SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PERDARAHAN POST PARTUM
Definisi

    Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih
dari 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir.
Termasuk perdarahan karena retensio plasenta.
Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam
kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah
anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar,
MPH, 1998).
klasifikasi

      Perdarahan Post partum diklasifikasikan
  menjadi 2, yaitu:
 Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah
  bayi lahir
 Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama
  setelah bayi lahir
Penyebab

 Atoni uteri
 Retensio plasenta
 Sisa plasenta
 Laserasi jalan lahir
 Kelainan darah
Hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan
       perdarahan pasca persalinan


1. Riwayat persalinan yang kurang baik, misalnya:
 Riwayat perdarahan pada persalinan yang
  terdahulu.
 Grande multipara (lebih dari empat anak).
 Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua
  tahun).
 Bekas operasi Caesar.
 Pernah abortus (keguguran) sebelumnya
Lanjutan...

2. Hasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya:
 Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh
  setelah ekstraksi vakum, forsep.
 Uterus terlalu teregang, misalnya pada hidramnion,
  kehamilan kembar, anak besar.
 Uterus yang kelelahan, persalinan lama.
 Uterus yang lembek akibat narkosa.
 Inversi uteri primer dan sekunder.
Manifestasi Klinis

    Gejala Klinis umum yang terjadi adalah
kehilangan darah dalam jumlah yang banyak (> 500
ml), nadi lemah, pucat, lochea berwarna merah,
haus, pusing, gelisah, letih, dan dapat terjadi syok
hipovolemik, tekanan darah rendah, ekstremitas
dingin, mual.
Patofisiologi


 Perdarahan Postpartum akibat Atonia Uteri
     Atoni uteri merupakan sebab terpenting
 perdarahan postpartum. Atonia uteri dapat terjadi
 karena proses persalinan yang lama; pembesaran
 rahim yang berlebihan pada waktu hamil seperti
 pada hamil kembar atau janin besar; persalinan yang
 sering (multiparitas) atau anestesi yang dalam.
 Perdarahan Pospartum akibat Retensio
 Plasenta
     Retensio plasenta adalah keadaan dimana
 plasenta belum lahir selama 1 jam setelah bayi
 lahir.
     Penyebab retensio plasenta :
     Plasenta belum terlepas dari dinding rahim
 karena melekat dan tumbuh lebih
 dalam.
 Perdarahan Postpartum akibat
 Subinvolusi
     Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk
 mengikuti pola normal involusi, dan keadaan ini
 merupakan salah satu dari penyebab terumum
 perdarahan pascapartum. Biasanya tanda dan
 gejala subinvolusi tidak tampak, sampai kira-kira 4
 hingga 6 minggu pascapartum.
 Perdarahan Postpartum akibat Inversio
 Uteri
     Inversio Uteri adalah keadaan dimana fundus
 uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke
 dalam kavum uteri. Uterus dikatakan mengalami
 inverse jika bagian dalam menjadi di luar saat
 melahirkan plasenta.
 Perdarahan Postpartum Akibat
 Hematoma
     Hematoma terjadi karena kompresi yang kuat
 disepanjang traktus genitalia, dan tampak sebagai
 warna ungu pada mukosa vagina atau perineum
 yang ekimotik.
 Perdarahan Postpartum akibat Laserasi
 /Robekan Jalan Lahir
     Robekan jalan lahir merupakan penyebab
 kedua tersering dari perdarahan postpartum.
 Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia
 uteri. Perdarahan postpartum dengan uterus yang
 berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh
 robelan servik atau vagina
Terapi

 Terapi Perdarahan Postpartum karena Atonia
       Bila terjadi perdarahan sebelum plasenta lahir
  (Retensia plasenta), ibu harus segera minta pertolongan
  dokter rumah sakit terdekat. Untuk daerah terpencil
  dimana terdapat bidan, maka bidan dapat melakukan
  tindakan dengan urutan sebagai berikut:
 Pasang infus.
 Pemberian uterotonika intravena tiga hingga lima unit
  oksitosina atau ergometrin 0,5cc hingga 1 cc.
 Kosongkan kandung kemih dan lakukan masase ringan di
  uterus.
Lanjutan...

