SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Analisa Kadar Air
Dr. Ir. Sri Winarti, MP.
Prodi Teknologi Pangan
UPN “VETERAN” JATIM
Pendahuluan
►Penentuan kadar air merupakan analisis
penting dan paling luas dilakukan dalam
pengolahan dan pengujian pangan.
►Kadar air berkaitan dengan kualitas dan
stabilitas bahan.
►Biji-bijian dengan KA tinggi  mudah rusak
oleh jamur, pemanasan, serangga, dan
resiko perkecambahan.
Pentingnya penentuan KA
►Kadar air perlu diketahui dalam penentuan
nilai gizi bahan makanan dan untuk
memenuhi standar komposisi serta
peraturan-peraturan pangan.
►Untuk menghitung komposisi bahan yang
disajikan pada basis dry-matter.
Fungsi air dalam bahan pangan:
Air dalam
bahan pangan
Mutu bahan
pangan
Keawetan
(Acceptability)
1 • Sebagai medium pereaksi
2 • Sebagai pelarut
3 • Sebagai pendispersi
Beberapa bahan pangan mempunyai batas kadar air
tertentu agar dapat diterima.
Misalnya : Bahan pangan setengah basah (IMF)
Kadar air 15% - 50% dengan Aw  0,9
Air dalam bahan pangan terdapat
dalam bentuk :
Air dalam bahan makanan
► air bebas, terdapat dalam ruang-ruang antar sel dan
inter-granular dan pori-pori yang terdapat pada bahan
► air yang terikat secara lemah karena terserap
(teradsorbsi) pada permukaan kolloid makromolekuler
seperti protein, pektin pati, sellulosa. Selain itu air juga
terdispersi di antara kolloid tersebut dan merupakan
pelarut zat-zat yang ada dalam sel. Air yang ada dalam
bentuk ini masih tetap mempunyai sifat air bebas dan
dapat dikristalkan pada proses pembekuan. Ikatan
antara air dengan kolloid tersebut merupakan ikatan
hidrogen.
► air dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk
hidrat. Ikatannya bersifat ionik sehingga relatif sukar
dihilangkan atau diuapkan. Air ini tidak membeku
meskipun pada 0 oF.
Cara Penentuan Kadar Air
LANGSUNG
Bahan dipanaskan  uap air yang terjadi
dilewatkan tabung yang berisi bahan higroskopis
yang tidak menyerap gas lain. Berat tabung  isi
sebelum dan sesudah uap diserap menunjukkan
jumlah air.
CARA TIDAK
LANGSUNG • Bahan dipanaskan pada suhu dan waktu
tertentu sehingga air bahan menguap. Kadar
air dihitung berdasarkan berat (selisih) bahan
sebelumdan sesudah pemanasan.
• Cara tidak langsung banyak dipakai karena
sederhana, cepat dan cukup memberi
gambaran
Metode
Penentuan
Kadar Air
Metode
Oven
Metode
Oven
Vakum
Metode
Distilasi
Metode
Karl
Fischer I
Metode
Fisis
(Moisture
Tester)
Metode thermogravimetri
►Prinsip:
Menguapkan air yang ada dalam bahan
dengan jalan pemanasan. Kemudian
menimbang bahan sampai berat konstan
►Kelemahan : zat yang mudah menguap ikut
menguap dan dihitung sebagai air.
Akurasi penentuan KA dipengaruhi oleh :
►Suhu dan RH ruang kerja/Lab
►Suhu ruang oven
►Tekanan udara dalam oven pengering
►Konstruksi oven, tersedianya exhaust fan
►Ukuran partikel sampel
►Struktur partikel bahan
►Bentuk botol timbang
