SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MATEMATICAL THINGKING
Matematical thingking : Proses dinamis yang menuntut beragam idea yang kompleks
sehingga terjadi peningkatan pemahaman.
NCTM 2000 : yang digunakan
Metodologi penelitian
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini berisi daftar yang lebih baik ditulis dalam bentuk prosa. Anda
dapat membantu Wikipedia dengan mengubah artikel ini ke dalam bentuk prosa,
jika sesuai.
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia.
Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau
dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampilkan] di bagian kanan.[tampilkan]
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku
suatu disiplin ilmu.[rujukan?]
Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau
metode.[rujukan?]
Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah
tertentu yang memerlukan jawaban. [1]
Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai
aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.[rujukan?]
Setiap orang mempunyai motivasi
yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan
penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari
keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. [2]
Keinginan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi
untuk melakukan penelitian.[rujukan?]
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Prinsip metodologi
o 1.1 A. Rene Descartes
o 1.2 B. Alfred Julesayer
o 1.3 C. Karl Raimund Popper
2 Karakteristik penelitian
3 Proses penelitian
4 Paradigma penelitian
o 4.1 Paradigma kuantitatif
o 4.2 Paradigma kualitatif
o 4.3 Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif
5 Metode ilmiah
6 Karakteristik ilmu
7 Jenis-jenis penelitian ilmiah
8 Kriteria penelitian ilmiah
9 Penelitian bisnis
10 Klasifikasi penelitian bisnis
o 10.1 Berdasarkan tujuan penelitian
o 10.2 Berdasarkan karakteristik masalah
o 10.3 Berdasarkan jenis data
11 Referensi
[sunting]Prinsip metodologi
Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya:
[sunting]A. Rene Descartes
Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu:[rujukan?]
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense)
yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.
Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang
terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah
maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode
yang dimaksud yaitu:
(a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan
yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra
konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada
yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi,
(b) Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat
dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
(c) Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling
mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling
kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak
mempunyai ketertiban baru.
(d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang
secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.
(e)Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam
memperoleh kebenaran yang pasti.[rujukan?]
3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai
berikut[rujukan?]
:
(a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan
sejak masa kanak-kanak.
(b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling
meragukan.
(c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera.[rujukan?]
Kita memang
dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak
bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain.[rujukan?]
Oleh karena itu,
kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang
dalam keadaan ragu-ragu.[rujukan?]
5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS
(jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).[rujukan?]
Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan
dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik.[rujukan?]
Atas ketergantungan
antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani.[rujukan?]
Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati
bersama dengan tubuh.[rujukan?]
Jiwa manusia itu abadi.[3]
[sunting]B. Alfred Julesayer
Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah
prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:[rujukan?]
1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu proposisi (duga-
dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan
2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan
dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung
makna
3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika
(termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak
dapat dilakukan verifikasi apapun.[4]
[sunting]C. Karl Raimund Popper
K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat
pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi
sebagai berikut:[rujukan?]
1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya
melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran
terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat.
2. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti
gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan
adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa itu dikukuhkan dengan
cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan
(justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada
asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi
pengamatan empiris.
3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa
sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori
kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di
dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu
cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka
runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha
penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh (CORROBORATI[5]
ON).
[sunting]Karakteristik penelitian
1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-
pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan.[rujukan?]
2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang
digunakan dalam penelitian.[rujukan?]
3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan ilmiah. [6]
[sunting]Proses penelitian
1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi
bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoritis
menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan
penelitian.[rujukan?]
2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan
masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei.
kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi feed back pada masalah atau pertanyaan
penelitian.[rujukan?]
[sunting]Paradigma penelitian
[sunting]Paradigma kuantitatif
a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.[rujukan?]
b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data dengan prosedur statistik.[rujukan?]
c. Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.[rujukan?]
d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.[rujukan?]
e. Bebas nilai dan tidak bias.[rujukan?]
f. Pendekatan deduktif.[rujukan?]
g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.[rujukan?]
[sunting]Paradigma kualitatif
a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.[rujukan?]
b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan
kondisi realitas.[rujukan?]
c. Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.[rujukan?]
d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.[rujukan?]
e. Tidak bebas nilai dan bias.[rujukan?]
f. Pendekatan induktif.[rujukan?]
g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.[rujukan?]
[sunting]Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif
Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-asumsi yang
digunakan dalam penelitian.[rujukan?]
Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain
penelitian.[rujukan?]
Perbedaan asumsi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :[rujukan?]
1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat
independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara obyektif, terbatas pada dimensi tunggal,
bebeas nilai.[rujukan?]
Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta
yang diteliti sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebeas nilai,
2 Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian
paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.[rujukan?]
3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan
kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta dengan analisis
kualitatif. [7]
[sunting]Metode ilmiah
Adam Smith merupakan Bapak Filsafat Pengetahuan
Metode ilmiah adalah prosedur atau cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang
disebut ilmu (pengetahuan ilmiah.[rujukan?]
Tidak semua pengetahuan berupa ilmu, karena ilmu merupakan
kriteria tertentu.[rujukan?]
Cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat dikenal dengan
istilah epistemologi (filsafat pengetahuan).[rujukan?]
[sunting]Karakteristik ilmu
Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir
yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak.[rujukan?]
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan
yang memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomenaalam (fakta yang benar atau umumnya
bernilai benar).[rujukan?]
Pengetahuan yang menjelaskan fenomena alam bermanfaat untuk memprediksi
fenomena-fenomena alam. Pengetahuan yang terkandung yang dinilai dalam ilmu dinilai sebagai
pengetahuan yang benar untuk menjawab masalah-masalah dalam kehidupan manusia.[rujukan?]
[sunting]Jenis-jenis penelitian ilmiah
Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara
lain berdasarkan[rujukan?]
:
(1) Tujuan;
(2) Pendekatan;
(3) Tempat;
(4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh;
(5) Bidang ilmu yang diteliti;
(6) Taraf Penelitian;
(7) Teknik yang digunakan;
(8) Keilmiahan;
(9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan.
[sunting]Kriteria penelitian ilmiah
1. Dapat menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya,[rujukan?]
2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan,[rujukan?]
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan pengungkapan
data,[rujukan?]
4. Telah mempunyai kemampuan untuk diuji ulang,[rujukan?]
5. Memilih data dengan tepat sehingga hasilnya dapat dipercaya,[rujukan?]
6. Menarik kesimpulan secara obyektif,[rujukan?]
7. Melaporkan hasil secara parsimony,[rujukan?]
8. Hasil penelitian dapat digeneralisasi. [8]
[sunting]Penelitian bisnis
Penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan obyektif
untuk membantu pembuatan keputusan dalam suatu bidang bisnis.[rujukan?]
[sunting]Klasifikasi penelitian bisnis
[sunting]Berdasarkan tujuan penelitian
1. Penelitian dasar (pengembangan & evaluasi konsep-konsep dasar)[rujukan?]
a. deduktif : menguji hipotesis melalui validasi teori, tipe: hopotesis a priori[rujukan?]
b. induktif : mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta[rujukan?]
2. Penelitian terapan (pemecahan masalah-masalah praktis)
a. penelitian evaluasi[rujukan?]
b. penelitian dan pengembangan[rujukan?]
c. penelitian aksi[rujukan?]
[sunting]Berdasarkan karakteristik masalah
1. Penelitian historis[rujukan?]
2. Penelitian desktriptif[rujukan?]
3. Studi kasus lapangan[rujukan?]
4. Penelitian korelasional[rujukan?]
5. Kausal-komparatif[rujukan?]
6. Eksperimen[rujukan?]
[sunting]Berdasarkan jenis data
1. Penelitian opini (opinion research)[rujukan?]
2. Penelitian empiris (empirical research)[rujukan?]
3. Penelitian arsip (archieval research)[rujukan?]
[sunting]Referensi
1. ^ http://www.google.co.id/#hl=id&q=metodologi+penelitian+bisnis&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rf
ai=&fp=337ae19756b80444
2. ^ sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia, penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs.
Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta
3. ^ http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html
4. ^ http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html
5. ^ http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html
6. ^ sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia, penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs.
Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta
7. ^ sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia, penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs.
Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta
8. ^ http://www.google.co.id/#hl=id&q=metod
GEOMETRI
Iwan Pranoto
Masalah : Seni dalam matematika hilang
: Proses komunikasi dalam bermatematika kurang
: Siswa kurang senang belajar bermatematika

