SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
PERDARAHAN PADA HAMIL MUDA
oleh
dr. Hardyan Sauqi, SpOG
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin, 2011
BATASAN
• Perdarahan yang terjadi pada
kehamilan kurang dari 20 minggu
• Perdarahan hamil muda yang sering
terjadi :
1. Abortus
2. Kehamilan Ektopik
3. Mola Hidatidosa
• DEFINISI
Ancaman/ pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan
• Sebagai batasan
Kehamilan kurang dari 20 minggu
Berat janin kurang dari 500 gram
Missed abortion
Blighted ovum
Macam-Macam Abortus
• ABORTUS KOMPLIT
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri
• ABORTUS INKOMPLIT
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri
• ABORTUS INSIPIENS
Abortus mengancam, dimana serviks mendatar,
ostium membuka, tapi hasil konsepsi masih didalam
kavum uteri
• ABORTUS IMMINENS
Abortus tingkat awal, dimana ostium uteri tertutup dan
hasil konsepsi masih dalam kandungan
• MISSED ABORTION
embrio/ fetus meninggal pada uk. kurang dari 20
minggu tetapi seluruh hasil konsepsi masih tertahan
dalam kandungan sampai 6 minggu atau lebih
• ABORTUS HABITUALIS
terjad abortus sampai 3 kali berturut-turut atau lebih
• ABORTUS INFEKSIOSA
Abortus yang disertai infeksi
• ABORTUS SEPTIK
Abortus infeksiosa berat disertai penyebaran kuman
secara sistemik
Klasifikasi
• Menurut Terjadinya :
1. Abortus Spontan
Terjadi dengan sendirinya
2. Abortus Provokatus (Induksi Abortus)
Bertujuan menjaga kesehatan fisik,mental dan
kehidupan ibu hamil.
Dapat bersifat
Abortus Provokatus Medisinalis (Terapeutik)
Abortus Provokatus Kriminalis
• Menurut Gambaran Klinis :
1. Abortus Imminens
2. Abortus Insipiens
3. Abortus Inkomplit
4. Abortus Komplit
5. Missed Abortion
ETIOLOGI
1. Kelainan telur (ovum yang patologik)
2. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
3. Kelainan pada plasenta
4. Kelainan traktus genitalis
5. Penyakit Ibu
DIAGNOSIS
Amenore pada masa reproduksi
dengan plano test (+) atau pernah (+)
Perdarahan pervaginam dan mungkin
dengan pengeluaran hasil konsepsi
Rasa sakit atau kram pada perut diatas
simfisis
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium  Plano test, Hb,
leukosit, waktu pembekuan, waktu
perdarahan, fibrinogen (pada missed
abortion), trombosit
• USG
• Untuk mendeteksi penyebab :
HSG
Toksoplasmosis
GDS
Hormonal
Abortus Imminens
Gejala Klinis
Amenore, Tanda hamil muda (+), perdarahan
pervaginam, Nyeri/mules, OUI tertutup, USG:
kantung gestasi utuh
 Penatalaksanaan
Tirah baring minimal 2 x 24 jam
Fenobarbital 3 x 30 mg/ hari (kp)
Abortus Insipiens
Gejala Klinis
Perdarahan pervaginam, Nyeri/mules lebih
sering, OU terbuka, Ketuban menonjol, Hasil
konsepsi utuh dalam uterus
Penatalaksanaan
Dilihat perkembangannya dan diterapi sesuai
dengan perkembangannya inkomplit atau
komplit
Abortus Inkomplit
Gejala Klinis
Perdarahan pervaginam banyak, Nyeri disertai syok,
OU terbuka, USG : sisa hasil konsepsi
Penatalaksanaan
Perbaiki Ku
Kuretase
Amoxysillin 3 x 500 mg/ hari  5-7 hari
Metyl Ergometrin 3 x 1 tab/ hari  5 hari
Hematinik
Abortus Komplit
Gejala Klinis