(rasio diameter : tinggi)
Botol timbang
Dioven 105C selama  1 jam
Didinginkan dalam eksikator
Didinginkan dalam eksikator
Ditimbang
Dioven 105C selama 30 menit
Dioven 105C selama 2-3 jam
Diisi 1 gram bahan
Ditimbang
Ditimbang
Ditimbang
Didinginkan dalam eksikator
Berat konstan
Belum konstan
Prosedur
• Wadah dikeringkan dlm oven 15 menit
• Dimasukkan desikator, dinginkan, dan ditimbang
• Timbang sampel ± 1 g
• Dikeringkan 3-4 jam
• Dinginkan dlm desikator dan ditimbang
• Panaskan lg dlm oven 30 menit
• Dinginkan dlm desikator dan timbang
• Perlakuan ini diulangi hingga diperoleh berat konstan
(selisih penimbangan berturut-turut 0,2 mg)
Perhitungan
a = berat awal sampel (g)
b = berat konstan sampel (g)
a - b
Kadar air (%bb) = x 100 %
a
a - b
Kadar air (%bk) = x 100 %
b
b
Kadar total padatan (%) = x 100 %
a
PRACTICE PROBLEMS
You have the following gravimetric results: weight
of dried pan and glass disc = 1. 0376 g, weight of
pan and liquid sample 4.6274 g, and weight of the
pan and dried sample 1.7321 g. What was the
moisture content of the sample and what is the
percent solids?
• Sampel awal = (4,6274 – 1,0376) g = 3,5898 g
• Sampel kering = (1,7321 – 1,0376) g = 0,6945 g
• Air yg dihilangkan = (3,5898 – 0,6945) g
= 2,8953 g
Kadar air = (2,8953/3,5898) x 100%
= 80,65%
Total padatan = (0,6945/3,5898) x 100%
= 19,35%
Metode Distilasi (Thermovolumetri)
►Prinsip : menguapkan air dengan
“pembawa” cairan kimia yang mempunyai
titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak
dapat campur dengan air serta mempunyai
berat jenis lebih rendah daripada air. Zat
kimia yang dapat digunakan antara lain :
toluen, xylen, benzen, tetrakhloretilen dan
xylol.
Cara penentuannya
► memberikan zat kimia sebanyak 75-100 ml pada
sampel yang diperkirakan mengandung air
sebanyak 2-5 ml, kemudian dipanaskan sampai
mendidih.
► Uap air dan zat kimia tersebut diembunkan dan
ditampung dalam tabung penampung. Karena
berat jenis air lebih besar daripada zat kimia
tersebut maka air akan berada di bagian bawah
pada tabung penampung. Bila pada tabung
penampung dilengkapi skala maka banyaknya air
dapat diketahui langsung.
► Cara destilasi ini baik untuk menentukan kadar air dalam
zat yang kandungan airnya kecil yang sulit ditentukan
dengan cara thermogravimetri. Penentuan kadar air cara
ini hanya memerlukan waktu ± 1 jam.
► Dengan cara destilasi terjadinya oksidasi senyawa lipid
maupun dekomposisi senyawa gula dapat dihindari
sehingga penentuannya lebih tepat.
► Untuk bahan yang mengandung gula dan protein yang
tinggi sering ditambahkan serbuk asbes ke dalam bahan,
hal ini untuk mencegah terjadinya superheating yang
dapat menimbulkan dekomposisi bahan tersebut.
► Untuk memperluas permukaan kontak dengan cairan kimia
yang digunakan dan memperlancar terjadinya destilasi
dapat ditambahkan tanah diatomea pada bahan yang telah
ditumbuk halus sebelum didestilasi.