More Related Content

What's hot

Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)Armstrong Sompotan
 
Kedudukan teori dalam penelitian sosial
Kedudukan teori dalam penelitian sosialKedudukan teori dalam penelitian sosial
Kedudukan teori dalam penelitian sosialA Pascal
 
Makalah berfikir ilmiah
Makalah berfikir ilmiahMakalah berfikir ilmiah
Makalah berfikir ilmiahSendal Jepit
 
Metode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan PermasalahannyaMetode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan Permasalahannyagueste97040
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktursayid bukhari
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian IlmiahAndi Iswoyo
 
Makalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiahMakalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiahMuhammad Ridwan
 
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGIMETODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGIHeri Cahyono
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologiseaaln
 
enoumerious
enoumeriousenoumerious
enoumeriouswisnu_yp
 
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah DasarMateri Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasarmonalisaibrahim
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuKumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuClaudiaPrisila
 
Membangun Kerangka Berfikir Ilmiah
Membangun Kerangka Berfikir IlmiahMembangun Kerangka Berfikir Ilmiah
Membangun Kerangka Berfikir IlmiahSuedi Ahmad
 

What's hot (20)

Hakikat penelitian
Hakikat penelitianHakikat penelitian
Hakikat penelitian
 
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
Buku "Logika Penemuan Ilmiah" (armstrong sompotan)
 
Kedudukan teori dalam penelitian sosial
Kedudukan teori dalam penelitian sosialKedudukan teori dalam penelitian sosial
Kedudukan teori dalam penelitian sosial
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Makalah berfikir ilmiah
Makalah berfikir ilmiahMakalah berfikir ilmiah
Makalah berfikir ilmiah
 
Landasan Teori Penelitian
Landasan Teori PenelitianLandasan Teori Penelitian
Landasan Teori Penelitian
 
Metode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan PermasalahannyaMetode Induksi Dan Permasalahannya
Metode Induksi Dan Permasalahannya
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
 
Makalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiahMakalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiah
 
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGIMETODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
 
Metodologi dalam Sosiologi
Metodologi dalam SosiologiMetodologi dalam Sosiologi
Metodologi dalam Sosiologi
 
enoumerious
enoumeriousenoumerious
enoumerious
 
Apakah teori itu
Apakah teori ituApakah teori itu
Apakah teori itu
 
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah DasarMateri Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuKumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
 
Membangun Kerangka Berfikir Ilmiah
Membangun Kerangka Berfikir IlmiahMembangun Kerangka Berfikir Ilmiah
Membangun Kerangka Berfikir Ilmiah
 

Viewers also liked

Biomecanica corneal y cicatrizacion
Biomecanica corneal y cicatrizacionBiomecanica corneal y cicatrizacion
Biomecanica corneal y cicatrizacioncristilexus
 
lcoldplay-42648467
lcoldplay-42648467lcoldplay-42648467
lcoldplay-42648467Maylit B
 
Sales Ready Lead Starter Kit
Sales Ready Lead Starter KitSales Ready Lead Starter Kit
Sales Ready Lead Starter KitCraig Klein
 
