SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Perbandingan Ortogonal Kontras
(Dua Kelompok Perlakuan)
Perbandingan Ortogonal
Perbandingan ortogonal ini dikaitkan dengan
penguraian Jumlah Kuadrat perlakuan ke dalam
komponen-komponen yang sesuai. Banyaknya
komponen yang mungkin dari p buah adalah (p-1)
buah perlakuan yaitu sama dengan derajat
bebasnya. Dengan demikian akan diperoleh JK-JK
berderajat tunggal sebanyak p-1 buah, meskipun
tidak harus semua komponen yang mungkin
diperhitungkan. Apabila komponen-komponen
tersebut merupakan komponen yang saling
ortogonal sesamanya, maka pembandingan
tersebut dinamakan perbandingan ortogonal
Apa yang dimaksud Ortogonal Kontras?
• Seandainya ada 2 buah persamaan linear
L1=b1X1+b2X2+b3X3
L2=c1X1+c2X2+c3X3
Jika bj=b1+b2+b3=0 maka b1,b2,b3 disebut kontras
Demikian pula
Jika cj=c1+c2+c3=0 maka c1,c2,c3 disebut kontras
L1 dan L2 dinamakan ortogonal sesamanya (saling ortogonal satu
dengan yang lain) jika dan hanya jika
bjcj=b1c1+b2c2+b3c3=0
Selanjutnya X1,X2,...,Xp merupakan hasil n kali penjumlahan
misalnya X1=X11+X12+...+X1n; X2=X21+X22+...+X2n; dan
seterusnya sampai Xp=Xp1+Xp2+...+Xpn
Kontras
Q

ci X i

ci

Koefisien

ci

0 bila ulangan sama

nici
Xi

masing - masing perlakuan,

dengan syarat

0 bila ulangan ti dak sama
merupakan

total perlakuan,

bila yang dicari JKQ

merupakan

rata - rata perlakuan

bila yang dicari interval
Hipotesis

yang diuji

H0 :

c iμ i

Q 0 (merupakan

H1 :

c iμ i

besaran tertentu)

Q0

Statistik Uji :
a. Uji F, apabila Q 0
FQ
Ulangan/ Perlakuan

0
JK Q

~ Fv1, v2

KT Galat

sama :
JK Q

Q
n

2

ci

2

di mana Q

c iX i

2

di mana Q

n ic i X i

Ulangan/ perlakuan berbeda :
Q

JK Q
b. Uji t, apabila Q 0
tQ

2

n ic i
0
Q

Q0

~t

SQ

Q

ciXi
2

Var(Q)

KT g

ci
n

, bila ulangan/pe

rlakuan sama

, bila ulangan/pe

rlakuan sama

, bila ulangan/pe

rlakuan berbeda

2

Var(Q)

KT g

ci
n

2

Var(Q)
sQ

KT g

ci
ni

Var(Q)

Pengujian
Perbandingan
Ortogonal
Pengujian Perbandingan Ortogonal
Interval Konfidensi (1-α) 100% bagi Q
Q±tα/2(v)(SQ)
Perbandingan ortogonal kontras sering
digunakan untuk perbandingan faktor
kualitatif.
Sedangkan untuk faktor kuantitatif digunakan
perbandingan ortogonal polinomial
Contoh kasus (Ulangan Sama)
Suatu penelitian dilakukan dengan 7 perlakuan (Varietas kacang hijau)
dan ulangan 4 menghasilkan KTgalat=145,84.
Perlakuan tersebut meliputi
Varietas Lokal: Siwalik(A), Bhakti (B)dan Artoijo (C)
Varietas Unggul:No 7/1 (D), No. 123(E), No. 129 (F) dan No 8/1 (G)
Berdasarkan informasi tambahan tersebut apakah varietas lokal
mampu bersaing dengan varietas unggul?
Apakah varietas Lokal memberikan pengaruh 7,5 kwintal lebih tinggi
dibanding varietas Unggul?
Berikut hasil total masing-masing perlakuan.
Perlakuan