Zat pembawa : toluen (C6H5CH3 , bp=110.6o); p-xilen
C6H5(CH3)2 (bp=138o); tetra-klor-etilen (Cl2C=CCl2 ;
bp=121o)
Perhitungan:
% air = (1- f) x air terdistilasi(g) x 100 %
bobot sampel (g)
nilai f = bobot air yang ditambahkan
bobot air yang terdistilasi
Metoda Thermovolumetri
Metoda kimiawi (Fischer method)
► Prinsip : menitrasi air dalam sampel dengan iodin (ter-jadi
reduksi iodin oleh SO2 karena adanya air). Agar reaksi dapat
berlangsung baik maka ditambahkan piridin dan metanol
serta indikator metilen biru. Titrasi diakhiri bila timbul warna
hijau
► 2H2O + SO2 + I2 H2SO4 + 2 HI
► C6H5N.I2 + C6H5N.SO2+ C5H5N + H2O
C6H5N.HI + C6H5N.SO3
► C6H5N.SO3 + CH3OH C6H5N(H) SO4CH3
Sampel dilarutkan dalam campuran SO2-piridin-metanol dan
kmd dititrasi dengan larutan Iodin dalam metanol. Kelebihan
Iodin yang tak bereaksi dng air berada dalam bentuk bebas.
Akhir titrasi memberikan warna ‘kuning-coklat ’ yg bila
bercampur indikator metilen biru akan berwarna hijau .
► Dalam pelaksanaannya titrasi harus dilakukan
dengan kondisi bebas dari pengaruh kelembaban
udara. Untuk keperluan tersebut dapat dilakukan
dalam ruang tertutup.
► Cara titrasi Karl Fischer ini telah berhasil dipakai
untuk penentuan kadar air dalam alkohol, ester-
ester, senyawa lipida, lilin, pati, tepung gula,
madu, dan bahan makanan yang dikeringkan.
► Cara ini banyak dipakai karena memberikan harga
yang tepat dan dikerjakan cepat.
► Tingkat ketelitiannya lebih kurang 0,5 mg dan
dapat ditingkatkan lagi dengan sistem elektroda
yaitu dapat mencapai 0,2 mg.
Metode Fisikawi
►Ada 3 yaitu :
 Densimetri
 Refraktometri
 Polarimetri
►Metoda densimetri, refraktometri, dan
polarimetri  Perlu disiapkan kurva
kalibrasi untuk mengkorelasikan ‘soluble
solid’ dengan parameter fisik yg dipilih
Metode densimetri
►Ditentukan dengan piknometer atau
hidrometer
►Mrpk uji rutin yang paling sering dipakai
guna menetapkan padatan kering dalam
susu, larutan gula (tmsk sari buah dan
sirup), produk buahan, beverage, larutan
garam (pd industri pickle).
Metode refraktometri
►Pengukuran indeks refraksi merupakan cara
yang cepat dan reproducible untuk
menetapkan kandungan padatan pada
larutan sukrosa, sirup jagung, madu, sari
buah, jam, jelly.
• AKTIFITAS AIR (Aw)
• Aw dapat dihitung dengan cara tidak langsung
yaitu dengan menghitung banyaknya air yang
terserap dalam kertas saring kering yang
diketahui beratnya dalam suatu wadah yang
berisi zat yang akan diukur Awnya.
• Bahan / zat Aw
• NaCl 9,3% (b/b) 0,94
• NaCl 19,1 % (b/b) 0,85
• NaCl 27% (jenuh) 0,74
• NaNO3 0,61
• Gliserol jenuh 0,8 – 0,9
Aw juga dapat dihitung menurut hukum Roult :
Aw =
Dimana : n1 =  mol zat yang dilarutkan
n2 =  mol pelarut
n1+n2 =  mol dalam larutan
Digambarkan dalam kurva ISL :
OPTIMALKADARAIR
OPTIMALKADARAIR
OPTIMALKADARAIR
OPTIMALKADARAIR
OPTIMALKADARAIR
OPTIMALKADARAIR
OPTIMALKADARAIR
OPTIMALKADARAIR
OPTIMALKADARAIR