Perdarahan pervaginam sedikit, Hasil
konsepsi sudah keluar, OU tertutup, Uterus
kecil
Penatalaksanaan
Methyl ergometrin 3 x 1 tab/ hari
Hematinik
Missed Abortion
 Gejala Klinis
Perdarahan pervaginam, Keluhan kehamilan
hilang, TFU menetap/ mengecil, Plano (-),
kadang fluor warna coklat, USG: janin mati
 Pemeriksaan penunjang
Hb- leukosit normal, CT, BT, trombosit,
Fibinogen
Penatalaksanaan Missed Abortion
Dilatasi serviks
Bila uk. < 12 mg  kuretase
Bila uk. > 12 mg
Tetesan oksitosin 20-30 IU dalam 500 cc
Dekstrose 5% mulai 20 tts/ menit  bila
kontraksi (-) dosis dinaikkan 10 IU tiap 30
menit tanpa mengubah kecepatan tetesan
sampai kontraksi (+).
Dosis maks. oksitosin 140 IU
Bila tidak berhasil, ulangi lagi setelah istirahat
24-48 jam
Abortus Habitualis
Gejala klinis
Terjadi 3 kali berturut-turut atau lebih
 Penatalaksanaan
Pada inkompeten sekviks  Shirodkar atau
Mac Donald
Hormonal  progesteron, tiroid
Toksoplasmosis  Spiramisin 50-100 mg/kg
BB/ hari
DM  terapi DM
Abortus Infeksiosa
Gejala Klinis
Tanda infeksi : panas, takikardi, perdarahan
pervaginam yang berbau, uterus besar lunak,
nyeri tekan, leukositosis
Penatalaksanaan
Antibiotika
Bila tidak syok  kuret 24 jam kemudian
Bila syok (nadi > 120 x/mnt)  infus RL,
tranfusi, dilanjutkan kuret
Abortus Septik
Gejala Klinis
Gejala seperti abortus infeksiosa tetapi
demam lebih tingi, peritonitis, nadi lebih
cepat, tensi lebih rendah bahkan sampai syok
Penatalaksanaan
Periksa biakan darah dan tes kepekaan
Pemberian antibiotik
Bila perdarahan terus  segera kuret
Bila tidak berdarah  kuret 6 jam setelah
pemakaian obat
Lakukan Histerektomi Total bila :
gagal kuret
infeksi oleh Cl. Welchii
tanda perforasi uterus (+)
kerusakan alat abdomen
Perawatan Rumah Sakit
Semua pasien abortus harus mendapat
suntikan vaksin serap tetanus 0,5 cc IM
Tujuan perawatan adalah untuk
mengatasi anemia dan infeksi
Sebelum dilakukan kuretase, suami/
orang tua/ keluarga terdekat harus
menanda tangani surat persetujuan
tindakan
Penyulit
 Anemia : bila Hb < 8 gr % maka
diberikan tranfusi
Infeksi : harus mendapatkan antibiotik
sebelum dilakukan kuretase
Perforasi: dicegah dengan uterotonika,
sondase, lakukan kuret secara
sistematis dan lege artis
Syok
Batasan
Kehamilan dimana ovum yang telah
dibuahi tidak berinplantasi pada kavum
uteri.
Bila berakhir dengan abortus atau ruptur
maka disebut Kehamilan Ektopik
Terganggu
Laparoskopi
Laparoskopi
Etiologi
Kerusakan tuba yang disebabkan oleh :
Inflamasi
Infeksi
Pembedahan
Lokasi
Kehamilan tuba (95 - 98 %)
Kehamilan ovarium
Kehamilan intraligamenter
Kehamilan abdominal
Kehamilan ektopik pada uterus
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis
Gejala klinis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan ginekologis
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis dan gejala klinis
Trias Klasik : Amenore,
Nyeri perut suprapubik,
Perdarahan pervaginam
Nyeri bisa dirasakan bilateral/ unilateral/ perut
bagian bawah. Berat ringan nyeri tergantung
jumlah darah terkumpul dalam peritonium
Pemeriksaan Fisis
Rahim membesar
Tumor pada adneksa
Tanda akut abdomen