如何積極因應大腦老化
如何積極因應大腦老化如何積極因應大腦老化
如何積極因應大腦老化Yang-Ming Huang
 
PERFECT PROFILE
PERFECT PROFILEPERFECT PROFILE
PERFECT PROFILEishwar ji
 
TICs. Herramientas y Aplicaciones para el Trabajo con Jóvenes: Gestores de co...
TICs. Herramientas y Aplicaciones para el Trabajo con Jóvenes: Gestores de co...TICs. Herramientas y Aplicaciones para el Trabajo con Jóvenes: Gestores de co...
TICs. Herramientas y Aplicaciones para el Trabajo con Jóvenes: Gestores de co...Fanoestudio.com
 
Região Sudeste do Brasil
Região Sudeste do BrasilRegião Sudeste do Brasil
Região Sudeste do BrasilCelia Carraro
 

Viewers also liked (9)

Lili e Lolita
Lili e LolitaLili e Lolita
Lili e Lolita
 
Biomecanica corneal y cicatrizacion
Biomecanica corneal y cicatrizacionBiomecanica corneal y cicatrizacion
Biomecanica corneal y cicatrizacion
 
lcoldplay-42648467
lcoldplay-42648467lcoldplay-42648467
lcoldplay-42648467
 
Sales Ready Lead Starter Kit
Sales Ready Lead Starter KitSales Ready Lead Starter Kit
Sales Ready Lead Starter Kit
 
如何積極因應大腦老化
如何積極因應大腦老化如何積極因應大腦老化
如何積極因應大腦老化
 
PERFECT PROFILE
PERFECT PROFILEPERFECT PROFILE
PERFECT PROFILE
 
TICs. Herramientas y Aplicaciones para el Trabajo con Jóvenes: Gestores de co...
TICs. Herramientas y Aplicaciones para el Trabajo con Jóvenes: Gestores de co...TICs. Herramientas y Aplicaciones para el Trabajo con Jóvenes: Gestores de co...
TICs. Herramientas y Aplicaciones para el Trabajo con Jóvenes: Gestores de co...
 
Região Sudeste do Brasil
Região Sudeste do BrasilRegião Sudeste do Brasil
Região Sudeste do Brasil
 
Autocadsk
AutocadskAutocadsk
Autocadsk
 

Similar to Matematical thingking

makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahMuhammad Idris
 
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptxMateri Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptxEkoWahyudi851376
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxdemas12
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxFitriNurHidayah9
 
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1edwinarudyarti1
 
Menyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialMenyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialadult415
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitianDorado Sb
 
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.pptPERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.pptDeanAan
 
METODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.pptMETODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.pptssuser625035
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatandrianfa1
 
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.pptBAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.pptJesiskaLin1
 
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.pptPungkasPutra
 
02 penelitian-dan-metode-ilmiah
02 penelitian-dan-metode-ilmiah02 penelitian-dan-metode-ilmiah
02 penelitian-dan-metode-ilmiahZahra Zakira
 
karakteristik topik yang bagus (makalah)
karakteristik topik yang bagus (makalah)karakteristik topik yang bagus (makalah)
karakteristik topik yang bagus (makalah)kamal turmudzi
 
Mpkk1 pengetahuan dan paradigma
Mpkk1 pengetahuan dan paradigmaMpkk1 pengetahuan dan paradigma
Mpkk1 pengetahuan dan paradigmadantihp
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 

Similar to Matematical thingking (20)

makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
MP02-1.pptx
MP02-1.pptxMP02-1.pptx
MP02-1.pptx
 
hakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikanhakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikan
 
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptxMateri Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptx
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
 
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
Metodologi Penelitian Kesehatan Dasar Untuk Pertemuan 1
 
Menyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialMenyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosial
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
 
Rti
RtiRti
Rti
 
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.pptPERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN.ppt
 
METODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.pptMETODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.ppt
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
 
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.pptBAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
 