A

B

C

D

E

F

G

n

4

4

4

4

4

4

4

Total

384,6 353
301,6 273,8 339,6 315,6 280,6
96,2
88,3
75,4
68,5
84,9
78,9
70,2

Rata-rata
Koefisien Kontras
Banyaknya perlakuan 7, maka db perlakuan = 6. hipotesis nol (H0) yang di berikan :
1 . var ietas lokal Vs Varietas
H0 :

(

A

B

C

)

(

unggul
D

4 .Varietas Unggul D, E Vs Varietas

E

3

F

G

)

H0 :

4

atau

D

E

(

)

2

F

G

)

2

atau

H0 :4

A

4

4

B

3

C

D

2 .Varietas lokal A Vs Varietas
H0 :

(

(

)
A

E

3

lokal B, C

F

3

G

0

H0 :

H0 :

2

H0 :2

A

B

C

0

3 . var ietas lokal B vs vaietas lokal C
(

B

)

(

1

C

)

1

H0 :

B

C

0

E

F

G

0

(

D

)

(

1

E

)

1

atau
H0 :

D

0

E

6 . var ietas unggul F vs varietas unggul G
H0 :

atau

D

5 . var ietas unggul D vs varietas unggul E

)
C

B

1

3

atau

H0 :

(

Unggul F, G

(

F

)

(

1

G

)

1

atau
H0 :

F

G

0
Matriks koefisien kontras
kontras
A,B,C VS D,E,F,G
A VS BC
B vs C
D,E vs F,G
D vs E
F vs G

A
4
2
0
0
0
0

B
4
-1
1
0
0
0

C
4
-1
-1
0
0
0

D
-3
0
0
1
1
0

E
-3
0
0
1
-1
0

F
-3
0
0
-1
0
1

G
-3
0
0
-1
0
-1
Contoh perhitungan
1.

Kontras: ABC versus DEFG
Perhitunga n koefisien
a

H0 :

b

Perlakuan
d

c

e

3

f

:
g

ci

ˆ

Perlakuan

B

C

Koefisien

ni

A
1/3
4

1/3
4

1/3
4

0

D

4

E

F

G

-1/4 -1/4 -1/4 -1/4
-3
-3
-3
-3
Ci 2

Perlakuan

Total

Koefisien

CiXi

A

384,6

4

1538

16

B

353

4

1412

16

C

301,6

4

1206

16

D

273,8

-3

-821,4

9

E

339,6

-3

-1019

9

F

315,6

-3

-946,8

9

G

280,6

-3

-841,8

9
JK Q

FQ

(

ci X i )
n

c

2

2
i

JK Q

829 , 7

KT g

Q
n

2

( 528 )

c

2
i

2

829 , 7

4 ( 84 )

145 ,84

F0 , 05 (1 , 21 )

5 , 69

4 , 32

Kesimpulan: Pengaruh kelompok ABC (Lokal) berbeda dengan pengaruh
perlakuan DEFG.
Dengan cara perhitungan yang sama untuk mmengetahui pengaruh A vc BC ;
B vs C; D,E vs F,G ; D vs E, F VS G
SK
Db
JK
KT F
perlakuan

(7-1) = 6
ABC VS DEFG 1
A VS BC

1

B vc C

1

DE vs FG

1

D vs E

1

F vs G

1
Ortogonal Kontras
Kontras saling ortogonal bila:

c1 c 2
n i c1 c 2

0 bila ulangan

sama

0 bila ulangan ti dak sama

Contoh : Q1=ABC Vs DEFG Q2=AB Vs C dan Q3=AB Vs CDE

Perlakuan Q1
A
4
B
4
C
4
D
-3
E
-3
F
-3
G
-3
Total
0

Q2
1
1
-2
0
0
0
0
0

Q3
3
3
-2
-2
-2
0
0
0

c1c2
4
4
-8
0
0
0
0
0

c1c3
12
12
-8
6
6
0
0
28

c2c3
3
3
4
0
0
0
0
10

Q1: ABC vs DEFG ortogonal terhadap Q2: AB vs C
Q3: AB vs CDE tidak ortogonal terhadap Q1 dan Q2
Kasus lain
Apabila di tentukan ABC mempunyai penaruh 7,5 lebih tinggi dibanding
DEFG?
Perlakuan
A
B
C
D
E
F
G