 Keluarkan plasenta dengan perasat Crede, bila
  gagal, lanjutkan dengan;
 Plasenta manual (seyogyanya di rumah sakit).
 Periksa apakah masih ada plasenta yang tertinggal.
  Bila masih berdarah;
 Dalam keadaan darurat dapat dilakukan
  penekanan pada fundus uteri atau kompresiaorta.
Retensio plasenta dengan separasi parsial
         Tentukan jenis retensio yang terjadi karena
    berkaitan dengan tindakan yang akan diambil
    Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk
    mengejan, bila ekspulsi tidak terjadi cobakan traksi
    terkontrol tali pusat.
   Pasang infus oksitosin 20 unit/500 cc NS atau RL
    dengan tetesan 40/menit, bila perlu kombinasikan
    dengan misoprostol 400mg per rektal
   Bila traksi terkontrol gagal melahirkan plasenta,
    lakukan manual plasenta secara hati-hati dan halus.
   Restorasi cairan untuk mengatasi hipovolemia.
   Lakukan transfusi darah bila diperlukan.
   Berikan antibiotik profilaksis ( ampicilin 2 gr IV/oral +
    metronidazole 1 g supp/oral ).
Sisa plasenta
 Penemuan secara dini, dengan memeriksa
  kelengkapan plasenta setelah dilahirkan
 Berika antibiotika karena kemungkinan ada
  endometriosis
 Lakukan eksplorasi digital/bila serviks terbuka dan
  mengeluarkan bekuan darah atau jaringan, bila
  serviks hanya dapat dilalui oleh instrument,
  lakukan evakuasi sisa plasenta dengan dilatasi dan
  kuret.
 Hb 8 gr% berikan transfusi atau berikan sulfat
  ferosus 600mg/hari selama 10 hari.
Robekan serviks
 Sering terjadi pada sisi lateral, karena serviks yang
  terjulur akan mengalami robekan pada posisi spina
  ishiadika tertekan oleh kepala bayi.
 Bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap, tetapi
  terjadi perdarahan banyak maka segera lihat bagian
  lateral bawah kiri dan kanan porsio
 jepitan klem ovum pada kedua sisi porsio yang robek
  sehingga perdarahan dapat segera di hentikan, jika
  setelah eksploitasi lanjutkan tidak dijumpai robekan lain,
  lakukan penjahitan, jahitan dimulai dari ujung atas
  robekan kemudian kearah luar sehingga semua robekan
  dapat dijahit
Lanjutan...

 Setelah tindakan periksa tanda vital, kontraksi
  uterus, tinggi fundus uteri dan perdarahan paska
  tindakan
 Berikan antibiotika profilaksis, kecuali bila jelas
  ditemui tanda-tanda infeksi. Bila terjadi defisit
  cairan lakukan restorasi dan bila kadar Hb
  dibawah 8 gr% berikan transfusi darah
Diharapkan kepada kita semua tenega
      kesehatan apabila merasakan dan
   mengetahui gejala seperti yang telah di
jelaskan agar segera menanganinya dengan
     cepat jangan di tunda karena dapat
         menimbulkan resiko tinggi.