Pemeriksaan Ginekologis
Spekulum : fluksus sedikit
PDV : serviks lunak, nyeri goyang (+),
adneksa nyeri dan teraba massa,
cavum douglas menonjol dan nyeri
 Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hb, leukosit, plano test
USG
Kuldositesis
Laparoskopi diagnosis
 Konsultasi dengan bagian BEDAH jika
diperlukan
Diagnosis Banding
Radang panggul
Kista ovarium pecah/ perdarahan
Torsi kista ovarium
Abortus iminens
Endometriosis
Apendisitis
Penatalaksanaan
Perbaiki keadaan umum
Jika gejala klinis (+) dan pemeriksaan
penunjang (+)  laparotomi
Bila curiga lakukan observasi + USG,
jika (+)  laparoskopi
Jika laparoskopi (-) : konservatif
(+) : laparotomi
Laparotomi
Kehamilan tuba : salpingektomi
Kehamilan ovarium: ovarial kistektomi
Kehamilan abdominal : keluarkan anak
saja, plasenta ditinggalkan
Kehamilan serviks : kuret, tampon/
ligasi arteri hipogastrika. Bila jumlah
anak cukup : histerektomi total
 Batasan
Penyakit yang berasal dari kelainan
pertumbuhan trofoblas plasenta atau
calon plasenta dan disertai generasi
kistik villi dan perubahan hidropik
Patofisiologi
 Ada beberapa teori
Teori Missed Abortion
Mudigah mati pada uk 3-5 mg (missed
abortion)
Gangguan peredaran darah  penimbunan
cairan dalam jar. mesenkim dari villi 
terbentuk gelembung-gelembung
 Teori Neoplasma dari Park
Adanya sel-sel tropoblas abnormal yang
mempunyai fungsi abnormal
Terjadi resorpsi cairan berlebihan dalam villi
 timbul gelembung-gelembung 
gangguan peredaran darah  mudigah mati
Gejala Klinis
 Tanda kehamilan (+)
 Perdarahan : intermitten, sedikit-sedikit,
sekaligus banyak sehingga sampai syok/
kematian
Hiperemesis gravidarum
Tanda preeklampsi pada trimester I
Tanda tirotoksikosis
Kista lutein unilateral/ bilateral
Uterus lebih besar dari uk
Gerakan anak (-)
Balotemen (-) kecuali pada mola parsial
Pemeriksaan Penunjang
 hCG urin atau serum
USG
Uji sonde Hanifa
Thorak foto
T3 dan T4 pada gejala tirotoksikosis
Penanganan
 Terdiri dari 3 tahap yaitu :
Perbaiki keadaan umum
Pengeluaran jaringan mola
Pemeriksaan tindak lanjut
Perbaiki Keadaan Umum
Koreksi dehidrasi
Tranfusi bila Hb < 8 gr %
Gejala preeklampsia dan hiperemesis
gravidarum  terapi sesuai protokol
Bila ada gejala tirotoksikosis  konsul
bagian penyakit dalam
Pengeluaran jaringan mola  kuretase
Persiapan : darah rutin, kadar  hCG,
toraks foto (kecuali bila jar. mola keluar
spontan
Dilatasi kanalis servikalis
Siapkan darah 500 cc
Kuret dilakukan 2 kali interval 1 minggu
Seluruh jaringan hasil kerokan dikirim
ke lab. PA
Pemeriksaan Tindak Lanjut
Kontrasepsi
Pemeriksaan fisis
Kadar  hCG setiap minggu sampai 3
kali berturut-turut normal. Dilanjutkan
setiap bulan sampai 6 kali berturut-turut
normal
Remisi spontan  dapat hamil kembali
Bila selama masa observasi   hCG
tetap/ meningkat, klinis dan thorak
menunjukkan metastasis maka harus
dilakukan evaluasi dan mulai
kemoterapi
REMISI SPONTAN
kadar  hCG, pemeriksaan fisis, foto
thoraks setelah 1 tahun  NORMAL
Komplikasi
Perdarahan hebat
Anemia
Syok
Infeksi
Perforasi usus
Keganasan (PTG)
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx

More Related Content

Similar to perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx

Similar to perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx (20)

Abortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartumAbortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartum
 
Asuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan Muda
Asuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan MudaAsuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan Muda
Asuhan Keperawatan pada Perdarahan Kehamilan Muda
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptxPERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
 
Abortus.pptx
Abortus.pptxAbortus.pptx
Abortus.pptx
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Perdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil mudaPerdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil muda
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
 
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
Perdarahan hamil muda AKBID PARAMATA RAHA
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Gestation
GestationGestation
Gestation
 

Recently uploaded

karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 

Recently uploaded (20)

karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 

perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx

  • 1. PERDARAHAN PADA HAMIL MUDA oleh dr. Hardyan Sauqi, SpOG Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 2011
  • 2. BATASAN • Perdarahan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 20 minggu • Perdarahan hamil muda yang sering terjadi : 1. Abortus 2. Kehamilan Ektopik 3. Mola Hidatidosa
  • 3. • DEFINISI Ancaman/ pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan • Sebagai batasan Kehamilan kurang dari 20 minggu Berat janin kurang dari 500 gram
  • 4.
  • 5.
  • 8. Macam-Macam Abortus • ABORTUS KOMPLIT Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri • ABORTUS INKOMPLIT Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri • ABORTUS INSIPIENS Abortus mengancam, dimana serviks mendatar, ostium membuka, tapi hasil konsepsi masih didalam kavum uteri
  • 9. • ABORTUS IMMINENS Abortus tingkat awal, dimana ostium uteri tertutup dan hasil konsepsi masih dalam kandungan • MISSED ABORTION embrio/ fetus meninggal pada uk. kurang dari 20 minggu tetapi seluruh hasil konsepsi masih tertahan dalam kandungan sampai 6 minggu atau lebih • ABORTUS HABITUALIS terjad abortus sampai 3 kali berturut-turut atau lebih • ABORTUS INFEKSIOSA Abortus yang disertai infeksi • ABORTUS SEPTIK Abortus infeksiosa berat disertai penyebaran kuman secara sistemik
  • 10. Klasifikasi • Menurut Terjadinya : 1. Abortus Spontan Terjadi dengan sendirinya 2. Abortus Provokatus (Induksi Abortus) Bertujuan menjaga kesehatan fisik,mental dan kehidupan ibu hamil. Dapat bersifat Abortus Provokatus Medisinalis (Terapeutik) Abortus Provokatus Kriminalis
  • 11. • Menurut Gambaran Klinis : 1. Abortus Imminens 2. Abortus Insipiens 3. Abortus Inkomplit 4. Abortus Komplit 5. Missed Abortion
  • 12. ETIOLOGI 1. Kelainan telur (ovum yang patologik) 2. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi 3. Kelainan pada plasenta 4. Kelainan traktus genitalis 5. Penyakit Ibu
  • 13. DIAGNOSIS Amenore pada masa reproduksi dengan plano test (+) atau pernah (+) Perdarahan pervaginam dan mungkin dengan pengeluaran hasil konsepsi Rasa sakit atau kram pada perut diatas simfisis