Rata-rata

Koefisien

96,2
88,3
75,4
68,5
84,9
78,9
70,2

4
4
4
-3
-3
-3
-3

CiXi

385
353
302
-205
-255
-237
-210

Ci2

16
16
16
9
9
9
9
Hipotesis

yang diuji

H0 :

c iμ i

7 ,5

H1 :

c iμ i

perhitungan

7,5

2

Var(Q)

ci

KT g

145,84(84)

n

sQ

Var(Q)

Q

ciX i

4

tQ

Q

55 , 34

132

Q0
SQ

t 0 , 025 ( 21 )

3062 , 64

3062 , 64

132

7 ,5

2 , 25

55 , 34
2 , 08

Kesimpulan: ABC tidak mempunyai pengaruh 7,5 tinggi dibanding DEFG
Contoh kasus (Ulangan Beda)
A

B

C

D

Total

287

387

163

95

Ulangan

4
71,8

4
96,8

5
32,6

2
47,5

Rata-rata

KTGalat= 413,29
Misalnya A: Tanpa pupuk
B,C,D: Diberi pupuk
Koefisien Kontras
Banyaknya perlakuan 4, maka db perlakuan = 3.
hipotesis nol (H0) yang di berikan :
1 . tanpa pupuk A Vs pupuk B, C, D
H0 :

(

A

(

)

B

C

1

D

3

)

;

(T A ) / 4

(T B / 4

TC / 5

1

3

2 pupuk B Vs pupuk C, D
H0 :

(

B

(

)

C

D

1

2

)

;

(T B / 4 )

(T C / 5

1

2

3 . pupuk C pupuk D
H0 :

(

C

1

)

(

D

1

)

;

TD / 2)

(T C / 5 )

(T D / 2 )

1

1

TD / 2)
Matriks koefisien kontras
kontras
A VS BCD
B vs CD
C vs D

A
15
0
0

B
-5
5
0

C
-4
-2
2

D
-10
-5
-5
Contoh perhitungan
Misalnya A: Tanpa pupuk
B,C,D: Diberi pupuk
Kontras A Versus BCD
Perhitunga n koefisien
ˆ

Perlakuan

:

i

ni
H0 :

a

b

1

c

d

3

Ta

Tb

Tc

Td

4
1

4

5
3

2

*60
Perlakuan

A

B

C

D

Koefisien

1/4

-1/12

-1/15

-1/6

15

-5

-4

-10

ni

4

4

5

2

nici

60

-20

-20

-20
Contoh kasus (Ulangan Beda)
Perlakuan Total ci
A
B
C
D

287
387
163
95
Total
n ic i X i

JK Q

FQ

n ic i

2

JK Q

460 ,8

KT g

ni
15
-5
-4
-10

Q

2

n ic i

ci*Total ci2*ni
4
4
5
2

( 768 )
2

4305 900
-1935 100
-652
80
-950 200
768 1280
2

460 ,8

1280

413 , 29

F0 , 05 (1 ,11 )

1,11

4 ,84

Kesimpulan: Pemberian pupuk tidak memberikan pengaruh yang berbeda
dengan tanpa pemupukan
Langkah yang sama untuk mendapatkan kesimpulan B vs CD, dan C vs D

More Related Content

What's hot

08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)
Jauhar Anam
 
Analisis Statistika
Analisis StatistikaAnalisis Statistika
Analisis Statistika
Dian Arisona
 
Rancangan acak-lengkap-ral
Rancangan acak-lengkap-ralRancangan acak-lengkap-ral
Rancangan acak-lengkap-ral
Ir. Zakaria, M.M
 
Rancangan acak lengkap faktorial
Rancangan acak lengkap faktorialRancangan acak lengkap faktorial
Rancangan acak lengkap faktorial
Arif Hermanto
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Ade Setiawan
 
06. p ortogonal
06. p ortogonal06. p ortogonal
06. p ortogonal
UNTAN
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan
UNTAN
 

What's hot (20)

Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
Cara cari uji bnj (hsd)
Cara cari uji bnj (hsd)Cara cari uji bnj (hsd)
Cara cari uji bnj (hsd)
 
Tabel tukey-hsd bnj
Tabel tukey-hsd bnjTabel tukey-hsd bnj
Tabel tukey-hsd bnj
 
08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)
 
Uji lanjut
Uji lanjutUji lanjut
Uji lanjut
 
RAL
RALRAL
RAL
 
Rancangan bujur sangkar latin
Rancangan bujur sangkar latinRancangan bujur sangkar latin
Rancangan bujur sangkar latin
 
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
 
Analisis Statistika
Analisis StatistikaAnalisis Statistika
Analisis Statistika
 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Percobaan faktorial
Percobaan faktorialPercobaan faktorial
Percobaan faktorial
 
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOKRANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
 
Rancangan acak-lengkap-ral
Rancangan acak-lengkap-ralRancangan acak-lengkap-ral
Rancangan acak-lengkap-ral
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Rancangan acak lengkap faktorial
Rancangan acak lengkap faktorialRancangan acak lengkap faktorial
Rancangan acak lengkap faktorial
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
06. p ortogonal
06. p ortogonal06. p ortogonal
06. p ortogonal
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan
 

Viewers also liked

Perbandingan dan baca pos hoc kontras
Perbandingan dan baca pos hoc kontrasPerbandingan dan baca pos hoc kontras
Perbandingan dan baca pos hoc kontras
najmudin57
 
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Elly Willy
 
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
Ade Setiawan
 
Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukm
Elly Willy
 
05. p berganda
05. p berganda05. p berganda
05. p berganda
UNTAN
 
Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukm
Elly Willy
 

Viewers also liked (20)

Kontras orthogonal 2012
Kontras orthogonal 2012Kontras orthogonal 2012
Kontras orthogonal 2012
 
Polinomial orthogonal 2012
Polinomial orthogonal 2012Polinomial orthogonal 2012
Polinomial orthogonal 2012
 
Perbandingan dan baca pos hoc kontras
Perbandingan dan baca pos hoc kontrasPerbandingan dan baca pos hoc kontras
Perbandingan dan baca pos hoc kontras
 
Panduan spss
Panduan spssPanduan spss
Panduan spss
 
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Rancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak KelompokRancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak Kelompok
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
 
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
 
Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukm
 
Akuntansi asuransi minggu k3
Akuntansi asuransi minggu k3Akuntansi asuransi minggu k3
Akuntansi asuransi minggu k3
 
Akt 7-asuransi-jiwa
Akt 7-asuransi-jiwaAkt 7-asuransi-jiwa
Akt 7-asuransi-jiwa
 
Tabel mortalitas-cso-dan-komutasi
Tabel mortalitas-cso-dan-komutasiTabel mortalitas-cso-dan-komutasi
Tabel mortalitas-cso-dan-komutasi
 
Sistem koordinat bola
Sistem koordinat bolaSistem koordinat bola
Sistem koordinat bola
 
Akt 3-anuitas-tentu
Akt 3-anuitas-tentuAkt 3-anuitas-tentu
Akt 3-anuitas-tentu
 
Akt 1-pendahuluan-review-peluang
Akt 1-pendahuluan-review-peluangAkt 1-pendahuluan-review-peluang
Akt 1-pendahuluan-review-peluang
 
05. p berganda
05. p berganda05. p berganda
05. p berganda
 
Interpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newtonInterpolasi lagrange dan newton
Interpolasi lagrange dan newton
 
Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukm
 

Similar to Perbandingan ortogonal kontras

Similar to Perbandingan ortogonal kontras (14)

Tesis
Tesis Tesis
Tesis
 
Tesis matematika
Tesis matematikaTesis matematika
Tesis matematika
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
Bilangan Bulat
Bilangan BulatBilangan Bulat
Bilangan Bulat
 