More Related Content

What's hot

Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilaniiesti
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
PPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali PusatPPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali PusatChiyapuri
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)adefelia_91
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarRiska Ramadhana
 
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn)  201358 langkah asuhan persalinan normal (apn)  2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013chantieq
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hariDemey Bd
 

What's hot (20)

Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Air ketuban ppt
Air ketuban pptAir ketuban ppt
Air ketuban ppt
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Panggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalamPanggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalam
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
PPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali PusatPPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali Pusat
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahir
 
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
Infeksi Puerperalis
Infeksi PuerperalisInfeksi Puerperalis
Infeksi Puerperalis
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn)  201358 langkah asuhan persalinan normal (apn)  2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
Partus Lama final
Partus Lama finalPartus Lama final
Partus Lama final
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
 

Viewers also liked

Askep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaAskep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaRahmat Ramadhani
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balitapjj_kemenkes
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolahpjj_kemenkes
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remajapjj_kemenkes
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Yuni Wulandari
 

Viewers also liked (6)

Askep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaAskep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balita
 
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok BalitaKB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balita
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4
 
Atonia Uterina
Atonia UterinaAtonia Uterina
Atonia Uterina
 

Similar to Post partum (20)

Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartumPerdarahan postpartum
Perdarahan postpartum
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
Pp hdocx
Pp hdocxPp hdocx
Pp hdocx
 
Perdarahan postpartum rev.pptx
Perdarahan postpartum rev.pptxPerdarahan postpartum rev.pptx
Perdarahan postpartum rev.pptx
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
Haemorraghe post partum
Haemorraghe post partumHaemorraghe post partum
Haemorraghe post partum
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 
Kasus hpp
Kasus hppKasus hpp
Kasus hpp
 
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
 
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptKegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
HEMORARGIA  POST  PARTUM.pptxHEMORARGIA  POST  PARTUM.pptx
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
Pph AKBID PARAMATA RAHA
Pph AKBID PARAMATA RAHA Pph AKBID PARAMATA RAHA
Pph AKBID PARAMATA RAHA
 
PPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAPPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINA
 
Pp post partum
Pp post partumPp post partum
Pp post partum
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 