  • 14. Pemeriksaan Penunjang • Laboratorium  Plano test, Hb, leukosit, waktu pembekuan, waktu perdarahan, fibrinogen (pada missed abortion), trombosit • USG • Untuk mendeteksi penyebab : HSG Toksoplasmosis GDS Hormonal
  • 15. Abortus Imminens Gejala Klinis Amenore, Tanda hamil muda (+), perdarahan pervaginam, Nyeri/mules, OUI tertutup, USG: kantung gestasi utuh  Penatalaksanaan Tirah baring minimal 2 x 24 jam Fenobarbital 3 x 30 mg/ hari (kp)
  • 16. Abortus Insipiens Gejala Klinis Perdarahan pervaginam, Nyeri/mules lebih sering, OU terbuka, Ketuban menonjol, Hasil konsepsi utuh dalam uterus Penatalaksanaan Dilihat perkembangannya dan diterapi sesuai dengan perkembangannya inkomplit atau komplit
  • 17. Abortus Inkomplit Gejala Klinis Perdarahan pervaginam banyak, Nyeri disertai syok, OU terbuka, USG : sisa hasil konsepsi Penatalaksanaan Perbaiki Ku Kuretase Amoxysillin 3 x 500 mg/ hari  5-7 hari Metyl Ergometrin 3 x 1 tab/ hari  5 hari Hematinik
  • 18. Abortus Komplit Gejala Klinis Perdarahan pervaginam sedikit, Hasil konsepsi sudah keluar, OU tertutup, Uterus kecil Penatalaksanaan Methyl ergometrin 3 x 1 tab/ hari Hematinik
  • 19. Missed Abortion  Gejala Klinis Perdarahan pervaginam, Keluhan kehamilan hilang, TFU menetap/ mengecil, Plano (-), kadang fluor warna coklat, USG: janin mati  Pemeriksaan penunjang Hb- leukosit normal, CT, BT, trombosit, Fibinogen
  • 20. Penatalaksanaan Missed Abortion Dilatasi serviks Bila uk. < 12 mg  kuretase Bila uk. > 12 mg Tetesan oksitosin 20-30 IU dalam 500 cc Dekstrose 5% mulai 20 tts/ menit  bila kontraksi (-) dosis dinaikkan 10 IU tiap 30 menit tanpa mengubah kecepatan tetesan sampai kontraksi (+). Dosis maks. oksitosin 140 IU Bila tidak berhasil, ulangi lagi setelah istirahat 24-48 jam
  • 21. Abortus Habitualis Gejala klinis Terjadi 3 kali berturut-turut atau lebih  Penatalaksanaan Pada inkompeten sekviks  Shirodkar atau Mac Donald Hormonal  progesteron, tiroid Toksoplasmosis  Spiramisin 50-100 mg/kg BB/ hari DM  terapi DM
  • 22. Abortus Infeksiosa Gejala Klinis Tanda infeksi : panas, takikardi, perdarahan pervaginam yang berbau, uterus besar lunak, nyeri tekan, leukositosis Penatalaksanaan Antibiotika Bila tidak syok  kuret 24 jam kemudian Bila syok (nadi > 120 x/mnt)  infus RL, tranfusi, dilanjutkan kuret
  • 23. Abortus Septik Gejala Klinis Gejala seperti abortus infeksiosa tetapi demam lebih tingi, peritonitis, nadi lebih cepat, tensi lebih rendah bahkan sampai syok Penatalaksanaan Periksa biakan darah dan tes kepekaan Pemberian antibiotik Bila perdarahan terus  segera kuret Bila tidak berdarah  kuret 6 jam setelah pemakaian obat
  • 24. Lakukan Histerektomi Total bila : gagal kuret infeksi oleh Cl. Welchii tanda perforasi uterus (+) kerusakan alat abdomen
  • 25. Perawatan Rumah Sakit Semua pasien abortus harus mendapat suntikan vaksin serap tetanus 0,5 cc IM Tujuan perawatan adalah untuk mengatasi anemia dan infeksi Sebelum dilakukan kuretase, suami/ orang tua/ keluarga terdekat harus menanda tangani surat persetujuan tindakan
  • 26. Penyulit  Anemia : bila Hb < 8 gr % maka diberikan tranfusi Infeksi : harus mendapatkan antibiotik sebelum dilakukan kuretase Perforasi: dicegah dengan uterotonika, sondase, lakukan kuret secara sistematis dan lege artis Syok
  • 27. Batasan Kehamilan dimana ovum yang telah dibuahi tidak berinplantasi pada kavum uteri. Bila berakhir dengan abortus atau ruptur maka disebut Kehamilan Ektopik Terganggu
  • 28.
  • 29.
  • 32. Etiologi Kerusakan tuba yang disebabkan oleh : Inflamasi Infeksi Pembedahan Lokasi Kehamilan tuba (95 - 98 %) Kehamilan ovarium Kehamilan intraligamenter Kehamilan abdominal Kehamilan ektopik pada uterus