Praktikum 5 penelitian eksperimental_RF_v3.pptx
Praktikum 5 penelitian eksperimental_RF_v3.pptxPraktikum 5 penelitian eksperimental_RF_v3.pptx
Praktikum 5 penelitian eksperimental_RF_v3.pptx
 
MATERI PRESENTASI MATEMATIKA - KD .1.ppt
MATERI PRESENTASI MATEMATIKA - KD .1.pptMATERI PRESENTASI MATEMATIKA - KD .1.ppt
MATERI PRESENTASI MATEMATIKA - KD .1.ppt
 
Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)
 
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptxBILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
 
Kel 8 fitri rahmayani, lesy hanarista, rahmayani, elisa
Kel 8 fitri rahmayani, lesy hanarista, rahmayani, elisaKel 8 fitri rahmayani, lesy hanarista, rahmayani, elisa
Kel 8 fitri rahmayani, lesy hanarista, rahmayani, elisa
 
Himpunan.pptx
Himpunan.pptxHimpunan.pptx
Himpunan.pptx
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
 
Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)
 
Prediksi snmptn-2012-ipa-407
Prediksi snmptn-2012-ipa-407Prediksi snmptn-2012-ipa-407
Prediksi snmptn-2012-ipa-407
 
Latihan garis sejajar
Latihan garis sejajarLatihan garis sejajar
Latihan garis sejajar
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Perbandingan ortogonal kontras

