiannya harus melalui bagian dinding dalam dari piknometer untuk mengelakkan terjadinya gelembung udara. Proses pemindahan piknometer harus dengan menggunakan tissue. Akhirnya piknometer yang berisi sampel ditimbang. Adapun keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian dalam penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer memerlukan waktu yang lama. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah : 1. Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhudimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25o C (suhu kamar). 2. Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya juga menjadi lebih besar. 3. Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya. Setelah melakukan percobaan ini didapati bahwa : - Volume piknometer pada suhu percobaan ( 30º ) adalah 50,2045 ml - Kerapatan dan berat jenis zat cair 1 . Alkohol 70 % - ρ Alkohol 70% = 0.8936 gram/ml
  • 15. - d Alkohol 70% = 0,8974 2. Aseton - ρ Aseton = 0,7859 gram/ml _ d Aseton =0,7893 3. CHCl3 (Kloroform) - ρ CHCl3 =1,4739 gram/ml - d CHCl3 =1,4802 - BJ gotri 5,5838 - BJ Parafin 1,3475 - Kerapatan paraffin 1,3417gr/ml Terdapat penyimpangan dalam percobaan ini. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena penyimpangannya itu sendiri masih relatif kecil sehingga dapat diabaikan. Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh : 1. Kesalahan pembacaan skala pada alat 2. Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot jenisnya 3. Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat 4. Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer