2. PENDAHULUAN
Rancangan acak lengkap (RAL) adalah suatu
rancangan lingkungan dengan penempatan
perlakuan-perlakuan pada seluruh satuan
percobaan dengan pengacakan secara
lengkap dan pengacakan dilakukan tanpa
pembatasan pada satuan percobaan
Untuk RAL, setiap perbedaan diantara satuan
percobaan yang mendapat perlakuan sama
dinyatakan sebagai galat percobaan
3. Hanya cocok bagi percobaan dengan
satuan percobaan yang homogen,
seperti di laboratorium (pengaruh
lingkungan secara nisbi lebih mudah
dikendalikan).
Untuk percobaan lapangan, dimana
umumnya terdapat keragaman yang
besar diantara petakan percobaan,
misalnya faktor lingkungan seperti
tanah, RAL sangat jarang digunakan.
4. Pengacakan
Pengaruh peningkatan konsentrasi herbisida 2,4-D
terhadap daya perkecambahan benih kedelai
Taraf dosis yang hendak kita lakukan: 0, 1, 2, 3, dan
4 ppm dengan empat ulangan, sehingga ada 20
satuan percobaan (dalam bentuk cawan petri).
Lotere, tabel bilangan acak, serta penggunaan
bilangan acak pada kalkulator.
5. Tata cara penempatan cawan petri
1. Buat satuan-satuan percobaan dalam bentuk
kotak-kotak sebanyak 20 buah dan kita buat
nomor urut 1 sampai dengan 20.
2. Gunakan kalkulator, tekan INV RAN# atau
SHIFT RAN# (CASIO TIPE FX-3800P/ FX
3600P/ FX3650P/ FX3950P/FX992S). Kerjakan
penekanan tersebut sampai berjumlah 20 data,
namun hanya mengambil 2 digit.
6. 3. Bilangan teracak yang telah kita
dapatkan, beri rangking, bilangan acak
terkecil diberi rangking 1 dan bilangan
acak terbesar diberi rangking 20
4. Berdasarkan (nomor 3), perlakuan A
(ulangan 1 sampai dengan 4) kita
tempatkan pada satuan percobaan
nomor 11, 6, 7, dan 1.
7. 5. Perlakuan B pada nomor 8, 13, 4, dan 2.
Perlakuan C pada nomor 1, 9, 14, dan 6.
Perlakuan D pada nomor 19, 3, 12, dan
15. Perlakuan E pada nomor 20, 17, 5,
dan 10.
6. Lihat pada Tabel 1 dan Gambar 1. Dengan
cara di atas, kita sudah menghilangkan
sifat berbias dalam penempatan
perlakuan ke dalam satuan-satuan atau
petak –petak percobaan.
8. Tabel 1. Bilangan teracak dan ranking 20 bilangan acak
Bilangan
acak
Rangking Bilangan
acak
Ranking
71 11 82 14
37 6 90 16
46 7 96 19
16 1 21 3
60 8 72 12
77 13 86 15
28 4 99 20
20 2 94 17
95 18 32 5
64 9 65 10
10. Yij = + i + ij
(i=1,2,3,…..p; j=1,2,3,……u1)
Keterangan:
Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j
= Nilai tengah umum
i = Pengaruh perlakuan ke-i
ij = Kesalahan (galat) percobaan pada perlakuan
ke-i dan ulangan ke-j
p = jumlah perlakuan
u1 = jumlah ulangan pada perlakuan ke-i
Model
11. Sedangkan untuk mencari jumlah ulangan
pada rancangan acak lengkap,
menggunakan rumus: p (u-1) > 15.