  • 2. Perbandingan Ortogonal Perbandingan ortogonal ini dikaitkan dengan penguraian Jumlah Kuadrat perlakuan ke dalam komponen-komponen yang sesuai. Banyaknya komponen yang mungkin dari p buah adalah (p-1) buah perlakuan yaitu sama dengan derajat bebasnya. Dengan demikian akan diperoleh JK-JK berderajat tunggal sebanyak p-1 buah, meskipun tidak harus semua komponen yang mungkin diperhitungkan. Apabila komponen-komponen tersebut merupakan komponen yang saling ortogonal sesamanya, maka pembandingan tersebut dinamakan perbandingan ortogonal
  • 3. Apa yang dimaksud Ortogonal Kontras? • Seandainya ada 2 buah persamaan linear L1=b1X1+b2X2+b3X3 L2=c1X1+c2X2+c3X3 Jika bj=b1+b2+b3=0 maka b1,b2,b3 disebut kontras Demikian pula Jika cj=c1+c2+c3=0 maka c1,c2,c3 disebut kontras L1 dan L2 dinamakan ortogonal sesamanya (saling ortogonal satu dengan yang lain) jika dan hanya jika bjcj=b1c1+b2c2+b3c3=0 Selanjutnya X1,X2,...,Xp merupakan hasil n kali penjumlahan misalnya X1=X11+X12+...+X1n; X2=X21+X22+...+X2n; dan seterusnya sampai Xp=Xp1+Xp2+...+Xpn
  • 4. Kontras Q ci X i ci Koefisien ci 0 bila ulangan sama nici Xi masing - masing perlakuan, dengan syarat 0 bila ulangan ti dak sama merupakan total perlakuan, bila yang dicari JKQ merupakan rata - rata perlakuan bila yang dicari interval
  • 5. Hipotesis yang diuji H0 : c iμ i Q 0 (merupakan H1 : c iμ i besaran tertentu) Q0 Statistik Uji : a. Uji F, apabila Q 0 FQ Ulangan/ Perlakuan 0 JK Q ~ Fv1, v2 KT Galat sama : JK Q Q n 2 ci 2 di mana Q c iX i 2 di mana Q n ic i X i Ulangan/ perlakuan berbeda : Q JK Q b. Uji t, apabila Q 0 tQ 2 n ic i 0 Q Q0 ~t SQ Q ciXi 2 Var(Q) KT g ci n , bila ulangan/pe rlakuan sama , bila ulangan/pe rlakuan sama , bila ulangan/pe rlakuan berbeda 2 Var(Q) KT g ci n 2 Var(Q) sQ KT g ci ni Var(Q) Pengujian Perbandingan Ortogonal
  • 6. Pengujian Perbandingan Ortogonal Interval Konfidensi (1-α) 100% bagi Q Q±tα/2(v)(SQ) Perbandingan ortogonal kontras sering digunakan untuk perbandingan faktor kualitatif. Sedangkan untuk faktor kuantitatif digunakan perbandingan ortogonal polinomial
  • 7. Contoh kasus (Ulangan Sama) Suatu penelitian dilakukan dengan 7 perlakuan (Varietas kacang hijau) dan ulangan 4 menghasilkan KTgalat=145,84. Perlakuan tersebut meliputi Varietas Lokal: Siwalik(A), Bhakti (B)dan Artoijo (C) Varietas Unggul:No 7/1 (D), No. 123(E), No. 129 (F) dan No 8/1 (G) Berdasarkan informasi tambahan tersebut apakah varietas lokal mampu bersaing dengan varietas unggul? Apakah varietas Lokal memberikan pengaruh 7,5 kwintal lebih tinggi dibanding varietas Unggul? Berikut hasil total masing-masing perlakuan. Perlakuan A B C D E F G n 4 4 4 4 4 4 4 Total 384,6 353 301,6 273,8 339,6 315,6 280,6 96,2 88,3 75,4 68,5 84,9 78,9 70,2 Rata-rata
  • 8. Koefisien Kontras Banyaknya perlakuan 7, maka db perlakuan = 6. hipotesis nol (H0) yang di berikan : 1 . var ietas lokal Vs Varietas H0 : ( A B C ) ( unggul D 4 .Varietas Unggul D, E Vs Varietas E 3 F G ) H0 : 4 atau D E ( ) 2 F G ) 2 atau H0 :4 A 4 4 B 3 C D 2 .Varietas lokal A Vs Varietas H0 : ( ( ) A E 3 lokal B, C F 3 G 0 H0 : H0 : 2 H0 :2 A B C 0 3 . var ietas lokal B vs vaietas lokal C ( B ) ( 1 C ) 1 H0 : B C 0 E F G 0 ( D ) ( 1 E ) 1 atau H0 : D 0 E 6 . var ietas unggul F vs varietas unggul G H0 : atau D 5 . var ietas unggul D vs varietas unggul E ) C B 1 3 atau H0 : ( Unggul F, G ( F ) ( 1 G ) 1 atau H0 : F G 0
