Metode induksi digunakan untuk menarik kesimpulan umum dari observasi kasus khusus. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah metode induksi meliputi identifikasi masalah, pengumpulan data, perumusan hipotesis, dan pengujian hipotesis. Induksi digunakan untuk menemukan hukum dan teori ilmiah melalui pendekatan empiris.
Penjelasan mengenai perbedaan mendasar dari hukum dan hukum ilmiah yang meluas pada penjelasan lahirnya sebuah teori. Termasuk kedalam salah satu dasar filsafat
Salah satu metode pemikiran yang dipelajari dalam ranah filsafat untuk membantu manusia dalam mencapai kebenaran melalui sebuah ilmu pengetahuan. Adapun metode yang ditekankan adalah Abduksi dan Deduksi dengan penjelasan pada masing-masing perbedaannya
Penjelasan mengenai perbedaan mendasar dari hukum dan hukum ilmiah yang meluas pada penjelasan lahirnya sebuah teori. Termasuk kedalam salah satu dasar filsafat
Salah satu metode pemikiran yang dipelajari dalam ranah filsafat untuk membantu manusia dalam mencapai kebenaran melalui sebuah ilmu pengetahuan. Adapun metode yang ditekankan adalah Abduksi dan Deduksi dengan penjelasan pada masing-masing perbedaannya
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Variasi teknik dalam pengumpulan data kualitatif cukup banyak, dan semuanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Memilih teknik yang benar, berarti mampu memilih pisau yang 'pas' untuk memotong buah-buahan.
Hakikat Kebenaran dan Ilmu Pengetahuan
•Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah untuk memperoleh kebenaran
•Pengertian Penelitian Ilmiah
•Skema dan Gambaran Umum Proses Penelitian Ilmiah
•Pengenalan Model dan tahapan tahapan penelitian
John Powers berpendapat bahwa, aspek INTI dari KOMUNIKASI adalah PESAN yang terdiri dari 3 elemen struktur yaitu (1) Sign dan Symbol, (2) Language, serta (3) Discourse
Pada materi kali ini Kita akan membahas tentang makna dari sebuah pesan yang dikaji berdasarkan teori semiotik milik Charles Saunders Peirce dan Ferdinand de Saussure
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak KecilRadyastuti
Berikut ini adalah hasil dari analisis Kami mengenai perilaku anak-anak usia 4-10 tahun dalam menonton televisi atau bermain game. Dimana poin yang dianalisis merupakan : durasi menonton/bermain game setiap hari, konten/game apa yang digemari. lokasi menonton/bermain game, respon yang ditampilkan dan sebagainya.
Menanggapi isu RUU dan Perpu Pilkada, fenomena penggunaan hastag(#) oleh pengguna sosial media (sosmed) nampaknya tidak kalah menarik untuk diperbincangkan. Banyak pengguna sosmed yang berlomba-lomba mencantumkan (#) untuk mengkritik kinerja pemerintah terkait isu tersebut. Hal seperti ini mungkin juga sering kita lakukan. Sudah menjadi tradisi baru bagi masyarakat, ngetweet pendapat mereka sebagai bentuk partisipasi akan nasib bangsa. Semakin banyak (#) semakin Anda terlihat tidak apatis dan aktif dalam membangun bangsa. Namun, apakah benar demikian?
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeRadyastuti
Ditengah tingginya kesadaran masyarakat akan pembodohan publik atas manipulasi data dan informasi yang diberikan oleh media massa, munculnya organisasi berupa Ikatan Pers Mahasiswa mampu memberikan harapan bagi bangsa Indonesia atas kesempatan transparansi data melalui penerapan nilai-nilai jurnalistik yang mampu membentuk karakter mahasiswa sebagai jurnalisme profesional yang menjunjung tinggi nilai kebenaran sebuah berita
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia groupRadyastuti
Praktek konvergensi media pada dasarnya sangat berkaitan erat dengan praktek-praktek konglomerasi serta ekonomi media yang ada saat ini. Dimana konvergensi merupakan titik awal dari adanya konglomerasi media baik itu melalui sistem merger ataupun tidak. Konvergensi media yang umumnya terjadi pada media masssa dengan satu induk yang sama atau biasa disebut dengan konglomerasi media, menyebabkan informasi-informasi yang disampaikan pada masyarakat menjadi seragam dan tidak tersebar merata. Hal ini kemudian dimafaatkan para pemilik kekuasaan untuk menjalankan praktek komersialisasi media sesuai dengan kepenting masing-masing. Sehingga kedepannya, praktek konvergensi media ini nantinya juga dapat mempengaruhi ekonomi media massa dengan menjadikan media sebagai salah satu instrument untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya bagi para pemilik. Pada studi kasus Kompas Gramedia diketahui bahwa salah satu perusahaan media massa besar di Indonesia ini, juga menerapkan sistem konvergensi media seperti aktivitas cooptation dan content sharing namun tidak masuk pada tahapan merger dengan perusahaan lain. Dari aktivitas ini lah, praktek-praktek konglomerasi media juga dapat diidentifikasikan pada Kompas Gramedia yang dalam kegiatan produksinya juga menerapkan sistem komersialisme media.