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
 
02 penelitian-dan-metode-ilmiah
02 penelitian-dan-metode-ilmiah02 penelitian-dan-metode-ilmiah
02 penelitian-dan-metode-ilmiah
 
populasi dan sampel.ppt
populasi dan sampel.pptpopulasi dan sampel.ppt
populasi dan sampel.ppt
 
karakteristik topik yang bagus (makalah)
karakteristik topik yang bagus (makalah)karakteristik topik yang bagus (makalah)
karakteristik topik yang bagus (makalah)
 
Mpkk1 pengetahuan dan paradigma
Mpkk1 pengetahuan dan paradigmaMpkk1 pengetahuan dan paradigma
Mpkk1 pengetahuan dan paradigma
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Matematical thingking

  • 1. MATEMATICAL THINGKING Matematical thingking : Proses dinamis yang menuntut beragam idea yang kompleks sehingga terjadi peningkatan pemahaman. NCTM 2000 : yang digunakan
  • 2. Metodologi penelitian Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Artikel ini berisi daftar yang lebih baik ditulis dalam bentuk prosa. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengubah artikel ini ke dalam bentuk prosa, jika sesuai. Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampilkan] di bagian kanan.[tampilkan] Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.[rujukan?] Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.[rujukan?] Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. [1] Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.[rujukan?] Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. [2] Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.[rujukan?] Daftar isi [sembunyikan] 1 Prinsip metodologi o 1.1 A. Rene Descartes o 1.2 B. Alfred Julesayer o 1.3 C. Karl Raimund Popper 2 Karakteristik penelitian 3 Proses penelitian 4 Paradigma penelitian o 4.1 Paradigma kuantitatif o 4.2 Paradigma kualitatif o 4.3 Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif 5 Metode ilmiah 6 Karakteristik ilmu 7 Jenis-jenis penelitian ilmiah 8 Kriteria penelitian ilmiah
  • 3. 9 Penelitian bisnis 10 Klasifikasi penelitian bisnis o 10.1 Berdasarkan tujuan penelitian o 10.2 Berdasarkan karakteristik masalah o 10.3 Berdasarkan jenis data 11 Referensi [sunting]Prinsip metodologi Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya: [sunting]A. Rene Descartes Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu:[rujukan?] 1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah. 2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu: (a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi, (b) Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik. (c) Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru. (d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan. (e)Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti.[rujukan?]
  • 4. 3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut[rujukan?] : (a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak. (b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan. (c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia. 4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera.[rujukan?] Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain.[rujukan?] Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.[rujukan?] 5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).[rujukan?] Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik.[rujukan?] Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani.[rujukan?] Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh.[rujukan?] Jiwa manusia itu abadi.[3] [sunting]B. Alfred Julesayer Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:[rujukan?] 1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu proposisi (duga- dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan 2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna 3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun.[4] [sunting]C. Karl Raimund Popper K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:[rujukan?]
  • 5. 1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat. 2. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris. 3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh (CORROBORATI[5] ON). [sunting]Karakteristik penelitian 1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan- pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan.[rujukan?] 2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.[rujukan?] 3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. [6] [sunting]Proses penelitian 1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoritis menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.[rujukan?] 2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.[rujukan?] [sunting]Paradigma penelitian