  • 9. Matriks koefisien kontras kontras A,B,C VS D,E,F,G A VS BC B vs C D,E vs F,G D vs E F vs G A 4 2 0 0 0 0 B 4 -1 1 0 0 0 C 4 -1 -1 0 0 0 D -3 0 0 1 1 0 E -3 0 0 1 -1 0 F -3 0 0 -1 0 1 G -3 0 0 -1 0 -1
  • 10. Contoh perhitungan 1. Kontras: ABC versus DEFG Perhitunga n koefisien a H0 : b Perlakuan d c e 3 f : g ci ˆ Perlakuan B C Koefisien ni A 1/3 4 1/3 4 1/3 4 0 D 4 E F G -1/4 -1/4 -1/4 -1/4 -3 -3 -3 -3 Ci 2 Perlakuan Total Koefisien CiXi A 384,6 4 1538 16 B 353 4 1412 16 C 301,6 4 1206 16 D 273,8 -3 -821,4 9 E 339,6 -3 -1019 9 F 315,6 -3 -946,8 9 G 280,6 -3 -841,8 9
  • 11. JK Q FQ ( ci X i ) n c 2 2 i JK Q 829 , 7 KT g Q n 2 ( 528 ) c 2 i 2 829 , 7 4 ( 84 ) 145 ,84 F0 , 05 (1 , 21 ) 5 , 69 4 , 32 Kesimpulan: Pengaruh kelompok ABC (Lokal) berbeda dengan pengaruh perlakuan DEFG. Dengan cara perhitungan yang sama untuk mmengetahui pengaruh A vc BC ; B vs C; D,E vs F,G ; D vs E, F VS G SK Db JK KT F perlakuan (7-1) = 6 ABC VS DEFG 1 A VS BC 1 B vc C 1 DE vs FG 1 D vs E 1 F vs G 1
  • 12. Ortogonal Kontras Kontras saling ortogonal bila: c1 c 2 n i c1 c 2 0 bila ulangan sama 0 bila ulangan ti dak sama Contoh : Q1=ABC Vs DEFG Q2=AB Vs C dan Q3=AB Vs CDE Perlakuan Q1 A 4 B 4 C 4 D -3 E -3 F -3 G -3 Total 0 Q2 1 1 -2 0 0 0 0 0 Q3 3 3 -2 -2 -2 0 0 0 c1c2 4 4 -8 0 0 0 0 0 c1c3 12 12 -8 6 6 0 0 28 c2c3 3 3 4 0 0 0 0 10 Q1: ABC vs DEFG ortogonal terhadap Q2: AB vs C Q3: AB vs CDE tidak ortogonal terhadap Q1 dan Q2
  • 13. Kasus lain Apabila di tentukan ABC mempunyai penaruh 7,5 lebih tinggi dibanding DEFG? Perlakuan A B C D E F G Rata-rata Koefisien 96,2 88,3 75,4 68,5 84,9 78,9 70,2 4 4 4 -3 -3 -3 -3 CiXi 385 353 302 -205 -255 -237 -210 Ci2 16 16 16 9 9 9 9
  • 14. Hipotesis yang diuji H0 : c iμ i 7 ,5 H1 : c iμ i perhitungan 7,5 2 Var(Q) ci KT g 145,84(84) n sQ Var(Q) Q ciX i 4 tQ Q 55 , 34 132 Q0 SQ t 0 , 025 ( 21 ) 3062 , 64 3062 , 64 132 7 ,5 2 , 25 55 , 34 2 , 08 Kesimpulan: ABC tidak mempunyai pengaruh 7,5 tinggi dibanding DEFG
  • 15. Contoh kasus (Ulangan Beda) A B C D Total 287 387 163 95 Ulangan 4 71,8 4 96,8 5 32,6 2 47,5 Rata-rata KTGalat= 413,29 Misalnya A: Tanpa pupuk B,C,D: Diberi pupuk
  • 16. Koefisien Kontras Banyaknya perlakuan 4, maka db perlakuan = 3. hipotesis nol (H0) yang di berikan : 1 . tanpa pupuk A Vs pupuk B, C, D H0 : ( A ( ) B C 1 D 3 ) ; (T A ) / 4 (T B / 4 TC / 5 1 3 2 pupuk B Vs pupuk C, D H0 : ( B ( ) C D 1 2 ) ; (T B / 4 ) (T C / 5 1 2 3 . pupuk C pupuk D H0 : ( C 1 ) ( D 1 ) ; TD / 2) (T C / 5 ) (T D / 2 ) 1 1 TD / 2)
  • 17. Matriks koefisien kontras kontras A VS BCD B vs CD C vs D A 15 0 0 B -5 5 0 C -4 -2 2 D -10 -5 -5
  • 18. Contoh perhitungan Misalnya A: Tanpa pupuk B,C,D: Diberi pupuk Kontras A Versus BCD Perhitunga n koefisien ˆ Perlakuan : i ni H0 : a b 1 c d 3 Ta Tb Tc Td 4 1 4 5 3 2 *60 Perlakuan A B C D Koefisien 1/4 -1/12 -1/15 -1/6 15 -5 -4 -10 ni 4 4 5 2 nici 60 -20 -20 -20
  • 19. Contoh kasus (Ulangan Beda) Perlakuan Total ci A B C D 287 387 163 95 Total n ic i X i JK Q FQ n ic i 2 JK Q 460 ,8 KT g ni 15 -5 -4 -10 Q 2 n ic i ci*Total ci2*ni 4 4 5 2 ( 768 ) 2 4305 900 -1935 100 -652 80 -950 200 768 1280 2 460 ,8 1280 413 , 29 F0 , 05 (1 ,11 ) 1,11 4 ,84 Kesimpulan: Pemberian pupuk tidak memberikan pengaruh yang berbeda dengan tanpa pemupukan Langkah yang sama untuk mendapatkan kesimpulan B vs CD, dan C vs D