Dalam ilmu Komunikasi, kajian mengenai Representasi digunakan untuk menjelaskan bahwasannya realitas yang ditampilkan dalam media massa merupakan hasil konstruksi dari para pelaku dibalik 'layar'. Kajian ini mengungkapkan fakta dibalik bingkai media massa yang dilihat berdasarkan konteks bahasa, penguasa, dan teknik kamera yang digunakan.
Sebuah pengantar yang menjembatani pemahaman mahasiswa untuk mengetahui asal muasal pengetahuan dikatakan sebagai sebuah ilmu serta bagaimana keterkaitannya (dampak) pada dunia sehari-hari
Merupakan sebuah penjelasan singkat mengenai asal muasal dari pengetahuan itu diketemukan. Salah satu kajian filsafat dasar untuk memahami dunia, khususnya dalam ranah ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang kompleks.
Sebagai makhluk sosial, komunikasi menjadi begitu penting bagi kita untuk mempermudah kehidupan sosial kita dengan orang lain. Melalui komunikasi, kita mampu menyampaikan pesan hingga mencapai tujuan hidup kita. Berikut adalah beberapa macam fungsi komunikasi menurut beberapa pakar komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Berdasarkan pendapat dari John R.Wenburg dan William Wilmot, serta Kenneth K. Sereno dan Edward M.Bodaken, terdapat tiga konseptualisasi komunikasi dalam kehidupan kita. Yakni, (1)komunikasi sebagai tindakan satu arah, (2)komunikasi sebagai interaksi, dan (3)komunikasi sebagai transaksi
Pengantar Ilmu Komunikasi merupakan salah satu mata kuliah dasar yang wajib diambil oleh para mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi. Dalam mata kuliah ini akan di ajarkan beberapa basic dalam ranah ilmu komunikasi, termasuk menganalisis komponen-komponen ataupun unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam komunikasi. Seperti komunikator, pesan, dan komunikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. METODE INDUKSI
Induksi
Cara kerja ilmu pengetahuan yang
bertolak dari sejumlah proposisi tunggal
atau partikular tertentu untuk menarik
kesimpulan umum tertentu
4. INDUKSI GAYA BACON
Menurut Bacon ilmu pengetahuan dan ilmuwan
sampai dengan zamannya terlalu berupaya untuk
mengontrol dan memanipulasi alam. Alam tidak
dapat memperlihatkan diri sebagaimana adanya,
melainkan dipaksa untuk sesuai dengan bingkai
dan cara pandang manusia.
Di sini Bacon mengkritisi kaum rasionalis yang
hanya mengandalkan akal budi daripada
pengamatan indrawi, yang menyebabkan mereka
sudah memiliki kebenaran tertentu dan
memaksakan obyek cocok dengan apa yang
dipikirkan oleh mereka.
5. Inti dari induksi Bacon adalah bahwa ilmu
pengetahuan harua bermula dari dan dikendalikan
oleh pengamatan yang tidak terpengaruh oleh
pengandaian apapun juga.
Ada 3 hal yang dikatakan Bacon di sini, yaitu :
1. Ketika mengadakan penelitian ilmuwan harus
bebas dari
segala pengandaian untuk dapat sampai
pada kebenaran
obyektif
2. Ilmuwan harus sebisa mungkin
memperhatikan fakta dan data yang
6. 3. Ilmuwan harus selalu mengamati objek
penelitian
sebagaimana adanya guna mengumpulkan
fakta dan data tentang obyek tersebut.
2 Manfaat Induksi Bacon :
1. Dengan metode ini ilmuwan benar-benar
melihat kenyataan secara obyektif dan bukan
merupakan kenyataan sebagaimana yang
dilihat dari kacamata ilmuwan saja
2. Kegiatan ilmiah tidak jatuh menjadi ideologi,
sehingga ilmu dapat kembali pada perannya
yaitu mengungkap kebenaran sejati.