More Related Content

What's hot

27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapikutarni
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara SpektrofotometriCara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometriinfosanitasi
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKMutiara Nanda
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiAji Sanjaya
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurEkal Kurniawan
 
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: airITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: airFransiska Puteri
 
Kimia hasil pertanian
Kimia hasil pertanianKimia hasil pertanian
Kimia hasil pertanianmuhtadi22
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganRizza Muh
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARMutiara Nanda
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 
IBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
IBM1_Pengantar Minyak dan LemakIBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
IBM1_Pengantar Minyak dan LemakTitis Sari
 
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makananNovita Ardyanti
 

What's hot (20)

5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara SpektrofotometriCara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Analisis Kadar Air
Analisis Kadar AirAnalisis Kadar Air
Analisis Kadar Air
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi Mikrobiologi
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan Sayur
 
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: airITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
ITP UNS Semester 3, KIMIA PANGAN: air
 
Kimia hasil pertanian
Kimia hasil pertanianKimia hasil pertanian
Kimia hasil pertanian
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan Pangan
 
pengawetan ikan
pengawetan ikanpengawetan ikan
pengawetan ikan
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
IBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
IBM1_Pengantar Minyak dan LemakIBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
IBM1_Pengantar Minyak dan Lemak
 
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
 

Similar to OPTIMALKADARAIR

KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKikiAdriani1
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Dwi Mirda
 
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptxfdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptxMuhammaddarmawan54
 
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPrincess is Ntxhais
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixbintangdamayanti
 
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptxdesign thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptxDarielTema
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanSepta Septy
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 

Similar to OPTIMALKADARAIR (20)

materi air
materi airmateri air
materi air
 
Analisis Kadar Air dan Total Padatan
Analisis Kadar Air dan Total PadatanAnalisis Kadar Air dan Total Padatan
Analisis Kadar Air dan Total Padatan
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
 
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptxfdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
12gravimetrik
12gravimetrik12gravimetrik
12gravimetrik
 
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Ptpsp kadar air sampah
Ptpsp kadar air sampahPtpsp kadar air sampah
Ptpsp kadar air sampah
 
Presentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasiPresentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasi
 
TSS.pdf
TSS.pdfTSS.pdf
TSS.pdf
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
 
Percobaan ii mirna
Percobaan ii mirnaPercobaan ii mirna
Percobaan ii mirna
 
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptxdesign thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
design thinking limbahqwqwqwqwqwqwq.pptx
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Nata de leri 1
Nata de leri 1Nata de leri 1
Nata de leri 1
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 

