Peneraan volumetri dilakukan untuk mengkalibrasi pipet volume 10 mL dan 15 mL serta labu takar 50 mL dan 100 mL. Hasil peneraan menunjukkan penyimpangan volume sampai 3,3 mL pada pipet dan 1,3 mL pada labu takar 50 mL, menandakan perlu penyesuaian skala alat. Tujuannya untuk mendapatkan hasil pengukuran volume yang akurat.
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
Laporan peneraan volumetri
1. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK I
PERCOBAAN I
PENERAPAN VOLUMETRI
OLEH
NAMA : MISRAN ASROFIL
STAMBUK : F1C1 17 051
KELAS : KIMIA A
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : WA NAZILA
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
2. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umumnya peneraan dilakukan untuk menentukan berat air yang dimuat atau
dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu, kemudian dengan densitas air yang
diketahui volume yang betul dapat dihitung. Alat pengukur volume merupakan alat
bantu yang penting untuk setiap penentuan kuantitatif. Kebanyakan pekerjaan
analitik menyangkut larutan. Larutan dalam air encer yang umumnya digunakan
sebagai pembanding dalam peneraan gelas volumetri. Dasar umumnya adalah untuk
menentukan berat air yang dimuat atau dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu.
Kemudian densitas air diketahui, maka volume yang betul dapat dihitung.
Analisis volumetrik dikenal sebagai titrimetri, dimana zat yang akan
dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan
dialirkan dari buret dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang tidak diketahui
(analit) kemudian dihitung. Syaratnya adalah reaksi harus berlangsung secara cepat,
reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi samping. Selain itu jika reagen
penitrasi yang dibiarkan berlebih, maka harus diketahui dengan suatu indikator.
Alat-alat analisis kimia umumnya digunakan dalam pekerjaan titrasi,
gravimetri, maupun analisis secara instrumentasi. Adapun untuk pekerjaan analisis
kuantitatif anorganik yang perlu ketelitian lebih besar maka sebelum pemakaian alat-
alat volumentri yang terbuat dari gelas sebaiknya dilakukan dahulu kalibrasi alat.
Berdasarkan paparan di atas maka dilakukanlah percobaan ini dengan judul peneraan
volumetri.
3. B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan peneraan ini adalah bagaimana cara
melakukan peneraan terhadap labu takar dan pipet volum.
C. Tujuan
Tujuan dilaksanakan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara peneraan
terhadap labu takar dan pipet volum.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari praktikum ini adalah dapat mengetahui
cara peneraan terhadap labu takar dan pipet volum.
4. II. TINJAUAN PUSTAKA
Titrasi dapat ditemukan melalui analisis volumetrik, di mulai pada akhir
abad ke-18, studi kimia analitik pertama kali muncul di prancis dan buret pertama
dibuat oleh Francois Antoine Henri Descroizilles. Buku pertama yang berisi
tentang titrasi berjudul Lehrbuch der chemisch-analytischen Titrirmethode (Buku
Instruksional Metode Titrasi dalam Kimia Analitik) ditemukan oleh Gay – Lussac
dan diterbitkan pada tahun 1855 di Jerman (Taleuzzaman dan Gilani, 2017).
Analisis volumetri yaitu analisis yang dilakukan dengan pengukuran yang
akurat. Untuk mengukur volumetri secara akurat, harus digunakan peralatan gelas
volumetri. Ada tiga jenis peralatan gelas volumetri yang penting untuk
keberhasilan analisis volumetri, peralatan tersebut adalah labu ukur, pipet, dan
buret (Cairns, 2008).
Tujuan utama dari analisis volumetri adalah untuk mengetahui kuantitas
dari setiap komponen yang menyusun analit, analisis volumetri menghasilkan data
numerik yang memiliki satuan tertentu. Data hasil analisis volumetri umumnya
dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat, maupun satuan konsentrasi dengan
menggunakan metode analisis tertentu Materi yang dibahas pada analisis
volumetri meliputi titrasi asam basa, titrasi pengendapan dan titrasi redoks.