7. KEBERATAN &
KELEMAHAN INDUKSI
GAYA BACON
Ada 2 keberatan dan kelemahan pada Induksi
Gaya Bacon ini, yaitu sebagai berikut:
1.Meskipun metode Bacon sangat menarik, tetapi dalam
kenyataan, alam tidak bisa didekati, diteliti, dan dibaca
hanya dengan mata telanjang tanpa ide atau pengertian
tertentu tentang alam sebelumnya
•Hanya dengan adanya asumsi atau konsep
teoritis tertentu, kita dapat menarik kesimpulan
tertentu juga yang bisa dipertanggungjawabkan
secara ilmiah
8. • Pengandaian, konsep, atau asumsi teoritis
itu harus tetap terbuka untuk diubah
berdasarkan fakta dan data yang kita
temukan sebagaimana adanya, bahkan
harus ditinggalkan jika tidak sesuai dengan
yang kita temukan di lapangan.
2. Fakta, data, dan fenomena perlu ditafsirkan
sehingga punya makna dan arti bagi penemuan
ilmiah (hanya bisa terjadi jika ilmuwan punya
konsep, spekulasi, atau imajinasi yang aktif dan
tertentu tentang objek tersebut sebelumnya).
9. • Ilmu pengetahuan tidak mengenal ‘fakta
telanjang’ sama sekali, melainkan bahwa
‘fakta-fakta’ yang kita ketahui telah dilihat
melalui cara tertentu (Paul Feyerabend,
1993)
Selain data dan fakta dalam kegiatan ilmiah.
Diperlukan juga Spekulasi, Imajinasi, dan
keberanian untuk menerka apa yang akan
terjadi.
10. Sikap dasar empirisme mengandalkan metode
induksi untuk memperoleh fakta melalui
pengamatan indrawi. Persoalan yang ada
kaitannya dengan metode induksi adalah,tidak
lengkapnya induksi. Kedua tidak lengkap dalam
pengertian bahwa ada fakta dan data baru yang
akan menggugurkan kesimpulan yang sudah
dibuat.
• Contoh pada argument deduktif :Semua
manusia pasti mati, Budi adalah manusia. Jadi
Budi pasti mati.
• Pada dasarnya semua hal harus berdasarkan
fakta dan data yang terus berulang dan
kebenaran tetap dipertahankan.
11. LANGKAH-LANGKAH
METODE INDUKSI
A. Langkah-langkah metode induksi murni
• Terdapat empat langkah penting :
1. Identifikasi masalah.
Pada tahap ini muncul sebuah situasi yang disebut
sebagai suatu situasi masalah. Oleh
karenanya, dalam tahap ini yang dilakukan
adalah menetapkan dan merumuskan apa
masalah yang akan dipecahkan.
2. Pengamatan dan pengumpulan data.
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan secara
seksama terhadap gejala-gejala yang
12. Dari pengamatan tersebut dikumpulkan fakta dan data
yang kemudian dikalasifikasi, dikaji, dan dianalasis
untuk medapat gambaran yang jelas tentang sebab
dari masalah yang munncul.
3. Merumuskan hipotesis.
Berdasarkan fakta dan data yang telah dikumpulkan
dan dianalisis, kemudian diajukan sebuah hipotesis
yang menjelaskan sementara mengenai sebab dari
masalah tersebut diatas.
4. Tahap pengujian hipotesis.
Tahap ini bertujuan untuk menguji lebih lanjut
kebenaran hipotesis tadi dengan melakukan penelitian
dan percobaan lebih lanjut untuk membuktikan apakah
sebab yang menjadi dugaan dalam hipotesis memang
terbukti benar.
13. B. Langkah metode induksi yg telah
dimodifikasi-Pertama, adanya suatu situasi masalah.
Mendorong kita untuk melakukan penelitian untuk
menjawab dan menjelaskannya.
-Kedua, pengajuan hipotesis. Mengajukan
hipotesis tentatif tertentu yang diduga bisa
menjawab masalah tersebut (hipotesis ini
merupakan hasil dari abduksi).
-Ketiga, penelitian lapangan. Untuk mengamati
dan mengumpulkan fakta dan data sebanyak
mungkin dengan dibimbing oleh hipotesis tadi.
-Keempat, pengujian hipotesis. Hipotesis awal
atau yang telah diganti tadi diuji berdasarkan
fakta dan data yang kita temukan dan kumpulkan.
14. “ Penelitian lapangan tidak
dimaksudkan untuk melahirkan
hipotesis atau teori baru.