  • 33. Diagnosis Ditegakkan berdasarkan : Anamnesis Gejala klinis Pemeriksaan fisis Pemeriksaan ginekologis Pemeriksaan penunjang
  • 34. Anamnesis dan gejala klinis Trias Klasik : Amenore, Nyeri perut suprapubik, Perdarahan pervaginam Nyeri bisa dirasakan bilateral/ unilateral/ perut bagian bawah. Berat ringan nyeri tergantung jumlah darah terkumpul dalam peritonium
  • 35. Pemeriksaan Fisis Rahim membesar Tumor pada adneksa Tanda akut abdomen Pemeriksaan Ginekologis Spekulum : fluksus sedikit PDV : serviks lunak, nyeri goyang (+), adneksa nyeri dan teraba massa, cavum douglas menonjol dan nyeri
  • 36.  Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : Hb, leukosit, plano test USG Kuldositesis Laparoskopi diagnosis  Konsultasi dengan bagian BEDAH jika diperlukan
  • 37. Diagnosis Banding Radang panggul Kista ovarium pecah/ perdarahan Torsi kista ovarium Abortus iminens Endometriosis Apendisitis
  • 38. Penatalaksanaan Perbaiki keadaan umum Jika gejala klinis (+) dan pemeriksaan penunjang (+)  laparotomi Bila curiga lakukan observasi + USG, jika (+)  laparoskopi Jika laparoskopi (-) : konservatif (+) : laparotomi
  • 39. Laparotomi Kehamilan tuba : salpingektomi Kehamilan ovarium: ovarial kistektomi Kehamilan abdominal : keluarkan anak saja, plasenta ditinggalkan Kehamilan serviks : kuret, tampon/ ligasi arteri hipogastrika. Bila jumlah anak cukup : histerektomi total
  • 40.  Batasan Penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta atau calon plasenta dan disertai generasi kistik villi dan perubahan hidropik
  • 41.
  • 42. Patofisiologi  Ada beberapa teori Teori Missed Abortion Mudigah mati pada uk 3-5 mg (missed abortion) Gangguan peredaran darah  penimbunan cairan dalam jar. mesenkim dari villi  terbentuk gelembung-gelembung
  • 43.  Teori Neoplasma dari Park Adanya sel-sel tropoblas abnormal yang mempunyai fungsi abnormal Terjadi resorpsi cairan berlebihan dalam villi  timbul gelembung-gelembung  gangguan peredaran darah  mudigah mati
  • 44. Gejala Klinis  Tanda kehamilan (+)  Perdarahan : intermitten, sedikit-sedikit, sekaligus banyak sehingga sampai syok/ kematian Hiperemesis gravidarum Tanda preeklampsi pada trimester I Tanda tirotoksikosis Kista lutein unilateral/ bilateral Uterus lebih besar dari uk Gerakan anak (-) Balotemen (-) kecuali pada mola parsial
  • 45. Pemeriksaan Penunjang  hCG urin atau serum USG Uji sonde Hanifa Thorak foto T3 dan T4 pada gejala tirotoksikosis
  • 46. Penanganan  Terdiri dari 3 tahap yaitu : Perbaiki keadaan umum Pengeluaran jaringan mola Pemeriksaan tindak lanjut
  • 47. Perbaiki Keadaan Umum Koreksi dehidrasi Tranfusi bila Hb < 8 gr % Gejala preeklampsia dan hiperemesis gravidarum  terapi sesuai protokol Bila ada gejala tirotoksikosis  konsul bagian penyakit dalam
  • 48. Pengeluaran jaringan mola  kuretase Persiapan : darah rutin, kadar  hCG, toraks foto (kecuali bila jar. mola keluar spontan Dilatasi kanalis servikalis Siapkan darah 500 cc Kuret dilakukan 2 kali interval 1 minggu Seluruh jaringan hasil kerokan dikirim ke lab. PA
  • 49. Pemeriksaan Tindak Lanjut Kontrasepsi Pemeriksaan fisis Kadar  hCG setiap minggu sampai 3 kali berturut-turut normal. Dilanjutkan setiap bulan sampai 6 kali berturut-turut normal Remisi spontan  dapat hamil kembali
  • 50. Bila selama masa observasi   hCG tetap/ meningkat, klinis dan thorak menunjukkan metastasis maka harus dilakukan evaluasi dan mulai kemoterapi REMISI SPONTAN kadar  hCG, pemeriksaan fisis, foto thoraks setelah 1 tahun  NORMAL