Konsep-konsep yang dibahas pada materi analisis volumetri berupa konsep
abstrak, konsep terdefinisi dan konsep berdasarkan proses ( Fardani dkk., 2017).
Metode titrimetri diklasifikasikan menjadi empat kelompok berdasarkan
jenis reaksi yang terlibat. Kelompok-kelompok ini adalah titrasi asam basa,
dimana titran asam atau basa bereaksi dengan analit yang merupakan basa atau
5. asam, titrasi kompleksometri melibatkan suatu reaksi kompleksasi ligan logam,
titrasi redoks, di mana titran adalah oksidasi atau mengurangi pereaksi, dan titrasi
pengendapan, di mana analit dan titran bereaksi untuk membentuk endapan
(Harvey, 2000).
Iodimetri adalah adalah metode titrasi atau volumetri yang pada
penentuannya berdasarkan pada jumlah iodium (I2) yang bereaksi dengan sampel
(asam askorbat) atau terbentuk dari hasil reaksi antara sampel dengan ion iodide.
Titrasi Iodimetri merupakan contoh analisis volumetri yaitu suatu cara atau
metode yang menggunakan larutan yang disebut titran dan dilepaskan dari
perangkat gelas yang disebut buret (Nurmastika dkk., 2018).
6. III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Percobaan Peneraan Volumetri dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Oktober
2018 pukul 07.30-10.00 WITA, bertempat di Laboratorium Kimia Organik,
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan Peneraan Volumetri adalah pipet
volum 10 mL, 15 mL, labu takar 50 mL, 100, draiyer (pengering) kertas tissu,
erlenmeyer 250 mL, pipet tetes, dan timbangan analitik.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan Peneraan Volumetri adalah
akuades.
7. C. Prosedur Kerja
1. Peneraan pipet volume
- Dibersihkan dan dikeringkan
- Dimasukan aquades sampai tanda tera
- Dikeluarkan airnya perlahan-lahan
- Ditampung pada erlenmeyer yang kering dan bersih
serta beratnya diketahui
- Dihitung dan ditentukan berat airnya di udara
- Ditentukan berat air di udara
- Ditentukan volume air pada suhu tersebut (Vt)
- Ditentukan volume air (Vo) atau volum kalibrasi
yang sesungguhnya
10 mL: (W0 = 13,23 gr; Wt = 13,21 gr; Vt = 13,288 mL; V0 = 13,285 mL)
15 mL: (W0 = 18,37 gr; Wt = 18,35 gr; Vt = 18,431 mL; V0 = 18,426 mL)
Pipet volume 10 mL dan 15 mL
Aquades dalam erlenmeyer
8. 2. Peneraan labu takar (50 mL)
- Disiapkan labu takar kosong bersih dan kering
- Ditimbang labu takar kosong
- Dimasukan aquades sampai tanda tera
- Ditentukan berat air diudara ( berat labu takar isi
– berat labu takar kosong)
- Ditentukan volume air pada suhu kerja (Vt)
- Ditentukan volume sesungguhnya (V0)
50 mL: (W0 = 48,5 gr; Wt = 48,44 gr; Vt = 48,66 mL; V0 = 48,65 mL)
100 mL: (W0 = 100,58 gr; Wt = 100,47 gr; Vt = 100,91 mL; V0 = 100,88 mL)
Labu takar 50 mL dan 100 mL
9. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
a. Peneraan pada pipet volume 10 mL dan 15 mL
Kapasitas skala
(g)
Erlenmeyer kosong
(g)
Erlenmeyer berisi