Melainkan sekadar untuk
meneguhkan hipotesis atau teori
yang sudah ada atau yang sudah
dianut ”
15. SITUASI MASALAH
Apa itu situasi masalah?
Unsur paling pokok dalam cara kerja induksi
Mengapa demikian?
Karena situasi masalah merupakan titik
pangkal dan titik mulai dari cara kerja
induksi
16. Penelitian suatu masalah ditentukan oleh
tujuan penelitian.
Macam tujuan penelitian :
a.Kepentingan ilmiah murni
b.Memuaskan rasa ingin tahu pada hal-hal
tertentu tanpa bermaksud melahirkan teori
baru
c.Menyumbangkan pemikiran bagi
kebutuhan sosial akan teori tertentu dalam
menjawab permasalahan sosial tertentu
d.Memperoleh teori yg digunakan untuk
kepentingan tertentu
17. (a) Beberapa ciri masalah yg baik
Ada banyak masalah yang bisa diteliti, tapi
tidak semua masalah pantas untuk diteliti.
Maka dari itu, peneliti harus mampu memilih
mana masalah yang pantas untuk diteliti.
18. Ciri dari masalah yg pantas untuk diteliti :
1. Masalah harus punya nilai untuk diteliti
- Masalah tersebut mempunyai arti penting
untuk
diteliti bagi kepentingan ilmiah maupun bagi
kehidupan manusia
- Masalah tersebut harus bisa diteliti atau dikaji
dengan berbagai perangkat penelitian yang
ada
- Masalah tersebut perlu dirumuskan dalam
bentuk
pertanyaan yang menarik dan menantang untuk
diteliti
19. 2. Masalah yang diteliti harus feasible
Punya kemungkinan untuk dipecahkan
atau
layak untuk diteliti. Adanya metode,
biaya,
waktu yang tersedia dan harus seimbang
3. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi
peneliti. Masalah tersebut menarik bagi
peneliti atau
ilmuwan, jadi peneliti tertarik atau
20. (b) Sumber-sumber masalah
Pada dasarnya sumber masalah bisa
didapatkan dari apa saja yang ada disekitar
kita. Contohnya:
1.Berasal dari kelanjutan hasil penelitian
orang lain
2.Bacaan serta berbagai diskusi dan
pertemuan ilmiah
intinya, kita harus peka dalam
menangkap masalah yg ada disekitar kita
21. PERUMUSAN & PENGUJIAN
HIPOTESIS
• Tahapan dalam metode induksi murni :
Perumusan
masalah secara
tepat dan jelas
Pengumpulan data
tentatif untuk
perumusan hipotesis
Membuat prediksi atau
ramalan berbagai data
dan fakta
HIPOTESIS ?
PREDIKSI ?
22. HIPOTESIS ?
Hipotesis merupakan jawaban
sementara atas situasi masalah dan
berfungsi sebagai pengarah dan penuntun
bagi penelitian selanjutnya untuk
menemukan penjelasan yang lebih pasti
tentang masalah tersebut.
Sehingga, hipotesis merupakan
alat bantu ilmiah dalam kegiatan
ilmiah untuk sampai pada hukum dan
23. Fungsi hipotesis
1. untuk memberi batasan serta kerangka
penelitian
2. untuk mengarahkan perhatian peneliti
pada gejala,fakta,dan data yang ada,
yang bisa bermanfaat bagi peneliti
3. sebagai alat yang sederhana untuk
mengaitkan fakta dan data yang tercerai
berai tanpa koordinasi ke dalam satu
kesatuan yang menyeluruh yang
memperlihatkan keterkaitan antara fakta
24. PREDIKSI ?
Prediksi adalahupaya melihat
umplikasi logis dari hipotesis yang telah
terbukti dan apakah implikasi itu cocok
dengan kenyataan atau tidak
Jadi , prediksi berarti menurunkan
berbagai fakta dan data secara logis
sebagai konsekuensi logis dari hipotesis
yang benar .
25. Contoh Prediksi
“ besi yang dipanaskan akan memuai “
Prediksi untuk membenarkan hipotesis ini :
jika memang besi A yang kita pegang
akan memuai kalau dipanaskan . Ini
merupakan konsekuensi logis (bukan
empiris)yang akan terjadi dengan
sendirinya jika hipotesis itu benar .
Kemudian dibuktikan dengan kenyataan
empiris
26. Kesimpulan :
Dengan langkah pengujian
hipotesis itu, terlihat jelas
bahwa ternyata dalam
kenyataan metode induksi
pun pada akhirnya
menggunakan cara kerja
deduktif , yaitu pada langkah
pengujian dengan prediksi