Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah perdarahan. Perdarahan dapat terjadi di setiap usia kehamilan. Sekitar 20% wanita hamil mengalami perdarahan pada awal kehamilan (hamil muda). Perdarahan pada hamil muda dapat disebabkan oleh bermacam-macam keadaan. Tetapi, yang paling sering adalah abortus. Penyebab lainnya adalah kehamilan ektopik dan mola hidatidosa.
Semoga artikel ini membantu :)
3. ABORTUS
DEFINISI :
Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai
batasannya ialah kehamilan yang kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
4. MACAM-MACAM ABORTUS :
Abortus Iminens :
Abortus tingkat awal. Ditandai
dengan perdarahan
pervaginam, akan tetapi Ostium
Uteri masih tertutup dan hasil
konsepsi masih baik dalam
kandungan.
Abortus Insipiens :
Abortus yang mengancam.
Ditandai dengan serviks
mendatar dan Ostium Uteri
telah membuka, hasil konsepsi
masih dalam kavum uteri dan
dalam proses pengeluaran.
Abortus Kompletus :
Seluruh hasil konsepsi telah
keluar dari kavum uteri pada
kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang
500 gram
Abortus Inkompletus :
Sebagian hasil konsepsi telah
keluar dari kavum uteri dan
masih ada yang tertinggal.
Abortus Insipiens :
Abortus yang mengancam.
Ditandai dengan serviks
mendatar dan Ostium Uteri
telah membuka, hasil konsepsi
masih dalam kavum uteri dan
dalam proses pengeluaran.
Missed Abortion:
Abortus yang ditandai dengan
embrio telah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan
20 mg dan seluruh hasil
konsepsi tertahan dalam
kandungan.
NEXT
5. Abortus Habitualis :
Abortus spontan yang terjadi 3
kali atau lebih berturut-turut.
Abortus Sepsis/Septik:
Abortus yang disertai
penyebaran infeksi pada
peredaran darah tubuh atau
peritoneum.
NEXT
LANJUTAN…
6. DIAGNOSIS
Amenore pada masa reproduksi dengan plano test (+) atau pernah (+)
Perdarahan pervaginam dan mungkin dengan pengeluaran hasil konsepsi
Rasa sakit atau kram pada perut diatas simfisis
7.
8. PENATALAKSANAAN
Tirah baring / Bed rest
Tujuan > Menambah aliran darah ke uterus.
Memeriksa TTV
Kolaborasi dalam pemberian tokolitik dan
progesterone
Hindari koitus
Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C
ABORTUS IMINENS
9. PENATALAKSANAAN
Jika usia kehamilan < 16 mg : evakuasi uterus
dengan aspirasi vakum manual
Jika usia kehamilan >16 mg: tunggu ekspulsi
spontan kemudian evakuasi sisa konsepsi atau
jika perlu infus oksitosin 20 U/500 cc RL
ABORTUS INSIPIENS
12. PENATALAKSANAAN
Melakukan pemeriksaan kadar fibrinogen sebelum
dilakukan tindakan
Lakukan pengosongan kavum uteri setelah keadaan pasien
memungkinkan
Kehamilan < 12 mg dilakukan pembukaan serviks uteri
dengan laminaria selama kurang lebih 12 jam kedalam
kavum uteri
Kehamilan > 12 mg berikan infus intravena oksitosin dosis
tinggi
MISSED ABORTION
14. PENATALAKSANAAN
Pemberian antibiotika
Peningkatan asupan cairan
Bila perdarahan banyak, lakukan transfuse darah
Dalam 24 jam – 48 jam setelah diberikan
antibiotika, sisa konsepsi harus dikeluarkan dari
uterus
Pemberian kortisteroid dan heparin bila ada DIC
ABORTUS SEPTIK
15. KET
Definisi:
Kehamilan dimana ovum yang telah dibuahi
tidak berinplantasi pada kavum uteri. Bila
berakhir dengan abortus atau ruptur maka
disebut Kehamilan Ektopik Terganggu.
16. ETIOLOGI
Kerusakan tuba yang
disebabkan oleh :
Inflamasi
Infeksi
Pembedahan
LOKASI
Kehamilan tuba (95 - 98 %)
Kehamilan ovarium
Kehamilan intraligamenter
Kehamilan abdominal
Kehamilan ektopik pada uterus
17. DIAGNOSIS
Anamnesis dan
gejala klinis :
Amenore, Nyeri
perut
suprapubik,
Perdarahan
pervaginam
Pemeriksaan Fisik
:
o Rahim
membesar
o Tanda akut
abdomen
Pemeriksaan
Ginekologis Spekulum :
fluksus sedikit PDV :
o serviks lunak,
o nyeri goyang (+),
o adneksa nyeri dan
teraba massa,
o cavum douglas
menonjol dan nyeri
Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium : Hb,
leukosit, plano test
USG Kuldosintesis
Laparoskopi
diagnosis
18. PENATALAKSANAAN
Perbaiki keadaan umum Jika gejala klinis (+) dan
pemeriksaan penunjang (+) → laparotomi Bila
curiga lakukan observasi + USG, jika (+) →
laparoskopi Jika laparoskopi (-) : konservatif (+) :
laparotomi
KET
19. MOLA
HIDATIDOSA
Suatu kehamilan yang
berkembang tidak wajar,
dimana tidak ditemukan
janin dan hampir seluruh vili
korialis mengalami
perubahan berupa
degenerasi hidropik.
o Tanda kehamilan (+)
o Perdarahan : intermitten, sedikit-
sedikit, sekaligus banyak sehingga
sampai syok/ kematian
o Hiperemesis gravidarum
o Tanda preeklampsi pada trimester I
o Tanda tirotoksikosis
o Kista lutein unilateral/ bilateral
o Uterus lebih besar dari uk
o Gerakan anak (-)
o Balotemen (-) kecuali pada mola
parsial
DIAGNOSIS
DEFINISI
20. PENATALAKSANAAN
Terdiri dari 3 tahap yaitu :
Perbaiki keadaan umum
Koreksi dehidrasi
Tranfusi bila Hb < 8 gr %
Pengeluaran jaringan mola → kuretase
Siapkan darah 500 cc Kuret dilakukan 2 kali interval 1 minggu Seluruh jaringan hasil
kerokan dikirim ke lab. PA
Pemeriksaan tindak lanjut
Kontrasepsi Pemeriksaan fisis Kadar β hCG setiap minggu sampai 3 kali berturut-turut
normal. Dilanjutkan setiap bulan sampai 6 kali berturut-turut normal
Remisi spontan → dapat hamil kembali
Mola Hidatidosa