(g)
Berat air pada suhu
penimbangan (g)
10 mL 136,03 g 149,26 g 13,23 g
15 mL 136,03 g 154,4 g 18,37 g
b. Peneraan pada labu takar 50 mL dan 100 mL
Kapasitas skala
(g)
Erlenmeyer kosong
(g)
Erlenmeyer berisi
(g)
Berat air pada suhu
penimbangan (g)
50 mL 38,5 g 87 g 48,5 g
100 mL 47,12 g 147,7 g 100,58 g
10. 2. Analisis data
a. Peneraan pipet volum
Untuk 10 mL Aquades
Wo = Berat Erlenmeyer isi – berat erlemeyer kosong
= 149,26 g – 136,03 g
= 13,23 gram
Wo = Wt + 0,0012 Wt (1/Bj(t) – 1/8,4)
Wt =
)
4,8
1
)(
1
(0012,01
tBj
Wo
=
13,23 g
1+0,0012 (
1
0,9956
−
1
8,4
)
=
13,23 g
1+0,0012 (0,885372)
=
13,23 g
1,00106
= 13,21599 gram
Vt =
Wt
Bj(t)
=
13,23 g
0,9956 g mL⁄
= 13,28847 ml
Vo = Vt + 0,000025 Vt (To-T)
= 13,28847 mL + 0,000025. 13,28847 mL (20-30)
= 13,28847 mL – 0,003322 mL
= 13,2851 mL
11. Penyimpangan = (10 mL – Vo) – 0,03 mL
= (10 mL – 13,2851 mL) – 0,03 mL
= -3,2851 – 0,03
= -3,3151 mL
Dengan cara yang sama diperoleh data pengukuran untuk 15 mL
aquades
Vol. Aquades (mL) W0 (gr) Wt (gr) Vt (mL) V0 (mL) Penyimpangan (mL)
15 mL 18,37 gr 18,35 gr 18,431
mL
18,426
mL
-3,456 mL
b. Peneraan Labu ukur
Untuk labu ukur 50 mL
Wo = Berat labu takar isi– berat labu takar kosong
= 87 g – 38,5 g
= 48,5 g
Wo = Wt + 0,0012 Wt (1/Bj(t) – 1/8,4)
Wt =
)
4,8
1
)(
1
(0012,01
tBj
Wo
=
48,5 g
1+0,0012 (
1
0,9956
−
1
8,4
)
=
48,5 g
1+0,0012 (0,88537)
=
48,5 g
1,00106
= 48,44864 gram
12. Vt =
Wt
Bj(t)
=
48,44864 g
0,9956 g mL⁄
= 48,66276 mL
Vo = Vt + 0,000025 Vt (To-T)
= 48,66276 mL + 0,000025. 48,66276 mL (20 - 30)
= 48,66276 mL – 0,012165 mL
= 48,65059 mL
Penyimpangan = (50 mL – Vo) – 0,03 mL
= (50 mL – 48,65059 mL) – 0,03 mL
= 1,34941 mL – 0,03 mL
= 1,31941 mL
Dengan cara yang sama diperoleh data pengukuran untuk 100 ml Aquades.
Vol. Aquades mL W0 (gr) Wt (gr) Vt (mL) V0 (mL)
Penyimpangan
mL
100 mL 100,58 gr 100,47 gr 100,91
mL
100,88 mL -0,91 mL
13. B. Pembahasan
Tujuan utama dari analisis volumetri adalah untuk mengetahui kuantitas
dari setiap komponen yang menyusun analit, analisis volumetri menghasilkan data
numerik yang memiliki satuan tertentu. Data hasil analisis volumetri umumnya
dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat, maupun satuan konsentrasi dengan
menggunakan metode analisis tertentu.
Peralatan volumetrik yang digunakan sebagai alat ukur volume yang
mempengaruhi hasil uji dan/atau pengukuran harus dikalibrasi secara individu.
Kalibrasi atau peneraan adalah memeriksa instrumen terhadap standar yang
diketahui untuk selanjutnya mengurangi kesalahan dalam ketelitiannya. Alat
pengukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan
kuantitatif. Hal ini karena kebanyakan pekerjaan analitik menyangkut larutan
yang ingin diketahui konsentrasi atau kandungannya melalui pengukuran
volumetri. Alat-alat umum yang digunakan dalam pengukuran volumetri ini
seperti buret, labu takar, dan pipet volume.