Post partum

  • 2. Definisi Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Termasuk perdarahan karena retensio plasenta. Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).
  • 3. klasifikasi Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:  Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir  Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi lahir
  • 4. Penyebab  Atoni uteri  Retensio plasenta  Sisa plasenta  Laserasi jalan lahir  Kelainan darah
  • 5. Hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan perdarahan pasca persalinan 1. Riwayat persalinan yang kurang baik, misalnya:  Riwayat perdarahan pada persalinan yang terdahulu.  Grande multipara (lebih dari empat anak).  Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua tahun).  Bekas operasi Caesar.  Pernah abortus (keguguran) sebelumnya
  • 6. Lanjutan... 2. Hasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya:  Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh setelah ekstraksi vakum, forsep.  Uterus terlalu teregang, misalnya pada hidramnion, kehamilan kembar, anak besar.  Uterus yang kelelahan, persalinan lama.  Uterus yang lembek akibat narkosa.  Inversi uteri primer dan sekunder.
  • 7. Manifestasi Klinis Gejala Klinis umum yang terjadi adalah kehilangan darah dalam jumlah yang banyak (> 500 ml), nadi lemah, pucat, lochea berwarna merah, haus, pusing, gelisah, letih, dan dapat terjadi syok hipovolemik, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, mual.
  • 8. Patofisiologi  Perdarahan Postpartum akibat Atonia Uteri Atoni uteri merupakan sebab terpenting perdarahan postpartum. Atonia uteri dapat terjadi karena proses persalinan yang lama; pembesaran rahim yang berlebihan pada waktu hamil seperti pada hamil kembar atau janin besar; persalinan yang sering (multiparitas) atau anestesi yang dalam.
  • 9.  Perdarahan Pospartum akibat Retensio Plasenta Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir selama 1 jam setelah bayi lahir. Penyebab retensio plasenta : Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan tumbuh lebih dalam.
  • 10.  Perdarahan Postpartum akibat Subinvolusi Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi, dan keadaan ini merupakan salah satu dari penyebab terumum perdarahan pascapartum. Biasanya tanda dan gejala subinvolusi tidak tampak, sampai kira-kira 4 hingga 6 minggu pascapartum.
  • 11.  Perdarahan Postpartum akibat Inversio Uteri Inversio Uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri. Uterus dikatakan mengalami inverse jika bagian dalam menjadi di luar saat melahirkan plasenta.
  • 12.  Perdarahan Postpartum Akibat Hematoma Hematoma terjadi karena kompresi yang kuat disepanjang traktus genitalia, dan tampak sebagai warna ungu pada mukosa vagina atau perineum yang ekimotik.
  • 13.  Perdarahan Postpartum akibat Laserasi /Robekan Jalan Lahir Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan postpartum. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Perdarahan postpartum dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robelan servik atau vagina
  • 14. Terapi  Terapi Perdarahan Postpartum karena Atonia Bila terjadi perdarahan sebelum plasenta lahir (Retensia plasenta), ibu harus segera minta pertolongan dokter rumah sakit terdekat. Untuk daerah terpencil dimana terdapat bidan, maka bidan dapat melakukan tindakan dengan urutan sebagai berikut:  Pasang infus.  Pemberian uterotonika intravena tiga hingga lima unit oksitosina atau ergometrin 0,5cc hingga 1 cc.  Kosongkan kandung kemih dan lakukan masase ringan di uterus.
  • 15. Lanjutan...  Keluarkan plasenta dengan perasat Crede, bila gagal, lanjutkan dengan;  Plasenta manual (seyogyanya di rumah sakit).  Periksa apakah masih ada plasenta yang tertinggal. Bila masih berdarah;  Dalam keadaan darurat dapat dilakukan penekanan pada fundus uteri atau kompresiaorta.
  • 16. Retensio plasenta dengan separasi parsial Tentukan jenis retensio yang terjadi karena berkaitan dengan tindakan yang akan diambil Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengejan, bila ekspulsi tidak terjadi cobakan traksi terkontrol tali pusat.  Pasang infus oksitosin 20 unit/500 cc NS atau RL dengan tetesan 40/menit, bila perlu kombinasikan dengan misoprostol 400mg per rektal  Bila traksi terkontrol gagal melahirkan plasenta, lakukan manual plasenta secara hati-hati dan halus.  Restorasi cairan untuk mengatasi hipovolemia.  Lakukan transfusi darah bila diperlukan.  Berikan antibiotik profilaksis ( ampicilin 2 gr IV/oral + metronidazole 1 g supp/oral ).
  • 17. Sisa plasenta  Penemuan secara dini, dengan memeriksa kelengkapan plasenta setelah dilahirkan  Berika antibiotika karena kemungkinan ada endometriosis  Lakukan eksplorasi digital/bila serviks terbuka dan mengeluarkan bekuan darah atau jaringan, bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrument, lakukan evakuasi sisa plasenta dengan dilatasi dan kuret.  Hb 8 gr% berikan transfusi atau berikan sulfat ferosus 600mg/hari selama 10 hari.
  • 18. Robekan serviks  Sering terjadi pada sisi lateral, karena serviks yang terjulur akan mengalami robekan pada posisi spina ishiadika tertekan oleh kepala bayi.  Bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap, tetapi terjadi perdarahan banyak maka segera lihat bagian lateral bawah kiri dan kanan porsio  jepitan klem ovum pada kedua sisi porsio yang robek sehingga perdarahan dapat segera di hentikan, jika setelah eksploitasi lanjutkan tidak dijumpai robekan lain, lakukan penjahitan, jahitan dimulai dari ujung atas robekan kemudian kearah luar sehingga semua robekan dapat dijahit
  • 19. Lanjutan...  Setelah tindakan periksa tanda vital, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri dan perdarahan paska tindakan  Berikan antibiotika profilaksis, kecuali bila jelas ditemui tanda-tanda infeksi. Bila terjadi defisit cairan lakukan restorasi dan bila kadar Hb dibawah 8 gr% berikan transfusi darah
  • 20.
  • 21. Diharapkan kepada kita semua tenega kesehatan apabila merasakan dan mengetahui gejala seperti yang telah di jelaskan agar segera menanganinya dengan cepat jangan di tunda karena dapat menimbulkan resiko tinggi.