Misalnya, jumlah perlakuan = 5, maka
untuk mendapatkan jumlah ulangan
adalah:
5 u – 5 > 15
5 u = 20
u = 20/5 = 4
Mencari Jumlah Ulangan
12. Tabel 2. Sidik ragam untuk rancangan acak lengkap
Sumber
keraga
man
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
Fhitung Ftabel
0,05 0,01
Perlakuan p-1
JKp=
Galat p(u-1) JKg= JKt-JKp
Total (pu-1)
JKT=
FK
u
P
2
FKX2
1p
JK p
)1u(p
JKg
g
p
KT
KT
13. Tabel 3. Pengaruh konsentrasi herbisida 2,4-D terhadap persentase perkecambahan benih kedelai
Perlakuan
(konsentrasi
herbisida)
U l a n g an Total Rerata
I II III IV
0 ppm 98 96 100 94 388 97
1 ppm 87 85 82 67 321 80,25
2 ppm 54 50 49 57 210 52,5
3 ppm 44 49 41 47 181 45,25
4 ppm 25 28 32 26 111 27,75
Total 1211
14. PERHITUNGAN
1. Kita menghitung derajat bebas pada masing-masing
sumber keragaman, yaitu:
db perlakuan = p-1 = 5 – 1 = 4
db galat = p (u-1) = 5 (4-1) = 5 x 3 = 15
db total = pu – 1 = (5x4) – 1 = 20 – 1 = 19
2. Kita hitung nilai faktor koreksi (FK):
FK= = =up
totalgrand
.
)( 2
45
1211 2
.
)(
05,32673
20
5214661
3. JK total= JKt= =FKX2
= [(98)2 + (96)2 + (100)2 + ……. + (26)2] – 73326,05 = 86065 – 73326,05 = 12738,95
16. 6. Menghitung Kuadrat Tengah, yang pertama adalah kuadrat tengah perlakuan
Ktperlakuan = Kp =
1p
JK p
=
4
7,12365
7. KTgalat = KTg =
)1u(p
JKg
=
15
25,373
8. Fhitung =
g
p
KT
KT
=
8833,24
425,3091
= 124,2368
= 3091,425
= 24,8833
17. Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel pada taraf nyata
0,01 (1%). Berbeda sangat nyata. Dua bintang pada
nilai Fhitung dalam sidik ragam.
Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel pada taraf nyata
0,05 (5 %) tetapi < nilai Ftabel pada taraf 1 %,
Berbeda nyata. Satu bintang pada nilai Fhitung dalam
sidik ragam.
Apabila nilai Fhitung <= nilai Ftabel pada taraf nyata
0,05 (5 %). Tidak berbeda nyata. tn pada nilai Fhitung
dalam sidik ragam.
RUMUS PEMBANDING Fhit dan F tab
19. Tabel 4. Sidik ragam untuk rancangan acak lengkap
Sumber
keraga
man
Dera-
jat
Be-
bas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
Fhitung Ftabel
0,05 0,01
Perlaku
an
4 12365,7 3091,425 124,2368*
*
3,06 4,89
Galat 15 373,25 24,8833
Total 19 12738,95
** = berbeda sangat nyata pada 0,01
KK = 8,24 %
20. Simpulan:
Tabel 4 sidik ragam diperoleh Fhitung= 124,2368.
Untuk pembanding, tentukan nilai Ftabel, dengan derajat
bebas 4,15 dan taraf nyata . Untuk = 0,05, nilai F4,15
0,05= 3,06 dan untuk = 0,01, nilai F4,15 0,01= 4,89.
Nilai Fhitung > Ftabel pada taraf 0,01. Terdapat perbedaan
yang sangat nyata diantara pengaruh-pengaruh perlakuan
tersebut.
Uji beda nyata F, membuktikan adanya beberapa
perbedaan diantara perlakuan yang diuji tetapi tidak
menunjukkan pasangan atau pasangan-pasangan
perlakuan mana yang berbeda nyata.
21. REFERENSI
• Gaspersz, V. 1995. teknik analisis dalam
penelitian percobaan. Penerbit Tarsito.
Bandung.
• Gomez, K.A, and A.A. Gomez. 1991.
Statistical procedures for agricultural
research with emphasis on rice. IRRI.
Los Banos.
• Hanafiah, K.A. 2003. Rancangan
percobaan aplikatif. PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
22. REFERENSI
• Heryanto, E. 1996. Rancangan percobaan pada
pertanian. Trubus Agriwidya, Ungaran.
• Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan percobaan
praktis bidang pertanian. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
• Steel, R.G.D., and J.H. Torrie. 1987. Principles
and procedures of statistics. Mc Graw Hill
Book, Co., New York.
• Yitnosumarto, S. 1993. Percobaan.
Perancangan, analisis, dan interpretasinya. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.