Tujuan dari peneraan/kalibrasi alat-alat volumetri yang digunakan adalah
agar hasil pengukuran selalu sesuai dengan alat ukur standar atau alat ukur yang
sudah ditera. Pada percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan yaitu perlakuan
pada alat ukur pipet volume dan labu takar.
Perlakuan pertama kita melakukan peneraan terhadap labu ukur. Labu ukur
ini biasa digunakan untuk pembuatan dan pengenceran larutan pada volume
14. tertentu. Skala pada labu ukur yang dilakukan peneraan pada percobaan ini yaitu
50 mL dan 100 mL, Peneraan pada labu ukur ini sangat penting untuk
ketelitiannya sehingga kita mendapatkan larutan sesuai yang diharapkan. Pada
peneraan ini, kita mendapatkan penyimpangan sebesar 1,319 mL pada skala 50 ml
dan penyimpangan sebesar -0,91 mL pada skala 100 mL. Besar perbedaan
penyimpangan pada skala 50 mL dan 100 mL ini menunjukan bahwa alat
volumetri ini tidak sesuai dan tidak layak digunakan. Tetapi hal tersebut mungkin
disebabkan karena terjadi beberapa kesalahan sperti human error, atau bisa juga
disebabkan oleh faktor lingkungan.
Percobaan terakhir dilakukan pada peneraan terhadap pipet volume. Pipet
volume yang digunakan pada percobaan ini ada dua yaitu pipet volume dengan
skala 10 ml dan 15 mL. Kita melakukan peneraan dengan mengukur volume air
yang diisikan pada pipet volume hingga tanda teranya. Dari hasil pengamatan dan
perhitungan, kita mendapatkan berat air di udara sedikit lebih besar dibanding
berat air pada suhu kerja. Dari hasil ini, kita mendapatkan bahwa volume air atau
volume kalibrasi yang sesungguhnya (Vo) sedikit lebih kecil dibanding volume
air pada suhu pengamatan (Vt). Penyimpangan yang didapatkan dalam peneraan
ini yakni pada pipet volume 10 mL sebesar -3,31 mL dan pada pipet volume 15
mL sebesar -3,45 mL. Dengan penyimpangan yang kecil tersebut menunjukan
bahwa pipet volume yang dikalibrasi sangat sesuai dengan rancangannya
(peneraannya) karena nilai penyimpangan yang di hasilkan tidak melewati batas
toleransi.
15. V. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan hasil pengamatan dan pembahasan di atas maka dapat
di simpulkan bahwa peneraan alat-alat gelas laboratorium seperti pipet volume
maupun labu takar sebelum digunakan dalam pengerjaan-pengerjaan volumetrik
bertujuan untuk meninjau ulang tanda tera dalam alat gelas karena wadah yang
terbuat dari gelas berubah terhadap perubahan suhu di wilayah seseorang dalam
melakukan suatu penelitian atau percobaan.
16. DAFTAR PUSTAKA
Cairns, D. 2008. Intisari Kimia Farmasi. Edisi kedua. Jakarta: EGC
Fardani. R., S. Ibnu, dan Y. Utomo. 2017. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Berbantuan Peta Konsep Bernuansa Green Chemistry
Terhadap Keterampilan Bernalar Ilmiah Mahasiswa pada Materi Analisis
Volumetri. Jurnal pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan 5(1):
1620-1624.
Harvey, D. 2000. Modern Analytical Chemistry. 1st Ed. United States of America:
The McGraw-Hill Companies, Inc.
Nurmastika. A., D. Erwanto, A. D. Rosanti, dan F. A. Fiolana. 2018. Rancang
Bangun Alat Pengukur Kadar Asam Askorbat pada Buah dengan Metode
Titrasi Iodimetri. Sistem Kendali Tenaga Elektronika Telekomunikasi
Komputer 11(1): 147-157.
Taleuzzaman, M. dan S. J. Gilani. 2017. . First Step Analysis in Quality Control
Volumetric Analysis. Global Journal of Pharmacy dan Pharmaceutical
science 3(1): 2573-2250