OPTIMALKADARAIR

  • 1. Analisa Kadar Air Dr. Ir. Sri Winarti, MP. Prodi Teknologi Pangan UPN “VETERAN” JATIM
  • 2. Pendahuluan ►Penentuan kadar air merupakan analisis penting dan paling luas dilakukan dalam pengolahan dan pengujian pangan. ►Kadar air berkaitan dengan kualitas dan stabilitas bahan. ►Biji-bijian dengan KA tinggi  mudah rusak oleh jamur, pemanasan, serangga, dan resiko perkecambahan.
  • 3. Pentingnya penentuan KA ►Kadar air perlu diketahui dalam penentuan nilai gizi bahan makanan dan untuk memenuhi standar komposisi serta peraturan-peraturan pangan. ►Untuk menghitung komposisi bahan yang disajikan pada basis dry-matter.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Fungsi air dalam bahan pangan: Air dalam bahan pangan Mutu bahan pangan Keawetan (Acceptability) 1 • Sebagai medium pereaksi 2 • Sebagai pelarut 3 • Sebagai pendispersi
  • 8. Beberapa bahan pangan mempunyai batas kadar air tertentu agar dapat diterima. Misalnya : Bahan pangan setengah basah (IMF) Kadar air 15% - 50% dengan Aw  0,9
  • 9. Air dalam bahan pangan terdapat dalam bentuk :
  • 10. Air dalam bahan makanan ► air bebas, terdapat dalam ruang-ruang antar sel dan inter-granular dan pori-pori yang terdapat pada bahan ► air yang terikat secara lemah karena terserap (teradsorbsi) pada permukaan kolloid makromolekuler seperti protein, pektin pati, sellulosa. Selain itu air juga terdispersi di antara kolloid tersebut dan merupakan pelarut zat-zat yang ada dalam sel. Air yang ada dalam bentuk ini masih tetap mempunyai sifat air bebas dan dapat dikristalkan pada proses pembekuan. Ikatan antara air dengan kolloid tersebut merupakan ikatan hidrogen. ► air dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat. Ikatannya bersifat ionik sehingga relatif sukar dihilangkan atau diuapkan. Air ini tidak membeku meskipun pada 0 oF.
  • 11. Cara Penentuan Kadar Air LANGSUNG Bahan dipanaskan  uap air yang terjadi dilewatkan tabung yang berisi bahan higroskopis yang tidak menyerap gas lain. Berat tabung  isi sebelum dan sesudah uap diserap menunjukkan jumlah air. CARA TIDAK LANGSUNG • Bahan dipanaskan pada suhu dan waktu tertentu sehingga air bahan menguap. Kadar air dihitung berdasarkan berat (selisih) bahan sebelumdan sesudah pemanasan. • Cara tidak langsung banyak dipakai karena sederhana, cepat dan cukup memberi gambaran
  • 13. Metode thermogravimetri ►Prinsip: Menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan ►Kelemahan : zat yang mudah menguap ikut menguap dan dihitung sebagai air.
  • 14. Akurasi penentuan KA dipengaruhi oleh : ►Suhu dan RH ruang kerja/Lab ►Suhu ruang oven ►Tekanan udara dalam oven pengering ►Konstruksi oven, tersedianya exhaust fan ►Ukuran partikel sampel ►Struktur partikel bahan ►Bentuk botol timbang (rasio diameter : tinggi)
  • 15. Botol timbang Dioven 105C selama  1 jam Didinginkan dalam eksikator Didinginkan dalam eksikator Ditimbang Dioven 105C selama 30 menit Dioven 105C selama 2-3 jam Diisi 1 gram bahan Ditimbang Ditimbang Ditimbang Didinginkan dalam eksikator Berat konstan Belum konstan
  • 16. Prosedur • Wadah dikeringkan dlm oven 15 menit • Dimasukkan desikator, dinginkan, dan ditimbang • Timbang sampel ± 1 g • Dikeringkan 3-4 jam • Dinginkan dlm desikator dan ditimbang • Panaskan lg dlm oven 30 menit • Dinginkan dlm desikator dan timbang • Perlakuan ini diulangi hingga diperoleh berat konstan (selisih penimbangan berturut-turut 0,2 mg)
  • 17. Perhitungan a = berat awal sampel (g) b = berat konstan sampel (g) a - b Kadar air (%bb) = x 100 % a a - b Kadar air (%bk) = x 100 % b b Kadar total padatan (%) = x 100 % a
  • 18. PRACTICE PROBLEMS You have the following gravimetric results: weight of dried pan and glass disc = 1. 0376 g, weight of pan and liquid sample 4.6274 g, and weight of the pan and dried sample 1.7321 g. What was the moisture content of the sample and what is the percent solids?
  • 19. • Sampel awal = (4,6274 – 1,0376) g = 3,5898 g • Sampel kering = (1,7321 – 1,0376) g = 0,6945 g • Air yg dihilangkan = (3,5898 – 0,6945) g = 2,8953 g Kadar air = (2,8953/3,5898) x 100% = 80,65% Total padatan = (0,6945/3,5898) x 100% = 19,35%