  • 6. [sunting]Paradigma kuantitatif a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.[rujukan?] b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.[rujukan?] c. Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.[rujukan?] d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.[rujukan?] e. Bebas nilai dan tidak bias.[rujukan?] f. Pendekatan deduktif.[rujukan?] g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.[rujukan?] [sunting]Paradigma kualitatif a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.[rujukan?] b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.[rujukan?] c. Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.[rujukan?] d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.[rujukan?] e. Tidak bebas nilai dan bias.[rujukan?] f. Pendekatan induktif.[rujukan?] g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.[rujukan?] [sunting]Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian.[rujukan?] Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain penelitian.[rujukan?] Perbedaan asumsi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :[rujukan?] 1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara obyektif, terbatas pada dimensi tunggal, bebeas nilai.[rujukan?] Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebeas nilai, 2 Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.[rujukan?] 3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif. [7]
  • 7. [sunting]Metode ilmiah Adam Smith merupakan Bapak Filsafat Pengetahuan Metode ilmiah adalah prosedur atau cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu (pengetahuan ilmiah.[rujukan?] Tidak semua pengetahuan berupa ilmu, karena ilmu merupakan kriteria tertentu.[rujukan?] Cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat dikenal dengan istilah epistemologi (filsafat pengetahuan).[rujukan?] [sunting]Karakteristik ilmu Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak.[rujukan?] Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomenaalam (fakta yang benar atau umumnya bernilai benar).[rujukan?] Pengetahuan yang menjelaskan fenomena alam bermanfaat untuk memprediksi fenomena-fenomena alam. Pengetahuan yang terkandung yang dinilai dalam ilmu dinilai sebagai pengetahuan yang benar untuk menjawab masalah-masalah dalam kehidupan manusia.[rujukan?] [sunting]Jenis-jenis penelitian ilmiah Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan[rujukan?] : (1) Tujuan; (2) Pendekatan;
  • 8. (3) Tempat; (4) Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh; (5) Bidang ilmu yang diteliti; (6) Taraf Penelitian; (7) Teknik yang digunakan; (8) Keilmiahan; (9) Spesialisasi bidang (ilmu) garapan. [sunting]Kriteria penelitian ilmiah 1. Dapat menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya,[rujukan?] 2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan,[rujukan?] 3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan pengungkapan data,[rujukan?] 4. Telah mempunyai kemampuan untuk diuji ulang,[rujukan?] 5. Memilih data dengan tepat sehingga hasilnya dapat dipercaya,[rujukan?] 6. Menarik kesimpulan secara obyektif,[rujukan?] 7. Melaporkan hasil secara parsimony,[rujukan?] 8. Hasil penelitian dapat digeneralisasi. [8] [sunting]Penelitian bisnis Penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan obyektif untuk membantu pembuatan keputusan dalam suatu bidang bisnis.[rujukan?] [sunting]Klasifikasi penelitian bisnis [sunting]Berdasarkan tujuan penelitian 1. Penelitian dasar (pengembangan & evaluasi konsep-konsep dasar)[rujukan?] a. deduktif : menguji hipotesis melalui validasi teori, tipe: hopotesis a priori[rujukan?] b. induktif : mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta[rujukan?] 2. Penelitian terapan (pemecahan masalah-masalah praktis) a. penelitian evaluasi[rujukan?] b. penelitian dan pengembangan[rujukan?]
  • 9. c. penelitian aksi[rujukan?] [sunting]Berdasarkan karakteristik masalah 1. Penelitian historis[rujukan?] 2. Penelitian desktriptif[rujukan?] 3. Studi kasus lapangan[rujukan?] 4. Penelitian korelasional[rujukan?] 5. Kausal-komparatif[rujukan?] 6. Eksperimen[rujukan?] [sunting]Berdasarkan jenis data 1. Penelitian opini (opinion research)[rujukan?] 2. Penelitian empiris (empirical research)[rujukan?] 3. Penelitian arsip (archieval research)[rujukan?] [sunting]Referensi 1. ^ http://www.google.co.id/#hl=id&q=metodologi+penelitian+bisnis&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rf ai=&fp=337ae19756b80444 2. ^ sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia, penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta 3. ^ http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html 4. ^ http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html 5. ^ http://www.infoskripsi.com/Resource/Prinsip-Metodologi-Penelitian-Ilmiah.html 6. ^ sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia, penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta 7. ^ sumber : buku Metodologi Penelitian Bisnia, penulis : Dr. Nur Indriantoro,M.Sc., Akuntan ; Drs. Bambang Supomo, M.Si. Akuntan, penerbit : BPFE Yogyakarta 8. ^ http://www.google.co.id/#hl=id&q=metod
  • 10. GEOMETRI Iwan Pranoto Masalah : Seni dalam matematika hilang : Proses komunikasi dalam bermatematika kurang : Siswa kurang senang belajar bermatematika