  • 20. Metode Distilasi (Thermovolumetri) ►Prinsip : menguapkan air dengan “pembawa” cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak dapat campur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih rendah daripada air. Zat kimia yang dapat digunakan antara lain : toluen, xylen, benzen, tetrakhloretilen dan xylol.
  • 21. Cara penentuannya ► memberikan zat kimia sebanyak 75-100 ml pada sampel yang diperkirakan mengandung air sebanyak 2-5 ml, kemudian dipanaskan sampai mendidih. ► Uap air dan zat kimia tersebut diembunkan dan ditampung dalam tabung penampung. Karena berat jenis air lebih besar daripada zat kimia tersebut maka air akan berada di bagian bawah pada tabung penampung. Bila pada tabung penampung dilengkapi skala maka banyaknya air dapat diketahui langsung.
  • 22. ► Cara destilasi ini baik untuk menentukan kadar air dalam zat yang kandungan airnya kecil yang sulit ditentukan dengan cara thermogravimetri. Penentuan kadar air cara ini hanya memerlukan waktu ± 1 jam. ► Dengan cara destilasi terjadinya oksidasi senyawa lipid maupun dekomposisi senyawa gula dapat dihindari sehingga penentuannya lebih tepat. ► Untuk bahan yang mengandung gula dan protein yang tinggi sering ditambahkan serbuk asbes ke dalam bahan, hal ini untuk mencegah terjadinya superheating yang dapat menimbulkan dekomposisi bahan tersebut. ► Untuk memperluas permukaan kontak dengan cairan kimia yang digunakan dan memperlancar terjadinya destilasi dapat ditambahkan tanah diatomea pada bahan yang telah ditumbuk halus sebelum didestilasi.
  • 23. Zat pembawa : toluen (C6H5CH3 , bp=110.6o); p-xilen C6H5(CH3)2 (bp=138o); tetra-klor-etilen (Cl2C=CCl2 ; bp=121o) Perhitungan: % air = (1- f) x air terdistilasi(g) x 100 % bobot sampel (g) nilai f = bobot air yang ditambahkan bobot air yang terdistilasi Metoda Thermovolumetri
  • 24. Metoda kimiawi (Fischer method) ► Prinsip : menitrasi air dalam sampel dengan iodin (ter-jadi reduksi iodin oleh SO2 karena adanya air). Agar reaksi dapat berlangsung baik maka ditambahkan piridin dan metanol serta indikator metilen biru. Titrasi diakhiri bila timbul warna hijau ► 2H2O + SO2 + I2 H2SO4 + 2 HI ► C6H5N.I2 + C6H5N.SO2+ C5H5N + H2O C6H5N.HI + C6H5N.SO3 ► C6H5N.SO3 + CH3OH C6H5N(H) SO4CH3 Sampel dilarutkan dalam campuran SO2-piridin-metanol dan kmd dititrasi dengan larutan Iodin dalam metanol. Kelebihan Iodin yang tak bereaksi dng air berada dalam bentuk bebas. Akhir titrasi memberikan warna ‘kuning-coklat ’ yg bila bercampur indikator metilen biru akan berwarna hijau .
  • 25. ► Dalam pelaksanaannya titrasi harus dilakukan dengan kondisi bebas dari pengaruh kelembaban udara. Untuk keperluan tersebut dapat dilakukan dalam ruang tertutup. ► Cara titrasi Karl Fischer ini telah berhasil dipakai untuk penentuan kadar air dalam alkohol, ester- ester, senyawa lipida, lilin, pati, tepung gula, madu, dan bahan makanan yang dikeringkan. ► Cara ini banyak dipakai karena memberikan harga yang tepat dan dikerjakan cepat. ► Tingkat ketelitiannya lebih kurang 0,5 mg dan dapat ditingkatkan lagi dengan sistem elektroda yaitu dapat mencapai 0,2 mg.
  • 26. Metode Fisikawi ►Ada 3 yaitu :  Densimetri  Refraktometri  Polarimetri ►Metoda densimetri, refraktometri, dan polarimetri  Perlu disiapkan kurva kalibrasi untuk mengkorelasikan ‘soluble solid’ dengan parameter fisik yg dipilih
  • 27. Metode densimetri ►Ditentukan dengan piknometer atau hidrometer ►Mrpk uji rutin yang paling sering dipakai guna menetapkan padatan kering dalam susu, larutan gula (tmsk sari buah dan sirup), produk buahan, beverage, larutan garam (pd industri pickle).
  • 28. Metode refraktometri ►Pengukuran indeks refraksi merupakan cara yang cepat dan reproducible untuk menetapkan kandungan padatan pada larutan sukrosa, sirup jagung, madu, sari buah, jam, jelly.
  • 29. • AKTIFITAS AIR (Aw) • Aw dapat dihitung dengan cara tidak langsung yaitu dengan menghitung banyaknya air yang terserap dalam kertas saring kering yang diketahui beratnya dalam suatu wadah yang berisi zat yang akan diukur Awnya.
  • 30. • Bahan / zat Aw • NaCl 9,3% (b/b) 0,94 • NaCl 19,1 % (b/b) 0,85 • NaCl 27% (jenuh) 0,74 • NaNO3 0,61 • Gliserol jenuh 0,8 – 0,9
  • 31. Aw juga dapat dihitung menurut hukum Roult : Aw = Dimana : n1 =  mol zat yang dilarutkan n2 =  mol pelarut n1+n2 =  mol dalam larutan